• Tidak ada hasil yang ditemukan

Al. Krismanto. 2003. Beberapa Teknik, Model, dan Strategi dalam Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Pusat Pengembangan Penataran Guru Matematika Direktorat Jenderal Dikdasmen

Ambarjaya, S. Beni. 2008. Model-Model Pembelajaran Kreatif. Bandung: Tinta Emas Publishing

Azra, Azyumardi. 2006. Paradigma Baru Pendidikan Nasional: Rekonstruksi dan Demokratisasi. Jakarta: Penerbit Kompas

Biehler, F. Robert dan Jack Snowman. 1990. Psychology Applied to Teaching. Sixt Edition. Boston : Houghton Mifflin Company

Depdiknas. Panduan bagi Guru dan Orang Tua Pengertian, Konsep, dan Identifikasi Siswa Cerdas Istimewa. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Menengah Kementrian Pendidikan Nasional, 2010

Depdiknas. Memahami dan Menangani Cerdas Istimewa dengan Berbagai Masalah yang Menghambat Prestasi Akademis. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Menengah Kementrian Pendidikan Nasional, 2010 Depdiknas. Panduan Guru dan Orang Tua Pendidikan Cerdas Istimewa. Jakarta:

Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Menengah Kementrian Pendidikan Nasional, 2010 Gamayanti, Meigita. 2009. Persoalan Kelas Akselerasi dalam http://meigitarius

.blogspot.com/2009/10/persoalan-kelas-akselerasi.html

Hartarti. 2006. Perspektif Psikologi Program Akselerasi Bagi Anak Berbakat Akademik.dalam http://pusdiklatdepdiknas.net/dmdocuments/Akselerasi-Hartati.pdf

Hawadi, Reni Akbar. 2003. Akselerasi: A –Z Informasi Program Percepatan Belajar dan Anak Berbakat Intelektual. Jakarta: Grasindo

Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo, cet.-7.

Markaban. 2006. Model Pembelajaran Matematiika dengan Pendekatan Penemuan Terbimbing. Yogakarta: Pusat Pengembangan Penataran Guru Matematika Departemen Pendidikan Nasional

Marsigit. Pendekatan Matematika Realistik pada Pembelajaran Pecahan di SMP

dalam http://pbmmatmarsigit.blogspot.com/ disadur pada 5 Agustus 2010 Munandar, S. C. Utami. 1999. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak

Sekolah: Petunjuk Bagi Para Guru dan Orang Tua. Jakarta: Grasindo Nungki P.S. 2008. Membantu Anak Belajar Matematika. Yogyakarta: Penerbit

Nurbayani, Siti. Program Percepatan Kelas (Akselerasi) Bagi Siswa yang Memiliki Kemampuan Unggul, dalam http://pusdiklatdepdiknas.net/

Nurkolis. 2006. Manajemen Berbasis Sekolah Teori, Model dan Aplikasi. Jakarta: Grasindo

Riduwan. 2004. Pengantar Statistik. Bandung: Penerbit Alfabeta

Rose, Colin dan Nicholl, J. Malcolm. 2009. Accelerated Learning: Cara Belajar Cepat Abad XXI. Bandung: Penerbt Nuansa

Setiawan. 2006. Model Pembelajaran Matematiika dengan Pendekatan Investigasi. Yogakarta: Pusat Pengembangan Penataran Guru Matematika Departemen Pendidikan Nasional

Shadiq, Fadjar. 2009. Model-Model Pembelajaran Matematika SMP. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika

Smith, L. Patricia dan Ragan, J. Tillman. 1993. Instructional Design. New York: Macmillan Publishing Company

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2008. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bdung: Penerbit Alfabeta

Suriasumantri, Jujun s. 2003. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Cet-17. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Tilaar, H.A.R.. 2005. Manifesto Pendidikan Nasional: Tinjauan dari Perspektif Postmodernisme dan Studi Kultural. Jakarta: Penerbit Kompas

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Wardhani, Sri. 2004. Pembelajaran Matematika Kosntekstual di SMP. Yogyakarta: Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG) Direktorat Jenderal Dikdasmen

Widyantini. 2006. Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kooperatif. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika

LAMPIRAN 1

Tabel 1. Daftar Proses Pembelajaran di Kelas Akselerasi No Penyajian informasi dan situasi

Pembelajaran

Jawaban Keterangan

Ya Tidak

1 Membahas PR √

3 Menerangkan materi dengan metode ceramah

√ 4 Menerangkan manfaat materi dalam

kehidupan sehari-hari

√ 5 Menerangkan materi dengan sistematis √ 6 Menjelaskan penerapan rumus dengan

contoh

7 Menguasai bahan ajar √

8 Menjelaskan materi dengan LCD/Laptop

√ 9 Memperhatikan siswa secara

menyeluruh

√ 10 Menerangkan dengan suara jelas √ 11 Memberikan kesempatan pada siswa

untuk bertanya

√ 12 Memberikan latihan individual √ 13 Memberikan latihan kelompok √

14 Memberikan rewards kepada siswa √ 15 Membahas latihan yang diberikan √

16 Mengumpulkan tugas yang diberikan √ 17 Mengembalikan hasil latihan siswa

yang dikumpulkan

√ 18 Memberikan tugas PR individu √

72

A. Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi data penelitian melalui observasi dan wawancara kepada pihak guru dan siswa, serta pembahasan di atas maka disimpulkan beberapa aspek sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran matematika di kelas akselerasi SMAN 8 Jakarta dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (learning based-problem). Pembahasan materi tetap disesuikan dengan kurikulum yang ada, ditambah dengan subjek pembahasan yang diajukan oleh siswa yang dibahas, didiskusikan dan dicarikan pemecahan masalah secara kolektif.

2. Pembelajaran matematika di kelas akselerasi sebagian besar responden menyatakan bahwa pembelajaran matematika berlangsung sangat aktif, banyak terlibat dalam proses belajar, merasa senang belajar, memahami penjelasan yang disampaikan oleh guru, penggunaan waktu belajar sudah efektif dan efesien serta mereka puas terhadap apa yang sudah mereka capai dalam pembelajaran matematika. Meskipun ada sebagian kecil siswa menyatakan pernah mengalami jenuh dalam pembelajaran matematika.

B. Saran

Berikut adalah beberapa saran yang dapat dikemukakan oleh peneliti, antara lain kepada pihak:

1. Guru, hendaknya menggunakan perangkat media yang lebih atraktif sehingga mengurangi rasa jenuh dan kesulitan di dalam kelas, meskipun soal yang dihadapi sangat berat.

2. Siswa-siswa kelas akselerasi, hendaknya mengedepankan aspek kontekstual, yaitu menghubungkan konsep-konsep matematika dengan kehidupan nyata.

3. Pihak kepala sekolah, hendaknya memberikan fasilitas yang memadai berupa laboratorium matematika yang berisi dengan alat-alat peraga, sketsa rumus-rumus dan segala hal yang berhubungan dengan matematika. 4. Orang tua siswa, hendaknya memberikan dukungan penuh berupa bimbingan moril dan arahan yang bermanfaat bagi pertumbuhan motivasi dalam mempelajari matematika.

DAFTAR PUSTAKA

Al. Krismanto. 2003. Beberapa Teknik, Model, dan Strategi dalam Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Pusat Pengembangan Penataran Guru Matematika Direktorat Jenderal Dikdasmen

Ambarjaya, S. Beni. 2008. Model-Model Pembelajaran Kreatif. Bandung: Tinta Emas Publishing

Azra, Azyumardi. 2006. Paradigma Baru Pendidikan Nasional: Rekonstruksi dan Demokratisasi. Jakarta: Penerbit Kompas

Biehler, F. Robert dan Jack Snowman. 1990. Psychology Applied to Teaching. Sixt Edition. Boston : Houghton Mifflin Company

Depdiknas. Panduan bagi Guru dan Orang Tua Pengertian, Konsep, dan Identifikasi Siswa Cerdas Istimewa. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Menengah Kementrian Pendidikan Nasional, 2010

Depdiknas. Memahami dan Menangani Cerdas Istimewa dengan Berbagai Masalah yang Menghambat Prestasi Akademis. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Menengah Kementrian Pendidikan Nasional, 2010 Depdiknas. Panduan Guru dan Orang Tua Pendidikan Cerdas Istimewa. Jakarta:

Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Menengah Kementrian Pendidikan Nasional, 2010 Gamayanti, Meigita. 2009. Persoalan Kelas Akselerasi dalam http://meigitarius

.blogspot.com/2009/10/persoalan-kelas-akselerasi.html

Hartarti. 2006. Perspektif Psikologi Program Akselerasi Bagi Anak Berbakat Akademik.dalam http://pusdiklatdepdiknas.net/dmdocuments/Akselerasi-Hartati.pdf

Hawadi, Reni Akbar. 2003. Akselerasi: A –Z Informasi Program Percepatan Belajar dan Anak Berbakat Intelektual. Jakarta: Grasindo

Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo, cet.-7.

Markaban. 2006. Model Pembelajaran Matematiika dengan Pendekatan Penemuan Terbimbing. Yogakarta: Pusat Pengembangan Penataran Guru Matematika Departemen Pendidikan Nasional

Marsigit. Pendekatan Matematika Realistik pada Pembelajaran Pecahan di SMP

dalam http://pbmmatmarsigit.blogspot.com/ disadur pada 5 Agustus 2010 Munandar, S. C. Utami. 1999. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak

Sekolah: Petunjuk Bagi Para Guru dan Orang Tua. Jakarta: Grasindo Nungki P.S. 2008. Membantu Anak Belajar Matematika. Yogyakarta: Penerbit

Tugu

Nurbayani, Siti. Program Percepatan Kelas (Akselerasi) Bagi Siswa yang Memiliki Kemampuan Unggul, dalam http://pusdiklatdepdiknas.net/

Nurkolis. 2006. Manajemen Berbasis Sekolah Teori, Model dan Aplikasi. Jakarta: Grasindo

Riduwan. 2004. Pengantar Statistik. Bandung: Penerbit Alfabeta

Rose, Colin dan Nicholl, J. Malcolm. 2009. Accelerated Learning: Cara Belajar Cepat Abad XXI. Bandung: Penerbt Nuansa

Setiawan. 2006. Model Pembelajaran Matematiika dengan Pendekatan Investigasi. Yogakarta: Pusat Pengembangan Penataran Guru Matematika Departemen Pendidikan Nasional

Shadiq, Fadjar. 2009. Model-Model Pembelajaran Matematika SMP. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika

Smith, L. Patricia dan Ragan, J. Tillman. 1993. Instructional Design. New York: Macmillan Publishing Company

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2008. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bdung: Penerbit Alfabeta

Suriasumantri, Jujun s. 2003. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Cet-17. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Tilaar, H.A.R.. 2005. Manifesto Pendidikan Nasional: Tinjauan dari Perspektif Postmodernisme dan Studi Kultural. Jakarta: Penerbit Kompas

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Wardhani, Sri. 2004. Pembelajaran Matematika Kosntekstual di SMP. Yogyakarta: Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG) Direktorat Jenderal Dikdasmen

Widyantini. 2006. Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kooperatif. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika

Yang diwawancara : Karto Suyoso

Waktu : 11.30 WB

Lokasi : Ruang Wakil Kepala Sekolah

Peneliti : Persiapan apa saja yang bapak lakukan terlebih dahulu sebelum mengajar? Guru : tidak ada persiapan apa-apa,yang paling penting badan sehat saja. Persiapan

materi dan metode instan saja dan sudah hafal di luar kepala. Untuk Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP) sudah dibuat di awal semester dan itu kita buat bersama-sama dan sudah baku, dan kita di kelas tinggal menggembangkan saja, karena materi sudah hafal dan metode itu tidak bisa dipersiapkan jadi kita lihat situasi dan kondisi siswanya dan nanti kita sesuaikan.

Peneliti : Bagaimana cara bapak menyampaikan materi pelajaran kepada siswa?

Guru : ya biasa saja tergantung suasananya, tergantung materi yang diajarkan apa, kadang ada materi tertentu yang kita harus kreatif artinya tidak baku dan metodenya bervariasi.

Peneliti : Metode pembelajaran seperti apa yang sering bapak gunakan?

Guru : Tidak ada metode yang istimewa di kelas akselerasi, hanya perlu penanganan khusus pada kelas ini karena kelas ini kelas kecil dari kelas yang lain. Namun karena aksel anaknya cerdas-cerdas metodenya lebih bervariatif seperti tanya jawab,penemuan, resistasi dan eksperimen. Setidaknya mereka lebih antusia dalam belajar matematika dibandingkan kelas regular.

Peneliti : Selama mengajar apakah ada kesulitan yang bapak hadapi? Guru : Insyaallah tidak ada.

Peneliti : Dalam penggunaan metode tersebut, apa saja yang menjadi pertimbangan? Guru : ya lihat situasi dan kondisi, dalam hal ini materinya apa dan situasi anaknya

bagaimana. Dan anaknya sangat amat cepat nangkap.

Peneliti : Fasilitas apa saja yang disediakan untuk menunjang metode tersebut?

Guru : Fasiltas yang digunakan tidak banyak,Cuma menggunakan fasilitas yang ada dikelas saja, Alhamdulillah di kelas aksel dapat bantuan dari pemerintah

Guru : Pengguanaan media disesuaikan saja dengan kebutuhan. Peneliti : Bagaimana cara bapak menilai keberhasilan belajar siswa ?

Guru : Biasa saja dengan test-test. Namun ada penilain tambahan di kelas ini bisa lewat pembelajaran berlangsung atau keaktifan siswa dikelas, test individu, dan juga penugasan-penugasan, baik itu PR atau pun tugas kelompok.

2). Apakah kalian menyenangi belajar matematika dengan pembelajaran yang diajarkan oleh guru?

3). Bagaimana cara anda menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru ?

4). Apakah anda mengalami kesulitan dalam belajar matematika? Kenapa,faktor-faktor apa yang mempengaruhi !

5). Bagaimana cara kamu jika menemukan soal-soal yang sulit?

6). Apakah guru kamu menggunakan media pada tiap kali pembelajaran? Dengan media itu apakah kamu lebih paham?

7). Model pembelajaran seperti apa yang menurut anda lebih mudah,ketika memahami materi?

2). Bagaimana cara menyampaikan materi pelajaran kepada siswa? 3). Metode pembelajaran seperti apa yang sering bapak gunakan?

4). Dalam penggunaan metode tersebut,apa saja yang menjadi pertimbangan? 5). Fasilitas apa saja yang disediakan untuk menunjang metode tersebut?

6). Media apakah yang sering digunakan dalam pembelajaran di kelas akselerasi? 7). Bagaimana cara menilai keberhasilan belajar siswa ?

Yang diwawancara : Ardie Nivansyah

Waktu : 09.45 WIB

Lokasi : Kelas Akselerasi

Peneliti : Apa yang kamu lakukan di rumah sebelum pembelajaran matematika dimulai? Siswa : Mempelajari ulang pelajaran yang diajari saat KBM sebelumnya.

Peneliti : Apakah kalian menyenangi belajar matematika dengan pembelajaran yang diajarkan oleh guru ? mengapa!

Siswa : Cukup senang, karena gurunya sering ngelawak,jadi tidak terlalu membosankan. Peneliti : Bagaimana cara kamu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru matematika? Siswa : seperti biasa, mengerjakan sendiri apabila ada kesulitan Tanya-tanya ke teman dan

guru

Peneliti : Apakah kamu mengalami kesulitan dalam belajar matematika?kenapa!faktor-faktor apa yang mempengruhi?

Siswa : ya, lumayan karena banyak rumusnya dan saya juga kurang teliti juga.

Peneliti : Bagaimana cara kamu jika menemukan soal-soal yang sulit pada matematika? Siswa : akan berusaha sebisa saya, kalau sudah nyerah, Tanya kepada orang yang lebih

bisa.

Peneliti : Apakah guru matematika kamu menggunkana media pembelajaran dalam mengajar? Dengan media itu apakah kamu jadi lebih paham ?

Siswa : nggak.

Peneliti : Model pembelajaran matematika seperti apa yang menurut kamu lebih mudah, ketika memahami materi ?

Siswa : Mengerjakan soal-soal.

Peneliti : Berapa nilai tes matematika kamu ? Siswa : nggak terlalu bagus. Rata-rata 75

Yang diwawancara : Arsyi Patriannisa

Waktu : 11.00 WIB

Lokasi : Kelas Akselerasi

Peneliti : Apa yang kamu lakukan di rumah sebelum pembelajaran matematika dimulai? Siswa : Berdo’a kadang sebelum belajar, mendengarkan musik terlebih dahulu

Peneliti : Apakah kalian menyenangi belajar matematika dengan pembelajaran yang diajarkan oleh guru ? mengapa!

Siswa : Senang-senang saja. Apalagi jika diajarkan dengan cara dan suasana yang menyenangkan

Peneliti : Bagaimana cara kamu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru matematika? Siswa : Mmengerjakan di rumah terlebih dahuluu, jika ada kesulitan baru mengerjakan

dengan teman-teman.

Peneliti : Apakah kamu mengalami kesulitan dalam belajar matematika?kenapa!faktor-faktor apa yang mempengruhi?

Siswa : Ada kesulitan, salah satunya saya kurang cepat memahami yang diajarkan, selain itu saya sering hilang konsentrasi.

Peneliti : Bagaimana cara kamu jika menemukan soal-soal yang sulit pada matematika? Siswa : saya meminta bantuan kepada teman-teman saya, jika kami masih belum

menemukan jawabannya saya akan bertanya kepada guru.

Peneliti : Apakah guru matematika kamu menggunkana media pembelajaran dalam mengajar? Dengan media itu apakah kamu jadi lebih paham ?

Siswa : Tidak, sebenarnya pemahaaman tidak tergantungg dari ada/tidaknya media tapi frekuensi berlatihnya

Peneliti : Model pembelajaran matematika seperti apa yang menurut kamu lebih mudah, ketika memahami materi ?

Siswa : Menurut saya, sebelum guru menerangkan bagaimana cara mengerjakan baru kemudian saya mencoba mengerjakannya.

Peneliti : Berapa nilai tes matematika kamu ? Siswa : 90 dan 75

Yang diwawancara : Briliant Putri

Waktu : 10.00 WIB

Lokasi : Kelas Akselerasi

Peneliti : Apa yang kamu lakukan di rumah sebelum pembelajaran matematika dimulai? Siswa : Pertama-tama siapin dulu kertas coret-coretan terus kerjain soalnya.

Peneliti : Apakah kalian menyenangi belajar matematika dengan pembelajaran yang diajarkan oleh guru ? mengapa!

Siswa : Seneng-seneng aja sih, karena metode pembelajaraannya standar sih. Tapi gurunya banyak lawak jadi seru.

Peneliti : Bagaimana cara kamu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru matematika? Siswa : Dihitung aja.

Peneliti : Apakah kamu mengalami kesulitan dalam belajar matematika?kenapa!faktor-faktor apa yang mempengruhi?

Siswa : Sebenarnya kalau mata pelajaran matematika di sekolah saya masih bisa mengikuti dengan cukup baik. Tetapi untuk soal matematika olimpiade, saya masih perlu bimbingan dari orang tua dan guru.

Peneliti : Bagaimana cara kamu jika menemukan soal-soal yang sulit pada matematika? Siswa : Saya kerjain sampai ketemu karena bagi saya merupakan sebuah kepuaasaan

tersendiri ketika saya bisa menyelesaikan soal-soal yang sulit. Tetapi kalau masih belum ketemu juga Tanya ke papa saya.

Peneliti : Apakah guru matematika kamu menggunkana media pembelajaran dalam mengajar? Dengan media itu apakah kamu jadi lebih paham ?

Siswa : Tidak, guru saya menerangkan secara langsung meskipun tanpa media, tapi saya tetap dapat memahami pelajaran dengan baik

Peneliti : Model pembelajaran matematika seperti apa yang menurut kamu lebih mudah, ketika memahami materi ?

Siswa : diberi materi lalu drill soal.

Peneliti : Berapa nilai tes matematika kamu ?

Yang diwawancara : Chintya R

Waktu : 10.45 WIB

Lokasi : Kelas Akselerasi

Peneliti : Apa yang kamu lakukan di rumah sebelum pembelajaran matematika dimulai? Siswa : buka-buka buku, siapin kertas untuk coret-coretan,coba-coba ngerjain soal, kalau ga

bisa, Tanya guru di sekolah.

Peneliti : Apakah kalian menyenangi belajar matematika dengan pembelajaran yang diajarkan oleh guru ? mengapa!

Siswa : Suka-suka aja, gurunya tidak monoton dan suka melawak.

Peneliti : Bagaimana cara kamu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru matematika? Siswa : Lihat caranyadi buku, terus coba ngerjain sendiri. Kalau tidak bisa, Tanya teman. Peneliti : Apakah kamu mengalami kesulitan dalam belajar matematika?kenapa!faktor-faktor

apa yang mempengruhi?

Siswa : Sebenarnya tidak terlalu, tetapi kadang-kadang setelah beberapa lama lupa materi sebelum-sebelumnya. Jadi, saya sering mengulang-ngulang.

Peneliti : Bagaimana cara kamu jika menemukan soal-soal yang sulit pada matematika? Siswa : Mencoba mengerjakan sendiri, kalau masih gagal, Tanya teman, kalau masih gagal,

Tanya kakak, kalau masih gagal juga tanya guru.

Peneliti : Apakah guru matematika kamu menggunkana media pembelajaran dalam mengajar? Dengan media itu apakah kamu jadi lebih paham ?

Siswa : Tidak, walaupun hanya menjelaskan di papan tulis, karena mengajarnya enak. Jadi paham-paham saja.

Peneliti : Model pembelajaran matematika seperti apa yang menurut kamu lebih mudah, ketika memahami materi ?

Siswa : Yang biassa saja, santai, tapi setelah diajarkan dikasih soal-soal biar lebih paham. Peneliti : Berapa nilai tes matematika kamu ?

Yang diwawancara : Eulogia Eldisa Ayu Lestari

Waktu : 10.00 WIB

Lokasi : Kelas Akselerasi

Peneliti : Apa yang kamu lakukan di rumah sebelum pembelajaran matematika dimulai? Siswa : Latihan-latihan iseng aja. Kerjain soal-soal yang ada.

Peneliti : Apakah kalian menyenangi belajar matematika dengan pembelajaran yang diajarkan oleh guru ? mengapa!

Siswa : Lumayan senang, selain interaktif juga lumayan bikin anak berkembang.

Peneliti : Bagaimana cara kamu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru matematika? Siswa : Dikerjakan aja yang bingung Tanya teman atau guru-guru.

Peneliti : Apakah kamu mengalami kesulitan dalam belajar matematika?kenapa!faktor-faktor apa yang mempengruhi?

Siswa : kadang-kadang biasanya kalau belum begitu ngerti konsepnya.

Peneliti : Bagaimana cara kamu jika menemukan soal-soal yang sulit pada matematika? Siswa : Istirahat dulu, minta pencerahan sama tuhan. Mudah-mudahan dapat pencerahan.

Kadang kali inspirasi datang setelah bangun tidur.

Peneliti : Apakah guru matematika kamu menggunkana media pembelajaran dalam mengajar? Dengan media itu apakah kamu jadi lebih paham ?

Siswa : Nggak, metode ngajat konvesional biasa, malah lebih ngerti.

Peneliti : Model pembelajaran matematika seperti apa yang menurut kamu lebih mudah, ketika memahami materi ?

Siswa : Interaktif & aktif ngerjain soal-soal aja yang bingung minta bahas. Peneliti : Berapa nilai tes matematika kamu ?

Yang diwawancara : Geraldine Nadita

Waktu : 09. 30 WIB

Lokasi : Kelas Akselerasi

Peneliti : Apa yang kamu lakukan di rumah sebelum pembelajaran matematika dimulai? Siswa : Mengulang yang sudah dipelajari di sekolah sebelumnya dan mengerjakan latihan

dari buku-buku soal yang lain.

Peneliti : Apakah kalian menyenangi belajar matematika dengan pembelajaran yang diajarkan oleh guru ?

Siswa : Yang diajarkan oleh guru menyenangkan walau kalau kadang-kadang ada yang sulit dimengerti jadi harus belajar lagi di rumah.

Peneliti : Bagaimana cara kamu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru matematika? Siswa : Belajar sendiri dan Tanya-tanya saudara yang bisa dan mahir matematika.

Peneliti : Apakah kamu mengalami kesulitan dalam belajar matematika?kenapa!faktor-faktor apa yang mempengruhi?

Siswa : Tidak begitu karena saya suka matematika ditambah bantuan saudara jika saya ada kesulitan.

Peneliti : Bagaimana cara kamu jika menemukan soal-soal yang sulit pada matematika? Siswa : berdoa’a dan berusaha, kalo kita sudah berusaha pasti di situ ada jalan,semua

hasilnya di serahkan kepada allah swt.

Peneliti : Apakah guru matematika kamu menggunkana media pembelajaran dalam mengajar? Dengan media itu apakah kamu jadi lebih paham ?

Siswa : tidak, hanya buku biasa.

Peneliti : Model pembelajaran matematika seperti apa yang menurut kamu lebih mudah, ketika memahami materi ?

Siswa : dibawa santai aja,yang penting saya bisa mengerti apa yang diajarkan guru. Peneliti : Berapa nilai tes matematika kamu ?

Yang diwawancara : Getty Innashi N

Waktu : 11.00 WIB

Lokasi : Kelas Akselerasi

Peneliti : Apa yang kamu lakukan di rumah sebelum pembelajaran matematika dimulai? Siswa : Mengisi soal-soal yang saya bisa.

Peneliti : Apakah kalian menyenangi belajar matematika dengan pembelajaran yang diajarkan oleh guru ? mengapa!

Siswa : Kadang tidak, karena saya ga nyambung kadang-kadang

Peneliti : Bagaimana cara kamu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru matematika? Siswa : Gurunya jarang kasih tugas, kalupun ada saya ngerjain yang sebisa saya. Kalo ada

yang tidak bisa, jika tiddak males akan nanya ke guru les.

Peneliti : Apakah kamu mengalami kesulitan dalam belajar matematika?kenapa!faktor-faktor apa yang mempengruhi?

Siswa : Kadang-kadang, banyak pikiran jadi susah mikirin pelajaran matematika. Peneliti : Bagaimana cara kamu jika menemukan soal-soal yang sulit pada matematika? Siswa : Mencoba mengerjakan, jika tidak bisa saya akan bertanya.

Peneliti : Apakah guru matematika kamu menggunkana media pembelajaran dalam mengajar? Dengan media itu apakah kamu jadi lebih paham ?

Dokumen terkait