• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.2 Saran

Berdasarkan penelitian tentang Shift kerja (kerja gilir) dan Stres Kerja pada Perawat Rawat Inap bagian ICU Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan saran yang diajukkan sebagai berikut:

1. Perawat hendaknya melakukan istirahat yang cukup setelah bekerja untuk menjaga kondisi fisik dan mental.hal tersebut guna menghindari terjadinya stres. Untuk mengurangi stres, perawat dapat melakukannya dengan mengisi hari libur dengan berolahraga ataupun relaksasi.

2. Bagi pihak rumah sakit, sebaiknya lebih diperbaiki sistem shift kerja untuk perawat rawat inap khususnya bagian ICU agar perawat dapat menyesuaikan waktu istirahat dan bekerja dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, P.2009. Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.

Atwood D.A., Joseph M dan Danz-Reece M E. 2004. Ergonomic Solution For The Process Industries. Elsevier Inc. Barlington USA.

Azzaniar, Q., 2011. Hubungan Antara Prokrastinasi Dan Stres Kerja Pada Pegawai Negeri Sipil. Skripsi Fakultas Psikologi, Program Sarjana, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Baden. Strategi Manajemen Stres Kerja. http://artikelbaden.blogspot.com. Di akses Tanggal 11 Februari 2013,

Buchari, 2007.Kebisingan Industri dan Hearing Loss Conservation Program.USU Repository.www.repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1435/3/0700274 9.pdf.txt.Diakses tanggal 2 Februari 2016.

Caruso CC. 2013. Negative Impact Of Shift Work And Long Work Hours.

Rehabilitation Nursing 2014, 39, 16-25.Circardian Sleep Disorders. 2014.

What Are Circardian Rhythm Sleep Disorder?. Diakses: 27 Mei 2015.

http://www.circadiansleepdisorders.org/defs.php#defCR

Dewi, P. 2006. Perbedaan Kelelahan Kerja Pada Perawat Shift Malam Di Ruang ICU Dan Ruang Arrijal Di Rumah Sakit Haji Tahun 2006. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Diana, C. 2016. Pengukuran Kelelahan Shift kerja (kerja gilir) Pada Pekerja Pabrik Kelapa Sawit PT. BGR Jambi.Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri, Vol. 2 No. 1, Februari 2016 Pascasarjana Institut Teknologi Nasional Malang.

Firdaus, H. 2005. Pengaruh Shift kerja (kerja gilir) Terhadap Kejadian Stres Kerja Pada Tenaga Kerja di Bagian Produksi Pabrik Kelapa Sawit PTPN 4 Kebun Pabatu Tebing Tinggi Tahun 2005. Skripsi, FKM-USU. Medan.

Firmana. 2011. Hubungan Shift kerja (kerja gilir) Dengan Stres Kerja Pada Karyawan Bagian Operation PT. Newmont Nusa Tenggara Di Kabupaten Sumba Barat.KESMAS.Vol.5.No. 1. Januari 2011: 1-67.

Hanafie, 2007, Peranan Ruangan Perawatan intensive (ICU) dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit, Universitas Sumatera Utara (USU).

Hardjana, A.M., 2002. Stres Tanpa Distres: Seni Mengolah Stres. Yogyakarta:

Kanisius.

Hariandja, E.M.T., 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian dan Peningkatan Produktivitas Pegawai.

Jakarta: PT Grasindo.

Hasibuan, M.S.P. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan ketujuh belas. Jakarta: Bumi Aksara.

Hudak. 2004. Keperawatan Kritis Pendekatan Holistic Volume I, Edisi VI., Jakarta: ECG.

Kusbiantoro D. 2008. Gambaran Tingkat Beban Kerja Dan Stres Kerja Perawat Di Ruang Intensive Care (ICU) Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan. urnal Stikes Vol. 1, no. 1 hal. 26- 40. (http://stikesmuhli.ac.id/, diakses pada tanggal 21 Februari 2014).

Losyk B., 2007. Kendalikan Stres Anda. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Mandasari, E., 2015. Perbedaan Stres Kerja Ditinjau dari Sistem Kerja Shift Pada Perawat RSUPH Adam Malik Medan. Skripsi Fakultas Psikologi, Program Sarjana, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Marchelia, V., 2014 Stres Kerja Ditinjau Dari Shift kerja (kerja gilir) Pada Karyawan. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, Vol II No. 1 Januari. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

Mardi, D. 2008 Kerja Shift Menjadi Pilihan.

http:/www.dianmardi.multiply/journal.

Margiati, L. 2001, Stres Kerja:Penyebab dan Alternatif Pemecahannya, Vol.12 No. 3 Surakarta: Jurnal Psikologi.

Mealer, M. L. 2007. Increased Prevalence of Post Traumatic Stress Disorder Symptoms in Critical Care Nurses.American Journal of Respiratory &

Critical Care Medicine, 175, 693-697.

Meltzer, L.S., Huckabay, L.M., 2004. Critical Care Nurses Perceptions Of Futile Care And Its Effect On Burnout. American journal of critical care 13(3) : 202-208.

Moleong, L.J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Munandar, A.S., 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Nasution, H.R., 2002. Stres Kerja dan Faktor-faktor yang Menyebabkannya.

Majalah Kesehatan Masyarakat: Infokes, Vol VI No. 2 September. FKM USU Medan.

National Safety Council, 2003. Manajemen Stres. Jakarta: EGC.

Nurmianto, E. 2000. Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Edisi II.

Surabaya: Guna Widya.

Nurnazirah. J. 2015. Work-Family Conflict and Stress: Evidence from Malaysia.

Journal of Economics, Business and Management, Vol. 3, No. 2

Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia no 659/MENKES/PER/VIII/2009 tentang Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No HK.02.02/MENKES/148/1/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat.

Pulat, M.B. 2002.The Fundamental Ergonomics.New Jersey: Presentise Hall Englewood Cliffs.

Robbins, S.P.2002. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi Edisi 5. Jakarta: Erlangga.

Robbins, S.P. 2007. Manajemen.(Edisi 8 jilid 2). Jakarta: PT Indeks.

Robbins, Stephen P and Judge, TimothyA. 2014.Organizational Behavior Edition 15. New Jersey: Pearson Education.

Samosir, Z.Z. 2008, Perencanaan Peningkatan Motivasi Kerja Melalui Penurunan Faktor Penyebab Stres Kerja (Studi Kasus: CV. Tiga Saudara Bandung), Vol.2 No.3, Bandung: Jurnal Teknik Industri.

Saragih, E.H. 2010. Manajemen Stres di Tempat Kerja. Available from:

http://ppmmanajemen.ac.id/manajemen-stre-di-tempat-kerja.Diakses 2/6/2015.

Sudana.2009. Perbedaan Kelelahan Kerja Pada Operator SPBU Antara Shift Pagi Dan Shift Malam Di SPBU 14203163 Tanjung Morawa. Skripsi FKM USU.

Susilo, T. 2010, Analisis Pengaruh Faktor Lingkungan Fisik dan Nonfisik

Terhadap Stres Kerja pada PT. Indo Bali di Kecamatan Negara Kabupaten

Suma‟mur, P.K., 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: CV Sagung Seto

_____, 2014. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja Edisi Ke- 2. Jakarta: CV Sagung Seto.

Tarwaka, 2010.Ergonomi Industri Dasar-dasar di Tempat Kerja.Surakarta, Harapan Press.

_____, 2015.Ergonomi Industri, Dasar-Dasar Pengetahuan Ergonomi dan Aplikasi di Tempat Kerja (Edisi II Revisi). Surakarta: Harapan Press.

Taylor, S.E, 2006. Health Psychology, McGraw Hill Inc, New York.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

Wijono, S., 2010. Psikologi Industri dan Organisasi, Dalam Suatu Bidang Gerak Psikologi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Winarsunu, T., 2008. Psikologi Keselamatan Kerja. Malang, UMM Press.

LAMPIRAN

Lampiran 1

KUESIONER WAWANCARA

SHIFT KERJA (KERJA GILIR) DAN STRES KERJA PADA PERAWAT RAWAT INAP BAGIAN ICU DI RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH

MEDAN

1. Menurut anda, bagaimanakah kondisi ruang ICU? Apa alasan anda? Jelaskan!

2. Menurut anda, bagaimanakah bekerja di ruang ICU? Apa alasan anda?

Jelaskan!

3. Apa yang anda lakukan jika anda, merasakan lelah saat bekerja? Apa alasan anda? Jelaskan!

7. Apakah anda merasakan bahwa anda tidak istirahat secara cukup? Apa alasan anda? Jelaskan!

8. Apakah Anda merasakan bahwa Anda harus bekerja dengan cepat? Apa alasan anda? Jelaskan!

9. Apakah anda merasa bahwa, atasan Anda memberikan dukungan dan umpan balik yang cukup pada pekerjaan yang anda lakukan? Apa alasan anda?

Jelaskan!

10. Apakah Anda merasa bahwa, Anda dapat menyampaikan kepada atasan untuk membantu Anda dalam menyelesaikan masalah pekerjaan? Apa alasan Anda?

Jelaskan!

Lampiran 2

TRANSKRIP WAWANCARA

SHIFT KERJA (KERJA GILIR) DAN STRES KERJA PADA PERAWAT RAWAT INAP BAGIAN ICU DI RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH

MEDAN TAHUN 2017

1. Menurut anda, bagaimanakah kondisi ruang ICU? Apa alasan anda? Jelaskan!

“Kurang nyaman, panas dikarenakan AC dalam perbaikan dan bising akibat keluar masuknya pasien”.

Informan 1

“Sumpek, bising, pengap dan agak panas”.

Informan 2

“Agak Panas dan tidak nyaman akibat bising dari keluar masuknya pasien ke ruangan”.

Informan 3

“Bising karena keluar masuknya pasien, Tidak nyaman karena AC sedang dalam perbaikan”.

Informan 4

“Kurang nyaman akibat adanya perbaikan AC dan Beban kerja lebih tinggi karena harus memindahkan dan memandikan pasien”.

Informan 5

“Capek karena harus memindahkan dan memindahkan pasien, dan tidak nyaman ketika bekerja setiap harinya akibat sedang dalam perbaikan AC”.

Informan 6

“Agak capek karena harus memindahkan dan memandikan pasien, agak panas dan kurang nyaman akibat AC sedang dalam perbaikan”.

Informan 7

“Agak Panas, Tidak nyaman dengan kondisi perbaikan AC dan beban kerja agak bertambah akibat harus memindahkan dan memandikan pasien”.

Informan 8

“Agak panas, tidak nyaman dengan kondisi perbaikan AC, dan istirahat berkurang”.

“Kurang istirahat, tidak fokus saat bekerja, agak Panas dan Kurang nyaman

2. Menurut anda, bagaimanakah bekerja di ruang ICU? Apa alasan anda?Jelaskan!

“ Kurang nyaman namun sudah mulai terbiasa bekerja dengan kondisi ruangan yang seperti ini”.

Informan 1

“Kurang nyaman, banyak yang harus dikerjakan”.

Informan 2

“Pusing karena banyak yang harus dikerjakan ditambah lagi pasien masuk yang kadang kurang bersahabat”.

Informan 3

“Pusing, banyak yang harus dikerjakan setiap harinya”.

Informan 4

“Kurang nyaman, pusing dengan pasien yang kurang bersahabat”.

Informan 5

“Kurang nyaman karena susah untuk mobilisasi pegawai. Cepat pusing karena agak panas dan terbiasa dengan udara yang dingin”.

Informan 6

“Kurang nyaman karena cepat lelah karena kondisi yang agak panas”.

Informan 7

“Kurang nyaman, kadang sesak nafas dan mobilisasi pegawai kurang”.

Informan 8

“Tidak nyaman karena panas dan banyak juga yang harus kami kerjakan”.

Informan 9

“Kurang nyaman, sirkulasi udara yang kurang dan panas”.

Informan 10

“Kurang nyaman, pengap, kadang sesak napas sirkulasi belum ada dan AC nya sedang dalam perbaikan, Mobilisasi pegawainya juga kurang luas”.

Informan 11

3. Apa yang anda lakukan jika anda, merasakan lelah saat bekerja? Apa alasan anda? Jelaskan!

“Istirahat sebentar karena jika diteruskan sering melakukan kesalahan dan kadang merasa emosi sendiri”.

Informan 1

“Istirahat sebentar kemudian lanjut kerja lagi untuk mendapatkan hasil yang maksimal”.

Informan 2

“Kadang merasa emosi dan sering tidak bisa konsentrasi dengan keadaan yang ada”.

Informan 3

“Pusing, mudah marah, kadang bekerja tidak maksimal”.

Informan 4

“Istirahat sebentar, tapi sebelumnya minta izin dulu. Jika sudah diijinkan baru saya bisa istirahat.”

Informan 5

“Istirahat sebentar , tapi untuk deadline biasanya saya meminta waktu tenggang kepada atasan untuk disetujui”.

Informan 6

“Meminta ijin istirahat sebentar, kemudian lanjut bekerja dengan maksimal”.

Informan 7

“Istirahat sebentar kemudian lanjut kerja dan fokus bekerja lagi”.

Informan 8

“Istirahat sebentar, jika ada deadline biasanya memberikan tenaga, hati dan pikiran untuk bekerja kembali secara maksimal”.

Informan 9

“Tidak pernah merasa lelah saat bekerja, saya mencoba bekerja dengan maksimal sebisa saya”.

Informan 10

“Belum pernah merasa saya merasa lelah yang begitu berarti”.

Informan 11 dokter untuk pemulihan selama beberapa hari. Biasanya maksimal 3 hari”.

Informan 2

“Tergantung gangguan kesehatan yang saya alami jika hanya flu biasa dan masih bisa untuk masuk kerja ya saya tetap melanjutkan kerja. Jika agak parah dan tidak memungkinkan untuk saya melanjutkan pekerjaan, saya memilih untuk meminta ijin untuk tidak masukkerja kepada pihak atasan”.

Informan 3

“Ijin tidak masuk kerja dengan melampirkan surat keterangan dari dokter atau tukar shift dengan perawat lainnya”.

Informan 4 “Istirahat dan ijin tidak masuk dengan melampirkan surat keterangan dari dokter atau tukar shif tdengan perawat yang lainnya jika keadaan fisik saya tidak memungkinkan untuk bekerja”.

Informan 5

“Ijin tidak masuk kerja. Tetapi sebelumnya izin dulu ke atasan dan kadang tukar shift dengan yang lainnya”.

Informan 6

“Ijin tidak masuk kerja dan periksa ke dokter”.

Informan 7

“Ijin untuk tidak masuk kerja sampai membaik dan kuat untuk bekerja lagi seperti biasa lagi”.

Informan 8

“Saya akan Istirahat dan ijin tidak masuk sebelumnya kepada atasan dengan melampirkan surat dari keterangan dokter”.

Informan 9

“Isirahat, kadang saya ijin kepada atasan dengan melampirkan surat dari dokter sebagai bukti bahwa saya sedang sakit”.

Informan 10

“Istirahat dan ijin tidak masuk sebelumnya kepada atasan dengan melampirkan surat dari keterangan dokter”. waktu yang sangat singkat dan harus bisa bekerja dalam tim juga”.

Informan 1

“Iya, kadang ada beberapa perawat yang sulit untuk diberi masukan, karena sifat setiap orang berbeda-beda”.

Informan 2

“Iya, belum terlalu beradaptasi juga dengan sifat setiap perawat yang ada jadi kadang sulit memahaminya”.

Informan 3

“Iya, tapi itu cuma kadang-kadang dan tidak terlalu serius”.

Informan 4

“Ya, kadang ada salah pengertian satu dengan yang lainnya”.

Informan 5

”Sifat setiap perawat yang berbeda-beda menjadi warna yang sulit untuk disatukan”.

Informan 6

“Iya, itu pas awal-awal masuk kerja. Tapi lama-lama sudah mulai bisa beradaptasi dengan perawat yang lainnya juga”.

Informan 7

“Ya, kadang-kadang pendaftar pasien yang banyak dengan jumlah perawat yang kurang banyak membuat tingkat emosional perawat cukup tinggi. Jadi kadang ada salah paham”.

Informan 8

“Iya, kadang ada perawat yang sulit untuk dikombinasikan dengan perawat yang lainnya. Namun, atasan selalu terbuka untuk konseling yang biasanya dalam bentuk rapat intern dan biasanya semua masalah yang ada di ruang rawat inap bagian ICU dapat disampaikan dan dicari solusi untuk memecahkannya”.

Informan 9

“Ya, saya terlalu terbiasa dengan kondisi di ruang rawat inap bagian ICU ini dengan tugas yang cukup banyak dan harus dilakukan dengan waktu yang sangat singkat dan harus bisa bekerja dalm tim juga”.

Informan 10

“Iya, tapi yang saya rasakan masalah yang tidak terlalu serius”.

Informan 11 6. Apakah anda merasa bahwa Anda harus bekerja secara intensif? Apa alasan

anda? Jelaskan!

“Ya, harus bersungguh-sungguh. Karena saya ingin juga untuk memajukan rumah sakit ini melalui pelayanan di Rumah Sakit ini khususnya di ruang ICU agar lebih baik lagi”.

Informan 1

“Iya, saya harus bekerja secara intensif”.

Informan 2

“Ya, pasti. Karena saya juga ingin memajukan rumah sakit ini”.

Informan 3

“Ya, saya bekerja secara intensif dan lebih menghargai waktu”.

Informan 4

“Iya, karena saya senang bisa bekerja disini dan saya akan memberikan tenaga saya sepenuhnya disini”.

Informan 5

“Iya, selain itu saya juga ingin mendapatkan hasil yang optimal dalam bekerja”.

Informan 6

“Ya, saya bekerja dengan sungguh-sungguh disini dan sepenuhnya akan saya jalani”.

Informan 7

“Ya, karena disini juga menerapkan semua perawat harusmempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi dalam bekerja”.

Informan 8

“Ya, karena tuntutan kedisiplinan perawat di Rumah Sakit ini tinggi”.

Informan 9

7. Apakah anda merasakan bahwa anda tidak istirahat secara cukup? Apa alasan anda? Jelaskan!

“Menurut saya cukup, untuk istrirahat yang telah diberikan oleh rumah sakit”.

Informan 1

“Menurut saya cukup istirahatnya, dengan istirahat yang diberikan oleh rumah sakit ini”.

Informan 2

“Menurut saya cukup. Saya juga tidur malam biasanya 4-5 jam”.

Informan 3

“Tidak, sudah cukup waktu istirahatnya bagi saya”.

Informan 6

“Tidak, saya juga tidur malam 5 jam jadi tidak masalah bagi saya pribadi”.

Informan 7

“Tidak, sudah biasa istirahat 1 jam waktu kerja dan tidur malam yang hanya 5 jam”.

Informan 8

“Tidak, sejauh ini jam istirahat untuk kerja masih sangat cukup untuk saya, walaupun ada beberapa pegawai yang meminta untuk pertambahan waktu dalam membuat laporan”.

Informan 9

“Menurut saya cukup istirahatnya, dengan istirahat yang sudah diberikan oleh rumah sakit ini”.

Informan 10

“Menurut saya cukup. Saya juga tidur malam biasanya 4-5 jam jadi tidak ada masalah dengan waktu istirahat yang telah diberikan”.

Informan 11

“Iya, karena untuk meningkatkan pelayanan untuk setiap pasien”.

Informan 2

“Iya, tetapi saya senang bekerja disini karena ada solidaritas sesama pegawai”.

Informan 3

“Iya, karena untuk meningkatkan pelayanan kesehatannya juga jadi dituntut untuk berusaha untuk bekerja cepat”.

Informan 4

“Iya, karena untuk meningkatkan pelayanan bagi calon pasien. Ya, intinya memberikan yang terbaik untuk pasien”.

Informan 5

“Iya, karena sudah dituntut untuk bisa bekerja secara cepat juga”.

Informan 6

“Iya, karena saya juga kurang suka menunda pekerjaan jadi harus kerja cepat dan maksimal”.

Informan 7

“Iya, karena untuk meningkatkan pelayanan calon pendaftar pasiennya”.

Informan 8

“Iya, karena jika ada pendaftar pasien, pasien harus segera ditangani jangan sampai terlantar”.

Informan 9

“Iya, walaupun kadang tidak suka dengan kerja yang diburu waktu”.

Informan 10

“Iya, karena agar pasien cepet mendapat penanganan dan tetap mendapatkan pelayanan yang terbaik dari kami”.

Informan 11

9. Apakah anda merasa bahwa, atasan Anda memberikan dukungan dan umpan balik yang cukup pada pekerjaan yang anda lakukan? Apa alasan anda?

Jelaskan!

“Iya, atasan selalu memberikan dukungan dan umpan balik yang cukup pada kami”.

Informan 1

“Ya bang, atasan selalu memberi dukungan dalam pekerjaan. Karena atasan juga selalu memantau semua kegiatan disini”.

Informan 2

“Benar, karena atasan juga bersifat terbuka pada perawat”.

Informan 3

“Ya, atasan menghormati perawatnya. Sangat dekat dengan kami disini”.

Informan 4

“Iya, atasan bersifat terbuka kepada setiap perawat sehingga perawat tidak merasa tertekan”.

Informan 5

“Benar, atasan juga perhatian tiap perawat mengalami masalah jadi kami juga merasa dihargai bekerja disini”.

Informan 6

“Iya, atasan memberikan dukungan dan umpan balik yang cukup pada pekerjaan kami lakukan”.

Informan 7

“Benar, atasan juga tidak membeda-bedakan perawat satu dengan perawat lainnya dalam membantu masalah yang dialami pegawai”.

Informan 8

“Benar, atasan memberikan dukungan yang cukup pada pekerjaan kami setiap harinya”.

Informan 9

“Iya, atasan sangat mendukung semua pekerjaan yang dilakukan Perawat dan selalu dipantau dan jika ada masalah dalam mengerjakannya”.

Informan 10 Benar, selain itu atasan juga sangat memperhatikan setiap perawatnya”.

Informan 11

10. Apakah Anda merasa bahwa, Anda dapat menyampaikan kepada atasan untuk membantu Anda dalam menyelesaikan masalah pekerjaan? Apa alasan Anda?

Jelaskan!

“Iya, saya sangat senang memiliki atasan yang dapat membaur dengan perawat yang lainnya. Sehingga terbuka antara perawat dengan atasan”.

Informan 1

“Iya saya sangat Bersyukur mempunyai atasan yang sifatnya terbuka, jadi kami tidak perlu takut menyampaikan jika ada masalah dalam pekerjaan. Disini juga ada pertemuan semua perawat rawat inap bagia ICU 3 bulan sekali”.

Informan 2

“Ya, semua perawat dapat menyampaikan masalah yang dialami saat bekerja dan biasanya dibantu oleh atasan juga. Tiap tiga bulan sekali juga ada pertemuan untuk review kinerja perawat tentang masalah apa yang ada di ruang ICU”.

Informan 3

“Ya, karena tiap tiga bulan ada rapat intern untuk perawat rawat inap bagian ICU”.

Informan 4

“Ya, sangat senang dengan atasan yang bisa menyatu dengan kami”.

Informan 5

“Ya, tiap tiga bulan sekali ada rapat intern”.

Informan 6

“Iya, biasanya disampaikan waktu rapat. Segala hal yang kami rasakan. Dibilang pada saat tersebut”.

Informan 7

“Iya, biasanya disampaikan waktu rapat. Tapi, di luar itu atasan mempunyai sikap dan sifat yang terbuka kepada setiap perawat”.

Informan 8

“Iya, tiap tiga bulan sekali ada rapat untuk evaluasi kegiatan diruang rawat inap bagian ICU”.

Informan 9

“Iya, apalagi disini ada kegiatan triwulan untuk rapat evaluasi”.

Informan 10

“Iya, biasanya melalui rapat intern yang diadakan tiap tiga bulan sekali tersebut”.

Informan 11

Lampiran 3. Surat SK Pembimbing

Lampiran 4. Surat Selesai Penelitian

Lampiran 5. Dokumentasi

Gambar 1. Perbaikan AC di Rawat Inap Bagian ICU Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan

Gambar 2. Ruang rawat Inap Bagian ICU Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan

Gambar 3. Wawancara dengan Perawat Bagian ICU Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan

Gambar 4. Wawancara dengan Perawat Bagian ICU Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan

Gambar 5. Wawancara dengan Perawat Bagian ICU Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan

Gambar 6. Wawancara dengan Perawat Bagian ICU Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan

Gambar 7. Wawancara dengan Perawat Bagian ICU Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan

Gambar 8. Foto bersama dengan Perawat Bagian ICU Shift Pagi Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan

Dokumen terkait