• Tidak ada hasil yang ditemukan

Saran Untuk Dinas Kota Tangerang Selatan

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

1. Saran Untuk Dinas Kota Tangerang Selatan

Memperbaiki SOP yang telah dibuat untuk tujuan untuk mempermudah petugas dalam memahami dan menjalankan sistem pelayanan yang sesuai dengan standar yang telah dibuat.

2. Saran Untuk Puskesmas Ciputat Timur

a. Kepala Puskesmas serta pemegang program KIA sudah sebaiknya lebih menekankan kepada karyawan untuk bersikap lebih ramah lagi kepada setiap pasien, bisa dengan cara memberikan pelayanan pelayanan prima kepada setiap petugas.

b. Memperbaiki sarana dan prasarana penunjang pelayanan kesehatan terutama pelayanan antenatal seperti meningkatkan kualitas USG. c. Puskesmas sebaiknya memiliki SOP sendiri akan tetapi tetap merujuk

kepada SOP yang dibuat oleh Dinas Kesehatan, agar dapat mempermudah dalam melaksanakan pelayanan antenatal.

d. Membedakan loket pendaftaran bagi pasien BPJS, pasien umum, serta pembuatan rujukan, sehingga proses pelayanan di loket dapat berjalan dengan cepat.

e. Meningkatkan kerja sistem koin kepuasan yang bertujuan untuk dapat mengetahui sejauh mana kepuasan pasien terhadap pelayanan yang telah diberikan.

Atmoko, Tjipto. 2010. Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Ayuningtyas, Dumilah. 2014. Kebijakan Kesehatan: Prinsip dan Praktik. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Azwar, Azrul. 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan. Tangerang: Bina Rupa Aksara.

Departemen Kesehatan RI. 2008. Profil Kesehatan Indonesia 2008. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Dian, Prihatini Lilis. 2008. Tesis : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidkalang. Diakses dari www.respiratory.usu.ac.id pada 31 Mei 2015.

Dierjen Bina Kesehatan Masyarakat. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. Jakarta: Kementerian Kesehatan.

Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA). Jakarta: Kementrian kesehatan.

Djaali dan Pudji Mulyono. 2007. Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan.

Direktorat Bina Kesehatan Ibu. 2010. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Efendi, Ferri. Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Medan. Darma Agung.

Griffin, Ricky. 2004. Manajemen. Jakarta: Erlangga.

Gunarsa, Singgih D. Gunarsa, Ny. Singgih D. 2008. Psikologi perawatan. Jakarta: Gunung Mulia.

Gusti, I Agung Rai. 2008. Audit Kinerja Pada Sektor Publik: Konsep, Praktik, dan Studi Kasus. Jakarta: Salemba Empat.

Isjoni, H. 2006. Pendidikan Sebagai Investasi Masa Depan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Ismaniar, Nur Inayah dkk. 2013. Analisis Perilaku Konsumen Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Antenatal Care di Puskesmas Antara Kota Makassar. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Ivancevich, John M. et al. 2007. Perilaku dan Manajemen Organisasi. Erlangga.

Kementrian Kesehatan RI.2013 Profil Kesehatan Indonesia 2013. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

Kantor Utusan Khusus Presiden Republic Indonesia Untuk Millenium Development Goals.

Meningkatkan Kesehatan Ibu. http://indonesiamdgs.org/articles/view/mdg-5- meningkatkan-kesehatan-ibu-1. Diakses pada 27 Desember 2014.

Kurikulum Pelatihan Manajemen Puskesmas terintegrasi HIV-AIDS. Laporan Pencapaian MDGs Tahun 2010.

Laporan Tahunan Puskesmas Ciputat Timur tahun 2014.

Laporan RISKESDAS tahun 2013.

Manuaba, I.B.G, dkk. 2003. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC.

Manuaba, Ida Bagus Gde. 2000. Kepanitraan Klinik Obstetri dan Ginekologi. Jakarta EGC.

Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untu Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.

Manuaba, Ida Ayu Chandranita, dkk. 2006. Buku Ajar Patologi Obstetric Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: EGC.

Muninjaya, Gde. 2004. Manajemen Kesehatan, Edisi 2. Jakarta: EGC.

Mardiyoko, Ibnu. 2008. Skripsi: Hubungan Kualifikasi Petugas Penerimaan Pasien Baru Rawat Jalan Dalam Kualitas Pelayanan di RS Bethesda Yogyakarta. Surakarta: Universitas Muhammadiyah.

Nadesul, Hendrawan. Cara Sehat Selama Hamil. Puspa Suara.

Nogi, Hessel S. Tangkilisan. 2007. Manajemen Publik. Jakarta: Grasindo.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip-Prinsip Dasar). Jakarta: Rineka Cipta.

Makassar. Volume 1 nomor 1. ISSN: 2302-2531.

Raco, J.R. Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya, Grasindo, Jakarta, 2010.

Rangkuti, Freddy. 2006. Measuring Customer Satisfaction. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Saminem. 2006. Kehamilan Normal: Seri Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.

Sukoco, Badri M. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Erlangga.

Syafrudin dan Hamidah. 2007. Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC.

Somantri, Gumilar Rusliwa. 2005. Memahami Metode Kualitatif. Universitas Indonesia. Depok.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP UPI. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan: Bagian I – Ilmu Pendidikan Teoritis. Imperial Bhakti Utama.

Tjandra, W. 2006. Riawan. Hukum Keuangan Negara. Jakarta: Grasindo.

Uripni, Christina Lia. dkk. 2002. Komunikasi Kebidanan. Jakarta: EGC.

Pedoman Puskesmas Mampu PONED.

Peraturan Pemerintah no 46 Tahun 2014 Tentang Sistem Informasi Kesehatan.

Peraturan Menteri Kesehatan No 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Profil Puskesmas Ciputat Timur Tahun 2014.

Jakarta: AgroMedia Pustaka .

1. Matriks hasil wawancara dengan pemberi pelayanan (Puskesmas)

Pertanyaan Kepala TU Pemegang Program KIA Kesimpulan

1. SDM

Persediaan SDM KIA di Puskesmas pada saat ini.

Perlu ditambah sekitar dua orang lagi. Petugasnya ada sembilan orang. Ada yang bertugas diluar gedung dan ada juga yang bertugas didalam gedung, dan jaga malam,

Ada yang bertugas di dalam dan luar gedung. Dan ada yang jaga malam. Tidak memiliki dokter spesialis kandungan.

Menurut kepala TU jumlah SDM yang dimiliki puskesmas sebanyak sembilan orang, dan di perlukannya penambahan sekitar dua orang lagi. Kedua responden mengatakan bahwa kegiatan di program KIA yaitu ada kegiatan di luar gedung, didalam gedung dan yang bertugas dimalam hari. Pemegang program KIA mengatakan bahwa Puskesmas tidak memiliki dokter spesialis kandungan.

dimiliki Puskesmas pada saat ini dalam melaksanakan pelayanan antenatal.

Puskesmas juga sudah memiliki USG.

tempat tidur dan USG. fasilitas pelayanan antenatal yang dimiliki Puskesmas Ciputat Timur sudah cukup baik dan lengkap dan juga sudah memiliki USG.

3. Sumber Dana

Persediaan dana yang dimiliki Puskesmas untuk menjalankan pelayanan antenatal.

Tidak ada masalah. Dana dari pemerintah daerah, sistemnya kita ngajuin dana berdasarkan kegiatan apa yang ingin kita lakukan pada tahun tersebut.

Tidak ada masalah dana, semua dana yang dibutuhkan dibiayai oleh pemerintah.

Informan mengatakan bahwa tidak adanya permasalahan dana yang dihadapi Puskesmas Ciputat Timur dalam menjalankan pelayanan antenatal, dikarenakan semua pembiayaan di biayai oleh pemerintah daerah.

4. Kebijakan dan SOP a. Tentang kebijakan

yang dikeluarkan dalam pelaksanaan antenatal care.

Mengikuti kebijakan yang ada dari Kementerian Kesehatan dan juga Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan. Puskesmas

Tidak ada permasalahan mengenai kebijakan.

Kepala TU menagatakan bahwa kebijkan mengenai pelayanan antenatal Puskesmas menggunakan kebijakan dari

Tangerang Selatan dan juga kebijakan Puskesmas itu sendiri. Pemegang program KIA mengatakan bahwa tidak ada permasalahan mengenai kebijakan pelaksanaan pelayanan antenatal.

b. Mengenai SOP yang dikeluarkan oleh

Dinas Kota

Tangerang Selatan terkait pelayanan antenatal.

SOP Dinkes belum terlalu rinci, masih seperti gambaran umumnya saja.

SOP dari Dinkes tidak kita begitu di pergunakan, tetapi Puskesmas menggunakan buku panduan antenatal terpadu dari Kemenkes. SOP Dinkes masih belum jelas.

Kepala TU mengatakan bahwa SOP yang di buat oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan belum terlalu rinci dan masih seperti gambaran umumnya saja, sedangkan menurut pemegang program KIA SOP Dinkes masih belum jelas. Sistem pelayanan antenatal Puskesmas Ciputat Timur mengacu kepada buku pedoman antenatal terpadu

5. Proses

Sistem alur pelayanan antenatal di Puskesmas Ciputat Timur.

Pasien dimulai dari mengambil nomor antrian di loket, kemudian mereka di panggil berdasarkan nomor untuk pendataan mengenai data diri, kemudian pasien diberikan nomor antrian poli KIA, setelah rekam medis diantar ke ruang KIA, kemudian pasien dipanggil berdasarkan nomor urutan mereka, setelah itu dilakukan pemeriksaan, kemudian pasien bisa mengambil obat atau kalau tidak ada obat yang diperlukan, pasien dapat langusng kembali kerumah.

Mengikuti yang ada pada panduan antenatal care terpadu dari Kemenkes. Melakukan kunjungan kerumah ibu yang tidak memeriksakan

kehamilannya.

Dari penjelasan kepala TU dan pemegang program KIA, sistem alur pelayanan antenatal sesuai dengan alur pelayanan yang ada di dalam buku pedoman antenatal terpadu Kementerian Kesehatan. Puskesmas juga melakukan kunjungan kerumah ibu yang tidak memeriksakan kehamilannya.

diberikan terhadap pelaksanaan program KIA khusus nya pelayanan antenatal.

karyawan-karyawan sampai jam 10. Kemudian setiap hari jum’at melakukan lokbul, fungsinya untuk mengevaluasi setiap kegiatan yang sudah dilakukan.

Puskesmas sekedar melihat-lihat. Ada lokbul seminggu sekali.

bahwa kepala Puskesmas Ciputat Timur melakukan pengawasan kerja karyawan, kemudian setiap satu minggu sekali Puskesmas melakukan kegiatan lokbul setelah jam pelayanan selesai, yang bertujuan untuk mengevaluasi setiap kegiatan yang sudah dilakukan.

7. Umpan Balik

Tindak lanjut terhadap koin kepuasan pasien.

Setiap seminggu sekali ada evaluasi jika banyak koin yang tidak puas.

Koin-koin tersebut di evaluasi pada lokbul setiap seminggu sekali.

Hasil dari catatan koin kepuasan yang dikumpulkan setiap harinya, kemudian di bahas pada kegiatan lokbul, kemudian memperbaiki pelayanan apabila banyak pasien yang merasa tidak puas.

R1 R2 R3 R4 1. SDM a. Cara petugas melakukan pemeriksaan Sepertinya bidannya baru- baru, seperti kurang begitu mengerti. Banyak asisten-asistennya seperti anak-anak magang. Yang melakukan tensi anak-anak magang. Bidannya hanya melakukan pencatatan- pencatatan. Bidannya bagus. Setiap periksa ke puskesmas selalu di periksa HB oleh bidan. Bidannya bagus, bidannya selalu ada di tempat. Bidannya bagus, bekerja dengan cepat, tidak lama.

Sebagian besar informan mengatakan bahwa cara petugas melakukan pemeriksaan sudah bagus, namun ada informan yang mengatakan bahwa bidannya seperti baru-baru tau dan sebagian besar tugasnya dilakukan oleh anak magang. Kemudian ada

b. Sikap petugas Sikap bidannya ramah, bidan yang keliatan seperti sudah senior kelihatan jutek. Petugasnya baik, tidak jutek, dikarenakan setiap periksa dengan bidan yang baik.

Biasanya ada yang jutek.

Baik, tetapi ada yang jutek. bahwa petugas selalu ada di tempat dan bekerja dengan cepat. Sebagian besar informan mengatakan bahwa petugas di Puskesmas bersikap baik, akan tetapi ada juga sebagian petugas yang bersikap tidak ramah kepada pasien.

dimiliki oleh Puskesmas Ciputat Timur.

lengkap. USG nya masih yang dua dimensi.

masih kurang bagus. Lahiran Caesar tidak bisa di Puskesmas dikarenakan peralatan tidak memadai. lengkap. Untuk lahiran caesar di Puskesmas tidak bisa. mengatakan bahwa peralatan yang dimiliki sudah lengkap, akan tetapi sebagian responden mengatakan bahwa USG yang dimiliki Puskesmas belum begitu bagus kualitasnya. Kemudian sebagian responden mengatakan bahwa lahiran Caesar tidak bisa dilakukan di

tidak memadai. 3. Proses Proses pelayanan pemeriksaan selama melakukan pemeriksaan kehamilan. Pemeriksaannya hanya sekitar lima menit. Tetapi mengantrinya yang lama.

Lama pada saat mengantrinya. Periksa itu hanya sebentar.

Antrianya yang lama.

Padahal periksanya cepat, ngantrinya yang lama sekali.

Seluruh informan mengatakan bahwa proses pelayanan di Puskesmas lama pada saat mengantri, akan tetapi pemeriksaan di dalam ruangan berjalan dengan cepat.

K1 K2 K3 K4 1. SDM a. Penampilan petugas. b. Cara petugas melakukan pemeriksaan. Penampilan petugasnya bagus, rapih. Bidannya bagus kerjanya, tetapi ilmunya lebih tinggi dokter kandungan, oleh karena itu saya lebih memilih untuk periksa di tempat peraktik swasta. Penampilannya bagus-bagus. Petugasnya bagus. Penampilan bidannya bagus. Bidannya baik. Penampilan bidan nya bagus, terlihat rapih. Melakukan pemeriksaan bagus. Seluruh informan mengatakan bahwa penampilan petugas sudah bagus. Sebagian besar informan mengatakan bahwa cara bidan melakukan pemeriksaan sudah bagus, akan tetapi ada satu informan yang lebih percaya terhadap kinerja

c. Sikap petugas Petugas ditempat saya periksa lebih baik dibandingkan dengan petugas puskesmas sini, soalnya ada terauma, petugas Puskesmas jutek.

Ada bidan yang baik dan ada bidan yang jutek.

Kemarin saya di periksa dengan bidan yang jutek.

Saya pernah di periksa sama bidan yang jutek. membuat informan tersebut memeriksakan kehamilannya di tempat praktik swasta. Sebagian informan mengatakan bahwa pernah diperiksa oleh petugas yang jutek atau tidak ramah, dan ada juga informan yang mengatakan bahwa ada juga yang baik. Kemudian ada

bahwa petugas ditempat beliau periksa lebih baik dibandingkan dengan petugas Puskesmas. 2. Fasilitas Peralatan yang dimiliki oleh Puskesmas Ciputat Timur Di puskesmas USG juga belum ada. USG di puskesmas juga tidak jelas.

Peralatannya lengkap, terus ada USG nya juga, walaupun USG nya tidak begitu jelas.

Peralatannya cukup lengkap, hanya saja Puskesmas USG nya kurang bagus.

Peralatannya ada, ada USG nya juga.

Sebagian besar responden mengatakan peralalatan di Puskesmas sudah lengkap, akan tetapi USG yang dimiliki masih kurang bagus kualitasnya.

pemeriksaan selama melakukan

pemeriksaan kehamilan.

Menunggu di loket yang cukup lama.

sekali. lama sekali. mengatakan

bahwasanya proses yang lama ada pada

pendaftaran di loket.

T1 T2 T3 T4 1. Alasan

Alasan ibu tidak memeriksaan kehamilan ke Puskesmas Ciputat Timur. Karena di dokter lebih teliti. Petugas puskesmasnya katanya galak- galak. Pelayanan Puskesmas jelek sekali. Lumayan jauh jarak Puskesmas nya dari rumah.

Sebagian responden mengatakan bahwa pelayanan puskesmas tidak baik, terkhusus pada petugas dan fasilitasnya. Kemudian ada responden yang lebih memilih ke peraktek dokter swasta dan ada juga yang beralasan

dikarenakan jarak antara rumah dengan

2. Tempat Periksa Tempat melakukan pemeriksaan kehamilan selama ini. Saya periksanya di praktek dokter di daerah Pondok Ranji. Ke praktek bidan di daerah sini.

Di di dekat sini ada praktek bidan.

Di dekat sini ada peraktek dokter kandungan. Sebagian informan ada yang lebih memilih praktek dokter, da nada juga sebagian yang memilih praktek bidan. 3. SDM a. Penampilan petugas di tempat periksa Penampilannya rapih. Petugasnya rapih, bersih, dan penampilannya enak dilihat. Penampilannya bersih, bajunya juga rapih. Dokternya rapih, pake jas dokter, terus bersih. Informan mengatakan bahwa penampilan petugas di tempat mereka priksa rapih dan bersih.

pemeriksaan.

c. Sikap petugas Alhamdulillah ramah-ramah. baik. Bidannya ramah- ramah. Petugasnya baik- baik, mudah senyum, ramah, dan enak buat diajak konsultasi.

Ramah, bisa diajak berbincang- bincang. bahwa cara petugas melakukan pemeriksaan dilakukan dengan baik. Seluruh informan mengatakan bahwa petugasnya memiliki sikap yang ramah dan baik.

4. Fasilitas Peralatan yang dimiliki oleh tempat

Perlatan disana lengkap. Lengkap peralatannya, kalau di Puskesmas Kalau menurut saya bagus, lengkap. Lengkap sekali disitu. Menurut informan, fasilitas yang dimiliki oleh

sudah lengkap dan bagus.

PELAKSANAAN PROGRAM PELAYANAN ANTENATAL

NO KETERANGAN YA TIDAK

1. Adanya pedoman maupun SOP pelayanan antenatal √

2. Adanya peralatan pemeriksaan kehamilan yang sesuai

dengan SOP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan dan berfungsi dengan baik.

3. Adanya tenaga kesehatan poli untuk memberikan pelayanan

antenatal terpadu sesuai standar.

4. Adanya informasi sistem dan tempat rujukan bagi masing- masing kasus dalam pelaksanaan pelayanan antenatal terpadu.

5. Adanya pedoman pelaksanaan program terkait dengan

pelayanan Antenatal terpadu.

6. Menggunakan pedoman pelaksanaan program terkait dalam

menyelenggarakan pelayanan antenatal terpadu.

8. Melakukan penatalaksanaan kasus serta rujukan cepat dan tepat waktu bila diperlukan.

9. Melakukan Tatalaksana/penanganan Kasus (melakukan

rujukan apabila kasus tidak dapat ditangani)

10. Melakukan KIE efektif √

11. Melakukan anamnesa:

a. Menanyakan keluhan atau masalah yang dirasakan oleh ibu saat ini.

b. Menanyakan tanda-tanda penting yang terkait dengan masalah kehamilan dan penyakit yang kemungkinan diderita ibu hamil

c. Menanyakan status kunjungan (baru atau lama), riwayat kehamilan yang sekarang, riwayat kehamilan dan persalinan sebelumnya dan riwayat penyakit yang diderita ibu.

d. Menanyakan status imunisasi Tetanus Toksoid. √

antibiotika, obat TB, dan sebagainya.

g. Di daerah risiko tinggi IMS, tanyakan gejala IMS dan riwayat penyakit pada pasangannya. Informasi ini penting untuk langkahlangkah penanggulangan penyakit menular seksual.

h. Menanyakan pola makan ibu selama hamil yang

meliputi jumlah, frekuensi dan kualitas asupan makanan terkait dengan kandungan gizinya.

i. Menanyakan kesiapan menghadapi persalinan dan

menyikapi kemungkinan terjadinya komplikasi dalam kehamilan

12. Pencatatan pelayanan antenatal terpadu menggunakan

formulir yang sudah ada yaitu :

a. Kartu Ibu atau rekam medis lainnya yang disimpan di fasilitas kesehatan

b. Register kohort ibu, merupakan kumpulan data-data dari kartu ibu.

c. Buku KIA (dipegang ibu). √

d. Pencatatan dari program yang sudah ada (Catatan dari Imunisasi, dari Malaria, gizi, KB, TB, dll)

a. Pws kia √

No Jenis Pemeriksaan K1 K2 K3 K4 Standar Hasil observasi Standar Hasil observasi Standar Hasil observasi Standar Hasil observasi 1 Tekanan darah √ √ √ √ √ √ √ √ 2 Timbang berat badan √ √ √ √ √ √ √ √ 3 LILA √ √ 4 TFU √ √ √ √ √ √ √ √ 5 Presentasi janin √ √ 6 DJJ √ √ √ √ √ √ √ √ 7 Pemberian tablet besi √ √ 8 Pemberian imunisasi TT √ √ 9 Pemeriksaan HB √ √ √ √ 10 Cek golongan darah √ √ 11 Cekprotein pada urin √ √ √ √ √ √ 12 Cek kadar gula darah √ √

ANALISIS PELAYANAN ANTENATAL (K1-K4)

DI PUSKESMAS CIPUTAT TIMUR TERHADAP KEPALA PUSKESMAS

1. Bagaimana pendapat anda terkait persediaan SDM KIA di Puskesmas pada saat ini? 2. Bagaimana pendapat anda terkait persediaan fasilitas yang dimiliki Puskesmas pada saat

ini dalam melaksanakan pelayanan antenatal?

3. Bagaimana pendapat anda terkait persediaan dana yang dimiliki Puskesmas untuk menjalankan pelayanan antenatal?

4. Bagaimana menurut anda tentang kebijakan yang dikeluarkan terkait pelaksanaan antenatal care?

5. Apa saja kesulitan bagi pihak Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan antenatal care? Seperti kesulitan dalam melayani dengan tepat waktu, kesulitan memberikan pelayanan dikarenakan SDM KIA yang masih kurang, dan sebagainya.

6. Bagaimana menurut anda dengan SOP yang dikeluarkan oleh Dinas Kota Tangerang Selatan terkait pelayanan antenatal?

7. Bagaimana sistem pengawasan yang diberikan terhadap pelaksanaan program KIA khusus nya pelayanan antenatal?

ANALISIS PELAYANAN ANTENATAL (K1-K4)

DI PUSKESMAS CIPUTAT TIMUR TERHADAP PEMEGANG PROGRAM KIA

1. Bagaimana pendapat anda terkait persediaan SDM KIA di Puskesmas pada saat ini? 2. Bagaimana pendapat anda terkait persediaan fasilitas yang dimiliki Puskesmas pada saat

ini dalam melaksanakan pelayanan antenatal?

3. Bagaimana pendapat anda terkait persediaan dana yang dimiliki Puskesmas untuk menjalankan pelayanan antenatal?

4. Bagaimana menurut anda tentang kebijakan yang dikeluarkan terkait pelaksanaan antenatal care?

5. Apa saja kesulitan bagi pihak Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan antenatal care? Seperti kesulitan dalam melayani dengan tepat waktu, kesulitan memberikan pelayanan dikarenakan SDM KIA yang masih kurang, dan sebagainya.

6. Bagaimana menurut anda terkait SOP yang dikeluarkan oleh Dinas Kota Tangerang Selatan terkait pelayanan antenatal?

7. Bagaimana sistem pelayanan antenatal yang diberikan kepada pasien? 8. Menurut anda bagaimana gambaran letak Puskesmas Ciputat Timur?

9. Bagaimana sistem pengawasan yang diberikan terhadap pelaksanaan program KIA khusus nya pelayanan antenatal?

ANALISIS PELAYANAN ANTENATAL (K1-K4)

DI PUSKESMAS CIPUTAT TIMUR TERHADAP IBU HAMIL YANG SUDAH PERNAH MELAKUKAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS CIPUTAT TIMUR

1. Sudah berapa kali ibu melakukan pemeriksaan kandungan ke Puskesmas Ciputat Timur? 2. Bagaimana pengalaman anda selama melakukan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas

Ciputat Timur?

3. Apa manfaatnya bagi imu hamil jika memeriksakan kandungan ke tenaga kesehatan? 4. Bagaimana pendapat anda tentang cara petugas KIA dalam memberikan pelayanan pada

saat anda melakukan pemeriksaan?

5. Bagaimana pendapat anda tentang sikap petugas KIA dalam memberikan pelayanan pada saat anda melakukan pemeriksaan?

6. Bagaimana pendapat anda tentang peralatan yang dimiliki oleh Puskesmas Ciputat Timur? 7. Bagaimana menurut anda proses pelayanan selama anda melakukan pemeriksaan?

ANALISIS PELAYANAN ANTENATAL (K1-K4)

DI PUSKESMAS CIPUTAT TIMUR TERHADAP IBU HAMIL YANG BELUM PERNAH MELAKUKAN PEMERIKSAAN KANDUNGAN DI PUSKESMAS CIPUTAT TIMUR

1. Apa alasan ibu tidak memeriksaan kehamilan ke Puskesmas Ciputat Timur? 2. Selama ini kemana anda melakukan pemeriksaan kehamilan?

3. Apa manfaatnya bagi imu hamil jika memeriksakan kandungan ke tenaga kesehatan? 4. Bagaimana pendapat anda tentang cara petugas di tempat anda periksadalam memberikan

pelayanan pada saat anda melakukan pemeriksaan?

5. Bagaimana pendapat anda tentang sikap petugas KIA dalam memberikan pelayanan pada saat anda melakukan pemeriksaan?

6. Bagaimana pendapat anda tentang peralatan yang dimiliki oleh Puskesmas Ciputat Timur? 7. Bagaimana menurut anda tentang jarak Puskesmas dengan rumah anda?

Dokumen terkait