• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. PENUTUP

B. Saran

Agar anggota komunitas lektor di Paroki St. Antonius Kotabaru Yogyakarta semakin mampu menyampaikan Sabda dalam perayaan liturgi dan hidup beriman mereka semakin bertumbuh, maka penulis ingin memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Pastor Paroki St. Antonius Kotabaru perlu memberikan perhatian dan dukungan bagi perkembangan komunitas lektor dalam menjalankan tugasnya sebagai penyampai Sabda dalam perayaan Ekaristi. Perhatian dan dukungan yang dimaksudkan adalah memberikan masukan bagi lektor yang bertugas, dan mendukung upaya-upaya yang dilakukan oleh komunitas yang berguna bagi peningkatan hidup beriman lektor.

2. Para pembina iman agar memberikan pembinaan yang tepat bagi komunitas lektor di Paroki St. Antonius Kotabaru Yogyakarta melalui katekese tentang Kitab Suci, agar kehidupan beriman mereka semakin tumbuh dan berkembang. 3. Tim kerja bidang liturgi agar mengupayakan pembinaan teknis bagi lektor baru

dan melakukan koordinasi yang baik dalam membantu lektor menjalankan tugasnya.

4. Teman-teman komunitas lektor di Paroki St. Antonius Kotabaru Yogyakarta, agar saling mendukung menciptakan suasana komunitas yang solid, penuh persaudaraan dan semakin menggiatkan pembinaan teknis bagi semua anggota lektor, terutama bagi anggota lektor yang baru agar semakin terlatih untuk membacakan Kitab Suci sehingga dapat menjalankan tugasnya pelayananya

dengan baik. Dan hal yang terpenting adalah teman-teman mau membaca, merenungkan, dan menghayati Kitab Suci dalam kehidupan sehari-hari agar kehidupan beriman kita semakin berkembang dan dewasa.

DAFTAR PUSTAKA

Banawiratma, JB., (Cs). (1986). Membaca Kitab Suci. Yogyakarta: Kanisius.

Diane Bergant CSA dan Robert J. Karris. (2002). Tafsir Alkitab Perjanjian Baru, Yogyakarta: Kanisius.

Diktat Pembekalan Lektor Gereja Santo Antonius Kotabaru. (2005). Manuskrip. ---. (2007). Manuskrip.

Groenen, C. (1980). Pengantar ke Dalam Perjanjian Lama. Yogyakarta: Kanisius. Groenen, C., – Leks, Stefan. (1986). Percakapan Tentang Alkitab: Sesudah Konsili

Vatikan II. Yogyakarta: Kanisius.

Groome, Thomas H. (1997). Shared Crhistian Praxis. Suatu Model Berkatekese. (FX. Heryatno Wono Wulung, Penyadur). Yogyakarta: Lembaga Pengembangan Kateketik Puskat. (Buku asli diterbitkan 1991).

Hardawiryina, R., (penterjemah). (1993). Dokumen Konsili Vatikan II. Jakarta: Obor. Harun, M. (1996). Penggunaan Kitab Suci Sebagai Buku Umat. Jakarta: Obor. Hermawan Warsito. (1995). Pengantar Metodologi Penelitian, Buku Panduan

Mahasiswa. Jakarta: PT. Pustaka Utama.

Heryatno Wono Wulung. (1999). Kitab Suci di Dalam Katekese. Umat Baru. 191, hal. 3 – 14.

Huber, Th. (1997). Arah Katekese di Indonesia, (Setyakarjana, J.S., Manuskrip). Yogyakarta: Pusat Kateketik.

Husein Umar. (2000). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grapindo.

Jacobs, Tom., (penterjemah, (1969). Konstitusi Dogmatis Dei Verbum Tentang Wahyu Ilahi. Yogyakarta: Kanisius.

---. (1993). Permasalahan Sekitar Kitab Suci 1, Umat bertanya Tom Jacobs Menjawab. Yogyakarta: Kanisius.

LAI. (2002). Alkitab. Jakarta: LAI.

LBI. (1977). Kerasulan Kitab Suci. Jakarta: LBI

Leba A.A. & John M.P. (1994). Latihan Menjadi Lektor, Seri Pastoralia. Ende: Nusa Indah.

Leks, Stefan. (1983). Tumbuh Dalam Iman Berkat Alkitab. Yogyakarta: Kanisius. ---. (1996). Mengenal ABC Kitab Suci. Yogyakarta: Kanisius.

Martasudjita, E. (1999). Sabda Allah Penuh Daya, Memahami Perayaan Sabda Secara Kontekstual. Yogyakarta: Kanisius.

---. (2001). Komunitas Transformatif. Yogyakarta: Kanisius.

Nasution, S., Prof. Dr., MA., (1992). Metodologi Penelitian Naturalistik. Bandung: Tarsito.

Pareira. (1991). Peranan Kitab Suci dalam Liturgi. Yogyakarta: Kanisius.

---. (2006). Lectio Divina; Membaca dan Berdoa dari Kitab Suci. Malang: Dioma.

Roesdianto V. (2005). Sembilan Prinsip Lektor Sebagai Penyampai Sabda Allah. Semarang:Yayasan Pustaka Nusatama.

Setyakarjana, J.S. (1997). Arah Katekese di Indonesia. Yogyakarta: Pusat Kateketik.

Suharyo, I. (1991). Membaca Kitab Suci, Paham-Paham Dasar. Yogyakarta: Kanisius.

Tujuh Puluh Lima Tahun Perjalanan Menjadi Gereja Bagi Semua, Gereja St. Antonius Kotabaru Yogyakarta: Manuskrip.

Waskito J. (1981). Menjadi Lektor. Yogyakarta: Kanisius.

Yohanes Paulus II. (1992). Catechesi Tradendae. (R. Hardawiryana, Penterjemah). Jakarta: Dokpen KWI (Dokumen asli diterbitkan tahun 1979).

(1)

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

Jl. Ahmad Jazuli No. 2 Yogyakarta No. : 101/IPPAK/IX/2006

Hal : Ijin Penelitian

Kepada

Yth. Romo M. Sriyanto, S. J.

Romo Paroki St. Antonius Kotabaru Jn. Dewa Nyoman Oka 18

Yogyakarta

Dengan hormat,

Dengan ini kami memohonkan ijin untuk mahasiswa kami: Nama : Maria Nia Daniati FA.

NIM : 021124023

Program Studi : IPPAK Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Perguruan Tinggi : Universitas Sanata Dharma

Untuk melakukan penelitian lapangan dengan judul “Mengupayakan Katekese tentang Kitab Suci dalam Kehidupan Komunitas Lektor di Paroki St. Antonius Kotabaru Yogyakarta”. Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyelenggaraan tugas akhir (Skripsi) sebagai syarat kelulusan program studi Strata Satu (S1).

Atas perhatian dan ijin yang diberikan kami mengucapkan terimakasih.

Yogyakarta, 30 September 2006 Kaprodi IPPAK

(2) Lampiran 2: Panduan Pertanyaan Wawancara

A. Situasi Kehidupan Lektor yang Mendukung Upaya Katekese Tentang Kitab Suci.

1. Anda pernah menempuh pendidikan di mana saja? 2. Apa motivasi anda menjadi lektor?

3. Bagaimana keterlibatan anda di komunitas lektor?

4. Pada saat apa saja anda membaca dan mendengarkan Kitab Suci? Bagaimana cara membaca Kitab Suci?

B. Peranan Kitab Suci dalam Kehidupan.

5. Apa itu Kitab Suci bagi kehidupan anda sebagai umat beriman dan sebagai lektor?

6. Apakah anda punya tokoh idola dan ayat dalam Kitab Suci yang memberi inspirasi bagi hidup anda?

7. Mengapa Kitab Suci perlu dibacakan dalam Perayaan Liturgi? C. Manfaat Sharing Kitab Suci dalam Kehidupan Lektor.

8. Apa manfaat yang anda dapatkan dari keikutsertaan anda dalam kegiatan Sharing Kitab Suci?

D. Usaha Mendorong Lektor Supaya Menghidupi Kitab Suci. 9. Kegiatan pendalaman Kitab Suci seperti apa yang pernah anda ikuti?

10.Apakah perlu diadakan kegiatan-kegiatan pendalaman Kitab Suci bagi lektor? Bentuk kegiatan yang anda sukai?

(3) Waktu

wawancara Pertanyaan wawancara Jawaban responden

1. Anda pernah menempuh pendidikan di mana saja?

Saya dari SD sampai SMA menempuh pendidikan di sekolah Negri. Baru sekarang; Perguruan Tinggi, saya menempuh pendidikan di lembaga Katolik yaitu di IPPAK (Ilmu Pendidikan Kekhusuan Pendidikan Agama Katolik). 2. Apa motivasi anda menjadi lektor? Awalnya saya melihat lektor membaca ketika di Bandung lalu muncul

kekaguman saya, ketika melihat lektor sebagai pewarta Sabda, maka dari melihat tersebut saya ingin sekali menjadi lektor. Ketika saya ke gereja St. Antonius Kotabaru, saya melihat ada komunitas yang menampung para lektor, saya tertarik dan bergabung dengan komunitas lektor.

3. Bagaimana keterlibatan anda di komunitas lektor?

Saya selalu berusaha untuk hidup berkomunitas, berusaha mengikuti semua kegiatan yang ada. Tapi saya juga punya skala prioritas, yang jelas studi tetap menjadi prioritas utama. Kalau ada kegiatan yang tidak bisa diikuti saya mengkomunikasikannya kepada koordinator dan teman-teman yang bertanggungjawab untuk kegiatan tersebut. Waktu awal masuk komunitas saya sering diminta sebagai pelaksana kegiatan seperti Sharing Kitab Suci. Kegiatan-kegiatan lain yang saya ikuti misalnya Ziarah, Sharing Kitab Suci, Pertemuan Bulanan lektor (Tembul), Koor, dan bertugas sebagai lektor tidak pernah bolong.

Selasa, 8 Mei 2007

Pukul. 10.30 – 10.50 WIB

4. Pada saat apa saja anda membaca dan mendengarkan Kitab Suci? Bagaimana cara membaca Kitab Suci?

Saya mendengarkan Kitab Suci pada saat dibacakan oleh lektor dan oleh Romo dalam Perayaan Ekaristi di gereja. Membaca Kitab Suci pada saat mendapat tugas kuliah karena saya kuliah di IPPAK (Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik) jadi mau tidak mau saya harus bergulat dengan Kitab Suci karena Kitab Suci menjadi bahan kuliah saya. Kalau dalam keseharian, membaca Kitab Suci memang agak sulit bagi saya, saya tidak punya jadwal untuk membacanya, tidak setiap hari tetapi ketika ada hasrat, merasa gelisah dan gundah, saya langsung mencari perikop dan

(4)

cara formal dalam membaca. Saya langsung membuka Kitab Suci dan langsung membaca apa yang ingin saya baca dengan kata lain saya membaca apa yang kebetulan saya buka. Selanjutnya saya langsung merenungkannya dan mengkonfrontasikan dengan pengalaman hidup. Dan bagi saya Kitab Suci menjadi ajaib walaupun saya tidak membacanya secara rutin. Ketika akan bertugas sebagai lektor saya melakukan persiapan yaitu jauh-jauh hari mencari bacaan yang akan digunakan untuk bertugas dengan melihat kalender Liturgi, membaca teks asli Kitab Suci. Persiapan merupakan hal yang sangat penting karena membaca Kitab Suci bukan untuk diri sendiri tetapi membacakan untuk umat.

5. Apa itu Kitab Suci bagi kehidupan anda sebagai umat beriman dan sebagai lektor?

Kitab Suci adalah Kitab Iman karena berisi pengalaman iman umat, artinya bahwa Kitab Suci begitu dekat dengan kehidupan ;tidak jarang saya temui, rasakan dan alami. Kitab Suci mampu meneguhkan iman atau pengalaman hidup sehari-hari. Maka sebagai lektor ketika hendak bertugas perlu latihan membaca berulang-ulang untuk memahami dan menghayati isinya karena apa yang dibacakan berguna bagi kehidupan yang dijalani. Dengan demikian menumbuhkan kedekatan saya dengan Kitab Suci walaupun tidak begitu dekat

6. Apakah anda punya tokoh idola dan ayat dalam Kitab Suci yang memberi inspirasi bagi hidup anda?

Kalau ayat saya tidak hafal cuma ingat kata-katanya, tapi kalau tokoh saya sangat mengidolakan Rasul Paulus karena Tuhan memakai orang yang “brengsek” seperti dia untuk menjadi pelayan Dia. Berarti bukan tidak mungkin Tuhan juga memakai saya yang seperti ini untuk menjadi pelayanNya.

7. Mengapa Kitab Suci perlu dibacakan dalam Perayaan Liturgi?

Agar umat mampu mengkonfrontasikan pengalaman hidupnya dan mampu merasakan kehadiran Tuhan di tengah-tengah mereka.

8. Apa manfaat yang anda dapatkan dari keikutsertaan anda dalam Sharing Kitab Suci?

Diberi tempat untuk mengungkapkan pengalaman yang berkatian dengan tema yang kemudian diteguhkan dengan Sabda Kitab Suci. Saya menyadari bahwa pengalaman hidup saya juga dialami oleh tokoh-tokoh di dalam Kitab

(5) 9. Kegiatan pendalaman Kitab Suci

seperti apa yang pernah anda ikuti?

Sebelum kuliah belum pernah, tetapi ketika kuliah memang Kitab Suci menjadi materi dan bahan kuliah, selain itu juga ketika ada tugas-tugas praktek kuliah misalnya pemimpin Pendalaman Iman di lingkungan atau di komunitas Lektor.

10.Apakah perlu diadakan kegiatan-kegiatan pendalaman Kitab Suci bagi lektor? Bentuk kegiatan yang anda sukai?

Sangat perlu sebagai ajang latihan, belajar menghayati teks Kitab Suci dan memperkaya teks. Bentuk kegiatan tidak harus membuat moment khusus, bisa sebelum pertemuan-pertemuan dengan menyediakan waktu 10 – 15 menit. Kegiatan Sharing Kitab Suci sudah bagus dan perlu dipertahankan.

(6) wawancara

1. Anda pernah menempuh

pendidikan di mana saja?

Saya menempuh pendidikan SD Tarakanita, SMPN 5, SMAN 1 dan kuliah di ATMAJAYA jengjang S2. Waktu SD dapat pelajaran agama, SMP dan SMA juga dapat tetapi diruangan terpisah dan pelajaran tidak begitu maxsimal. Ketika di Perguruan Tinggi juga dapat pelajaran agama saat semester awal. 2. Apa motivasi anda menjadi lektor? Ingin melayani Tuhan.

3. Bagaimana keterlibatan anda di komunitas lektor?

Selalu terlibat aktif dalam setiap kegiatan yang ada, kalaupun tidak bisa terlibat sudah memberi tahu sebelumnya.

4. Pada saat apa saja anda membaca dan mendengarkan Kitab Suci? Bagaimana cara membaca Kitab Suci?

Membaca Kitab Suci sebelum tidur, pada waktu bangun pagi sebelum berangkat kerja dan pada waktu tugas di lektor di gereja. Kalau mendengarkan Kitab Suci pada saat mengikuti perayaan Ekaristi baik harian maupun mingguan. Cara yang dilakukan yaitu dengan menciptakan suasana tenang, membaca dan merenungkannya.

5. Apa itu Kitab Suci bagi kehidupan anda sebagai umat beriman dan sebagai lektor?

Kitab Suci bagi saya sebagai suatu penuntun untuk menuju kepada keselamatan yaitu dengan meneladani Tuhan Yesus. Dalam kesaharian saya selalu berusaha meneladani. Sebagai lektor artinya sebagai penyampai Sabda, punya tanggung jawab yang besar, tidak boleh membaca salah. Maka sebagai lektor harus berusaha menyampaikan Sabda Allah dengan baik dan enak di dengar.

6. Apakah anda punya tokoh idola dan ayat dalam Kitab Suci yang memberi inspirasi bagi hidup anda?

Tokoh Stefanus karena itu nama babtis saya dan yang terutama adalah Yesus. Yesus adalah orang yang fleksibel Dia bisa menjangkau semua golongan manusia dari yang atas sampai bawah dan Yesus mencintai musuhNya. Suatu tantangan besar bagi saya untuk bisa mencintai musuh. Kalau ayat Kitab Suci saya tidak punya ayat khusus karena ayat Kitab Suci mengesan dan tidaknya tergantung situasi hidup saya, misalkan pada saat sedih menemukan ayat yang bisa menghibur maka itulah ayat yang mengesankan. Selasa, 8 Mei

2007

Pukul. 20.30 – 20.52 WIB

7. Mengapa Kitab Suci perlu dibacakan dalam Perayaan Liturgi?

(7)

seperti apa yang pernah anda ikuti? mengikuti kursus Kitab Suci di Pastoran bersama Fr. HerwantoSJ. 10.Apakah perlu diadakan

kegiatan-kegiatan pendalaman Kitab Suci bagi lektor? Bentuk kegiatan yang anda sukai?

Sangat perlu untuk membantu lektor mengerti dan memahami Kitab Suci. Perlu memotivasi teman-teman untuk terlibat dalam kegiatan pendalaman Kitab Suci. Kegiatan Sharing Kitab Suci sangat membantu untuk memahami Kitab Suci maka perlu dipertahankan.

(8) wawancara

1. Anda pernah menempuh pendidikan di mana saja?

SD Pangudi Luhur di Solo, SMPN di solo, SMAN juga di Solo, kuliah di UGM (Universitas Gadjah Mada) di Yogyakarta. Selama bersekolah di sekolah negri tetap dapat pelajaran agama tapi standar-standar saja.

2. Apa motivasi anda menjadi lektor? Ingin membantu umat agar bisa mendengarkan Sabda Tuhan dengan baik dan ingin melayani umat.

3. Bagaimana keterlibatan anda di komunitas lektor?

Sangat terlibat dan kalau dibutuhkan tetap membantu selagi punya waktu. 4. Pada saat apa saja anda membaca

dan mendengarkan Kitab Suci? Bagaimana cara membaca Kitab Suci?

Yang jelas tidak setiap hari, saya sering lupa untuk membaca Kitab Suci kalau ingat baru membaca dan itupun kalau ada niat. Sekarang masih memaksa diri untuk bisa membaca tetapi tidak punya metode khusus untuk membaca, aku membaca apa yang menarik dan membaca ke mana tanganku menuntu. Dan biasanya aku membaca pada saat sepi/merasa diri sepi. Kalau mendengarkan Kitab Suci pada saat mengikuti Perayaan Ekaristi, Sharing Kitab Suci dan ibadat di lingkungan. Saya lebih suka membaca Kitab Suci sendiri karena kalau tidak mengerti bisa membaca berulang-ulang.

5. Apa itu Kitab Suci bagi kehidupan anda sebagai umat beriman dan sebagai lektor?

Kitab Suci sebagai obat kerinduan dan salah satu sarana untuk menemukan jawaban-jawaban. Memang tidak selalu mendapat jawaban pada saat membaca tetapi pasti menemukan jawaban dengan cara yang lain setelah menbaca Kitab Suci. Sebagai lektor saya lebih bisa akrab dengan Kitab Suci dan terbantu untuk memahami dan menghayatinya.

Rabu, 8 Mei 2007

Pukul. 19.00 – 19.16 WIB

6. Apakah anda punya tokoh idola dan ayat dalam Kitab Suci yang memberi inspirasi bagi hidup anda?

Rasul Paulus karena sering membacanya. Dari perjuangannya, pertobatannya dan menurut aku dia seorang murid yang sangat kompeten. Makna yang bisa diambil dari Rasul Paulus bagi aku adalah segala sesuatu itu bisa dan harus diperjuangkan. Kalau ayat Kitab Suci dari Pengkotbah”Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya”. Maknanya bagiku adalah bahwa seringkali kita punya rencana-rencana yang tidak berjalan baik sesuai dengan apa yang kita harapkan. Artinya rencana tersebut tidak baik di mata Tuhan

(9) dari keikutsertaan anda dalam

Sharing Kitab Suci?

pokok-pokok dari bacaan, dan menambah banyak wawasan tentang Kitab Suci, sehingga sebagai lektor terbantu untuk bisa menyampaikan bacaan dengan lebih baik karena mengerti maksud dari bacaan tersebut.

9. Kegiatan pendalaman Kitab Suci seperti apa yang pernah anda ikuti?

Pembekalan Kitab Suci pada saat awal menjadi menjadi lektor, dan Sharing Kitab Suci.

10.Apakah perlu diadakan kegiatan-kegiatan pendalaman Kitab Suci bagi lektor? Bentuk kegiatan yang anda sukai?

Seorang lektor perlu mengenal Kitab Suci dan tahu tentang Kitab Suci karena dengan demikian terbantu untuk bisa menyampaikan dengan baik kepada umat. Harapannya semakin banyak lektor yang berani untuk membaca Kitab Suci. Selain itu terus diupayakan agar teman-teman lain terlibat dalam kegiatan Pendalaman Kitab Suci, maka Sharing Kitab Suci harus dipertahankan.

(10) wawancara

1. Anda pernah menempuh pendidikan di mana saja?

SD di Tarakanita Bumijo, SMPN 1 dan SMAN 7 dan sekarang kuliah di UGM jurusan teknologi hasi hutan. Selama menempuh pendidikan dari SD sampai sekarang selalu mendapatkan pelajaran agama.

2. Apa motivasi anda menjadi lektor? Karena saya kurang begitu tahu tentang Kitab Suci jadi menjadi lektor ingin tahu tentang Kitab Suci.

3. Bagaimana keterlibatan anda di komunitas lektor?

Saya selalu membantu selagi dibutuhkan dan selalu berusaha mengikuti semua kegiatan yang ada dalam komunitas seperti: Sharing Kitab Suci, Koor, Tembul, dan kegiatan-kegiatan yang lain.

4. Pada saat apa saja anda membaca dan mendengarkan Kitab Suci? Bagaimana cara membaca Kitab Suci?

Saya membaca Kitab Suci pada saat tidak ada kerjaan atau pada saat-saat santai dan saya suka membaca tentang nabi-nabi. Diusahakan membaca minimal satu kali dalam satu minggu. Ketika membaca Kitab Suci saya tidak memilih Kitab Suci tertentu. Saya membaca biasa-biasa saja tidak ada cara-cara tertentu yang saya gunakan, karena saya membaca hanya sekedar ingin tahu saja dan membaca seperti ketika saya membaca artikel atau majalah. Kalau mendengarkan Kitab Suci pada saat mengikuti Perayaan Ekaristi dan Sharing Kitab Suci.

5. Apa itu Kitab Suci bagi kehidupan anda sebagai umat beriman dan sebagai lektor?

Kitab Suci berisi pengalaman manusia pada jaman dahulu seperti cerita nabi-nabi dan gerasi berikutnya bisa mengerti apa yang diinginkan oleh Allah dalam kehidupannya. Dengan kata lain Allah menginginkan kehidupan manusia seperti yang di sabdakan dalam Kitab Suci. Kitab Suci bagi saya sebagai penuntun hidup, maka Sabda Tuhan harus disampaikan kepada umat jaman sekarang melalui lektor. Maka seorang lektor harus mempersiapkan bacaan lalu membaca dengan serius kerena merupakan Sabda kebenaran. Lektor membacakan agar umat tahu maksud yang dibacakan.

Kamis, 10 Mei 2007

Pukul. 20.30 – 20.50 WIB

6. Apakah anda punya tokoh idola dan ayat dalam Kitab Suci yang memberi inspirasi bagi hidup anda?

Tokoh yang paling menarik adalah Yesus karena membawa pembaharuan misalnya hukum Taurat diluruskan maksudnya. Selain itu Yesus berani tampil walaupun akhirnya Dia disalibkan. Saya ingin meneladani Yesus

(11) Allah. 7. Mengapa Kitab Suci perlu

dibacakan dalam Perayaan Liturgi?

Supaya mengingatkan umat selain itu saya tidak tahu. 8. Apa manfaat yang anda dapatkan

dari keikutsertaan anda dalam Sharing Kitab Suci?

Sharing pengalaman dari teman-teman meneguhkan saya; menjadi semakin sadar bahwa tidak ada manusia yang sempurna maka dengan membaca Kitab Suci manusia semakin disempurnakan. Wawasan tentang Kitab Suci semakin bertambah. Termotivasi untuk mengetahui tentang Kitab Suci dan kalaupun tidak tahu maksud, melakukan konsultasi kepada orang yang tahu misalnya kepada Frater.

9. Kegiatan pendalaman Kitab Suci seperti apa yang pernah anda ikuti?

Pembekalan awal ketika masuk dalam komunitas lektor, Sharing Kitab Suci dan dulu pernah ikut PIA (Pendampingan Iman Anak) dan PIR (Pendampingan Iman Remaja).

10.Apakah perlu diadakan kegiatan-kegiatan pendalaman Kitab Suci bagi lektor? Bentuk kegiatan yang anda sukai?

Sangat perlu karena Kitab Suci sebagai tuntuntan bagi manusia untuk menjadi sempurna di mata Allah. Maka untuk lektor Sharing Kitab Suci tetap dipertahankan karena meruapakan kegiatan yang bagus.

(12) wawancara

1. Anda pernah menempuh pendidikan di mana saja?

TK sampai Kuliah di Yayasan Katolik, selain mengikuti pelajaran agama di sekolah, pada waktu SD dan SMP ada kegiatan Pendalaman Iman (PI).

2. Apa motivasi anda menjadi lektor? Ingin melayani, karena Tuhan sudah memberikan semuanya maka sekarang saatnya untuk memberi kepada orang lain.

3. Bagaimana keterlibatan anda di komunitas lektor?

Setiap tugas harus dijalani walupun pernah bolong karena terlambat bangun, tetapi aku senang dapat tugas banyak. Sering ikut semua kegiatan yang ada dan sebisa mungkin mengikuti dan membantu dalam kegiatan-kegiatan. Hanya sekarang sering tidak bisa ikut berkegiatan karena ada tugas tambahan memberi les.

4. Pada saat apa saja anda membaca dan mendengarkan Kitab Suci? Bagaimana cara membaca Kitab Suci?

Membaca Kitab Suci setiap hari dan harus. Aku merasa perlu saat-saat teduh, karena kita perlu untuk mendengarkan Tuhan bicara lewat membaca Kitab Suci. Saat Tuhan berbicara kita mendengarkan dan sat kita bicara Tuhan mendengarkan kita. Jadi setiap hari harus ada waktu khusus untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Biasanya menggunakan cara kontemplasi, membaca diam dan mendengarkan. Selain itu juga mengunakan buku renungan harian untuk mencari makna dari bacaan. 5. Apa itu Kitab Suci bagi kehidupan

anda sebagai umat beriman dan sebagai lektor?

Kitab Suci membarikan kedamaian, ketenangan dalam melakukan semua katifitas sehari-hari, sehingga membantu untuk mengambil keputusan secara bijak. Kitab Suci juga menuntun suara hati. Kitab Suci sebagai makanan jiwa, sehingga tidak bisa jauh dari membaca Kitab Suci. Pernah sampai dua hari tidak membaca Kitab Suci, dan kau merasa hidupku menjadi bingung tidak punya arah.

Sebagai lektor aku selalu melakukan persiapan sebelum bertugas yaitu latihan teknis dan berusaha memahami maksud bacaan, dan tidak sulit bagi aku untuk memahami karena sudah sering membaca Kitab Suci.

Dokumen terkait