• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

1. Penelitian ini hanya baru sampai merancang bahan ajar hasil analisis struktur pantun pada seni budaya palang pintu Betawi. Oleh karena itu, disarankan adanya upaya tindak lanjut untuk mengujicobakan hasil penelitian ini. Uji coba ini dapat dilakukan oleh guru Bahasa dan Sastra Indonesia yang berminat terhadap apresiasi sastra.

2. Penelitian ini perlu dilakukan analisis semiotik terhadap pantun pada seni budaya palang pintu Betawi.

96

DAFTAR PUSTAKA

Amir, Adriyetti. Sastra Lisan Indonesia. Yogyakarta: ANDI. 2013.

Arifin, Bustanul, dkk. Menyimak. Jakarta: Universitas Terbuka. 2008.

Chaer, Abdul. Folklor Betawi Kebudayaan dan Kehidupan Orang Betawi. Jakarta: Masup Jakarta. 2012.

Danandjaja, James. Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. 2002.

Emzir. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: Rajawali Pers. 2011.

Endraswara, Suwardi. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: CAPS. 2013.

Grijns, C.D. Kajian Bahasa Melayu Jakarta. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. 1991.

Hamdani, Mayang, dkk. Kesastraan. Jakarta: Karunika Universitas Terbuka. 1987.

Harapan, Anwarudin. Sejarah, Sastra, dan Budaya Betawi. Jakarta: Asosiasi Pelatih Pengembangan Masyarakat. 2006.

Keraf, Gorys. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2008.

Kurniawan, Heru dan Sutardi. Penulisan Sastra Kreatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2012.

Laksono, Kisyani, dkk. Membaca 2. Jakarta: Universitas Terbuka. 2008.

Luxemburg, Jan van, dkk. Pengantar Ilmu Sastra. Terj. dari Inleiding in de Literatuurwetenschap oleh Dick Hartoko. Jakarta: PT Gramedia. 1984.

Mahayana, Maman, dkk. Pantun Betawi Refleksi Dinamika, Sosial-Budaya, dan Sejarah Masyarakat Jawa Barat dalam Pantun Melayu. Jawa Barat: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. 2008.

Mahayana, Maman. “Pantun sebagai Potret Sosial-Budaya Tempatan: Perbandingan Pantun Melayu, Jawa, Madura, dan Betawi”. Jurnal Kritik. Vol. 04. 2013. h. 85-100.

Meleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2013.

Muhadjir. Bahasa Betawi Sejarah dan Perkembangannya. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 2000.

Mulyasa, E. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2011.

Nursisto. Ikhtisar Kesusastraan Indonesia. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa. 2000.

Puspitasari, Siti Rojab Dian. “Pantun Betawi dalam Siaran Bensradio: Tinjauan Fungsi dan Amanat”. Skripsi pada Sarjana Universitas Indonesia (UI). Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya. 2008.

Pradopo, Rachmat Djoko, dkk. Puisi. Jakarta: Universitas Terbuka. 2007.

Rahmanto, Bernardus . Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius. 1988. Sari, Rostina. “Representasi Budaya Pantun Betawi dalam Tayangan Pesbukers di

Antv Tahun 2013”. Skripsi pada Sarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. 2014.

Semi, M. Atar. Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya Padang. 1988. Siswanto, Wahyudi. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT Grasindo. 2008.

Siswantoro. Apresiasi Puisi-puisi Sastra Inggris. Surakarta: Muhammadiyah University Press. 2002.

________. Metode Penelitian Sastra Analisis Struktur Puisi. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar. 2010.

Suharsaputra, Uhar. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan Tindakan.

Bandung: PT Refika Aditama. 2014.

Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. Apresiasi Kesustraan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 1991.

Tarigan, Henry Guntur. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa. 2011.

Tim Peneliti Kebudayaan Betawi FIB UI. Betawi dalam Seni Sastra dan Seni Suara di DKI Jakarta. Jakarta: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya. 2010.

________________________________. Ragam Seni Budaya Betawi. Jakarta: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya. 2012.

Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press. 2012.

Waluyo, Herman J. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga. 1987.

Sekolah : MTs Negeri 3 Jakarta

Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia

Kelas / Semester : VIII / 2

Alokasi Waktu : 2 X 40 ( 1x pertemuan )

Standar Kompetensi : Membaca

7. Memahami buku novel remaja (asli atau terjemahan) dan antologi puisi

Kompentensi Dasar : 7.2 Mengenali ciri-ciri umum puisi dari buku antologi puisi

Indikator :

1. Mampu menyebutkan struktur fisik dalam puisi. 2. Mampu menyebutkan struktur batin dalam puisi.

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah pembelajaran ini berakhir diharapkan:

1. Peserta didik mampu mendata hal-hal yang bersifat khusus dari puisi-puisi dalam antologi.

2. Peserta didik mampu mengidentifikasi ciri-ciri umum puisi yang terdapat didalam antologi puisi.

Karakter siswa yang diharapkan :

- Dapat dipercaya

- Rasa hormat dan perhatian - Tekun

- Tanggung jawab - Berani

C. Metode Pembelajaran

- Ceramah - Tanya jawab - Latihan

D. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu Pendahuluan Mengondisikan kelas untuk belajar.

 Guru mengajak semua siswa berdo’a

 Guru melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa

 Guru menjelaskan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran

Apersepsi :

 Guru memperlihatkan video pembacaan puisi  Memotivasi :

 Guru memotivasi siswa dengan mengulas pembelajaran sebelumnya

Kegiatan Inti Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

 Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain.

 Menjelaskan kepada siswa tentang materi pembelajaran.

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

 Memutarkan video pembacaan puisi

 Meminta kepada siswa untuk mengamati dan memahami video pembacaan puisi tersebut  Meminta kepada siswa mengidentifikasi

ciri-ciri umum puisi yang terdapat dalam antologi puisi

 Meminta kepada siswa untuk membuat kesimpulan tentang ciri-ciri umum puisi dan hal-hal yang bersifat khusus dalam antologi puisi

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru

 Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.  memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh

pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:

 Membantu menyelesaikan masalah;

 Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.

 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.

 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,

sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran;

 Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

 Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam E. Media Pembelajaran 1. Media a. Power point b. Video 2. Alat a. Komputer b. LCD Projector c. Speaker F. Sumber Pembelajaran

1. Buku paket Bahasa Indonesia

2. Buku referensi / materi lain yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan

Kompetensi Teknik Penilaian

Bentuk

Penilaian Instrumen

 Disajikan sebuah puisi siswa mampu mendata hal-hal yang bersifat khusus dari puisi-puisi dalam antologi

 Disajikan sebuah puisi

siswa mampu

mengidentifikasi ciri-ciri umum puisi yang terdapat didalam antologi puisi. Tes tertulis Tes tertulis Essai Essai Temukanlah hal-hal yang bersifat khusus dari puisi-puisi dalam antologi!

Temukalah ciri-ciri umum puisi yang terdapat didalam antologi puisi!

Penilaian membaca puisi

No. Aspek yang dinilai Skor Skor

Maksimum

1. Menemukan tipografi 1

2. Menemukan diksi 1

3. Menemukan pencintraan 1

1. Menemukan gaya bahasa 1

2. Menemukan rima 1

6. Menemukan tema 1

7. Menemukan rasa 1

8. Menemukan nada 1

Penilaian = Jumlah skor maksimum x 2 = 10 3

Kunci Jawaban

No. Pantun 1 Pantun 2 Skor

Maksimum

1. Tipografi terdiri atas empat larik. Dua larik pertama merupakan sampiran, sedangkan dua larik kedua merupakan isi.

Tipografi terdiri atas empat larik. Dua larik pertama merupakan sampiran sedangkan dua larik kedua merupakan isi.

1

2. Diksi yang digunakan bermakna konotatif atau bukan makna sebenarnya karena tidak mungkin seseorang ditiup sampai meriang, hal tersebut hanya bersifat menghina.

Diksi yang digunakan bermakna konotatif atau bukan makna yang sebenarnya karena tidak mungkin seseorang dapat menendang seekor kerbau ke atap rumah, hal tersebut hanya bersifat marah.

1

3. Citraan yang digunakan penglihatan

Citraan yang digunakan penglihatan

1

4. Gaya bahasa yang

digunakan majas

personifikasi yang terdapat pada larik kedua.

Gaya bahasa yang digunakan majas repetisi yang terdapat pengulangan pada larik kedua dan keempat.

1

seseorang dirinya.

7. Perasaan yang disampaikan penutur, yaitu perasaan kesal.

Perasaan yang disampaikan penutur, yaitu perasaan marah.

1

8. Nada yang digunakan pada pantun tersebut bernada menghina

Nada yang digunakan pada pantun tersebut bernada sombong.

1

9. Amanat yang terdapat pada pantun mengajarkan untuk tidak menghina orang lain.

Amanat yang terdapat pada pantun mengajarkan untuk tidak merendahkan orang lain.

2 10. - Menggunakan bahasa sehari-hari - Mudah dipahami

- Terdapat nilai moral di dalam pantun tersebut.

- Menggunakan bahasa sehari-hari

- Mudah dipahami

- Terdapat nilai moral di dalam pantun tersebut.

5

Penilaian sikap dalam pelajaran membaca

No. Nama Siswa Kemampuan Membaca Nilai K e t Dapat dipercaya Rasa hormat dan perhatian Tekun Tanggung Jawab Berani 1. 2. 3.

1 = sangat kurang 2 = kurang 3 = sedang 4 = baik 5 = amat baik

b. Nilai merupakan jumlah dari skor-skor tiap indikator. c. Keterangan diisi dengan kriteria berikut.

1) Nilai 18-20 berarti amat baik 2) Nilai 14-17 berarti baik 3) Nilai 10-13 berarti sedang 4) Nilai 6-9 berarti kurang

5) Nilai 0-5 berarti sangat kurang

Jakarta, 16 April 2015 Mengetahui,

Guru Pamong Guru Mata Pelajaran

Dra. Jayuni Indah Wardah

Pilihlah salah satu puisi (pantun) berikut ini!

Pantun 1

Pohon cemara batangnya lurus

Ketiup angin pohon bergoyang-goyang Abang punya jawara badannya kurus Aye tiup juga dia meriang

Pantun 2

Biar kurus-kurus gue centeng

Tujuh hari tujuh malem betapa di genteng Biar kate gue kurus jangan anggap enteng Kebo gue tending nyangsang di genteng

No. Aspek yang dinilai Jawaban Skor

Maksimum

1. Temukanlah tipografi pada pantun diatas!

1

2. Temukanlah diksi pada pantun diatas!

1

3. Temukanlah citraan pada pantun diatas!

1

4. Temukanlah gaya bahasa pada pantun diatas!

1

5. Temukanlah rima pada pantun diatas!

1

6. Temukanlah tema pada pantun diatas!

1

7. Temukalah rasa pada pantun diatas! 1

8. Temukanlah nada pada pantun diatas!

1

9. Temukanlah amanat pada pantun diatas!

Tempat : Sanggar Seni dan Kebudayaan Betawi SABA Pusat dan Cabang

Pewawancara : Menurut abang, apa arti dari palang pintu?

Narasumber : Palang pintu dalam SABA ini adalah simbol bahwa pernikahan mempunyai tantangan dan ujian. Siapa yang mampu mengalahkan tantangan dari ujian tersebut, dapat dikatakan pantas untuk melakukan pernikahan bagi kedua mempelai. Nah, jadi palang pintu itu berisi tentang pantun yang saling menjatuhkan jagoan antara mempelai wanita dan mempelai pria.

Pewawancara : Sejak kapan ada tradisi buka palang pintu ditanah Betawi?

Narasumber : Untuk sejarahnya, saya tidak tahu. Saya rasa mungkin zaman Belanda juga ada. Tapi namanya “ngerudat” artinya itu dari pihak mempelai wanita bertarung dengan mempelai pria. Ada istilah palang pintu itu dari berbalas pantun artinya ada nilai perjuangan dalam pernikahan.

Pewawancara : Bagaimana urutan untuk buka palang pintu?

Narasumber : Pertama, pihak laki-laki diiringi alat kecipring, kalau sekarang memakai marawis diiringi lagu islami. Kedua, mengucapkan salam. Ketiga, adanya hadangan dari para jawara pihak pengantin perempuan terhadap rombongan pengantin pria yang menanyakan maksud kedatangan rombongan tersebut. Kemudian terjadi tanya-jawab dalam bentuk berbalas pantun yang sekaligus meminta dua syarat yang harus dilalui oleh pihak pengantin pria, yakni mengalahkan para jawara yang menghadangnya dan pertunjukkan kebolehannya dalam mengaji. Pewawancara : Apa persyaratan agar dapat memainkan palang pintu sanggar SABA?

SABA? Narasumber : Beksi

Pewawancara : Arti dari beksi sendiri itu apa?

Narasumber : Beksi itu artinya pertahanan dari empat penjuru atau beksi juga berupa singkatan yang dapat diartikan berbaktilah engkau pada seruan Illahi. Silat beksi merupakan kebudayaan Betawi yang hampir tidak terlihat dibandingkan kebudayaan Betawi lainnya, seperti ondel-ondel. Adapun untuk jurus-jurusnya, kami memakai sembilan jurus, seperti: 1. Jurus beksi dasar (pembuka)

Jurus pembuka yang mengeluarkan teknik pukulan dan membuka pukulan dengan tangan memotong. Disusul dengan pukulan tangan kiri dan tepak sikut ke depan. Setiap jurus menggunakan hentakkan kaki. Jurus ini berfungsi memukul dan mematahkan tangan.

2. Jurus oleng badan

Setiap pukulan di adakan gerakan menarik tangan yang membentuk sebuah sikut diisertai olengan badan. Jurus ini berfungsi untuk menghindari serangga.

3. Jurus junjung (tunjangan langit)

Bagian dasar murid untuk bisa mendukung teknik sambutan. Jurus ini menggunakan hampir semua elemen tubuh untuk melakukan penyerangan lawan.

4. Jurus rambet

Jurus rambet merupakan jurus merambet atau menarik tangan lawan disertai dengan hentakan kaki. Jurus ini berfungsi menarik serangan tangan lawan disertai dengan memukul dan menginjak kaki lawan agar lawan tidak menyerang.

dengan menggunakan gerakan gedor di ulu hati. 6. Jurus broneng

Jurus yang didominasi oleh sikut tangan. Jurus ini berfungsi untuk menjepit, mematahkan, menangkis dan menggedor lawan. Jurus ini bisa melawan lebih dari satu orang lawan.

7. Jurus lokbe (cabut pisau)

Jurus dimana kedua telapak tangan dipadukan dan digerakain ke arah kiri dan kanan disertai cabut pisau. Jurus ini berfungsi untuk melintir lawan dibarengi mencabut pisau dan diarahkan ke lawan.

8. Jurus cauk debug

Jurus ini menjatuhkan diri ke tanah sambil membuka salah satu telapak tangan. Jurus ini dapat menggunakan media apa saja yang ada di tanah untuk melemparkan ke arah lawan. Ini merupakan salah satu jurus tidak sportif, jurus ini berfungsi untuk mempertahankan diri dimana saat kondisi terdesak baik debu atau pasir dilemparkan ke mata lawan untuk membela diri.

9. Jurus loseng

Jurus loseng merupakan jurus yang di arahkan ke bagian kaki lawan. Jurus ini berfungsi untuk menarik kaki lawan baik tendangan maupun dalam posisi berdiri, dengan tujuan melemparkan atau menjatuhkan tubuh lawan.

Pewawancara : Selain pernikahan adat Betawi, palang pintu biasanya digunakan dalam acara apa?

Narasumber : Acara sambutan penjabat, acara pembukaan gedung dan kesenian Betawi.

buku-buku pantun palang pintu.

Pewawancara : Berapa jumlah pantun yang digunakan dalam permainan palang pintu sanggar SABA?

Narasumber : Jumlah pantunnya sekitar kurang lebih 20an pantun. Pewawancara : Apa ciri khas pantun dalam palang pintu sanggar SABA? Narasumber : Adanya kesamaan akhir ab-ab, aa-aa.

Pewawancara : Pertanyaan terakhir, Apa harapan abang untuk para generasi penerus budaya Betawi?

Narasumber : Harapan saya agar orang Betawi mempunyai nilai-nilai budaya Betawi tinggi dan orang Betawi jangan selalu terpinggirkan artinya orang Betawi bisa menjadi seorang pemimpin di tanahnya sendiri.

WA’ALAIKUM SALAM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH TAMU

METIK CEREME RAME-RAME.. TUAN RUMAH

SIAPA ITU RAME-RAME ??? TAMU

TAMU BARU NYAMPE… TUAN RUMAH

OH…ADA TAMU BARU NYAMPE.. UDEH TERSANGKUT PAKU MALAH TERTIMPA DURI…

KALAU AYE BOLEH TAU

APE TUJUAN ABANG DATENG KE MARI ??? TAMU

OH..ABANG MAU TAU MAKSUD TUJUAN AYE DATENG KE MARI ??? BEGINI BANG !!! BURUNG ANIS TERBANGNYE MALEM

BURUNG KENARI TERBANG DI SIANG HARI …

KALAU BUKAN LANTARAN PERAWAN MANIS YANG ADE DI DALEM BELUM TENTUNYA AYE DATENG KEMARI…

TUAN RUMAH

OH MAKSUD TUJUAN ABANG DATENG KEMARI LANTARAN PERAWAN AYE YANG MANIS ???

TAMU IYE BANG.. TUAN RUMAH EH DENGERIN NI BANG…

TERBANG KE AWAN SI BURUNG ANIS… MENTOK DI KARANG MASUK KE KAMAR

PERAWAN AYE EMANG MANIS

TAPI BUKAN SEMBARANG PERJAKE YANG BISA NGELAMAR TAMU

OH…BEGITU BANG !!!

JADI PERAWAN ABANG BUKAN SEMBARANG PERAWAN ??? DENGERIN NI BANG…

DARI SEWAN KE SAWANGAN ADE PERJAKE LAGI DI MANDIIN

BIAR KATE PERAWAN ABANG BUKAN SEMBARANG PERAWAN TETEP AJE NI PERJAKE BAKAL JADIIN…

TAMU

WADUHHH NGUSIR DIA..

EH BANG IBARAT BAJU UDAH KEPALANG BASAH MASIK NASI JADI BUBUR

BIAR KATE AYE MATI BERKALANG TANAH SEJENGKAL JUGA AYE KAGA BAKALAN MUNDUR..

TUAN RUMAH

JADI ENTE KAGA MAO MUNDUR ??? TAMU

LAH PEGIMANA MAO MUNDUR..ORANG DIBELAKANG ADA ROMBONGAN BESAN

TUAN RUMAH

IKAN SAPU-SAPU MATI DITUSUK DALAM KUALI KUDU MASAKNYE..

NI PALANG PINTU KAGA IZININ ROMBAGAN PADE MASUK SEBELUM ABANG PENUHIN PERSYARATANNYE..

TAMU

OHH JADI KALO MAO DEPETIN NI PERAWAN ADA SYARATNYE BANG ???

TUAN RUMAH

ADALAH..MAO JADI PELAYAN AJE ADA SYARATNYE.. APALAGI MAO AMBIL ANAK PERAWAN ORANG..

TAMU

BANG..KE TANAH ABANG MEMBELI LIMO.. JANGAN LUPE SAMBEL KECAPNYE.. KALO EMANG ITU YANG ABANG MAO

SEBUTIN DAH SYARAT-SYARATNYE.. TUAN RUMAH

BEGINI PERATURANNYE BANG … UDEH PELAN-PELAN TERSANGKUT KAWAT

AYAM JAGO TERTIMPE BATU… PASANG KEPELAN ABANG BIAR KUAT…

NIH LONGKAIN DULU JAWARA AYE SATU PERSATU.. TAMU

OH…BEGITU PERATURANNYE BANG … AYE TERIMA ABANG PUNYE PERATURAN…

TAPI DENGERIN DULU NI BANG… AYAM JAGO ABANG EMANG CAKEP TAPI SAYANG JALANNYA BAPLANG.. JAGOAN ABANG KELIATANNYE CAKEP TETEP AJE AYE BAKALAN KEMPLANG…

TAMU

OH…ABANG PENGEN TAU JAGOAN AYE PUNYE KEMAMPUAN ??? TUAN RUMAH

IYE BANG… TAMU

COBA DEH ENTE TUNJUKIN KALAU ENTE PUNYE KEMAMPUAN … # JAWARA (TUAN RUMAH) #

MAKAN KUE PUTU DI BAGI TIGA NAEK GETEK KE RAWABUAYE.. CUMAN SEGITU YANG ENTE BISA

MASIH CETEK BUAT AYE.. # JAWARA (TAMU) #

BANG..NONTON LENONG PERGI KE MONAS TANPA ALAS KAKI PUN PANAS..

EH BANG KALO NGOMONG JANGAN PANAS-PANAS GUE BELAH PALA LU KAYA NANAS

# JAWARA (TUAN RUMAH) # BUSE…LUH NANTANGIN…MAJULUH…

TAMU

YAHHHH BANG… AYE KATE JUGA APE BANG… ADE LINTAH LAGI NGAMBANG..

AYE KATE JUGA APE BANG… PATAH DEH LEHER JAGOAN ABANG…

TUAN RUMAH

PAYAH LUH…BEGITU AJE KALAH…

LU KAN UDEH DITES TIDUR DI ATAS GERGAJI KAGA’ APE -APE…NGAPA BISE KALAH…

EH BANG…JANGAN SENENG DULU… ADE LINTAH MAKAN PEPAYE.. LINTAH MATOK DI BUNGKUS KAEN.. WALAUPUN PATAH LEHER JAGOAN AYE AYE MASIH PUNYA STOK JAGOAN YANG LAEN…

# JAWARA (TAMU) #

EMANG BENER BANG ADE LINTAH DI BUNGKUS KAEN… TAPI AYE ITUNGIN BERIBU SATU…

WALAUPUN ABANG PUNYE JAGOAN YANG LAEN AYE ADEPIN SATU PERSATU…

# JAWARA (TUAN RUMAH) #

UDEH BANG JANGAN BANYAK BACOT…MAJU LUH KEDEPAN TAMU

BAGAIMANA BANG…ABANG TENTUNYE UDAH LIAT KEMAMPUAN JAGOAN AYE…

TUAN RUMAH

OK DEH BANG…AYE AKUIN KEMAMPUAN JAGOAN ABANG… TAMU

OH…JADI AYE BOLEH MASUK NI… TUAN RUMAH

EEIITT!! ENTAR DULU!! TAMU

ENTAR DULU MULU, NUNGGU APAAN LAGI?? TUAN RUMAH

TADI KAN LU KATA LAPAR?? NOH IKAN GURAME ELU SIANGIN KALO UDEH TAR GUA YANG BAWA SARAT PERTAME BOLEH UDAH LU PENUHIN

TAPI MASIH ADE SARAT YANG KEDUA TAMU

JADI MASIH ADA SARAT LAGI? TUAN RUMAH

MASIH ADE BANG!

BURUNG DARA BURUNG KENARI RENDAH TERBANGNYE DI PUUN KRANJI

SELAEN BISA BUAT JAGA DIRI

CALON MANTU JURAGAN AYE JUGA HARUS BISA NGAJI ITU TUAN RAJA LU BISA NGAJI KAGA?

TAMU

JADI ITU SARAT YANG KEDUA? KAGA SALAH BANG, NIH TUAN RAJA AYE UMUR 2TAUN AJA UDAH BISA BACA PATEHAH BANG, UMUR

5TAUN UDAH NGIKUT MIMPIN TAHLIL! TUAN RUMAH

DIA YANG MIMPIN? TAMU

BUKAN, PAK USTAD! DIA MAH NENTENG BERKAT DOANK! BANG, KALO MAO MOTONG KELAM PAKE GERGAJI

GERGAJINYA KUDU DITAJEMIN

NAMANYA ORANG ISLAM EMANG HARUS BISA NGAJI NIH MURIDNYA NGAJI ELU DENGERIN

TUAN RUMAH

SUBHANALLAH, PINTER BENER MURIDNYA NGAJI,, TAMU

ITU BARU MURIDNYE YANG PERTAMA BANG! TUAN RUMAH

AYE KIRA CUKUP BANG, CALON MANTU BEGINI YANG JURAGAN AYE CARI..

TAMU

JADI UDAH BOLEH MASUK? TUAN RUMAH

UDEH BANG..

KAGA PUNTUNG KAGA BENDO BAJANG-BAJANG DI PUUN KARA

ADA UNTUNG ADA JODO

KITA PANJANG-PANJANG SANAK SODARA TAMU

KALO BEGITU BANG,

GUNUNG MELETUS DI MEDAN DELI ASEPNYA KELUAR SAMPE MUARA

BIAR PUTUS AER DI KALI JANGAN PUTUS KITA BERSODARA

TUAN RUMAH

AHLAN WA SAHLAN BIDHUHURIKUM!! TAMU

ASSALAAMU'ALAIKUM TUAN RUMAH WA'ALAIKUM SALAAM

Latihan beksi Sanggar SABA Latihan beksi Sanggar SABA

dan Maisuroh ini tinggal di jalan darma wanita V Rt/Rw 05/01 Rawa Buaya Cengkareng Jakarta Barat 11740.

Riwayat pendidikan, penulis pernah sekolah di MI Shirathul Rahman tahun 1998, kemudian melanjutkan di sekolah MTs Annida Al-Islami tahun 2005, dan di sekolah SMA Negeri 94 Jakarta tahun 2008. Pada tahun 2011 meneruskan pendidikannya di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, mengambil program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Sekarang penulis sedang menyelesaikan skripsi dengan judul “Struktur Pantun pada Seni Budaya Palang Pintu Betawi dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP” sebagai syarat untuk mencapai gelar sarjana di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Dokumen terkait