BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
C. Saran
Adapun saran bagi SMK BOPKRI 1 Yogyakarta khususnya dan bagi peneliti yang akan melakukan penelitian berikutnya pada umumnya adalah sebagai berikut:
1. Perlu persiapan dan kerja sama yang lebih baik dalam hal perangkat pembelajaran yang digunakan dan skenario pembelajaran yang akan diterapkan. Hal ini untuk menghindari missed understanding antara peneliti dengan guru mitra juga agar mudah dimengerti oleh siswa.
2. Materi yang disajikan sebaiknya tidak terlalu banyak. Hal ini dilakukan agar siswa dapat memahami materi dengan baik.
3. Pentingnya menyusun alokasi waktu yang efektif dan efisien di setiap tahap pembelajaran. Pengaturan waktu sebaiknya disesuaikan dengan perkiraan waktu yang dibutuhkan di setiap tahap pembelajaran. Hal ini dilakukan agar pembelajaran kooperatif dapat berjalan tertib dan lancar sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan.
4. Pentingnya penjelasan yang sistematis dari guru kepada siswa di awal perkenalan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT yang merupakan metode baru bagi siswa. Guru menjelaskan tentang arti, maksud dan tujuan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT, memaparkan prosedur mulai dari pembentukkan kelompok, presentasi materi, games dalam kelompok, turnamen dan penghargaan kelompok. Hal ini dilakukan agar siswa tidak mengalami kebingungan pada saat metode diterapkan.
5. Peneliti perlu melakukan observasi beberapa kali. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat menemukan permasalahan yang sesungguhnya terjadi di dalam kelas.
DAFTAR PUSATAKA
Arikunto, Suharsimi. 1990. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bina Aksara.
Aqib, Zaenal. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP.
Davies, Ivor. 1987. Pengelolaan Belajar. Jakarta: Rajawali.
Lie, Anita. 2007. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.
Sugiyono. 2003. Metode penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Slavin, R. E. 1995. Cooperative Learning: Theory Research, and Practice (2nd. Ed. Boston: Allyn and Bacon.
Solihatin, Etin dan Raharjo. 2007. Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Suhadi. 2008. Model Pembelajaran Kooperatife Tipe TGT (Teams Games Tournament)(On-line). Tersedia: http://suhadinet.wordpress.com (28 Maret 2008)
Suherman, Erman. 2008. Model Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Kompetensi Siswa. (On-line). Tersedia: http://educare.e-fkipunla.net Susento. 2007. “Konsep Penelitian Tindakan Kelas”. Makalah disajikan dalam
Seminar Pendidikan. Program Studi Pendidikan Akuntansi, FKIP, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 16 Mei 2007
Uno, Hamzah. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Wiriaatmadja, Rochiati. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Lampiran 1a
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMK BOPKRI 1 Yogyakarta Mata Pelajaran : Akuntansi
Kelas/Semester : X/2 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. Standar Kompetensi
Kemampuan menyelesaikan siklus akuntansi perusahaan dagang. B. Kompetensi Dasar
Kemampuan menyususn laporan keuangan perusahaan dagang. C. Indikator
Siswa mampu menyusun laporan perubahan modal dan neraca pada perusahaan dagang/
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menyusun laporan perubahan modal pada perusahaan dagang dengan tepat.
2. Siswa mampu menyusun neraca pada perusahaan dagang dengan tepat. E. Materi Pembelajaran
1. Laporan Perubahan Modal
Modal pemilik akan bertambah karena hal berikut ini: a. adanya tambahan investasi oleh pemilik
b. perusahaan mendapat laba
Modal pemilik akan berkurang karena hal berikut ini:
a. pemilik melakukan pengambilan harta perusahaan untuk keperluan pribadi (prive)
b. perusahaan menderita rugi
Informasi tentang perubahan modal pemilik dituangkan dalam laporan perubahan modal. Dalam laporan ini digambarkan alasan yang menjadi penyebab terjadinya perubahan jumlah modal pemilik.
Contoh:
Perusahaan angkutan Aman Laporan Perubahan Modal
Per 31 Desember 1996 Modal, 1 januari 1996 Rp 48.600.000 Laba tahun 1996 Rp 5.400.000 Prive (Rp 2.000.000) Penambahan modal Rp 3.400.000 Modal, 31 Desember 1996 Rp 52.000.000 2. Neraca
Adalah suatu daftar yang menggambarkan aktiva (harta kekayaan), kewajiban, dan modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu saat tertentu.
Contoh:
Perusahaan Angkutan Aman Neraca
Per 31 Desember 1996
Aktiva Kewajiban
Kas Rp 4.000.000 Utang dagang Rp 2.000.000 Piutang dagang Rp 3.000.000 Utang hipotik Rp 22.000.000 Perlengkapan Rp 1.000.000 Rp 24.000.000 Tanah Rp 8.000.000 Modal
Gedung Rp 40.000.000 Modal, Bambang Rp 52.000.000 Kendaraan Rp 20.000.000
Jumlah Aktiva Rp 76.000.000 Jumlah Pasiva Rp 76.000.000 F. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (presentasi, diskusi, games, turnamen, dan penghargaan kelompok)
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
No Waktu Kegiatan Metode Media
Guru Siswa 1 08.00- 08.05 Membuka dan memulai pelajaran dengan salam Menanggapi sapaan guru 2 08.05- 08.15 Mempresentasikan materi Mendengarkan dan memperhatikan Presentasi Handout 3 08.15- 08.25
Guru membagi siswa dalam kelompok- kelompok kecil
4 08.25- 08.40 Guru mengawasi jalannya diskusi kelompok (Games:arisan soal)
Aktif terlibat dalam kelompok Diskusi/la tihan soal LKS 5 08.40- 08.50
Guru membahas materi diskusi Mendengarkan dan memperhatikan 6 08.50- 08.55 Guru menjelaskan jalannya turnamen (talking stick) Mendengarkan dan memperhatikan Turnamen 7 08.55- 09.15 Guru memimpin jalannya turnamen
Aktif terlibat dalam turnamen
8 09.15- 09.20
Guru memilih kelompok yang terbaik
Mendengarkan dan memperhatikan Pengharga an kelompok 9 09.20- 09.25 Guru memberikan keimpulan atas pembelajaran Mendengarkan dan memperhatikan 10 09.25- 09.30 Guru menutup pembelajaran Menanggapi sapaan guru H. Sumber dan Media Pembelajaran
1. Jusup, Haryono. 2005. Dasar-dasar Akuntansi Jilid 1. Yogyakarta: STIE YKPN.
2. Handout I. Evaluasi
1. Hasil : latihan soal dalam kelompok dan turnamen antar kelompok 2. Proses : partisipasi dalam kelompok dan keaktifan siswa dalam menjawab
pertanyaan.
Yogyakarta, 28 April 2009 Guru Mata Pelajaran
Lampiran 1b
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran : Produktif Akuntansi Tingkat/Semester : X/2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. Standar Kompetensi
Menyelesaikan siklus akuntansi perusahaan dagang B. Kompetensi Dasar
Kemampuan menyusun ayat jurnal penutupan dan neraca saldo setelah penutupan
C. Indikator
1. Kemampuan menyusun ayat jurnal penyesuaian 2. Kemampuan menyusun neraca saldo setelah penutupan D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menyusun ayat jurnal penutupan dengan tepat
2. Siswa mampu menyusun neraca saldo setelah penutupan dengan tepat E. Materi Pembelajaran
Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat untuk menutup akun-akun nominal seperti penjualan dan akun-akun lain yang terkait dengan penjualan, pembelian, dan akun-akun yang terkait dengan pembelian, pendapatan dan beban. Selain itu, jurnal penutup juga menutup akun riil seperti prive.
Akun nominal akan ditutup ke akun ikhtisar laba rugi, sementara itu, akun prive dan akun ikhtisar laba rugi akan ditutup ke akun modal.
Berikut adalah jurnal yang harus dibuat:
1. untuk menutup saldo akun-akun perhitungan laba-rugi bersaldo kredit ke akun ikhtisar laba rugi, dengan jurnal:
Penjualan Rp xxx
Retur pembelian dan pengurangan harga Rp xxx
Potongan pembelian Rp xxx
Pendapatan (lain-lain) Rp xxx
2. untuk menutup akun pembelian dan akun-akun lain yang terkait dengan pembelian serta beban-beban lainnya:
Ikhtisar laba rugi Rp xxx
Pembelian Rp xxx
Retur penjualan dan pengurangan harga Rp xxx
Potongan penjualan Rp xxx
Beban angkut pembelian Rp xxx
Beban (lain-lain) Rp xxx
3. untuk menutup akun prive:
Modal Rp xxx
Prive Rp xxx
4. untuk menutup akun ikhtisar laba rugi:
a. jika perusahaan mendapatkan laba, maka jurnal penutupnya: Ikhtisar laba rugi Rp xxx
Modal Rp xxx
b. jika perusahaan mengalami kerugian, maka jurnal penutupnya:
Modal Rp xxx
Ikhtisar laba rugi Rp xxx F. Metode Pembelajaran
Model pembelajaran kooperatif tipe TGT (presentasi, diskusi kelompok, permainan, turnamen, dan penghargaan kelompok)
G. Sumber dan Media Pembelajaran 1. Sumber pembelajaran
a. Somantri, Hendi. 1994. Dasar-dasar Akuntansi SMK Kelompok Bisnis dan Manajemen. Bandung: Armico.
b. Ritongga, MT dkk. 2007. Ekonomi dan Akuntansi untuk SMA Jilid 3 Kelas XII. Jakarta: Phibeta Aneka Gama.
c. Purwaningsih, Indah. 2001. Belajar Akuntansi untuk SMU Kelas 2. Jakarta: Erlangga.
d. handout
2. Media pembelajaran a. Papan tulis
b. Lembar kerja dan soal
H. Strategi Pembelajaran
No Waktu Kegiatan Metode Media
Guru Siswa 1. 09.45-
09.50
Membuka dan memulai pembelajaran dengan salam
Menanggapi sapaan guru 2. 09.50- 10.05 Mempresentasikan/menjelaskan materi pembelajaran Mendengarkan dan Ceramah Handout
memperhatikan 3. 10.05-
10.10
Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil
Aktif terlibat Pembagian kelompok 4. 10.10-
10.15
Guru menjelaskan permainan dalam kelompok Mendengarkan dan memperhatikan Games Soal 5. 10.15- 10.30
Guru mengawasi jalannya diskusi Aktif terlibat mengerjakan tugas yang diberikan guru 6. 10.30- 10.40
Guru membahas soal diskusi Mempresentasikan jawaban
7. 10.40- 10.45
Guru menjelaskan jalannya turnament antar kelompok
Mendengarkan dan memperhatikan Turnamen Soal 8. 10.45- 11.00
Guru memimpin jalannya turnamen
Aktif terlibat dalam turnamen
9. 11.00- 11.05
Guru memilih kelompok yang terbaik Mendengarkan dan memperhatikan Penghargaa n kelompok Hadiah alat tulis 10. 11.05- 11.10
Guru memberikan kesimpulan atas pembelajaran yang telah berlangsung Mendengarkan dan memperhatikan 11. 11.10- 11.15
Guru menutup pelajaran dengan salam penutup
Menanggapi sapaan guru I. Evaluasi/Penilaian
1. Hasil : lembar jawab soal latihan dan skor kelompok dalam turnamen 2. Proses : - partisipasi siswa dalam kelompok
- keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan - keaktifan siswa dalam proses pembelajaran
Yogyakarta, 26 Mei 2009, Guru Mata Pelajaran
Lampiran 2
Catatan Anekdotal Terhadap Guru
dalam Proses Pembelajaran
Hari/Tanggal :Mata pelajaran :
Kelas :
Lampiran 3
Catatan Anekdotal Terhadap Siswa
dalam Proses Pembelajaran
Hari/Tanggal :Mata pelajaran :
Kelas :
Lampiran 4
Catatan Anekdotal Terhadap Kondisi Kelas
dalam Proses Pembelajaran
Hari/Tanggal : Mata pelajaran :
Kelas :
Lampiran 5
Instrumen Pengamatan Terhadap Guru
dalam Proses Pembelajaran
Hari/tanggal : Mata Pelajaran :
Kelas :
Observer :
No Deskriptor Ya Tidak Catatan
1 Guru menjelaskan metode pembelajaran kooperatif dengan tipe TGT
2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub pokok bahasan yang lebih sempit dan membantu siswa dalam pembelajaran tipe TGT
3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas
4 Guru memotivasi siswa agar terlibat dalam kegiatan diskusi dalam kelompok
5 Guru mengajarkan kepada siswa cara pembentukan kelompok belajar dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dalam kelompok
6 Guru membantu dan mengarahkan siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan
7 Guru memberdayakan pertanyaan provokatif untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
8 Guru mendorong siswa untuk mendeskripsikan masalah, mengkaji teori, konsep, prinsip, dan mengumpulkan informasi yang sesuai untuk mendapatkan pemecahan masalah
9 Guru memastikan siswa mandiri dalam mencari sumber atau informasi untuk memecahkan masalah
10 Guru melakukan evaluasi hasil pembelajaran melalui permainan dalam meja turnamen 11 Guru memotivasi siswa agar terlibat aktif
dalam turnament
12 Guru memberikan pengembangan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik
13 Guru melakukan evaluasi terhadap hasil belajar melalui ulangan pada akhir pokok bahasan
Lampiran 6
Instrumen Pengamatan Terhadap Siswa
No Pernyataan Jawaban
SS S RR TS STS
1
Pembelajaran akuntansi dilaksanakan dengan pendekatan CL tipe TGT membuat saya memiliki kemauan yang tinggi untuk mengikuti pelajaran
2 Pembelajaran akuntansi dilaksanakan dengan pendekatan CL tipe TGT sangat menarik dan tidak membosankan
3
Jika pembelajaran akuntansi dilaksanakan dengan pendekatan CL tipe TGT, maka prinsip, konsep dan proses lebih mudah dipahami
4 Pembelajaran akuntansi dilaksanakan dengan pendekatan CL tipe TGT, dapat memotivasi saya untuk berprestasi
5 Pembelajaran akuntansi dilaksanakan dengan pendekatan CL tipe TGT dapat membantu saya menyelesaikan masalah 6
Pembelajaran akuntansi dilaksanakan dengan pendekatan CL tipe TGT dapat meningkatkan penalaran saya dalam mempelajari materi pelajaran
7 Pembelajaran akuntansi dilaksanakan dengan pendekatan CL tipe TGT dapat membantu saya berpikir lebih kritis
8
Pembelajaran akuntansi dilaksanakan dengan pendekatan CL tipe TGT, maka saya memiliki keberanian untuk mengeluarkan pendapat
9
Pembelajaran akuntansi dilaksanakan dengan pendekatan CL tipe TGT membuat saya termotivasi untuk berkompetisi secara sehat
10
Pembelajaran akuntansi dilaksanakan dengan pendekatan CL tipe TGT membuat saya dapat memanfaatkan waktu belajar dengan baik
Instrumen Pengamatan Kelas
Nama pengamat :
Tanggal dan waktu obervasi
:
Orang/peristiwa yang diobservasi
:
Kelas
:
Tujuan observasi :
No Deskriptor Ya Tidak Catatan
1
Siswa di dalam kelas ini memiliki kesempatan untuk mengenal semua siswa lainnya
2
Kelas ini terdiri dari banyak siswa yang memiliki minat yang berbeda
3
Ada sejumlah aturan yang harus diikuti oleh para siswa (formalitas)
4
Hampir semua siswa mengalami kesulitan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan (kecepatan)
5
Buku-buku dan perlengkapan siswa dengan mudah diperoleh dalam kelas (lingkungan)
6
Ada ketegangan di kalangan siswa tertentu sehingga cenderung menghambat aktivitas kelas (friksi)
7 Hampir semua siswa mempunyai ide kecil tentang kelas yang coba untuk dicapai (tujuan
pengajaran)
8 Pertanyaan-pertanyaan yang bagus dari siswa dijawab dengan simpatik oleh siswa-siswa lainnya
9
Beberapa siswa menolak untuk bergabung dengan siswa yang lain di kelas itu (pengklikan)
10 Para siswa tampaknya enjoy dengan kerja timnya dalam kelas (kepuasan)
11 Ada periode yang lama dimana kelas itu vakum (disorganisasi)
12 Beberapa siswa dalam kelas itu menganggap tugas itu sulit (kesulitan)
13 Hampir semua siswa memiliki kepekaan untuk pengembangan kelas itu (apati)
14 Ketika diskusi kelompok berlangsung, semua siswa berkeinginan untuk memberikan kontribusi
(demokrasi)
15 Kebanyakan siswa suka bekerja sama daripada bersaing satu sama lain dalam kelas ini (persaingan)
16 Para siswa dalam kelas ini tidak akrab dan tidak suka satu sama lain
17 Kelas ini bekerja dengan tujuan yang berbeda-beda
18 Para siswa yang melanggar peraturan dihukum
19 Kelas ini mempunyai banyak waktu untuk menyelesaikan sejumlah tugas yang diberikan
20 Koleksi bahan referensi yang lengkap tersedia di kelas untuk digunakan para siswa
22 Tujuan-tujuan dari kelas itu tidak dipahami secara jelas
23 Setiap anggota kelas diberi keistimewaan yang sama
24 Ada siswa yang tidak puas dengan kerja tim dalam kelas
25 Siswa-siswa tertentu hanya bekerja dengan siswa tertentu saja
26 Kerja sama dalam kelas sering macet karena beberapa siswa malas
27 Hampir semua siswa dalam kelas ini merasa tertantang
28 Beberapa anggota dari kelas ini tidak peduli dengan tugas-tugas yang lama
29 Siswa-siswa tertentu mempunyai banyak pengaruh pada kelas daripada lainnya
30 Hampir semua siswa dalam kelas ini menghendaki pekerjaannya lebih baik dari pekerjaan rekan lain
31 Kelas ini terdiri dari individu-individu yang tidak saling mengenal satu sama lain dengan baik
32 Perbedaan para siswa adalah aspek-aspek penting dari kelas ini
33 Kebaikan dan kebenaran sangat diutamakan dalam aktivitas kelas
34 Hanya sedikit waktu dalam kelas untuk mengantuk siang hari
35 Ada papan majalah dinding dan gambar-gambar di dinding kelas
36 Siswa-siswa tertentu dalam kelas ini tidak suka bekerja sama
37 Beberapa siswa dalam kelas lebih diandalkan daripada yang lainnya
38 Hampir semua siswa bekerja sama secara akrab dengan semua anggota kelas yang lainnya
39 Setelah menyelesaikan sebuah tugas, hampir semua siswa merasa puas
40 Kelas ini terorganisir dengan baik dan efisien
41 Hampir semua siswa menganggap materi pelajaran mudah
42 Para siswa memperlihatkan kepedulian yang sama untuk keberhasilan kelas
43 Masing-masing anggota kelas mempunyai pengaruh terhadap anggota lainnya
44 Para siswa bersaing untuk menunjukkan siapa yang melakukan pekerjaan yang paling baik
Yogyakarta, ………...…2009
Observer
Lampiran 8 (sebelum)
Kuesioner
Motivasi belajar
No Pernyataan SS S TS STS
1 Ada kesadaran diri untuk belajar 2 Ada rasa senang dalam belajar
3 Saya belajar giat setiap hari untuk meningkatkan prestasi
4 Saya puas dengan nilai yang saya dapat selama ini dan tidak mendorong saya mendapat nilai yang lebih baik
5 Ada ketertarikan untuk mempelajari materi pelajaran 6 Saya belajar ketika besok ada ujian
7 Saya malu bila nilai saya jelek
8 Saya tidak merasa tersaingi bila teman saya mendapat nilai yang lebih baik dari saya
9 Saya mendiskusikan tugas yang sukar dengan guru dan teman
10 Saya mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh 11 Saya langsung meminta bantuan teman untuk
mengerjakan tugas tanpa saya berusaha lebih dahulu untuk mengerjakan sendiri
12 Saya selalu mengikuti pelajaran dan tidak pernah membolos
13 Belajar adalah kebutuhan tiap siswa
14 Ada keinginan untuk mendapatkan hadiah sebagai ganjaran dari usaha belajar
15 Hadiah bukan satu-satunya motivasi dalam belajar 16 Ada keinginan untuk mendapat simpati dari orang tua
sehingga giat belajar
17 Ada keinginan untuk mendapat simpati dari guru dan teman-teman sehingga giat belajar
18 Saya selalu mempersiapkan segala sesuatu yang mendukung pelajaran sebelum pelajaran dimulai 19 Saya senang bila ada jam pelajaran yang kosong 20 Ada keinginan mendapat rasa aman bila mengikuti
dan menguasai pelajaran
Yogyakarta, ………2009 Observer
(...)
Lampiran 9 (setelah)
Kuesioner
Motivasi belajar
No Pernyataan SS S TS STS
1 Ada kesadaran diri untuk belajar setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT
2 Ada rasa senang dalam belajar setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT
3 Saya belajar giat setiap hari untuk meningkatkan prestasi setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT
4 Saya puas dengan nilai yang saya dapat selama ini dan tidak mendorong saya mendapat nilai yang lebih baik setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT
5 Ada ketertarikan untuk mempelajari materi pelajaran setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT
6 Saya belajar ketika besok ada ujian setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT
7 Saya malu bila nilai saya jelek setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT
8 Saya tidak merasa tersaingi bila teman saya mendapat nilai yang lebih baik dari saya setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT
9 Saya mendiskusikan tugas yang sukar dengan guru dan teman setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT
10 Saya mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT 11 Saya langsung meminta bantuan teman untuk
mengerjakan tugas tanpa saya berusaha lebih dahulu untuk mengerjakan sendiri setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT
12 Saya selalu mengikuti pelajaran dan tidak pernah membolos setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT
13 Belajar adalah kebutuhan tiap siswa setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT
14 Ada keinginan untuk mendapatkan hadiah sebagai ganjaran dari usaha belajar setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT
15 Hadiah bukan satu-satunya motivasi dalam belajar setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT 16 Ada keinginan untuk mendapat simpati dari orang
tua sehingga giat belajar setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT
17 Ada keinginan untuk mendapat simpati dari guru dan teman-teman sehingga giat belajar setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT
18 Saya selalu mempersiapkan segala sesuatu yang mendukung pelajaran sebelum pelajaran dimulai setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT 19 Saya senang bila ada jam pelajaran yang kosong
setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT 20 Ada keinginan mendapat rasa aman bila mengikuti
dan menguasai pelajaran setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT
Yogyakarta, ………2009 Observer
(...)
Lampiran 10
Instrumen Refleksi
Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
Nama :
Hari Tanggal :
Siklus :
No Uraian Komentar
1 Penilaian guru tentang komponen pembelajaran
a. Materi Ajar
b. Lembar Kerja Siswa (LKS) c. Soal Kuis/Tes bab
d. Contoh RPP e. Kunci Soal f. Tes Hasil Belajar g. Suasana Kelas h. Cara Kerja siswa
i. Keterampilan Kooperatif yang Dilatihkan 2 Selama kerja kelompok siswa:
a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide-idenya d. Mengorganisasikan kelompok e. Mengacaukan kegiatan f. Melamun
3 Keuntungan yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang berorientasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT 4 Hambatan yang mungkin akan ditemui, jika
nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT seperti yang telah dilakukan
5 Apakah siswa berminat untuk mengikuti KBM yang telah dilakukan dan KBM berikutnya yang akan dilakukan
Lampiran 11
Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT
No. urut / Nama : _____________________________________ No. urut anggota kelompok : _____________________________________ Pokok Bahasan : _____________________________________ Hari/Tanggal : _____________________________________ Kelas : _____________________________________
No Aspek yang diamati
Skala Penilaian % Sangat Senang Senang Tidak Senang Sangat Tidak Senang 1 Bagaimanakah mengenai komponen
kegiatan belajar mengajar ini : a. Topik akuntansi yang dipelajari b. Materi Ajar
c. Lembar Kerja Siswa (LKS) d. Suasana Kelas
e. Penampilan Guru
f. Keterampilan kooperatif yang dilatihkan
Berminat Tidak Berminat
2 Apakah anda berminat untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berikutnya seperti yang telah Anda ikuti?
Ya Tidak
3 Selama kerja kelompok saya : a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan
c. Mengorganisasikan ide-ide saya d. Mengorganisasikan kelompok e. Megacaukan kegiatan
f. Melamun
Komentar
4 Keuntungan yang saya peroleh dalam pembelajaran dengan menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe TGT
Komentar
5 Hambatan yang saya temui, selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT seperti yang telah dilakukan
Lampiran 2a
Catatan Anekdotal Terhadap Guru
dalam Proses Pembelajaran
Hari/Tanggal : 15 Januari 2009Mata pelajaran : Produktif Akuntansi Kelas : X Akuntansi
Guru Mata Pelajaran : Cicilia Ika Puspitasari, S.Pd.
Pada kegiatan awal pembelajaran guru mengucapkan salam, memeriksa kesiapan siswa, dan mencatat kehadiran siswa dalam buku presensi. Akan tetapi, pada awal pembelajaran ini guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Padahal dengan memberitahukan sasaran yang hendak dicapai dalam bentuk tujuan instruksional pada saat pembelajaran akan dimulai akan menimbulkan motif keberhasilan mencapai sasaran. Kemudian guru melakukan apersepsi atau mengulang kembali materi pembelajaran yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Hal ini dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk mengingatkan kembali pembelajaran yang telah lalu dan juga merangsang perhatian siswa dalam memasuki materi yang akan dipelajari. Dalam kegiatan ini guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dengan cara memberikan beberapa pertanyaan kepada beberapa siswa. Selanjutnya guru masuk ke dalam materi pembelajaran. Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan metode ceramah dan kemudian meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan. Pengerjaan soal-soal latihan tersebut dapat dilakukan dengan mendiskusikannya bersama teman-teman. Selama kegiatan ini terlihat bahwa guru berusaha