• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI PENUTUP

B. Saran

Menyadari betapa pentingnya pembentukan karakter religius di Pesantren Rakyat Al Amin, berdasarkan temuan- temuan penelian dan kesimpulan, bahwa ada beberapa saran yang ingin peneliti sampaikan sebagai berikut:

1. Bagi Pesantren Rakyat, terkait dengan strategi pembentukan karakter religius, untuk memperluas jaringan kerja sama. Tidak hanya sesame Pesantren Rakyat, melainkan juga dengan pesantren modern atau salaf lainnya. Agar pesantren lainnya mampu membuka peluang bagi semua santri yang ingin belajar, yang berasal dari latar belakang berbeda (anak jalanan, anak putus sekolah, dan lain- lain), tanpa memandang bulu. Di samping itu, pesantren rakyat juga diharapkan melakukan evaluasi kembali terkait strategi yang diterapkan agar mampu membentuk karakter religius sesuai dengan yang diharapkan.

2. Bagi peneliti selanjutnya, untuk memperdalam dan mengembangkan lagi tentang strategi kiai dalam pembentukan karakter religius santri.

151

DAFTAR PUSTAKA

Akhwan, Muzhoffar, 2014, Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasinya dalam Pembelajaran di Sekolah/ Madrasah, Jurnal Pendidikan Islam el-Tarbawi Vol. 7. No. 1

Akhyar Lubis, Saiful, 2007, Konseling Islami Kiai dan Pesantren, Yogyakarta:elSAQ Press

Al-Albani, Muhammad Nashiruddin, 2006, Ringkasan Shohih Muslim Jilid 2 Jakarta: Pustaka Azzam

Al-Anwari, Amirul Mukminin, 2014, Strategi Karakter Peduli Lingkungan di Sekolah Adiwiyata Mandiri, Jurnal Ta’dib, Vol. XIX, No.02, Edisi November

Azizah, Tsalis Nurul, 2017, Pembentukan Karakter Religius yang Berbasis Pembiasaan dan Keteladanan di SMA Sains Al-Qur’an Wahid Hasyim Yogyakarta, Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga

Bahri Ghazali, M. 2003, Pesantren Berwawasan Lingkungan, Jakarta: CV. Prasasti

Barnawi dan M. Arifin, 2012, Strategi & Kegiatan Pembelajaran Pendidikan Karakter, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Bawani, Imam. 2011. Pesantren Buruh Pabrik: Pemberdayaan Buruh Pabrik Berbasis Pendidikan Pesantren, Yogyakarta:LKiS Cahyono, Heri, 2016, Pendidikan Karakter: Strategi Pendidikan Nilai

dalam Membentuk Karakter Religius, Jurnal Ri’ayah Vol. 01, No. 02 Juli-Desember, Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Metro

Ch, Mufidah. 2012. Pesantren Rakyat: Perhelatan Tradisi Kolaboratif Kaum Abangan dengan Kaum Santri Pinggiran di Desa Sumberpucung Kabupaten Malang Jawa Timur, Malang: el Harakah Vol. 14 No.1

Choridatul Arifa, Faza, 2017, Strategi Pembentukan Karakter Religius di SD Negeri Wonokerto 1 Malang” , Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Malang

Depdiknas, 2007, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka Dokumen Pesantren Rakyat Al Amin Kecamatan Sumberpucung

Dhofier, Zamakhsyari, 1982, Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kyai, Jakarta:LP3ES

Djamas, Nurhayati, 2008, Dinamika Pendidikan Islam di Indonesia Pasca Kemerdekaan, Jakarta: PT Raja Grafinda Persada

Fadillah, Ahmad. 2016. Analisis Minat Belajar dan Bakat Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa, Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika. Vol. 1 No. 2, Agustus

Fahmi, Muhammad. 2015. Mengenal Tipologi dan Kehidupan Pesantren, Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam, Syaikhuna, Vol. 6 No. 2 Geertz, Clifford. 1960. Religion of Java, The Free Press of Glencoe, dalam

Mufidah Ch, Pesantren Rakyat: Perhelatan Tradisi Kolaboratif Kaum Abangan dengan Kaum Santri Pinggiran di Desa Sumberpucung Kabupaten Malang Jawa Timur, Malang: el Harakah Vol. 14 No.1 2012

Ghazali, Imam. 2003. Kitabul Arba’in fii Usuluddiin, Surabaya: Ampel Mulia

Guna Pambudi, Glady, 2016. Pembentukan Karakter Religius Melalui Pesantren Siswa Ummul Quro di MAN Purbalingga Kabupaten Purbalingga, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto

Gunawan, Heri, 2012 Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi, Bandung: Alfabeta

Ghofur, Wawancara, Sekretaris Pesantren Rakyat Al Amin Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang, 28 Juli 2020

Hamid, Hamdani dan Beni Ahmad Saebani, 2013, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, Bandung: CV. Pustaka Setia

Hasan, Wawancara, Kepala Madrasah Diniyah Pesantren Rakyat Al Amin Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang, 29 Juli 2020 Indonesia, Lajnah Pentashihan Al- Qur’an Kementrian Agama Republik.

2013. Al- Qur’an Al- Karim dan Terjemahnya, Jakarta: Halim Publishing dan Distributing

J. Moleong, Lexy, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya

Jacob, HM. 1984. Pondok Pesantren dan Pengembangan Masyarakat Desa, Bandung: Angkasa

Kemendiknas, 2010

Kementerian Pendidikan Nasional, 2010

Kementerian Agama RI. 2014

.

Al-Qur’an Terjemah dan Tajwid, Bandung: Sygma

Kuncoro, Mudrajad, 2006, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, Jakarta: Erlangga

Lismijar, 2019. Pembinaan Sikap Ikhlas Menurut Pendidikan Islam, Jurnal UIN Ar-Raniry, Intelektualita 5 (2)

Lutvia, Rika. Wawancara Online, Pendidik Pesantren Rakyat Al Amin Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang, 19 Mei 2020 Mahmud, 2011, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka Seti Maimun, Agus dan Agus Zainal Fitri, 2010, Madrasah Unggulan Lembaga

Pendidikan Alternatif di Era Kompetitif, Malang: UIN-Maliki Press

Majid, Abdul dan Dian Andayani , 2013, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, Bandung: PT Rosda Karya

Majid, Abdul dan Dian Andayani, 2011, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, Bandung: PT Rosda Karya

Maskuri, 2018. Pendidikan Karakter Disiplin di Lingkungan Sekolah. Jurnal Tawadhu’. Vol.2. No. 1

Maslamah, 2016

.

Nilai-Nilai Karakter dalam Kurikulum Humanistik di FITK IAIN Surakarta, Jurnal at-tarbawi, Vol. 1, No. 2, Juli-Desember

Megawati, Ratna, 2007, Pendidikan Karakter Solusi yang Tepat Unttuk Membangun Bangsa, Bogor: Indonesia Heritage Foundation Muhaimin, 2001. Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan

Pendidikan Islam di Sekolah, Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Muhasim, 2017. Budaya Kejujuran dalam Menghadapi Perubahan Zaman, Palapa: Jurnal Studi Keislaman dan Ilmu Pendidikan, Vol. 5, No. 1, Mei

Mulyasa, E. 2011, Manajemen Pendidikan Karakter, Jakarta: Bumi Aksara Munir, Muhammad Misbahul. Wawancara, Santri Pesantren Rakyat Al

Naim, Ngainun. 2012, Character Building Optimalisas Peran Pendidikan dalam Pengembangan Ilmu & Pembentukan Karakter Bangsa, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Narwati, Sri, 2011, Pendidikan Karakter Pengintegrasian 18 Nilai Dalam Mata Pelajaran, Yogyakarta: Familia

Narwati, Sri. 2011. Pendidikan Karakter Pengintegrasian 18 Nilai Dalam Mata Pelajaran,Yogyakarta: Familia,

Nata, Abuddin, 2011, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta:Kencana

Nihwan, Muhammad dan Paisun. 2019. Tipologi Pesantren (Mengkaji Sistem Salaf dan Modern), JPIK Vol. 2 No. 1, 71

Nur Fadhilah, Muthia, 2017, Strategi Pengasuh Pondok Pesantren Dalam Membentuk Karakter Santri di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 4 Kabupaten Konawe Selatan, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Instititut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari

Nurjanisah, dkk, 2017. Analisis Penyalahgunaan NAPZA dengan Pendekatan Health Belief Modal, Jurnal Ilmu Keperawatan, 5:1 Nurzakiyyah, 2017, Strategi Pembentukan Karakter Peserta Didik di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Mapilli Kec. Mapilli Kab. Polewali Mandar, Skripsi, Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Alauddin Makassar

Observasi Pesantren Rakyat Al Amin Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang

Pusat Kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional, 2011

Prastowo, Andi, 2010, Menguasai Teknik-Teknik Koleksi Data Penelitian Kualitatif, Jogjakarta: Diva Press

Prastowo, Andi, 2011, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Rahardjo, Dawam, 1983, Pesantren dan Pembaharuan, Jakarta: LP3ES Rasyid, Hamdan, 2007, Bimbingan Ulama: Kepada Umara dan Umat,

Jakarta: Pustaka Beta

Rouf, Muhammad. 2016. Memahami Tipologi Pesantren dan Madrasah sebagai Lembaga Pendidikan di Indonesia, Jurnal Pendidikan Islam TADARUS, UM Surabaya, Vol.5 No.1

Sahlan, Asmaun, 2009, Mewujudkan Budaya Religius di Sekolah, (Malang: UIN-Maliki Press

Sam, Abdullah. Wawancara, Kiai Pesantren Rakyat Al Amin Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang, 07 Mei 2020

Samani, Muchlas dan Hariyanto, 2012, Konsep dan Model Pendidikan Karakter, Bandung: Rosda Karya

Samani, Muchlas dan Hariyanto, 2014, Konsep dan Model Pendidikan Karakter, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Saptono, 2011, Dimensi-Dimensi Pendidikan Karakter: Wawasan, Strategi, dan Langkah Praktis, Jakarta: Esensi Divisi Penerbit Erlangga Sastrapradja, M. ,1981, Kamus Istilah Pendidikan dan Umum, Surabaya:

Usaha Nasional

Shobirin, Agus. Wawancara, Santri Pesantren Rakyat Al Amin Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang, 28 Juli 2020

Siswanto, 2013 Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Religius, Jurnal Tadris Vol. 8 No. 1 Juni, Jurusan Tarbiyah STAIN Pamekasan Sjarkawi, 2006, Pembentukan Kepribadian Anak, Jakarta: Bumi Aksara Sondang, Siagian P. 2004. Managemen Strategi, Jakarta: Bumi Aksara Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D,

Bandung: Alfabeta

Sujana, Elva dkk. 2017. Kebutuhan Spiritual Keluarga dengan Anak Penderita Penyakit Kronis, Jurnal Pendidikan Keperwatan Indonesia, 3(1)

Sulman dan Nur Alim Hamzah, 2019. Ikhlas dalam Beribadah sesuai dengan Tuntunan Al Qur-an dan Hadits, Jurnal Ushuluddin Adab dab Dakwah, 2 (1)

Syamli, Ah. dan Firdausi, 2018, Strategi Kyai Dalam Pembinaan dan Pembentukan Moral Santri di Ma’had Tahfidz Al=Qur’an Zainul Ibad Prenduan, Jurnal JPIK Vol. 1 No. 1, Maret

Tamam, Badrut. 2018. Reorientasi Pendanaan Pendidikan dalam Membangun Mutu Sekolah, Misykat Al Anwar: Jurnal Kajian Islam dan Masyarakat. Vol 29, No. 2

Thoifah, I’anatut. 2013. Model Pesantren Rakyat Al Amin di Sumberpucung Kabupaten Malang. Tesis Program Magister Pendidikan Agama Islam Sekolah Pasca Sarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Wahid, Abdurrahman, 2001, Menggerakkan Tradisi: Esai-Esai Pesantren, Yogyakarta: LIKIS

Yahya, Wawancara Online, Ustadz Pesantren Rakyat Al Amin Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang, 19 Mei 2020

Yasmin, Faizatul Lutfiya, dkk. 2016. Hubungan Disiplin dengan Tanggungjawab Belajar Siswa, Jurnal Pendidikan; Teori, Penelitian dan Pengembangan, Vol. 1 No. 4, April

Zubaedi, 2011, Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan, Jakarta: Kencana

Zubaedi, 2012, Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan, Jakarta: Kencana

Lampiran I

KEMENTERIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Jalan Gajayana 50 Malang Telepon 0341-552398,

Faksimile 0341-552398

BUKTI KONSULTASI Nama : Dwi Dian Wigati

NIM : 16110130

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Judul Skripsi : Strategi Kiai dalam Pembentukan Karakter Religius Santri di Pesantren Rakyat Al Amin Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang

No. Tanggal Materi Konsultasi TTD

1. 05/12/2019 Pengajuan judul

- Penggantian kata “pengasuh” menjadi “kiai”

2. 19/12/2019 Bab 1-3

-Penggantian fokus masalah -Definisi istilah

3. 17/01/2020 Bab 1-3

-Perbaikan teori

4. 07/02/2020 ACC

5. 07/07/2020 Bab 4-6

6. 11/08/2020 Kondisi santri sebelum dan sesudah, karakteristik santri, karakteristik pesantren, nilai karakter religius yang dikembangkan, keberhasilannya, kebijakan, upaya-upaya dan metode kiai. Data-data (santri dan asatidz), serta model-model pendidikan di Pesantren Rakyat

7. 21/08/2020 Abstrak, bagan, pembahasan temuan dengan teoti 8. 24/08/2020 Abstrak 9. 25/08/2020 ACC Malang, 25 Agustus 2020 Mengetahui, Ketua Jurusan, Dr. Marno, M.Ag NIP.197208222002121001

Lampiran II

Lampiran III

Lampiran IV

Lampiran V

Pedoman Pengumpulan Data

A. Pedoman Wawancara

1. Kepada Kiai Pesantren Rakyat Al Amin a. Apa itu Pesantren Rakyat Al- Amin?

b. Bagaimana pendapat Kiai tentang karakter religius?

c. Apa saja karakter religius yang dibangun di Pesantren Rakyat? d. Apa saja nilai yang dikembangkan dalam pembentukan karakter

religius santri?

e. Apa saja program/ kegiatan yang menjadi penunjang terbentuknya karakter religius?

f. Apa saja kegiatan yang menjadi ciri khas Pesantren Rakyat Amin? g. Bagaimana proses pelaksanaan kegiatan tersebut agar memperoleh

karakter religius?

h. Bagaimana cara mengintegrasikan karakter religius dengan lingkungan pesantren?

i. Bagaimana langkah-langkah strategi Kiai dalam pembentukan karakter religius?

j. Bagaimana cara memantau perkembangan perilaku santri ketika di luar pesantren?

k. Apa saja hambatan dan tantangan dalam penerapan strategi kiai dalam pembentukan karakter religius? Melihat banyaknya santri yang memiliki latar belakang yang beragam.

l. Bagaimana solusi ,dari hambatan tersebut?

m. Apa saja yang menjadi factor pendukung penerapan strategi kiai dalam pembentukan karakter religius santri?

2. Kepada Ustadz/ Ustadzah Pesantren Rakyat Al Amin

a. Bagaimana pandangan narasumber tentang Pesantren Rakyat Al Amin?

b. Apakah karakter religius menurut narasumber?

c. Apa saja karakter religius yang dibangun di Pesantren Rakyat Al Amin?

d. Apa saja nilai yang dikembangkan dalam pembentukan karakter religius santri?

e. Apa saja kegiatan/ program yang menunjang terbentuknya karakter religius santri?

f. Bagaimana proses pelaksanaan kegiatan tersebut agar memperoleh karakter religius yang diharapkan?

g. Siapakah yang mendampingi kegiatan tersebut?

h. Bagaimana penerapan strategi kiai dalam pembentukan karakter religius santri?

i. Apa saja hambatan dan tantangan dalam penerapan strategi kiai dalam pembentukan karakter religius?

j. Bagaimana solusi hambatan tersebut?

k. Apa saja faktor pendukung penerapan strategi kiai dalam pembentukan karakter religius santri di Pesantren Rakyat Al Amin? 3. Kepada Santri Pesantren Rakyat Al Amin

a. Bagaimana dengan pandangan anda tentang Pesantren Rakyat? b. Perubahan apa yang anda rasakan ketika di Pesantren Rakyat? c. Kegiatan apa saja yang menunjang pembentukan karakter religius santri?

B. Pedoman Observasi

`Mengenai Penerapan Strategi Kiai dalam Pembentukan Karakter Religius Santri di Pesantren Rakyat Al Amin Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang

C. Pedoman Dokumentasi

1. Dokumen terkait Gmabaran Umum Pesantren Rakyat Al Amin Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang.

2. Dokumen terkait pelaksanaan kegiatan di Pesantren Rakyat Al Amin Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang

Lampiran VI

Catatan Lapangan I

Metode Pengumpulan data : interview Hari/ tanggal : Kamis, 07 Mei 2020 Lokasi : Pesantren Rakyat

Waktu : 10. 00 WIB -11. 30 WIB

Informan : KH. Abdullah Sam, S.Psi

Deskripsi data

Abdullah Sam, S.Psi adalah kiai Pesantren Rakyat Al Amin. Beliau juga yang menjadi penggagas berdirinya pesantren rakyat hingga sekarang. Berikut wawancara dengan narasumber:

Peneliti : Apa itu Pesantren Rakyat Al- Amin?

Informan : Pesantren Rakyat adalah pesantren yang aktivitas dan kurikulumnya ala rakyat. Masyarakat yang tidak mau pesantren. Jika butuh modal, kita modali. Jika yang muda tidak mau ngaji, inginnya olahraga ya kita modali. Jika ibu- ibu ingin sayur, maka kita ajak menanam sayur. Jadi, ngaji ala rakyat, pakaian ala rakyat, aktivitas ala rakyat.

Peneliti :Bagaimana pendapat Kiai tentang karakter religius?

Informan : Karakter religius adalah orang yang memiliki kemampuan banyak hal, mampu menyebarkan rahmat secara luas untuk semua makhluk ciptaan Allah dan lingkungan sekitar baik hewan, tumbuhan dan sesama manusia. Jadi religius tidak melulu wiridan, rajin tahlil tapi suka menggibah. Untuk itu, jika orang religusnya tinggi maka akan membutuhkan dua kesalehan yakni kesalehan ritual dan sosial. Orang tersebut mampu menyeimbangkan antara kepentingan dunia dan akhirat. Siang hari memfokuskan diri untuk kepentingan umat, dakwah, masyarakat dan pengembangan peradaban serta kebudayaan. Jika malam fokus untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan dzikir, sholat dan ibadah lainnya

Peneliti :Apa saja karakter religius yang dibangun di Pesantren Rakyat?

Informan : Saya tidak tahu ada berapa karakter religius. Saya kira harus semuanya. Namun, tidak menempel pada satu anak. Ada yang alim kendang, ada yang alim kitabnya, ada yang alim nguli, ada yang alim gamelan dan ketipung, ada yang alim ngarit. Jangan lihat bahwa anak ini tidak bisa mengaji, tapi lihatlah dari anak jalanan mau mondok. Paling tidak entah penuh apa tidak pasti sholat dan mengaji

Peneliti :Apa tujuan pembentukan karakter religius di Pesantren Rakyat Al Amin?

Informan : Saya menyediakan santri agar nanti menjadi wit sepe. Maksudnya, diuncalne cukul, diencepne cukul, diwalik cukul, ditumpangne cukul. Harapan saya santri seperti itu

Peneliti : Apa saja nilai karakter religius yang dikembangkan?

Informan : Nilai karakter yang dikembangkan disini itu, Islam Rahmatal lil ‘Alamin. Islam yang ramah dan penuh rahmat, menyenangkan. Jadi disini itu benar-benar rahmatal lil ‘alamin mbak. Merangkul orang gamelan, korak, welcome dengan agama lain dan kejawen. Bahkan saya juga mengundang bantengan, dan pencakan. Karena Puncak pendidikan adalah perubahan sikap kearah lebih baik

Peneliti : Bagaimana kondisi santri di Pesantren Rakyat Al Amin?

Informan : Santri masuk kita biarkan sampai 40 hari, bertingkah apapun itu, bedigasan diomongi dengan hikmah. Sehingga sopan santun menjadi habit. Orang nakal itu bukan karena niat, tapi memang karena tidak punya tempat, pencopet. Liar karena tidak ada pilihan. Makanya pesantren bukan menjemput bola tetapi membuat bola

Peneliti :Apa saja program/ kegiatan yang menjadi penunjang terbentuknya karakter religius?

Informan : Diniyah ngaji 5 kali. bada subuh, setelah itu, masuk sekolah. Yang SMA semua ngaji kitab dan MTs mengaji metode an- nashr untuk belajar Al

Qur’an, bada ashar, bada maghrib terkadang dzikiran dan ngaji, dan ba’da isya. Selain itu, juga melaksanakan sholat malam dan istighosah. Sedangkan untuk setiap selesai sholat dhuhur, rutin membaca nariyah 40 kali pada hari Senin, yasinan setiap hari selasa, istighosah hari rabu dan tahlil hari kamis serta rutihanan fatihahan malam Jum’at. Hal tersebut untuk menginternalisasikan nilai- nilai Ahlussunnah wal Jama’ah

Peneliti :Apa saja kegiatan yang menjadi khas Pesantren Rakyat Amin? Informan : semuanya khas pesantren rakyat

Peneliti : Bagaimana proses pelaksanaan kegiatan tersebut agar memperoleh karakter religius?

Informan : Semuanya mengalir, kamu mau jadi apa terserah yang penting berusaha dan berdo’a. Setiap orang memiliki ahli bidang tersebut. Setiap pelaksanaan kegiatan kiai, ustadz- ustadzah mengajak untuk melakukan kegiatan bersama- sama. Jika suatu saat kiai dan ustadz- ustadzah tidak dapat mendampingi maka mereka bisa melakukan kegiatannya mandiri atau saling memimpin temannya. Sehingga ketika ada kegiatan di masyarakat, santri dapat memimpinnya

Peneliti : Bagaimana cara mengintegrasikan karakter religius dengan lingkungan pesantren?

Informan : Saya pernah membaca di Kiai Agus Salim, anaknya pintar berbagai Bahasa, baik dari Bahasa Belanda, Jerman, Inggris, Arab. Beliau ditanya sama tamunya yang berasal dari Belanda. Bagaimana anak-anaknya bisa pintar berbagai Bahasa asing? Kiai menjawab, “Mana ada anak kuda belajar meringkik, artinya jika bapak dan ibuknya meringkik, maka anaknya ikut meringkik. Uswatun hasanah lebih dominan. Jadi mengajak lebih baik dari pada menyuruh Peneliti :Bagaimana penerapan strategi Kiai dalam pembentukan karakter religius?

Informan : Dalam pembentukan karakter, saya menggunakan multilevel strategi. Contoh sekarang seperti yang saya kirim ke sekolah mebel dan elektro. Jadi kami memandang semua ini kelas, setiap orang ngajio rono, sinauo kono. Jadi orang menganggap di rumah. Saya menyebut disini itu universitas Islam nusantara. Universitas alam, kuliah tanpa bangku, kita yang mengajar, kita yang belajar, kita

yang memberi gelar. Puncak dari pendidikan adalah perubahan tingkah laku. Yang kurang baik menjadi baik (religius). Kita tidak menyuruh tetapi mengajak dalam berbagai hal. Disini yang saya katakn religius itu tidak hanya wiridan, tetapi bagaimana bisa termanifestasi atau terinternalisasi dalam diri santri itu hasilnya adalah saleh sosial. Pengertian kepada teman, tetangga, orang tua. Ketika pulang ada perubahan sikap. Jadi perilaku itu, salah satu indicator yang saya lihat. Bukan waktunya di pesantren wiridan apa tidak, tetapi bagaimana dia mampe memberi arti bermanfaat bagi dirinya juga lingkungan sekitar. Yang terpenting lagi adalah kedisiplinan mbak. Bener di Pesantren rakyat itu anaknya ngarit, nguli. Tetapi jika sekolah tidak memakai seragam yang licin, maka anaknya saya suruh pulang. Tidak usah sekolah. Ada tempat masing. Kalau malam tidak memakai sarung, maka saya larang dan wajib pakai kopyah. Jadi harus pandai menempatkan diri

Peneliti :Bagaimana kebijakan kiai dalam pembentukan karakter religius santri di Pesantren Rakyat Al Amin?

Informan : Kebijaksanaan saya berangkat dari honesty is the best policy (kejujuran adalah kebijakan terbaik). Kebijaksanaan lebih penting dari keadilan. Jadi saya lebih tidak kebijakan tetapi kebijaksanaan. Menghargai multikulturalisme, heterogenitas. Sebagaimana Allah memberikan isyarat seperti tubuh kita

Peneliti :Bagaimana cara memantau perkembangan perilaku santri ketika di luar pesantren?

Informan : saya memiliki santri yang saya sebagai mata- mata teman- temannya. Selain itu, saya juga memberikan hak kepada masyarakat kampong untuk melapor kemaksiatan atau perilaku santri ketika berada diluar, sehingga bisa terdeteksi. Peneliti :Apa saja hambatan dan tantangan dalam penerapan strategi kiai dalam pembentukan karakter religius? Melihat banyaknya santri yang memiliki latar belakang yang beragam.

Informan : Kesulitan pertama, pendanaan terbatas (mandiri), maka harus banyak kreativitas dan mengembnagkan usaha dan mengetuk donator. Kedua, Sebagian santri masih membawa budayanya dari rumah, seperti suka mencuri, pacaran dan NAPZA yang mana bisa menular pada yang lain. Ketiga, sebagian pendidik masih

kurang memiliki kesadaran. Namun, kiai memaklumi karena pesantren belum memberikan kemakmuran. Keempat, sinergitas antara pesantren dengan masyarakat sekitar

Peneliti : Bagaimana solusi ,dari hambatan tersebut?

Informan : kita harus kreatif dan inovatif dengan membuka bidang usaha apapun, seperti warung kecil, market place, beternak, bertani, memanfaatkan aplikasi you tube untuk berdakwah dan sebagainya. Bagi pendidik yang kesadarannya masih kurang, kita beri teladan dan open manajemen, supaya mereka tabi’ pada kita. Peneliti : Apa saja yang menjadi faktor pendukung penerapan strategi kiai dalam pembentukan karakter religius santri?

Informan : sikap belajar sabar, ikhlas, istiqomah, kreatif dan inovatif, terus mengembangkan diri, serta memperkuat jaringan

Interpretasi data :

Abdullah Sam, Kiai Pesantren Rakyat, beliau sangat berwibawa dan merakyat. Beliau juga sangat antusias ketika dimintai bantuan untuk memberikan informasi terkait pesantren rakyat.

Catatan Lapangan II

Metode Pengumpulan data : interview online Hari/ tanggal : Kamis, 19 Mei 2020 Via : Video call di whatsapp Waktu : 20. 30 WIB -21. 00 WIB

Informan : Rika Lutvia

Deskripsi data

Rika adalah salah satu informan dari pendidik di Pesantren Rakyat. Berikut wawancara bersama informan:

Peneliti : Bagaimana pandangan narasumber tentang Pesantren Rakyat Al Amin? Informan : Pesantren Rakyat itu mengayomi masyarakat dari kalangan ekonomi menengah ke bawah. Dalam pembelajarannya tidak hanya diajari pendidikan umum dan mengaji. Melainkan juga diajari dengan kegiatan bermasyarakat. Seperti bertani, ngarit rumput untuk sapi, membersihkan kolam, takziyah dan lain- lain

Peneliti : Apakah karakter religius menurut narasumber?

Informan : Karakter religius itu pintar dalam hal pelajaran dan mengaplikasikan pada kehidupan sehari- hari di masyarakat, bisa hidup mandiri, bertani dan mengikuti ajaran Rasulullah SAW.

Dokumen terkait