• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.2 Saran

1. Bagi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

a. Dengan mempertimbangkan masih rendahnya tingkat kebugaran karyawan. Peneliti menyarankan agar Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka dapat mengaktifkan kembali program latihan kebugaran untuk para karyawan dan memberikan sosialisasi kepada karyawan

mengenai pentingnya melakukan latihan fisik. Selain itu dengan melihat tingginya prevalensi gizi obesitas (32.7%) pada karyawan dan kurangnya kecukupan asupan zat gizi mikro disarankan agar disediakan fasilitas dan program untuk konsultasi gizi karyawan agar program diet dapat maksimal dilakukan.

2. Bagi Karyawan

a. Peneliti menyarankan agar karyawan dapat mengikuti program kebugaran yang dibuat oleh pihak kampus UHAMKA dan melakukan konsultasi gizi apabila disediakan oleh pihak kampus. Dengan mempertimbangkan kurangnya asupan zat gizi mikro (Kalsium, Zat Besi, Vitamin C) peneliti menyarankan agar para karyawan dapat menyeimbangkan asupan zat gizi mikro (kasium, zat besi, vitamin c) sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG). Selain itu, karyawan juga dianjurkan untuk meningkatkan intensitas aktivitas fisik pada saat sebelum bekerja maupun diwaktu luang.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Peneliti menyarankan agar adanya penelitian lebih lanjut terhadap tingkat kebugaran pada pekerja dengan sampel yang lebih besar untuk mendapatkan gambaran yang lebih luas mengenai masalah kebugaran dan faktor-faktor penyebabnya

DAFTAR PUSTAKA

Adriani, Merryana. 2012. Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Kencana Prenada Media : Jakarta.

Afriwardi. 2002. Ilmu Kedokteran Olahraga. EGC Jakarta.

Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia PustakaUtama : Jakarta.

____________. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia PustakaUtama : Jakarta.

____________. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia PustakaUtama : Jakarta.

Anggraeni, Adisty Cynthia. 2012. Nutritional Care Process. Graha Ilmu : Yogyakarta.

Astuti. 2007. Produktivitas dan Olahraga. Jakarta : FKUI

Ayu, Komang. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebugaran Jasmani Karyawan di PT. Amoco Mitsui Indonesia Tahun 2011.

Battilneli T. 2000. Aerobic and Anaerobic Conditioning . In: Wolinsky I, eds. Physique, Fitness, and Performance. Florida: CRC Press Caballero, Enrique MD. 2007. Ethnicity, Metabolism and Vascular Function: From Biology to Culture. Medscape Education.

Burke. 1992. dalam Ayu, Komang. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebugaran Jasmani Karyawan di PT. Amoco Mitsui Indonesia Tahun 2011. Bustan, MN, Dr. 1997. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. PT. Rineka Cipta :

Jakarta.

Christou, Denetra D. 2005. Fitness, Despite Fitness , is Linked With Cardiovasculer Faktors . Atlanta: Obesity, Fitness, and WellnessWeek.

Conrad and Miller. 1986. Dalam Sitepoe. 2000. Kekhususan Rokok Indonesia. PT. Gramedia Widiasarana : Jakarta.

Connie M, Weaver, dan Rajaram Sujatha . “Exercise and Iron Staus”. The Journal of Nutrition, 122 (1991): 728-728.

Departemen Kesehatan RI, 1994. Pedoman Praktis Pemantauan Status Gizi Orang Dewasa, Jakarta. Hlm. 4.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2003. Petunjuk Teknis Pemantauan Status Gizi Orang Dewasa dengan Indeks Masa Tubuh (IMT). Jakarta.

Departemen Kesehatan Repubik Indonesia, 2012. Peningktan Kebugaran Jasmani di Tempat Kerja. Jakarta.

Erwin, Christianto. 2006. hubungan kalsium dengan aktifitas fisik yang berkaitan dengan resorpsi tulang pada usia lanjut.

Fatimah dan Yati Ruhayati. 2011. Gizi Kebugaran dan Olahraga. CV. Lubuk Agung : Bandung.

FAO/WHO/UNU. 2001. Human Energy Requirement, Report of a Joint FAO/WHO/UNU Expert Consultation. 17-24 october. Rome.

Fauziah, Nanda. 2012. Hubungan Status gizi, Aktivitas Fisik, Asupan Gizi dengan Tingkat Kebugaran Karyawan PT. Wijaya Karya Jakarta Tahun 2012. Depok : FKM UI.

Gibson, R.S. 1993. Principles of Nutrition Assesment. Oxford University Press, New York.

Hasibuan, Malayu S.P. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. PT. Bumi Aksara : Jakarta.

Hakim, Abdul. 2006. Analisis Pengaruh Motivasi, Komitmen Organisasi Dan Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Perhubungan Dan Telekomunikasi Provinsi Jawa Tengah. JRBI. Vol 2. No 2. Hal: 165-180. Heyward VH. 1997. Advanced Fitness Assessment and Exercise Prescription, 3 rd

ed. Cahmpaign (IL) : Human Kinetics.

Istiany, Ari. 2013. Gizi Terapan. PT. Remaja Rosdakarya : Bandung.

Jackson B. S, Hannah. 2008. Cardiovascular Fitness and Lung Function od Adult Men and Women in The United States: NHANES 1999-2002. University of North Texas: Master School of Public Health.

Kebugaran.Worldpress.com

Kushartanti, Wara. 2012. Kebugaran Jasmani dan Produktivitas Kerja. Modul Klinik Terapi Fisik FIK UNY.

Maurice, Shils, E., dkk. Modern Nutrition in Health and Desease. 2006. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins.

Muslichatun. 2005. Perbandingan Pengaruh Frekuensi Latihan Senam Kesegaran Jasmani Usia Sekolah Dasar antara Tiga Kali dengan Empat Kali dalam Satu Minggu Terhadap Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Putri SD Negri GunungPati 4 dan Nongkosawit Tahun Ajaran 2004-2005 . (Skripsi) . Semarang : Universitas Negri Semarang.

Nieman. D. 2001. The Exercise Test as a Component of the Total Fitness Evaluation. Primary Care Clinics in Office Practice 28:1-13.

. 1990. Fitness and sports medicine : an introduction. Califonia : Bull Publishing Company.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. PT. Rineka Cipta : Jakarta.

Ompusunggu, Valentino. 2012. Kebugaran Jasmani dan Motivasi Kerja Karyawan KSU UA & CO Medan Tahun 2012. Medan : Universitas Negri Medan. Pekik, Djoko. 1997. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan. CV ANDI

OFFSET. Yogyakarta.

Perhimpunan Pembina Kesehatan Olahraga Republik Indonesia (PPKORI). 2002.

PANDUAN KESEHATAN OLAHRAGA BAGI PETUGAS KESEHATAN. Jakarta.

Permaesih D, Rosmalina Y, Moeloek D, Herman S. 2001. Cara Praktis Pendugaan Tingkat Kesegaran Jasmani. Buletin Penelitian Kesehatan.

PS. IKO FKUI. 2007. Norma Tes Kebugaran.

Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi Depdikbud RI, EROBIKA : Pengertian dan Kegunaan Program Erobika, PN Balai Pustaka, Jakarta, 1995.

Rivai, Veithzal dan Basri. 2005. Performance Appraisal : Sistem yang Tepat untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. PT. RAJAGRAFINO, Jakarta.

Sassen, Barbara, dkk. “Cardiovascular Risk Profile: Cross-Sectional Analysis of Motivation Determinants, Physical Fitness and Physical Activity”. Biomedical Central Public Healty. 10 (2010): 592-601.

Sharifzades (2013) 32 American Journal of Management. vol. 13 (1) Siregar. D. 2010. Fisiologi Olahraga daam Mata Kuliah. Jakarta

Suma’mur. 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Penerbit CV. Sagung Seto. Jakarta.

Sumosardjono, S. 1990. Pengetahuan Praktis Kesehatan Dalam Olahraga. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.

Supariasa. 2002. Penilaian Status Gizi. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta. Sutopo, Arie. 2006. Penuntun Pratikum Ilmu Faal Kerja. Edisi II. Lab

Somatokinetika.

Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. 1997. Depdikbud.

Tika, P. 2006. Budaya Organisasi Dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. PT Bumi Aksara. Jakarta.

Vaz, Mario, dkk. “Micronutrient Supplementation and Perceived Exertion During Resistance Exercise “. The Journal of Nutrition. (2011): 2017-2023.

Williams, Melvin H. 2002. Nutrition for Health, Fitness & Sport ed. New York: McGraw-Hill.

Dalam dokumen Hubungan Usia Status Gizi Latihan Fisik (Halaman 109-115)

Dokumen terkait