BAB V PENUTUP
5.3 Saran
Saran untuk peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan produk buku cerita anak berbasis pendidikan seks untuk kelas atas adalah sebagai berikut. 5.3.1 Analisis kebutuhan sebaiknya tidak hanya melakukan wawancara pada
guru kelas saja tetapi dengan menyebarkan kuesioner kepada siswa.
5.3.2 Pelaksanaan uji coba lapangan sebaiknya memperhatikan kesibukan sekolah dan juga tidak mendekati ujian sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Andika, Alya. (2010). Bicara Seks Bersama Anak. Yogyakarta: PT Suka Buku Arifin, Z. (2009). Evaluasi pembelajaran prinsip, teknik, prosedur. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Bonatiur,U.N.(2012). Pendapat Siswa Kelas VI SD Kanisius Baciro Joannes
Bosco Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 Mengenai Hal-Hal Yang Menyangkut Seksualitas Yang Perlu Dijelaskan Oleh Guru Dan Implikasinya Terhadap Usulan Program Pendidikan Seksualitas Di Sekolah Dasar.Skripsi.Yogyakarta: Fakultas Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma
Cendekia,Dewi.(2009).Cegah Bullying.Jakarta: Bumi Aksara
Chandra, B.S.W.A. (2015). Perbedaan Sikap Terhadap Perilaku Seksual Antara
Remaja Yang Tinggal Di Kota Dengan Di Desa. Skripsi. Yogyakarta:
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Dirjasusanta,SJ,RP.A.1984.Pendidikan Kehidupan Keluarga (Pendidikan Seksualitas).Jakarta: OBOR dan PKK-KA)
Djiwandono, Sri Esti Wuryani.(2008). Pendidikan Seks Keluarga. Jakarta: PT INDEKS
Dwiyani,V.(2007).Manusia Laki-laki & Manusia Perempuan. Jakarta: PT Elek Media Komputindo
Effendy., Y., Bangsa, G., & Yudani, H. D. (2013). Perancangan Buku Cerita
Bergambar Untuk Anak. Surabaya: Universitas Kristen Petra.
Farida,Anna.(2014).Pilar-pilar Pembangunan Karakter Remaja.Bandung:
Nuansa Cendekia
Hardjana. (2006). Cara Mudah Mengarang Cerita Anak-anak. Jakarta: Grasindo. Hurlock, E.B. (2005). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga
Jihad, A., Haris, A. (2012). Evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo Muhammad, Hamid.Ph.D. (2016). Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah.
Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
McElmeel, S. L. (2002). Character Educatio: A Book guide for teacher,
librarians, and parent. New York: Teacher Ideas Press
Nike,P.W.S.M.(2012).Pengembangan Prototipe Buku Cerita Bergambar Tentang
Tradisi Nglarung Dalam Konteks Pendidikan Karakter Kebangsaan.Skripsi.Yogyakarta: FKIP Universitas Sanata Dharma
Nurgiyantoro, B. (2005). Satra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.
Prameswari.R.R.(2013).Perbedaan Sikap Remaja Perempuan Terhadap Perilaku
Seksual Ditinjau Dari Ada Tidaknya Kurikulum Pendidikan Seksualitas di Sekolah.Skripsi.Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma
Pratiwi, Cicilia. (2010). Study Representatif tentang Identitas Gender Anak Usia
Sekolah Dasar di Yogyakarta. Skripsi(TidakDiterbitkan).Yogyakarta:
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
Raines & Isbell.2002. Tujuh Belas Cerita Moral dan Aktivitas Anak. Jakarta: PT Elex Media Computindo Kelompok Gramedia, IKAPI
Rosa,La.(1987).Pendidikan Seks dan Cinta Remaja.Jakarta: PT Midas Surya Grafindo (MISURIND)
Sarwono, S.W & Siamsidar, A.(1986). Peranan Orang tua Dalam Pendidikan
Seks. Jakarta : CV. Rajawali
Siregar, S. (2010). Statistika deskriptif untuk penelitian dilengkapi perhitungan
manual dan aplikasi SPSS versi 17. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Sugiyono,Prof.Dr.(2010).Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif,
kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta
Sugiyono,Prof.Dr.(2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif,
kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono,Prof.Dr.(2015).Metode Penelitian & Pengembangan Research And
Tretsakis, Maria.(2003). Seks & Anak-Anak Bagaimana Menanamkan
Pemahaman Seks yang Sehat Kepada Anak-Anak. Bandung: CV. Pionir
Jaya
Wahyudi.Yukshan.(2013).Cerita Anak Karya Heru Kurniawan (Kajian Moral
dan Persepsi Siswa serta Relevansinya dengan Pembelajaran Sastra di Sekolah Dasar). Tesis yang tidak diterbitkan. Surakarta: Universitas
Sebelas Maret
Widoyoko, E.P. (2009). Evaluasi program pembelajaran panduan praktis bagi
pendidik dan calon pendidik. Yogykarta: Pustaka Pelajar.
Wuryani, Sri. (2008). Pendidikan Seks Keluarga. Jakarta: PT. Macanan Jaya Cemerlang
Yusuf,S.(2009).Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA
Yusuf,S & Sugandhi.N.M. (2011). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rajawali Pers Referensi Online : http://dikdasmen.kemdikbud.go.id/index.php/panduan-gerakan-literasi-sekolah-di-sekolah-dasar/. http://www.kpai.go.id/berita/indonesia-masih-hadapi-kekerasan-anak-yang-kompleks/. http://www.kpai.go.id/berita/kpai-pelaku-kekerasan-terhadap-anak-tiap-tahun-meningkat/. http://www.kpai.go.id/berita/laporan-kekerasan-anak-di-daerah-meningkat/.
Lampiran 1
HASIL WAWANCARA ANALISIS KEBUTUHAN
No Daftar Pertanyaan Wawancara Rangkuman Hasil Wawancara
1 Apakah Bapak/Ibu memberikan pendidikan seks di SD?
Pemberian pendidikan seks kepada siswa sebenarnya sudah disinggung saat pembelajaran, namun kami merasa kesulitan jika harus mengajar tentang pendidikan seks tanpa menggunakan media.
2 Apakah pendidikan seks perlu diberikan di SD?
Pendidikan seks sangat perlu diberikan, hal itu karena banyaknya kasus pelecehan seksual terhadap remaja putri
3 Apakah ibu/bapak merasa kesulitan saat memberikan materi pendidikan seks di kelas?
Ya, karena minim sekali pendidikan yang mengajarkan pendidikan seks dan juga tidak adanya media yang dapat digunakan untuk mengajarkan pendidikan seks pada anak. 4 Apakah anak-anak mendapat
pendampingan pembelajaran seks di rumah?
Saya rasa belum, dengan latar belakang orang tua yang mungkin hanya bermata pencaharian sebagai petani pendidikan seks cenderung kurang diperhatikan. Mereka hanya tahu anaknya bersekolah dan mengikuti pelajaran disekolah. Mereka menyerahkan pendidikan semuanya di sekolah.
5 Apakah Bapak/Ibu guru membutuhkan sebuah buku untuk membantu siswa dalam memberikan materi pendidikan seks?
Ya kami sangat membutuhkan buku yang bisa digunakan sebagai pelayanan dan juga dukungan terhadap pendidikan seks untuk anak SD sejak usia dini.
6 Buku seperti apa yang dibutuhkan? Menurut saya, seperti buku cerita anak dengan gambar-gambar di dalamnya supaya menarik.
Lampiran 7
Biodata Penulis
Stefanus Vicky Aristyo lahir di Gunungkidul, 08 Januari 1995, sebagai anak pertama dari dua bersaudara. Penulis menempuh pendidikan dasar di SD Kanisius Petung tahun 2001-2006, kemudian dilanjutkan di SD Kanisius Beji hingga tamat pada tahun 2007. Selanjutnya, penulis menempuh pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 2 Playen hingga tahun 2010. Penulis melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 2 Playen dan tamat pada tahun 2013.
Penulis tercatat sebagai mahasiswa aktif di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Sanata Dharma sejak tahun 2013. Selama kuliah di Universitas Sanata Dharma, penulis pernah bergabung dalam organisasi UKMK (Unit Kegiatan Mahasiswa Kerohanian) dan pernah menjabat sebagai koordinator Multikulturalisme hingga 2016. Penulis juga pernah terlibat dalam beberapa kegiatan kepanitiaan, seperti Kepanitiaan dalam UKMK, Kepanitiaan Perayaaan Ekaristi Dies Natalis USD, Kepanitiaan Parade Gamelan Anak, Kepanitiaan MK (Malan Kreativitas) PGSD. Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri oleh penulis pada tahun 2016 dengan menulis sebuah skripsi berjudul “Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Seks Untuk Pembelajaran Membaca Siswa SD Kelas Atas.