• Tidak ada hasil yang ditemukan

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

A. SARANA KESEHATAN

Sarana dan prasarana adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sarana kesehatan yang disajikan dalam bab ini meliputi: puskesmas, rumah sakit (rumah sakit umum dan rumah sakit khusus), sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), sarana produksi dan distribusi kefarmasian dan alat kesehatan, serta institusi pendidikan tenaga kesehatan.

1. Puskesmas

Pusat Kesehatan Masyarakat atau yang biasa disebut Puskesmas merupakan salah satu unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan tingkat pertama dan terdepan dalam sistem pelayanan kesehatan, harus melakukan upaya kesehatan wajib dan beberapa upaya kesehatan pilihan yang disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan, tuntutan, kemampuan dan inovasi serta kebijakan pemerintah daerah setempat. Puskesmas memiliki fungsi sebagai : 1) pusat pembangunan berwawasan kesehatan; 2) pusat pemberdayaan masyarakat; 3) pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer; dan 4) pusat pelayanan kesehatan perorangan primer.

Jumlah puskesmas di Kabupaten Kepulauan Anambas yang tercatat sampai dengan akhir tahun 2013 sebanyak 7 unit, dengan rincian jumlah puskesmas perawatan 3 unit dan puskesmas non perawatan sebanyak 4 unit. Untuk meningkatkan jangkauan pelayanan puskesmas terhadap masyarakat di wilayah kerjanya, puskesmas didukung oleh sarana pelayanan kesehatan berupa puskesmas keliling (puskel) dan puskesmas pembantu (pustu). Jumlah puskel pada tahun 2013 sebanyak 12 unit, jumlahnya meningkat dari tahun 2012 hanya sebanyak 7 unit. Jumlah pustu sebanyak 42 unit, jumlahnya meningkat dari tahun 2012 hanya sebanyak 21 unit.

Gambar YY

Jumlah Puskesmas dan Jaringannya di Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2013

Puskesmas Rawatan Puskesmas Non Rawatan Puskesmas Keliling Puskesmas Pembantu 2012 3 4 7 21 2013 3 4 12 42 0 10 20 30 40 50 2012 2013

Dari gambar YY di atas, dapat dilihat bahwa terjadi penambahan puskesmas keliling dan puskesmas pembantu. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat yang berada jauh dari puskesmas atau yang berada di pulau juga dapat menjangkau fasilitas kesehatan, sehingga masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan dapat segera ditangani oleh petugas kesehatan. Jumlah puskesmas rawatan belum ada peningkatan dari tahun 2012, hal ini disebabkan fasilitas kesehatan yang dibutuhkan masih belum memadai.

2. Rumah Sakit

Rumah sakit yaitu suatu bahagian menyeluruh, (Integrasi) dari organisasi dan medis, berfungsi memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitatif, dimana output layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan lingkungan, rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan tenaga kesehatan serta untuk penelitian biososial.

Rumah sakit melalui tenaga medis profesional yang terorganisasi serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan kesehatan, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien.

Fungsi rumah sakit lainnya adalah pusat pelayanan rujukan medik spesialistik dan sub spesialistik dengan fungsi utama menyediakan dan menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitasi pasien). Rumah sakit juga berfungsi sebagai sarana pelayanan kesehatan rujukan, merupakan tempat rujukan dari pelayanan dasar yang dilakukan oleh puskesmas dan praktek dokter swasta.

Dengan demikian sebuah rumah sakit haruslah dilengkapi dengan tenaga dokter spesialis dan peralatan-peralatan canggih yang dijalankan oleh tenaga terampil pula, untuk mendukung ketepatan diagnosa penyakit dan pemberian obat serta tindakan yang tepat. Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta rasionya terhadap jumlah penduduk.

Pada tahun 2013, di Kabupaten Kepulauan Anambas terdapat 2 Rumah sakit dengan rincian 1 Rumah sakit Lapangan di Palmatak dan 1 Rumah sakit Bergerak di Letung.

3. Sarana Produksi dan Distribusi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan

Obat merupakan salah satu komponen yang tak tergantikan dalam pelayanan kesehatan. Akses terhadap obat terutama obat esensial merupakan salah satu hak asasi manusia. Dengan demikian penyediaan obat esensial merupakan kewajiban bagi pemerintah dan institusi pelayanan kesehatan baik publik maupun swasta. Sebagai komoditi khusus, semua obat yang beredar harus terjamin keamanan, khasiat dan mutunya agar dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Oleh karena itu salah satu upaya yang dilakukan untuk menjamin mutu obat hingga ke tangan konsumen adalah menyediakan sarana penyimpanan obat dan alat kesehatan yang dapat menjaga keamanan secara fisik serta dapat mempertahankan kualitas obat disamping tenaga pengelola yang terlatih.

Instalasi farmasi merupakan unit pengelola perbekalan kefarmasian dan alat kesehatan yang ada di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, sebagai sarana pengadaan, penerimaan, penyimpanan, perindustrian, pengendalian, administrasi dan pelaporan serta evaluasi yang diperlukan bagi kegiatan pelayanan kefarmasian. Sampai dengan tahun 2013 hanya ada 1 instalasi farmasi.

4. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat

Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dilakukan dengan menerapkan berbagai pendekatan, termasuk didalamnya dengan melibatkan potensi masyarakat. Hal ini sejalan dengan konsep pemberdayaan pengembangan masyarakat. Langkah tersebut tercermin dalam pengembangan sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM). UKBM diantaranya terdiri dari Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) di Desa Siaga, Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan Pos Obat Desa (POD).

Salah satu jenis UKBM yang telah lama dikembangkan dan mengakar di masyarakat adalah posyandu. Dalam menjalankan fungsinya, posyandu diharapkan dapat melaksanakan 5

program prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi, dan penanggulangan diare. Dalam rangka menilai kinerja dan perkembangannya, posyandu diklasifikasikan menjadi 4 strata, yaitu Posyandu Pratama, Posyandu Madya, Posyandu Purnama dan Posyandu Mandiri. Pada tahun 2013 terdapat 58 unit posyandu, terdiri dari 33 unit Posyandu Pratama, 17 unit Posyandu Madya, 7 unit Posyandu Purnama dan 1 unit Posyandu Mandiri dan seluruh nya masih aktif.

Gambar ZZ

Strata Posyandu di Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2013

Dari gambar ZZ diatas dapat dilihat bahwa posyandu pratama lebih banyak dibandingkan dengan posyandu madya, purnama dan mandiri. Hal ini menunjukkan masih sedikitnya masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam mensukseskan kegiatan yang dilakukan di posyandu tersebut, baik itu dari kader posyandu, pembiayaan ataupun kegiatan yang dilakukan masih terbatas.

Poskesdes merupakan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan penyediaan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa, dengan kata lain sebagai salah satu wujud upaya untuk mempermudah akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Pada tahun 2013 terdapat 4 unit poskesdes, yaitu 2 unit Poskesdes di wilayah kerja Puskesmas Tarempa, 1 unit poskesdes di wilayah kerja Siantan Timur dan 1 unit Poskesdes di wilayah kerja Puskesmas Siantan Tengah. Selain itu, seluruh Desa di Kab. Kep. Anambas merupakan Desa Siaga aktif. Jumlah posyandu, poskesdes dan desa siaga di wilayah kerja puskesmas di Kab. Kep. Anambas tahun 2013 dapat dilihat pada Lampiran Tabel 73.

5. Institusi Pendidikan Tenga Kesehatan a. Jumlah, Jenis dan Persebaran Institusi

Pembangunan kesehatan berkelanjutan membutuhkan tenaga kesehatan yang memadai baik dari jenis, jumlah maupun kualitas. Sumber daya ketenagaan merupakan bagian penting dalam menjalankan kegiatan atau program pada semua unit pelayanan baik langsung maupun tidak langsung. Untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang berkualitas tentu saja dibutuhkan proses pendidikan yang berkualitas pula. Kabupaten Kepulauan Anambas belum memiliki institusi pendidikan kesehatan, hal ini disebabkan karena merupakan kabupaten yang baru terbentuk, sehingga pembangunan institusi pendidikan kesehatan belum terealisasi. Untuk menunjang kebutuhan tenaga kesehatan, Pemda Kab. Kep. Anambas memberikan beasiswa kepada putra/putri daerah untuk melanjutkan pendidikan ke institusi kesehatan yang bekerja sama dengan Pemda Kab. Kep. Anambas.

b. Akreditasi Institusi

Akreditasi merupakan salah satu upaya pembinaan yang dilakukan pemerintah terhadap institusi pendidikan kesehatan yang ada, selain itu juga untuk melihat kualitas dari

33 17 7 1 Pratama Madya Purnama Mandiri

masing-masing institusi. Pemda Kab. Kep. Anambas bekerja sama dengan institusi pendidikan kesehatan dengan status akreditasi yang beragam.

c. Peserta Didik

Dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, diperlukan tenaga kesehatan yang lebih berkualitas. Sehubungan dengan hal tersebut, pemda Kab. Kep. Anambas menyekolahkan putra/ putri daerah di salah satu institusi pendidikan kesehatan yang bekerja sama dengan pemda Kab. Kep. Anambas.

d. Lulusan

Pada tahun 2013, putra/ putri daerah yang di sekolahkan oleh Pemda Anambas telah menyelesaikan pendidikannya, yaitu D III Kebidanan dan D III keperawatan. Semua lulusan mengabdi di berbagai fasilitas kesehatan di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kab. Kep. Anambas, ada yang di tempatkan di Pustu, Poskesdes, Puskesmas ataupun di Rumah sakit. Semua lulusan sangat diharapkan sekali dapat menerapkankan ilmu yang di peroleh selama mendapatkan pendidikan formal untuk membantu meningkatkan taraf kesehatan di Kab. Kep. Anambas. B. TENAGA KESEHATAN

Sumber daya ketenagaan merupakan bagian penting dalam menjalankan kegiatan atau program pada semua unit pelayanan baik langsung maupun tidak langsung. Peningkatan derajat kesehatan tentunya sangat dipengaruhi oleh sumber daya ketenagaan, baik secara kuantitas maupun kualitas.

Kebijakan pembangunan kesehatan secara nasional, diantaranya diarahkan pada peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan. Sejalan dengan itu, maka dalam Rencana Pembangunan Kesehatan (Renbangkes) juga memberikan prioritas pada pendayagunaan tenaga kesehatan dan peningkatan pelayanan kesehatan di daerah terpencil, tertinggal, kepulauan, dan daerah perbatasan serta pulau-pulau terluar.

Keadaan ketenagaan khususnya tenaga kesehatan di Kabupaten Kepulauan Anambas perlu diperhatikan baik secara pengadaan maupun pendistribusian. Seperti diketahui kabupaten ini secara geografi dan topografi merupakan wilayah kepulauan sehingga diperlukan tenaga kesehatan yang dapat menjangkau masyarakat yang berada di pulau-pulau.

1. Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan

Salah satu unsur yang berperan dalam percepatan pembangunan kesehatan adalah tenaga kesehatan yang bertugas di sarana pelayanan kesehatan di masyarakat. Tenaga kesehatan yang di maksud adalah dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, tenaga kefarmasian, ahli gizi, perawat, bidan, dan tenaga teknis kesehatan (analisi lab, fisioterapi, tenaga elektromedis dan penata rontgen).

a. Tenaga Kesehatan di Puskesmas

Puskesmas yang merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan masyarakat, kinerjanya sangat dipengaruhi ketersediaan sumber daya manusia yang dimiliki, terutama ketersediaan tenaga kesehatan. Pada tahun 2013, terdapat 420 orang yang bertugas di puskesmas dengan rincian 342 tenaga dengan latar belakang pendidikan kesehatan dan 78 tenaga dengan latar belakang pendidikan selain kesehatan. Dari seluruh jumlah tenaga kesehatan, dokter umum yang bertugas di puskesmas sebanyak 24 orang dengan rasio 102,9/ 100.000 penduduk, dan dokter gigi sebanyak 5 orang dengan rasio 13,4/ 100.000 penduduk. Dari beberapa dokter umum dan dokter gigi, ada yang bertindak sebagai kepala puskesmas. Rincian tenaga kesehatan di puskesmas menurut profesinya dapat dilihat pada Lampiran tabel 74, 75, 76, 77 dan 78. Distribusi penduduk dan perbedaan tingkat pembangunan wilayah mengakibatkan distribusi tenaga tidak merata.

Tenaga kesehatan tahun 2013 telah meningkat dari tahun 2012, baik itu jumlah tenaga kesehatan ataupun keberagaman latar belakang pendidikannya. Hal ini dilakukan seiring dengan bertambahnya fasilitas kesehatan yang dimiliki, seperti bertambahnya jumlah

puskesmas pembantu serta semakin berkembangnya puskesmas dan rumah sakit sehingga dibutuhkan tenaga kesehatan dari latar belakang pendidikan tertentu.

b. Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit

Kabupaten Kepulauan Anambas memiliki 2 rumah sakit, yaitu Rumah Sakit Lapangan dan Rumah Sakit Bergerak. Data tenaga kesehatan di rumah sakit yang tercatat sampai tahun 2013 sebanyak 184 orang, terdiri dari 135 tenaga dengan latar belakang pendidikan kesehatan dan 49 tenaga dengan latar belakang selain kesehatan. Dari sejumlah tenaga kesehatan, dokter umum yang bertugas di rumah sakit sebanyak 22 orang dan dokter gigi yang bertugas 1 orang. Rincian tenaga kesehatan di puskesmas dan rumah sakit menurut profesinya dapat dilihat pada Lampiran tabel 74, 75, 76, 77 dan 78.

2. Tenaga Kesehatan dengan Status Pegawai Tidak Tetap (PTT)

Tenaga kesehatan dengan status PTT pada tahun 2013 tercatat sebanyak 268 orang, terdiri dari 182 orang tenaga dengan latar belakang pendidikan bidang kesehatan dan 86 orang tenaga dengan latar belakang pendidikan selain bidang kesehatan. Jumlah PTT selalu meningkat setiap tahunnya sejalan dengan bertambahnya jumlah fasilitas kesehatan yang ada. Hal ini dimaksudkan untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan sampai kepada masyarakat yang ada di pulau-pulau. Tenaga kesehatan berstatus PTT berasal dari berbagai tingkatan pendidikan, mulai dari tingkat SD sampai Perguruan Tinggi. Rincian Tenaga kesehatan berstatus PTT di lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Kep. Anambas Tahun 2013 adalah sebagai berikut:

Tabel XX

Tenaga Kesehatan dengan Status PTT di Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Kep. Anambas Tahun 2013

No Unit Kerja Medis Non Medis

1 Dinas Kesehatan 17 24 2 Puskesmas 1. Tarempa 2. Palmatak 3. Letung 4. Jemaja Timur 5. Siantan Timur 6. Siantan Tengah 7. Siantan Selatan 10 18 23 22 20 20 9 11 2 6 4 7 7 0 3 Rumah Sakit 1. RS Lapangan 2. RS Bergerak 30 11 18 4 4 Instalasi Farmasi 2 3 Jumlah 180 83

Dokumen terkait