BAB V SIMPULAN DAN SARAN 98
D. Saran
Sesuai dengan hasil penelitian, diketahui bahwa kemampuan kerja sama dan hasil belajar IPS dengan metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) lebih baik dan meningkat secara signifikan jika dibandingkan dengan metode Student Teams-Achievement Division (STAD). Peneliti memberikan sumbangan saran diantaranya:
1. Guru sebaiknya menggunakan metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dalam meningkatkan kemampuan kerja sama dan hasil belajar IPS dapat dicapai secara optimal.
2. Saat penyampaian hasil diskusi kelompok guru sebaiknya memberikan kesempatan siswa lain yang belum terbiasa berbicara dalam mempresentasikan hasil diskusi agar siswa tidak hanya mengandalkan siswa lain dalam penyampaian hasil diskusi.
101
Anita Lie. (2007). Mempraktekkan Cooperatif Learning di Ruang-ruang Kelas: Jakarta. Grasindo
Asep Jihad & Abdul Haris. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Mulri Pressindo
Azwar, Saifuddin. (2011). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Daldjoeni. (1985). Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: Alumni Djaafar Zahara Tengku. (2001). Kontribusi Strategi Pembelajaran terhadap Hasil
Belajar. Jakarta: Universitas Negeri Padang
Emzir. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan, Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Grafindo Persada
Etin Solihatin dan Raharjo. (2009). Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran.
Gul Nazir Khan. (2011). “Effect of Student’s Team Achievement Division (STAD) on Academic Achievement of Students”. Asian Social Science Journal. Vol. 7, No. 12. Hal 111-115.
Ida Puspitasari. (2013). Peningkatan Hasil belajar PKN Metode CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) siswa kelas V SD Negeri Ngargosari Loano Purworejo. Jurnal PGSD. Vol II, edisi 11 tahun 2013.
Isjoni. (2012). Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
____. (2009). Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi antar Peserta didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Jacobsen, David A. (2009). Methods for Teaching (Alih Bahasa: Achmad Fawaid dan Khoirul Anam). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Johnson, David W., Johnson, Roger T & Edythe. (2004). Colaborative Learning (Alih Bahasa: Narulita Yusron). Bandung: Nusamedia
Johnson, David W. (2004). Learning Together and Alone: Cooperative, Competitive, and indidualistic learning. Needham Height. Allyn and Bacon
Johnson, Eliane B. (2011). Contextual teaching and Learning: menjadikan kegiatan belajar-mengajar mengasyikkan dan bermakna (Alih Bahasa: Ibnu Setiawan). Bandung: Kaifa
Madhu Gupta & Jyoti Ahuja. (2014). “Cooperative Integrated Reading Composition (Circ): Impact On Reading Comprehension Achievement In English Among Seventh Graders”. International Journal of Research in Humanities, Arts and Literature. Vol. 2, Issue 5. Hal 37-46.
Miftahul Huda. (2011). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar ____________. (2013). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Mulyatiningsih Endang. (2011). Metode Penelitian Terapan. Bandung: Alfabeta Nana Syaodih S. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya Offset
______________. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset
Nasution. (2000). Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Nazarudin. (2007). Manajemen Pembelajaran. Yogyakarta: Sukses Offser
Ngalimun. (2014). Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo
Nugroho Bhuono Agung. (2005). Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta: Penerbit Andi
Oemar Abidin. (1980). Pendekatan Disiplin. Jakarta: Depdikbud
Oemar Hamalik. (2011). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Ratna Wilis Dahar. (2011). Teori-teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Erlangga
Robert. E Slavin . (2009). Cooperative Learning (Alih Bahasa: Narulita Yusron). Bandung: Nusa Media
Rusmono. (2012). Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu Perlu. Bogor: Ghalia Indonesia
Sapriya. (2009). Pendidikan IPS, Konsep dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
S. Pamudji. (1985). Kerjasama Antar Daerah. Jakarta: Bina Aksara
Shlomo Sharan. (2014). The Handbook of Cooperative Learning (Alih Bahasa: Sigit Prawoto). Yogyakarta: Istana Media
Sugiyono. (2013). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Suharsimi Arikunto. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan-Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara
Supardi. (2011). Dasar-dasar Ilmu Sosial. Yogyakarta: Ombak
Waney Hellly Max. (1989). Wawasan Ilmu Pengetahuan Sosial (Alih Bahasa: T Raka Joni). Jakarta: Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
Warsono & Harianto. (2012). Pembelejaran Aktif Teori dan Asesmen. Surabaya: Rosda
Yusuf Beni Prastawa. (2014). Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams-Achievement Division dan Numbered Heads Together dalam Meningkatkan Kemampuan Kerja Sama dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VII SMP Negeri 14 Yogyakarta. Jurnal FIS. Vol III, edisi 10 tahun 2014.
Kesra. (2015). Guru Dituntut Lebih Kreatif. Diakses dari http://www.koran-jakarta.com/?39119-gurudituntutlebihkreatif pada tanggal 6 Desember 2015 pukul 12.30
Satriyo Wicaksono. (2015). Pembelajaran Jangan Berbasis Buku. Kedaulatan Rakyat pada tanggal 29 November 2015
Danar Widiyanto. (2015). Kinerja Guru Belum Optimal. Kedaulatan Rakyat pada tanggal 30 Januari 2015
Lampiran 1. RPP Kelas Eksperimen 1 (STAD)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKPERIMEN 1
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Sleman Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : VIII / 1 (Ganjil)
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 pertemuan)
A. Standar Kompetensi
1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
No Kompetensi Dasar Indikator
1. 1.1 Mendeskripsikan kondisi fisik wilayah penduduk
1.1.1 Mengidentifikasi macam-macam iklim.
1.1.2 Mengidentifikasi penyebab terjadinya perubahan musim 1.1.3 Mengklasifikasi persebaran flora
dan fauna di Indonesia 1.1.4 Menjelaskan macam-macam
hutan.
1.1.5 Mengidentifikasi garis weber dan wallace
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengidentifikasi macam-macam iklim.
2. Siswa mampu mengidentifikasi penyebab terjadinya perubahan musim 3. Siswa mampu mengklasifikasi persebaran flora dan fauna di Indonesia 4. Siswa mampu menjelaskan macam-macam hutan.
5. Siswa mampu mengidentifikasi perbedaan garis weber dan wallace Materi Pembelajaran
1. Angin Musim di Indonesia dan terjadinya Perubahan Musim 2. Persebaran Flora dan Fauna
B. Nilai Karakter 1. Kerja Sama 2. Berani Berpendapat 3. Disiplin 4. Jujur 5. Kerja Keras C. Metode Pembelajaran 1. Metode
Student Teams-Achievement Division D. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
a. Gambar musim di Indonesia
b. Gambar persebaran flora dan fauna di Indonesia 2. Alat dan Bahan
a. LCD Proyektor b. Laptop/Komputer 3. Sumber Belajar
a. KEMENDIKBUD. 2007. IPS Geografi untuk SMP Kelas VIII. Kelas VIII. Jakarta: Erlangga
b. Nurhadi, dkk. 2009. Jelajah Cakrawala Sosial: IPS untuk Kelas VIII SMP/Mts. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pertemuan ke-1 (2x40 menit) 80 menit
Kegiatan Pendahuluan
a. Kesiapan alat bantu
1. Menyiapkan alat bantu media pembelajaran.
2. Menyiapkan sumber belajar yang diperlukan secara lengkap
b. Pembukaan
Membuka pelajaran dengan menyampaikan salam, berdoa dan melakukan pengecekan kehadiran siswa.
c. Apersepsi
Siswa menonton gambar musim di Indonesia dan gambar persebaran flora dan fauna di
Indonesia. d. Motivasi
1. Siswa menerima motivasi dari guru untuk melestarikan flora dan fauna serta menghemat listrik agar tidak terjadi perubahan iklim karena global warming. 2. Siswa menerima informasi tentang topik
dan tujuan pembelajaran dari guru tentang perubahan musim dan persebaran flora-fauna
3. Siswa menerima informasi tentang topik dan tujuan pembelajaran dari guru.
4. Siswa mengerjakan pretest Kegiatan Inti a. Eksplorasi
1. Siswa membaca materi yang diberikan guru serta mendiskusikan tugas kelompok sesuai dengan tugas kelompok.
b. Elaborasi (Pelaksanaan metode Student Teams-Achievement Division)
1. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang heterogen. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Setelah setiap siswa bergabung dengan kelompoknya masin-masing, guru membagikan lembar kerja pada setiap kelompok. Kemudian guru menyampaikan pengantar materi tentang perubahan musim dan persebaran flora-fauna kepada siswa.
2. Siswa menyimak penjelasan tentang kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan yaitu dengan metode Student Teams-Achievement Division.
3. Guru meminta siswa untuk mendiskusikan lembar kerja yang dibagikan. Setiap kelompok harus menyelesaikan lembar kerja sesuai dengan petunjuk atau perintah yang di lembar tersebut. Guru mengawasi jalannya diskusi kelompok dan memberikan pengarahan apabila ada pertanyaan dari siswa.
50 menit
Kegiatan Penutup
a. Refleksi
1. Guru bersama siswa melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran.
2. Siswa mendapat penjelasan kegiatan
pembelajaran pada pertemuan berikutnya yaitu presentasi kelompok.
3. Doa dan salam.
Pertemuan ke-2 (2x 40 menit) 80 menit Kegiatan
Pendahuluan
Pembukaan:
1. Membuka pelajaran dengan menyampaikan salam, berdoa dan melakukan pengecekan kehadiran siswa.
2. Mengingatkan siswa untuk menyiapkan hasil kerja / diskusi yang akan dipresentasikan. 3. Guru mengecek hasil diskusi yang akan
dipresentasikan.
10 menit
Kegiatan Inti 1. Kegiatan Elaborasi
a. Guru meminta perwakilan masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Guru menyilahkan siswa lain untuk bertanya atau memberi responsi terkait hasil presentasi. Guru memandu jalannya responsi sambil meluruskan pendapat atau jawaban yang mungkin kurang tepat atau kurang lengkap agar siswa dapat lebih memahami materi secara komprehensif. b. Setelah dirasa cukup, setiap siswa
kembali ke kelompoknya masing-masing. Guru membagikan soal kuis individual berupa posttest dan meminta siswa mengerjakannya selama 10 menit. Meski kuis bersifat individual, skor kuis akan berimplikasi pada skor kelompok.
c. Guru meminta siswa mengoreksi dan menilai hasil kuis secara silang kemudian menghitung raihan skor kelompok.
d. Guru memberikan hadiah / penghargaan kepada tim dengan raihan skor kelompok terbaik.
2. Kegiatan Konfirmasi
a. Guru mengkondisikan kelas untuk tenang. Setiap siswa diminta kembali ke tempat duduknya semula dengan tertib. b. Guru memberikan klarifikasi atau
penguatan materi pada siswa.
60 menit
Kegiatan Penutup
a. Guru menyampaikan pertanyaan refleksi kepada para tentang perubahan musim dan persebaran flora-fauna.
b. Guru menutup kegiatan pembelajaran dan mengucapkan salam. F. Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Bentuk Instrumen Contoh Instrumen 1. Mengidentifik asi macam-macam iklim. Tes pilihan ganda
Berikut ini merupakan tipe pembagian wilayah iklim matahari, kecuali...
a. Iklim sedang b. Iklim tropis c. Iklim musim
d. Iklim kutub / dingin 2. Menjelaskan terjadinya perubahan musim Tes pilihan ganda
Perubahan musim di Indonesia disebabkan karena adanya …. a. Rotasi bumi b. Revolusi bumi c. Rotasi matahari d. Revolusi matahari 3. Mengklasifika si persebaran flora dan fauna di Indonesia Tes pilihan ganda
Berikut merupakan fauna tipe peralihan yaitu... a. Harimau, badak, gajah
b. Kakak tua, harimau, anoa c. Babi rusa, anoa, burung maleo d. Beruang, harimau, kakak tua 4. Menjelaskan
macam-macam hutan.
Tes pilihan ganda
Hutan yang tumbuh di pantai yang berlumpur serta mempunyai daun yang berlapis tebal di permukaannya yang berfungsi untuk mengurangi penguapan yaitu hutan...
a. Musim b. Sabana c. Bakau d. Rawa 5. Mengidentifik asi perbedaan garis weber dan wallace Tes pilihan ganda
Garis yang memisahkan fauna tipe Asia dan fauna tipe Australis yaitu...
a. Paparan b. Sahul c. Wallace d. Weber
G. Petunjuk Penentuan Skor Kompetensi Pengetahuan 1. Rumus Penghitungan Skor Akhir
Keterangan:
B = Butir soal yang dijawab benar
N = Banyaknya butir soal
Yogyakarta, 29 Juli 2015
Guru IPS Peneliti
Sri Listuti Ratnaningsih. S. Pd. Ek Patridina Yunitasari NIP. 19610626 198303 2 001 NIM. 11416244006
MATERI
1. Angin Musim di Indonesia dan Terjadinya Perubahan Musim a. Pola Iklim dan Angin di Indonesia
1) Pola Iklim di Indonesia
a) Iklim Matahari, yaitu iklim yang dipengaruhi oleh banyak sedikitnya bumi menerima sinar matahari.
b) Iklim Fisik, yaitu iklim yang dipengaruhi oleh keadaan fisik wilayah tersebut.
c) Pembagian iklim menurut Junghuhn, pembagian iklim di Indonesia berdasarkan ketinggian di atas permukaan laut (dpl). d) Iklim musim, letak geografis Indonesia yang diapit oleh benua
Asia di sebelah selatan, menyebabkan di Indonesia terdapat iklim musim.
e) Pembagian iklim menurut Koppen, membagi bumi atas lima iklim utama yang didasarkan pada suhu udara dan banyaknya curah hujan.
b. Pola Angin di Indonesia
Pola angin di Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu angin musim dan angin lokal (setempat).
1) Angin musim
a) Angin musim barat b) Angin musim Timur 2) Angin Lokal (Setempat)
a) Angin darat dan angin laut b) Angin gunung dan angin lembah c) Angin jatuh atau angin fohn 2. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran flora dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu iklim, tanah, dan biotik. Dari pengaruh ketiga faktor tersebut, Indonesia memiliki beraneka ragam jenis tumbuh-tumbuhan. Iklim memiliki pengaruh yang sangat besar, terutama suhu udara dan curah hujan. Junghunh membuat zonasi tumbuh-tumbuhan di Indonesia didasarkan pada ketinggian tempat, karena ketinggian tempat sangat berpengaruh terhadap suhu udara. Keadaan tanah yan berbeda akan menentukan jenias flora yang hidup di daerah tersebut.
a. Persebaran Flora Indonesia Barat
Ciri khas flora di daerah Indonesia bagian barat dipengaruhi oleh hutan hujan ekuator yang terdapat di Sumatra, Kalimantan, dan Jawa. Curah hujan yang tinggi di daerah itu menyebabkan jenis pohon dipterocarps merupakan flora yang terpenting. Biasanya tumbuhan itu ditemukan di daerah yang tidak bergunung-gunung. Jenis pohonnya, yaitu jenis eboni, kayu besi, kamper, dan mahoni.
Di Sumatra dan pulau di sekitarnya terdapat jenis pohon pinus, kamper, meranti, kapur, cemara, kayu besi, tembusu, mengarawan, miri, punak, merawan, kempas, banio, kayu besi, kayu manis, paku tiang, nibung, marban, beringin, dan beberapa jenis bunga (Raflesia arnoldi dan Raflesia vanda hageirana). Di Jawa dan pulau sekitarnya ada jenis pohon jati, meranti, mahoni, kemuning, beringin, sono keling, pinus, pinang, dan beberapa jenis bunga (bunga anggrek, akasia, dan bugenvil).
Di Kalimantan dan pulau di sekitarnya terdapat jenis pohon ramin, kamper, meranti, ulin, keruing, kayu besi, jelutung, majan, bakau, pinus, pelaik, kebaca, seru, dan beberapa tumbuhan merambat (seperti rotan dan bunga liar).
b. Persebaran Flora Indonesia Tengah
Flora Indonesia Tengah meliputi fauna di wilayah Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan pulau-pulau di sekitarnya. Flora dan fauna yang hidup atau terdapat di sebelah timur Selat Makassar hingga Palung Kei di Maluku merupakan tipe peralihan antara corak Asia dengan Australia.
Di Sulawesi dan pulau di sekitarnya terdapat jenis pohon eboni, kayu besi, kayu jati, pinus, banyan, kayu hitam, tumbuhan merambat (seperti rotan), dan beberapa jenis bunga anggrek. Di Nusa Tenggara dan pulau di sekitarnya terdapat jenis pohon jati, pohon sandalwood, akasia, cendana, dan beberapa jenis bunga anggrek. Tumbuhan yang dibudidayakan penduduk, misalnya lada, sorgum, cokelat, cengkih, salak, dan jeruk bali.
Di Maluku dan pulau sekitarnya terdapat sagu, meranti, gotasa, kayu besi, lenggua, jati, kayu putih, dan beberapa jenis anggrek. Walaupun merupakan kepulauan, di sini ada hutan yang cukup luas untuk diolah, misalnya di Pulau Yamdena dan Saparua. Flora yang dibudidayakan penduduk, misalnya sagu, gandaria, dan kayu putih. c. Persebaran Flora Indonesia Timur
Flora Indonesia timur meliputi flora wilayah Pulau Papua dan pulau-pulau di sekitarnya. Flora yang hidup atau terdapat dari Palung Flora di Papua termasuk flora jenis konifera, yaitu Agatis alba dan obi. Hutan di Papua termasuk hutan tropis dan terdapat hutan sabana. Jenis tumbuhan lain, yaitu pohon sagu, nipah, dan pohon bakau di daerah rawa-rawa dataran rendah.
Fauna Indonesia
a. Persebaran Fauna Indonesia Barat
Fauna Indonesia Barat meliputi fauna di wilayah Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan pulau-pulau di sekitarnya. Misalnya, beberapa jenis kera, gajah, macan, tapir, badak, kerbau liar, dan rusa. Pulau Sumatra dan pulau sekitarnya terdapat hewan hutan liar, seperti gajah, harimau, macan, tapir, badak, orangutan, kera, pelanduk, buaya senyulong, siamang, kijang, ular, kambing, dan beberapa jenis burung (seperti burung kakatua, kutilang, tekukur, dan gereja). Di Jawa dan pulau sekitarnya terdapat jenis hewan hutan, seperti harimau, badak, tapir, domba, kambing, rusa, kerbau, monyet, kerbau liar, ular, musang, dan beberapa jenis burung (seperti burung gereja, belibis, dan unggas). Pulau Kalimantan dan pulau sekitarnya terdapat jenis hewan hutan, seperti harimau, orangutan, kukang, monyet bekantan, kijang, kahau, musang, pelanduk, buaya, dan beberapa jenis burung (seperti burung elang, pekakak, kakatua, rajawali, serta jenis ular piton dan kobra).
b. Persebaran Fauna Indonesia Tengah
Fauna Indonesia Tengah di Pulau Sulawesi dan pulau di sekitarnya ada jenis hewan hutan, seperti kuda, rusa, anoa, musang, tapir, dan monyet. Di Nusa Tenggara dan pulau sekitarnya terdapat jenis hewan hutan, seperti kuda, sapi, rusa, komodo, kerbau, domba, dan beberapa jenis burung (burung kakatua, jalak, dan nuri). Di Maluku dan pulau di sekitarnya terdapat jenis hewan, seperti kambing utan, kerbau, kuskus, burung nuri, dan cenderawasih. Fauna yang dibudidayakan penduduk, misalnya kerbau.
c. Persebaran Fauna Indonesia Timur
Fauna Indonesia Timur meliputi fauna wilayah Pulau Papua dan pulau-pulau di sekitarnya. Fauna Indonesia Timur di Papua bercorak Australia. Di Papua dan pulau sekitarnya terdapat jenis hewan hutan, seperti rusa, kanguru, dan beberapa jenis burung (seperti burung cenderawasih, maleo, kakatua raja, kasuari, nuri, dan parkit).
LEMBAR KERJA KELAS EKSPERIMEN 1
Standar Kompetensi :
1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk.
Kompetensi Dasar :
1.1 Mendeskripsikan kondisi fisik wilayah penduduk.
Petunjuk Belajar :
1. Baca secara cermat sebelum kelompok anda mengerjakan tugas 2. Kerjakan sesuai dengan langkah-langkah sesuai petunjuk guru
3. Kerjakan dengan cara diskusi dengan teknik yang ditentukan oleh guru 4. Konsultasikan dengan guru bila mengalami kesulitan mengerjakan tugas
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa mampu mengidentifikasi macam-macam iklim
2. Siswa mampu mengidentifikasi penyebab terjadinya perubahan musim 3. Siswa mampu mengklasifikasi persebaran flora dan fauna di Indonesia 4. Siswa mampu menjelaskan macam-macam hutan
5. Siswa mampu mengidentifikasi garis weber dan garis wallace 1. Menurut kelompok anda bagaimana cara
melestarikan flora di Indonesia?
2. Menurut kelompok anda bagaimana cara melestarikan fauna di Indonesia?
Sekolah : SMP Negeri 2 Sleman Waktu : 30 menit Kelompok : 1. 2. 3. 4. 5.
3. Jelaskan macam-macam hutan dan berilah manfaat hutan menurut kelompok anda ! 4.
Jelaskan terbentuknya angin muson timur menurut kelompok kalian dengan melihat gambar di atas !
5.
Jelaskan terbentuknya angin muson barat menurut kelompok kalian dengan melihat gambar di atas !
Lampiran 2. RPP Kelas Eksperimen 2 (CIRC)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKPERIMEN 2
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Sleman Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : VII / 1 (Ganjil)
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 pertemuan)
A. Standar Kompetensi
1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
No Kompetensi Dasar Indikator
1. 1.1 Mendeskripsikan
kondisi fisik wilayah penduduk
1.1.1 Mengidentifikasi macam-macam iklim.
1.1.2 Mengidentifikasi penyebab terjadinya perubahan musim 1.1.3 Mengklasifikasi persebaran
flora dan fauna di Indonesia 1.1.4 Menjelaskan macam-macam
hutan.
1.1.5 Mengidentifikasi garis weber dan wallace
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengidentifikasi macam-macam iklim.
2. Siswa mampu mengidentifikasi penyebab terjadinya perubahan musim 3. Siswa mampu mengklasifikasi persebaran flora dan fauna di Indonesia 4. Siswa mampu menjelaskan macam-macam hutan.
A. Materi Pembelajaran
1. Angin Musim di Indonesia dan terjadinya Perubahan Musim 2. Persebaran Flora dan Fauna
B. Nilai Karakter 1. Kerja Sama 2. Berani Berpendapat 3. Disiplin 4. Jujur 5. Kerja Keras C. Metode Pembelajaran 1. Metode
Cooperative Integrated Reading and Composition D. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
a. Gambar musim di Indonesia
b. Gambar persebaran flora dan fauna di Indonesia 2. Alat dan Bahan
a. LCD Proyektor b. Laptop/Komputer 3. Sumber Belajar
a. KEMENDIKBUD. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP Kelas VIII. Kelas VIII. Jakarta: Erlangga
b. Nurhadi, dkk. 2009. Jelajah Cakrawala Sosial: IPS untuk Kelas VIII SMP/Mts. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pertemuan ke-1 (2x40 menit) 80 menit
Kegiatan Pendahuluan
a. Kesiapan alat bantu
2. Menyiapkan alat bantu media pembelajaran.
3. Menyiapkan sumber belajar yang diperlukan secara lengkap
b. Pembukaan
Membuka pelajaran dengan menyampaikan salam, berdoa dan melakukan pengecekan kehadiran siswa.
c. Apersepsi
Siswa menonton gambar musim di Indonesia dan gambar persebaran flora dan fauna di Indonesia.
d. Motivasi
1. Siswa menerima motivasi dari guru untuk melestarikan flora dan fauna serta menghemat listrik agar tidak terjadi perubahan iklim karena global warming. 2. Siswa menerima informasi tentang topik dan
tujuan pembelajaran dari guru tentang perubahan musim dan persebaran flora-fauna
3. Siswa mengerjakan pretest
20 menit
Kegiatan Inti a. Eksplorasi
Siswa membaca wacana yang diberikan guru serta mendiskusikan berbagai masalah sesuai dengan tugas kelompok
b. Elaborasi (Pelaksanaan metode Cooperative Integrated Reading and Composition)
1. Siswa menyimak penjelasan tentang kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan yaitu dengan metode Cooperative Integrated Reading and Composition. 2. Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok yang heterogen yan akan disebut dengan kelompok membaca. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Setelah setiap siswa bergabung dengan kelompoknya masing-masing untuk memehami wacana atau berita yang
diberikan oleh guru.
3. Guru menyampaikan pengantar materi tentang perubahan musim dan persebaran flora-fauna kepada siswa.
4. Guru meminta siswa untuk mendiskusikan dan memahami wacana atau berita yang diberikan oleh guru serta menjawab soal yang juga disiapkan guru sesuai dengan petunjuk atau perintah yang di lembar tersebut. Guru mengawasi jalannya diskusi kelompok dan memberikan pengarahan apabila ada pertanyaan dari siswa.
Kegiatan Penutup
a. Refleksi
1. Siswa bersama siswa melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran.
2. Siswa mendapat penjelasan kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya yaitu presentasi kelompok.
3. Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan.
4. Doa dan salam.
10 menit
Pertemuan ke-2 (2x 40 menit) 80 menit Kegiatan
Pendahuluan
Pembukaan:
1. Membuka pelajaran dengan menyampaikan salam, berdoa dan melakukan pengecekan kehadiran siswa.
2. Mengingatkan siswa untuk menyiapkan hasil kerja / diskusi yang akan dipresentasikan. 3. Guru mengecek hasil diskusi yang akan
dipresentasikan.
10 menit
Kegiatan Inti 1. Kegiatan Elaborasi
a. Guru meminta perwakilan masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi pemahaman berita dan soal yang diberikan oleh guru. Guru menyilahkan siswa lain untuk bertanya atau memberi responsi terkait hasil presentasi. Guru memandu jalannya responsi sambil meluruskan pendapat atau jawaban yang mungkin kurang tepat atau kurang lengkap agar siswa dapat lebih memahami materi secara komprehensif.
b. Setelah dirasa cukup, setiap siswa kembali kekelompoknya masing-masing.
c. Guru membagikan soal kuis individual dan
meminta siswa mengerjakannya selama 10 menit untuk mengetahui sejauh mana siswa dalam menguasai materi yang telah diberikan guru.