• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

1. Demi keamanan dan kesehatan, dalam penanaman buah dan sayuran yang ditujukan untuk konsumi perlu diperhatikan jarak tanamnya dengan pinggir jalan dan kepadatan lalu lintas jalan raya disekitar perkebunan tersebut. 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kandungan timbal

pada tanaman yang ditanam di pinggir jalan dengan umur tanaman yang berbeda atau dengan kepadatan lalu lintas yang lebih padat.

69

DAFTAR PUSTAKA

Ademoroti, C M. A., 1986, Levels of Heavy Metals on Bark and Fruit of Tress in Benin-City, Nigeria,Int. J. Environ. Pollut, 11, 241-253.

Adnan, S, 2001, Pengaruh Pajanan Timbal Terhadap Kesehatan dan Kualitas Semen Pekerja Laki-laki, Majalah Kedokteran Indonesia, 51 (5), 168-174.

Almatsier, S., 2003, Prinsip Dasar Ilmi Gizi, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, pp. 148-149, 275.

Amusan, A. A., Bada, S. B., and Salami, A.T., 2003, Effect of Traffic Density on Heavy Metal Content of Soil and Vegetation along Roadside in Osun State Nigeria,West African J. App. Ecol., 4, 107-114.

Anonim, 2005, The United States Pharmacopoeia,28thed., II, 2748-2751, United States Pharmacopeial Convention Inc., Rockville.

Anonim, 2007,The United States Pharmacopoeia 30 The National Formulary 25, 680, 1225, 1917-1918, United States Pharmacopeia Convention, Inc., New York.

AnonimA, 2010, Carica papaya, http://www.floridata.com/ref/c/cari_pap.cfm, diakses tanggal 10 Mei 2011.

AnonimB, 2010, Parameter Pencemaran Udara dan Dampaknya Terhadap Kesehatan, http://www.depkes.go.id/downloads/Udara.PDF, diakses tanggal 3 Oktober 2010.

AnonimA, 2011, Pepaya, http://www.plantamor.com/index.php?plant=277, diakses tanggal 1 Mei 2011.

AnonimB, 2011, Timbal, http://id.wikipedia.org/wiki/Timbal, diakses tanggal 10 Oktober 2010.

AnonimC, 2011, Validasi Metode Analisis, http://www.chem-is-try.Org/ artikel_kimia/kimia_analisis/validasi-metode-analisis/, diakses tanggal 27 Maret 2011.

Antari, A. A. R. J. dan Sundra, I. K., 2002, Kandungan Timah Hitam (Plumbum) pada Tanaman Peneduh Jalan di Kota Denpasar, F. MIPA UNUD.

Aribike, D. S., 1996, Environmental Impacts of Industrialization in Nigeria: A treatise. Paper presented at the Conference of Nigerian Society of Chemical Engineers, November 14-16, 1996.

Assenato, G., 1986, Sperm Count suppression Without Endocrine Dysfunction in Lead Exposed Men,Arch. Environt Health, 41, 387-390.

Asmawi, A. D., 1996, Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor : Suatu Eksperimen Penggunaan Bahan Bakar Minyak Solar dan Substitusi Bahan Bakar minyak Solar Gas,Tesis, Universitas Indonesia, Jakarta.

Australian Government, 2008,The Biology of Carica papaya L. (papaya, papaw, paw paw), http://www.ogtr.gov.au/internet/ogtr/publishing.nsf/content/ papaya-3/$FILE/biologypapaya08.pdf, diakses pada tanggal 15 April 2011.

Bakkali, K., Martos, N.R., Souhail, B., and Ballesteros, E., 2009, Characterization of Trace Metals in Vegetable by Graphite Furnace Atomic Absorption Spectrometry After Closed Vessel Microwave Digestion, Food Chemistry, pp. 590-594.

Basset, J., Denny, R.C., Jeffrey, G.H., and Mendham, J., 1991, Vogel’s Textbook of Quantitative Inorganic Analysis Including Elementary Instrumental Analysis, diterjemahkan oleh Pudjaatmaka A., Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, pp. 942-981

Braun, R.D., 1982, Introduction to Chemistry Analysis, Mc Graw-Hill Book Company, New York.

Cannon, H.L. and Bowles, J.M., 1962, Contamination of Vegetation by Tetraethyl Lead,Science,137, 765-766.

Chandra, B., 2007, Sumber Pengantar Kesehatan Lingkungan, penerbit EGC, Jakarta, pp 75-77.

Charlena, 2004, Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) dan Cadmium (Cd) pada Sayur-sayuran, Falsafah Sains Program Pascasarjana S3, Fakultas Institut Pertanian Bogor,Bogor.

Christian, G.D., 2004, Analytical Chemistry, John Wiley &Sons, Inc., USA, pp 56-57.

Darmono, 1995, Lingkungan Hidup dan Pencmaran Hubungannya dengan Toksikologi Senyawa Logam, Penerbit Universitas Indonesia, pp.140-148.

Dean, J. A, 1995, Analytical Chemistry Handbook, McGraw-Hill Inc., United States of America, pp. 1.29-1.33.

Denny, A., 2005, Deteksi Pencemaran Timah Hitam, Jurnal Kesehatan Lingkungan, 2(1), 67-76.

Department of Environment & Conservation (NSW), 2005, Clean Car for NSW, ISBN 1 74137 107 4.

Duke, J., 2007, Carica papaya L. Caricaceae, http://sun.ars-grin.gov:8080/npgspub/xsql/duke/plantdisp.xsql?taxon=209, diakses pada tanggal 1 Mei 2011.

Erlani, 2007, Hubungan Pb dalam Darah dengan Tekanan Darah Karyawan SPBU Kota Makasar, Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Depkes Makasar,Sulolipu, XV, 31-32.

FAO, 2011, Food and Agricultural Commodities Production,

http://faostat.fao.org/site/339/default.aspx, diakses pada tanggal 1 Mei 2011.

Fardiaz, S., 1989, Mikrobiologi Pangan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas IPB, Bogor.

Girsang, E., 2008, Hubungan Kadar Timbal di Udara Ambien dengan Timbal dalam Darah Pegawai Dinas Perhubungan Terminal Antar Kota Medan,

Tesis,Universitas Sumatera Utara, Sumatera Utara.

Goyer, R.A., 1993, Toxic Effect of Metal In Casarett and Doull’s Toxicology The Basic Science of Poisons, 3rd Ed., Macmillan Publishing Co., New York, pp. 582-635.

Harmita, 2004, Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara, Majalah Ilmu Kefarmasian, 1 (3), 117-135.

Harmita,2010, http://staff.ui.ac.id/internal/130804826/material/ANFISKIMSSA atauAA SDr.Harmita.pdf, diakses tanggal 23 April 2011.

Joko, S., 1995,Deteksi Dini Penyakit Akibat Kerja (World Health Organization), editor: Caroline Wijaya, EGC Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta, pp 86-92.

Kamal, Z., Prayogo, I. dan Suroso, 2008, Penetapan Kadar Timbal (Pb) dalam Buah Salak, Alpukat, dan Melon dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom,Medika, XXXIX (4), 229-235.

Khopkar, S.M., 1990,Konsep Dasar Kimia Analitik, 275, 279, diterjemahkan oleh A. Saptorahardjo, pendamping Nurhadi, A., Penerbit UI-Press, Jakarta.

Klaassen, C.D., 2008, Cassarett and Doull’s Toxicology, The Basic Science of Poisons, 7th ed., McGraw Hill Companies Inc., Unites States America pp. 943-944.

Low, K.S., Lee, C.K., and Arshad, M.Y., 1979, A Study of Lead Content in Soils and Grass around Roadside Location in and around Kuala Lumpur,

Pertanika, 2 (2), 105-110.

Manahan, S.E., 2005, Environmental Chemistry, 8th ed., CRC Press, USA, pp 288.

McBride, M.B., 2003. Toxic Metals in Swage Sludge-Amended Soils: Has Proportion of Beneficial Use Discounted the Risks,Adv. Environ. Res., 8, 5-19.

Moore, J. W. and Moore, E. A., 1976, Environmental Chemistry, Academic Press, New York, pp. 556.

Motton, H. L., Daines, R.H., Chilko, D.M., and Motton, C.K., 1970, Lead in Soils and Plants:Its Relationship to Traffic Volume and Proximity to Highway,

J. Envir. Sci. Technol., 4, 231-237.

Mulja, H.M. dan Suharman, 1995, Analisis Instrumental, Airlangga University Press, Surabaya, pp. 102.

Palar, H., 1994, Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Parsa, K., 2001, Penentuan Kandungan Pb dan Penyebaran di dalam Tanah Pertanian Disekitar Jalan Raya Kemenuh, Gianyar. Skripsi, Universitas Udayana, MIPA Kimia, Bali.

Prihatman, K., 2000, Pepaya (Carica papaya L.), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

Putri, M., 2010, Pengaruh Timbal (Pb) pada Udara Jalan Tol Terhadap Gambaran Mikroskopik Paru dan Kadar Timbal (Pb) dalam Darah Mencit Balb/C Jantan, Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang.

Rohman, A., 2007, Kimia Farmasi Analisis, 298-322, 463-472, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Salisbury, F.B. and Ross, C.W., 1995, Fisiologi Tumbuhan, diterjemahkan oleh Lukman dan Sumaryono, Institut Teknologi Bandung, Bandung, pp. 286-315.

Saputri, M., 2010, Analisis Cemaran Timbal, Kadmium, dan Seng Dalam Sawi

(Brassica chinensis L.) yang Ditanam di Sekitar Kawasan Industri Medan-Belawan Secara Spektrofotometri Serapan Atom, Skripsi, Universitas Sumatera Utara.

Saryan L.A. and Zenz C., 1994, Lead and its compounds, In: Occupational Medicine, 3, 506-539.

Sastrawijaya, T., 1996, Pencemaran Lingkungan, Penerbit Rineka Cipta, Surabaya.

Sharma, S. and Prasad, F. M., 2010, Accumulation of Lead and Cadmium in Soil and Vegetable Crops along Major Highway in Agra (India),E. J. Chem., 7 (4), 1174-1183.

Siregar, E. B. M., 2005, Pencemaran Udara, Respon Tanaman dan Pengaruhnya pada Manusia, Karya Ilmiah, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, 1, 10, 13, 22.

Skoog, D.A., West, D.M., and Holler, F.J., 1994, Analytical Chemistry, Saunders College Publishing, US, pp. 453-469.

Snyder, L.R., Kirkland, J.J., and Glajch, 1997, Practical HPLC Method Development,2nd ed., John Wiley & Sons, Inc., New York, pp. 687-688. Standar Nasional Indonesia, 2009, Air dan Air Limbah-bagian 8: Cara Uji Timbal

(Pb) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala, SNI 6989.8:2009, ICS 13.060.50, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta. Standar Nasional Indonesia, 2009, Batas Maksimum Cemaran Logam Berat

dalam Pangan, SNI 7387:2009, ICS 67.220.20, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.

Sunaryadi, 2006, Peredaman Toksisitas Timbal (Pb) dan Stimulasi Kinerja Produksi Ternak Ruminansia dengan Suplemen Mineral Proteinat dan Khitosan serta Ekstrak Rumput Laut Coklat, Tesis,7, Institut Pertanian Bogor

Suyanto, M.A.W., 1989, Teori Motor Bensin, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan, Jakarta, pp. 133-136.

Tanjung, Z., 2010, Analisis Timbal dalam bayam (Amaranthus hybridus L.) yang Dipanen di Lokasi yang Berada di Sekitar Kota Medan, Skripsi, 7, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Tjitrosoepomo, G., 1994, Taksonomi Tumbuhan Obat-obatan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, pp. 244-245.

Voegborlo, R. B. and Chirgawi, M. B., 2007, Heavy Metals Accumulation in Roadside Soil and Vegetation Along a Major Highway in Libya, J. Sci. Technol.,27 (3), 86-97.

Ward, N. I., Reeves, R. D., and Brooks, R. R., 1979, Seasonal Variation in the Lead Content of Soil and Pasteur Species Adjacent to a New Zealand Highway Carrying Medium Density Traffic, N.Z. Journal of Experimental Agriculture,7, 347-351.

Wardoyo, S. dan Widayat, W., 1998. Pengaruh Frekuensi Kendaraan Bermotor Dan Intensitas Matahari Terhadap Distribusi logam Pb Yang Menempel Pada rumput Dari Gas buang Kendaraan Bermotor, Skripsi, ITS, Surabaya.

Warismo, 2003,Budi Daya Pepaya, Kanisius, Yogyakarta, pp. 15-18.

Watson, D.G., 2007, Analisis Farmasi Buku Ajar Untuk Mahasiswa farmasi dan Praktisi Kimia Farmasi, Edisi 2, diterjemahkan oleh Syarief, W. R., Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, pp.169-171.

Whatmuff, M.S., 2002, Applying Biosolids to Acid Soil in New South Wales: Are Guideline Soil Metal Limits from Other Countries Appropriate, Aust. J. Soil Res., 40, 1041-1056.

Williamson, S. J., 1973, Fundamentals of Air Pollution, Addison-Wesley, Reading, Massachusetts, pp. 651.

Yap, D.W., Adezrian, J., Khairiah, J., Ismail, B.S., and Ahmad-Mahir, R., 2009, The Uptake of Heavy Metals by Paddy Plants (Oryza sativa) in Kota Marudu, Sabah, Malaysia,American-Eurasian J. Agric. & Environ. Sci., 6 (1), 16-19.

Yuswono, L.C., 1997, Bahan Bakar Gas Sebagai Bahan Bakar Alternatif Pada Kendaraan Bermotor, FPTK IKIP Yogyakarta, pp. 139-141.

Yuwono, M. and Indrayanto, G., 2005, Validation of Chromatographic Methods of Analysis, Profiles of Drugs Substances, Excipients, and Related Methodology, 32, 243-259.

Quinche, J.P., Zuber, R., and Bovay, E., 1969, Lead Pollution of Highway Roadside Vegetation,Phytopatology, 66, 259-274.

75

LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Penimbangan Sampel Buah Pepaya 1. Akurasi dan preparasi metode standar adisi

a. Kelompok Sampel Replikasi Bobot beaker (g) Bobot beaker + sampel (g) Bobot beaker + sisa (g) Bobot sampel (g) 1 62,7547 77,7721 62,7666 15,0055 2 62,7532 77,7684 62,7702 14,9982 3 62,7557 77,7669 62,7574 15,0095

b. Kelompok Sampel yang akan Ditambah Standar Timbal

Replikasi Bobot beaker (g) Bobot beaker + sampel (g) Bobot beaker + sisa (g) Bobot sampel (g) 1 62,7526 77,7681 62,7658 15,0023 2 62,7531 77,7714 62,7722 14,9992 3 62,7549 77,7694 62,7571 15,0123 2. Penetapan kadar

a. Penimbangan sampel kelompok 1 (0-25 meter)

Replikasi Bobot beaker (g) Bobot beaker + sampel (g) Bobot beaker + sisa (g) Bobot sampel (g) 1 62,7525 77,9888 62,9972 14,9916 2 61,9792 77,6009 62,5921 15,0088 3 63,6053 79,2749 64,2841 14,9908

b. Penimbangan sampel kelompok 2 (25-50 meter)

Replikasi Bobot beaker (g) Bobot beaker + sampel (g) Bobot beaker + sisa (g) Bobot sampel (g) 1 61,9094 77,1042 62,1040 15,0002 2 62,4871 77,6141 62,6299 14,9842 3 62,4921 77,6959 62,6884 15,0075

c. Penimbangan sampel kelompok 3 (50-75 meter) Replikasi Bobot beaker (g) Bobot beaker + sampel (g) Bobot beaker + sisa (g) Bobot sampel (g) 1 58,6434 74,2777 59,2558 15,0219 2 62,4795 78,4525 63,4371 15,0154 3 63,5003 79,3000 64,3048 14,9952

d. Penimbangan sampel kelompok 4 (75-100 meter)

Replikasi Bobot beaker (g) Bobot beaker + sampel (g) Bobot beaker + sisa (g) Bobot sampel (g) 1 61,2877 76,3204 61,3385 14,9819 2 62,7632 77,9655 62,9464 15,0191 3 62,4810 77,6535 62,6588 14,9947

Lampiran 2. Perhitungan pembuatan kurva baku

1. Pembuatan larutanintermediate1 baku timbal

Konsentrasi stok baku timbal = 1000 ppm

Konsentrasi larutanintermediate1 = 100 ppm

Pembuatan larutanintermediate1 menggunakan rumus sebagai berikut.

C1x V1 = C2x V2

1000 ppm x V1= 100 ppm x 10 mL V1= 1 mL

Skema kerja pembuatan larutanintermediate1.

Pipet larutan stok (1000 ppm) sebanyak 1 mL

Encerkan dengan larutan asam pengencer pada labu 10 mL hingga tanda

Didapat larutan intermediate 1 dengan konsentrasi 100 ppm

2. Pembuatan seri konsentrasi baku timbal Konsentrasi Larutan Intermediate 2 = 50 ppm

Konsentrasi seri baku timbal = 0,25 ppm

Pembuatan seri konsentrasi baku timbal menggunakan rumus sebagai berikut. C1x V1 = C2x V2

V1= 0,025 mL

Skema kerja pembuatan lautan seri konsentrasi baku timbal 0,25 ppm

Larutan seri konsentrasi baku timbal dibuat dari larutanintermediate2 (50 ppm)

Pipet 0,025 mL dari larutanintermediate2

Encerkan dengan larutan asam pengencer pada labu 5 mL hingga tanda Didapat larutan seri baku dengan konsentrasi 0,25 ppm

3. Hasil Kurva Baku

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

Kadar baku Timbal Nitrat

(ppm)

Absorbansi Kadar baku Timbal Nitrat

(ppm)

Absorbansi Kadar baku Timbal Nitrat (ppm) Absorbansi 0,25 0,00725 0,25 0,00730 0,25 0,00705 0,5 0,01251 0,5 0,01264 0,5 0,01213 1,0 0,02245 1,0 0,02221 1,0 0,02146 1,5 0,03330 1,5 0,03342 1,5 0,03102 2,0 0,04389 2,0 0,04268 2,0 0,03871 2,5 0,05229 2,5 0,05245 2,5 0,04792 3,0 0,06400 3,0 0,06245 3,0 0,05971 a = 0,00224 b = 0,02047 r = 0,99960 α= 1,17268 a = 0,00254 b = 0,02003 r = 0,99981 α= 1,14748 a = 0,00255 b = 0,01862 r = 0,99892 α= 1,06672 Persamaan kurva baku 1:

y= 0,02047x + 0,00224

Persamaan kurva baku 2: y= 0,02003x +0,00254

Persamaan kurva baku 3: y= 0,01862x + 0,00255

Dilakukan modifikasi terhadap kurva baku karena nilai α (yang menunjukkan derajat kemiringan) kurang baik. Nilai α yang baik mendekati 450. Supaya didapat nilaiα yang baik menggunakan rumus sebagai berikut.

b = tan α

Nilai b pada persamaan 2 = 0,02003

α= tan-1b

= tan-10,02003 = 1,14748

Supaya dihasilkanα mendekati 450 maka nilai b seharusnya mendekati 1. Berikut kurva baku hasil modifikasi.

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

Kadar Timbal (mg/20 mL) x 10-3)

Absorbansi Kadar Timbal (mg/20 mL) x 10-3)

Absorbansi Kadar Timbal (mg/20 mL) x 10-3) Absorbansi 5 0,00725 5 0,00730 5 0,00705 10 0,01251 10 0,01264 10 0,01213 20 0,02245 20 0,02221 20 0,02146 30 0,03330 30 0,03342 30 0,03102 40 0,04389 40 0,04268 40 0,03871 50 0,05229 50 0,05245 50 0,04792 60 0,06400 60 0,06245 60 0,05971 a = 0,00224 b = 1,02339 r = 0,99960 α= 45,66230 a = 0,00254 b = 1,00156 r = 0,99981 α= 45,04466 a = 0,00255 b = 0,93107 r = 0,99892 α= 42,95568 Persamaan kurva baku 1:

y = 1,02339x + 0,00224

Persamaan kurva baku 2: y = 1,00156x +0,00254

Persamaan kurva baku 3: y = 0,93107x + 0,00255

Lampiran 3. Persamaan Kurva Baku

Nilai kadar baku timbal nitrat diinterpolasikan dalam regresi linier kurva baku hasil modifikasi replikasi 2 sebagai x dan nilai absorbansi sebagai nilai y sehingga didapat data sebagai berikut.

a = 0,00254 b = 1,00156 r = 0,99981

Persamaan kurva baku : y = bx + a

y = 1,00156 x + 0,00254

Kadar baku Timbal Nitrat (mg/ 20mL)x 10-3) Absorbansi 5 0,00730 10 0,01264 20 0,02221 30 0,03342 40 0,04268 50 0,05245 60 0,06245

Lampiran 4. Perhitungan nilai %recoverybaku timbal

1. Pembuatan larutan baku timbal untuk perhitungan akurasi (0,25; 1,5; 3,0 ppm)

Contoh perhitungan pembuatan larutan baku timbal konsentrasi rendah 0,25 ppm Konsentrasi Larutan Intermediate 2 = 50 ppm

Konsentrasi seri baku timbal = 0,25 ppm

Pembuatan seri konsentrasi baku timbal menggunakan rumus sebagai berikut. C1x V1 = C2x V2

50 ppm x V1= 0,25 ppm x 5 mL V1 = 0,025 mL

Skema kerja pembuatan larutan baku timbal konsentrasi rendah (0,25 ppm); konsentrasi sedang (1,5 ppm) dan konsentrasi tinggi (3,0 ppm).

Larutan baku timbal dibuat dari larutanintermediate2 (50 ppm)

Pipet 0,025 mL (0,25 ppm); 0,150 mL (1,5 ppm); 0,300 mL (3,0 ppm) dari larutan

intermediate2

Encerkan dengan larutan asam pengencer pada labu 5 mL hingga tanda

2. Perhitungan nilai %recoverybaku timbal

Replikasi Kadar Timbal

teoritis (ppm) Absorbansi Kadar Timbal Terukur (ppm) Recovery (%) 1 0,25 0,00725 0,23515 94,06 2 0,00730 0,23764 95,06 3 0,00713 0,22916 91,66

Contoh perhitungan kadar terukur timbal sebagai berikut.

Dari kurva baku didapat persamaan garis y = 0,02003x + 0,00254 Nilai absorbansi dimasukkan dalam persamaan garis sebagai nilai y.

y = 0,02003x + 0,00254 0,00725 = 0,02003x + 0,00254

x = 0,23515 ppm

Contoh perhitungan %recovery.

Perhitungan %recoverymenggunakan rumus sebagai berikut.

3. Perhitungan nilai %recoverybaku timbal dengan metode standar adisi. Sampel Penimbangan (g) Absorbansi Rata-rata Kadar Timbal (μg/5mL) 15,0055 0,03245 0,03217 7,39640 0,03237 0,03169 14,9982 0,03006 0,02885 6,49275 0,02560 0,03089 15,0095 0,04428 0,03867 9,01895 0,03425 0,03748

Sampel + Baku timbal 1 ppm Penimbangan (g) Absorbansi Rata-rata Kadar Timbal (μg/5mL) 15,0023 0,05094 0,05115 12,13430 0,05093 0,05159 14,9992 0,04830 0,04902 11,60260 0,04794 0,05082 15,0123 0,06033 0,05902 14,09885 0,05521 0,06152

Kadar timbal terukur dalam sampel (μg/5mL)

Kadar timbal teoritis dalam sampel + baku

timbal (μg/5mL)

Recovery(%)

7,39640 12,13430 97,89 6,49275 11,60260 100,95 9,01895 14,09885 100,57

Contoh perhitungan kadar timbal dalam satuan (μg/5mL) Diketahui:

penimbangan sampel : 15,0055 g Rata-rata absorbansi : 0,03217

Persamaan kurva baku : y = 0,02003 x + 0,00254 0,03217 = 0,02003 x + 0,00254

x = 1,47928μg/mL

Karena larutan baku diencerkan dalam labu 5 mL, maka nilai kadar dikalikan 5 dan menjadi kadar dalam satuanμg/mL

x = 1,47928 μg/mL x 5 x = 7,39640μg/5 mL

Contoh perhitungan %recovery

Baku timbal yang ditambahkan dalam sampel (metode standar adisi) adalah 1 ppm = 1μg/mL = 5μg/5 mL

%recovery dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Lampiran 5. Perhitungan nilai KV

1. Perhitungan nilai KV baku timbal

Replikasi Kadar Timbal

teoritis (ppm) Absorbansi

Kadar baku timbal terhitung (ppm) Kadar Rata-rata (ppm) SD KV (%) 1 0,25 0,00725 0,23515 0,23398 0,0043 6 1,86 2 0,00730 0,23764 3 0,00713 0,22916

Nilai KV didapat dari rumus sebagai berikut.

Contoh perhitungan KV.

= 1,86%

2. Perhitungan nilai KV baku timbal dengan metode standar adisi.

Replikasi Recovery (%) Rata-rata (%) SD KV (%) 1 97,91% 99,80% 1,64734 1,65% 2 100,95% 3 100,53%

Nilai KV didapat dari rumus sebagai berikut.

Contoh perhitungan KV dengan metode standar adisi.

Lampiran 6. Perhitungan penetapan nilai LOD dan LOQ

1. Penetapan nilai LOD

Nilai LOD didapat dengan memasukkan rumus sebagai berikut.

Contoh perhitungan.

Terdapat data pengukuran absorbansi blangko sebagai berikut.

Replikasi Absorbansi balngko 1 0,00059 2 0,00054 3 0,00056 Rata-rata absorbansi= , , , = , = 0,00056 LOD = 3 x 0,00056 = 0,00168

Diperoleh LOD pada absorbansi 0,00056 2. Penetapan nilai LOQ

Nilai LOQ didapat dengan memasukkan rumus sebagai berikut. LOD = 3 x absorbansi blangko

Contoh perhitungan.

Terdapat data pengukuran absorbansi blangko sebagai berikut.

Replikasi Absorbansi balngko 1 0,00059 2 0,00054 3 0,00056 Rata-rata absorbansi= , , , = , = 0,00056 LOQ = 10 x 0,00056 = 0,00560

Diperoleh LOQ pada absorbansi 0,00560 LOQ = 10 x absorbansi blangko

Lampiran 7. Perhitungan Kadar Timbal dalam Sampel Pepaya

Skema preparasi sampel

Timbang lebih kurang 15,0 g secara seksama buah pepaya yang sudah dihaluskan dan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer

Destruksi sampel dengan 15 mL HNO3pekatp.a.dan 3 mL HClO4pekatp.a.

Hasil destruksi berupa larutan diencerkan dengan larutan asam pengencer hingga 5 mL

Absorbansi ditetapkan dengan spektrofotometer serapan atom dengan panjang gelombang 217 nm

Kelompok Penimbangan (g)

Absorbansi Kadar timbal (µg/5 ml) Kadar timbal (µg/g) Rata-rata 1 (0-25) meter 14,9916 0,03018 6,89924 0,46021 0,46253 15,0088 0,03125 7,16632 0,47747 14,9908 0,02956 6,74448 0,44991 2 (25-50) meter 15,0002 0,00940 1,71233 0,11415 0,11196 14,9842 0,00944 1,72231 0,11494 15,0075 0,00896 1,60250 0,10678 3 (50-75) meter 15,0219 0,00797 1,35539 0,09023 0,09207 15,0154 0,00815 1,40032 0,09326 14,9952 0,00811 1,39033 0,09272 4 (75-100) meter 14,9819 0,00328 - -15,0191 0,00359 - -14,9947 0,00337 -

-Contoh perhitungan penetapan kadar timbal dalam sampel: Diketahui:

Penimbangan sampel : 14,9916 g

Kadar timbal dalam sampel dinyatakan dalam x. Nilai x didapat dengan memasukkan nilai absorbansi sebagai y pada persamaan kurva baku. Persamaan kurva baku:

y = 1,00156 x + 0,00254 0,03018 = 1,00156 x + 0,00254

x = 27,59695 x 10-3 (mg/20mL) = 1,37985μg/mL

Karena sampel diencerkan dengan larutan pengencer hingga volume 5 mL, maka nilai x yang didapat harus dikalikan 5 sehingga didapat nilai x sebagai berikut.

x = 1,37985 μg/mL x 5 x = 6,89924μg/5 mL x = 6,89924μg/14,9916 g x = 0,46021μg/g

Lampiran 8. Output Hasil Uji Distribusi Normal NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kadar Timbal

N 9

Normal Parametersa Mean .2221856

Std. Deviation .18061400

Most Extreme Differences Absolute .390

Positive .390

Negative -.233

Kolmogorov-Smirnov Z 1.171

Asymp. Sig. (2-tailed) .129

Lampiran 9. Output Hasil Uji Statistik ANOVA

Kadar Timbal

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups .358 3 .119 2130.946 .000

Within Groups .000 8 .000

Lampiran 10. Output Uji StatistikDuncan’s Post Hoc

Duncana

Perlakuan

Subset for alpha = 0.05

N 1 2 3

Kelompok III (50-75 Meter) 3 .09207

Kelompok II (25-50 Meter) 3 .11196

Kelompok I (0-25 Meter) 3 .46253

Lampiran 13. Hasil Survey Kepadatan Lalu Lintas Jalan raya Mayor Unus KM 6, Gentan, Wayuhan, Kabupaten Magelang

Survey dilakukan pada tanggal 25 Januari 2011 pukul 07.00-08.00 WIB. Selama 60 menit. Penghitungan arus lalu lintas dari arah utara (menuju Japunan) dan dari arah selatan (menuju Mungkid). Berikut data survey.

1. Motor Dari arah utara

Menit Perhitungan Jumlah

5 IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-IIII 34 10 IIIII-IIIII-II 12 15 IIIII-IIIII-IIIII-IIII 19 20 IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-I 26 25 IIIII-IIIII-IIII 14 30 IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-IIIII 25 35 IIIII-IIIII-IIII 14 40 IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-III 23 45 IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-IIII 29 50 IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-II 22 55 IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-IIII 24 60 IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-II 22 TOTAL 264

Dari arah Selatan

Menit Perhitungan Jumlah

5 IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-III 23 10 IIIII-IIIII 20 15 IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-I 31 20 IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-I 36 25 IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-IIIII 35 30 IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-II 32 35 IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-III 28 40 IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-I 41 45 IIIII-IIIII-IIIII-IIIII 20 50 IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-II 27 55 IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-I 31 60 IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-IIII 29 TOTAL 353 Total Motor yang lewat jalan raya tersebut adalah 617 motor/jam.

2. Mobil

Arah Perhitungan Jumlah

Utara IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-II 27 Selatan IIIII-IIIII-IIIII-IIIII-I 21

TOTAL 48 Total mobil yang lewat jalan raya tersebut adalah 48 mobil/jam

Jadi total kendaraan yang melewati jalan tersebut adalah 665 kendaraan/jam.

97

BIOGRAFI

Penulis skripsi yang berjudul “Pengaruh Jarak Tanam Pohon pada Perkebunan dari Pinggir Jalan terhadap Kadar Timbal dalam Buah Pepaya (Carica papaya L.) bernama lengkap Liana Wulan Boentoro yang mempunyai nama panggilan Nana. Lahir di kota Magelang pada tanggal 6 Oktober 1988 dari pasangan Indra Boentoro dan Handajanti Joes dan menjadi anak keempat dari empat bersaudara. Penulis memulai pendidikan di TK Miryam Semarang (1994-1995), dilanjutkan di SD Santo Aloysius (1995-2001). Selanjutnya penulis menempuh pendidikan SLTP di Domenico Savio Semarang pada tahun 2001-2004 dan melanjutkan pendidikan di kursi SMU Don Bosko Semarang hingga tahun 2007. Setelah lulus SMU, penulis melanjutkan ke perguruan tinggi Katolik Fakultas Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2007 hingga 2011. Selama masa perkuliahan, penulis mengikuti berbagai kegiatan dan organisasi antara lain sebagai bendahara Tiga Hari Temu Akrab Farmasi/ Titrasi (2009), bendahara dalam acara pelepasan wisuda (2009). Penulis mengikuti salah satu Unit Kegiatan Fakutas/ UKF dance (2007). Kegiatan seminar yang pernah diikuti penulis adalah Seminar dan Aksi Anti Tembakau yang diadakan oleh Jaringan Mahasiswa Kesehatan Indonesia (JMKI) Komisariat Universitas Sanata Dharma (2008) Selain itu, penulis juga pernah menjadi asisten dosen Praktikum Biofarmasetika (2011).

Dokumen terkait