• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. PENUTUP

B. Saran

Agar pembinaan iman kaum muda berjalan dengan baik dan lancar maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para pembina:

1. Mengetahui situasi dan kondisi kaum muda yang sedang mengalami masa perubahan dan perkembangan baik secara fisik maupun psikis.

2. Memahami persoalan yang sedang dihadapi kaum muda. Persoalan kaum muda disini menyangkut pertumbuhan dan perkembangan imannya maupun situasi atau kondisi secara umum yang menghimpit kehidupan kaum muda dewasa ini.

3. Mengerti tentang kebutuhan kaum muda yaitu bersedia menjadi teman berbagi pengalaman hidup maupun pengalaman iman yang dialami.

4. Menggunakan metode dan sarana yang memadai.

5. Memiliki waktu dan tenaga yang banyak untuk kaum muda.

Apabila semua ini dapat berjalan dengan baik maka pembinaan iman akan semakin membantu kaum muda untuk memperkembangkan imannya. Sehingga mereka termotivasi untuk mengembangkan diri. Dan akhirnya mereka bisa berperan secara aktif dalam mengembangkan Gereja dan masyarakat sesuai dengan harapan Gereja.

Adisusanto, F.X. (2000). Katekese Sebagai Pendidikan Iman. Seri Puskat, 372, hal. 1.

Dok Pen. KWI. (1993). Dokumen Konsili Vatikan II DV artikel 2. Bogor: Mardi Yuana.

Dok Pen. KWI. (1993). Dokumen Konsili Vatikan II AA artikel 12. Bogor: Mardi Yuana.

Dok Pen KWI. (2000). Petunjuk Umum Katekese. Bogor: Mardi Yuana.

Heryatno Wono Wulung, F.X. (1997). Shared Christian Praxis: Suatu Pendekatan berkatekese. Yogyakarta: Lembaga Pengembangan Kateketik Puskat (Buku asli diterbitkan 1991).

Kieser, Bernhard. (1987). Moral Dasar: Kaitan Iman dan Perbuatan. Yogyakarta: Kanisius.

Komisi Kepemudaan, KWI. (1998). Pedoman Karya Pastoral Kaum Muda. Jakarta.

Konferensi Waligereja Indonesia. (1996). Iman Katolik: Buku Informasi dan Referensi. Yogyakarta: Kanisius.

Lalu, Yosef Pr. (2005). Katekese Umat. Jakarta: Komisi Kateketik KWI

Mangunhardjana, A. (1986). Pembinaan. Arti dan Metodenya. Yogyakarta: Kanisius.

Mangunhardjana, A.M. (1986). Pendampingan Kaum Muda Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Kanisius.

Notoatmodjo, Soekidjo. Dr. (2002). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Shelton, Charles. M. (1987). Spiritualitas Kaum Muda. Yogyakarta: Kanisius. Sumarno Ds., M. (2005). Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Agama

Katolik Paroki. Diktat Mata Kuliah PPL PAK Paroki Semester V, Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Sutrisno Hadi, M.A. Prof. Drs. (1989). Metodologi Research Jilid 2. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Suharsimi Arikunto, Prof. Dr. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Tangdilintin, Philip. (1984). Pembinaan Generasi Muda Visi dan Latihan. Jakarta: Obor.

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1998). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Telaumbanua, Marinus. (1999). Ilmu Kateketik: Hakikat, Metode, dan Peserta Katekese Gerejawi. Jakarta: Obor.

Yohanes Paulus II. (1992). Catechesi Tradendae. (R. Hardawiryana, Penerjemah). Jakarta: Dokpen KWI.

6

TAGIHAN JUTAAN, HADIAH MENGGIURKAN (tabloid citra, 18 oktober 1998)

Tarif premium call memang mahal. Biaya permenitnya paling murah Rp. 1.500, paling mahal Rp. 3.500 toh bagi tak sedikit orang mahal. Pulsa itu tidak mengerikan. Toh hadiahnya menggiurkan. Bisa jutaan. Seorang warga Jakarta bernama Agus Setiawan, hingga oktober, sudah mengumpulkan hadiah sebesar Rp. 40 juta.

Berikut ini, pengalaman orang-orang yang pernah memenangkan kuis lewat telepon.

EFIYANDRI

Pemuda Solok Sumatera Barat berusia 29 tahun ini secara kebetulan di temui di kantor Hari Comm, Rabu (30/9). Efiyandri sadar seberapa besar beban pulsa yang bakal ditanggungnya.

Lelaki berkacamata minus ini memenangkan hadiah di minggu kedelapan. Itupun setelah menghabiskan biaya pulsa telepon sebesar Rp. 800.000. sejak menang inilah, Efiyandri mulai aktif dan mencari kuis-kuis salah satunya satelit mania yang juga bertarif premium call.

Dalam dua bulan terakhir, ia mengaku telah memenangkan hadiah sekitar 13 juta. Dengan menyisihkan sebagian dari hadiah kemenangan ini Efiyandri melanjutkan pendidikan S2 di Jakarta.

ABDULLAH

Warga jakarta timur ini mengawali ikut kuis karena menang antusiasme “saya hafal nama-nama pemain sepakbola. Sementara peristiwa-peristiwanya saya catat”. Jelas lelaki beranak dua ini, kamis (1/10). Ketika piala dunia 1998 berlangsung, maka dicobalah mengikuti kuis gol- gol dunia. Ia juga ikut telemania dan telemusik. Selama 2 bulan Abdullah (40) berhasil mengumpulkan hadiah sebesar Rp. 22 juta. Dengan jumlah sebesar itu, Abdullah sanggup menutupi pembengkakan biaya pulsa telepon dua bulan sebesar 4,6 juta. Selain mentraktir rekan-rekan kerja, sisa hadiah ditabung.

7

Bagi warga yang jauh dari jakarta, biaya pulsa untuk tarif premium call tak jauh beda dengan SLJJ (interlokal). Totok budi warga pontianak dan pegawai kaditsospol kal-bar manfaatkan “keuntungan ini”.

Ketika tagihan teleponnya mencapai satu juta rupiah, istrinya sempat mencak-mencak. Namun begitu memenangkan kuis gol- gol dunia sebesar Rp. 15 juta, mulai sibuklah keluarganya. Anak istri membantu mengumpulkan data dan menjawab kuis dari di telepon. Dengan uang hadiah itu juga totok budi memodali usaha “telepon kuisnya” selama tiga bulan, totok mengumpulkan hadiah sebesar Rp. 28 juta “ setelah dipotong pajak undia n 15 persen dan ongkos perawat, saya membawa Rp. 23 juta”, ungkapnya di telepon, kamis (1/10). Tagihan pulsa selama tiga bulan, lebih dari lima juta rupiah. Tetapi gara-gara hadiah itulah ia bisa melunasi cicilan BTNnya di pontianak.

Dalam dua bulan terakhir ini, telepon totok “bengkak”. Tak bisa keluar. “Tidak bisa digunakan lagi menelpon premium call. Menurut telkom sih tidak apa-apa. Tapi entahlah, (telepon) warga pontianak lainnya juga tidak bisa keluar”. Ucapnya.

8

KUESIONER PENELITIAN A. Petunjuk Pengisian Kuesioner

1. Anda dimohon untuk membaca dengan baik dan teliti pada setiap soal-soal yang ada di bawah ini.

2. Silanglah (X) huruf a, b, c dan d soal-soal di bawah ini. 3. Selamat mengerjakan dan terima kasih.

B. Pertanyaan Identitas Responden 1. Nama lengkap ... 2. Jenis kelamin... a. Laki- laki b. Perempuan

3. Umur anda saat ini... a.15-21 b. 22-25 c. 26-31 d. 32-35

4. Pendidikan anda saat ini... a. SMP b. SMU

c. PT d. ...

5. Pekerjaan anda saat ini... a. Pelajar b. Karyawan c. Wiraswasta

Bentuk Pembinaan Iman Kaum Muda

6. Menurut Anda apa yang dimaksud dengan pembinaan iman?

a. Suatu proses untuk mengenal kemampuan dan mengembangkannya agar dapat memanfaatkan secara penuh dalam hidup sehari-hari

9

d. Suatu proses untuk memupuk rasa persaudaraan dalam Kristus

7. Tujuan apa yang ingin Anda peroleh dengan mengikuti pembinaan iman? a. Ingin memperoleh teman yang banyak

b. Ingin membangun rasa kebersamaan dalam Gereja

c. Untuk mengembangkan iman kristiani, agar menjadi manusia beriman yang dewasa d. Supaya dapat dikenal

8. Menurut pengalaman Anda, siapa yang dimaksud dengan kaum muda itu? a. Mereka yang sudah berusia 15-24 tahun

b. Mereka yang belum menikah

c. Seorang yang sudah dapat mengambil keputusan

d. Seorang individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan fisik dan perkembangan emosional, sosial, mental, moral dan religius

9. Menurut pengalaman Anda, siapa saja yang terlibat dalam pembinaan iman? a. Romo paroki dan para pendamping

b. Semua umat paroki

c. Kaum muda dan para pendamping

d. Semua umat yang terlibat dalam pembinaan iman

10.Apakah anda tertarik untuk mengikuti pembinaan iman?

a. Sangat tertarik b. Tertarik c. Biasa-biasa saja d. Tidak tertarik

11.Menurut pengalaman Anda, kapan Anda mengikuti pembinaan iman? a. Jika diajak teman

b. Kalau tidak ada tugas rumah atau kampus c. Kalau ada waktu kosong

10

a. Sering sekali b. Sering c. Kalau ada waktu d. Tidak pernah

13.Berapa kali Anda mengikuti kegiatan pembinaan iman? a. 2 kali b. 6 kali c. 10 kali d. lebih dari 12 kali

14.Menurut Anda apa yang paling menarik dalam mengikuti pembinaan iman? a. Karena senang dengan pembimbingnya

b. Adanya kerjasama antar kaum muda c. Kerinduan untuk bertemu dengan Tuhan d. Mempunyai banyak teman

15.Bagaimana penilaian Anda terhadap kegiatan pembinaan iman yang selama ini dilaksanakan?

a. Menarik b. Kurang menarik c. Biasa-biasa saja d. Tidak menarik

16.Menurut Anda apa yang menyebabkan kegiatan pembinaan iman kurang menarik? a. Kegiatan yang ada tidak bervariasi sehingga membosankan

b. Waktu pelaksanaan tidak sesuai dengan situasi peserta

c. Materi yang disampaikan tidak sesuai dengan situasi peserta dan perkembangan zaman

d. Pembina kurang memperhatikan situasi kaum muda

17.Tema yang sering dibahas dalam kegiatan pembinaan iman? a. Tentang kaum muda

b. Nasehat untuk kaum muda c. Kitab Suci

d. Kehidupan kaum muda sehari- hari

18.Yang sering menjadi pemandu dalam kegiatan pembinaan iman? a. Orang tua/pro diakon

11 d. Tidak tentu

19.Menurut pengalaman anda, kegiatan pembinaan iman kaum muda yang dilaksanakan selama ini sering diselenggarakan oleh...

a. Paroki b. Mudika c. Stasi d. Pengurus lingkungan

20.Bentuk-bentuk kegiatan pembinaan iman kaum muda yang anda ketahui selama ini berupa...

a. Pertemuan mudika b. Ziarah ke Gua Maria c. Katekese

d. Rosario

Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Faktor Pendukung

21.Apakah orang tua mendukung Anda dalam mengikuti kegiatan pembinaan iman? a. Sangat mendukung b. Agak mendukung

c. Kurang mendukung d. Tidak mendukung

22.Faktor apa yang mendukung Anda dalam mengikuti kegiatan pembinaan iman? a. Ada dorongan dalam diri saya b. Karena diwajibkan oleh pengurus lingkungan c. Karena diajak teman d. Karena disuruh orang tua

23.Menurut pengalaman Anda, apakah Anda pernah merasakan adanya kerjasama yang baik antar kaum muda?

a. Selalu b. Pernah c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

24.Berdasarkan pengalaman Anda, apakah dalam kegiatan pembinaan iman pendamping menggunakan sarana yang memadai?

12

25.Apakah Pastor Paroki memberi perhatian dalam pelaksanaan pembinaan iman kaum muda selama ini?

a. Selalu b. Pernah c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

Faktor Penghambat

26.Apakah letak tempat tinggal menjadi faktor penghambat di dalam kegiatan pembinaan iman?

a. Sangat setuju b. Kurang setuju c. Setuju d. Tidak setuju

27.Apakah perbedaan tingkat pendidikan menjadi faktor penghambat di dalam kegiatan pembinaan iman?

a. Ya b. Biasa-biasa saja c. Kadang-kadang d. Tidak sama sekali

28.Faktor apa yang menyebabkan Anda tidak aktif mengikuti pembinaan iman? a. Malas b. Takut c. Tidak ada waktu d. Sibuk

29.Apakah faktor usia mempengaruhi Anda untuk mengikuti kegiatan pembinaan iman kaum muda?

a. Ya b. Biasa-biasa saja c. Kadang-kadang d. Tidak sama sekali

30.Menurut Anda, kendala apa yang sering dialami dalam kegiatan pembinaan iman? a. Para pendamping yang membosankan

b. Metode pendampingan yang monoton c. Waktu yang sering molor/ngaret

Dokumen terkait