• Tidak ada hasil yang ditemukan

SARANA KESEHATAN 1. Data Dasar Puskesmas

Dalam dokumen PROFIL KESEHATAN KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 (Halaman 116-200)

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

A. SARANA KESEHATAN 1. Data Dasar Puskesmas

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah merupakan sarana pelayanan masyarakat di tingkat dasar. Puskesmas terdiri dari Puskesmas Perawatan, Puskesmas Non Perawatan, Puskesmas Pembantu, dan Puskesmas Keliling. Jumlah Puskesmas di Kabupaten Jepara tahun 2013 adalah 21 terdiri dari 14 Puskesmas Perawatan dan 7 Puskesmas Non Perawatan. Bila dibandingkan dengan konsep wilayah kerja puskesmas, dengan sasaran penduduk yang dilayani oleh puskesmas rata-rata 30.000 penduduk per puskesmas, maka rasio jumlah puskesmas tahun 2013 sebesar 0,53. Dengan begitu jumlah ideal dari Jumlah penduduk 1.160.108 jiwa adalah 38 puskesmas. Ini berarti jumlah puskesmas di Kabupaten Jepara masih kurang. Akan tetapi telah terpenuhi dengan adanya puskesmas pembantu dan puskesmas keliling.

Jumlah puskesmas pembantu di Kabupaten Jepara 44 buah dengan ditambah puskesmas keliling 26 buah. Dengan adanya jaringan pelayanan kesehatan dibawah puskesmas diharapkan dapat mendekatkan diri kepada masyarakat dan menjangkau ke semua masyarakat.

2. Indikator Pelayanan Rumah Sakit

Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta rasionya terhadap jumlah penduduk sehingga dapat terukur tingkat pemanfaatan, mutu, dan efisiensi pelayanan rumah sakit.

Profil Kesehatan Kabupaten Jepara Tahun 2013 105 Tabel 5.1

Jumlah rumah Sakit di Kabupaten Jepara menurut jenis dan pemilikan Tahun 2013 NO FASILITAS KESEHATAN PEMILIKAN/PENGELOLA PEM. PUSAT PEM. PROV PEM. KAB TNI/

POLRI BUMN SWASTA JUMLAH 1 RUMAH SAKIT UMUM - 1 1 - - 4 6 2 RUMAH SAKIT JIWA - - - - - - - 3 RUMAH SAKIT BERSALIN - - - - - 1 1 4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA - - - - - 2 2

Rumah sakit yang ada di Kabupaten Jepara adalah RSU Dr.Rehata (milik Pemerintah Provinsi), RSU RA Kartini, RSU PKU Muhammadiyah Mayong, RSI Sultan Hadlirin, RSU Graha Husada, Rumah Sakit Aulia Medica, Rumah Sakit Bersalin Restu Ibu, RSIA Kumala Siwi dan RSIA Siti Khadijah. Untuk tahun 2013 ada rumah sakit yang tidak memberikan datanya yaitu RSIA Siti Khadijah, RSB Restu Ibu dan RS dr.Rehata sehingga data tidak dapat terekapitulasi.

a. Pemakaian Tempat Tidur/Bed Occupation Rate (BOR)

Pelayanan rumah sakit dapat diukur kinerjanya antara lain dengan melihat persentase pemanfaatan tempat tidur rumah sakit atau Bed Occupation Rate (BOR).

BOR yang ideal untuk suatu rumah sakit adalah antara 60% sampai dengan 80%.

Profil Kesehatan Kabupaten Jepara Tahun 2013 106

Gambar 5.2

Angka Pemakaian Tempat Tidur (BOR) di Kabupaten Jepara Tahun 2013

BOR tertinggi di RSUD RA Kartini sebesar 77,17% , RSI Sultan Hadlirin sebesar 67,31% dan RSIA Kumala Siwi 65,71% dan yang lainnya masih dibawah 60 % (batas bawah ideal). Rata-rata BOR Rumah Sakit keseluruhan 62,97% (tabel 60).

b. Rata-rata Lama Rawat Seorang Pasien/Average Length of Stay (ALOS)

Rata-rata lama rawat seorang pasien yang secara umum/Average Length of Stay (ALOS) yang ideal adalah antara 6-9 hari.

Gambar 5.3

Angka Rata-rata Rawat Pasien (ALOS) di Kabupaten Jepara Tahun 2013

0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 77,17 53,71 67,31 65,71 0,00 27,02 0,00 13,66 0,00 4,05 4,56 3,63 4,75 0,00 3,60 0,00 3,02 0,00 ALOS

Profil Kesehatan Kabupaten Jepara Tahun 2013 107 ALOS tertinggi di RSUD RSIA Kumala Siwi nilai ALOS sebesar 4,75. Dan terendah di RSU PKU Aulia Medica dengan nilai ALOS 3,02. Dari Rumah sakit yang ada, tidak ada yang mencapai angka ideal (tabel 60).

c. Rata-rata Tempat Tidur Tidak Ditempati/Turn of Interval (TOI)

TOI bersama dengan ALOS merupakan indikator tentang efisiensi penggunaan tempat tidur. Semakin besar TOI maka efisiensi penggunaan tempat tidur semakin jelek Angka ideal untuk TOI adalah 1–3 hari.

Gambar 5.4

Angka Rata-rata Tempat Tidur Tidak Ditempati (TOI) di Kabupaten Jepara Tahun 2013

TOI tertinggi di RS Aulia Medica sebesar 19,10 dan terendah di RSU RA Kartini 1,20. Angka ideal dicapai RSU RA Kartini, RSI Sultan Hadlirin dan RSIA Kumala Siwi (tabel 60).

d. Angka Kematian Penderita Yang Dirawat <48 Jam/Net Death Rate (NDR) Angka NDR adalah untuk mengetahui mutu pelayanan atau perawatan rumah sakit. Nilai NDR yang dapat ditolerir adalah 25 per 1000 penderita keluar. 1,20 3,93 1,76 2,48 0,00 3,25 0,00 19,10 0,00 TOI

Profil Kesehatan Kabupaten Jepara Tahun 2013 108

Gambar 5.5

Angka Kematian Penderita Yang dirawat <48 jam/ Net (NDR) di Kabupaten Jepara Tahun 2013

Di semua Rumah sakit masih dibawah nilai yang ditolerir, dimana RSUD RA Kartini mempunyai nilai NDR tertinggi sebesar 23,23 (tabel 59). e. Angka Kematian Umum Penderita Yang Dirawat di RS/Gross Death Rate

(GDR)

Angka GDR adalah untuk mengetahui pelayanan atau perawatan rumah sakit. Semakin rendah GDR berarti mutu pelayanan rumah sakit semakin baik. Angka GDR yang dapat ditolerir maksimal 45.

Gambar 5.6

Angka Kematian Umum Penderita Yang Dirawat (GDR) di Kabupaten Jepara Tahun 2013

Di semua Rumah sakit masih dibawah nilai yang ditolerir, dimana RSUD RA Kartini mempunyai nilai GDR tertinggi sebesar 43,5 (tabel 59).

0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 23,23 2,33 16,53 0,00 0,00 1,81 0,00 0,00 0,00 NDR 43,5 9,6 30,0 0,0 0,0 0 0 0 0 GDR

Profil Kesehatan Kabupaten Jepara Tahun 2013 109 3. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan/Pengelola

Tabel 5.7

Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Jepara Tahun 2013

NO KESEHATAN FASILITAS

PEMILIKAN/PENGELOLA

PEM. PUSAT PROV PEM. PEM. KAB POLRI TNI/ BUMN SWASTA JUMLAH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 RUMAH SAKIT UMUM - 1 1 - - 4 6 2 RUMAH SAKIT JIWA - - - - - - - 3 RUMAH SAKIT BERSALIN - - - - - 1 1 4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA - - - - - 2 2 5 PUSKESMAS PERAWATAN 14 6 PUSKESMAS NON PERAWATAN 7 7 PUSKESMAS KELILING 26 8 PUSKESMAS PEMBANTU 44 9 RUMAH BERSALIN - - - - - 2 2 10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK - - - - - 35 35 11 PRAKTEK DOKTER BERSAMA - - - - - 12 PRAKTEK DOKTER PERORANGAN - - - - 281 281 13 PRAKTEK PENGOBATAN TRADISIONAL - - - - 299 299 14 PKD 174 15 POSYANDU 1.111 16 APOTEK - - - - - 82 82 17 TOKO OBAT - - - - - 5 5 18 GFK - - 1 - - - 1 19 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL - - - - - - - 20 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL - - - - - 1 1

Profil Kesehatan Kabupaten Jepara Tahun 2013 110 B. TENAGA KESEHATAN

1. Persebaran Tenaga Kesehatan

Peningkatan mutu pelayanan kesehatan dilakukan melalui perbaikan fisik dan penambahan sarana prasarana, penambahan peralatan dan ketenagaan serta pemberian biaya operasinal dan pemeliharaan. Namun dengan semakin tingginya pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan semakin meningkat. Untuk itu dibutuhkan penambahan tenaga kesehatan yang terampil dan siap pakai sesuai dengan karakteristik dan fungsi tenaganya.

Sampai saat ini kebutuhan tenaga kesehatan masih belum sepenuhnya terpenuhi. Hal tersebut dapat dilihat dari usulan permintaan kebutuhan tenaga kesehatan baik di pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten/kota yang sulit terpenuhi akibat belum tertatanya data-data serta belum siapnya anggaran untuk perekrutan pegawai. Kekurangan lain disebabkan belum bergantinya tenaga kesehatan yang pensiun dan makin kompleksnya masalah-masalah kesehatan yang ditangani oleh tenaga tersebut.

Untuk mencukupi kebutuhan tenaga kesehatan tersebut ditangani dengan membuka penerimaan CPNS baru baik secara swakelola maupun tenaga pusat yang ditempatkan di daerah. Usulan lain dalam mencukupi kekurangan tenaga kesehatan juga dilakukan dengan pengangkatan Dokter tidak tetap, Bidan tidak tetap yang kedepannya mengangkat tenaga lain sebagai pegawai tidak tetap disamping sebagai Pegawai Harian Lepas (HPL). Dalam pengangkatan PTT tersebut dilakukan masa bakti selama 3 (tiga) tahun baik dengan Pemerintah Pusat maupun dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) masing-masing kabupaten/ kota.

Jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Jepara pada tahun 2013 sebanyak 1.841 orang yang terdiri dari berbagai profesi. Profesi terbesar adalah perawat dengan jumlah 713 orang dan bidan sejumlah 441 orang.

Profil Kesehatan Kabupaten Jepara Tahun 2013 111 2. Rasio tenaga kesehatan per 100.000 penduduk.

a. Rasio Tenaga Dokter Spesialis

Dokter spesialis adalah dokter yang mengkhususkan diri dalam suatu bidang ilmu kedokteran tertentu. Seorang dokter harus menjalani pendidikan dokter paska sarjana (spesialisi) untuk dapat menjadi dokter spesialis. Pendidikan dokter spesialis merupakan program pendidikan lanjutan dari program pendidikan dokter setelah dokter menyelesaikan wajib kerja sarjananya dan atau langsung setelah menyelesaikan pendidikan dokter umum dasar.

Jumlah dokter spesialis di Kabupaten Jepara tahun 2013 sebesar 41 orang terdiri dari 30 laki-laki dan 11 perempuan. Rasio dokter spesialis per 100.000 penduduk adalah 3,53 (tabel 73).

Bila mengacu standar WHO, diharapkan rasio per 100.000 penduduk adalah 6 orang. Ini belum memenuhi standar yang ditetapkan. b. Rasio Tenaga Dokter Umum

Rasio tenaga dokter umum dilihat dari jumlah dokter yang memberikan pelayanan kesehatan di suatu wilayah per jumlah penduduk di wilayah dan pada tahun yang sama dikalikan dengan 100.000.

Profil Kesehatan Kabupaten Jepara Tahun 2013 112

Gambar 5.8

Rasio Dokter Umum di Kabupaten Jepara Tahun 2008 – 2013

Tahun 2013 yaitu jumlah dokter sebanyak 182 dokter terdiri dari 80 laki-laki dan 102 perempuan dengan rasio per 100.000 sebesar 15,69.

Jika mengacu pada standar WHO rasio yang diminta adalah 40 orang.

c. Rasio Tenaga Dokter Gigi

Kedokteran gigi adalah ilmu mengenai pencegahan dan perawatan penyakit atau kelainan pada gigi dan mulut melalui tindakan tanpa atau dengan pembedahan. Seseorang yang mempraktekkan ilmu kedokteran gigi disebut sebagai dokter gigi.

Praktek kedokteran gigi umum meliputi

tindakan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif terhadap kondisi gigi dan mulut individu ataupun masyarakat. Tindakan perawatan yang dapat dilakukan oleh seorang dokter gigi umum antara lain penambalan gigi berlubang, pembersihan karang gigi, pencabutan gigi, pembuatan gigi tiruan. Seorang dokter gigi seringkali menggunakan sinar-x dalam menegakkan diagnosa.

Rasio tenaga dokter gigi dilihat dari jumlah dokter gigi yang memberikan pelayanan kesehatan di suatu wilayah per jumlah penduduk di wilayah dan pada tahun yang sama dikalikan dengan 100.000.

2009 2010 2011 2012 2013 WHO

10,29 12,3 12,1 11,56

15,69

40

Profil Kesehatan Kabupaten Jepara Tahun 2013 113 Dilihat dari perkembangan lima tahun terakhir.

Gambar 5.9

Rasio Dokter Gigi di Kabupaten Jepara

Tahun 2009 - 2013

Jumlah dokter gigi di Kabupaten Jepara Tahun 2013 sebesar 24 terdiri dari 3 laki-laki dan 21 perempuan orang dengan rasio per 100.000 penduduk sebesar 2,07.

Bila dibandingkan standar WHO rasio per 100.000 penduduk sebesar 11. Tidak semua puskesmas mempunyai dokter gigi, sehingga ada puskesmas tidak menyelenggarakan poli gigi. Di Kabupaten Jepara yang ada di Puskesmas hanya ada 13 dokter gigi tersebar di puskesmas.

d. Rasio Tenaga Kefarmasian

Apoteker adalah seseorang yang mempunyai keahlian dan kewenangan di bidang kefarmasian baik di apotek, rumah sakit, industri, pendidikan, dan bidang lain yang masih berkaitan dengan bidang kefarmasian. Pendidikan apoteker dimulai dari pendidikan sarjana, kurang lebih empat tahun, ditambah satu tahun untuk pendidikan profesi apoteker.

Tenaga kefarmasian terdiri dari Apoteker, S-1 Farmasi, D-III Farmasi, dan Asisten Apoteker. Jumlah tenaga kefarmasian di Kabupaten Jepara Tahun 2013 sebesar 175 terdiri atas apoteker 90 orang dan S-1 Farmasi, D-III Farmasi dan Asisten Apoteker 85 orang (tabel 75).

2009 2010 2011 2012 2013 WHO

1,17 1,36 1,4 1,31 2,07

11

Profil Kesehatan Kabupaten Jepara Tahun 2013 114 Dilihat dari perkembangan lima tahun terakhir.

Gambar 5.10

Rasio Tenaga Kefarmasian di Kabupaten Jepara Tahun 2009 – 2013

Rasio per 100.000 penduduk tenaga kefarmasian di Kabupaten Jepara Tahun 2013 sebesar 15,08 telah memenuhi standart WHO sebesar 10 (tabel 75).

e. Rasio Tenaga Keperawatan

Perawat adalah tenaga profesional di bidang perawatan kesehatan yang terlibat dalam kegiatan perawatan. Perawat bertanggung jawab untuk perawatan, perlindungan, dan pemulihan orang yang terluka atau pasien penderita penyakit akut atau kronis, pemeliharaan kesehatan orang sehat, dan penanganan keadaan darurat yang mengancam nyawa dalam berbagai jenis perawatan kesehatan. Perawat juga dapat terlibat dalam riset medis dan perawatan serta menjalankan beragam fungsi non-klinis yang diperlukan untuk perawatan kesehatan.

Jumlah tenaga keperawatan di Kabupaten Jepara sebesar 713 orang yang terdiri dari 259 laki-laki dan 454 perempuan.

2009 2010 2011 2012 2013 WHO

4,51 6,47

14 14,37 15,08

10

Profil Kesehatan Kabupaten Jepara Tahun 2013 115 Dilihat dari perkembangan lima tahun terakhir.

Gambar 5.11

Rasio Tenaga Keperawatan di Kabupaten Jepara Tahun 2009 – 2013

Rasio tenaga keperawatan per 100.000 penduduk tahun 2013 sebesar 61,46 mengalami kenaikan dibanding tahun 2012 dimana tahun lalu sebesar 47,94 (tabel 74).

Meskipun demikian bila melihat Standar WHO rasio yang diharapkan adalah 117,5.

f. Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat

Tenaga kesehatan masyarakat terdiri dari S-1 kesehatan masyarakat dan D-III kesehatan masyarakat.

Rasio tenaga kesehatan masyarakat dilihat dari jumlah tenaga kesehatan masyarakat yang memberikan pelayanan kesehatan di suatu wilayah per jumlah penduduk di wilayah dan pada tahun yang sama dikalikan dengan 100.000.

Jumlah di Kabupaten Jepara Tahun 2013 tenaga kesehatan masyarakat sebesar 15 orang. Rasio per 100.000 penduduk sebesar 1,29 tersebar di puskesmas, rumah sakit dan pelayanan kesehatan lainnya yang dirasiokan (tabel 76).

Bila sesuai standar WHO adalah 40 per 100.000 penduduk.

2009 2010 2011 2012 2013 WHO

48,29 51,22 52 47,94

61,46

117,5

Profil Kesehatan Kabupaten Jepara Tahun 2013 116 g. Rasio Tenaga Gizi

Tenaga Gizi dari D-IV/ S-1 Gizi, D-III Gizi dan D-1 Gizi. Jumlah tenaga Gizi di Kabupaten Jepara sebesar 53 orang, terdiri dari 50 orang nutrisionis, 3 orang dietisien (tabel 77).

Gambar 5.12

Rasio Tenaga Gizi di Kabupaten Jepara Tahun 2009 – 2013

Rasio per jumlah penduduk 100.000 tenaga gizi sebesar 4,57. Ini kita bandingkan kebutuhan ideal sesuai dengan standar WHO masih jauh, dimana kebutuhan yang ideal tenaga gizi adalah 22 per 100.000 penduduk. h. Rasio Tenaga Bidan

Tenaga yang tercakup dalam tenaga bidan adalah D-III Kebidanan dan D-1 Kebidanan.

Rasio tenaga bidan dilihat dari jumlah bidan yang memberikan pelayanan kesehatan di suatu wilayah per jumlah penduduk di wilayah dan pada tahun yang sama dikalikan dengan 100.000.

2009 2010 2011 2012 2013 WHO

3,34 3,37 3,2 3,5 4,57

22

Profil Kesehatan Kabupaten Jepara Tahun 2013 117

Gambar 5.13

Rasio Tenaga Bidan di Kabupaten Jepara Tahun 2009 – 2013

Jumlah keseluruhan tenaga bidan Tahun 2013 di Kabupaten Jepara 441 bidan (tabel 74).

Rasio tenaga bidan menurut Standar WHO dituntut sebesar 100 per 100.000 penduduk. Di Kabupaten Jepara tenaga bidan tahun 2013 yang tersedia rasio per 100.000 penduduk sebesar 38,01.

i. Rasio Tenaga Sanitasi

Tenaga yang tercakup dalam tenaga sanitasi adalah D-III sanitasi dan D-1 Sanitasi.

Tahun 2013 jumlah tenaga sanitasi adalah 18 yang terdiri dari 7 orang tenaga sanitasi laki-laki dan 11 orang perempuan dengan rasio per 100.000 penduduk sebesar 1,55. Rasio ini masih dibawah Standar WHO sebesar 40 per 100.000 (tabel 76).

j. Rasio Tenaga Teknisi Medis

Tenaga Teknisi Medis yang dimaksud adalah fisioterapi 9 orang, terapi okupasi 1 orang, terapi wicara 2 orang, radiogarfer 26 orang, radioterapis 1 orang, teknisi elektromedis 4 orang, analis kesehatan 65 orang, refraksionis optisien 1 orang, ortetik prostetik 1 orang, rekam medis dan informasi kesehatan 40 orang (tabel 78,79).

2009 2010 2011 2012 2013 WHO

34,12 35,18 36 35,58 38,01

100

Profil Kesehatan Kabupaten Jepara Tahun 2013 118 C. PEMBIAYAAN KESEHATAN

1. Persentase Anggaran Kesehatan Dalam APBD Kabupaten/ Kota

Berdasarkan Anggaran Pembangunan Belanja Daerah Kabupaten Jepara tahun 2013, alokasi anggaran untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara sebesar Rp. 208.607.159.444,- (sudah meliputi Puskesmas). Dana tersebut meliputi dana APBD Kabupaten, APBD Provinsi, APBN maupun dana Pinjaman/Hibah Luar Nengeri (PHLN) ditambah dengan sumber pemerintah lainnya..

Tabel 5.14

Anggaran Kesehatan Kabupaten Kabupaten Jepara NO SUMBER BIAYA ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah % 1 2 3 4 ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD KAB/KOTA 183.909.573.000 88,16 a. Belanja Langsung 107.697.843.000 51,58 b. Belanja Tidak Langsung 76.311.730.000 36,58 2 APBD PROVINSI 233.783.250 0,11 3 APBN : 24.421.221.080 11,71 - Dana Dekonsentrasi 0 0,10 - Dana Alokasi Khusus (DAK) 8.721.815.000 4,18 - ASKESKIN 13.866.548.580 6,65 - Tugas Pembantuan (BOK) 1.832.857.000 0,88

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)

42.582.114 0,02 - Validasi data TB (GFatm) 42.582.114 0,02

-Consolidating assurance

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0,00

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 208.607.159.444 100,0 TOTAL APBD KAB/KOTA 1.471.850.163.000

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 12,50

Profil Kesehatan Kabupaten Jepara Tahun 2013 119 2. Pembiayaan Kesehatan untuk Pelayanan Kesehatan Perorangan

a. Cakupan Penduduk yang Menjadi Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar merupakan suatu cara penyelenggaraan kesehatan yang paripurna berdasarkan azas usaha bersama dan kekeluargaan, berkesinambungan, dengan mutu yang terjamin dan biaya yang terkendali. Jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar meliputi askes, jamsostek, jamkesmas, jamkesda dan lainnya.

Cakupan penduduk peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar adalah proporsi jumlah penduduk yang memiliki kartu peserta jaminan pemeliharaan kesehatan prabayar di satu wilayah pada waktu tertentu dibagi dengan jumlah seluruh penduduk di wilayah pada kurun waktu yang sama dikali 100%.

Jumlah peserta askes sebesar 88.575 orang, jamsostek 15.008 orang, jamkesmas 473.769 orang dan jamkesda 3.839 orang sehinga cakupannya sebesar 51,7% (tabel 55).

KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013

L P L + P Satuan

A. GAMBARAN UMUM

1 Luas Wilayah 1.004 Km2 Tabel 1

2 Jumlah Desa/Kelurahan 195 Desa/Kel Tabel 1

3 Jumlah Penduduk 578.281 581.827 1.160.108 Jiwa Tabel 2

4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3,6 Jiwa Tabel 1

5 Kepadatan Penduduk /Km2

1155,3 Jiwa/Km2 Tabel 1

6 Rasio Beban Tanggungan 49,3 Tabel 2

7 Rasio Jenis Kelamin 99,4 Tabel 2

8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 92,0 91,8 91,9 % Tabel 4

9 Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan

tertinggi SMP+ 51,9 51,7 51,8 % Tabel 5

B. DERAJAT KESEHATAN B.1 Angka Kematian

10 Jumlah Lahir Hidup 10.405 10.507 20.912 Bayi Tabel 6

11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 5,3 5,5 5,4 Tabel 6

12 Jumlah Bayi Mati 110 81 191 Bayi Tabel 7

13 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 10,6 7,7 9,1 per 1.000 KH Tabel 7

14 Jumlah Balita Mati 116 87 203 Balita Tabel 7

15 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 11,1 8,3 9,7 per 1.000 KH Tabel 7

16 Jumlah Kematian Ibu 26 Ibu Tabel 8

17 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 26/20.912 LH per 100.000 KH Tabel 8

B.2 Angka Kesakitan

18 AFP Rate (non polio) < 15 th 2,45 per 100.000 pend <15thn Tabel 9

19 Angka Insidens TB Paru 51 43 46,98 per 100.000 penduduk Tabel 10

RESUME PROFIL KESEHATAN

ANGKA/NILAI

L P L + P Satuan ANGKA/NILAI

NO INDIKATOR No. Lampiran

20 Angka Prevalensi TB Paru 108 86 96,97 per 100.000 penduduk Tabel 10

21 Angka kematian akibat TB Paru 3 1 1,72 per 100.000 penduduk Tabel 10

22 Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) 33,64 68,21 43,88 % Tabel 11

23 Success Rate TB Paru 103,38 105,66 104,39 % Tabel 12

24 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 0,00 0,00 0,00 % Tabel 13

25 Jumlah Kasus Baru HIV 8 14 22 Kasus Tabel 14

26 Jumlah Kasus Baru AIDS 31 36 67 Kasus Tabel 14

27 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 74 223 297 Kasus Tabel 14

28 Jumlah Kematian karena AIDS 8 12 20 Jiwa Tabel 14

29 Donor darah diskrining positif HIV 0,15 0,07 0,13 % Tabel 15

30 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 66,08 75,27 70,56 % Tabel 16

31 Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) 1 6 7 Kasus Tabel 17

32 Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) 52 28 80 Kasus Tabel 17

33 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 9 6 8 per 100.000 penduduk Tabel 17

34 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 3,77 2,94 3,45 % Tabel 18

35 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 13,21 8,82 11,49 % Tabel 18

36 Angka Prevalensi Kusta 0,92 0,58 0,75 per 10.000 Penduduk Tabel 19

37 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 85,71 83,33 84,62 % Tabel 20

38 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 92,73 100,00 94,87 % Tabel 20

39 Jumlah Kasus Difteri 0 3 3 Kasus Tabel 21

40 Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel 21

41 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 21

42 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 21

43 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #DIV/0! % Tabel 21

44 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 21

45 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0! % Tabel 21

46 Jumlah Kasus Campak 11 15 26 Kasus Tabel 22

47 Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 22

48 Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 22

L P L + P Satuan ANGKA/NILAI

NO INDIKATOR No. Lampiran

50 Incidence Rate DBD 1078,00 1052,00 2130,00 per 100.000 penduduk Tabel 23

51 Case Fatality Rate DBD 7,52 18,96 12,55 % Tabel 23

52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0,08 0,00 0,04 per 1.000 penduduk Tabel 24

53 Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,00 0,00 % Tabel 24

54 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 25

B.3 Status Gizi

55 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 26

56 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 3,32 3,46 3,39 % Tabel 26

57 Balita Gizi Baik 84,23 91,96 88,10 % Tabel 27

58 Balita Gizi Kurang 10,18 1,68 5,93 % Tabel 27

59 Balita Gizi Buruk 1,69 1,73 1,71 % Tabel 27

C. UPAYA KESEHATAN C.1 Pelayanan Kesehatan

60 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 97 % Tabel 28

61 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 94,07 % Tabel 28

62 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 99,99 % Tabel 28

63 Pelayanan Ibu Nifas 96,97 % Tabel 28

64 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ - % Tabel 29

65 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 90,51 % Tabel 30

66 Bumil Risti/Komplikasi ditangani 93,99 % Tabel 31

67 Neonatal Risti/Komplikasi ditangani 83,10 88,70 85,92 % Tabel 31

68 Bayi Mendapat Vitamin A 99,51 99,56 99,54 % Tabel 32

69 Anak Balita Mendapat Vitamin A 99,05 98,77 98,91 % Tabel 32

70 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 92,60 % Tabel 32

71 Peserta KB Baru 19,95 % Tabel 35

72 Peserta KB Aktif 81,16 % Tabel 35

73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 100,13 98,84 99,48 % Tabel 36

L P L + P Satuan ANGKA/NILAI

NO INDIKATOR No. Lampiran

75 Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) 95,30 89,39 92,23 % Tabel 37

76 Desa/Kelurahan UCI 97,95 % Tabel 38

77 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 98,79 % Tabel 39

78 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 0,04 % Tabel 39

79 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 66,68 66,84 66,77 % Tabel 41

80 Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 42

81 Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) 84,75 86,03 85,39 % Tabel 43

82 Balita ditimbang 82,05 80,96 81,50 % Tabel 44

83 Balita berat badan naik 80 82 81 % Tabel 44

84 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 1 2 2 % Tabel 44

85 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 100,00 100,00 % Tabel 45

86 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat

100,00

100,00 100,00 % Tabel 46

87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat

100,00

100,00 100,00 % Tabel 47

88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) - - - % Tabel 48

89 Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 100,00 % Tabel 49

90 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 80,00 % Tabel 51

91 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0,95 0,92 0,93 Tabel 52

92 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 680 sekolah Tabel 49

93 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 697 sekolah Tabel 49

94 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 22,03 22,82 22,42 % Tabel 53

95 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 96,21 96,79 96,48 % Tabel 53

96 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan

mulut 96,21 96,79 96,48 % Tabel 53

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar - - 51,70 % Tabel 55

98 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup

L P L + P Satuan ANGKA/NILAI

NO INDIKATOR No. Lampiran

99 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1

- 0,20 %

Tabel 56

100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3

- 4,49 %

Tabel 56

101 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1

- 1,38 %

Tabel 57

102 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3

- 0,18 %

Tabel 57

103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan - - - % Tabel 58

104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap - - - % Tabel 58

105 Gross Death Rate (GDR) di RS 2,32 1,17 3,16 per 100.000 pasien keluar Tabel 59

106 Nett Death Rate (NDR) di RS 1,15 0,71 1,69 per 100.000 pasien keluar Tabel 59

107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 62,97 % Tabel 60

108 Length of Stay (LOS) di RS 3,93 Hari Tabel 60

109 Turn of Interval (TOI) di RS 2,31 Hari Tabel 60

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat

110 Rumah Tangga ber-PHBS 76,27 % Tabel 61

C.4 Keadaan Lingkungan

111 Rumah Sehat 64,91 % Tabel 62

112 Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 64,85 % Tabel 63

113 Keluarga dengan sumber air minum terlindung 78,19 % Tabel 65

114 Keluarga memiliki Jamban Sehat 54,23 % Tabel 66

115 Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat 63,30 % Tabel 66

116 Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 74,51 % Tabel 66

117 TUPM Sehat 33,15 % Tabel 67

118 Institusi dibina kesehatan lingkungannya 38,12 % Tabel 68

L P L + P Satuan ANGKA/NILAI

NO INDIKATOR No. Lampiran

D.1 Sarana Kesehatan

119 Jumlah Rumah Sakit Umum 6 Tabel 70

120 Jumlah Rumah Sakit Khusus 3 Tabel 70

121 Jumlah Puskesmas Perawatan 14 Tabel 70

122 Jumlah Puskesmas non-Perawatan 7 Tabel 70

123 Jumlah Apotek 82 Tabel 70

124 Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan 100,00 % Tabel 71

125 Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar 66,67 % Tabel 71

126 Jumlah Posyandu 1.111 Posyandu Tabel 72

127 Posyandu Aktif 100,00 % Tabel 72

128 Rasio posyandu per 100 balita 1,02 per 100 balita Tabel 72

129 Jumlah Desa Siaga 183 Desa Tabel 73

130 Desa Siaga Aktif 81,97 % Tabel 73

131 Jumlah Poskesdes 172 Poskesdes Tabel 73

D.2 Tenaga Kesehatan

132 Jumlah Dokter Spesialis 30 11 41 Orang Tabel 74

133 Rasio Dokter Spesialis 3,53 per 100.000 penduduk Tabel 74

134 Jumlah Dokter Umum 80 102 182 Orang Tabel 74

135 Rasio Dokter Umum 15,69 per 100.000 penduduk Tabel 74

136 Jumlah Dokter Gigi 3 21 24 Orang Tabel 74

Dalam dokumen PROFIL KESEHATAN KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 (Halaman 116-200)

Dokumen terkait