V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.2 Saran
Pada penelitian Perancangan User Interface Game Edukasi Cegah Kekerasan Seksual Dengan Metode Child Centered-Design (CCD), terdapat beberapa saran untuk menyempurnakan game yang telah dibuat. Mengingat keterbatasan waktu dan sumber daya, maka peneliti memberikan beberapa saran, meliputi:
1. Peneliti mengharapkan game yang telah dibuat bisa segera rilis di Playstore sehingga bisa dimainkan oleh anak-anak usia dini lain.
2. Pengujian game di dalam penelitian ini hanya berfokus pada pengujian usability testing. Diharapkan kedepannya, pengujian game bisa lebih luas seperti seberapa besar dampak dan pengaruh game “Aku Jaga Diriku”
pada anak, pengujian regresi, dan lain sebagainya.
69 DAFTAR PUSTAKA
Amaliyah, S., & Nuqul, F. L. (2017). Eksplorasi Persepsi Ibu tentang Pendidikan Seks untuk Anak. Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi, 4(2), 157–166.
https://doi.org/10.15575/psy.v4i2.1758
Andayani, S. (2021). Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dini. An-Nur: Kajian Pendidikan Dan Ilmu Keislaman, 7(2). https://www.journal.an-nur.ac.id/index.php/annur/article/view/130
Anik, V. V. (2016). Game Edukasi Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Anak
Usia Dini. Jurnal INFORM, 1(1).
http://repository.unitomo.ac.id/id/eprint/75
Ayuningtyas, O. D. J., Effendy, V., & Kaburuan, E. R. (2018). User Interface Modelling by Implementing Storytelling on Sundanese Cultural Introduction Media for Early Childhood Using Child-Centered Design Method. IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 434(1).
https://doi.org/10.1088/1757-899X/434/1/012278
Aziz, Z. M., Fauziah, & Nurhayati. (2020). Rekomendasi User Interface Game Edukasi untuk Anak Usia Dini (4-6 tahun) Menggunakan Metode User Centered Design (UCD). Jurnal CoreIT, 6(1).
Darmawan, I., Saiful Anwar, M., Rahmatulloh, A., & Sulastri, H. (2022). Design Thinking Approach for User Interface Design and User Experience on Campus Academic Information Systems. www.joiv.org/index.php/joiv
Delima, R., Arianti, K. N., & Pramudyawardani, B. (2016). Pengembangan Aplikasi Permainan Edukasi Untuk Anak Prasekolah Menggunakan Pendekatan
Child Centered Design. Informatika, 12(1).
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.21460/inf.2016.121.452
Dewi, K. (2017). Pentingnya Media Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini. Jurnal
Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 1(1).
https://doi.org/https://doi.org/10.19109/ra.v1i1.1489
Diah, M. N., Ismail, M., Ahamd, S., & Dahari, K. M. (2010). Usability Testing for Educational Computer Game Using Observation Method. IEEE.
https://doi.org/10.1109/INFRKM.2010.5466926
Gunawan, M. R., Andryana, S., & Andrianingsih, A. (2021). User Interface Layanan Mandiri Untuk Gelanggang Olahraga Menggunakan Metode Design Thinking. Jurnal Teknik Informatika Dan Sistem Informasi, 8(3).
http://jurnal.mdp.ac.id
Hanna, L., Risden, K., & Alexander, K. (1997). Guidelines for Usability Testing with Children.
Hayat, F. (2021). The Effect of Education Using Video Animation on Elementary School in Hand Washing Skill. Acitya: Journal of Teaching & Education, 3(1).
http://journals.umkt.ac.id/index.php/acitya
Huliyah, M. (2016). Hakikat Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Guru
Raudlatul Athfal, 1(1), 60–71.
http://www.jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/assibyan/article/view/193 Informatika, S., & Polinema, A. (2020). Penerapan Metode Design Thinking Pada
Perancangan User Interface Aplikasi Kotakku. SEMINAR INFORMATIKA APLIKATIF POLINEMA (SIAP) .
Jatmikowati, T. E., Angin, R., & Ernawati, D. (2015). Model dan Materi Pendidikan Seks Anak Usia Dini Perspektif Gender Untuk Menghindarkan Sexual Abuse.
Cakrawala Pendidikan, 34(3).
https://doi.org/https://doi.org/10.21831/cp.v3i3.7407
Jaya, I., Rahmadi, R., & Soleh, M. N. (2020). Rancang Bangun Aplikasi Juz’ Amma Berbasis Andorid Menggunakan Metode Child Centered Design Pada TPQ Al-Muchtar Bekasi. 5(3).
Jayanti, W., Meilinda, E., & Fahriza, N. (2018). Game Edukasi “Kids Learning”
Sebagai Media Pembelajaran Dasar Untuk Anak Usia Dini Berbasis Android.
Jurnal Khatulistiwa Informatika, VI(1).
Kartikasari, M., Oktavia, C., & Maulidi, R. (2018). Program Book: “Industrial Revolution 4.0: Sustainable Technology Development for Competitiveness and Responsiveness.”
Kartini, K., Degeng, I. N. S., & Sitompul, N. C. (2020). Pengembangan multimedia interaktif tema binatang untuk pembelajaran di taman kanak-kanak. Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan, 7(2), 128–139.
https://doi.org/10.21831/jitp.v7i2.33879
Kerr, S. J., Tan, O., & Chua, J. C. (2014). Cooking Personas: Goal-Directed Design Requirements in The Kitchen. International Journal of Human Computer Studies, 72(2), 255–274. https://doi.org/10.1016/j.ijhcs.2013.10.002 Khairi, H. (2018). Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dini dari 0-6 Tahun.
Jurnal Warna, 2(2).
https://ejournal.iaiig.ac.id/index.php/warna/article/view/87
Khaironi, M. (2018). Perkembangan Anak Usia Dini. Jurnal Golden Age Hamzanwadi University, 3(1), 1–12. https://pdfs.semanticscholar.org Lamada, M. (2020). Pengujian Aplikasi Sistem Monitoring Perkuliahan
Menggunakan Standar ISO 25010 Related papers. Jurnal MediaTIK : Jurnal Media Pendidikan Teknik Informatika Dan Komputer, 3(3).
Laura, M., & Luzar, C. (2011). Efek Warna Dalam Dunia Desain dan Periklanan.
Humaniora, 2(2), 1084–1096.
Lewoleba, K. K., & Fahrozi, H. M. (2020). Studi Faktor-faktor Terjadinya Tindak Kekerasan Seksual Pada Anak-anak. Jurnal Esensi Hukum, 2(1).
https://journal.upnvj.ac.id/index.php/esensihukum/index
Mardiya, Q. N. (2017). Implementation of Chemical Castration Punishment for
Sexual Offender. Jurnal Konstitusi, 14(1).
http://www.komnasperempuan.go.id/wp-content/uploads/2013/12/Kekerasan-Seksual-Kenali-dan-Tangani.pdf Martens, M., Rinnert, G. C., & Andersen, C. (2018). Child-Centered Design:
Developing an Inclusive Letter Writing App. Frontiers in Psychology, 9.
https://doi.org/10.3389/fpsyg.2018.02277
Muhajarah, K., & Rachmawati, F. (2019). Game Edukasi Berbasis Android:
Urgensi Penggunaan, Pengembangan dan Penguji Kelayakan. JUSTEK:
Jurnal Sains Dan Teknologi, 2(2), 29–36.
https://doi.org/10.31764/justek.vXiY.3733
Palado, D. P., Muslimah Az-Zahra, H., & Purnomo, W. (2020). Perancangan User Experience Aplikasi Parenting Dengan Menggunakan Pendekatan Human-Centered Design (Vol. 4, Issue 8). http://j-ptiik.ub.ac.id
Pardo, S., Howard, S., & Vetere, F. (2008). Child-Centered Evaluation: Broadening the Child/Designer Dyad. Advances in Human-Computer Interaction, 2008, 1–9. https://doi.org/10.1155/2008/597629
Parinata, D., & Puspaningtyas, N. D. (2021). Optimalisasi Penggunaan Google Form terhadap Pembelajaran Matematika (Vol. 3, Issue 1).
http://account.Google.com/login.
Pribadi, S. A., Rokhmawati, R. I., & Brata, K. C. (2019). Perancangan User Experience Situs Web Tanoto Scholars Association Brawijaya Malang menggunakan Metode Goal-Directed Design (GDD). Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer, 3(8), 2548–2964. http://j-ptiik.ub.ac.id
Pujiriyanto. (2005). Desain Grafis Komputer (S. Suyantoro, S. Sulistiyani, & D.
Kartika, Eds.; 1st ed.). CV ANDI OFFSET.
Purbasari, M., Resita, D., & Jakti. (2014). Warna Dingin Si Pemberi Nyaman.
Humaniora: Language, People Art, and Communication Studies, 5(1).
Putra, P., Muhammad, S., Effendy, V., & Junaedi, D. (2021). Modeling Reproductive Health Educational Games for Early Childhood Using
Goal-71
Directed Design. Proceedings - 2021 International Conference on Software Engineering and Computer Systems and 4th International Conference on Computational Science and Information Management, ICSECS-ICOCSIM 2021, 27–30. https://doi.org/10.1109/ICSECS52883.2021.00012
Ramadan, R., Az-Zahra, H. M., & Rokhmawati, R. I. (2019). Perancangan User Interface Aplikasi EzyPay menggunakan Metode Design Sprint (Studi Kasus PT. Arta Elektronik Indonesia). 3(9), 2548–2964. http://j-ptiik.ub.ac.id Ramadhan, F. A., Herdiani, A., & Jatmiko, D. D. (2021). Analisis Implementasi
Metode Child centered design Dalam Perancangan Aplikasi Pembelajaran Gender difference Untuk Anak Usia Dini. 8(1), 648.
Ramirez, G. A. J. (2020). The Storyboard as A Means of Translating Narrations and Concepts into an Animated Web Series. Journal of Anthropological and
Archaeological Sciences, 1(5).
https://doi.org/10.32474/jaas.2020.01.000121
Rubin, Jeffrey, Chisnell, & Dana. (2008). Handbook of Usability Testing : How to Plan, Design, and Conduct Effective Tests {2Nd Ed.}.
Setianingrum, I., & Azizah, N. (2021). Teams Games Tournament untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan pada Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(1), 315–327.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i1.1268
Shapiro, S., & Brown, C. (2018). Sex Education Standards Across The States. Sex
Education .
https://cdn.americanprogress.org/content/uploads/2018/03/22132717/
SexEducationBrief-Fig-Sources.
SIMFONI-PPA. (2022). https://kekerasan.kemenpppa.go.id/ringkasan
Situmorang, K. T., Az-Zahra, M. H., & Herlambang, D. A. (2019). Evaluasi Usability Pada Aplikasi m-KantorPos dengan Menggunakan Metode Usability Testing. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer, 3(5), 4349–4356. http://j-ptiik.ub.ac.id
Solehati, T., Septiani, R. F., Muliani, R., Nurhasanah, S. A., Afriani, S. N., Nuraini, S., Fauziah, S., Pratiwi, S. D., Alam, S. P., Hermayanti, Y., Kosasih, C. E., &
Mediani, H. S. (2022). Intervensi Bagi Orang Tua dalam Mencegah Kekerasan Seksual Anak di Indonesia: Scoping Review. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(3), 2201–2214.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i3.1914
Suhasmi, N. C., & Ismet, S. (2021). Materi Pendidikan Seks Bagi Anak Usia Dini.
Jurnal Golden Age, 5(2), 164–174.
https://doi.org/https://doi.org/10.29408/jga.v5i01.3385
Supriyatna, A. (2018). Penerapan Usability Testing Untuk Pengukuran Tingkat Kebergunaan Web Media of Knowledge. Jurnal Ilmiah Teknologi-Informasi
Dan Sains (TeknoIS), 8(1), 1–16.
https://doi.org/https://doi.org/10.36350/jbs.v8i1.17
Syafi’i, A. (2017). Warna Dalam Islam. Jurnal Pemikiran Islam, 41(1), 62.
Tahir, R. (2015). A Measurement Model Based on Usability Metircs for Mobile Learning User Interface for Children. The International Journal of E-Learning and Educational Technologies in the Digital Media, 1(1), 16–31.
https://doi.org/10.17781/P001503
Virzi, R. A. (2012). Refining The Test Phase of Usability Evaluation: How Many Subjects is Enough? HUMAN FACTORS, 34(4), 457–468.
https://doi.org/https://doi.org/10.1177/001872089203400407
Wahyuningrum, T. (2021). Buku Referensi Mengukur Usability Perangkat Lunak.
Wardadi, K. A., Rais, F. N., & Manurung, P. G. (2019). Analisis Keberlakuan RKUHP dan RUU-PKS Dalam Mengatur Tindak Kekerasan Seksual. Lex
Scientia Law Review, 3(1), 30–39.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/lslr/
Wibawanto, W., & Nugrahani, R. (2018). Desain Antarmuka (User Interface) Pada
Game Edukasi. Jurnal Imajinasi, 12(2).
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/imajinasi
Yastin, D. N., Suseno, H. B., & Arifin, V. (2020). Evaluasi dan Perbaikan Desain User Interface Untuk Meningkatkan User Experience Pada Aplikasi Mobile Siaran Tangsel Menggunakan Metode Goal Direct Design (GDD). Jurnal Teknik Informatika, 13(2).
Zulfa, N., Yuniasri, D., Damayanti, P., Herumurti, D., & Yunanto, A. A. (2020).
The Effect of UI and UX Enhancement on Bomberman Game Based on Game Experience Questionnaire (GEQ). 2020 International Seminar on Application for Technology of Information and Communication (ISemantic), 543–547.
https://doi.org/10.1109/iSemantic50169.2020.9234220
73 LAMPIRAN
Lampiran 1. Pengumpulan data
Lampiran 2. Psikolog Anak
Lampiran 3. Wawancara orangtua
75
Lampiran 4. Pertanyaan wawancara
Lampiran 5. Storyboard jenis-jenis permainan pada game “Aku Jaga Diriku”
Halaman Keterangan
Menampilkan halaman menu-menu yang ada di dalam game
Menampilkan pilihan game yang bisa dimainkan oleh anak
77
Halaman permainan Body Puzzle yang dimainkan dengan menyeret anggota tubuh ke posisi yang tepat
Menampilkan halaman sub menu permainan Boys & Girls
Menampilkan halaman permainan Making Words yang dimainkan dengan cara menyusun huruf menjadi kata yang benar
Menampilkan halaman permainan Dress Up yang dimainkan dengan cara menyeret baju sesuai gender karakter yang ditampilkan
Menampilkan halaman permainan Let’s Shower yang dimainkan dengan cara menyeret karakter ke arah pintu toilet sesuai gender karakter tersebut
Menampilkan halaman permainan Let’s Shower yaitu pada bagian dalam toiletnya.
Terdapat perintah-perintah yang sesuai aturan penggunaan toilet dan pengguna menyeret karakter ke arah perintah tersebut untuk menyelesaikan permainan
Menampilkan halaman permainan Good Touch
& Bad Touch yang dimainkan dengan cara menyeret tanda silang ke area yang tidak boleh disentuh
Menampilkan halaman permainan Maze Run yang dimainkan dengan menjawab soal pilihan ganda tentang tindakan yang harus dilakukan saat menghadapi situasi-situasi tertentu
79
Menampilkan Pop Up saat menyelesaikan game yang terdapat tombol selesai dan mengulang permainan
Lampiran 6. Storyboard cerita animasi pada game “Aku Jaga Diriku”
Adegan Keterangan
Mendeskripsikan latar di dalam rumah tokoh utama yang bernama Nabila
Usia tokoh utama adalah 4 tahun dan baru bersekolah di TK Bahagia
Diantar jam 8 pagi oleh ayahnya
Dijemput jam 10 siang oleh ibunya
Ada suara bel pulang sekolah
81
Ada suara keramaian pulang sekolah dan tokoh utama bersama teman-temannya berjalan keluar pintu utama gedung sekolah
Tokoh utama bersama anak-anak lain
menunggu di depan sekolah
Sekolah mulai sepi
Datang orang asing yang berniat jahat
Tokoh utama takut dan lari berteriak minta tolong
Polisi datang untuk memproses kasus, begitu pula orangtua tokoh utama datang untuk menjemput dan menenangkan tokoh utama
83
Orang jahat tadi di tangkap polisi di taman
Menjelaskan aturan ketika bertemu orang asing
Mengingatkan anak-anak untuk tidak menerima atau percaya begitu saja pada orang yang tidak dikenal
Lampiran 7. High-fidelity wireframe cerita animasi game “Aku Jaga Diriku”
Adegan: 1
Deskripsi adegan:
Memperkenalkan tokoh anak perempuan
Sudut pandang:
Narator Narasi:
Halo, perkenalkan ini Nabila Suara:
1. Suara narator membaca deskripsi cerita dengan nada ceria dan
bersemangat
2. Musik theme song lembut untuk animasi
Adegan: 2
Deskripsi adegan:
Menjelaskan identitas tokoh anak perempuan lebih detail
Sudut pandang:
Narator Narasi:
Nabila berusia 4 tahun dan mulai bersekolah di TK Bahagia
Suara:
1. Suara narator membaca deskripsi cerita dengan nada ceria dan lembut 2. Musik theme song lembut
untuk animasi Adegan: 3
Deskripsi adegan:
Ada sebuah mobil di depan sekolah dengan seorang anak perempuan bersama ayahnya dan kondisi langit cerah
85
Sudut pandang:
Narator Narasi:
Setiap hari, Nabila pergi ke sekolah jam 8 pagi bersama ayahnya
Suara:
1. Suara narator membaca deskripsi cerita dengan nada membaca biasa, lembut, jelas, dan tidak terburu-buru
2. Musik theme song lembut untuk animasi
Adegan: 4
Deskripsi adegan:
Ada sebuah mobil di depan sekolah dengan seorang anak perempuan bersama ibunya dan kondisi langit cerah
Sudut pandang:
Narator Narasi:
Sedangkan saat pulang, Nabila akan dijemput oleh ibunya pada pukul 10
Suara:
1. Suara narator membaca deskripsi cerita dengan nada membaca biasa, lembut, jelas, dan tidak terburu-buru
2. Musik theme song lembut untuk animasi
Adegan: 5
Deskripsi adegan:
Anak-anak di dalam kelas, lalu ada bunyi bel pulang sekolah Sudut pandang:
- Narasi:
- Suara:
1. Suara bel pulang sekolah 2. Musik theme song lembut
untuk animasi Adegan: 6
Deskripsi adegan:
Anak-anak berjalan keluar Gedung sekolah menu ke halaman depan sekolah
Sudut pandang:
- Narasi:
- Suara:
1. Suara keributan anak-anak pulang sekolah dan suara keributan langkah kaki 2. Musik theme song lembut
untuk animasi Adegan: 7
Deskripsi adegan:
Nabila berdiri di halaman depan sekolah menunggu jemputannya dan kondisi sekolah masih ramai Sudut pandang:
Narator Narasi:
Hari ini, ibu telat menjemput Nabila
87
Suara:
1. Suara narator membaca deskripsi cerita dengan nada membaca biasa, namun sedikit sedih
2. Suara keributan anak-anak pulang sekolah
Adegan: 8
Deskripsi adegan:
Nabila berdiri di halaman depan sekolah menunggu jemputannya dan kondisi sekolah mulai sepi Sudut pandang:
Narator Narasi:
Satu persatu teman Nabila sudah dijemput oleh orangtuanya
masing-masing. Tapi Nabila tetap sabar menunggu ibu menjemput dirinya
Suara:
1. Suara narator membaca deskripsi cerita dengan nada membaca biasa, lembut, jelas, dan tidak terburu-buru
2. Musik theme song lembut untuk animasi
Adegan: 9
Deskripsi adegan:
Muncul seorang pria dewasa turun dari mobil, berpenampilan rapi dengan kemeja putih sembari tersenyum ramah
Sudut pandang:
Narator
Narasi:
Tak berapa lama, ada seorang pria berpakaian rapi dengan kemeja putih turun dari mobil sambil tersenyum ramah ke arah Nabila Suara:
1. Suara narator membaca deskripsi cerita dengan nada membaca biasa, lembut, jelas, dan tidak terburu-buru
2. Musik theme song lembut untuk animasi
Adegan: 10
Deskripsi adegan:
Pria tersebut mengajak Nabila berbicara
Sudut pandang:
Narator dan pria tidak dikenal Narasi:
Pria tersebut menatap Nabila dan mengajak Nabila berbicara
“Hai dik, siapa namamu? Kenapa belum pulang?”
Suara:
1. Suara narator membaca deskripsi cerita dengan nada membaca biasa, lembut, jelas, dan tidak terburu-buru
2. Suara pria tidak dikenal dengan nada lembut dan ramah, sedikit ceria 3. Musik theme song lembut
untuk animasi
89
Adegan: 11
Deskripsi adegan:
Nabila membayangkan perkataan ibunya
Sudut pandang:
Nabila Narasi:
“Nak jangan beritahu identitas aslimu seperti nama dan tanggal lahir kepada orang asing tak dikenal yang tidak memiliki kepentingan ya”
Suara:
1. Suara Ibu Nabila dengan nada lembut dan halus, tapi tegas
2. Musik theme song lembut untuk animasi
Adegan: 12
Deskripsi adegan:
Nabila selesai berpikir dan menjawab pertanyaan pria tersebut
Sudut pandang:
Nabila Narasi:
“Nama saya Karina. Saya masih menunggu ibu saya menjemput”
Suara:
1. Suara Nabila dengan nada berbicara anak kecil dan sedikit lambat
2. Musik theme song lembut untuk animasi
Adegan: 13
Deskripsi adegan:
Pria tersebut mulai mendekati Nabila dan menawarkan untuk mengantarkan Nabila pulang sekaligus menawarkan permen Sudut pandang:
Narator dan pria tidak dikenal Narasi:
Pria tersebut mulai mendekati Nabila dan menawarkan diri untuk mengantarkan Nabila pulang
“Ayo pulang sama kakak aja. Nanti kakak kasih permen juga lho!”
Suara:
1. Suara narator membaca deskripsi cerita dengan nada membaca biasa, lembut, jelas, dan tidak terburu-buru
2. Suara pria tidak dikenal dengna nada ramah dan ceria
3. Efek suara menegangkan Adegan: 14
Deskripsi adegan:
Nabila berteriak minta tolong dan tidak mau, lalu langsung lari menuju ke dalam Gedung sekolah untuk menghindari pria yang tampak tidak senang dengan jawaban Nabila
Sudut pandang:
Narator dan Nabila
91
Narasi:
Nabila berteriak tidak mau dan langsung lari menuju ruang guru untuk menghindari pria tersebut
“Tidak mau!”
“Tolong! Tolong!”
Suara:
1. Suara narator membaca deskripsi cerita dengan nada cemas, tegang, dan takut
2. Suara teriakkan Nabila dengan nada takut dan histeris
3. Efek suara menegangkan Adegan: 15
Deskripsi adegan:
Para guru pun keluar dari ruangan dan kaget karena mendengar teriakkan Nabila. Seorang bu guru menghampiri dan bertanya pada Nabila
Sudut pandang:
Narator dan bu guru Narasi:
Para guru pun berhamburan keluar ruangan karena kaget mendengar teriakkan Nabila
“Kamu kenapa Nabila?”
Suara:
1. Suara narator membaca deskripsi cerita dengan nada cemas, tegang, dan takut
2. Suara bu guru bertanya dengan nada khawatir dan panik
3. Efek suara sedih dan cemas
Adegan: 16
Deskripsi adegan:
Ternyata pria tidak dikenal
tersebut melarikan diri dan Nabila menangis menceritakan semua kejadian tadi kepada gurunya.
Guru pun memanggil polisi, lalu polisi datang untuk menangkap pria tersebut. Para guru juga memanggil orangtua Nabila untuk segera datang
Sudut pandang:
Narator Narasi:
Nabila pun menceritakan semua tentang pria tadi kepada gurunya.
Lalu, para guru segera memanggil polisi dan menghubungi orangtua Nabila. Tak berapa lama, polisi datang dan segera mencari pria tersebut
Suara:
1. Suara narator membaca deskripsi cerita dengan nada membaca biasa, lembut, jelas, dan tidak terburu-buru
2. Tangisan anak kecil Adegan: 17
Deskripsi adegan:
Polisi menangkap pelaku Sudut pandang:
Narator Narasi:
Polisi berhasil menemukan pria itu, lalu pria itu pun ditangkap
93
Suara:
1. Suara narator membaca deskripsi cerita dengan nada membaca biasa, lembut, jelas, dan tidak terburu-buru
2. Efek suara geraman kesal dari penjahat
3. Musik theme song lembut, lega, dan bahagia untuk animasi
Adegan: 18
Deskripsi adegan:
Orangtua Nabila datang dan memeluk Nabila
Sudut pandang:
Narator Narasi:
Orangtua Nabila sudah berada di sekolah. Mereka memeluk dan berusaha menenangkan Nabila yang menangis
Suara:
1. Suara narator membaca deskripsi cerita dengan nada membaca biasa, namun memperlihatkan kelegaan dan terharu 2. Tangisan anak kecil yang
mulai mereda
3. Musik theme song lembut, lega, dan bahagia untuk animasi
Adegan: 19
Deskripsi adegan:
Ada seorang wanita narator yang menjelaskan dan ilustrasi larangan dengan gambar orang asing
Sudut pandang:
Narator Narasi:
Adik-adik dan para orangtua sekalian, kita harus berhati-hati ya saat bertemu orang asing.
Sekalipun orang asing tersebut terlihat ramah dan baik
Suara:
1. Suara narator membaca deskripsi cerita dengan nada membaca biasa, namun memperlihatkan ketegasan pada setiap kalimat perintah ataupun larangan
2. Musik theme song lembut, lega, dan bahagia untuk animasi
Adegan: 20
Deskripsi adegan:
Ada seorang wanita narator yang menjelaskan dan ilustrasi jaga jarak
Sudut pandang:
Narator Narasi:
Jagalah jarak ketika bertemu orang asing yang tidak dikenal Suara:
1. Suara narator membaca deskripsi cerita dengan
95
nada membaca biasa, namun memperlihatkan ketegasan pada setiap kalimat perintah ataupun larangan
2. Musik theme song lembut, lega, dan bahagia untuk animasi
Adegan: 21
Deskripsi adegan:
Ada seorang wanita narator yang menjelaskan dan ilustrasi larangan menerima pemberian orang asing Sudut pandang:
Narator Narasi:
Jangan pernah menerima sembarangan pemberian dari orang asing
Suara:
1. Suara narator membaca deskripsi cerita dengan nada membaca biasa, namun memperlihatkan ketegasan pada setiap kalimat perintah ataupun larangan
2. Musik theme song lembut, lega, dan bahagia untuk animasi
Adegan: 22
Deskripsi adegan:
Ada seorang wanita narator yang menjelaskan dan ilustrasi orang asing bertanya kepada anak. Lalu, ilustrasi anak memberitahu kepada orangtua
Sudut pandang:
Narator Narasi:
Jika ada orang asing yang bertanya alamat dan meminta kalian untuk mengantarkan mereka ke alamat tersebut, jangan lakukan dan langsung beritahu ayah atau ibu kalian ya
Suara:
1. Suara narator membaca deskripsi cerita dengan nada membaca biasa, namun memperlihatkan ketegasan pada setiap kalimat perintah ataupun larangan
2. Musik theme song lembut, lega, dan bahagia untuk animasi
Adegan: 23
Deskripsi adegan:
Ada seorang wanita narator yang menjelaskan dan ilustrasi anak lari menjauh dari orang jahat Sudut pandang:
Narator Narasi:
Jika orang asing tersebut memaksa kalian dan disekitar kalian tidak ada ayah atau ibu, maka larilah menjauh
Suara:
1. Suara narator membaca deskripsi cerita dengan nada membaca biasa, namun memperlihatkan
97
ketegasan pada setiap kalimat perintah ataupun larangan
2. Musik theme song lembut, lega, dan bahagia untuk animasi
Adegan: 24
Deskripsi adegan:
Ada seorang wanita narator yang menjelaskan dan ilustrasi simbol-simbol data pribadi yang dicoret tanda larangan
Sudut pandang:
Narator Narasi:
Para orangtua juga harus berhati-hati untuk tidak menyebarkan informasi pribadi anak ke orang asing yang tidak berkepentingan seperti nama lengkap, tanggal lahir, dan identitas lain yang bersifat privasi
Suara:
1. Suara narator membaca deskripsi cerita dengan nada membaca biasa, namun memperlihatkan ketegasan pada setiap kalimat perintah ataupun larangan
2. Musik theme song lembut, lega, dan bahagia untuk animasi
Adegan: 25
Deskripsi adegan:
Ada seorang wanita narator yang menjelaskan dan ilustrasi hacker Sudut pandang:
Narator Narasi:
Hal ini karena data-data tersebut dapat disalah gunakan lho!
Suara:
1. Suara narator membaca deskripsi cerita dengan nada membaca biasa, namun memperlihatkan ketegasan pada setiap kalimat perintah ataupun larangan
2. Musik theme song lembut, lega, dan bahagia untuk animasi
Adegan: 26
Deskripsi adegan:
Ada seorang wanita narator yang menjelaskan dan simbol yang melambangkan rahasia Sudut pandang:
Narator Narasi:
Ajarkan juga hal tersebut kepada anak agar mereka tidak
memberitahu informasi pribadi kepada orang asing yang tidak berkepentingan
Suara:
1. Suara narator membaca deskripsi cerita dengan
99
nada membaca biasa, namun memperlihatkan ketegasan pada setiap kalimat perintah ataupun larangan
2. Musik theme song lembut, lega, dan bahagia untuk animasi
Adegan: 27
Deskripsi adegan:
Ada seorang wanita narator yang menjelaskan dan ilustrasi anak sedang menunggu jemputan beramai-ramai
Sudut pandang:
Narator Narasi:
Selain itu, ajarkan anak untuk sabar menunggu anda menjemput ketika sekolah pulang cepat ataupun anda telat menjemput Suara:
1. Suara narator membaca deskripsi cerita dengan nada membaca biasa, namun memperlihatkan ketegasan pada setiap kalimat perintah ataupun larangan
2. Musik theme song lembut, lega, dan bahagia untuk animasi
Adegan: 28
Deskripsi adegan:
Ada seorang wanita narator yang menjelaskan dan ilustrasi
orangtua memberitahu anak, siapa yang akan menjemput mereka Sudut pandang:
Narator Narasi:
Selalu beritahu anak anda siapa yang akan menjemput mereka nanti pada saat pulang sekolah dan dengan siapa saja mereka boleh pulang
Suara:
1. Suara narator membaca deskripsi cerita dengan nada membaca biasa, namun memperlihatkan ketegasan pada setiap kalimat perintah ataupun larangan
2. Musik theme song lembut, lega, dan bahagia untuk animasi
Adegan: 29
Deskripsi adegan:
Ada seorang wanita narator yang menjelaskan dan ilustrasi para guru yang dilarang untuk pulang terlebih dahulu sebelum seluruh siswanya pulang
Sudut pandang:
Narator
101
Narasi:
Dan untuk para guru, jangan tinggalkan sekolah sebelum semua siswanya pulang ya
Suara:
1. Suara narator membaca deskripsi cerita dengan nada membaca biasa, namun memperlihatkan ketegasan pada setiap kalimat perintah ataupun larangan
2. Musik theme song lembut, lega, dan bahagia untuk animasi
Adegan: 30
Deskripsi adegan:
Ada seorang wanita narator yang menjelaskan dan ilustrasi para guru mengawasi siswa-siswanya Sudut pandang:
Narator Narasi:
Hal ini dilakukan agar ada orangtua yang dapat menjadi tempat perlindungan anak ketika ada hal yang tidak diinginkan terjadi
Suara:
1. Suara narator membaca deskripsi cerita dengan nada membaca biasa, namun memperlihatkan ketegasan pada setiap kalimat perintah ataupun larangan