• Tidak ada hasil yang ditemukan

Saran

Dalam dokumen LP+ Askep Mahmudi (Halaman 27-54)

BAB III PENUTUP

3.2 Saran

Dengan disusunnya laporan pendahuluan ini semoga pembaca dapat mengetahui apa itu gastroenteritis akut (GEA) dalam keperawatan dan dapat mengetahui bagaimana asuhan keperawatan yang tepat untuk gastroenteritis akut (GEA) sehingga dapat menerapkannya dalam kehidupan terutama dalam bidang keperawatan sehingga dapat memberikan tindakan yang tepat dan meminimalkan risiko.

DAFTAR PUSTAKA

Amin Huda Nurarif, Hardhi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & Nanda NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction

Berman, A., Snyder, S. & Fradsen, G. 2016. Kozier & Erbs’s Fundamental of Nursing . USA: Pearson Education

Bulechek. 2016. Nursing Intervention Classification (NIC).Yogyakarta : Mocomedia Herdman T.Heather. 2015. Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2013. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Lewis, S.L Dirksen, S.R., Heltkemper, M. M., Bucher, L, & Harding, M. M. 2014.

Medical- surgical nursing: Assessment and Management of Clinical Problems. St.

Louis. Missouri: Mosby Elsevier

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Tanggal MRS : 9 Mei 2022 Jam Masuk : 07.20

Tanggal Pengkajian : 9 Mei 2022 No. RM : 0022XXXX

Jam Pengkajian : 07.21 Diagnosa Masuk : GEA

Hari Rawat ke : 1 IDENTITAS

1. Nama Pasien : Ny. T 2. Umur : 44 tahun 3. Suku/ Bangsa : Indonesia 4. Agama : Islam 5. Pendidikan : SMA

6. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga 7. Alamat : Surabaya

8. Sumber Biaya : BPJS

KELUHAN UTAMA

1. Keluhan Utama : diare 15x sejak semalam dan pagi tgl 9 Mei sebanyak 5x konsistensi feses cair tidak berampas

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang ke IGD Rs. Bhayangkara Surabaya pada tgl 9 Mei 2022, pukul 07.20 pasien transfer ke ruang edelweis dengan keluhan diare sejak semalam sebanyak 15x dan pagi ini diare sebanyak 5x dengan konsistensi feses cair tanpa ampas, tidak berlendir, tidak berdarah. Pasien tidak mual muntah. Pasien mengatakan tidak memiliki alergi obat maupun makanan. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit terdahulu ataupun riwayat penyakit keluarga. Pasien mengatakan saat mengalami diare hanya mengonsumsi imodium dan entrostop. Pasien juga mengeluh merasa haus terus menerus dan badan terasa lemas. Saat pengkajian tampak pasien lemas, wajah pucat, membran mukosa bibir kering, mata cowong, akral dingin, CRT kembali dalam <2detik. Kondisi umum pasien cukup. GCS pasien 4-5-6. Didapatkan TTV (Tekanan darah : 110/70 Nadi : 80x/menit Suhu : 36℃ RR : 20x/menit SPO2 : 98%, bising usus 16x/menit)

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

1. Pernah dirawat : ya tidak  kapan : tidak pernah diagnosa : tidak ada 2. Riwayat penyakit kronik dan menular : ya tidak  jenis : tidak ada

Riwayat kontrol : pasien mengatakan tidak memiliki riwayat kontrol

Riwayat penggunaan obat : pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penggunaan obat 3. Riwayat alergi : pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi

Obat ya tidak  jenis : tidak ada

Makanan ya tidak  jenis : tidak ada

Lain-lain ya tidak  jenis : tidak ada

4. Riwayat Operasi : ya tidak 

- Kapan : pasien mengatakan tidak pernah operasi - Jenis Operasi : pasien mengatakan tidak pernah operasi 5. Lain-lain : tidak ada

RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

Ya Tidak 

- Jenis : tidak ada - Genogram :

Keterangan :

: Laki-laki : Perempuan : Pasien

1.2

1.3 1.1

1.7 1.5

1.6

1.4

1.11 1.10 1.9

1.13 1.12 1.8

1.16 1.17

1.14 1.15

1.18 1.19

1.20 1.21

PERILAKU YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN Perilaku sebelum sakit yang mempengaruhi kesehatan :

Alkohol ya tidak 

Merekok ya tidak 

Keterangan : pasien mengatakan tidak memiliki kebiasaan perilaku konsumsi alkohol maupun merokok

Obat ya tidak 

Keterangan : pasien mengatakan tidak memiliki kebiasaan mengonsumsi obat-obatan

Olah Raga ya tidak 

Keterangan : pasien mengatakan jarang berolah raga OBSERVASI DA PEMERIKSAAN FISIK

1. Tanda tanda vital

S : 36℃ N : 80x/menit TD : 110/70 mmHg RR : 20x/menit SPO2 : 98%

Kesadaran  Compos Mentis Apatis Somnolen Sopor Koma 2. Sistem Pernapasan (B1)

a. RR : 20x/menit

b. Keluhan : tidak ada keluhan Sesak Nyeri waktu nafas Orthopnea Batuk : tidak ada  Produktif Tidak Produktif

Sekret : tidak ada Konsentrasi : tidak ada Warna : tidak ada Bau : tidak ada

c. Penggunaan otot bantu nafas : pasien tidak menggunakan otot bantu nafas

d. PCH ya  tidak e. Irama nafas  teratur tidak teratur f. Pleural Friction rub : tidak ada

g. Pola nafas : normal Dispoe Ksmaul Cheyne Stroke h. Suara nafas : normal Cracles Ronki Wheezing i. Alat bantu nafas ya  tidak

Jenis : tidak ada

j. Penggunaan WSD : pasien tidak menggunakan WSD - Jenis : tidak ada

- Jumlah cairan : tidak ada - Undulasi : tidak ada - Tekanan : tidak ada

k. Tracheostomy : ya tidak

l. Lain-lain : tidak ada masalah keperawatan pada sistem pernapasan 3. Sistem Kardio Vaskuler (B2)

a. TD : 110/70 mmHg

Masalah Keperawatan:

Masalah Keperawatan:

Tidak Ada MK

d. Irama jantung :  reguler ireguler

n. Lain-lain : tidak ada masalah keperawatan pada sistem kardiovaskuler 4. Sistem Pesyarafan (B3)

a. GCS : 15 (E : 4 V : 5 M : 6)

b. Refleks Fisiologis patella triceps biceps c. Refleks Patologis babinsky brudznsky kernig

Lain-lain : tidak ada

d. Keluhan pusing ya  tidak

e. Pemeriksaan saraf kranial:

N1 :  normal tidak Ket:

i. Istirahat/ tidur : pasien mengatakan tidur ±6jam Gangguan tidur : tidak terdapat gangguan tidur

j. Lain : tidak ada masalah keperawatan pada sistem persyarafan 1.118

5. Sistem Perkemihan (B4)

Bila ada, jelaskan : tidak ada f. Kemampuan berkemih:

Spontan alat bantu, sebutkan Jenis : tidak ada

Air Metabolisme = 320 ml (5x64kg)

Total = 5723 ml

Input-output = 5723-7760 = -2037

l. Lain-lain : ada masalah keperawatan pada sistem perkemihan 6. Sistem Pencernaan (B5)

a. TB : 155 cm BB : 64 kg

b. IMT : 64 : (1,55x1,55)=27 Interpretasi : obesitas tingkat 1 c. Mulut :  bersih kotor berbau d. Membran mukosa lembab  kering stomatitis e. Tenggorokan : tidak ada keluhan

Sakit menelan kesulitan menelan Pembesaran tonsil nyeri tekan

f. Abdomen: tegang kembung ascites

Lokasi : tidak ada p. Lain-lain : ada masalah keperawatan pada sistem pencernaan

7. Sistem penglihatan

a. Pengkajian segmen anterior dan posterior OD

d. Pemeriksaan penunjang lain : tidak ada

e. Lain-lain : tidak ada masalah keperawatan pada sistem penglihatan 1.272

8. Sistem Pendengaran

a. Pengkajian segmen anterior dan posterior OD

f. Lain-lain : tidak ada masalah keperawatan pada sistem pendengaran 9. Sistem muskuloskeletal (B6)

a. Pergerakan sendi :  bebas terbatas

Frankel : tidak terkaji

e. Fraktur : ya  tidak

T : tidak ada

i. Sirkulasi perifer : tidak terkaji

j. Kompartemen syndrome ya  tidak

p. Lain-lain : tidak ada masalah keperawatan pada sistem muskuloskeletal 10. Sistem Integumen

a. Penilaian resiko decubitus Aspek yang

dinilai

Kriteria penilaian Nilai

1 2 3 4 Kelembaban Terus

Menerus

Aktifitas Bedfast Chairfast Kadang2 Jalan

Lebih Sering Jalan

4 Mobilitas Immobile

Sepenuhnya

Bermasalah Potensial Bermasalah

Tidak Menimbulkan

Masalah

3

NOTE: Pasien dengan nilai total <16 maka dapat dikatakan bahwa pasien berisiko mengalami decubitus (passure ulcers)

f. Pruritus : ya  tidak g. Urtikaria : ya  tidak

h. Lain-lain : tidak ada masalah keperawatan pada sistem integumen 11. Sistem Endokrin

a. Pembesaran tyroid : ya  tidak

g. Lain-lain : tidak ada masalah keperawatan pada sistem endokrin

PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL

a. Persepsi klien terhadap peyakitnya: pasien tampak pasrah mengenai penyakinya

b. Ekspresi klien terhadap penyakitnya : pasrah

 Murung/diam gelisah tegang marah/menangis c. Reaksi saat interaksi  koorperatif tidak kooperatif curiga d. Gangguan konsep diri : pasien tidak mengalami gangguan konsep diri

e. Lain-lain : tidak ada maslah keperawatan pada pengkajian psikologi pasien PENGKAJIAN HYGIENE & KEBIASAAN

Jelaskan : pasien mengatakan mandi 3x sehari, gosok gigi 3x sehari,

keramas 3x seminggu, dan potong kuku seminggu sekali, serta membilas dengan bersih tiap BAK/BAB

1.376

PENGKAJIANSPIRITUAL a. Kebiasaan beribadah

- Sebelum sakit  sering kadang-kadang tidak pernah - Selama sakit sering kadang-kadang  tidak pernah b. Batuan yang diperlukan klien untuk memenuhi kebutuhan beribadah : memberikan motivasi

kepada pasien untuk beribadah saat ini agar lebih diberikan kedamaian hati dan diberikan kesembuhan

PENGKAJIAN SPIRITUAL

Jelaskan : pasien mengatakan sebelum sakit melaksanakan sholat tepat waktu, namun saat sakit pasien tidak dapat melaksanakan sholat dan hanya berdoa saja

TERAPI

- infus futrolit 2000cc/24jam - injeksi cefxon 2x1 gr - injeksi omz 2x1

DATA TAMBAHAN LAIN Sars Cov-2 negatif Widal

Salmonella typhi O + 1/80 Salmonella typhi H - Salmonella parathypi AO - Salmonella parathypi BO -

Hemoglobin 14,4 11.0-16,5

Hemotokrit 44,8 34.0-48.0

Eritrokit 6,25 4.20-5.40

Darah acak stik 91.0 <180

ALT 13 <33

Kreatinin darah 0,60 0,67-1.50

Limfosit 1.53 1.00-3.70

Surabaya, 9 Mei 2022

(Mahmudi)

B. ANALISA DATA

No DATA ETIOLOGI MASALAH

1 DS

- Pasien mengatakan mengalami diare sejak semalam dengan

frekuensi BAB 15x dan konsistensi feses cair tanpa ampas berwarna kuning tanpa lendir ataupun darah - Pasien mengatakan mengalami

diare pagi ini (9 Mei) sebanyak 5x dengan konsistensi feses cair tanpa ampas berwarna kuning tanpa lendir ataupun darah

- Pasien mengatakan saat diare mengonsumsi imodium dan entrostop

DO

- Kesadaran umum pasien cukup, compos mentis, pasien tampak lemas mukosa bibir kering, mata cowong, akral dingin, CRT

kembali dalam <2 detik GCS 4-5-6 Didapatkan hasil TTV

TD : 110/70 N : 80x/menit S : 36℃

RR : 20x/menit SPO2 : 98%

Bising usus 16x/menit TB/BB : 155cm/64kg

Infeksi

Kuman masuk dan berkembang di

usus halus

Hipersekresi air dan elektrolit

Peningkatan isi rongga usus

Distensi abdomen

Diare

Diare

No DATA ETIOLOGI MASALAH 2 DS

- Pasien mengatakan sering merasa haus dan badan terasa lemas.

pasien mengatakan konsumsi air

±1500

- Pasien mengatakan mengalami diare sejak semalam sebanyak 15x dan pagi ini sebanyak 5x dengan konsistensi feses cair tanpa ampas tidak berlendir dan tidak berdarah DO

- Pasien tampak lemas, wajah pucat, mukosa bibir kering, mata cowong, akral dingin, kondisi umum pasien cukup, compos mentis, GCS 4-5-6 Didapatkan hasil TTV

TD : 110/70 N : 80x/menit S : 36℃

RR : 20x/menit SPO2 : 98%

TB/BB : 155cm/64kg IWL 15x64kg= 960 960:24jam=40cc/jam Terapi :

- infus futrolit 2000cc - injeksi cefxon 2x1=2cc - injeksi omz 2x1=2cc - injeksi ondan 3x8=24cc - inj pct 3x1=3

- p/o lodia 2x20=40cc

Infeksi

Kuman masuk dan berkembang di

Hilang cairan dan elektrolit berlebih

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Diare berhubungan dengan proses infeksi, inflamasi diusus

2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif (diare) - braxidin 3x1=15cc

- KSR 3x1=3x600=1800cc - L.Bio 2x1=2cc

- Syr Nucral 3x1=3x5=15cc Total 1903

Balance cairan : input – output Input :

Makan+minum = 1500 ml

Infus = 2000 ml

Terapi = 1903 ml Air Metabolisme = 320 ml (5x64kg)

Total = 5723 ml

Ouput :

Urine = 2000 ml Feses = 4800 ml IWL = 960 ml Total = 7760 ml

Input-output = 5723-7760 = -2037

D. INTERVENSI

KRITERIA HASIL INTERVENSI 1 Diare berhubungan

dengan proses diare b.d proses infeksi, inflamasi diusus dapat teratasi dengan kriteria hasil :

1. Kontrol pengeluaran feses menurun (1) 2. Konsistensi feses

membaik (5) 3. Frekuensi defekasi

membaik (5) 4. Peristaltik usus

membaik (5)

1. Identifikasi penyebab diare (misal inflamasi gastrointestinal, proses infeksi, malabsorbsi, ansietas, stress, efek obat-obatan)

2. Monitor TTV pasien (Tekanan darah, Nadi, Suhu, Pernafasan, Saturasi)

3. Monitor warna,

volume, frekuensi, dan konsistensi feses 4. Monitor tanda

hipovolemia (misal takikardi, nadi teraba lemah, tekanan darah turun, mukosa bibir kering, CRT melambat, BB turun)

5. Berikan asupan cairan oral (misal oralit, larutan garam gula, pedialyte)

6. Berikan cairan IV jika perlu

7. Anjurkan makan porsi kecil tapi sering, serta anjurkan menghindari

makanan pedas dan pemicu gas

8. Kolaborasikan dengan dokter pemberian obat

NO DX

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN DAN

KRITERIA HASIL INTERVENSI 2 Kekurangan

volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif (diare)

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24jam diharapkan masalah keperawatan diare b.d proses infeksi, inflamasi diusus dapat teratasi dengan kriteria hasil : 3. Dehidrasi menurun

(5)

4. Tekanan darah membaik (5) 5. Tekanan arteri

rata-rata (5) 6. Mata cowong

membaik (5)

7. Turgor kulit membaik (5)

1. Monitor TTV pasien (Tekanan darah, Nadi, Suhu, Pernafasan, Saturasi)

2. Monitor status hidrasi (misal frekuensi nadi, kekuatan nadi, akral, kelembapan mukosa, turgor kulit, tekanan darah)

3. Catat intake ouput dan hitung balance cairan 24 jam

4. Berikan asupan cairan sesuai kebutuhan 5. Berikan cairan

intravena

E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI TGL/JAM NO

DX

IMPLEMENTASI EVALUASI TTD

9-5-2022

1 1. Mengidentifikasi penyebab diare (penyebab diare pasien adalah inflamasi gastrointestinal)

2. Memonitor TTV pasien (Tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi 80x/menit, Suhu 36℃, Pernafasan 20x/menit, Saturasi 98%) 3. Memonitor warna, volume,

frekuensi, dan konsistensi feses (warna feses kuning, volume feses ±240cc, frekuensi feses 20x,

konsistensi feses cair tanpa ampas, tidak berlendir maupun berdarah) 4. Memonitor tanda

hipovolemia (mukosa bibir kering, CRT melambat kembali dalam <2detik) 5. Memberikan cairan IV

(cefxon 10cc, omz 40gr, ondan 40ml, infus futrolit 2000cc)

S : pasien mengatakan masih diare sebanyak 10x dengan

konsistensi feses cair tanpa ampas tidak berlendir atau berdarah, warna kuning

O : pasien tampak lemas dan wajah pucat, membran mukosa kering, akral dingin dan basah, CRT kembali dalam

<2detik BU 16x/mnt Tekanan darah 110/70 mmHg

19.00

15.00

09.00

6. Memberikan asupan cairan oral (lodia 1 tablet, KSR 1 tablet, braxidin 1 kapsul, L.bio 1 sachet, sirup nucral 5ml )

7. Menganjurkan makan porsi kecil tapi sering, serta Menganjurkan menghindari makanan pedas dan pemicu gas

8. Mengkolaborasikan dengan dokter pemberian obat - infus futrolit 2000cc - injeksi cefxon 10 cc - injeksi omz 40gr - injeksi ondan 8ml - p/o lodia 1 tablet - braxidin 1 kapsul - KSR 1 tablet - L.Bio 1 sachet - Syr Nucral 5ml

2-8

TGL/JAM NO DX

IMPLEMENTASI EVALUASI TTD

9-5-22 15.00

15.10

16.00

2 1. Memonitor TTV pasien (Tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi 80x/menit, Suhu 36℃, Pernafasan 20x/menit, Saturasi 98%) 2. Memonitor status hidrasi

(akral dingin, membran mukosa kering, CRT kembali dalam <2detik) 3. Mencatat intake ouput dan

hitung balance cairan 24 jam IWL 15x64kg= 960

960:24jam=40cc/jam Terapi :

- infus futrolit 2000cc - injeksi cefxon 2x1=2cc - injeksi omz 2x1=2cc - injeksi ondan 3x8=24cc - p/o lodia 2x20=40cc - braxidin 3x1=15cc - KSR 3x1=3x600=1800cc - L.Bio 2x1=2cc

- Syr Nucral 3x1=3x5=15cc Total 1903

Balance cairan : input – output Input : masih merasa lemas, sering haus, diare sebanyak 10x dengan konsistensi feses cair tanpa ampas tidak berlendir atau berdarah, warna kuning

O : pasien tampak lemas dan wajah pucat,

membran mukosa kering, akral dingin dan basah, CRT kembali dalam

<2detik

Tekanan darah 110/70 mmHg

Input-output = 4720-5360

= -640

A : masalah keperawatan kekurangan volume cairan belum teratasi

P : Managemen intervensi dilanjutkan

18.00

19.00

Ouput :

Urine = 2000 ml Feses = 2400 ml IWL = 960 ml Total = 5360 ml Balance cairan

Input-output = 4720-5360

= -640

4. Memberikan cairan intravena (cefxon 10cc, omz 40gr, ondan 8ml, infus futrolit 2000cc)

5. Memberikan asupan cairan sesuai kebutuhan (L.bio, sirup nucral)

1-5

TGL/JAM NO DX

IMPLEMENTASI EVALUASI TTD

10-5-2022 (Tekanan darah 115/75 mmHg, Nadi 82x/menit, Suhu 36℃, Pernafasan 20x/menit, Saturasi 98%)

2. Memonitor warna, volume, frekuensi, dan konsistensi feses (warna feses kuning, volume feses ±200cc, frekuensi feses 4x, konsistensi feses lembek berampas, tidak berlendir maupun berdarah)

3. Memonitor tanda hipovolemia (membran mukosa mulai lembab, CRT kembali dalam

<1detik)

4. Memberikan cairan IV (cefxon 10cc, omz 40gr, ondan 8ml, infus sanbe 500cc)

S : pasien mengatakan BAB sudah mulai berkurang dengan frekuensi 4x, konsistensi feses lembek, berampas tidak berlendir atau berdarah, warna kuning

O : pasien tampak lebih rileks dan wajah sudah tidak pucat, membran mukosa lembab, akral hangat,, CRT kembali dalam

<1detik BU 14x/mnt Tekanan darah 115/75 mmHg

keperawatan diare teratasi

P : Managemen intervensi dihentikan

19.00

15.00

09.00

5. Memberikan asupan cairan oral (lodia 1 tablet, braxidin 1 kapsul, L.bio 1 sachet, sirup nucral 5ml)

6. Menganjurkan makan porsi kecil tapi sering, serta Menganjurkan menghindari makanan pedas dan pemicu gas

7. Mengkolaborasikan dengan dokter pemberian obat - infus sanbe 500cc

- injeksi cefxon 10 cc - injeksi omz 40gr - injeksi ondan 8ml - p/o lodia 1 tablet - braxidin 1 kapsul - KSR 1 tablet - L.Bio 1 sachet - Syr Nucral 5ml

TGL/JAM NO DX

IMPLEMENTASI EVALUASI TTD

10-5-22 15.00

15.10

16.00

2 1. Memonitor TTV pasien (Tekanan darah 115/75 mmHg, Nadi 82x/menit, Suhu 36℃, Pernafasan 20x/menit, Saturasi 98%) 2. Memonitor status hidrasi

(akral hangat, membran mukosa bibir mulai lembab, CRT kembali dalam

<1detik)

3. Mencatat intake ouput dan hitung balance cairan 24 jam IWL 15x64kg= 960

960:24jam=40cc/jam Terapi :

- injeksi cefxon 2x1=2cc - injeksi omz 2x1=2cc - p/o lodia 2x20=40cc - braxidin 3x1=15cc - L.Bio 2x1=2cc

- Syr Nucral 3x1=3x5=15cc Total 1903

Balance cairan : input – output Input : sudah tidak lemas dan tidak sering merasa haus, pasien mengatakan frekuensi diare

berkurang, hari ini BAB 4x dengan konsistensi feses lembek berampas ,tidak berlendir atau berdarah, warna kuning O : pasien tampak rileks dan wajah sudah tidak pucat, membran mukosa lembab, akral hangat, CRT kembali dalam

<1detik

Tekanan darah 115/75 mmHg

Nadi 82x/menit Suhu 36℃

Pernafasan 20x/menit Saturasi 98%

A : masalah keperawatan kekurangan volume cairan teratasi P : Managemen

intervensi dihentikan

18.00

19.00

Ouput :

Urine = 2000 Feses = 800 IWL = 960 Total = 3760 Balance cairan

Input-output = 3396-3760

= -364

4. Memberikan cairan intravena (cefxon 10cc, omz 40gr, infus sanbe 500cc)

5. Memberikan asupan cairan sesuai kebutuhan (L.bio, sirup nucral)

Dalam dokumen LP+ Askep Mahmudi (Halaman 27-54)

Dokumen terkait