• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disarankan hal sebagai berikut :

1. Diperlukan sosialisasi untuk program home care (Dottoro’ta) karena berdasarkan hasil penelitian masih ada masyarakat yang kurang memahami fungsi utama dari home care (Dottoro’ta)sehingga permintaan layanan yang tidak sesuai oleh masyarakat dapat diminimalisir.

2. Diperlukan persiapan penambahan armada Dottoro’ta mengingat data yang disajikan pada hasil penelitian ini menunjukkan tiap tahun pasien pengguna layanan Dottoro’ta semakin meningkat secara signifikan oleh karena itu penambahan armada dan alat kesehatan merupakan konsekuensi logis dari layanan ini.

3. Home care (Dottoro’ta) perlu disosialisasikan pada sosial media mengingat generasi muda saat ini sangat lekat dengan teknologi sehingga akan sangat efektif bila informasi tentang home care Dottoro’ta muda diakses publik melalui sosial media dengan tampilan yang lebih menarik.

4. Diperlukan aplikasi layanan Dottorota yang dikelola pemerintah kota masyarakat yang dapat diakses melalui play store agar memudahkan layanan dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat Kota Makassar.

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, K., Alam, A. S., & Rusli, A. M. 2012. Implementasi Kebijakan Tata Ruang Tentang Kawasan Pendidikan Tinggi Terpadu di Kota Makassar.Jurnal Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Indonesia, 5(1), 37-46.

Amri, A. 2017. Analisis Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Menunjang Terwujudnya Makassar Sebagai “Smart City”.KAREBA: Jurnal Ilmu Komunikasi, 5(2), 431-445.

Anwar, 2005. Ketimpangan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan, Tinjauan Kritis. Bogor: P4W Press

Aziz, N. L. L., 2016. Peran Leadership dalam Pembangunan Kota Berkelanjutan. Kolom-Pusat Penelitian Politik LIPI, 30 November, p. 1.

Brilhante, V., & Robertson, D. 2001. Metadata-supported automated ecological modelling.Environmental information systems in industry and public administration, 313-332.

Buhr, N. 2010. From Cash to Accrual and Domestic to International Government Accounting Standard Setting in Last 30 Years – Sixth Accounting History International Conference; Wellington.

Caragliu, A., Del Bo, C., & Nijkamp, P. 2009. Smart Cities in Europe (Vrije Universiteit, Faculty of Economics and Business Administration).Cited on, 8.

Devas, N. 2004.Urban Governance, Voice and Poverty in the Developing World. London: Earthscan.

Devas, N., & Rakodi, C. 1993. Managing fast growing cities. In Managing fast growing cities. Logman Scientific & Technical.

Diamond, T. 2009. Making gray gold: Narratives of nursing home care. University of Chicago Press.

Fawahid, A., & Mashur, D. 2016. Manajemen Perkotaan (Studi Kasus Penataan Drainase di Kota Pekanbaru).Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 3(2), 1-13.

Fianstein. 1991. City Planning and Political Value. Journal of Urban Affairs Quarterly, 2(3).

Harun, U. R. (2001). Penataan Ruang Kawasan Perkotaan dalam Otonomi Daerah. Mimbar: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 17(2), 172-188. Hood, Chrtistopher, 1991. A Public Management for All Season. Public

Administration, 69(1) pp.3-19.

Hyde, A. C., Ott, J. S., & Shafritz, J. M. 1991. Public management: The essential readings. Lyceum Books/Nelson-Hall.

Irwan, Zoer’aini Djama. 2005. Tantangan Lingkungan dan Lansekap Hutan Kota. Jakarta: Bumi Aksara.

Keban, Y. T. 2004. Enam dimensi strategis administrasi publik: konsep, teori dan isu. Gava Media.

Khambali, I., & ST, M. 2017. Model Perencanaan Vegetasi Hutan Kota. Penerbit Andi.

Lange, F. E. 2010. Urban governance: An essential determinant of city decelopment.Publisher: World Vision Institute.

Latifa, N. 2013. Urban Governance dalam Kerangka Otonomi Daerah. Jakarta: LIPI.

Mahmudi. 2010. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Edisi kedua. Unit Penerbit dan Percetakan. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.Yogyakarta.

Mahsyar, A.2015. Konstruksi Model Perilaku Pelayanan Street-Level Birokrasi Pada Puskesmas di Kota Makassar. Prosiding: UNIMA-IAPA International Seminar & Annual Conference.

Momeni, M. 2015. Role of urban management in spatial distribution of green lands: a quantitative survey in Shiraz, Iran. Journal of Sustainable Development, 8(1), 54.

Nazarudin, T. 2016. Perencanaan Kota Secara Komprehensif Berbasis Hukum Integratif Menuju Pembangunan Kota Berkelanjutan (Comprehensive Urban Planning Based On Integrative Law Towards Sustainable Urban Development).Jurnal Cita Hukum, 3(2).

Nazarudin, Teuku. 2016. Perencanaan Kota Secara Komprehensif Berbasis Hukum Integratif Menuju Pembangunan Kota Berkelanjutan (Comprehensive Urban Planning Based On Integrative Law Towards Sustainable Urban Development).Jurnal Cita Hukum 3.2 (2016). Nurmandi, A. 2006. Manajemen perkotaan: aktor, organisasi, pengelolaan

daerah perkotaan dan metropolitan di Indonesia. Sinergi Pub.

Overman, E. Sam. 1984. Public Management: What's New and Different?: 275-278.

PSPPR UGM, Tim. 2016. Road Map Kota Yogyakarta Menuju Smart City. Working Paper Psppr.

Putra, A., Usman, J., & Abdi, A. 2018. Inovasi Pelayanan Publik Bidang Kesehatan Berbasis Home Care Di Kota Makassar. Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, 3(3), 294-309.

Rahardjo, Parino. 2012.Pendekatan Ekosistem dalam Pengembangan Kota yang Berkelanjutan (Kasus Kota Jakarta). Prosiding: Universitas Tarumanagara, Jurusan Perencanaan kota dan Realestat.

Restina, N. 2009. Evaluasi Penggunaan Lahan Eksisting Dan Arahan Penyusunan Rencana Tata Ruang Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat. Tesis. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Rijal, S. 2008. Kebutuhan ruang terbuka hijau di kota Makassar tahun 2017. Jurnal Hutan dan Masyarakat, 3(1).

Saraswati, S. 2010. Kearifan Budaya Lokal Dalam Persfektif Teori Perencanaan.Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota UNISBA, 6(2). Schaffers, Hans. 2010. Smart Cities and the Future Internet: Towards

Collaboration Models for Open and User Driven Innovation Ecosystems, FIA Ghent, “Smart Cities and Future Internet Experimentation, December 16th 2010.

Setiawan, Nugraha. 2005. Perubahan Konsep Perkotaan di Indonesia dan Implikasinya terhadap Analisis Urbanisasi. Bandung: Universitas Padjadjaran. Sumber: repository.unpad.ac.id

Setijawan, A. 2018. Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan Dalam Perspektif Sosial Ekonomi. Jurnal Plano Earth, 3(1).

Setyobudi, Y. F. 2016. Peran Masyarakat Dalam Pelayanan Publik Sesuai Dengan Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik.Jurnal Dimensi, 2(1).

Slack, E., & Côté, A. 2014. Comparative urban governance. Future of cities: working paper. July.

Strauss, A., & Corbin, J. 2003. Dasar-dasar penelitian kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R & B, Bandung: Alfabeta

Suradi, S., & Setiawan, B. 2015. Efisiensi Pemanfaatan Lahan Perkotaan Melalui Pengembangan Pengisian Di Yogyakarta (Urban Land Use Efficiency Through Infill Housing Development In Yogyakarta).Jurnal Manusia dan Lingkungan, 11(1), 1-11.

Suriandjo, H. S. 2016. Kajian Model Penataan Muara Sungai Perkotaan Berbasis Mitigasi Bencana. Studi Kasus Muara Sungai Ranoyapo Kota Amurang Kabupaten Minahasa Selatan. SPASIAL, 3(1), 124-132.

Surtiani, E. E. 2006. Faktor-faktor yang mempengaruhi terciptanya kawasan permukiman kumuh di kawasan pusat kota (studi kasus: kawasan pancuran, salatiga). Doctoral dissertation, program Pascasarjana: Universitas Diponegoro.

Sutiyoso, B. U. 2017. Analisis Kebijakan Prinsip Governance dan Aktor Melalui Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam Perencanaan Kota.Spirit Publik, 12(1), 45-56.

Sutiyoso, B. U. 2017. Analisis Kebijakan Prinsip Governance dan Aktor Melalui Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam Perencanaan Kota. Spirit Publik, 12(1), 45-56.

Tahir, M. M. 2015. Good Urban Governance: Peran Pemerintah dalam

Pembangunan Wilayah Kecamatan di Kota

Makassar.GOVERNMENT: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 8(1), 9-16. Tahir, M.M. 2015. Inovasi Pemerintah Daerah Dalam Pelaksanaan Program

Smart Card di Kota Makassar. Conference: Prosiding Seminar Nasional Call For Paper "Refleksi Pencapaian Reformasi Birokrasi di Indonesia. At: Bandung, Volume: 1.

Dokumen terkait