• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tantangan Ketahanan Pangan

Dalam dokumen KUKP 2010 2014 Edit TA Nov 2011.... (Halaman 97-101)

POTENSI, PERMASALAHAN DAN TANTANGAN KETAHANAN PANGAN

2. Sumberdaya Manusia

4.3. Tantangan Ketahanan Pangan

4.3.1. Dinamika ekonomi pangan global

A. Krss Pangan

Masalah pangan global merupakan krss akses pangan yang terkat dengan mash tnggnya angka kemsknan d duna khususnya bag negara-negara mskn dan berkembang, sehngga apabla tdak segera datas bersama akan mengancam keamanan duna bahkan dapat menmbulkan krss sosal. Pada tahun 2009 jumlah penduduk mskn dan rawan pangan d duna sektar 1,0 mlar orang, atau 1/6 penduduk duna. Mereka sebagan besar tnggal d perdesaan sebaga petan gurem dan buruh tan.

Penngkatan jumlah penduduk mskn n pada umumnya dsebabkan oleh rendahnya nvestas secara berkelanjutan dalam pembangunan ketahanan pangan, pertanan, dan perdesaan. Selan tu, lonjakan harga pangan tahun 2007/2008 yang dpcu adanya kenakan harga mnyak bum turut memberkan dampak langsung terhadap penngkatan jumlah penduduk mskn absolut d duna sektar 130-150 juta jwa. Meskpun harga pangan global sudah mengalam penurunan dar puncaknya pada awal 2008, namun secara relatf hngga paruh pertama 2009, harga pangan mash lebh tngg darpada harga tahun 2005-2006.

Menurut catatan PBB, pada saat n tdak kurang dar 5 juta jwa baru lahr ke duna tap 10 har, dan dperkrakan jumlah penghun bum mencapa 9,2 mlyar jwa pada tahun 2050. Dar seg kebutuhan pangan, dperkrakan besarnya kebutuhan duna untuk menyedakan bahan pangan tdak saja jumlah yang mencukup, tetap

Dampak dar perubahan klm global tersebut juga dapat menambah besarnya kesultan dan rsko bag pembangunan ketahanan pangan dan pertanan global secara berkelanjutan. Konds tersebut dapat menmbulkan krss pangan yang dtanda dengan menngkatnya harga pangan hampr d seluruh duna. Gejala dan tekanan yang dakbatkan oleh krss pagan global telah muncul d berbaga belahan duna yang dcrkan dengan melonjaknya harga pangan duna yang berdampak terhadap keguncangan sosal ekonom dan poltk d berbaga negara.

Berdasarkan pemantauan FAO bahwa krss pangan duna 2008/2009 akan menjad krss global terbesar abad ke-21. Krss pangan menmpa 37 negara berkembang. Akbat dar stok pangan yang terbatas maka harga dar berbaga komodtas pangan akan dapat mencapa level yang sangat mengkhawatrkan. Harga jagung dperkrakan mencapa rekor tertngg dalam 11 tahun terakhr, kedela dalam 35 tahun terakhr, dan gandum sepanjang sejarah. Stok beras duna mencapa ttk terendah yang mendorong harga mencapa level tertngg selama 20 tahun terakhr, sedangkan stok gandum mencapa ttk terendah selama 50 tahun terakhr. Harga seluruh pangan menngkat pada angka cukup fantasts 75 persen dbandngkan tahun 2000, bahkan harga beberapa komodtas menngkat lebh dar 200 persen.

Menurut PBB, sampa awal tahun 2008 secara global kenakan harga makanan mencapa 35 persen. Harga benh jagung nak 36 persen, dan harga benh gandum nak 72 persen. Sementara tu, harga pupuk juga melonjak sampa 59 persen dan harga pakan nak 62 persen. Dampak kenakan n sangat drasakan oleh masyarakat d negara-negara berkembang, dengan 50-60 persen pendapatan mereka habs untuk membel kebutuhan makanan, sedangkan d negara-negara

mengakhr lonjakan harga komodtas yang sedang berlangsung. Reses dan gejolak pasar uang global mash berpotens memunculkan guncangan dan turbulens d pasar regonal.

Krss pangan global yang melanda duna saat n memang belum memberkan mbas yang relatf besar terhadap Indonesa. Hal n dsebabkan karena dalam perode tersebut klm d Indonesa mash mendukung produks pangan sehngga mash dapat memenuh kebutuhan domestk. Namun demkan, untuk 5 tahun ke depan kemandran pangan d Indonesa akan menghadap tantangan yang cukup serus antara lan adalah :

1. Lemahnya nfrastruktur dasar yang mendukung pertumbuhan sektor mula dar rgas, jalan sebaga akses dstrbus bahan baku produks dan penjualan, alat-alat pertanan yang mendukung produks.

2. Lemahnya kelembagaan (aturan) dstrbus bahan baku produks dan penjualan produks pangan. Dstrbus bbt dan terutama pupuk mash mempunya permasalahan yang cukup besar bag petan, dmana pada saat musm tanam dstrbus bahan baku pangan sangat sult dperoleh yang pada umumnya dsebabkan oleh para penyalur pupuk. Tantangan ke depan yang perlu datas adalah perbakan atas regulas tata naga bahan baku dan sekalgus penegakan hukum.

3. Terkonsentrasnya lahan-lahan pertanan pangan d pulau Pulau Jawa, dmana dlema yang dhadap d Pulau Jawa adalah terjadnya alh fungs lahan pertanan menjad nonpertanan. D ss lan, hngga saat n belum ada nsentf yang dberkan oleh pemerntah daerah d luar Pulau Jawa terutama Pulau Sumatera, Kalmantan, Sulawes dan Papua

apabla d luar Pulau Jawa djadkan bass pertanan pangan baru.

4. Petan d Indonesa menghadap persangan yang tdak adl dengan petan dar negara-negara lan yang dengan mudah mendapat perlndungan tarf dan non tarf serta subsd langsung dan tdak langsung dar pemerntahnya. Apabla konds n terus berlanjut, maka keberlanjutan pertanan pangan akan tdak terjamn sehngga jutaan petan pangan akan kehlangan mata pencaharan.

5. Pertumbuhan sektor pertanan sangat dperlukan untuk mengakseleras perekonoman perdesaan. Sektor pertanan Indonesa, hngga saat n mash sangat tergantung pada hasl prmer, sehngga nla tambah yang dperoleh mash rendah dan kurang kompettf d pasar dalam neger maupun luar neger. Tantangan ke depan bag Indonesa adalah bagamana upaya untuk mendorong perkembangan produk pertanan olahan prmer, selan untuk menngkatkan nla tambah juga menngkatkan dan memperluas pangsa pasar d dalam dan luar neger.

6. Membangun sstem agrbsns dengan melakukan perubahan struktur agrbsns menjad struktur pertanan ndustral melalu modernsas agrbsns bak dss hulu maupun hlr. Hal-hal yang perlu dperhatkan antara lan adalah: (a) perlu adanya nformas tentang karakterstk produk yang dngnkan konsumen yang dapat cepat dan tepat dsampakan ke seluruh tngkatan agrbsns mula dar hlr hngga ke hulu (petan); (b) perlu adanya kegatan pada setap tahapan agrbsns secara vertkal sehngga kualtas produk akhr yang dhaslkan pun dapat djamn; dan (c) tdak terjad dstors pasar sehngga terdapat nsentf yang dapat menngkatkan mutu produk.

Dalam dokumen KUKP 2010 2014 Edit TA Nov 2011.... (Halaman 97-101)