• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

C. Saran

Berdasarkan penelitian tingkat konsentrasi belajar pada siswa kelas khusus olahraga SMP Negeri 1 Kalasan diberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Siswa KKO

Hendaknya siswa meningkatkan konsentrasi belajar dalam kemampuan akademik dan pendampingan orangtua yang optimal.

Lebih fokus pada kepentingan belajar dan sekolah.

69

2. Bagi Sekolah SMP Negeri 1 Kalasan

Kepada peserta didik SMPN 1 Kalasan kelas KKO agar bisa menjadi bahan kajian sebagai referensi agar peserta didik KKO kedepannya bisa lebih baik dan memanagement waktu agar konsentrasi belajar lebih optimal.

3. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling

Dari hasil penelitian ini, Guru BK diharapkan mampu membantu meningkatkan konsentrasi siswa kelas VIII A dan IX A khusus olahraga melalui usulan topik program peningkatan konsentrasi belajar yang sudah dibuat peneliti pada bab sebelumnya.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan menganalisis faktor-faktor lainnya yang diduga dapat mempengaruhi konsentrasi belajar.

70

DAFTAR PUSTAKA

Agus Mahendra.(2010). Modul Senam Artistik. Bandung : FPOK UPI.

Amalia Cahya Setiani, Ninik Setyowani, Kusnarto Kurniawan. (2014).

Meningkatkan konsentrasi belajar melalui layanan bimbingan kelompok.

journal. Unnes.ac.id/sju/index.php/jbk. Diunduh pada 25 Juni tahun 2020 dari

file:///C:/Users/Windows/Downloads/3751-Article%20Text-7688-1-10-20141015%20(4).pdf.

Anwar, Suroyo. (2009). Pemahaman Individu, Observasi, Checklist, Interview,.

Kuesioner dan Sosiometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, S. (20020. Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta:

PT. Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. (2009). Metode Penelitian. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Azwar, S.( 2012). Reliabilitas dan Validitas.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Departemen Pendidikan Nasional, (2010), Pendidikan Karakter Teori & Aplikasi, Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional.

Deporter, Bobbi & Hernacki, Mike. (2006). Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman & MEnyenangkan. Bandung: PT.Mizah Pustaka.

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

F.J. Monks, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, 1987.

Hakim, Thursan.(2005). Mengatasi Gangguan Konsentrasi. Jakarta : Puspa Swara.

Hakim, Thursan.(2003). Belajar Secara Efektif. Jakara : Puspa Swara.

71

Hamali, Oemar. (2004). Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.

Hurlock, E.B. (1990). Psikologi Perkembangan. Edisi 6. Jilid 2. Alih Bahasa Meitasari Tjandrasa. Jakarta: Erlangga.

Ikawati. (2016). Upaya Meningkatkan Konsentrasi Belajar Siswa KMS (Kartu Menuju Sejahtera) Menggunakan Konseling Kelompok bagi Siswa. Jurnal Psicopedagogia. Vol 5, No. 1.

Istiani. (2008). Pengaruh Keikutsertaan Siswa dalam Program Bimbingan Belajar, Lingkungan Belajar Siswa dan Fasilitas Belajar di Rumah Terhadap Hubungan antara Konsentrasi Belajar dan Prestasi Belajar Siswa pada Bidang Studi Ekonomi. Skripsi. Diunduh pada tanggal 10 Juni 2020 dari file:///C:/Users/Windows/Downloads/skripsi%20 usd%20 mnrt%20 ubaddiyah-unlocked.pdf

Lestari, Friska. (2017). Meningkatkan Konsentrasi Belajar Siswa dengan Menerapkan Pembelajaran Kontekstual pada Pembelajaran IPA. Nomor:

158620600003/6/A-1/S-1.file:///E:/FRISKA%20LESTARI%20DAPUS.pdf Mappiare, Andi.(1982).Psikologi Remaja.Surabaya: Usaha Nasional.

Mulyadi.(2010).Diagnosis Kesulitan Belajar dan Bimbingan terhadap Kesulitan Belajar Khusus.Yogyakarta: Nuha Litera.

Ningsih, L. P. A. W. (2014). Penerapan Konseling Eksistensial Humanistik dengan Teknik Meditasi untuk Meningkatkan Konsentrasi Belajar pada Siswa Kelas X Titl 3 SMK Negeri 3 Singaraja. e-journal Undiksha, Vol. 2, No. 1,2.

Diunduh pada 11 April tahun 2020 dari

72

https://media.neliti.com/media/publications/244977-penerapan-konseling-eksistensial-humanis-dbb34e81.pdf

Nugroho, W.(2007). Belajar Mengatasi Hambatan Belajar. Surabaya: Prestasi Pustaka.

Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan.

Jakarta: Salemba Medika.

Olivia, Femi. (2010). Mendampingi Anak Belajar. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Paraswati, Yeni. (2016). Hubungan Antara Bimbingan Belajar dengan Konsentrasi Belajar Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 2 Kasihan. Artikel:

Repository PGRI Yogyakarta.http://repository.upy.ac.id/id/eprint/1165

Peraturan Kepala Dinas Kabupaten Kulon Progo Nomor: 136/KPTS/2013 Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru dan Penyelenggaraan Proses Pembelajaran Program Kelas Olahraga pada Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas.

Prasetyan, Gilang. (2015). Analisa Sarana Dan Prasarana Pembelajaran Kelas Khusus Olahraga KKO) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Se-Kabupaten Sleman. Jurnal Administrasi Pendidikan.

file:///C:/Users/Windows/Downloads/Documents/2683-5355-1-SM.pdf

Prayitno. (1995). Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Rahmawati, Dewi, Arifiani. (2014). Perbandingan Tingkat Konsentrasi Belajar Anak Sekolah Dasar Dilihat Dari Kebiasaan Makan Pagi. BELIA. Vol.3 Halm.33. Diunduh pada tanggal 25 Juni 2020 dari file:///E:/ciri-ciri%20ke%202%20lengkap.pdf

Santrock (2008) , psikologi pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Kencana prenanda medika grup.

Shaw dan Costanzo. (1985). Theories of Social Psychology. (2nd ed). Singapore:

McGraw-Hill.

73

Singgih Gunarsa dkk (1996). Psikologi Olahraga Teoridan Praktek. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.

Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Supriyo.(2008). Studi Kasus Bimbingan Konseling. Semarang : CV.Nieuw Setapak

Sri Rumini dan Siti Sundari, (2004), Perkembangan Anak dan Remaja, Jakarta:

PT. Asdi Mahasatya.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&N. Bandung: Alfabeta, CV.

Sumaryanto. (2010). Pengelolaan Pendidikan Kelas Khusus Istimewa Olahraga menuju tercapainya Prestasi Olahraga. Modul. Universitas Negeri Yogyakarta.

Tabrani, Rusyan, Atang Kusdinar, dan Zainal Arifin. (1989). Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remadja Karya.

Tasmudji, Tarsis Pengembangan Diri, (Yogyakarta: Liberty,1998)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun (2005) Tentang Sistem Keolahragaan Nasional.

Veronika, Natalia. (2017). Gambaran Faktor yang Mempengaruhi Konsentrasi Belajar Anak Usia Sekolah di SMP Negeri 45. Bandung: STIKES DHB.

http://www.digilib.stikesdhb.ac.id/index.php?p=show_detail&id=11599&keyw ords

Winkel, W.S dan M.M. Sri Hastuti. (2004). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta : Media Abadi.

Yusuf, Syamsu dan Nurihsan, A. Juntika. (2005). Landasan Bimbingan &

Konseling. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

74

LAMPIRAN

75

76 B. Kata Pengantar

Teman-teman yang terkasih,

Saya Susi Praja mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling yang sedang melakukan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi. Pada kesempatan ini, saya meminta kerelaan dan kesediaan siswa-siswi untuk mengisi skala ini. Skala ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat konsenrasi belajar pada siswa-siswi kelas khusus olahraga SMP Negeri 1 Kalasan . Saya sangat mengharapkan siswa-siswi mengisi skala ini dengan teliti, jujur, dan sesuai dengan pengalaman siswa-siswi sendiri. Kuesioner ini bermanfaat bagi siswa-siswi untuk mengetahui tinggi atau rendahnya konsentrasi belajar siswa Kelas Khusus Olahraga (KKO). Jawaban siswa-siswi sangatlah saya hargai dan membantu dalam memperoleh informasi yang sebenarnya untuk membantu penulisan skripsi saya. Atas kesediaanya saya ucapkan terimakasih.

C. Petunjuk Pengisian

Bacalah dan pahamilah masing-masing pertanyaan dengan teliti. Pilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan pengalaman teman-teman pada kolom alternative jawaban dengan memberikan tanda centang (√).

1. Sangat Sesuai (hal yang dimaksudkan sangat sesuai dengan pengalaman teman-teman )

2. Sesuai (hal yang dimaksudkan sesuai dengan pengalaman teman-teman)

3. Tidak Sesuai (hal yang dimaksudkan tidak sesuai dengan pengalaman teman-teman)

4. Sangat tidak sesuia (hal yang dimaksudkan sangat tidak sesuai dengan pengalaman teman-teman )

77 teman saya mengucapkan terimakasih.

Selamat Mengerjakan :)

D. Identitas

Nama :

Nim :

No Pernyataan Sangat

Sesui pelajaran kepada teman yang sedang kesulitan.

4. Saya aktif di kelas karena memahami materi

7. Saya malas berolahraga meskipun tidak berada di lingkungan sekolah.

8. Saya pasif karena kurang memahami materi.

9. Saya dapat menjelaskan materi pelajaran kepada teman yang sedang kesulitan.

10. Saya sulit menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.

11. Saya enggan membantu teman dalam

78

15. Saya membuat mind mapping.

16. Saya malas menyusun kalimat sesuai dengan SPOK.

17. Jika materi tidak jelas saya hanya diam.

18. Saya mengikuti pendapat orang lain.

19. Saya antusias saat memperhatikan materi.

20. Saya membenarkan semua pernyataan teman.

21. Saya mencatat jika ada hal-hal penting dalam materi.

22. Saya bosan ketika memperhatikan materi.

23. Saya mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.

24. Menurut saya tidak perlu berdiskusi karena materi sudah benar.

25. Saya memberikan pendapat saya jika diminta.

26. Pandangan saya kosong (melamun) ke papan

29. Saya mampu memecahkan masalah yang saya hadapi.

30. Menurut saya tidak perlu mencatat hal-hal penting dalam materi.

31. Saya menjadi mandiri setelah mengikuti pramuka.

32. Saya menunggu orang lain membuat kesimpulan untuk saya pahami.

33. Saya dapat menjelaskan kembali materi

79 duduk berselonjor.

35. Saya mencermati setiap penjelasan guru.

36. Saya mampu menjawab soal ujian dengan

42. Saya dapat menilai (mengevaluasi) materi yang diberikan.

43. Saya acuh ketika ada guru yang menjelaskan materi di depan kelas.

44. Saya bersemangat untuk memahami materi yang dijelaskan.

45. Saya lebih memilih bercanda dengan teman ketika guru menjelaskan materi.

46. Saya dapat membuat kesimpulan dari materi pelajaran.

47. Saya memiliki kesulitan dalam menjelaskan kembali materi yang telah diajarkan.

48. Saya bertanya kepada guru ketika penjelasan yang diberikan kurang jelas.

49. Saya kesulitan mencari perbedaan dan kesamaan antara 1 materi dengan yang lainya.

50. Saya dapat melihat perbedaan dan persamaan antara satu materi dengan materi yang lain.

51. Saya percaya semua yang dikatan guru benar, jadi tidak perlu mengevaluasi materi.

80 53. Saya meminta orang lain untuk memecahkan

masalah masalah yang saya hadapi.

54. Saya akan menyanggah pernyataan teman saya, jika dirasa tidak tepat.

55. Saya kesulitan dalam bertukar pikiran saat berdiskusi dengan teman.

56. Saya mengabaikan teman yang mengganggu saat guru menjelaskan materi.

57. Karena saya tidak paham maka saya enggan berpendapat ketika berdiskusi.

58. Saya mengacungkan tangan ketika hendak bertanya atau menjawab.

59. Karena kurang paham maka saya menolak menjawab pertanyaan di papan tulis.

60. Saya menambahkan pendapat teman yang kurang ketika berdiskusi.

61. Saya duduk dengan tegap ketika bersemangat mendengarkan materi.

62. Jika saya kurang paham materi maka saya enggan memberikan pendapat saat proses pembelajaran di kelas. menggelengkan kepala jika tidak paham.

66. Saya kurang memahami materinya maka saya enggan untuk berbagi ilmu pada orang lain.

81

No Pernyataan Sangat

Sesuai 2. Saya mampu bertukar pikiran saat berdiskusi

dengan teman.

3. Saya kurang mampu menjelaskan materi pelajaran kepada teman yang sedang kesulitan.

4. Saya aktif di kelas karena memahami materi yang diberikan.

5. Saya acuh untuk memahami materi yang dijelaskan.

7. Saya malas berolahraga meskipun tidak berada di lingkungan sekolah.

8. Saya pasif karena kurang memahami materi.

9. Saya dapat menjelaskan materi pelajaran kepada teman yang sedang kesulitan.

10. Saya sulit menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.

11. Saya enggan membantu teman dalam mengerjakan tugas.

12. Saya dapat menyusun kalimat sesuai dengan SPOK.

14. Saya kurang mandiri meskipun telah mengikuti pramuka.

16. Saya malas menyusun kalimat sesuai dengan SPOK.

17. Jika materi tidak jelas saya hanya diam.

19. Saya antusias saat memperhatikan materi.

21. Saya mencatat jika ada hal-hal penting dalam materi.

22. Saya bosan ketika memperhatikan materi.

23. Saya mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.

26. Pandangan saya kosong (melamun) ke papan tulis.

27. Saya melakukan diskusi untuk mencari tau yang tepat.

28. Saya mengabaikan teman yang sedang

82 hadapi.

30. Menurut saya tidak perlu mencatat hal-hal penting dalam materi.

31. Saya menjadi mandiri setelah mengikuti pramuka.

32. Saya menunggu orang lain membuat kesimpulan untuk saya pahami.

33. Saya dapat menjelaskan kembali materi dengan mudah.

34. Ketika saya tidak memperhatikan maka saya duduk berselonjor.

35. Saya mencermati setiap penjelasan guru.

36. Saya mampu menjawab soal ujian dengan tepat.

37. Ketika saya bosan saya akan menaruh kepala saya di meja.

38. Saya menyimak penjelasan teman saat membahas materi.

39. Saya lebih suka berdiam melihat teman dan guru saling bertanya.

40. Pandangan saya hanya ke guru yang sedang menjelaskan materi.

41. Saya rutin berolahraga meskipun tidak berada di lingkungan sekolah.

42. Saya dapat menilai (mengevaluasi) materi yang diberikan.

43. Saya acuh ketika ada guru yang menjelaskan materi di depan kelas.

45. Saya lebih memilih bercanda dengan teman ketika guru menjelaskan materi.

46. Saya dapat membuat kesimpulan dari materi pelajaran.

47. Saya memiliki kesulitan dalam menjelaskan kembali materi yang telah diajarkan.

48. Saya bertanya kepada guru ketika penjelasan yang diberikan kurang jelas.

49. Saya kesulitan mencari perbedaan dan

kesamaan antara 1 materi dengan yang lainya.

52. Saya mampu memberikan pendapat saat proses pembelajaran di kelas.

53. Saya meminta orang lain untuk memecahkan

83 berdiskusi dengan teman.

57. Karena saya tidak paham maka saya enggan berpendapat ketika berdiskusi.

58. Saya mengacungkan tangan ketika hendak bertanya atau menjawab.

59. Karena kurang paham maka saya menolak menjawab pertanyaan di papan tulis.

60. Saya menambahkan pendapat teman yang kurang ketika berdiskusi.

61. Saya duduk dengan tegap ketika bersemangat mendengarkan materi.

62. Jika saya kurang paham materi maka saya enggan memberikan pendapat saat proses pembelajaran di kelas.

63. Ketika guru meminta jawaban di papan tulis, saya maju dan menjawabnya.

64. Saya mampu berbagi materi pelajaran pada orang lain.

65. Saya mengangguk jika paham dan menggelengkan kepala jika tidak paham.

66. Saya kurang memahami materinya maka saya enggan untuk berbagi ilmu pada orang lain.

85

Kelas2. Saya mampu bertukar pikiran saat berdiskusi dengan teman.3. Saya kurang mampu menjelaskan materi pelajaran kepada teman yang sedang kesulitan.4. Saya aktif di kelas karena memahami materi yang diberikan.5. Saya acuh untuk memahami materi yang dijelaskan.7. Saya malas berolahraga meskipun tidak berada di lingkungan sekolah.8. Saya pasif karena kurang memahami materi.9. Saya dapat menjelaskan materi pelajaran kepada teman yang sedang kesulitan.10. Saya sulit menjaw ab pertanyaan yang diajukan oleh guru.11. Saya enggan membantu teman dalam mengerjakan tugas.12. Saya dapat menyusun kalimat sesuai dengan SPOK.14. Saya kurang mandiri meskipun telah mengikuti pramuka.16. Saya malas menyusun kalimat sesuai dengan SPOK.17. Jika materi tidak jelas saya hanya diam.19. Saya antusias saat memperhatikan materi.21. Saya mencatat jika ada hal-hal penting dalam materi.22. Saya bosan ketika memperhatikan materi.23. Saya mampu menjaw ab pertanyaan yang diajukan oleh guru.26. Pandangan saya kosong (melamun) ke papan tulis.27. Saya melakukan diskusi untuk mencari tau yang tepat.28. Saya mengabaikan teman yang sedang menjelaskan materi.29. Saya mampu memecahkan masalah yang saya hadapi.30. Menurut saya tidak perlu mencatat hal-hal penting dalam materi.31. Saya menjadi mandiri setelah mengikuti pramuka.32. Saya menunggu orang lain membuat kesimpulan untuk saya pahami.33. Saya dapat menjelaskan kembali materi dengan mudah.34. Ketika saya tidak memperhatikan maka saya duduk berselonjor.35. Saya mencermati setiap penjelasan guru.36. Saya mampu menjaw ab soal ujian dengan tepat.37. Ketika saya bosan saya akan menaruh kepala saya di meja.38. Saya menyimak penjelasan teman saat membahas materi.39. Saya lebih suka berdiam melihat teman dan guru saling bertanya.40. Pandangan saya hanya ke guru yang sedang menjelaskan materi.41. Saya rutin berolahraga meskipun tidak berada di lingkungan sekolah.42. Saya dapat menilai (mengevaluasi) materi yang diberikan.43. Saya acuh ketika ada guru yang menjelaskan materi di depan kelas.44. Saya bersemangat untuk memahami materi yang dijelaskan.45. Saya lebih memilih bercanda dengan teman ketika guru menjelaskan materi.46. Saya dapat membuat kesimpulan dari materi pelajaran.47. Saya memiliki kesulitan dalam menjelaskan kembali materi yang telah diajarkan.48. Saya bertanya kepada guru ketika penjelasan yang diberikan kurang jelas.49. Saya kesulitan mencari perbedaan dan kesamaan antara 1 materi dengan yang lainya.52. Saya mampu memberikan pendapat saat proses pembelajaran di kelas.53. Saya meminta orang lain untuk memecahkan masalah masalah yang saya hadapi.55. Saya kesulitan dalam bertukar pikiran saat berdiskusi dengan teman.57. Karena saya tidak paham maka saya enggan berpendapat ketika berdiskusi.58. Saya mengacungkan tangan ketika hendak bertanya atau menjaw ab.59. Karena kurang paham maka saya menolak menjaw ab pertanyaan di papan tulis.60. Saya menambahkan pendapat teman yang kurang ketika berdiskusi.61. Saya duduk dengan tegap ketika bersemangat mendengarkan materi.62. Jika saya kurang paham materi maka saya enggan memberikan pendapat saat proses pembelajaran di kelas.63. Ketika guru meminta jaw aban di papan tulis, saya maju dan menjaw abnya.64. Saya mampu berbagi materi pelajaran pada orang lain.65. Saya mengangguk jika paham dan menggelengkan kepala jika tidak paham.66. Saya kurang memahami materinya maka saya enggan untuk berbagi ilmu pada orang lain.TOTAL SISWA

8A 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 150

86

87

88

34 Pearson Correlation .329* Valid

89

47 Pearson Correlation .478** Valid

90

60 Pearson Correlation .494** Valid

91

Dokumen terkait