• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. Deskripsi Penelitian

3. Siklus Kedua

Siklus kedua ini dilaksanakan pada hari Selasa, 26 Mei 2009 pada jam keempat sampai dengan jam kelima. Jumlah waktu yang digunakan untuk pembelajaran adalah 2 x 45 menit (pukul 09.45 – 10.15). Materi pembelajaran pada siklus kedua ini adalah ayat jurnal penutupan dan neraca saldo setelah penutupan, dengan standar kompetensi menyelesaikan siklus akuntansi perusahaan dagang dan kompetensi dasar kemampuan menyusun ayat jurnal penutup dan neraca saldo setelah penutupan.. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 20 siswa sedangkan 3 siswa absen. Berikut ini dideskripsikan penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus kedua:

a. Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan persiapan dan perencanaan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Langkah-langkah perencanaan yang diterapkan pada siklus I adalah sebagai berikut:

1) Peneliti dan guru mitra bersama-sama mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan. Perangkat pembelajaran mencakup rencana pelaksanaan pengajaran (RPP), materi pembelajaran, Lembar Kerja Siswa (LKS), meja turnamen dan hadiah. Berikut ini disajikan uraian masing-masing perangkat pembelajaran.

a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP dibuat untuk satu kali pertemuan. Dalam RPP tersebut termuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, strategi pembelajaran dan evaluasi yang dibuat secara rinci dan sistematis. Materi pembelajaran pada siklus kedua adalah ayat jurnal penutupan dan neraca saldo setelah penutupan (lampiran 1b, hal 115).

b) Materi pembelajaran

Guru dan peneliti bersama-sama membuat hand out dengan pokok bahasan ayat jurnal penutupan dan neraca saldo setelah penutupan. Hand out tersebut akan dibagikan kepada seluruh siswa sebagai bahan pembelajaran.

c) Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS meliputi daftar pertanyaan dan soal-soal latihan. LKS juga dilengkapi dengan lembar kerja yang dimaksudkan untuk membantu siswa dalam mengerjakan soal-soal latihan. Guru dan peneliti juga membuat kunci jawaban atas pertanyaan tersebut.

Jumlah meja turnamen ada empat buah sesuai dengan jumlah kelompok. Masing-masing meja turnamen diberi nama kelompok.

e) Hadiah

Hadiah dimaksudkan sebagai penghargaan bagi kelompok yang mendapatkan skor terbaik pada saat turnamen dilaksanakan. Hadiah yang diberikan berupa alat tulis.

2) Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data, yang meliputi:

a) Lembar observasi kegiatan guru

Dalam lembar observasi kegiatan guru mencakup antara lain: keterampilan guru dalam menjelaskan dan mengorganisasikan pembelajaran kooperatif tipe TGT, keterampilan guru dalam mendampingi siswa belajar kelompok, dan keterampilan guru memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam belajar kelompok dan belajar mandiri.

b) Lembar observasi siswa

Dalam lembar observasi terhadap siswa mencakup antara lain: keinginan siswa untuk terlibat aktif, termotivasi, berpikir kritis, mengeluarkan pendapat, dan saling berkompetisi secara sehat antar kelompok dalam pembelajaran TGT.

c) Lembar observasi kelas

Dalam lembar observasi terhadap kelas mencakup kegiatan seluruh siswa dan kondisi dalam kelas, antara lain interaksi antar siswa, kerja sama antar siswa, dan fasilitas yang terdapat di dalam kelas.

d) Lembar penilaian kemampuan kelompok

Dalam lembar penilaian ini mencakup daftar skor yang diperoleh kelompok dalam mengerjakan soal latihan dan daftar skor yang diperoleh kelompok dalam turnamen.

b. Tindakan

Pada tahap tindakan peneliti mengimplementasikan pembelajaran kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan. Langkah-langkah pada tahap ini sebagai berikut:

1) Presentasi kelas

Pada awal pembelajaran, guru terlebih dahulu menyampaikan materi pembelajaran berkaitan tentang laporan perubahan modal dan neraca. Penyampaian materi pembelajaran dalam waktu ±15 menit. Dalam menyampaikan materi pembelajaran ini guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.

2) Membagi siswa dalam kelompok

Pembagian kelompok sudah dilakukan terlebih dahulu pada awal perencanaan pembelajaran. Jumlah siswa dalam tiap kelompok berjumlah 5-6 orang. Pada tahap ini, guru kembali membacakan

nama-nama siswa dalam tiap kelompok. Kemudian guru mempersilahkan masing-masing siswa untuk berkumpul dalam satu kelompok di meja turnamen yang telah dipersiapkan.

3) Permainan (games)

Permainan (games) pada siklus kedua ini berbeda dengan siklus pertama. Pada permainan ini guru dan peneliti hanya membuat satu buah soal uraian yaitu kertas kerja, kemudian siswa diminta membuat jurnal penutup, buku besar, dan neraca saldo setelah penutupan. Masing-masing kelompok akan mendapatkan satu buah soal dan lembar jawabnya. Soal yang telah diberikan akan dikerjakan dan didiskusikan dalam kelompok masing-masing. Kelompok yang tercepat dalam menyelesaikan soal tersebut akan diminta untuk mempresentasikan di depan kelas. Sedangkan kelompok yang tidak maju diharapkan untuk mendengarkan dan mencocokkan hasil pekerjaannya.

4) Turnamen

Turnamen dilakukan setelah permainan selesai dilaksanakan. Turnamen pada siklus kedua ini diberi nama mix and match. Pada sesi turnamen ini guru dan peneliti juga mempersiapkan pertanyaan berupa nama-nama akun sebanyak 19 nama akun. Dari nama-nama akun tersebut siswa diminta membuat ayat jurnal penutupan. Dalam turnamen ini guru akan membacakan nama-nama akun dan kelompok diminta untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan

mengacungkan jari yang akan diwakili oleh salah satu anggota kelompok. Kelompok yang tercepat mengacungkan jari akan memperoleh kesempatan untuk menjawab pertanyaan. Kelompok yang menjawab diminta mengisi kolom pada sisi debet dan kredit yang telah disediakan. Setiap penempatan akun yang benar akan mendapat skor 10, akan tetapi jika salah mendapatkan skor 0. Selama turnamen berlangsung, masing-masing kelompok harus dapat bekerja sama dengan baik untuk mendapatkan skor tertinggi. 5) Penghargaan kelompok

Skor yang diperoleh masing-masing kelompok dalam games maupun turnamen dicatat. Pada tahap akhir dilakukan penjumlahan skor jawaban dan ranking. Berdasarkan ranking tersebut ditentukan juara I,II, dan III. Pada siklus ketiga ini, juara I adalah kelompok laba dengan jumlah skor 130, juara II adalah kelompok modal dengan jumlah skor 40, dan juara III adalah kelompok hutang dengan jumlah skor 20. Masing-masing juara akan mendapatkan hadiah berupa alat tulis, dengan rincian juara I mendapatkan ballpoint, juara II mendapatkan penggaris, dan juara III mendapatkan pensil.

c. Observasi

Hasil pengamatan (observasi) dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dipaparkan sebagai berikut:

1) Pengamatan terhadap guru

Pengamatan terhadap guru ini dilakukan bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan pada siklus kedua. Aktivitas guru selama proses pembelajaran pada siklus kedua disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 5.11

Aktivitas Guru Pada Siklus II

No Deskriptor Siklus I

1 Guru menjelaskan metode pembelajaran kooperatif

dengan tipe TGT Ya

2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub pokok bahasan yang lebih sempit dan membantu siswa dalam pembelajaran tipe TGT

Ya 3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam

kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas Ya 4 Guru memotivasi siswa agar terlibat dalam kegiatan

diskusi dalam kelompok Ya

5 Guru mengajarkan kepada siswa cara pembentukan

kelompok belajar dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dalam kelompok

Ya 6 Guru membantu dan mengarahkan siswa dalam

pengerjaan lembar kegiatan Ya

7 Guru memberdayakan pertanyaan provokatif untuk

meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi Ya

8 Guru mendorong siswa untuk mendeskripsikan masalah, mengkaji teori, konsep, prinsip, dan mengumpulkan informasi yang sesuai untuk mendapatkan pemecahan masalah

Ya 9 Guru memastikan siswa mandiri dalam mencari sumber

atau informasi untuk memecahkan masalah Ya

10 Guru melakukan evaluasi hasil pembelajaran melalui

permainan dalam meja turnamen Ya

11 Guru memotivasi siswa agar terlibat aktif dalam

turnament Ya

12 Guru memberikan pengembangan bagi kelompok yang

memiliki skor terbaik Ya

13 Guru melakukan evaluasi terhadap hasil belajar melalui

ulangan pada akhir pokok bahasan Tidak

Pada tabel 5.11 menunjukkan bahwa guru mampu mengelola pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan telah dilakukannya 12 dari 13 kegiatan guru yang diamati oleh peneliti. Dalam siklus kedua ini menunjukkan bahwa guru telah mampu menjelaskan dan mengorganisasikan pembelajaran kooperatif tipe TGT, mulai dari presentasi materi pembelajaran, pembentukan kelompok, dan melakukan evaluasi dalam games maupun turnamen yang menjadi bagian dari pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dalam siklus kedua ini, kegiatan guru yang tidak nampak adalah melakukan evalusi terhadap hasil belajar melalui ulangan pada akhir pokok bahasan. Kegiatan ini tidak dilakukan dikarenakan evaluasi telah dilakukan pada sesi games dan turnamen seperti halnya pada siklus I. Dimana dalam sesi tersebut telah menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran.

2) Pengamatan terhadap siswa

Pengamatan terhadap siswa dilakukan menggunakan angket yang berisi minat siswa terhadap metode pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dari hasil penelitian tersebut, berikut ini disajikan tabel interprestasinya berdasarkan Penilaian Acuan Patokan II (PAP II):

Tabel 5.12

Minat Siswa Pada Pembelajaran TGT Siklus II

Skor Frekuensi Persentase Interprestasi

42%-50% 4 20% Sangat Tinggi 36%-41% 16 80% Tinggi 32%-35% 0 0% Cukup 28%-34% 0 0% Kurang < 28% 0 0% Sangat Kurang Jumlah 20 100%

Catatn: lihat lampiran 9b, hal 164

Dari tabel 5.12 menunjukkan bahwa hampir seluruh siswa memiliki minat yang besar terhadap metode pembelajaran kooperatif tipe TGT, yaitu sebesar 20% minat siswa sangat tinggi, dan 80% minat siswa tinggi. Dengan demikian menunjukkan bahwa dengan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT ini dapat meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran akuntansi. 3) Pengamatan terhadap kelas

Tabel 5.13

Pengamatan Terhadap Kelas No Aspek yang diamati

Skor Pengamatan

Siklus I

Nilai Kategori A. Hubungan/kerja sama antar siswa:

1. Pembauran 3 Baik 2. Kepuasan 2 Cukup 3. Demokrasi 2 Cukup 4. Kepekaan 3 Baik 5. Kepedulian 2 Cukup 6. Kekompakan 3 Baik 7. Persaingan 3 Baik

8. Motivasi tinggi 3 Baik B. Lingkungan kelas:

1. Perangkat pembelajaran tersedia lengkap

2. Terorganisir dengan baik dan efisien

3 Baik 3. Aktif dan produktif 3 Baik

C. Tata Tertib

1 Ada sanksi /teguran 3 Cukup 2 Pembelajaran berjalan tertib 3 Baik Skor Rata-rata Siklus I 2.77 Cukup Keterangan:

Skor Nilai Mutu 4 Sangat Baik 3 Baik 2 Cukup 1 Kurang 0 Sangat Kurang Catatan: lihat lampiran 7b, hal 166

Dari tabel 5.13 menunjukkan bahwa suasana kelas cukup kondusif dalam proses pembelajaran dan hal ini dapat mendukung proses pembelajaran ke arah yang lebih baik. Dengan capaian skor rata-rata sebesar 2.77 dengan kategori cukup menunjukkan bahwa dengan metode pembelajaran tipe TGT akan mendukung suasana pembelajaran menjadi lebih baik.

d. Tingkat motivasi belajar siswa

Motivasi belajar dapat diartikan sebagai kekuatan atau daya penggerak yang mendorong diri seorang siswa untuk belajar. Sebagai salah satu bentuk penanda bahwa seseorang termotivasi dalam belajar adalah adanya hasrat atau keinginan dan kesadaran untuk belajar. Berikut ini disajikan analisis terhadap motivasi belajar siswa pada siklus II berdasarkan data kuesioner:

Tabel 5.14

Analisis Tingkat Motivasi Belajar Siswa Siklus II

No Indikator Jumlah siswa

Persentase 1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil 18 90% 2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 17 85% 3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan 17 85% 4. Adanya penghargaan dalam belajar 13 65% 5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar 17 85% 6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif 18 90% Catatan: lihat lampiran 9b, hal 169

Dari tabel 5.14 menunjukkan tingkat motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran. Pada siklus II ini jumlah siswa yang hadir adalah 20 siswa, dari 23 siswa. Dari data di atas tampak bahwa skor tertinggi pada indikator adanya lingkungan belajar yang kondusif dan juga adanya hasrat dan keinginan berhasil. Ini menunjukkan bahwa dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT akan dapat meningkatkan lingkungan belajar yang kondusif dan meningkatkan hasrat dan keinginan berhasil sehingga akhirnya dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran ini siswa diminta untuk belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen. Dalam kelompok tersebut siswa dapat berinteraksi, bekerja sama dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan, dan juga meningkatkan solidaritas di antara mereka. Dan dengan adanya games serta turnamen dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT memungkinkan siswa dapat bersaing secara sehat dengan kelompok yang lain, sehingga mendorong mereka untuk mencapai skor tertinggi. Sedangkan skor terendah adalah pada indikator adanya penghargaan

dalam belajar. Hal ini dimungkinkan bahwa penghargaan memang akan mendorong siswa untuk memiliki kebutuhan akan belajar, akan tetapi penghargaan juga bukan suatu alasan yang mutlak untuk memotivasi mereka dalam belajar.

e. Refleksi

Pada tahap ini dilaksanakan analisis, evaluasi, pemaknaan, dan penyimpulan hasil observasi terhadap tingkat motivasi siswa. Refleksi yang dilakukan merupakan refleksi segera setelah pertemuan berakhir sekaligus sebagai refleksi pada akhir siklus kedua. Refleksi dilakukan pada guru mitra maupun pada siswa. Berikut ini dipaparkan hasil refleksi siklus kedua:

1) Kesan guru terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

Tabel 5.15

Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran Dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

No Uraian Komentar

1 Penilaian guru tentang komponen pembelajaran

a. Materi Ajar

b. Lembar Kerja Siswa (LKS) c. Soal Kuis/Tes bab

d. Contoh RPP e. Kunci Soal f. Tes Hasil Belajar g. Suasana Kelas h. Cara Kerja siswa

i. Keterampilan Kooperatif yang dilatihkan

Secara keseluruhan dari a-i sudah baik dari siklus 1 dan 2. hand out

lengkap, soal tidak ada yang salah, kunci

jawaban sudah benar dan siswa saling bekerja sama.

2 Selama kerja kelompok siswa: a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide-idenya d. Mengorganisasikan kelompok e. Mengacaukan kegiatan f. Melamun

Siswa bekerja dan belajar dengan baik, saling bekerja sama satu sama lain di dalam kelompok.

3 Keuntungan yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan rencana pembelajaran dengan

menggunakan perangkat pembelajaran yang berorientasi

model pembelajaran kooperatif tipe TGT

Kegiatan Belajar Mengajar menjadi lebih variatif dan menarik, siswa pun menjadi antusias dalam belajar.

4 Hambatan yang mungkin akan ditemui, jika nanti guru akan

merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT seperti yang telah dilakukan

Akan sulit diterapkan jika hanya 2 jam tatap muka.

5 Apakah siswa berminat untuk mengikuti KBM yang telah dilakukan dan KBM berikutnya yang akan dilakukan

Ya

Catatan: lihat lampiran 10b, hal 170

Tabel 5.15 menunjukkan kesan guru mitra terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT setelah melakukan serangkaian proses belajar mengajar dengan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Kesan guru tentang keseluruhan komponen pembelajaran sudah baik. Hambatan yang masih dihadapi pada siklus II adalah berkaitan dengan alokasi waktu yang ternyata masih kurang apabila hanya diterapkan selama 2 jam pertemuan. Dalam kaitannya dengan siswa, kesan guru terhadap penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT ternyata siswa dapat bekerja sama dengan baik dalam

kelompok dan menjadi lebih antusias dalam mengikuti proses belajar mengajar.

2) Kesan siswa terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

Tabel 5.16

Respon Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

No Aspek yang diamati

Skala Penilaian % Sangat Senang Senang Tidak Senang Sangat Tidak Senang 1 Bagaimanakah mengenai

komponen kegiatan belajar mengajar ini :

a. Topik akuntansi yang dipelajari

b. Materi Ajar

c. Lembar Kerja Siswa (LKS) d. Suasana Kelas e. Penampilan Guru f. Keterampilan kooperatif yang dilatihkan 15% 15% 15% 15% 10% 10% 80% 80% 85% 85% 90% 90% 5% 5% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% Berminat Tidak Berminat 2 Apakah anda berminat untuk

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berikutnya seperti yang telah Anda ikuti?

100% 0%

Ya Tidak 3 Selama kerja kelompok saya

a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide- ide saya d. Mengorganisasikan kelompok e. Megacaukan kegiatan melamun 100% 95% 100% 100% 0% 0% 0% 5% 0% 0% 100% 100%

Komentar 4 Keuntungan yang saya

peroleh dalam pembelajaran dengan menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe

TGT

ƒlebih mudah mengerti dan memahami materi pelajaran ƒlebih semangat belajar akuntansi

Komentar 5 Hambatan yang saya temui,

selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

TGT seperti yang telah dilakukan

ƒkelas menjadi agak ramai ƒwaktu yang diberikan sedikit,

sehingga materi yang dipelajari juga sedikit.

Catatn: lihat lampiran 11b, hal 171

Dari tabel 5.16 menunjukkan respon siswa terhadap perangkat dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Berkaitan dengan perangkat pembelajaran, sebanyak 80% siswa mengaku senang terhadap topik yang dipelajari, sebanyak 80% mengaku senang terhadap materi yang dipelajari, sebanyak 85% mengaku senang terhadap lembar kerja siswa (LKS) yang dibuat, sebanyak 85% mengaku senang terhadap suasana kelas selama proses pembelajaran, 90% siswa mengaku sangat senang pada penampilan guru, dan sebanyak 90% siswa mengaku senang terhadap keterampilan kooperatif yang diterapkan. Seluruh siswa (100%) mengaku berminat untuk mengikuti penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pertemuan selanjutnya. Sedangkan untuk kegiatan siswa dalam kelompok, sebanyak 100% siswa mengaku mendengarkan orang lain, sebanyak 95% siswa mengajukan pertanyaan, sebanyak 100% siswa mengorganisasikan ide-ide

dalam kelompok, sebanyak 100% siswa mengorganisasikan kelompok, sebayak 100% siswa tidak mengacaukan kegiatan, dan sebayak 100% siswa tidak melamun ketika mengikuti proses pembelajaran. Keuntungan yng diperoleh dari penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT menurut para siswa adalah lebih mudah mempelejari materi dan pembelajaran tidak membosankan. Sedangkan hambatan yang dihadapi adalah kelas menjadi agak ramai dan waktu yang kurang untuk mengerjakan soal latihan. Pada siklus II ini menunjukkan bahwa keseluruhan komponen pembelajaran sudah baik dan proses pembelajaran sudah berjalan dengan lancar. Terlihat bahwa motivasi siswa sudah meningkat dibandingkan dengan sebelum penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT.

B. Komparasi Motivasi Belajar Siswa Sebagai Dampak Penerapan Metode

Dokumen terkait