• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Saran

Berdasarkan temuan yang penulis temukan dalam penelitian ini, ada beberapa saran penulis terkait penelitian ini, diantaranya:

1) Saran peneliti untuk penelitian selanjutnya bagi mahasiswa pendidikan matematika adalah untuk mengkaji seberapa besar pengaruh proses pembelajaran dengan menggunakan strategi konflik kognitif terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada pokok bahasan lain. 2) Selain itu penelitian selanjutnya juga dapat meneliti tentang pengaruh proses

pembelajaran dengan menggunakan strategi konflik kognitif terhadap kemampuan komunikasi matematika, agar siswa lebih terlatih dalam mengkomunikasikan pendapatnya sendiri.

3) Kepala sekolah disarankan untuk mengadakan seminar atau pelatihan tentang strategi pembelajaran konflik kognitif

4) Bagi guru matematika, hendaknya menggunakan strategi konflik kognitif dalam proses pembelajaran khususnya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah, sehingga dapat melatih siswa berpikir kritis dalam mengemukakan pendapatnya sendiri untuk menyelesaikan suatu permasalahan.

5) Bagi siswa, hendaknya lebih percaya diri dalam mengemukakan pendapatnya sendiri serta membiasakan diri dalam mencari suatu informasi.

82

Adjie, Nahrowi dan R. Deti Rostika. Konsep Dasar Matematika. Bandung: UPI PRESS. Cet.I, 2006.

Afgani, Jarnawi Dahlan, dkk.. “Implementasi Strategi Pembelajaran Konflik Kognitif dalam Upaya Meningkatkan High Order Mathematical Thinking Siswa”. Jurnal Pendidikan, Vol. 13, 2012.

Anitah, Sri W. dan Janet Trineke Manoy. Strategi Pembelajaran Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 1997.

B., Hamzah Uno dan Masri Kudrat Umar. Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustama Utama, edisi 4, 2008.

Ellis, Jeane Ormrod. Buku Edisi Keenam Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang. Terj. dari Sixth Edition Educational Psychology Developing Learners oleh Wahyu Indianti, Eva Septiana, dkk.. Jakarta: Erlangga. Edisi 6. Jilid 1. 2008.

Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif Dan Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012.

Heywood, David and John Parker. The Pedagogy Of Physical Science. London: Springer, 2010.

Jacob, C.. Pemecahan Masalah Sebagai Suatu Tujuan, Proses dan Keterampilan Dasar.

(http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR_PEND_MATEMATIKA/1945071619760

3-CORNELIS_JACOB/PEMECAHAN_MASALAH_SBG_TUJUAN.pdf). akses 27

Februari 2015. pukul 22:41.

Kadir. “Analisis Kesulitan Siswa dalam Mempelajari Matematika”, MIPMIPA, Kendari, Januari 2006.

---. Statistika untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: PT Rosemata Sampurna, 2010. Kasmad, Mamad dan Suko Pratomo. Model-model Pembelajaran Berbasisi PAIKEM.

Tangerang: PT. Pustaka Mandiri, 2012.

K., Carsten W. De Dreu and Evert Van De Vliert. Using Conflict In Organizations. London: SAGE, 1997.

Maret 2015. pukul 23:05.

Made, I Wirartha. Metodologi Sosial Ekonomi. Yogyakarta: Andi, 2005.

Munawaroh, Annisatul. “Implementasi Strategi Pembelajaran Konflik Kognitif pada Model Problem Based Learning untuk Mengurangi Miskonsepsi dan Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMP 1 Studi Kasus pada Pembelajaran Fisika”. Skripsi pada UPI Bandung, 2013. (http://repository.upi.edu/1621/4/S_FIS_0905831_Chapter1.pdf). akses 22 Maret 2015. pukul 23:00

Nurgiyantoro, Burhan, Gunawan, dan Marzuki. Statistik Terapan Untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2012.

Parno. Peningkatan Penguasaan Materi Fisika Sekolah Melalui Pembelajaran Menggunakan Peta Konsep dan Problem Based Learning (PBL). Jurnal MIPA. 2008.

Pribawanto, Herry Suryawan. Strategi Pemecahan Masalah Matematika.

(http://ebookbrowse.com/strategi-pemecahan-masalah-matematika-pdf-d33814193).

akses 19 Maret 2015. pukul 23:15.

Ristontowi. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dalam Pembelajaran Connected Matheatics Project Siswa SMPN 3 Kota Bengkulu. Bandung: UNPAD, 2012.

Rusmono. Strategi Pembelajaran Dengan Problem Based Learning Itu Perlu: Untuk Meningkatkan Profesionalitas Guru. Bogor: Ghalia Indonesia, 2012.

Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana. Cet. IV, 2011.

---. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana, 2006.

Shadiq, Fadjar. Kemahiran Matematika. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendreral Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika, 2009.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2012. Suhendra, dkk.. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Jakarta:

Universitas Terbuka, 2007.

Suherman, Erman. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA UPI, 2003.

Sukardi, M.. Evaluasi Pendidikan (Pinsip Dan Operasionalnya). Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Sumarmo, Utari. “Pendidikan Karakter dan Pengembangan Kemampuan Berpikir dan Disposisi Matematik serta Pembelajarannya”, Kumpulan Makalah Berpikir dan Disposisi Matematika serta Pembelajarannya, Bandung, 2013a

---, “Pembelajaran Matematika untuk Mendukung Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi”, Kumpulan Makalah Berpikir dan Disposisi Matematika Serta Pembelajarannya, Bandung, 2013c.

---, “Berfikir dan Disposisi Matematik: Apa, Mengapa, dan Bagaimana dikembangkan pada Peserta Didik”, Makalah Matematika FPMIPA UPI, Bandung:, 2010

Suwangsih, Erna dan Tiurlina. Model Pembelajaran Matematika. Bandung: UPI PRESS, 2006.

Suyono dan Hariyanto. Belajar Dan Pembelajaran: Teori Dan Konsep Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.

Taufiq, M. Amir. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning: Bagaimana Pendidik Memberdayakan Pemelajar di Era Pengetahuan. Jakarta: Kencana, 2010.

U.S., Supardi. Aplikasi Statistika Dalam Penelitian: Konsep Statistika Yang Lebih Komprehensif. Jakarta: Change Publication, 2013.

Vincent, A. Ciardiello. Puzzle Them First! : Motivating Adolescent Readers With Question-Finding. Chicago: The Internasional Reading Association, 2007.

Wardhani, Sri. Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs Untuk Optimalisasi Pencapaian Tujuan. Yogyakarta: PPPPTK MATEMATIKA, 2004. Wayan, I As.. Dokumen Kurikulum 2013. Jakarta: CV. Az-Zahra, 2013.

Wayan, I Gde Wiradana. “Pengaruh Strategi Konflik Kognitif dan Berpikir Kritis Terhadap Prestasi Belajar IPA Kelas VII SMP Negeri 1 Nusa”. (

http://pasca.undiksha.ac.id/e-journal/index/php/jurnal_ipa/article/vuewFile/44/236.pdf). akses 4 November 2013.

pukul 21:38

Wellington, Jerry. Secodary Education : The Key Concept. Inggris: T & F Informa, 2006. Wida, Aning Yanti. “Penalaran dan Komunikasi Matematika serta Pemecahan Masalah

dalam Proses Pembelajaran Kalkulus”. Prosiding Konferensi Nasional Matematika XVI. UNPAD, 3-6 Juli 2012.

Yuli, Tatag Eko Siswono. Model Pembelajaran Matematika Berbasisi Pengajuan Dan Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif. Surabaya: Unesa University Press, 2008.

Hasil Wawancara dengan Guru Pra-Penelitian

Tujuan Wawancara : untuk mengetahui permasalahan yang ada pada pembelajaran matematika dan mengetahui tingkat kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.

Daftar pertanyaan wawancara :

1. Ada berapa kelas VIII di MTsN 12 Jakarta tahun ajaran 2013/2014?

Terdapat kelas VIII sebanyak 5 kelas, dan saya pun khusus mengajar matematika pada kelas VIII

2. Bagaimana kondisi siswa pada saat pembelajaran matematika di kelas berlangsung?

Dalam proses pembelajaran ada yang aktif dan ada juga yang kurang aktif, Biasanya anak yang aktif dikarenakan mereka suka/tertarik dengan pelajarannya. Dan hampir sebagian besar siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran

3. Apakah pada saat siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran matematika, mereka akan aktif bertanya?

Kalau untuk bertanya siswa masih mengalami kesulitan/masih belum mempunyai keberanian untuk bertanya, biasanya saya mendekati anaknya secara personal agar anak tersebut berani untuk mengajukan suatu pertanyaan.

4. Menurut Ibu, kesulitan apa saja yang dialami siswa dalam belajar matematika di kelas?

Siswa dalam proses pembelajaran matematika lebih mengalami masalah pada proses perhitungannya, walaupun ada beberapa pada konsepnya. Hampir pada setiap kelas terdapat siswa yang belum lancar pada proses perhitungan walaupun terdapat satu kelas yang semua siswanya dalam

proses perhitungan sudah lancar dan baik, itu pun hanya pada kelas unggulan, yaitu VIII-1.

5. Untuk mengatasi kesulitan belajar tersebut apa upaya yang dilakukan oleh Ibu?

Untuk mengatasi kesulitan tersebut saya mengatasinya dengan membuat kelompok, biasanya anak pada saat tersebut mengalami keberhasilan dalam proses perhitungan walaupun hanya untuk beberapa saat saja.

6. Bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematika yang dimiliki oleh siswa?

Kalau disini siswa yang memiliki kemampuan tersebut hampir imbang, sebagian besar kemampuan pemecahan masalah matematikanya belum baik dan sebagian kecil lagi sudah baik. Untuk yang kemampuan pemecahan masalah matematikanya yang baik, mereka sudah dapat mengerjakan soal-soal yang berbeda dengan contoh yang saya berikan, malah mereka saat diberikan soal-soal yang menantang merasa tertantang. Sedangan untuk siswa yang kemampuan tersebut kurang, mereka akan mengalami kesulitan jika soal yang diberikan berbeda dengan yang dicontohkan.

7. Strategi dan metode apa saja yang biasa Ibu gunakan pada saat pembelajaran matematika?

Sesekali saya dalam proses pembelajaran menggunakan metode penemuan, diskusi, dan selalu pada pertemuan akhir materi pembelajaran saya menerapkan metode jigsaw agar siswa dapat share pengetahuan apa saja yang telah mereka dapat dan untuk siswa yang belum memahami, dapat memahaminya saat itu. Itu semua sebagai selingan saya dalam proses pembelajaran, selain menggunakan metode ceramah.

No Nama Siswa Nilai No Nama Siswa Nilai 1. Ahmad Jamil Rhamadani 30 1. Ainun Dwi Mukti 55 2. Ahmad Manahilul Irfan 60 2. Akbar Setiawan 87,5

3. Ahmad Rafli 75 3. Aldiyansyah 45

4. Ahmad Rifa’i 80 4. Alfatz Kevinaldy 40

5. Ahmad Sya’bani 70 5. Alfian Arief Darmawan 62,5 6. Ainul Haq Robbane 77,5 6. Andika Pratama Putra 62,5 7. Arini Salsabila Ramadhani 95 7. Annisa Balqis 82,5

8. Ayu Lestari 82,5 8. Aulia Khorirunnissa 77,5

9. Devira Sri Rizkiya 75 9. Desi Rahma Wati 85

10. Dhia Akmal Raihan 60 10. Devana Azzahra Salam 67,5

11. Dhinda Chintia 80 11. Devi Sartika 55

12. Difa Al-Faraby 82,5 12. Dini Annaiya Alfatikhah 82,5 13. Farah Maulida 82,5 13. Fathurahman Jamil 77,5

14. Farhan Alamsyah 40 14. Fawaz Asyari 75

15. Farras Akbar 80 15. Felyta Emasriani 67,5

16. Hilda Arfiani 95 16. Fikri Andriansyah 65

17. Kania Lu’lu’ Mahfudzah 70 17. Fikri Ar Rasyiddin 75

18. Khairul Anam 32,5 18 Ihsan Ramadhan 22,5

19. Larasati Sundari 60 19. Livia Dania 65

20. M. Andi Perdana 75 20. Lukman 40

21. M. Yusuf Setiawan 30 21. M. Wimar Putra Wijaya 40 22. M. Apriyanto 20 22. Muhamad Dony Maulana R. 62,5 23. M. Erlangga Arafat 35 23. Muhamad Fitrah Aldiansyah 77,5 24. M. Fadhillah Pratama 40 24. Muhamad Hafidz Dermawan 55 25. M. Fahrul Rozi 82,5 25. Muhamad Lutfi Aditya 80

26. Muthmainnah 75 26. Muhamad Noer Farid 55

27. Nur Aini Amanah 62,5 27. Muhamad Sidiq Hidayat 40 28. Nur Aini Yulinda Putri 45 28. Nazaha Adawiyah Sarjani 55

29. Nur Alfin Zuhri 55 29. Nisa Zhafirah 42,5

30. Nurhasanah 80 30. Novianti 77,5

31. Rian Prasetya 65 31. Puji Rahmawati 97,5

32. Rifaldy Taufiqurrachman 70 32. Ramdika rusdianto 42,5 33. Rifqah Raudhatul Firdausa 75 33. Risda syafira 62,5 34. Shofi Mutiah 77,5 34. Rizza azzahrahainannisa 85

35. Sifa Amalia 45 35. Sahlan fawaid 60

36. Sinta Isnia 80 36. Santi aulia 67,5

Sekolah : MTs Negeri 12 Jakarta Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VIII / II Pertemuan : 1 pertemuan Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi : 5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan

ukurannya.

I. Kompetensi Dasar

5.1. Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma dan limas serta bagian-bagiannya. II. Indikator Pencapaian Kompetensi Pembelajaran

1. Memberi nama pada gambar dari suatu bangun ruang 2. Menemukan dan menuliskan unsur-unsur kubus 3. Menemukan dan menuliskan sifat-sifat kubus

4. Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan ukuran suatu unsur-unsur kubus III. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui kegiatan diskusi kelompok siswa dapat memberikan nama suatu bangun datar serta dapat menemukan dan menuliskan unsur-unsur dan sifat-sifat bangun kubus

2. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan ukuran suatu unsur-unsur kubus

IV. Materi Pembelajaran

A. Materi Pokok : bangun ruang sisi datar

B. Sub Materi Pokok : unsur-unsur dan sifat-sifat dari kubus C. Deskripsi Materi Pokok : terlampir

tugas.

Strategi Pembelajaran Konflik kognitif

VI. Langkah-langkah Kegiatan

Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Guru masuk kelas dengan salam, memeriksa kehadiran siswa, dan menunjuk ketua kelas untuk memimpin do’a. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 orang untuk mempersiapkan siswa dalam proses pembelajaran tentang bangun ruang sisi datar. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai

10 menit

Kegiatan inti 1. Eksplorasi

Guru memberian stimulus berupa menanyakan pemahaman awal yang dimiliki siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan tentang materi yang akan dipelajari, yaitu: menanyakan dari beberapa bentuk bangun ruang yang di sediakan, mana yang merupakan bangun ruang sisi datar atau bukan, dan menannyakan dari bentuk bangun ruang yang ada mana yang merupakan bangun kubus.

Guru memberikan bahan diskusi (LKS) yang telah dipersiapkan kepada masing-masing kelompok beserta lembar jawaban jika dibutuhkan

Guru mengidentifikasi miskonsepsi siswa melalui kegiatan diskusi dalam penyelesaian konflik yang terdapat pada LKS

65 menit

2. Elaborasi

Guru memantau dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam kegiatan diskusi untuk menyelesaikan konflik yang diberikan

kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, sedangkan siswa yang lain menanggapinya

3. Konfirmasi

Guru memberikan penjelasan dan bukti untuk merevisi miskonsepsi siswa

Guru meminta dan memotivasi kepada setiap kelompok untuk berdiskusi kembali serta memantau diskusi mereka untuk memastikan apakah miskonsepsi mereka sudah direvisi atau masih tetap dipertahankan

Kegiatan penutup

Guru dan siswa secara bersama menyimpulkan materi yang telah dipelajari

Guru memberikan penugasan kepada siswa untuk mempelajari materi berikutnya dan mengerjakan tugas dalam buku paket.

Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan hamdallah,berdo’a dan mengucapkan salam

5 menit

VII. Sumber Belajar

- Buku paket ,yaitu buku matematika kelas VIII semester II - Lembar Kerja Siswa

- Buku referensi lain Alat Belajar

- Spidol - Penggaris

- Alat peraga berupa bentuk-bentuk bangun ruang VIII.Penilaian

Indikator Teknik Bentuk Instrumen

1. Memberi nama pada gambar dari suatu bangun ruang

Tes Tertulis

Uraian Terdapat dalam LKS pertemuan 1, point 1a

2. Menemukan dan menuliskan unsur-unsur kubus

Tes Tertulis

Uraian Terdapat dalam LKS pertemuan 1, point 1b dan 1d

Sekolah : MTs Negeri 12 Jakarta Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VIII / II Pertemuan : 1 pertemuan Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi : 5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan

ukurannya.

I. Kompetensi Dasar

5.1. Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma dan limas serta bagian-bagiannya. II. Indikator Pencapaian Kompetensi Pembelajaran

1. Memberi nama pada gambar dari suatu bangun ruang 2. Menemukan dan menuliskan unsur-unsur balok 3. Menemukan dan menuliskan sifat-sifat balok

4. Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan ukuran suatu unsur-unsur balok III. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui kegiatan diskusi kelompok siswa dapat memberikan nama suatu bangun datar serta dapat menemukan dan menuliskan unsur-unsur dan sifat-sifat bangun balok

2. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan ukuran suatu unsur-unsur balok

IV. Materi Pembelajaran

A. Materi Pokok : bangun ruang sisi datar

B. Sub Materi Pokok : unsur-unsur dan sifat-sifat dari balok C. Deskripsi Materi Pokok : terlampir

tugas.

Strategi Pembelajaran Konflik kognitif

VI. Langkah-langkah Kegiatan

Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Guru masuk kelas dengan salam, memeriksa kehadiran siswa dalam kelompok, dan menunjuk ketua kelas untuk memimpin do’a.

Mengumpulkan PR yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya. Guru menanyakan “Apakah masih ada kesulitan dalam menyelesaikan PR yang diberikan?” jika masih ada guru mengulang sebentar, serta mengingatkan kembali materi pada pertemuan sebelumnya.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai

10 menit

Kegiatan inti 1. Eksplorasi

Guru memberian stimulus berupa menanyakan pemahaman awal yang dimiliki siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan tentang materi yang akan dipelajari, yaitu: menanyakan apa sajakah dalam kehidupan sekitar siswa yang menyerupai bangun balok. Guru memberikan bahan diskusi (LKS) yang telah dipersiapkan kepada masing-masing kelompok beserta lembar jawaban jika dibutuhkan

Guru mengidentifikasi miskonsepsi siswa melalui kegiatan diskusi dalam penyelesaian konflik yang terdapat pada LKS

65 menit

2. Elaborasi

Guru memantau dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam kegiatan diskusi untuk menyelesaikan konflik yang diberikan

kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, sedangkan siswa yang lain menanggapinya

3. Konfirmasi

Guru memberikan penjelasan dan bukti untuk merevisi miskonsepsi siswa

Guru meminta dan memotivasi kepada setiap kelompok untuk berdiskusi kembali serta memantau diskusi mereka untuk memastikan apakah miskonsepsi mereka sudah direvisi atau masih tetap dipertahankan

Kegiatan penutup

Guru dan siswa secara bersama menyimpulkan materi yang telah dipelajari

Guru memberikan penugasan kepada siswa untuk mempelajari materi berikutnya dan mengerjakan tugas dalam buku paket.

Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan hamdallah,berdo’a dan mengucapkan salam

5 menit

VII. Sumber Belajar

- Buku paket ,yaitu buku matematika kelas VIII semester II - Lembar Kerja Siswa

- Buku referensi lain Alat Belajar

- Spidol - Penggaris

- Alat peraga berbentuk balok VIII.Penilaian

Indikator Teknik Bentuk Instrumen

1. Memberi nama pada gambar dari suatu bangun ruang

Tes Tertulis

Uraian Terdapat dalam LKS pertemuan 2, point 1a

2. Menemukan dan menuliskan unsur-unsur balok

Tes Tertulis

Uraian Terdapat dalam LKS pertemuan 2, point 1b

Sekolah : MTs Negeri 12 Jakarta Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VIII / II Pertemuan : 1 pertemuan Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi : 5. Mamahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan

ukurannya.

I. Kompetensi Dasar

5.2. membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma, dan limas. II. Indikator Pencapaian Kompetensi Pembelajaran

1. Menunjukkan bentuk jaring-jaring kubus dari gambar yang diberikan

2. Membedakan bentuk jaring-jaring balok dari gambar yang diberikan dengan bentuk jaring-jaring balok yang telah diketahui

3. Menyelesaikan permasalahan dalam menemukan cara membuat jaring-jaring balok 4. Merancang suatu kemungkinan berbagai macam bentuk jaring-jaring balok

5. Menggambarkan jaring-jaring kubus 6. Menggambarkan jaring-jaring balok III. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menunjukkan bentuk jaring-jaring kubus dari gambar yang diberikan 2. Melalui kegiatan diskusi kelompok siswa dapat membedakan bentuk jaring-jaring

balok dari gambar yang diberikan dengan bentuk jaring-jaring balok yang telah diketahui serta menyelesaikan permasalahan dalam menemukan cara membuat jaring-jaring balok dan dapat merancang suatu kemungkinan berbagai macam bentuk jaring-jaring balok

B. Sub Materi Pokok : jaring-jaring kubus dan balok C. Deskripsi Materi Pokok : terlampir

V. Metode Pembelajaran

Metode : diskusi, penemuan (discovery), tanya jawab dan penugasan atau pemberian tugas.

Strategi Pembelajaran Konflik kognitif

VI. Langkah-langkah Kegiatan

Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Guru masuk kelas dengan salam, memeriksa kehadiran siswa dalam kelompok, dan menunjuk ketua kelas untuk memimpin do’a.

Mengumpulkan PR yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya. Guru menanyakan “Apakah masih ada kesulitan dalam menyelesaikan PR yang diberikan?” jika masih ada guru mengulang sebentar, serta mengingatkan kembali materi pada pertemuan sebelumnya.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai

10 menit

Kegiatan inti 1. Eksplorasi

Guru memberian stimulus berupa menanyakan pemahaman awal yang dimiliki siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan tentang materi yang akan dipelajari, yaitu: menanyakan yang merupakan jaring-jaring kubus dan perbedaan antara jaring-jaring kubus dan balok.

Guru memberikan bahan diskusi (LKS) yang telah dipersiapkan kepada masing-masing kelompok beserta lembar jawaban jika dibutuhkan

Guru mengidentifikasi miskonsepsi siswa melalui

2. Elaborasi

Guru memantau dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam kegiatan diskusi untuk menyelesaikan konflik yang diberikan

Guru membahas miskonsepsi pada LKS secara bersama-sama dengan meminta perwakilan siswa dari salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, sedangkan siswa yang lain menanggapinya

3. Konfirmasi

Guru memberikan penjelasan dan bukti untuk merevisi miskonsepsi siswa

Guru meminta dan memotivasi kepada setiap kelompok untuk berdiskusi kembali serta memantau diskusi mereka untuk memastikan apakah miskonsepsi mereka sudah direvisi atau masih tetap dipertahankan

Kegiatan penutup

Guru dan siswa secara bersama menyimpulkan materi yang telah dipelajari

Guru memberikan penugasan kepada siswa untuk mempelajari materi berikutnya dan mengerjakan tugas dalam buku paket.

Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan hamdallah,berdo’a dan mengucapkan salam

5 menit

VII. Sumber Belajar

- Buku paket ,yaitu buku matematika kelas VIII semester II - Lembar Kerja Siswa

- Buku referensi lain Alat Belajar

- Spidol - Penggaris

Sekolah : MTs Negeri 12 Jakarta Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VIII / II Pertemuan : 1 pertemuan Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi : 5. Mamahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan

ukurannya.

I. Kompetensi Dasar

5.3. Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan limas. II. Indikator Pencapaian Kompetensi Pembelajaran

1. Mengetahui rumus luas permukaan kubus

2. Menemukan cara untuk menurunkan rumus luas permukaan balok

3. Menghitung luas permukaan serta dapat menyelesaikan permasalah mengenai luas permukaan kubus

4. Menghitung luas permukaan serta dapat menyelesaikan permasalah mengenai luas permukaan balok

III. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat mengetahui rumus luas permukaan kubus

2. Melalui kegiatan diskusi siswa diharapkan dapat menemukan cara untuk menurunkan rumus luas permukaan balok serta dapat menghitung luas permukaan serta dapat menyelesaikan permasalah mengenai luas permukaan balok

3. Siswa dapat menghitung luas permukaan serta dapat menyelesaikan permasalah mengenai luas permukaan kubus

IV. Materi Pembelajaran

A.Materi Pokok : bangun ruang sisi datar

B. Sub Materi Pokok : luas permukaan kubus dan balok C. Deskripsi Materi Pokok : terlampir

tugas.

Strategi Pembelajaran Konflik kognitif

VI. Langkah-langkah Kegiatan

Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Guru masuk kelas dengan salam, memeriksa kehadiran siswa dalam kelompok, dan menunjuk ketua kelas untuk memimpin do’a.

Mengumpulkan PR yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya. Guru menanyakan “Apakah masih ada kesulitan dalam menyelesaikan PR yang diberikan?” jika masih ada guru mengulang sebentar, serta mengingatkan kembali materi pada pertemuan sebelumnya.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai

10 menit

Kegiatan inti 1. Eksplorasi

Guru memberian stimulus berupa menanyakan pemahaman awal yang dimiliki siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan tentang materi yang akan dipelajari, yaitu: menanyatakn bagaimana rumus luas permukaan terbentuk.

Guru memberikan bahan diskusi (LKS) yang telah dipersiapkan kepada masing-masing kelompok beserta lembar jawaban jika dibutuhkan

Guru mengidentifikasi miskonsepsi siswa melalui kegiatan diskusi dalam penyelesaian konflik yang terdapat pada LKS

65 menit

2. Elaborasi Guru memantau dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam kegiatan diskusi untuk menyelesaikan

sama dengan meminta perwakilan siswa dari salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

Dokumen terkait