• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Sebagai bahan masukan terhadap ketiga permasalahan dalam penelitian ini maka disarankan:

1. Keberadaan lembaga actio pauliana sebagai upaya hukum diharapkan dapat benar-benar menjadi bentuk perlindungan hukum bagi kreditor atas pengembalian piutang kreditor, sehingga keberadaan actio pauliana jangan hanya sekedar sebagai pelengkap dalam undang-undang khususnya undang-undang kepailitan untuk itu perlu adanya penyempurnaan lagi baik mengenai hukum materilnya maupun hukum formalnya agar diatur lebih jelas dan tegas lagi. Minimnya dan tidak tegasnya pengaturan mengenai actio pauliana menjadikan lembaga ini sangat jarang digunakan oleh kreditor sebagi upaya perlindungan hukum. Adanya perbedaan penafsiran pada beberapa aturan tentang upaya hukum actio pauliana khususnya dalam hukum kepailitan oleh hakim harus mendapakan persamaan persepsi diantara para hakim sehingga para pencari keadilan tidak terbentur atau upaya hukum para pencari keadilan kandas dalam prosedural administrasi seperti kewenangan/kompetensi pengadilan dalam mengadili yang menjadikan adanya ketidakpastian hukum bagi para kreditor maupun hukum acara yang digunakan seperti penggunaan pembuktian sederhana. Pengaturan yang lebih tegas tentang unsur itikad baik yakni kejujuran debitor dalam melakukan sesuatu perbuatan hukum dan tentang keadaan hukum yang sedang dialaminya dengan memberikan

informasi yang jujur dapat digunakan sebagai unsur pembuktian utama dan menentukan dalam pembatalan perbuatan hukum debitor tersebut.

2. Lex specialis UUK dan PKPU yang menggunakan beban pembuktian terbalik dalam gugatan actio pauliana harus benar-benar dapat diterapkan secara murni sebagai ciri khas kekhususan upaya hukum actio pauliana itu sendiri dan sebagai bentuk perlindungan hukum bagi kreditor dan sebagai bentuk pertangungjawaban debitor atas tindakannya. Diharapkan dengan beban pembuktian terbalik beban pembuktian tentang latar belakang dan tujuan debitor melakukan perbuatan hukum yang tidak diwajibkan tersebut lebih dititik beratkan kepada debitor. Kegentingan dan keharusan debitor melakukan perbuatan hukum tersebut harus menjadi bagian dari pembuktian terbalik yang harus dibuktikan oleh debitor sehingga apabila hal tersebut tidak dapat dibuktikan debitor maka debitor harus dianggap telah melakukan perbuatan yang merugikan kreditor dan sepantasnya perbuatan tersebut dibatalkan oleh pengadilan niaga.

3. Upaya hukum actio pauliana harus benar-benar dapat digunakan sebagai sarana dalam melindungi kreditor dari tindakan curang debitor. Actio pauliana adalah sebuah upaya hukum yang sangat baik dalam memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum bagi kreditor dari tindakan tidak baik (curang) debitor terhadap asset/jaminan aset yang dimiliki debitor untuk pengembalian utang-utang debitor. Untuk menjamin sebuah kepastian hukum dan perlindungan hukum tersebut kedepannya perlu adanya pengaturan yang lebih jelas dan tegas tentang penempatan harta perseroan (milik) dan harta pribadi untuk menghindari

pengaburan harta perseroan ke harta pribadi untuk melepaskan tanggungjawab atas utang-utang perseroan dikemudian hari.

DAFTAR PUSTAKA A. Buku

A. Lontoh, Rudhy dkk.,Penyelesaian Utang-Piutang Melalui Pailit Atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Bandung: Alumni, 2001.

Aburaera, Sukarno, dkk.,Filsafat Hukum teori dan praktek, Jakarta: Kencana, 2014.

Ali, H. Zainuddin, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, 2014.

Asikin, Zainal, Hukum Kepailitan & Penundaan Kewajiban Pembayaran di Indonesia.

Jakarta: Grafindo Persada 2001.

Amiruddin, dkk.,Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Rajawali Pres, 2013.

Badrulzaman, Mariam Darus, dkk, Kompilasi Perikatan, Bandung: Citra Aditya, 2001.

Budiono. Harlien, Ajaran Umum Hukum Perjanjian Dan Penerapannya di Bidang Kenotariatan, Bandung: Citra Aditya, 2010.

Fajar, Mukti, dkk.,Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2012.

Fuady, Munir, Perbuatan Melawan Hukum, Pendekatan Kontemporer, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2005

Fuady, Munir, Hukum Kepailitan, Dalam Teori dan Praktek, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2014.

Harahap, M. Yahya, Hukum Acara Perdata, Jakarta: Sinar Grafika, 2009.

Harahap, Sofyan Syafri, Akuntansi Aktiva Tetap, Edisi Pertama,Jakarta, Raja Grafindo, 2002.

Hartini, Rahayu, Hukum Kepailitan, (Malang: UMM Press, 2008)

Ibrahim, Jhon, Teoridan Metedologi Penelitian Hukum Normatif, Surabaya:

Bayumedia, 2008.

Irawan, Bagus, Hukum Kepailitan Perusahaan dan Asuransi, Bandung: Alumni, 2007.

Jono, Hukum Kepailitan, Jakata: Sinar Grafika, 2008.

Kansil, C.S.T., dkk, Pokok-Pokok Pengetahuan Hukum Dagang Indonesia, Jakarta:

Sinar Grafika, 2004.

Lubis, M. Solly, Filsafat Ilmu dan Penelitian, Bandung: Mandar Maju, 1994.

Mahadi, Falsafah Hukum, Suatu Pengantar, Bandung: Alumni, 2003.

Marzuki , Peter Mahmud, Penelitian Hukum, Jakarta: Kencana, 2010.

---, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: Kencana, 2008.

Mas, Marwan, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004.

Mertokusumo, Sudikno, Mengenal Hukum, Suatu Pengantar, Yogyakarta: Cahaya Atma Pusaka, 2010.

Muljadi, Kartini, dkk, Pedoman Menengani Perkara Kepailitan, Jakarta: Rajawali Pers, 2003.

Nating, Imran, Peranan Dan Tanggungjawab Kurator Dalam Pengurusan Dan Pemberesan Harta Pailit”, Jakarta: Rajawali Pers, 2004.

Nur, Aco, Hukum Kepailitan, Perbuatan Melawan Hukum, Jakarta: Pilar Yuris Ultima, 2015.

Purbacaraka, Purnadi, dkk.,Ikhtisar Antinomi Aliran Filsafat sebagai Landasan Filsafat Hukum, Jakarta: Rajawali Press, 1984.

Raharjo, Satjipto, Ilmu Hukum cetakan ketujuh , Bandung: Citra Aditya, 2010.

………..,,Ilmu Hukum, Bandung: Citra Aditya Bakti: 2000.

Rasjidi, Lili, dkk., Hukum Sebagai Suatu Sistem,Bandung: Remaja Rusdakarya, 1993.

Rato, Dominikus, Filsafat Hukum, mencari, menemukan dan memahami hukum, Surabaya: LaksBang Justitia, 2014.

R. Soemitro, Hukum Perseroan Terbatas, Yayasan Dan Wakaf , Bandung : Eresco, 1993.

Samudera, Teguh, Hukum Pembuktian, Dalam Acara Perdata, Bandung: Alumni, 1992.

Sasangka, Hari, Hukum Pembuktian Dalam Perkara Perdata, Untuk Mahasiswa dan praktisi, Bandung: Mandar maju, 2005.

Sastrawidjaja, Man S, Hukum Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Bandung: Alumni, 2006.

Shubhan, M. Hadi, HukumKepailitan prinsip, norma, dan praktik di Peradilan, Jakarta:

Kencana, 2008.

Sinaga, V. Harlen, Batas-Batas Tanggungjawab Perdata Direksi atas pailitnya perseroan terbatas dalam teori dan praktik, Jakarta: Adinatha Mulia, 2012.

Sjahdeini, Sutan Remy, Hukum Kepailitan memahami Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan, Jakarta: Grafiti, 2010.

Soekanto, Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, 1986.

Sunarmi, Hukum Kepailitan edisi 2, Jakarta: Softmedia, 2010.

Sunggono, Bambang, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta: Rajawali Pers, 2013.

Soemitro, Ronny Hanitijo, Metode Penelitian Hukum,Jakarta: Ghalia Indonesia, 1994.

Syahrani, Riduan, Buku Materi Dasar Hukum Acara Perdata, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2004

B. Perundang-undangan

Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata) Kitab Undang-undang Hukum Acara Perdata (H.I.R/R.Bg.)

Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang ( UUK dan PKPU)

Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

Staatblad 1905 Nomor 217 JunctoStaatblad 1906 Nomor 348 (Faillissements Verordening) tentang Peraturan Kepailitan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) Nomor 1 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-undang Kepailitan

Undang-undang Nomor 4 Tahun 1998 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti undang No.1 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-undang tentang Kepailitan Menjadi Undang-Undang.

Putusan MA Nomor: 389 K/Pdt.Sus-Pailit/2014 antara Tim Kurator PT. Metro Batavia dengan Para Tergugat adalah: Yudiawan Tansari, Rio Sulysto, PT. Putra Bandara Mas, Harun Sebastian dan Turut Tergugat R. Suryawan Budi Prasettiyanto, S.H.,M.Kn./PPAT, Buntario Tigris Darmawa NG, S.H.,S.E.,M.H.,/Notaris.

C. Makalah, Jurnal, dan Artikel

Nasution Bismar, Metode Penelitian Hukum Normatif dan Perbandingan Hukum, paper disampaikan pada dialog interaktif tentang penelitian hukum dan hasil penelitian hukum pada Majalah Akreditasi di Fakultas Hukum USU, Medan tanggal 18 Februari 2003.

D. Internet

http://usupress.usu.ac.id/files/Kesulitan/Keuangan-Perusahaan-dan-Personal-Normal-bab-1.pdf. Diakses tanggal 7 April 2015 pukul 11. 45 Wib.

http://hukum.unsrat.ac.id/uu/bw3.htm. diakses pada tanggal 2 Juni 2015, Pukul 20.30 Wib.

http://ojs.unud.ac.id/index.php/kerthasemaya/article/viewFile/8115/6115, diakses pada tanggal 27 Juni 2015, Pukul: 17. 50 Wib

http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5376411a7aba8/tiga-syarat-gugatan-iactio-pauliana-i-dalam-kepailitan, diakses pada tanggal 23 Juni 2015, Pukul: 20:40 Wib.

http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5376411a7aba8/tiga-syarat-gugatan-iactio-pauliana-i-dalam-kepailitan, diakses tanggal 28 Juni 2015, Pukul 23.00 Wib.

http://kamusbisnis.com/arti/itikad-baik/. Ditulis oleh Meliala Qirom Samsudin, diakses pada 6 Agustus 2015, pukul 21.00 Wib

E. Kamus

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, Jakarta: Balai Pustaka, 1995.

Sumadji P, dkk., Kamus Ekonomi, Wacana Intelektual, 2006.

Rocky Marbun, dkk., Kamus Hukum Lengkap, Jakarta: Visimedia, 2012.

Dokumen terkait