• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sasaran Kebijakan Ketahanan Pangan

Dalam dokumen KUKP 2010 2014 Edit TA Nov 2011.... (Halaman 133-139)

KEBIJAKAN UMUM KETAHANAN PANGAN NASIONAL

5.2. Sasaran Kebijakan Ketahanan Pangan

Tercptanya kemandran dalam bdang pangan pada akhr tahun 2014 dtanda dengan menngkatnya ketahanan pangan masyarakat berupa:

1. Dpertahankannya ketersedaan energ per kapta mnmal 2.200 kkal/har, dan penyedaan proten per kapta mnmal 57 gram/har.

2. Tercapanya penngkatan konsums pangan per kapta untuk memenuh kecukupan energ mnmal 2.000 kkal/har dan proten sebesar 52 gram/har.

3. Tercapanya penngkatan kualtas konsums pangan masyarakat dengan skor pola pangan harapan (PPH) mnmal 1,7 persen per tahun (Tabel 5.1.).

Tabel 5.1. Sasaran Skor PPH 2010-2014

Tahun Skor PPH 2010 86,4 2011 88,1 2012 89,8 2013 91,5 2014 93,3

Sumber : Kementerian Pertanian (Diolah BKP)

4. Berkurangnya jumlah penduduk rawan pangan krons (yang mengkonsums < 70 persen AKG, termasuk balta dan bu haml kurang gz) dan penduduk mskn mnmal 0,5 persen per tahun (Tabel 5.2).

Tabel 5.2. Sasaran Penurunan Jumlah Penduduk Rawan Pangan 2010-2014

Tahun

Jumlah penduduk

sangat rawan pangan Persentase (%) (<70% AKG) 2010 23.525.330 10,05 2011 22.591.984 9,53 2012 21.626.739 9,02 2013 20.629.772 8,51 2014 19.601.736 8,00

Sumber : Kementerian Pertanian (Diolah BKP)

5. Tercapanya kemandran pangan melalu pencapaan swasembada berkelanjutan untuk beras, jagung dan gula konsums, dan pencapaan swasembada kedela dan dagng sap pada tahun 2014.

6. Tercapanya penngkatan dstrbus pangan yang mampu menjaga harga pangan yang terjangkau bag masyarakat kelompok pendapatan menengah bawah.

7. Membaknya akses rumahtangga golongan mskn terhadap pangan.

8. Tercapanya penngkatan cadangan pangan bak cadangan pangan mlk pemerntah pusat dan daerah maupun cadangan pangan masyarakat.

9. Tercapanya penngkatan kesadaran masyarakat mengena pentngnya keamanan pangan.

10. Berkembangnya kelembagaan ketahanan pangan yang ada d masyarakat secara partspatf sebaga upaya untuk menngkatkan keberdayaan dan kemandran masyarakat

dalam menangan kerawanan pangan dan menngkatkan ketahanan pangan rumah tangga.

5.3. Strategi umum

Strateg pembangunan ketahanan pangan nasonal mengacu pada strateg pembangunan nasonal dalam RPJMN, yang dkenal dengan “triple track strategy“ yatu: (a) pro-growth: mendorong akseleras pertumbuhan ekonom melalu penngkatan nvestas dan ekspor; (b) pro-job: pencptaan lapangan kerja; dan (c) pro-poor: untuk penurunan kemsknan dan kesenjangan melalu revtalsas sektor pertanan dan pedesaan serta pengembangan usaha kecl menengah.

D sampng tu, strateg untuk menuju ketahanan dan kemandran pangan juga mengacu pada ”lma prnsp” Roma yang dhaslkan dar KTT Pangan tahun 2009, secara rngkas yatu :

1. Melakukan pembangunan melalu pendekatan jalur ganda

(twin-track approach) yatu dengan menggerakkan seluruh

komponen bangsa (pemerntah, masyarakat, LSM, organsas profes, organsas massa, organsas sosal dan pelaku usaha) untuk:

- membangun ekonom berbass pertanan dan pedesaan untuk menngkatkan produks pangan dan pertanan, menyedakan lapangan kerja dan pendapatan/daya bel - memenuh pangan bag kelompok masyarakat mskn dan

rawan pangan melalu pemberan bantuan langsung pangan dan pemberdayaan masyarakat

2. Melaksanakan beberapa hal sebaga berkut:

- menghndar duplkas

- mengdentfkas senjang dalam melakukan respons terhadap permasalahan

3. Menjamn dpenuhnya komtmen berkelanjutan bag para mtra untuk melakukan nvestas d sektor pertanan, ketahanan pangan dan gz, melalu penyedaan sumberdaya yang dperlukan secara tepat waktu dan dengan cara yang handal, melalu perencanaan dan program multi-year.

Strateg untuk penngkatan produks pangan dar sektor pertanan mengacu pada renstra Kementeran Pertanan 2010-2014, yatu 7 revtalsas melput: (a) Revtalsas Lahan; (b) Perbenhan dan Perbbtan; (c) Infrastruktur dan Sarana; (d) Sumber Daya Manusa; (e) Pembayaan Petan; (f) Kelembagaan Petan; dan (g) Teknolog dan Industr Hlr.

Dalam merealsaskan penngkatan produks pangan dar sektor perkanan dlakukan Grand Strategy yang dsebut “ The Blue

Revolution Policies” yatu: (a) memperkuat kelembagaan dan

sumberdaya manusa secara terntegras untuk membangun kegatan usaha perkanan yang sehat; (b) pengelolaan sumberdaya kelautan dan perkanan secara berkelanjutan dengan memperhatkan konservas namun tetap member ruang bag pengembangan ekonom terutama untuk kawasan pulau-pulau kecl; (c) menngkatkan produktftas dan daya sang berbass pengetahuan sehngga mampu menghadrkan produk yang bermutu dan memenuh persyaratan pasar; dan (d) mencptakan dan memperluas akses pasar domestk dan nternasonal. Optmalsas pemanfaatan sektor kehutanan untuk mendukung ketahanan pangan dlakukan melalu strateg: (a) Sustainable Forest

Management; (b) dukungan penyedaan pangan bersumber dar hutan

bag masyarakat mskn d dalam dan d sektar hutan; (c) dversfkas pangan; dan (d) penngkatan akses masyarakat mskn terhadap pemanfaatan kawasan hutan, dmana kepemlkan lahan mash berada

pengelolaan kawasan hutan dalam rangka mendukung program reforma agrara).

5.4. Kebijakan Umum Ketahanan Pangan

Upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan nasonal tdak terlepas dar kebjakan umum pembangunan nasonal yang darahkan kepada pemenuhan hak atas pangan, utamanya dar produks domestk. Dalam kerangka demkan, maka upaya mewujudkan ketahanan pangan dentk dengan upaya menngkatkan kapastas produks pangan melalu pembangunan pertanan dserta kebjakan pendukung lan yang terkat, sehngga setap keluarga d Indonesa memlk kemampuan dan kesempatan yang sama dalam mengakses pangan. Kebjakan tersebut drangkum dalam beberapa elemen pentng yang dharapkan dapat menjad panduan bag pemerntah, swasta dan masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan ketahanan pangan d tngkat rumah tangga, tngkat wlayah, dan tngkat nasonal. Selan memberkan arah kebjakan yang lebh jelas dan mudah dcerna, pemerntah berperan dalam menjabarkan secara rnc kebjakan-kebjakan lan yang dapat mendukung terwujudnya pembangunan ketahanan pangan melalu ndustralsas pertanan untuk menngkatkan produks pertanan yang berdaya sang d pasar nasonal maupun nternasonal, serta dengan tetap berphak kepada petan kecl.

Beberapa butr pentng dalam kebjakan umum ketahanan pangan adalah sebaga berkut:

agrara dengan menata kembal kepemlkan, penguasaan serta pemanfaatan lahan usaha dan lahan pertanan untuk memenuh sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat, keadlan sosal dan kelestaran sumberdaya alam. Hal n dapat dlaksanakan melalu penyusunan kebjakan operasonal dan petunjuk pelaksanaan dengan merujuk pada Undang-Undang No. 5/1960 tentang Pokok Agrara, serta melaksanakannya secara terdesentralsas dan partspatf mengkutsertakan unsur-unsur masyarakat; (b) penyusunan tata ruang daerah dan wlayah yang merujuk kepada UU No. 26/2007 tentang Tata Ruang dan UU No. 27/2009 tentang Lahan Pertanan Pangan Berkelanjutan yang melput perbakan Rencana Tata Ruang Daerah dan Wlayah secara terkoordnas antar daerah/wlayah dengan mempertmbangkan unsur-unsur sosal, ekonom, budaya dan kelestaran sumberdaya alam, dserta penerapannya secara tegas dan konssten, dengan penerapan sanks terhadap pelanggaran; (c) perbakan admnstras pertanahan dan sertfkas lahan yang melput perbakan sstem pelayanan sertfkas lahan, fasltas/dukungan proses sertfkas lahan bag masyarakat kurang mampu dan percepatan penyelesaan masalah admnstras pertanahan secara hukum; dan (d) penerapan sstem perpajakan progresf bag pelaku konvers lahan pertanan subur dan pembaran lahan pertanan terlantar yang melput penyusunan peraturan dan penerapannya secara tegas d bdang perpajakan atas lahan atau usaha yang dapat menghambat/memberatkan setap upaya mengkonvers lahan pertanan subur, dan atau membarkan lahan pertanan terlantar.

2. Antisipasi perubahan iklim: adaptasi dan mitigasi.

Dalam dokumen KUKP 2010 2014 Edit TA Nov 2011.... (Halaman 133-139)