BAB IV PENUTUP
4.2 Saran
Berdasarkan pada kesimpulan di atas, peneliti menyarankan beberapa hal yang dijabarkan menjadi beberapa point yaitu :
4.2.1 Penelitian ini dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya oleh mahasiswa seni baik mahasiswa Universitas Jambi maupun Universitas lainnya.
4.2.2 Tari Satai dapat dijadikan mata kuliah tari tradisi pada konsentrasi tari Program Sendratasik Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi. Sehingga tidak hanya masyarakat yang tahu namun perguruan tinggi juga membantu berkontribusi dalam melestarikan Tari Satai sehingga dapat berkembang lebih baik lagi.
4.2.3 Perlunya dukungan oleh pemerintah agar Tari Satai selalu dilibatkan dalam pergelaran seni agar dapat lebih dikenal masyarakat luas dan kesenian daerah kita tetap hidup tidak dimakan oleh zaman.
77
Daftar Pustaka
Ali Matius. (2011). Estetika Pengantar Filsafat Seni. Jakarta : Cetak Ke 3 Sanggar Luxor
Achmad, Rifa'I. (2016). Psikologi Pendidikan. Unnes Press. Semarang.
Bahar Mahdi. (2016). Menyiasati Musik Dalam Budaya. Jalan Gajah Mada 10 Padang : BARAKATA.
Harudin. (2018). Konsep Tujuan Pendidikan Islam Perspektif Nilai-Nilai Sosial- Kultural. Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 9(1), 21-35. E-Jurnal Raden Intan : Lampung.
Marieta Dian Ayu Prakasiwi. (2016). Koreografi Tari Gelleng Ro'om Karya Dimas Pramuak Admaji. Skripsi. Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia, Surakarta
Murgiyanto, S. (1983). Koreografi Pengetahuaan Dasar Komposisi Tari. Jakarta:
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Robby, H. (2011). Koreografi Dan Kreativitas. Suryodiningratan-Yogyakarta:
Cetak 1 Kendil Media Pustaka Seni Indonesia.
Smith, Jackquiline.(1985). Komposisi Tari Sebuah Pertunjukan Praktis Bagi Guru.Yogyakarta:Ikalasti Yogyakarta.
Sri,W.R.,&Dwi, W. (2014). Pengantar Koreografi. Jalan.KI Hadjar Dewantara 19, Keningan,Jebres,Surakarta: Cetak 1, ISI Press Surakarta.
Sudarsono. (2004). Tari Tarian Indonesia. Jakarta: Pengembanan Medai Kebudayaan Diektorat Jendral Kebudayaan Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Jalan Gegerkalong No. 84 Bandung: Cetak 1 ALFABETA.
78
Sy,Hasnah. (2010). Pengetahuan Tari . institut Seni Indonesia. Padang Panjang.
Umar , S., & Moh, M. C. (2019). Metode Penelitian Kualitatif Dibidang Pendidikan.Jalan Pramuka 139 Ponorogo: CV Nata karya.
Utami Putri Anisa. (2020). Harun Pasir Pencipta Tari Ngagah Imau Sebagai Tari Daerah Kerinci: Study Koreografi. skripsi. Fakultas Ilmu Budaya , Universitas Negeri Jambi
Widiastuti Tia. (2016). Proses Kreatif Penciptaan Tari Kecubung Karya Nurlela Badaruddin Pagaralam Sumatera Selatan. Skripsi. Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta.
Yanuarti setyo. (2020). Kajian struktur pertunjukan Tari Gendhong Di Desa Bangu Kecamatan Munjung Kabupaten Trenggalek. Jurnal pendidikan seni budaya pasca sarjana Universitas Negri Surabaya, Indonesia
Y. Sumandio Hadi. (2017). Koreografi Bentuk-Teknik-Isi. Yogyakarta: Cipta Media Dan BP. ISI YK.
79 Lampiran 1 : Daftar Narasumber
Nama : Harun Pasir Umur : 81 Tahun
Pekerjaan : Petani sekaligus pencipta tari Satai Alamat : Limok Manai Pulau Tengah
Nama : Sukriani Umur : 57 Tahun
Pekerjaan : Tokoh masyarakat desa Koto Tuo Pulau Tengah
Alamat : Desa Pulau Tengah
Nama : Saleh rawi Umur : 88 Tahun
Pekerjaan : Orang tua adat Desa Koto Tuo Pulau Tengah
Alamat : Desa Pulau Tengah
Nama : Jores Saputra Umur : 32 Tahun
Pekerjaan : Pimpinan sanggar seni Telaga Biru Alamat : Koto Diah Pulau Tengah
80 Nama : Hadid Zalzalah
Umur : 18 Tahun
Pekerjaan : Siswa SMA N 2 Kerinci, anggota sanggar pemusik tari Satai
Alamat : Koto Tuo Pulau Tengah
Nama : Nadila Ana Nirmala Umur : 16 Tahun
Pekerjaan : Siswa SMA N 2 Kerinci, Penari tari Satai
Alamat : Koto Tuo Pulau Tengah
Nama : Budi Sugianto Umur : 49 Tahun
Pekerjaan : Kepala Desa Koto Tuo Pulau Tengah Alamat : Koto Tuo Pulau Tengah
Nama : Suhaimi Umur : 64 Tahun
Pekerjaan : Pemangku Adat Desa Koto Tuo Pulau Tengah
Alamat : Koto Tuo Pulau Tengah
81 Nama : Rosma
Umur : 74 Tahun
Pekerjaan : Bidan kampung yang bertugas saat barimou perulai
Alamat : Pulau Tengah
Nama : Darmadi Umur : 55 Tahun Pekerjaan : Alim Ulama Alamat : Pulau Tengah
Nama : Agustiawan Umur : 33 Tahun
Pekerjaan : Tokoh Masyarakat Alamat : Pulau Tengah
82
Lampiran 2 : Daftar Pertanyaan Wawancara
No Pertanyaan Wawancara Jawaban Narasumber
1 Kapan mulai mengenal seni ? Harun Pasir: Ketika berada di Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEP) sudah mulai mengenal seni tepatnya ketika diberikan biola tua dari Malaysia pemberian oleh paman.
2 Kapai mulai menciptakan tari ? Harun Pasir: Pada tahun 80-an mulai menggarap Tari Satai tepatnya ketika tidak diadakan Barimou Perulai.
3 Bagaimana asal-usul Tari Satai ? Harun Pasir: Berawal dari Barimou Perulai yang sudah tidak dilaksanakan lagi di desa Koto Tuo Pulau Tengah yaitu Barimou Perulai, maka muncul lah ide untuk menciptakan tari yang berangkat dari Tolak Balak Barimou Perulai.
4 Kenapa dinamakan tari Satai ? Harun Pasir: Kata Satai itu sendiri berangkat dari bahasa daerah Koto Tuo Pulau Tengah yang berarti sakti. Sesuai dengan Barimou Perulai yang mana dalam proses tersebut permohonan kepada roh nenek moyang yang dianggap sakti agar tidak terjadi balak.
83
84
5 Apa itu Barimou Perulai? Suhaimi:Barimou Perulai merupakan suatu tradisi turun mandi kesungai yang dilakukan.
Pada saat terjadinya kemalangan terhadap ibu hamil, maka akan diadakan Barimou Perulai untuk semua ibu hamil di Desa tersebut agar terjadi hal serupa.
6 Apa saja alat dan bahan dari Barimou Perulai?
Sukriani: Dalam Barimou Perulai pada saat ngihok menggunakan cano dan pada malam persiapan bahan yaitu 7 macam limau, kemenyan, tepung beras, dan kunyit untuk calikping, rumput bento dan pelepah daun pinang yang sudah kering.
7 Kenapa Barimou Perulai dilakukan di sungai?
Sukriani: Karena masyarakat sangat bergantung pada kondisi alam yang ada disana dan masyarakat mempercayai bahwa untuk menghilangkan balak harus diadakan mandi Barimou Perulai di tepi sungai.
8 Bagaimana ide penciptaan tari Satai ?
Harun Pasir: Ide penciptaan Tari Satai berangkat dari Barimou Perulai dimana gerakan-gerakan dan syair dalam Tari Satai ini terinspirasi dari gerak yang dilakukan saat Barimou Perulai begitu juga dengan
85
syairnya terinspirasi dari mantra yang dibacakan oleh pemangku adat saat malam persiapan bahan Berimou Perulai.
9 Apa saja nama-nama gerakan dalam Tari Satai ?
Harun Pasir: Selamat datang, sembah, mengayunkan tangan, permohonan, salam, bertepuk tangan, nyeru, salam duduk, dan salam penutup.
10 Bagaimana rias dan busana Tari Satai ?
Jores Saputra: Menggunakan baju adat khas gadis Kerinci, seperti baju kurung, songket, that berwarna senada dengan kain songket dan hiasan kepala.
11 Bagaimana musik dalam Tari Satai ?
Jores Saputra: Musik dalam Tari Satai menggunakan gong dua buah, gendang melayu, kentongan, dan krincingan, selain itu musik Tari Satai juga terdapat syair yang dinyanyikan oleh perempuan.
12 Bagaimana ide penciptaan syair dari Tari Satai ?
Harun Pasir: Syair pada Tari Satai terinspirasi dari mantra yang dibacakan oleh pemangku adat saat persiapan bahan
Berimou Perulai.
13 Apakah Tari Satai itu masih ditampilkan di Desa Koto Tua
Jores Saputra: Tari Satai masih ditampilkan khususnya pada saat penyambutan tamu
86
Pulau Tengah ? yang datang ke Desa Koto Tuo Pulau Tengah.
14 Kenapa Tari Satai dapat menjadi tari daerah Kerinci ?
Budi Sugiono: Tari ciptaan Harun Pasir menghadirkan kepuasan tersendiri bagi yang melihatnya. Berangkat dari imajinasi beliau dan kreatifitas dalam melihat fenomena yang ada pada masyarakat setempat menjadi suatu hiburan tanpa menghilangkan wujud sakral dari tari tersebut.
87 Lampiran 3 : Dokumentasi Observasi
Gambar 11: Dokumentari malam persiapan Barimou Perulai (Dokumentasi Resa Ulfa Meryni 07 Agustus 2022)
Gambar 12 : Dokumentasi dengan bidan kampung (Dokumentasi Resa Ulfa Meryni 7 Agustus 2022)
88
Gambar 13 : Wawancara dengan kepala Desa Koto Tuo Pulau Tengah (Dokumentasi : Resa Ulfa Meryni 08 Agustus 2022)
Gambar 14 :Wawancara Harun Pasir
(Dokumentasi : Resa Ulfa Meryni 08 Agustus 2022)
89
Gambar 15 : Dokumentasi Hulu Balang (Dokumentasi : Resa Ulfa Meryni 08 Agustus 2022)
Gambar 16 : Dokumentasi Mandi Barimaou Perulai (Dokumentasi : Resa Ulfa Meryni 07 Agustus 2022)
Gambar 17 : Dokumentasi Mandi Barimaou Perulai (Dokumentasi : Resa Ulfa Meryni 07 Agustus 2022)
90
RIWAYAT HIDUP
Resa Ulfa Meryni merupakan anak pertama dari pasangan bapak Kasmir dan ibu Yetni. Lahir di Sungai Penuh, 9 Oktober 1999. Tahun 2005, penulis menginjakkan pendidikan pertama di TK Kasih Ibu selama 1 tahun.
Kemudian pada Tahun 2006 diterima di SD N 06/VI Pamenang selama 6 tahun dan lulus pada tahun 2012.
Setelah itu melanjutkan pendidikan kejenjang menengah pertama yaitu SMP N 11 Merangin selama 3 tahun dan lulus pada tahun 2015. Di tahun 2016 kembali melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 8 Merangin dan menyelesaikan pendidikan di sekolah tersebut pada tahun 2018. Kemudian melanjutkan kejenjang perguruan tinggi di Universitas Jambi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Sejarah, Seni, Dan Arkeologi pada Program Studi Sendratasik, Konsentrasi Seni Tari. Untuk menyelesaikan tugas akhir penulis melakukan penelitian berjudul “Harun Pasir Pencipta Tari Satai Sebagai Tari Daerah Desa Koto Tuo Pulau Tengah Kabupaten Kerinci: Studi Koreografi”. yang diujikan di depan penguji pada November 2022.