• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Dari kesimpulan yang telah didapatkan diajukan beberapa saran yang perlu disampaikan sebagai berikut :

Bagi kepala sekolah, kurikulum dan guru diharapkan agar mampu mengupayakan peningkatan pemahaman nilai karakter kepada siswa dan orang tua agar siswa memiliki nilai karakter yang baik. Mencerminkan nilai- nilai karakter dengan di terapkan dalam kehidupan dan memulainya pada diri mereka sendiri dan diharapkan mewujudkan proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasonal. Serta membuat sebuah program yang pendidikan yang mendukung nilai karakter

Bagi universitas yang fokus di bidang pendidikan hendaknya berperan aktif dalam peningkatan pendidikan karakter yang menjadikan alumni yang berpendidikan karakter.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Wibowo (2013), Managemen Pendidikan Karakter di Sekolah, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Ali Mudlofir. 2011. Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

dan Bhan Ajar dalam Pendidikan Agama Islam. Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada.

Akhir Muhammad.(2017), Pengembangan Materi Bahan Ajar Bahasa Indonesia

Berbasis Karakter. Disertasi. UNM

Arifin, M dan Barnawi. (2012). Strategi dan Kebijakan Pembelajaran Pendidikan

Karakter. Yogjakarta : AR-RUZZ MEDIA

Departemen Pendidikan Nasional. 2014. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka.

Doni koesoema. 2011. Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman

Global. Jakarta : PT. Gramedia.

Fathurrohman, P. (2013). Pengembangan Pendidikan Karakter. Bandung: PT. RefikaAditama.

Fatmah, Pargito ,dan Trisnaningsih. 2014. Jurnal yang berjudul nilai karakter dan

pembelajaran sosiologi. Diakses pada tanggal 25 agustus 2020 jam 16.40

WITA

Hidayat, Sholeh. 2013. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Bandung.

Kemendiknas. 2010. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Pusat Kurikulum Perbukuan

Lickona, Thomas. 2013. Education for Character: Mendidik untuk Membentuk

Karakter (Terjemahan Juma Abdu Wamaungo). New York: Catherine Gafell.

Majid, A danAndayani, D. (2015). Pendidikan Karakter Perspektif Islam. Bandung : ROSDA

Mulyasa.(2011). Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: PT. BumiAksara

Naim, Ngainun. 2012. Character Building Optimalisasi Peran Pendidikan dalam

Pengembangan Ilmu & Pembentukan Karakter Bangsa. Ar-ruzz Media :

Yogyakarta

Najib, M. dkk. 2015. Manajemen Masjid Sekolah Sebagai Laboratorium Pendidikan

Karakter Konsep dan Implementasinya. Yogyakarta: Gava

Media

Novan Ardy Wiyani. 2013. Membumikan Pendidikan Karakter di SD: Konsep,

Praktik dan Strategi, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Rahmat Nur. 2020. Integritas Nilai-Nilai Karakter dalam Pembelajaran Sosiologi di

Kelas XII IPS 2 SMA Muhammadiyah di Samakan Wilayah Sulsel , Inpres Bertingkat Mamajang I Kota Makassar. Dipublikasikan Jurnal ppjp.ulm.ac.id

Sudirman. 2010. Aktivitas Belajar. Jakaarta : Bumi aksara.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

...2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alvabeta,cv.

Solihah, Bahiyyaah. 2015. Konsep Cinta Tanah Air Perspektif Ath-Thah tahwi dan

Relevansinya Dengan Pendidikan Di Indonesia. Skripsi. UIN Syarif

Hidayatullah : Jakarta.

Suryo, Wawan. 2014. Analsisi Pengembangan Karakter Kerja Keras dalam

Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Gatak Kabupaten Sukoharjo. Skripsi. UMS : Surakarta.

Solichin. 2015. Manajemen Masjid Sekolah Sebagai Laboraturium Pendidikan

Karakter. Gava Media : Yogyakarta.

Siswanto. 2013. Pendidikan Karakter Berbasis Religius. Jurnal Pendidikan. Volume 8 No 1. STAIN : Pamekasan.

Uji publik Kurikulum 2013. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Yanti, Noor. 2016. Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Dalam Rangka

Pengembangan Nilai-Nilai Karakter Siswa Untuk Menjadi Warga Negara Yang Baik Di Sma Korpri Banja.

Zamroni. 2011. Dinamika Peningkatan Mutu. Yogyakarta : Cetakan Pertama, Gavin Kalam Utama.

HASIL WAWANCARA

INFORMAN UTAMA

NAMA : Drs. Muhammad Yusuf, M.M

Jabatan : Kepala Sekolah

1. Latar belakang berdirinya SMA Negeri 6 Bone? Jawab:

Latar belakang berdirinya SMA Negeri 6 Bone berdiri sejak tahun 1983 kepala sekolah pertama yaitu Drs. Marullah Mahmud sudah empat kali pergantian kepala sekolah, kepala sekolah SMA Negeri 6 Bone yaitu Drs. Muhammad Yusuf menjabat mulai tahun 2001 sampai 2008 dan 2014 sampai sekarang Nama sekolah ini adalah SMA Negeri Palatae kemudian berubah SMU Negeri 1 kahu kemudian menjadi SMA Negeri 1 Kahu dan sekarang SMA Negeri 6 Bone. SMA Negeri 6 Bone ini menunjukkan umumnya tertua ke enam SMA di Kabupaten Bone

2. Kurikulum yang diterapkan di SMA 6 Bone? Jawab:

3. Upaya sekolah dalam meningkatkan kualitas guru, sarana dan prasana?. Jawab:

Upaya sekolah meningkatkan kualitas guru sarana dan prasarana yaitu guru mengikuti pelatihan MGMP musyawarah guru mata pelajaran baik Honor maupun guru tetap dan sarana sarana dan prasarana di ambil dari dana bos sarana olahraga dan sarana seni.

4. Bagaimana proses perjalanan bapak sehingga bisa menjadi kepala sekkolah ini? Jawab:

Proses perjalanan bapak menjadi kepala sekolah jadi guru dulu atau wali kelas atau memiliki jabatan lain seperti jadi kepala perpustakaan setelah itu ikut cakep (calon kepala sekolah) harus dulu jadi wakil kepala sekolah harus mempunyai SK cakep

5. Berapa jumlah tenaga pendidikan PNS di sekolah ini? Jawab:

PNS 31 dan non PNS 28

6. Sumber pembiayaan dan sistem pengalian dana? Jawab:

Sumber pembiayaan dan pengelolaan dana sumber dana sekolah dari dana bos 1400000/ siswa dalam setahun kali jumlah siswa, dan itu dana bos diterima empat tahap jadi 1400000 dibagi empat

7. Saat ada guru yag mealaporkan ada murid yang tidak displin apa yang akan bapak lakukan?

Jawab:

Saat ada murid tidak disiplin dipanggil lalu di buatkan surat pernyataan supaya tidak mengulangi lagi dan kalau tiga kali begitu dan tidak mengindahkan pernyataan itu maka diberi tindakan lari keliling sekolah sebanyak lima kali atau kurang lebih 5 km supaya dia kapok

8. Misi dan visi bapak untuk memajukan sekolah ? Jawab:

Visi misi bapak untuk sekolah penguasaan ilmu penguasaan intake dan tetap sandarannya kepala kepada Allah Subhanahuwata’ala

9. Bagaimana model penerapan yang dilakukan dalam peningkatan mutu pendidikan?

Jawab:

untuk meningkatkan mutu pendidikan modelnya yaitu suatu proses pembelajaran yang baik itu bagaimana siswa itu aktif bentuk kelompok dan guru harus menulis model penerapan apa yang ingin dicapai supaya siswa mengetahui

10. Karakter apa yang bapak terapkan untuk anak didik agar menjadi sekolah bermutu?

Jawab:

Karakter yang bapak terapkan untuk mendidik agar sekolah bermutu tidak mungkin siswa bermutu kalau gurunya tidak bermutu tidak mungkin sekolah itu

sukses kalau sisanya tidak disiplin jadi semua harus disiplin supaya tercapai mutu pendidikan

HASIL WAWANCARA

INFORMAN KUNCI

Nama : Hasnita S.Pd Jabatan : Guru Sosiologi

1. Menurut Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter? Jawab:

pendidikan karakter sebagai ilmu untuk mempelajari perilaku siswa keseharian siswa bagaimana sikap siswa yang diberikan oleh guru

2. Apakah penting pemberian karakter kepada siswa dalam pembelajaran sosiologi? Jelaskan!

Jawab:

sangat penting bukan hanya pembelajaran sosiologi tapi bidang studi yang ada di sekolah, kenapa pemberian karakter sangat penting karena anak-anak tidak dibentuk karakternya pasti perilakunya tidak terarah jadi harus ada penanaman nilai karakter di diri siswa

3. Apa tujuan dari pendidikan penerapan pendidikan karakter dalam pembelajaran sosiologi?

Jawab:

Tujuan dari penerapan pendidikan karakter dalam belajar sosiologi yaitu untuk membentuk perilaku siswa ke arah yang lebih baik

4. Model pembelajaran yang Bapak/Ibu gunakan dalam proses pembelajaran sosiologi untuk membentuk karakter siswa dalam materi hubungan sosial?

Jawab:

Metode pembelajaran yang dilakukan dalam pembelajaran sosiologi Untuk membentuk karakter siswa Metodenya adalah langsung diterjunkan ke dalam pembelajaran sosiologi karena sosiologi mereka belajar hal hal apa saja yang terjadi dalam kehidupan atau dirinya (pembelajaran langsung dan tidak langsung)

5. Nilai karakter apa saja yang Bapak/Ibu berikan dalam pembelajaran sosiologi untuk membentuk karakter siswa dalam materi hubungan sosial?

Jawab:

Nilai karakter berikan dalam pembelajaran sosiologi yaitu nilai nilai Religius dan nilai nilai sosial

6. Dalam penerapan pendidikan karakter sumber ajar apa yang Bapak/Ibu gunakan dalam pembelajaran sosiologi?

Jawab:

Sumber pembelajaran sosiologi buku Sujono Sukanto

7. Bagaimana cara Bapak/Ibu menanamkan nilai-nilai karakter dalam kegiatan belajar mengajar saat materi hubungan sosial?

Jawab:

Saya lebih banyak menjelaskan kepada siswa hubungan sosial itu sendiri manusia tidak terlepas dari bantuan orang lain

8. Apa kendala yang Bapak/Ibu hadapi dalam menerapkan pendidikan karakter kepada siswa dalam pembelajaran sosiologi?

Jawab:

Banyak sekali kendala karena dalam satu kelas itu siswa memiliki karakter yang berbeda beda ada yang bisa mencerna dengan cepat ada juga yang tidak dan harus melakukan pendekatan pada siswa

9. Penilaian apa yang Bapak/Ibu gunakan dalam mengevaluasi pembelajaran sosiologi dalam menerapkan pendidikan karakter?

Jawab:

Penilaian yang digunakan disiplin sopan dan etika

10. Apakah ada perubahan nyata pada siswa setelah diterapkan pendidikan karakter dalam pembelajaran sosiologi?

Jawab:

HASIL WAWANCARA

INFORMAN KUNCI

Nama : Umi Kalsum S.Pd Jabatan : Guru Sosiologi

1. Menurut Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter? Jawab:

Pendidikan karakter dapat diartikan sebagai ilmu untuk mempelajari perilaku siswa, keseharian siswa, bagaimana sikap siswa yang diberikan oleh guru.

2. Apakah penting pemberian karakter kepada siswa dalam pembelajaran sosiologi? Jelaskan!

Jawab:

Penting karena pembelajaran sosiologi mereka bisa mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk dan mereka bisa menerapkan di lingkungannya

3. Apa tujuan dari pendidikan penerapan pendidikan karakter dalam pembelajaran sosiologi?

Jawab:

Membentuk karakter dan perilaku siswa ke arah yang lebih baik

4. Model pembelajaran yang Bapak/Ibu gunakan dalam proses pembelajaran sosiologi untuk membentuk karakter siswa dalam materi hubungan sosial?

Jawab:

5. Nilai karakter apa saja yang Bapak/Ibu berikan dalam pembelajaran sosiologi untuk membentuk karakter siswa dalam materi hubungan sosial?

Jawab: Nilai Sosial

6. Dalam penerapan pendidikan karakter sumber ajar apa yang Bapak/Ibu gunakan dalam pembelajaran sosiologi?

Jawab: Buku Paket

7. Bagaimana cara Bapak/Ibu menanamkan nilai-nilai karakter dalam kegiatan belajar mengajar saat materi hubungan sosial?

Jawab:

Saya lebih banyak menjelaskan kepada siswa hubungan sosial itu sendiri karena manusia tidak bisa terlepas dari bantuan orang lain

8. Apa kendala yang Bapak/Ibu hadapi dalam menerapkan pendidikan karakter kepada siswa dalam pembelajaran sosiologi?

Jawab:

Banyak kendala karena karakter siswa yang berbeda ada yang cepat menerima dan ada yang juga tidak

9. Penilaian apa yang Bapak/Ibu gunakan dalam mengevaluasi pembelajaran sosiologi dalam menerapkan pendidikan karakter?

Jawab:

10. Apakah ada perubahan nyata pada siswa setelah diterapkan pendidikan karakter dalam pembelajaran sosiologi?

Jawab:

INFORMAN TAMBAHAN A. Siswa Edi Arafat

1. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai religius? Jawab:

Iya setiap mata pembelajaran selalu menasehati kami akan pentingnya nilai keagamaan

2. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai karakter? Jawab:

Nilai karakter pasti selalu ada dalam pembelajaran sosiologi supaya kita memiliki karakter yang baik

3. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai toleransi? Jawab:

Iya karena nilai toleransi sangat perlu di lingkungan

4. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai disiplin? Jawab:

Iya karena nilai disiplin perlu untuk kami contoh contohnya berpakaian rapi

5. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai kerja keras ? Jawab:

6. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai kreatif? Jawab:

Iya karena guru selalu menyuruh siswanya untuk kreatif dalam bidang masing masing

7. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai peduli sosial? Jawab:

Guru selalu mengajarkan nilai sosial yang peduli sesama

8. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai tanggung jawab?

Jawab:

Iya karena tanggung jawab itu sangat penting contohnya guru memberi tugas untuk kita kerja kan

9. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai Mandiri? Jawab:

Iya karena nilai mandiri sangat penting bagi kami sebagai siswa contohnya mengerjakan tugas rumah atau PR

10. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai rasa ingin tahu? Jawab:

Karena nilai rasa ingin tahu sangat penting juga contohnya saat guru memberi kuis untuk siswa

INFORMAN TAMBAHAN Siswa

Muhammad yahya

1. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai religius? Jawab:

Iya karena nilai religius bisa kami mengetahui perilaku akhlak yang baik 2. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai karakter?

Jawab:

Nilai karakter sangat penting untuk kami supaya lebihberetika dan lebih sopan.

3. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai toleransi? Jawab:

Iya karena haeus saling menghargai sesame manusia.

4. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai disiplin? Jawab:

Iya karena tanpa disiplin guru kerepotan mengajar

5. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai kerja keras ? Jawab:

6. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai kreatif? Jawab:

Iya itu sangat penting supaya kita bisa mengetahui bidang kita masing-masing.

7. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai peduli sosial? Jawab:

Ya karena di lingkungan kita peduli social ke masyarakat dan harus saling membantu dan tolong menolong

8. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai tanggung jawab?

Jawab:

Iya karena tanggung jawab itu sangat penting bagi kami

9. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai Mandiri? Jawab:

Iya karena mandiri dalam mengerjakan sesuatu dan tidak merepotkan orang lain.

10. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai rasa ingin tahu? Jawab:

INFORMAN TAMBAHAN Siswa

kartika

1. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai religius? Jawab:

Iya sebelum memulai pembelajaran selalu berdoa bersama

2. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai karakter? Jawab:

Ya guru selalu mengajarkan kita bersikap sopantidak menganggu pada saat proses belajar mengajar berlangsung.

3. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai toleransi? Jawab:

Ya guru selalu mengajarkan kita menghargai perbedaan yang ada. 4. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai disiplin?

Jawab:

Iya guru selalu memberitahu kita untuk tepat waktu dalam melakukan sesuatu.

5. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai kerja keras ? Jawab:

6. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai kreatif? Jawab:

Iya dalam mengerjakan tugas harus kreatif.

7. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai peduli sosial? Jawab:

Ya selalu kita harus peduli social dan menghargai orang

8. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai tanggung jawab?

Jawab:

Iya selalu Karena dalam melakukan sesuatu harus bertanggung jawab 9. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai Mandiri?

Jawab:

Iya selalu karaena guru memberitahu tidak boleh bergantung sama orang. 10. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai rasa ingin tahu?

Jawab:

INFORMAN TAMBAHAN Siswa

Sry rahayu

1. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai religius? Jawab:

Iya selalu menananamkan nilai religius seperti sebelum memulai pembelajaran dianjurkan berdoa bersama

2. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai karakter? Jawab:

Ya guru selalu mengajarkan kita nilai karakter, misalnya selalu diajarkann bersikap sopan santun tidak menganggu pada saat proses pembelajaran berlangsung.

3. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai toleransi? Jawab:

Ya guru selalu mengajarkan kita menghargai perbedaan yang ada.tidak membedakan suku, ras dan agama bahkan tidak ada yang membedakan kaya,miskin, dan pintar atau kurang pintar

4. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai disiplin? Jawab:

Iya guru selalu mengajarkan disiplim seperti tidak boleh terlambat harus tepat waktu.

5. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai kerja keras ? Jawab:

Iya seperti tekun belajar

6. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai kreatif? Jawab:

Iya selalu mengajarkan kreatif supay bisa mengetahui bidang masing-masing.

7. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai peduli sosial? Jawab:

Ya selalu kita harus peduli social kemasyarakat dan harus saling membantu orang

8. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai tanggung jawab?

Jawab:

Iya selalu mengajarkan sesuatu harus bertanggung jawab

9. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai Mandiri? Jawab:

Iya selalu karaena guru mengajarkan mandiri melakukan sesuatu dan tidak bergantung sama orang.

10. Apakah dalam mengajar sosiologi guru menanamkan nilai rasa ingin tahu? Jawab:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) Satuan Pendidikan : SMAN 6 Bone

Mata Pelajaran : Sosiologi

Kelas/Semester : XI Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial/1 Materi Pokok : Ragam Kelompok Sosial

Waktu : 6 jam pelajaran A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 :

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2

:

Menghyati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsive, dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 :

Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 :

Mengolah, menalar, dan menyaji ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

3.1 Memahami tinjauan sosiologi dalam mengkaji pengelompokan sosial dalam masyarakat.

4.1 Melakukan kajian, pengamatan, dan diskusi tentang pengelompokan sosial dengan menggunakan tinjauan sosiologi.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mengklasifikasikan kelompok sosial teratur dan kelompok sosial yang takteratur.

3. Mendeskripsikan ragam kelompok sosial yang relatif tidak teratur.

4. Menyebutkan kelompok yang keberadaannya hanya sementara dan kelompok sosial yang relatif bersifat tetap (permanen).

5. Menentukan kelompok sosial teratur (1) menurut sudut pandang individu (2) menurut kualitas hubungan antaranggota (3) menurut erat longgarnya ikatan antaranggota (4) menurut pencapaian tujuan (5) menurut bahan acuannya, serta (6) menurut keprofesionalannya.

6. Mendeskripsikan perbedaan antara kelompok (group) dengan asosiasi. D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui tahapan inkuiri, menyajikan fenomena, observasi, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menyusun kesimpulan peserta didik diharapkan dapat:

1. Membedakan kelompok sosial teratur dan kelompok sosial yang relatif tidak teratur

2. Mendeskripsikan jenis-jenis kelompok sosial teratur.

3. Mendeskripsikan ragam kelompok sosial yang relatif tidak teratur.

4. Menyebutkan kelompok yang keberadaannya atau lama berlangsungnya hanya sementara dan kelompok sosial yang relatif bersifat tetap (permanen).

5. Kelompok sosial teratur (1) menurut sudut pandang individu (2) menurut kualitas hubungan antaranggota (3) menurut erat longgarnya ikatan antaranggota (4) menurut pencapaian tujuan (5) menurut bahan acuannya, serta (6) menurut keprofesionalannya.

6. Mendeskripsikan perbedaan antara kelompok (group) dengan asosiasi. E. Materi Pembelajaran

1. Ragam kelompok sosial teratur dan kelompok sosial yang relatif tidak teratur 2. Ragam kelompok sosial yang keberadaannya hanya sementara dan kelompok

sosial yang relatif bersifat tetap (permanen).

3. Kelompok sosial teratur (1) menurut sudut pandang individu (2) menurut kualitas hubungan antaranggota (3) menurut erat longgarnya ikatan antaranggota (4) menurut pencapaian tujuan (5) menurut bahan acuannya, serta (6) menurut keprofesionalannya.

4. Perbedaan antara kelompok (group) dengan asosiasi.

F. Model dan Metode Pembelajaran

1. Model pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik (scientific). Pembelajaran berbasis proyek (project based learning) menggunakan kelompok diskusi yang berbasis masalah.

2. Metode pembelajaran: studi literatur, diskusi, kerja kelompok, dan penugasan.

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media : power point, charta tentang kelompok-kelompok sosial

2. Alat : laptop, LCD, papan tulis, spidol 3. Sumber Belajar :

a. Andreas Soeroso dan Suwardi. 2014. Sosiologi 2 untuk SMA Kelas XI

Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Bogor: Quadra (halaman 11 – 27).

b. Soerjono Soekanto. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Edisi ke-41. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

c. Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Cetakan ke-8. Jakarta: Rineka Cipta.

d. Peter Worsley, et.al. 1992. Pengantar Sosiologi: Sebuah Pembanding, Jilid

2. Alih Bahasa: Hartono Hadikusumo. Yogyakarta: Tiara Wacana.

e. Anthony Giddens, etc. 2004. Sosiologi: Sejarah dan Berbagai

Pemikirannya. Terjemahan dari: La Sociologie: History at idées.

Yogyakarta: Tiara Wacana.

f. Peter L. Berger dan Thommas Luckmann. 1990. Tafsir Sosial atas

Kenyataan: Risalah tentang Sosiologi Pengetahuan. Jakarta: LP3ES.

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu Pendahuluan Prapembelajaran

1. Guru mengkondisikan kelas dalam suasana kondusif untuk berlangsungnya pembelajaran.

2. Guru memberikan motivasi tentang pentingnya memahami beranekaragamnya kelompok sosial yang terdapat di

masyarakat.

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, termasuk aspek-aspek yang dinilai selama proses pembelajaran. 4. Guru melakukan apersepsi dengan

memberikan pertanyaan secara klasikal yang bersifat menuntun dan menggali mengenai “berita yang berkaitan dengan kelompok-kelompok sosial yang terdapat di masyarakat yang diberitakan di media massa cetak maupun elektronik”. 5. Selanjutnya, guru mengaitkan

kelompok-kelompok sosial tersebut dengan kelompok-kelompok sosial masyarakat dan nonmasyarakat.

10 menit

Inti Fase 1: Penentuan Pertanyaan Esensial Guru mengemukakan pertanyaan esensial yang bersifat eksplorasi pengetahuan yang telah dimiliki siswa berdasarkan pengalaman belajarnya yang bermuara pada penugasan peserta didik dalam melakukan tugasnya. 1. Apa perbedaan kelompok sosial teratur dan

kelompok sosial yang relatif tidak teratur? 2. Sebutkan jenis-jenis kelompok sosial teratur. 3. Sebutkan kelompok sosial yang relatif tidak

Dokumen terkait