• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN

7.2 Saran

1. Bagi Pemerintah Daerah Setempat

a. Melakukan upaya inovatif teknis dalam mengatasi keterbatasan tempat atau sulitnya lokasi pemukiman yang padat penduduk seperti Desa Sentul dengan membangun septic tank komunal.

b. Berpartisipasi dalam melakukan upaya pemantauan dan pengawasan terhadap kualitas air sumur gali yang dipergunakan oleh masyarakat khususnya di Desa Sentul.

2. Bagi Puskesmas Kragilan

a. Melakukan penyuluhan secara berkala tentang sanitasi lingkungan dan sarana air bersih khususnya air sumur gali, serta memberikan penyuluhan kepada pengguna sumur gali mengenai perbaikan kualitas air yang tercemar secara bakteriologis.

b. Melakukan pemeriksaan kualitas air sumur gali secara berkala, serta melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap kualitas air sumur gali yang dipergunakan masyarakat.

3. Bagi Pengguna Sumur Gali

a. Melakukan perbaikan sarana air sumur gali dengan memperbaiki kualitas lantai sumur dan SPAL.

b. Melakukan penyimpanan ember/timba sumur gali dengan baik dan juga memelihara kondisi fisik sumur gali agar tetap bersih.

c. Merebus air bersih hingga mendidih dan dibiarkan mendidih 5-10 menit sebelum dikonsumsi sebagai air minum.

d. Melakukan pengolahan air sumur gali yang tercemar dengan melakukan desinfeksi dengan kolrinasi maupun secara mekanik dengan pengendapan.

e. Pengguna sumur gali diharapkan lebih memperhatikan sumber pencemar lain yang ada disekitarnya seperti membersihkan sampah dan juga kotoran hewan yang terdapat disekitar sumur gali.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Terjadinya pencemaran Fecal coliform kemungkinan disebabkan oleh faktor lain diluar variabel yang diteliti dan menjadi keterbatasan pada penelitian ini. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan mengikutsertakan variabel-variabel yang diduga adanya kaitan dengan pencemaran Fecal coliform seperti konstruksi jamban, konstruksi septic tank, arah aliran air tanah, kemiringan tanah, porositas tanah, permeabilitas tanah di lokasi penelitian, dan padat tidaknya pemukiman. Selain itu, diharapkan peneliti selanjutnya tidak melakukan pengambilan sampel air pada saat musim hujan dan menambahkan besar sampel yang digunakan agar sampel proporsional dan data yang dihasilkan dapat berdistribusi secara merata.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, M., 2011. Buku Ajar Hidrologi Teknik, Makassar: Universitas Hasannudin Press.

Achmadi, U.F., 2012. Dasar-dasar Penyakit Berbasis Lingkungan, Jakarta: Rajawali Press.

Aprina, M., 2013. Hubungan Kualitas Mikrobiologis Air Sumur Gali dan Pengelolaan Sampah di Rumah Tangga dengan Kejadian Diare pada Keluarga di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2015. Universitas Sumatera Utara.

Ariyanti, S., 2010. Hubungan Jarak Sumur dari Sungai Tercemar Limbah Tapioka dengan Kadar Sianida. Kesehatan Masyarakat, 5(2), pp.106–111.

Asdak, C., 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Badan Standardisasi Nasional, 2006. Cara uji mikrobiologi - Bagian 1: Penentuan, Jakarta.

Bartram, J. & Pedley, S., 1996. Microbiological Analyses. In J. Bartram & R. Ballance, eds. Water Quality Monitoring - A Practical Guide to the Design and Implementation of Freshwater Quality Studies and Monitoring Programmes. United State: United Nations Environment Programme and the World Health Organization.

Boekoesoe, L., 2010. Tingkat Kualitas Bakteriologis Air Bersih di Desa Sosial Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo. Inovasi, 7(No.4), pp.240–251. BPS Provinsi Banten, 2015. Banten Dalam Angka 2015 Bidang Integrasi

Pengolahan dan Diseminasi Statistik, ed., Banten: BPS Provinsi Banten. Butler, A., 2005. Focus on Fecal Coliform Bacteria, Washington.

Chandra, B., 2009. Ilmu Kedokteran Pencegahan dan Komunitass, Jakarta: EGC. Chandra, B., 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan P. Widyastuti, ed., Jakarta:

EGC.

Cornelia, S.B., 2008. Permodelan dan Analisis Kimia Air Tanah Menggunakan Software Modflow di Daerah Bekas TPA Pasir Impun Bandung, Jawa Barat. Institut Teknologi Bandung.

Depkes RI, 1990a. Pedoman Penggunaan dan Pemeliharaan Sarana Penyediaan Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman, Jakarta: Direktorat Jendral PPM & PPL Departemen Kesehatan RI.

Pengelolaan Air Bersih, Jakarta: Direktorat Jendral PPM & PPL Departemen Kesehatan RI.

Depkes RI, 1994. Penyehatan Air Dalam Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih, Jakarta: Direktorat Jendral PPM & PPL Departemen Kesehatan RI.

Depkes RI, 1990b. Peraturan Menteri Kesehatan No . 416 Tahun 1990 Tentang : Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air, Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Available at: www.pppl.depkes.go.id.

Dinkes Provinsi Banten, 2011. Profil Kesehatan Provinsi Banten Tahun 2011, Banten.

Dinkes Provinsi Banten, 2012. Profil Kesehatan Provinsi Banten Tahun 2012, Banten.

Effendi, H., 2003. Telaah Kualitas Air: Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan, Yogyakarta: Kanisius.

Ejechi, B., 2007. Quality of Ground Water in Delta State Nigeria. Environmental Hydrology, 15, pp.1–11.

Ginting, R.M., 2009. Hubungan Tingkat Resiko Pencemaran Terhadap Kualitas Air Sumur Gali di Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2006. Kesehatan Masyarakat.

Graham, J.P. & Polizzotto, M.L., 2013. Pit Latrines and Their Impacts on Groundwater Quality. , 121(5), pp.521–530.

Gunawan, R., 2009. Rencana Rumah Sehat, Jakarta: Kanisius.

Hussein, M.D., 1997. Faktor-faktor Lingkungan Fisik dan Konstruksi Sarana Sumur Gali yang Berhubungan dengan Kualitas Bakteriologis (Total Coliform) Air Sumur Gali di Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung Tahun 1997. Kesehatan Masyarakat.

Ihsan, M.F., 2017. Kajian Kualitas Air Sumur Gali Untuk Wilayah Pedalangan yang Mempunyai Ipal Komunal. Teknik Lingkungan, 6(2), pp.1–10.

Indramaya, E.A., 2013. Rancangan Sumur Resapan Air Hujan Sebagai Salah Satu Usaha Konservasi Air Tanah di Perumahan Dayu Baru Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Geologi, 2(3).

Iriani, Y., 2012. Hubungan antara Curah Hujan dan Peningkatan Kasus Demam Berdarah Dengue Anak di Kota Palembang. , 13(6).

Irianti, S. et al., 2002. Risiko Pencemaran Bakteriologik Air Sumur Gali di Daerah Pedesaan Kabupaten Rembang. Ekologi Kesehatan, 1(2).

Jensen, P.K. et al., 2004. Is there an association between bacteriological drinking water quality and childhood diarrhoea in developing countries ? Tropical

Medicine and International Health, 9(11), pp.1210–1215.

Katiho, A.S. dan W.B.. J., 2012. Gambaran Kondisi Fisik Sumur Gali di Tinjau dari Aspek Kesehatan Lingkungan dan Perilaku Pengguna Sumur Gali di Kelurahan Sumompo Kecamatan Tuminting Kota Manado. Kesehatan Masyarakat, pp.28–35.

Kemen LH, 2010. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 01 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Pengendalian Pencemaran Air, Jakarta. Kemenkes RI, 2016. Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2016,

Jakarta.

Kemenkes RI, 2013. Riset Kesehatan Dasar, Jakarta.

Khomariyatika, T. dan E.T.P., 2011. Kualitas Bakteriologis AIr Sumur Gali.

Kesehatan Masyarakat, 7(1), pp.63–72.

Kodoatie, R.J., 2010. Tata Ruang Air I., Yogyakarta: ANDI.

Kusjuliadi, D., 2010. Septictank, Jakarta: Griya Kreasi (Penebar Swadaya Grup). Kusnoputranto, H., 1997. Kesehatan Lingkungan, Jakarta: Direktorat Jendral

Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Machfoedz, I., 2004. Menjaga Kesehatan Rumah Dari Berbagai Penyakit, Yogyakarta: Fitramaya.

Marsono, 2009. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Bakteriologis Air Sumur Gali di Pemukiman (Studi di Desa Karanganom Kecamatan Klaten Utara Kabupaten Klaten). Universitas Indonesia.

Ministry of Environment, 2007. Total, Fecal & E. coli Bacteria in Groundwater,

British Columbia. Available at:

http://www.env.gov.bc.ca/wsd/plan_protect_sustain/groundwater/library/gro und_fact_sheets/pdfs/coliform(020715)_fin2.pdf.

Muchlis, Thamrin & Siregar, S.H., 2017. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Bakteri Escherichia coli pada Sumur Gali Penderita Diare di Kelurahan Sidomulyo Barat Kota Pekanbaru. Dinamika Lingkungan Indonesia, 4(1), pp.18–28.

Mukono, 2000. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan, Surabaya: Airlangga University Press.

Mukono, J., 2002. Epidemiologi Lingkungan, Surabaya: Airlangga University Press.

Mulyana, D., 2003. Kesesuaian Antara Hasil Pengukuran Tingkat Risiko Pencemaran dengan Inspeksi Sanitasi dan Hasil Pemeriksaan Bakteriologik pada Air SUmur Gali di Wilayah Kerja Puskesmas Rancabungur Kabupaten Bogor Tahun 2003. Universitas Indonesia.

Muruka, C. et al., 2012. The Relationship between Bacteriological Quality of Dug-Wells & Pit Latrine Siting in an Unplanned Peri-Urban Settlement : A Case Study of Langas – Eldoret Municipality , Western Kenya. Public Health, 2(2), pp.32–36.

Myint, S.L.T. et al., 2015. Prevalence of Household Drinking-Water Contamination and of Acute Diarrhoeal Illness in a Periurban Community in Myanmar. Medical, 4(5), pp.62–68.

Nazar, H., 2010. Kebijakan Pengendalian Pencemaran Sumber Air Bersih Perumahan Sederhana di Kota Pekanbaru (Kasus di Kecamatan Tampan).

Environmental Science, 1(4), pp.63–80.

Notoatmodjo, S., 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S., 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan Revisi., Jakarta: Rineka Cipta.

Prajawati, R., 2008. Hubungan Konstruksi dengan Kualitas Mikrobiologi Air Sumur Gali. Kesehatan Lingkungan, 2(1).

Pujiati, R.S. & Pebriyanti, D.O., 2010. Pengaruh Jarak Sumur Gali dengan Septic Tank terhadap Kandungan Bakteri Coliform Pada Air Sumur Gali (Studi di Kelurahan Citrodiwangsan, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang).

IKESMA, 6(1), pp.25–33.

Purnawijayanti, H.A., 2001. Sanitasi Higiene dan Keselamatan Kerja dalam Pengolahan Makanan, Yogyakarta: Kanisius.

Radjak, N.F., 2013. Pengaruh Jarak Septic tank dan Kondisi Fisik Sumur terhadap Keberadaan Bakteri Eschercia coli pada Sumur Gali, Gorontalo. Ramdhany, D.M., 2004. Pencemaran Air Tanah Oleh Koli-Fekal (Studi Kasus:

SSumur Gali Penduduk di Wilayah Sekitar Sungai Cikapundung-Hilir, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung). Universitas Indonesia.

Ridhosari, B. & Roosmini, D., 2011. Evaluasi Kualitas Air Tanah dari Sumur Gali Akibat Kegiatan Domestik di Kampung Darulin-Desa Nanjung. Teknik Lingkungan, 17(1), pp.47–58.

Rusydi, A.F., Naily, W. & Lestiana, H., 2015. Pollution of Domestic and Agriculture Waste to Unconfined Groundwater in Bandung Regency.

Geologi dan Pertambangan, 25(2), pp.87–97.

Sapulete, M.R., 2010. Hubungan antara Jarak Septic Tank ke Sumur Gali dan Kandungan Escherichia Coli dalam Air Sumur Gali Kecamatan Tuminting Kota Manado. Biomedik, 2(3), pp.179–186.

Soemirat, J.S., 2009. Kesehatan Lingkungan, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Soeparman & Suparmin, 2001. Pembuangan Tinja dan Limbah Cair: Suatu Pengantar EGC, ed., Jakarta.

Strauss, B. et al., 2001. A Prospective Study of Rural Drinking Water Quality and Acute Gastrointestinal Illness. Public Health, 1(8), pp.7–12.

Sudrajat, A., 1999. Faktor-faktor Lingkungan Fisik dan Konstruksi Sarana Sumur Gali yang Berhubungan dengan Kualitas Bakteriologis Air Sumur Gali di Kabupaten Daerah Tingkat II Majalengka Tahun 1999. Kesehatan lingkungan.

Sugiharto, 1987. Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah, Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta.

Sumantri, A., 2010. Kesehatan Lingkungan dan Perspektif Islam 1st ed., Jakarta: Kencana.

Susanta, G., 2008. Panduan Lengkap Membangun Rumah, Jakarta: Swadaya. Sutrisno, T.C., 2010. Teknologi Penyediaan Air Bersih, Jakarta: Rineka Cipta. Szabo, M. marta, Kaarela, O. & Tuhkanen, T., 2009. Finnish Well Water Quality

in Rural Areas Surrounded by Agricultural Activity. Environmental Engineering, 65(2), pp.27–35.

Tanjungsari, H., 2016. Pengaruh Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terhadap Kualitas Air SUmur Ditinjau dari Konsentrasi TDS, Klorida,

Nitrat, COD, dan Total Coliform (Studi Kasus : RT 01, RW 02, Pemukiman

Tunjungsari, Kelurahan Tembalang). Teknik Lingkungan, 5(1), pp.1–11. WHO, 2003. Indikator Perbaikan Kesehatan Lingkungan Anak. In E. A.

Hardiyanti, ed. Making a different: indicators to improve childern’s

environmental health. Jakarta: EGC.

WHO, 1995. Kader Kesehatan Masyarakat A. H. Sutomo, ed., Jakarta: EGC. Widiyanti, N.L.P.M., Warpala, I.W.S. & Suryanti, I.A.P., 2017. Parameter Fisik

dan Jumlah Perkiraan Terdekat Coliform Air Danau Buyan Desa Pancasari Kecamatan Sukasada Buleleng. , 6(1), pp.178–188.

Widiyanto, A.F., 2015. Polusi Air Tanah Akibat Limbah Industri dan Limbah Rumah Tangga. Kesehatan Masyarakat, 10(2), pp.246–254.

Lampiran 7

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR SANITASI SUMUR GALI TERHADAP INDEKS FECAL COLIFORM DI DESA SENTUL KECAMATAN KRAGILAN TAHUN 2017

LEMBAR KESEDIAAN RESPONDEN

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Saya, Lilis Amaliah adalah mahasiswi Kesehatan Lingkungan Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sedang melakukan penelitian mengenai “ANALISIS FAKTOR SANITASI SUMUR GALI TERHADAP INDEKS COLIFORM DI DESA SENTUL KECAMATAN KRAGILAN TAHUN 2017”.

Kami berharap Bapak/Ibu yang memiliki sumur gali bersedia menjadi responden penelitian kami dengan menjawab pertanyaan yang ada di kuesioner ini. Informasi yang ada berikan akan kami jaga kerahasiaannya. Jika anda bersedia di mohon untuk menandatangani lembar persetujuan yang telah disediakan.

Data Responden

1. Nomor responden : ______________________________

2. Nama responden : ______________________________

3. Hari/tanggal : ______________________________

Dengan ini bersedia menjadi responden pada penelitian ini.

Responden Peneliti

KUESIONER PENELITIAN A. Karakteristik Responden

No. Pertanyaan Jawaban Kode

1. Nama Responden 2. Kecamatan 3. Desa 4. RT-RW-No.rumah 5. Umur 6. No hp

7. Pendidikan 1. Tidak sekolah

2. Tidak tamat SD 3. Tamat SD 4. Tamat SMP 5. Tamat SMA 6. Perguruan Tinggi 8. Pekerjaan 1. PNS 2. Buruh

3. Ibu rumah tangga 4. Karyawan

5. Pemulung

6. Lainnya,…………... 9. Nomor Kode Sampel Air

B. Sumur Gali

No. Pertanyaan Jawaban Kode

10. Dimanakah letak sarana sumur gali?

1. Didalam Rumah 2. Diluar rumah

[ ] B1 11. Berapa kedalaman sumber air? 1. < 15 meter

2. ≥ 15 meter

[ ] B2 12. Apakah keperluan minum

menggunakan air sumur?

1. Ya 2. Tidak

[ ] B3 13. Apakah keperluan memasak

menggunakan air sumur?

1. Ya 2. Tidak

[ ] B4 14. Apakah air sumur tersebut

dipergunakan juga untuk mencuci dan mandi?

1. Ya 2. Tidak

LEMBAR OBSERVASI

Beri tanda checklist (√) pada kolom sesuai hasil pengamatan dan isi dengan lengkap.

No. Pertanyaan Hasil Pengamatan

Ya Tidak

1. Ada/sewaktu-waktu genangan air pada jarak 2 m sekitar sumur.

2. Ada ember dan tali timba sewaktu-waktu diletakan dibawah atau tidak digantung sehinga memungkinkan terjadinya pencemaran.

3. Ada bibir sumur (cincin) tidak sempurna sehingga memungkinkan air merembes ke dalam sumur.

4. Ada lantai semen yang mengitari sumur mempunyai (radius) kurang dari 1 meter.

5. Ada dinding sumur sepanjang kedalaman 3 meter dari atas permukaan (tanah) tidak diplester cukup rapat/sempurna.

6. Ada saluran pembuangan air limbah (SPAL) rusak/tidak ada.

7. Ada keretakan pada lantai sekitar sumur yang memungkinkan air maerembes masuk ke dalam sumur.

LEMBAR HASIL PENGUKURAN

No. Hasil Pengukuran Jarak

1. Berapakah jarak antara jamban dengan sarana sumur gali?

………… meter

1. < 11 meter 2. ≥ 11 meter 2. Berapakah jarak antara septic tank dengan sarana

sumur gali?

………… meter

1. < 11 meter 2. ≥ 11 meter 3. Berapakah jarak pencemar lain (genangan air,

tempat sampah, dan kandang ternak) dengan sarana sumur gali?

………… meter

1. < 11 meter 2. ≥ 11 meter

Lampiran 9

Hasil Output Analisis Data Karakteristik Sumur Gali

Statistics Letak Sumur Gali Kedalaman Sumur Gali N Valid 69 69 Missing 0 0

Kedalaman Sumur Gali

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid < 15 meter 66 95.7 95.7 95.7

≥15 meter 3 4.3 4.3 100.0

Total 69 100.0 100.0

Letak Sumur Gali

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Didalam Rumah 30 43.5 43.5 43.5

Diluar Rumah 39 56.5 56.5 100.0 Total 69 100.0 100.0 Analisis Univariat Statistics Jarak Jamban Jarak Septictank Jarak Pencemaran Lain Kondisi Fisik

Sumur Koliform Tinja

N Valid 69 69 69 69 69

1. Gambaran Indeks Fecal coliform

Fecal Coliform (Koliform Tinja)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Memenuhi Syarat 64 92.8 92.8 92.8

Memenuhi Syarat 5 7.2 7.2 100.0

Total 69 100.0 100.0

2. Gambaran Jarak Jamban

Jarak Jamban

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Memenuhi Syarat 61 88.4 88.4 88.4

Memenuhi Syarat 8 11.6 11.6 100.0

Total 69 100.0 100.0

3. Gambaran Jarak Septic Tank

Jarak Septictank

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Memenuhi Syarat 60 87.0 87.0 87.0

Memenuhi Syarat 9 13.0 13.0 100.0

Total 69 100.0 100.0

4. Gambaran Jarak Pencemar Lain

Jarak Pencemaran Lain

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Memenuhi Syarat 46 66.7 66.7 66.7

Memenuhi Syarat 23 33.3 33.3 100.0

5. Gambaran Kondisi Fisik Sumur Gali a. Apek-aspek Kondisi Fisik Sumur Gali

Genanganair

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Memenuhi Syarat 10 14.5 14.5 14.5

Tidak Memenuhi Syarat 59 85.5 85.5 100.0

Total 69 100.0 100.0

Ember_timba

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Memenuhi Syarat 12 17.4 17.4 17.4

Tidak Memenuhi Syarat 57 82.6 82.6 100.0

Total 69 100.0 100.0

Bibir_sumur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Memenuhi Syarat 69 100.0 100.0 100.0

Lantai_semen

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Memenuhi Syarat 33 47.8 47.8 47.8

Tidak Memenuhi Syarat 36 52.2 52.2 100.0

Total 69 100.0 100.0

Dinding_sumur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Memenuhi Syarat 62 89.9 89.9 89.9

Tidak Memenuhi Syarat 7 10.1 10.1 100.0

SPAL

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Memenuhi Syarat 4 5.8 5.8 5.8

Tidak Memenuhi Syarat 65 94.2 94.2 100.0

Total 69 100.0 100.0

Lantai_retak

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Memenuhi Syarat 15 21.7 21.7 21.7

Tidak Memenuhi Syarat 54 78.3 78.3 100.0

Total 69 100.0 100.0

b. Kondisi Fisik Sumur Gali

Kondisi Fisik Sumur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Baik 56 81.2 81.2 81.2

Baik 13 18.8 18.8 100.0

Total 69 100.0 100.0

Analisis Bivariat

1. Hubungan Jarak Jamban terhadap Indeks Fecal Coliform (Koliform tinja)

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Jarak Jamban * Koliform

Jarak Jamban * Koliform Tinja Crosstabulation Koliform Tinja Total Tidak Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat

Jarak Jamban Tidak Memenuhi Syarat Count 59 2 61 % within Jarak Jamban 96.7% 3.3% 100.0% Memenuhi Syarat Count 5 3 8 % within Jarak Jamban 62.5% 37.5% 100.0% Total Count 64 5 69 % within Jarak Jamban 92.8% 7.2% 100.0% Chi-Square Tests Value Df Asymp. Sig. (2- sided) Exact Sig. (2- sided) Exact Sig. (1- sided) Pearson Chi-Square 12.323a 1 .000 Continuity Correctionb 7.757 1 .005 Likelihood Ratio 7.686 1 .006

Fisher's Exact Test .010 .010

Linear-by-Linear Association 12.144 1 .000 N of Valid Cases 69

a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .58. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Jarak Jamban (Tidak Memenuhi Syarat / Memenuhi Syarat)

17.700 2.375 131.921

For cohort Koliform Tinja =

Tidak Memenuhi Syarat 1.548 .903 2.652 For cohort Koliform Tinja =

Memenuhi Syarat .087 .017 .446 N of Valid Cases 69

2. Hubungan Jarak Septic Tank terhadap Indeks Fecal Coliform (Koliform tinja)

Case Processing Summary Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Jarak Septictank * Koliform

Tinja 69 100.0% 0 0.0% 69 100.0%

Jarak Septictank * Koliform Tinja Crosstabulation Koliform Tinja Total Tidak Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat

Jarak Septictank Tidak Memenuhi Syarat Count 58 2 60 % within Jarak Septictank 96.7% 3.3% 100.0% Memenuhi Syarat Count 6 3 9 % within Jarak Septictank 66.7% 33.3% 100.0% Total Count 64 5 69 % within Jarak Septictank 92.8% 7.2% 100.0% Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2- sided) Exact Sig. (2- sided) Exact Sig. (1- sided) Pearson Chi-Square 10.479a 1 .001 Continuity Correctionb 6.491 1 .011 Likelihood Ratio 6.881 1 .009

Fisher's Exact Test .014 .014

Linear-by-Linear Association 10.327 1 .001 N of Valid Cases 69

a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .65. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Jarak Septictank (Tidak Memenuhi Syarat / Memenuhi Syarat)

14.500 2.008 104.683

For cohort Koliform Tinja =

Tidak Memenuhi Syarat 1.450 .911 2.307 For cohort Koliform Tinja =

Memenuhi Syarat .100 .019 .519 N of Valid Cases 69

3. Hubungan Jarak Pencemaran Lain terhadap Indeks Fecal Coliform (Koliform tinja)

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Jarak Pencemaran Lain *

Koliform Tinja 69 100.0% 0 0.0% 69 100.0%

Jarak Pencemaran Lain * Koliform Tinja Crosstabulation Koliform Tinja Total Tidak Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Jarak Pencemaran Lain Tidak Memenuhi Syarat Count 43 3 46 % within Jarak Pencemaran Lain 93.5% 6.5% 100.0% Memenuhi Syarat Count 21 2 23 % within Jarak Pencemaran Lain 91.3% 8.7% 100.0% Total Count 64 5 69 % within Jarak Pencemaran Lain 92.8% 7.2% 100.0%

Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2- sided) Exact Sig. (2- sided) Exact Sig. (1- sided) Pearson Chi-Square .108a 1 .743 Continuity Correctionb .000 1 1.000 Likelihood Ratio .105 1 .746

Fisher's Exact Test 1.000 .544

Linear-by-Linear Association .106 1 .744 N of Valid Cases 69

a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.67. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Jarak Pencemaran Lain (Tidak Memenuhi Syarat / Memenuhi Syarat)

1.365 .212 8.802

For cohort Koliform Tinja =

Tidak Memenuhi Syarat 1.024 .883 1.186 For cohort Koliform Tinja =

Memenuhi Syarat .750 .135 4.179 N of Valid Cases 69

4. Hubungan Kondisi Fisik Sumur Gali terhadap Indeks Fecal Coliform (Koliform tinja)

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

KondisiFisik_Sumur *

Kondisi Fisik Sumur * Koliform Tinja Crosstabulation Koliform Tinja Total Tidak Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Kondisi Fisik Sumur

Tidak Baik Count 54 2 56

% within Kondisi Fisik

Sumur 96.4% 3.6% 100.0%

Baik Count 10 3 13

% within Kondisi Fisik

Sumur 76.9% 23.1% 100.0%

Total Count 64 5 69

% within Kondisi Fisik

Sumur 92.8% 7.2% 100.0% Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2- sided) Exact Sig. (2- sided) Exact Sig. (1- sided) Pearson Chi-Square 5.972a 1 .015 Continuity Correctionb 3.423 1 .064 Likelihood Ratio 4.573 1 .032

Fisher's Exact Test .043 .043

Linear-by-Linear Association 5.886 1 .015 N of Valid Cases 69

a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .94. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Kondisi Fisik

Sumur (Tidak Baik / Baik) 8.100 1.197 54.820 For cohort Koliform Tinja =

Tidak Memenuhi Syarat 1.254 .927 1.695 For cohort Koliform Tinja =

Memenuhi Syarat .155 .029 .834 N of Valid Cases 69

Lampiran 10

1. Foto Pengambilan Sampel Air Sumur Gali dan Pengukuran Jarak

Botol sampel air ukuran 100 ml Pengambilan sampel air sumur gali

Pengambilan sampel air sumur gali Pemberian label pada sampel air

Meteran gulung untuk mengukur jarak Jarak pencemaran lain dari sumur gali

Mengukur jarak sampah dari sumur gali Jarak septic tank dari sumur gali

2. Foto Pemeriksaan Sampel Air di Laboratorium

Media Lactose broth untuk uji pendugaan adanya bakteri pada air

Media BGLB untuk uji pendugaan adanya bakteri pada air sampel

Menimbang 3,2 gram Lactose Broth

untuk pembuatan media encer

Aduk media menggunakan hotplate

dengan kecepatan 200 rpm

Media yang sudah dibuat dimasukan kedalam tabung reaksi yang didalamnya

terdapat tabung durham terbalik

Media yang akan disterilisasi dimasukan kedalam autoklaf dengan

suhu 121oC selama 20 menit

dan setiap media LB diberi label

Dipipet air sampel masing-masing 10 ml, 1 ml, dan 0,1 ml

Masukan air sampel yang sudah dipipet kedalam masing-masing media

Air sampel yang sudah dipipet siap dimasukan kedalam inkbator

Semua tabung diinkubasi dengan suhu 35oC selama 24-48 jam

Tabung yang sudah diinkubasi akan menunjukan adanya gelembung sebagai

uji pendugaan

Setelah uji pendugaan maka tabung yang menunjukan adanya gelembung dilakukan inokulasi kedalam tabung

reaksi medium BGLB

Media BGLB yang sudah diinokulasi, dimasukan kedalam inkubator dengan

suhu 44,5oC selama 48 jam

Tabung akan menunjukan gelembung gas yang merupakan Fecal coliform positif