• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan bahan ajar berbasis challenge based learning pada materi barisan dan deret untuk siswa SMA/MA serta kesimpulan maka terdapat beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi siswa disarankan memanfaatkan bahan ajar ini pada materi barisan dan deret baik di dalam maupun di luar sekolah.

2. Bagi guru disarankan memanfaatkan bahan ajar ini sebagai bahan ajar alternatif sehingga dapat membantu dan memudahkan guru dalam penyampaian materi barisan dan deret.

3. Bagi sekolah disarankan menjadikan bahan ajar ini sebagai salah satu sumber belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di sekolah.

4. Bagi peneliti lain, bahan ajar ini dapat dikembangkan pada materi lain atau dapat dikembangkan menjadi bahan ajar elektronik. Dikarenakan penelitian yang belum maksimal dan masih mengalami keterbatasan, disarankan penelitian selanjutnya pada kelompok skala besar dan dalam waktu yang cukup.

DAFTAR PUSTAKA

Apple, Inc. “Challenge Based Learning A Classroom Guide” Apple, Inc, 2010.

Departemen Pendidikan Nasional, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (https://kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf), diakses pada tanggal 2 Oktober 2020.

Direktorat Pembinaan SMA. “Juknis Pengembangan Bahan Ajar SMA”. Jakarta: Depdiknas, 2010.

Fairazatunnisa, Gelar Dwirahayu dan Eva Musyrifah. “Challenge Based Learning dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Materi Persamaan Linear Satu Variabel” . Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Vol 3 No.

5, 2021.

Haqq, Arif Abdul. “Penerapan Challenge-based Learning dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMA”. Cirebon: IAIN Syekh Nurjati Cirebon, 2016.

Hermawan, Alina Hanifa. “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Pendekatan CPA (Concrete-Pictorial-Abstract) Terhadap Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Pada Konsep Fungsi”. Skripsi pada Program Sarjana Pendidikan Universitas Islam Negeri Jakarta, 2020.

Irsadi, Elfa Oktavia. “Desain Didaktis Pembelajaran Matematika pada Konsep Pola Bilangan, Barisan dan Deret Aritmatika di Sekolah Menengah Kejuruan”. Skripsi pada Program Sarjana Pendidikan Universitas Islam Negeri Jakarta, 2019.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (https://kbbi.web.id/model) diakses pada tanggal 3 April 2020.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (https://kbbi.web.id/karakteristik) diakses pada tanggal 10 Maret 2021.

Kelana, Jajang Bayu dan Fadly Pratama. “Bahan Ajar Berbasis Literasi Sains.” Bandung:

Lekkas, 2019.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. “Laporan Hasil UN 2019”

(https://pusmenjar.kemdikbud.go.id/hasil-un/) diakses pada tanggal 2 November 2020.

Majid, Abdul. “Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru”.

Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet ke-7. 2015.

Mark Nichols, dkk. “CBL Guide: Challenge Based Learning” Redwood City, California:

Digital Promise, 2016.

Maylani, Anie Dwi. “Pengaruh Challenge Based Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa”. Skripsi pada Program Sarjana Pendidikan Universitas Islam Negeri Jakarta, 2017.

Mirdad, Jamal. “Model-Model Pembelajaran (Empat Rumpun Model Pembelajaran)”, Indonesia Jurnal Sakinah: Jurnal Pendidikan dan Sosial Islam Vol.2 No.1, 2020.

Muldani, Endan., dkk., “Pengembangan Bahan Ajar Berorientasi Penguatan Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Matematika SMA pada Materi Barisan dan Deret”.

Journal of Authentic Research on Mathematics Education Vol. 1, No. 2, 2019.

Nawawi, Sulton. “Developing of Module Challenge Based Learning in Environmental Material to Empower the Critical Thinking Ability”. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA 3 (2), 2017.

Noormandiri, B. K. “Matematika untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Wajib”. Jakarta:

Penerbit Erlangga, 2017.

Nurdin, Lasmi. “Analisis Pemahaman Siswa Tentang Barisan Berdasarkan Teori APOS

(Action, Processe, Object, and Shceme)”.

(https://bagah.files.wordpress.com/2012/06/analisis-pemahaman-siswa-tentang-barisanberdasarkan-teori-apos.pdf) diakses pada tanggal 3 Desember 2020.

Nurdyansyah dan Eni Fariyarul Fahyuni. “Inovasi Model Pembelajaran”. Sidoarjo: Nizamia Learning Center, 2016.

Nurlaeli, “Pengembangan Bahan Ajar Menulis Teks Cerpen Berbasis Pengalaman (Experiential Learning) untuk Siswa Kelas XI SMA”. Thesis pada Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Octavia, Shilphy A. “Model-Model Pembelajaran” Yogyakarta: Deepublish, 2020.

OECD, “PISA 2018 Insight and Interpretations”,

(https://www.oecd.org/pisa/PISA%202018%20Insights%20and%20Interpretations%

20FINAL%20PDF.pdf) diakses pada tanggal 3 April 2020.

Permendikbud no 24 tahun 2016, h. 112-113

Prastowo, Andi. “Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif”. Jogjakarta: DIVA Press, 2015.

Prastowo, Andi. “Sumber Belajar & Pusat Sumber Belajar: Teori dan Aplikasinya di Sekolah/Madrasah”. Depok: Prenadamedia Group, 2018.

Pribadi, Benny A. “Desain dan Pengembangan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi:

Implementasi Model ADDIE”. Jakarta: Penerbit Prenada Media Group, 2013.

Rahman, Abdur., dkk, “Buku Siswa Matematika Kelas 8”. Kemendikbud, 2017.

Reni, dkk., “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Challenge Based Learning (CBL) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Kognitif Biologi Siswa Kelas XI IPA 4 MAN Pinrang pada Materi Sistem Reproduksi Manusia”. Thesis pada program Pasca Sarjana Biologi Universitas Negeri Makassar.

Riduwan dan Akdon. “Rumus dan Data dalam Analisis Statistika untuk Penelitian:

[Administrasi Pendidikan-Bisnis-Pemerintahan-Sosial-Kebijakan-Manajemen-Kesehatan]”. Bandung: Alfabet, 2013.

Sari, Fiska Komala, dkk. “Pengembangan Media Pembelajaran (Modul) berbantuan Geogebra Pokok Bahasan Turunan”. Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika IAIN Raden Intan Lampung, Vol.7, No.2, 2016.

Setiawan, Endro dan Swaditya Rizki. “Pengembangan Bahan Ajar Barisan dan Deret Matematika Berbasis Multimedia Interaktif”. AKSIOMA: Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Vol.7 No.3, 2018.

Sholihah, Fitri. “Penggunaan Bahan Ajar Berbasis Pembelajaran Penemuan Terbimbing Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA Pada Materi Limit Fungsi”. Skripsi pada Program Sarjana Pendidikan Universitas Islam Negeri Jakarta, 2015.

Sugiyono. “Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D)”.

Bandung: Alfabet, 2015.

Takwa, Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis Model Pembelajaran Discovery Learning Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Pada Pokok Bahasan Barisan Dan Deret Kelas Xi Man 1 Makassar. Skripsi pada Program Pendidikan Matematika UIN Alauddin Makassar, 2018.

Utami, Taza Nur, dkk. “Pengembangan Modul Matematika dengan Pendekatan Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) pada Materi Segiempat”

Desimal: Jurnal Matematika UIN Raden Intan Lampung, 2018.

LAMPIRAN

Lampiran 1

Lembar Wawancara Guru Matematika

Narasumber : Instansi :

Daftar Pertanyaan

1. Bagaimanakah minat dan antusiasme siswa terhadap kegiatan pembelajaran matematika di kelas?

Jawaban:

2. Apakah siswa mengikuti dengan baik kegiatan pembelajaran matematika?

Jawaban:

3. Apakah siswa mengalami kesulitan terhadap materi mata pelajaran?

Jawaban:

4. Materi apa saja yang sulit bagi siswa?

Jawaban:

5. Bagaimana respon siswa terhadap materi Barisan dan Deret?

Jawaban:

6. Bagaimana nilai siswa pada materi Barisan dan Deret?

Jawaban:

7. Bahan ajar apa yang Bapak/Ibu gunakan pada kegiatan pembelajaran matematika di kelas?

Jawaban:

8. Apakah bahan ajar tersebut juga digunakan pada kegiatan pembelajaran materi Barisan dan Deret?

Jawaban:

9. Apakah Bapak/Ibu menggunakan bahan ajar lain selain bahan ajar utama?

Jawaban:

10. Metode, model pendekatan atau strategi apa yang Bapak/Ibu gunakan pada kegiatan pembelajaran matematika di kelas?

Jawaban:

11. Apakah Bapak/Ibu pernah mendengan model pembelajaran Challenge Based Learning?

Jawaban:

12. Apakah pendapat Bapak/Ibu terhadap pengembangan bahan ajar berbasis model Challenge Based Learning?

Jawaban:

13. Bagaimana jika bahan ajar tersebut diterapkan pada kegiatan pembelajaran matematika di kelas?

Jawaban:

Lampiran 2

Lembar Wawancara Guru Matematika

Narasumber : Zelyn Nursyifa Zaini, S.Pd Instansi : SMAN 7 Kota Tangsel

Daftar Pertanyaan

1. Bagaimanakah minat dan antusiasme siswa terhadap kegiatan pembelajaran matematika di kelas?

Jawaban: Antusiasme anak-anak kalo belajar matematika di kelas, bagus. Tapi karena kondisi seperti ini, kebanyakan pembelajaran jarak jauh. Jadi membuat anak agak pasif untuk bertanya, kalo bukan dari kita yang memaksa anak-anak untuk bertanya langsung ke depan.

2. Apakah siswa mengikuti dengan baik kegiatan pembelajaran matematika?

Jawaban: siswa bisa mengikuti pembelajaran dengan baik walau agak pasif.

3. Apakah siswa mengalami kesulitan terhadap materi mata pelajaran matematika?

Jawaban: Saya rasa rata-rata anak-anak bisa memahami materi pelajaran matematika jika sering berlatih.

4. Materi apa saja yang sulit bagi siswa?

Jawaban: sepertinya materi limit fungsi aljabar.

5. Bagaimana respon siswa terhadap materi Barisan dan Deret?

Jawaban: Rata-rata anak bisa memhami materi barisan dan deret, antusias dan respon anak pada materi ini bagus.

6. Bagaimana nilai siswa pada materi Barisan dan Deret?

Jawaban: nilai siswa memuaskan, karena sebelumnya mereka diberi materi/catatan/video pembelajaran, setelah itu latihan soal.

7. Bahan ajar apa yang Bapak/Ibu gunakan pada kegiatan pembelajaran matematika di kelas?

Jawaban: bahan ajar buku paket kelas 11 erlangga.

8. Apakah bahan ajar tersebut juga digunakan pada kegiatan pembelajaran materi Barisan dan Deret?

Jawaban: Iya sama.

9. Apakah Bapak/Ibu menggunakan bahan ajar lain selain bahan ajar utama?

Jawaban: Selain buku paket, biasanya menggunakan video pembelajaran.

10. Metode, model pendekatan atau strategi apa yang Bapak/Ibu gunakan pada kegiatan pembelajaran matematika di kelas?

Jawaban: pendekatan saintifik sesuai k13

11. Apakah Bapak/Ibu pernah mendengar model pembelajaran Challenge Based Learning?

Jawaban: Pernah

12. Apakah pendapat Bapak/Ibu terhadap pengembangan bahan ajar berbasis model Challenge Based Learning?

Jawaban: model Challenge Based Learning bisa membuat siswa-siswi berpikir lebih luas dalam memecahkan sebuah masalah sebelum mereka mengetahui apa tujuan dan kegunaannya mereka belajar materi tersebut.

13. Bagaimana jika bahan ajar tersebut diterapkan pada kegiatan pembelajaran matematika di kelas?

Jawaban: menurut saya, bahan ajar Challenge Based Learning bisa saja sebagai model pembelajaran di kelas untuk mengembangkan pola pikir anak-anak. Tetapi jika dengan situasi seperti ini pandemik, rasanya waktu yang dibutuhkan sangat kurang.

Lampiran 3

Angket Siswa Pra Penelitian

Nama :

Asal Sekolah :

1. Apakah kamu antusias dalam mengikuti pembelajaran matematika?

a. Sangat antusias b. Biasa saja

c. Tidak sama sekali

2. Dalam ulangan matematika, biasanya nilai ulangan saya … a. Kurang dari 50

b. 51 – 69 c. 70 – 79 d. 80 – 90 e. Lebih dari 90

3. Bahan ajar apa yang digunakan guru dalam proses pembelajaran matematika? (boleh memilih lebih dari 1)

a. LKS cetak b. LKS elektronik c. Buku cetak

d. Buku elektronik (e-book) e. Modul cetak

f. Modul elektronik g. Video pembelajaran h. Powerpoint

i. Website pembelajaran j. Lainnya

4. Kesulitan apa yang kamu alami dalam pembelajaran matematika? (Khususnya pada materi barisan dan deret)

a. Saya tidak menghafal rumusnya

b. Saya kesulitan memahami konsep (pola)

c. Terkadang saya kurang teliti dalam perhitungan

d. Saya tidak mengetahui cara menyelesaikan soal yang diberikan

5. Saya membutuhkan bahan ajar yang penuh tantangan dan mudah dipahami a. Setuju

b. Netral c. Tidak setuju

Lampiran 4

Hasil Angket Kebutuhan Bahan Ajar Siswa

Responden dari angket ini berjumlah 21 siswa SMA yang terdiri dari 19 siswa SMA Negeri 7 Kota Tangerang Selatan dan 2 siswa SMA Negeri 28 Kabupaten Tangerang. Angket ini terdiri dari 5 pertanyaan sebagai berikut.

Pertanyaan 1 :

Dari diagram lingkaran di atas, terdapat 66,7% siswa yang biasa saja dalam mengikuti pembelajaran matematika, 19% siswa yang tidak sama sekali antusias dalam mengikuti pembelajaran matematika, dan 14,3% siswa yang sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran matematika.

Pertanyaan 2 :

Dari diagram lingkaran di atas, diperoleh 52,4% siswa yang mendapatkan nilai ulangan matematika 70 – 79, 23,8% siswa yang mendapatkan nilai ulangan 51 – 69, 9,5% siswa yang mendapatkan nilai ulangan matematika kurang dari 50 dan 9,5% siswa yang mendapat nilai

ulangan matematika 80 – 89 serta 4,8% sisanya siswa yang mendapatkan nilai ulangan lebih dari 90

Pertanyaan 3 :

Dari diagram batang di atas, diperoleh urutan bahan ajar yang digunakan guru dalam proses pembelajaran matematika dari yang tertinggi yaitu video pembelajaran, buku cetak, powerpoint, website pembelajaran, LKS cetak, buku elektronik (e-book), dan modul cetak.

Pertanyaan 4 :

.

Dari diagram lingkaran di atas, diperoleh kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran matematika (khususnya pada materi barisan dan deret) yaitu 42,9% karena tidak hafal rumusnya, 23,8% karena kesulitan memahami konsep atau pola bilangan, 19% karena kurang teliti dalam perhitungan, dan 14,3% karna tidak mengetahui cara menyelesaikan soal yang diberikan.

Pertanyaan 5 :

Dari diagram lingkaran di atas, diperoleh 100% siswa membutuhkan bahan ajar yang penuh tantangan dan mudah dipahami.

Kesimpulan :

Pada pertanyaan pertama, dari 21 responden yang mengisi angket, terdapat 66,7%

siswa yang biasa saja dalam mengikuti pembelajaran matematika. Pada pertanyaan kedua, kebanyakan siswa mendapatkan nilai ulangan matematika 70 – 79 yang merupakan rentang nilai KKM di beberapa sekolah. Pada pertanyaan ketiga, diperoleh urutan bahan ajar yang digunakan guru dalam proses pembelajaran matematika dari yang tertinggi yaitu video pembelajaran, buku cetak, powerpoint, website pembelajaran, LKS cetak, buku elektronik (e-book), dan modul cetak. Pada penelitian ini bahan ajar yang akan dikembangkan adalah modul cetak.

Kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran matematika (khususnya pada materi barisan dan deret) yaitu 42,9% karena tidak menghafal rumusnya dan 23,8% karena kesulitan memahami konsep atau pola bilangan. Kesulitan ini dapat diatasi dengan model pembelajaran yang memulai pembelajaran dari fenomena yang akrab dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa diharapkan dapat lebih memahami tanpa menghafal karena masalah yang disajikan sesuai dengan kehidupan sehari-hari yang siswa biasa jalani..

Pembelajaran yang demikian akan merangsang kemampuan siswa sehingga mampu menguasai materi barisan dan deret.

Lampiran 5

INSTRUMEN UJI VALIDASI AHLI

Pengembangan Bahan Ajar Materi Barisan dan Deret Berbasis Challenge Based Learning untuk Siswa SMA

Nama Validator :

Instansi :

Petunjuk Pengisian Angket

1. Lembar penilaian diisi oleh pakar ahli.

2. Lembar ini bertujuan untuk mengetahui informasi tentang kelayakan bahan ajar yang sedang dikembangkan.

3. Penilaian ini diisi dengan tanda Checklist (√) pada kolom yang sesuai pada setiap butir penilaian dengan keterangan sebagai berikut:

Skor 5 : Sangat Baik Skor 4 : Baik

Skor 3 : Cukup Skor 2 : Kurang

Skor 1 : Sangat Kurang

4. Komentar dan saran mohon diberikan secara singkat dan jelas pada tempat yang telah disediakan.

No Aspek Penilaian Skor

1 2 3 4 5

A. Cakupan Materi

1. Kesesuaian bahan ajar dengan Kompetensi Dasar (KD) 2. Kesesuaian bahan ajar dengan Indikator Pembelajaran 3. Kebenaran konsep materi barisan dan deret ditinjau dari

aspek keilmuan.

4. Keruntutan pokok bahasan barisan dalam bahan ajar.

5. Keruntutan pokok bahasan deret dalam bahan ajar.

6. Materi barisan dan deret sudah tercakup secara keseluruhan dalam bahan ajar.

B. Tata Bahasa

7. Kesesuaian bahasa dengan EYD.

8. Kejelasan petunjuk dalam bahan ajar.

9. Kalimat yang digunakan efektif, efisien dan komunikatif.

10. Konsisten penggunaan istilah, notasi dan simbol.

C. Teknik Penyajian dan Tampilan

11. Diberikan petunjuk penggunaan dalam bahan ajar.

12. Kesesuaian penggunaan simbol dan gambar dalam bahan ajar.

13. Ilustrasi gambar sesuai dan tidak buram dalam penjelasan teks bahan ajar.

14. Rangkuman sesuai dengan materi Barisan dan Deret.

D. Model Pembelajaran Challenge Based Learning

15. Pada tahap engage , siswa dapat memahami dengan jelas ide besar yang diberikan.

16. Pada tahap engage, siswa dapat membuat pertanyaan penting yang bersifat terbuka berdasarkan ide besar yang telah diberikan.

17. Pada tahap engage, tantangan yang diberikan sudah berkaitan dengan ide besar.

18. Pada tahap engage, tantangan yang diberikan sudah sesuai dengan materi barisan dan deret.

19. Pada tahap engage, siswa dapat menuliskan informasi yang diperoleh dari tantangan yang diberikan.

20. Pada tahap investigate, kegiatan pemandu mempermudah siswa menjawab tantangan.

21. Pada tahap act, siswa dapat dengan mudah menyimpulkan hasil dari kegiatan pemandu mendukung pemahaman materi barisan dan deret.

24. Kesesuaian kegiatan belajar dan latihan soal sesuai dengan materi barisan dan deret.

25. Kesesuaian evaluasi dengan Indikator Pembelajaran.

26. Tingkat kesulitan pada latihan soal beragam.

F. Komentar dan Saran

Berdasarkan penilaian kelayakan materi, kebahasaan, penyajian dan tampilan menyeluruh, maka bahan ajar berbasis challenge based learning ini dinyatakan :*

1. Bahan ajar dapat digunakan tanpa revisi 2. Bahan ajar dapat digunakan dengan revisi 3. Bahan ajar tidak dapat digunakan

*berilah tanda Checklist (√) pada pilihan di atas

Tangerang, ……….2021 Validator,

_________________________

NIP.

Lampiran 6

ANGKET RESPON SISWA

Pengembangan Bahan Ajar Materi Barisan dan Deret Berbasis Challenge Based Learning untuk Siswa SMA

Nama :

Kelas : Asal Sekolah :

Petunjuk Pengisian Angket

5. Isilah identitas diri anda pada kolom yang disediakan.

6. Penilaian ini diisi dengan tanda Checklist (√) pada kolom yang sesuai pada setiap butir penilaian dengan keterangan sebagai berikut:

Skor 5 : Sangat Baik Skor 4 : Baik

Skor 3 : Cukup Skor 2 : Kurang

Skor 1 : Sangat Kurang

7. Saran dan masukkan mohon diberikan secara singkat dan jelas pada tempat yang telah disediakan.

No

. Aspek Penilaian Skor

1 2 3 4 5

A. Kesesuaian Konten Materi

27. Bahan ajar memudahkan siswa memahami materi Barisan dan Deret.

28. Bahan ajar memuat soal-soal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.

29. Materi yang disajikan menuntun siswa untuk dapat menyelesaikan masalaha yang tidak biasa dikerjakan di kelas.

30. Materi di dalam bahan ajar sesuai dengan buku paket pegangan siswa.

B. Kondisi Fisik

31. Bahasa yang digunakan mudah dipahami.

32. Gambar dan simbol terlihat jelas.

33. Petunjuk penggunaan dalam bahan ajar jelas.

C. Manfaat Penggunaan Bahan Ajar

34. Bahan ajar dapat menambah wawasan pengetahuan siswa.

35. Bahan ajar membuat siswa termotivasi untuk belajar matematika.

36. Bahan ajar membuat siswa lebih aktif dalam bertanya dan berkomunikasi kepada guru.

D. Saran dan Masukkan

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_______________________________

Lampiran 7 Surat Permohonan Menjadi Validator Bahan Ajar

Lampiran 8

INSTRUMEN UJI VALIDASI AHLI

Pengembangan Bahan Ajar Materi Barisan dan Deret Berbasis Challenge Based Learning untuk Siswa SMA

Nama Validator : Amaliyah Setiawan, S.Pd

Instansi : SMA Negeri 7 Kota Tangerang Selatan

Petunjuk Pengisian Angket

8. Lembar penilaian diisi oleh pakar ahli.

9. Lembar ini bertujuan untuk mengetahui informasi tentang kelayakan bahan ajar yang sedang dikembangkan.

10. Penilaian ini diisi dengan tanda Checklist (√) pada kolom yang sesuai pada setiap butir penilaian dengan keterangan sebagai berikut:

Skor 5 : Sangat Baik Skor 4 : Baik

Skor 3 : Cukup Skor 2 : Kurang

Skor 1 : Sangat Kurang

11. Komentar dan saran mohon diberikan secara singkat dan jelas pada tempat yang telah disediakan.

No Aspek Penilaian Skor

1 2 3 4 5

H. Cakupan Materi

37. Kesesuaian bahan ajar dengan Kompetensi Dasar (KD) √ 38. Kesesuaian bahan ajar dengan Indikator Pembelajaran √ 39. Kebenaran konsep materi barisan dan deret ditinjau dari

aspek keilmuan.

40. Keruntutan pokok bahasan barisan dalam bahan ajar. √ 41. Keruntutan pokok bahasan deret dalam bahan ajar. √ 42. Materi barisan dan deret sudah tercakup secara

keseluruhan dalam bahan ajar.

I. Tata Bahasa

43. Kesesuaian bahasa dengan EYD. √

44. Kejelasan petunjuk dalam bahan ajar. √ 45. Kalimat yang digunakan efektif, efisien dan komunikatif. √ 46. Konsisten penggunaan istilah, notasi dan simbol. √

J. Teknik Penyajian dan Tampilan

47. Diberikan petunjuk penggunaan dalam bahan ajar. √ 48. Kesesuaian penggunaan simbol dan gambar dalam bahan

ajar.

49. Ilustrasi gambar sesuai dan tidak buram dalam penjelasan teks bahan ajar.

50. Rangkuman sesuai dengan materi Barisan dan Deret. √ K. Model Pembelajaran Challenge Based Learning

51. Pada tahap engage , siswa dapat memahami dengan jelas ide besar yang diberikan.

52. Pada tahap engage, siswa dapat membuat pertanyaan penting yang bersifat terbuka berdasarkan ide besar yang telah diberikan.

53. Pada tahap engage, tantangan yang diberikan sudah berkaitan dengan ide besar.

54. Pada tahap engage, tantangan yang diberikan sudah sesuai dengan materi barisan dan deret.

55. Pada tahap engage, siswa dapat menuliskan informasi yang diperoleh dari tantangan yang diberikan.

56. Pada tahap investigate, kegiatan pemandu mempermudah siswa menjawab tantangan.

57. Pada tahap act, siswa dapat dengan mudah menyimpulkan hasil dari kegiatan pemandu mendukung pemahaman materi barisan dan deret.

60. Kesesuaian kegiatan belajar dan latihan soal sesuai dengan √

materi barisan dan deret.

61. Kesesuaian evaluasi dengan Indikator Pembelajaran. √

62. Tingkat kesulitan pada latihan soal beragam. √

M. Komentar dan Saran

Pembuatan bahan ajar cukup sesuai dengan ciri-ciri sintaks dari pembelajaran CBL yang meliputi pemberian ide besar atau gagasan utama, pemberian pertanyaan penting, tantangan, pertanyaan pemandu, aktivitas pemandu, sumber pemandu, solusi.

Penggunaan gambar sigma sebaiknya diganti dengan gambar yang lebih menarik serta penggunaan kata ganti orang menggunakan kamu, anda atau kalian.

N. Kesimpulan Umum

Berdasarkan penilaian kelayakan materi, kebahasaan, penyajian dan tampilan menyeluruh, maka bahan ajar berbasis challenge based learning ini dinyatakan :*

4. Bahan ajar dapat digunakan tanpa revisi 5. Bahan ajar dapat digunakan dengan revisi 6. Bahan ajar tidak dapat digunakan

*berilah tanda Checklist (√) pada pilihan di atas

Tangerang, 24 Desember 2021 Validator,

Amaliyah Setiawan, S.Pd NIP.

Lampiran 9

No. Revisi Bahan Ajar

Sebelum Sesudah

1.

Komentar : Hilangkan page border agar tidak terlihat sempit.

2.

Komentar : Ubah font times New Roman agar tidak terlihat resmi.

3.

Komentar : Lengkapi ringkasan materi pada setiap kegiatan belajar.

4.

Komentar : Tambahkan kasus baru yang berkaitan dengan ide besar di tahap Act.

5.

Komentar : Tambahkan satu sub bab lagi, isinya latihan soal 20 soal, hanya soal saja tidak perlu

dibuat kolom jawaban. Soal-soalnya terdiri dari soal biasa dan soal cerita.

6.

Komentar : Penggunaan gambar “sigma”

sebaiknya diganti dengan gambar yang lebih menarik.

7.

Komentar : penggunaan kata ganti orang menggunakan kamu, anda atau kalian.

8.

Komentar : Sesuaikan kata kerja operasional dengan K14

9.

Komentar : Gunakan istilah menggunakan kaidah bahasa Indonesia : factor seharusnya faktor.

10.

Komentar : Ada contoh soal yang tidak sesuai (silahkan perbaiki) hal 29 (150 seharusnya 50) dan hal 37 (5% - 0,5 seharusnya 5% = 0,05)

11.

Komentar : Redaksi pada bahan ajar diperbaiki agar lebih jelas, interaktif dan komunikatif.

12.

Komentar : Jika menggunakan gambar yang diambil dari internet, alangkah baiknya jika mencantumkan keterangan sumber.

13.

Komentar : Sertakan soal berbasis HOTS pada evaluasi.

14.

Komentar : Instruksi melakukan kegiatan pemandu sebaiknya diletakkan setelah kotak

15.

Komentar : Perintah engage tidak jelas

16.

Komentar : tidak ada evaluasi

17.

Komentar : soal review urutkan dari mudah ke sulit.

Lampiran 10

Lampiran 11

Lampiran 12

Perhintungan Data Validasi Bahan Ajar oleh Ahli

No. Butir

Perhintungan Data Validasi Bahan Ajar oleh Ahli Berdasarkan Indikator Setiap Aspek Penilaian

Cara Perhitungan Persentase Skor :

1. Aspek Cakupan Materi

No. Indikator Skor

3. Aspek Teknik Penyajian dan Tampilan

No. Indikator Skor

4. Aspek Model Challenge Based Learning

No. Indikator Skor

5. Aspek Penilaian Pembelajaran

No. Indikator Skor

Hasil

Skor Kriterium

Persentase (%)

1. Keefektifan aktivitas dan Latihan soal 34 40 85%

2. Kesesuaian 33,5 40 83,75%

Lampiran 13

Perhintungan Data Angket Respon Siswa Terhadap Bahan Ajar

Perhintungan Data Angket Respon Siswa Terhadap Bahan Ajar

Dokumen terkait