BAB III PENUTUP
3.2 Saran
Dengan disusunnya laporan pendahuluan ini semoga pembaca dapat mengetahui apa itu gastroenteritis akut (GEA) dalam keperawatan dan dapat mengetahui bagaimana asuhan keperawatan yang tepat untuk gastroenteritis akut (GEA) sehingga dapat menerapkannya dalam kehidupan terutama dalam bidang keperawatan sehingga dapat memberikan tindakan yang tepat dan meminimalkan risiko.
DAFTAR PUSTAKA
Amin Huda Nurarif, Hardhi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & Nanda NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction
Berman, A., Snyder, S. & Fradsen, G. 2016. Kozier & Erbs’s Fundamental of Nursing . USA: Pearson Education
Bulechek. 2016. Nursing Intervention Classification (NIC).Yogyakarta : Mocomedia Herdman T.Heather. 2015. Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2013. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Lewis, S.L Dirksen, S.R., Heltkemper, M. M., Bucher, L, & Harding, M. M. 2014.
Medical- surgical nursing: Assessment and Management of Clinical Problems. St.
Louis. Missouri: Mosby Elsevier
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
Tanggal MRS : 9 Mei 2022 Jam Masuk : 07.20
Tanggal Pengkajian : 9 Mei 2022 No. RM : 0022XXXX
Jam Pengkajian : 07.21 Diagnosa Masuk : GEA
Hari Rawat ke : 1 IDENTITAS
1. Nama Pasien : Ny. T 2. Umur : 44 tahun 3. Suku/ Bangsa : Indonesia 4. Agama : Islam 5. Pendidikan : SMA
6. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga 7. Alamat : Surabaya
8. Sumber Biaya : BPJS
KELUHAN UTAMA
1. Keluhan Utama : diare 15x sejak semalam dan pagi tgl 9 Mei sebanyak 5x konsistensi feses cair tidak berampas
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang ke IGD Rs. Bhayangkara Surabaya pada tgl 9 Mei 2022, pukul 07.20 pasien transfer ke ruang edelweis dengan keluhan diare sejak semalam sebanyak 15x dan pagi ini diare sebanyak 5x dengan konsistensi feses cair tanpa ampas, tidak berlendir, tidak berdarah. Pasien tidak mual muntah. Pasien mengatakan tidak memiliki alergi obat maupun makanan. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit terdahulu ataupun riwayat penyakit keluarga. Pasien mengatakan saat mengalami diare hanya mengonsumsi imodium dan entrostop. Pasien juga mengeluh merasa haus terus menerus dan badan terasa lemas. Saat pengkajian tampak pasien lemas, wajah pucat, membran mukosa bibir kering, mata cowong, akral dingin, CRT kembali dalam <2detik. Kondisi umum pasien cukup. GCS pasien 4-5-6. Didapatkan TTV (Tekanan darah : 110/70 Nadi : 80x/menit Suhu : 36℃ RR : 20x/menit SPO2 : 98%, bising usus 16x/menit)
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
1. Pernah dirawat : ya tidak kapan : tidak pernah diagnosa : tidak ada 2. Riwayat penyakit kronik dan menular : ya tidak jenis : tidak ada
Riwayat kontrol : pasien mengatakan tidak memiliki riwayat kontrol
Riwayat penggunaan obat : pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penggunaan obat 3. Riwayat alergi : pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi
Obat ya tidak jenis : tidak ada
Makanan ya tidak jenis : tidak ada
Lain-lain ya tidak jenis : tidak ada
4. Riwayat Operasi : ya tidak
- Kapan : pasien mengatakan tidak pernah operasi - Jenis Operasi : pasien mengatakan tidak pernah operasi 5. Lain-lain : tidak ada
RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Ya Tidak
- Jenis : tidak ada - Genogram :
Keterangan :
: Laki-laki : Perempuan : Pasien
1.2
1.3 1.1
1.7 1.5
1.6
1.4
1.11 1.10 1.9
1.13 1.12 1.8
1.16 1.17
1.14 1.15
1.18 1.19
1.20 1.21
PERILAKU YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN Perilaku sebelum sakit yang mempengaruhi kesehatan :
Alkohol ya tidak
Merekok ya tidak
Keterangan : pasien mengatakan tidak memiliki kebiasaan perilaku konsumsi alkohol maupun merokok
Obat ya tidak
Keterangan : pasien mengatakan tidak memiliki kebiasaan mengonsumsi obat-obatan
Olah Raga ya tidak
Keterangan : pasien mengatakan jarang berolah raga OBSERVASI DA PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda tanda vital
S : 36℃ N : 80x/menit TD : 110/70 mmHg RR : 20x/menit SPO2 : 98%
Kesadaran Compos Mentis Apatis Somnolen Sopor Koma 2. Sistem Pernapasan (B1)
a. RR : 20x/menit
b. Keluhan : tidak ada keluhan Sesak Nyeri waktu nafas Orthopnea Batuk : tidak ada Produktif Tidak Produktif
Sekret : tidak ada Konsentrasi : tidak ada Warna : tidak ada Bau : tidak ada
c. Penggunaan otot bantu nafas : pasien tidak menggunakan otot bantu nafas
d. PCH ya tidak e. Irama nafas teratur tidak teratur f. Pleural Friction rub : tidak ada
g. Pola nafas : normal Dispoe Ksmaul Cheyne Stroke h. Suara nafas : normal Cracles Ronki Wheezing i. Alat bantu nafas ya tidak
Jenis : tidak ada
j. Penggunaan WSD : pasien tidak menggunakan WSD - Jenis : tidak ada
- Jumlah cairan : tidak ada - Undulasi : tidak ada - Tekanan : tidak ada
k. Tracheostomy : ya tidak
l. Lain-lain : tidak ada masalah keperawatan pada sistem pernapasan 3. Sistem Kardio Vaskuler (B2)
a. TD : 110/70 mmHg
Masalah Keperawatan:
Masalah Keperawatan:
Tidak Ada MK
d. Irama jantung : reguler ireguler
n. Lain-lain : tidak ada masalah keperawatan pada sistem kardiovaskuler 4. Sistem Pesyarafan (B3)
a. GCS : 15 (E : 4 V : 5 M : 6)
b. Refleks Fisiologis patella triceps biceps c. Refleks Patologis babinsky brudznsky kernig
Lain-lain : tidak ada
d. Keluhan pusing ya tidak
e. Pemeriksaan saraf kranial:
N1 : normal tidak Ket:
i. Istirahat/ tidur : pasien mengatakan tidur ±6jam Gangguan tidur : tidak terdapat gangguan tidur
j. Lain : tidak ada masalah keperawatan pada sistem persyarafan 1.118
5. Sistem Perkemihan (B4)
Bila ada, jelaskan : tidak ada f. Kemampuan berkemih:
Spontan alat bantu, sebutkan Jenis : tidak ada
Air Metabolisme = 320 ml (5x64kg)
Total = 5723 ml
Input-output = 5723-7760 = -2037
l. Lain-lain : ada masalah keperawatan pada sistem perkemihan 6. Sistem Pencernaan (B5)
a. TB : 155 cm BB : 64 kg
b. IMT : 64 : (1,55x1,55)=27 Interpretasi : obesitas tingkat 1 c. Mulut : bersih kotor berbau d. Membran mukosa lembab kering stomatitis e. Tenggorokan : tidak ada keluhan
Sakit menelan kesulitan menelan Pembesaran tonsil nyeri tekan
f. Abdomen: tegang kembung ascites
Lokasi : tidak ada p. Lain-lain : ada masalah keperawatan pada sistem pencernaan
7. Sistem penglihatan
a. Pengkajian segmen anterior dan posterior OD
d. Pemeriksaan penunjang lain : tidak ada
e. Lain-lain : tidak ada masalah keperawatan pada sistem penglihatan 1.272
8. Sistem Pendengaran
a. Pengkajian segmen anterior dan posterior OD
f. Lain-lain : tidak ada masalah keperawatan pada sistem pendengaran 9. Sistem muskuloskeletal (B6)
a. Pergerakan sendi : bebas terbatas
Frankel : tidak terkaji
e. Fraktur : ya tidak
T : tidak ada
i. Sirkulasi perifer : tidak terkaji
j. Kompartemen syndrome ya tidak
p. Lain-lain : tidak ada masalah keperawatan pada sistem muskuloskeletal 10. Sistem Integumen
a. Penilaian resiko decubitus Aspek yang
dinilai
Kriteria penilaian Nilai
1 2 3 4 Kelembaban Terus
Menerus
Aktifitas Bedfast Chairfast Kadang2 Jalan
Lebih Sering Jalan
4 Mobilitas Immobile
Sepenuhnya
Bermasalah Potensial Bermasalah
Tidak Menimbulkan
Masalah
3
NOTE: Pasien dengan nilai total <16 maka dapat dikatakan bahwa pasien berisiko mengalami decubitus (passure ulcers)
f. Pruritus : ya tidak g. Urtikaria : ya tidak
h. Lain-lain : tidak ada masalah keperawatan pada sistem integumen 11. Sistem Endokrin
a. Pembesaran tyroid : ya tidak
g. Lain-lain : tidak ada masalah keperawatan pada sistem endokrin
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
a. Persepsi klien terhadap peyakitnya: pasien tampak pasrah mengenai penyakinya
b. Ekspresi klien terhadap penyakitnya : pasrah
Murung/diam gelisah tegang marah/menangis c. Reaksi saat interaksi koorperatif tidak kooperatif curiga d. Gangguan konsep diri : pasien tidak mengalami gangguan konsep diri
e. Lain-lain : tidak ada maslah keperawatan pada pengkajian psikologi pasien PENGKAJIAN HYGIENE & KEBIASAAN
Jelaskan : pasien mengatakan mandi 3x sehari, gosok gigi 3x sehari,
keramas 3x seminggu, dan potong kuku seminggu sekali, serta membilas dengan bersih tiap BAK/BAB
1.376
PENGKAJIANSPIRITUAL a. Kebiasaan beribadah
- Sebelum sakit sering kadang-kadang tidak pernah - Selama sakit sering kadang-kadang tidak pernah b. Batuan yang diperlukan klien untuk memenuhi kebutuhan beribadah : memberikan motivasi
kepada pasien untuk beribadah saat ini agar lebih diberikan kedamaian hati dan diberikan kesembuhan
PENGKAJIAN SPIRITUAL
Jelaskan : pasien mengatakan sebelum sakit melaksanakan sholat tepat waktu, namun saat sakit pasien tidak dapat melaksanakan sholat dan hanya berdoa saja
TERAPI
- infus futrolit 2000cc/24jam - injeksi cefxon 2x1 gr - injeksi omz 2x1
DATA TAMBAHAN LAIN Sars Cov-2 negatif Widal
Salmonella typhi O + 1/80 Salmonella typhi H - Salmonella parathypi AO - Salmonella parathypi BO -
Hemoglobin 14,4 11.0-16,5
Hemotokrit 44,8 34.0-48.0
Eritrokit 6,25 4.20-5.40
Darah acak stik 91.0 <180
ALT 13 <33
Kreatinin darah 0,60 0,67-1.50
Limfosit 1.53 1.00-3.70
Surabaya, 9 Mei 2022
(Mahmudi)
B. ANALISA DATA
No DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS
- Pasien mengatakan mengalami diare sejak semalam dengan
frekuensi BAB 15x dan konsistensi feses cair tanpa ampas berwarna kuning tanpa lendir ataupun darah - Pasien mengatakan mengalami
diare pagi ini (9 Mei) sebanyak 5x dengan konsistensi feses cair tanpa ampas berwarna kuning tanpa lendir ataupun darah
- Pasien mengatakan saat diare mengonsumsi imodium dan entrostop
DO
- Kesadaran umum pasien cukup, compos mentis, pasien tampak lemas mukosa bibir kering, mata cowong, akral dingin, CRT
kembali dalam <2 detik GCS 4-5-6 Didapatkan hasil TTV
TD : 110/70 N : 80x/menit S : 36℃
RR : 20x/menit SPO2 : 98%
Bising usus 16x/menit TB/BB : 155cm/64kg
Infeksi
Kuman masuk dan berkembang di
usus halus
Hipersekresi air dan elektrolit
Peningkatan isi rongga usus
Distensi abdomen
Diare
Diare
No DATA ETIOLOGI MASALAH 2 DS
- Pasien mengatakan sering merasa haus dan badan terasa lemas.
pasien mengatakan konsumsi air
±1500
- Pasien mengatakan mengalami diare sejak semalam sebanyak 15x dan pagi ini sebanyak 5x dengan konsistensi feses cair tanpa ampas tidak berlendir dan tidak berdarah DO
- Pasien tampak lemas, wajah pucat, mukosa bibir kering, mata cowong, akral dingin, kondisi umum pasien cukup, compos mentis, GCS 4-5-6 Didapatkan hasil TTV
TD : 110/70 N : 80x/menit S : 36℃
RR : 20x/menit SPO2 : 98%
TB/BB : 155cm/64kg IWL 15x64kg= 960 960:24jam=40cc/jam Terapi :
- infus futrolit 2000cc - injeksi cefxon 2x1=2cc - injeksi omz 2x1=2cc - injeksi ondan 3x8=24cc - inj pct 3x1=3
- p/o lodia 2x20=40cc
Infeksi
Kuman masuk dan berkembang di
Hilang cairan dan elektrolit berlebih
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Diare berhubungan dengan proses infeksi, inflamasi diusus
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif (diare) - braxidin 3x1=15cc
- KSR 3x1=3x600=1800cc - L.Bio 2x1=2cc
- Syr Nucral 3x1=3x5=15cc Total 1903
Balance cairan : input – output Input :
Makan+minum = 1500 ml
Infus = 2000 ml
Terapi = 1903 ml Air Metabolisme = 320 ml (5x64kg)
Total = 5723 ml
Ouput :
Urine = 2000 ml Feses = 4800 ml IWL = 960 ml Total = 7760 ml
Input-output = 5723-7760 = -2037
D. INTERVENSI
KRITERIA HASIL INTERVENSI 1 Diare berhubungan
dengan proses diare b.d proses infeksi, inflamasi diusus dapat teratasi dengan kriteria hasil :
1. Kontrol pengeluaran feses menurun (1) 2. Konsistensi feses
membaik (5) 3. Frekuensi defekasi
membaik (5) 4. Peristaltik usus
membaik (5)
1. Identifikasi penyebab diare (misal inflamasi gastrointestinal, proses infeksi, malabsorbsi, ansietas, stress, efek obat-obatan)
2. Monitor TTV pasien (Tekanan darah, Nadi, Suhu, Pernafasan, Saturasi)
3. Monitor warna,
volume, frekuensi, dan konsistensi feses 4. Monitor tanda
hipovolemia (misal takikardi, nadi teraba lemah, tekanan darah turun, mukosa bibir kering, CRT melambat, BB turun)
5. Berikan asupan cairan oral (misal oralit, larutan garam gula, pedialyte)
6. Berikan cairan IV jika perlu
7. Anjurkan makan porsi kecil tapi sering, serta anjurkan menghindari
makanan pedas dan pemicu gas
8. Kolaborasikan dengan dokter pemberian obat
NO DX
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN DAN
KRITERIA HASIL INTERVENSI 2 Kekurangan
volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif (diare)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24jam diharapkan masalah keperawatan diare b.d proses infeksi, inflamasi diusus dapat teratasi dengan kriteria hasil : 3. Dehidrasi menurun
(5)
4. Tekanan darah membaik (5) 5. Tekanan arteri
rata-rata (5) 6. Mata cowong
membaik (5)
7. Turgor kulit membaik (5)
1. Monitor TTV pasien (Tekanan darah, Nadi, Suhu, Pernafasan, Saturasi)
2. Monitor status hidrasi (misal frekuensi nadi, kekuatan nadi, akral, kelembapan mukosa, turgor kulit, tekanan darah)
3. Catat intake ouput dan hitung balance cairan 24 jam
4. Berikan asupan cairan sesuai kebutuhan 5. Berikan cairan
intravena
E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI TGL/JAM NO
DX
IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
9-5-2022
1 1. Mengidentifikasi penyebab diare (penyebab diare pasien adalah inflamasi gastrointestinal)
2. Memonitor TTV pasien (Tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi 80x/menit, Suhu 36℃, Pernafasan 20x/menit, Saturasi 98%) 3. Memonitor warna, volume,
frekuensi, dan konsistensi feses (warna feses kuning, volume feses ±240cc, frekuensi feses 20x,
konsistensi feses cair tanpa ampas, tidak berlendir maupun berdarah) 4. Memonitor tanda
hipovolemia (mukosa bibir kering, CRT melambat kembali dalam <2detik) 5. Memberikan cairan IV
(cefxon 10cc, omz 40gr, ondan 40ml, infus futrolit 2000cc)
S : pasien mengatakan masih diare sebanyak 10x dengan
konsistensi feses cair tanpa ampas tidak berlendir atau berdarah, warna kuning
O : pasien tampak lemas dan wajah pucat, membran mukosa kering, akral dingin dan basah, CRT kembali dalam
<2detik BU 16x/mnt Tekanan darah 110/70 mmHg
19.00
15.00
09.00
6. Memberikan asupan cairan oral (lodia 1 tablet, KSR 1 tablet, braxidin 1 kapsul, L.bio 1 sachet, sirup nucral 5ml )
7. Menganjurkan makan porsi kecil tapi sering, serta Menganjurkan menghindari makanan pedas dan pemicu gas
8. Mengkolaborasikan dengan dokter pemberian obat - infus futrolit 2000cc - injeksi cefxon 10 cc - injeksi omz 40gr - injeksi ondan 8ml - p/o lodia 1 tablet - braxidin 1 kapsul - KSR 1 tablet - L.Bio 1 sachet - Syr Nucral 5ml
2-8
TGL/JAM NO DX
IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
9-5-22 15.00
15.10
16.00
2 1. Memonitor TTV pasien (Tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi 80x/menit, Suhu 36℃, Pernafasan 20x/menit, Saturasi 98%) 2. Memonitor status hidrasi
(akral dingin, membran mukosa kering, CRT kembali dalam <2detik) 3. Mencatat intake ouput dan
hitung balance cairan 24 jam IWL 15x64kg= 960
960:24jam=40cc/jam Terapi :
- infus futrolit 2000cc - injeksi cefxon 2x1=2cc - injeksi omz 2x1=2cc - injeksi ondan 3x8=24cc - p/o lodia 2x20=40cc - braxidin 3x1=15cc - KSR 3x1=3x600=1800cc - L.Bio 2x1=2cc
- Syr Nucral 3x1=3x5=15cc Total 1903
Balance cairan : input – output Input : masih merasa lemas, sering haus, diare sebanyak 10x dengan konsistensi feses cair tanpa ampas tidak berlendir atau berdarah, warna kuning
O : pasien tampak lemas dan wajah pucat,
membran mukosa kering, akral dingin dan basah, CRT kembali dalam
<2detik
Tekanan darah 110/70 mmHg
Input-output = 4720-5360
= -640
A : masalah keperawatan kekurangan volume cairan belum teratasi
P : Managemen intervensi dilanjutkan
18.00
19.00
Ouput :
Urine = 2000 ml Feses = 2400 ml IWL = 960 ml Total = 5360 ml Balance cairan
Input-output = 4720-5360
= -640
4. Memberikan cairan intravena (cefxon 10cc, omz 40gr, ondan 8ml, infus futrolit 2000cc)
5. Memberikan asupan cairan sesuai kebutuhan (L.bio, sirup nucral)
1-5
TGL/JAM NO DX
IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
10-5-2022 (Tekanan darah 115/75 mmHg, Nadi 82x/menit, Suhu 36℃, Pernafasan 20x/menit, Saturasi 98%)
2. Memonitor warna, volume, frekuensi, dan konsistensi feses (warna feses kuning, volume feses ±200cc, frekuensi feses 4x, konsistensi feses lembek berampas, tidak berlendir maupun berdarah)
3. Memonitor tanda hipovolemia (membran mukosa mulai lembab, CRT kembali dalam
<1detik)
4. Memberikan cairan IV (cefxon 10cc, omz 40gr, ondan 8ml, infus sanbe 500cc)
S : pasien mengatakan BAB sudah mulai berkurang dengan frekuensi 4x, konsistensi feses lembek, berampas tidak berlendir atau berdarah, warna kuning
O : pasien tampak lebih rileks dan wajah sudah tidak pucat, membran mukosa lembab, akral hangat,, CRT kembali dalam
<1detik BU 14x/mnt Tekanan darah 115/75 mmHg
keperawatan diare teratasi
P : Managemen intervensi dihentikan
19.00
15.00
09.00
5. Memberikan asupan cairan oral (lodia 1 tablet, braxidin 1 kapsul, L.bio 1 sachet, sirup nucral 5ml)
6. Menganjurkan makan porsi kecil tapi sering, serta Menganjurkan menghindari makanan pedas dan pemicu gas
7. Mengkolaborasikan dengan dokter pemberian obat - infus sanbe 500cc
- injeksi cefxon 10 cc - injeksi omz 40gr - injeksi ondan 8ml - p/o lodia 1 tablet - braxidin 1 kapsul - KSR 1 tablet - L.Bio 1 sachet - Syr Nucral 5ml
TGL/JAM NO DX
IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
10-5-22 15.00
15.10
16.00
2 1. Memonitor TTV pasien (Tekanan darah 115/75 mmHg, Nadi 82x/menit, Suhu 36℃, Pernafasan 20x/menit, Saturasi 98%) 2. Memonitor status hidrasi
(akral hangat, membran mukosa bibir mulai lembab, CRT kembali dalam
<1detik)
3. Mencatat intake ouput dan hitung balance cairan 24 jam IWL 15x64kg= 960
960:24jam=40cc/jam Terapi :
- injeksi cefxon 2x1=2cc - injeksi omz 2x1=2cc - p/o lodia 2x20=40cc - braxidin 3x1=15cc - L.Bio 2x1=2cc
- Syr Nucral 3x1=3x5=15cc Total 1903
Balance cairan : input – output Input : sudah tidak lemas dan tidak sering merasa haus, pasien mengatakan frekuensi diare
berkurang, hari ini BAB 4x dengan konsistensi feses lembek berampas ,tidak berlendir atau berdarah, warna kuning O : pasien tampak rileks dan wajah sudah tidak pucat, membran mukosa lembab, akral hangat, CRT kembali dalam
<1detik
Tekanan darah 115/75 mmHg
Nadi 82x/menit Suhu 36℃
Pernafasan 20x/menit Saturasi 98%
A : masalah keperawatan kekurangan volume cairan teratasi P : Managemen
intervensi dihentikan
18.00
19.00
Ouput :
Urine = 2000 Feses = 800 IWL = 960 Total = 3760 Balance cairan
Input-output = 3396-3760
= -364
4. Memberikan cairan intravena (cefxon 10cc, omz 40gr, infus sanbe 500cc)
5. Memberikan asupan cairan sesuai kebutuhan (L.bio, sirup nucral)