• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sasaran Strategis 34

Dalam dokumen LAKIP LKJ KOTA DUMAI lkj dumai (Halaman 168-176)

satu upaya untuk mencapai tujuan “Meningkatkan Produktivitas hasil pertanian, perkebunan dan perikanan dalam memnuhi kebutuhan lokal”. Sasaran ini didukung SKPD secara terpadu yaitu Dinas Peternakan,

Perikanan dan Kelautan dan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan. Untuk mengukur sasaran misi kelima ini terdapat 3 (tiga) indikator sasaran. Berikut ditampilkan capaian kinerja sasaran yang tersaji pada tabel 3.83 berikut dibawah ini :

Tabel 3.83. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 34

No Indikator Kinerja Sasaran Satuan

Tahun 2016

Target Realisasi % Capaian 1 Nilai Konsumsi ikan Kg/kapita/th 31 32 103 2 Jumlah kasus cemaran biologi, kimia

dan fisik pada pangan asal hewan

kasus 17 17 100

3 Angka Kecukupan Protein gr/kap/hari 50 50,05 100,10

Rata-rata Capaian Kinerja 101

Terlihat dari tabel 3.83 diatas pada sasaran misi kelima ini 2 indikator sasaran tersebut dapat dijelaskan tingkat pencapaian kinerja sebagai berikut :

1. Nilai Konsumsi ikan

Target dari indikator sasaran ini yaitu 31 kg/kapita/th, hal ini melebihi dari target yaitu 32 kg/kapita/th. Pencapaian yang melebihi target ini dilakukan dengan adanya kegiatan sosialisasi makan ikan atau gemar ikan yang dilakukan oleh Forum Gemar Makan Ikan yang diketua oleh Walikota Dumai dengan bekerjasama PKK Kota Dumai dan Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan

!6 160

Kota Dumai. Program yang mencapai kelebihan target ini didukung oleh Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan dengan Kegiatan Peningkatan Keanekaragaman Produk Hasil Olahan Perikanan. Kegiatan ini dengan melakukan pembinaan terhadap 7 kelompok pengolahan hasil perikanan, sosialisasi di 7 kecamatan Kota Dumai dan mengikuti lomba tingkat nasional setelah menang di lomba menu serba ikan untuk tingkat Provinsi Riau dan meraih juara harapan 2 tingkat nasional.

2. Jumlah kasus cemaran biologi, kimia dan fisik pada pangan asal hewan Target dari indikator sasaran ini yaitu 17 kasus. Hakekat kinerja yang ingin dicapai adalah semakin rendahnya tingkat kasus cemaran biologi, kimia dan fisik pada pangan asal hewan, namun ternyata hal ini tercapai sebesar 17 kasus pencemaran, pola kerja yang dilakukan dapat di uraikan sebagai berikut:

a. Pengawasan Peredaran Ternak, Bahan Asal Ternak dan Pangan Asal Ternak di Perbatasan Wilayah Kota Dumai yaitu dengan menempatkanlah petugas pengawas peredaran ternak, bahan asal ternak dan pangan asal ternak pada dua lokasi pintu masuk ke Kota Dumai melalui jalur darat. Kedua lokasi tersebut adalah di Rawa Panjang dan Bukit Timah. Pola kerja dari petugas ini adalah melakukan pengamatan dan pendataan terhadap lalu lintas ternak, bahan asal ternak dan pangan asal ternak, yang selanjutnya akan diteruskan kepada kantor Dinas sebagai bahan pengambilan kebijakan dalam bidang kesehatan masyarakat veteriner. Petugas ini berjaga setiap hari dengan jumlah personil sebanyak dua orang pada masing-masing lokasi.

b. Pengamatan Produk Bahan Asal Ternak Dan Pangan Asal Ternak;

Kegiatan Pengamatan Produk ini dilakukan dengan cara mendatangi secara berkala pada kelompok sasaran. Di lokasi sasaran tim melakukan pengamatan terhadap produk mulai dari:

- Jenis Produk yang dijual; - Asal bahan pangan;

- Kapasitas penjualan/kuantitas penjualan per periode; - Sumber/Distributor;

- Kualitas Produk meliputi penampakan (rusak/utuhnya kemasan), tanggal kadaluwarsa, kode produksi, sertifikasi produk (MD, PIRT dan Label halal) Pada setiap pengamatan terhadap satu kelompok sasaran akan dituangkan dalam berita acara pengawasan. Berita acara ini memuat hal-hal yang menjadi pokok obyek pengamatan sesuai kriteria di atas. Sebagai wujud

"#$%&' ()* + #$ , -, + #./,* 01 2 #3/ 245/6 +#7 )8 #,9 #:)*; < =6 161

pelaksanaan fungsi pembinaan di bagian akhir berita acara pengawasan selalu disertakan saran-saran perbaikan terhadap hasil pengamatan yang dibacakan langsung dihadapan pemilik/pengelola/pedagang bahan pangan di lokasi sasaran.

Sebagai tanda kesepakatan dan komitmen terhadap hasil pengamatan dan saran perbaikan dari tim pengawas maka pemilik/pengelola/pedagang bahan pangan membubuhkan tanda tangan pada berita acara tersebut. Berita acara pengawasan dibuat rangkap 2 (dua), dimana satu sebagai pertinggal dan yang satu diserahkan kepada pemilik/pengelola/pedagang bahan pangan sebagai bahan referensi dalam melakukan perbaikan.

c. Pengambilan Sampel Produk

Pengambilan sampel terhadap bahan pangan asal hewan dilakukan sesuai kebutuhan atau ditemukannya penyimpangan terhadap pengelolaan produk sehingga patut diduga terjadi perubahan kualitas terhadap roduk tersebut. Penyimpangan terhadap produk antara lain :

- Kemasan rusak (bocor, penyok/kembung); - Terjadi perubahan penampakan warna; - Timbulnya cairan atau lendir pada produk; - Melewati tanggal kadalu warsa;

- Terjadinya kesalahan pengelolaan produk, misal tempat menjajakan yang tidak layak, produk pakcking ulang dan produk curah;

- Tidak ditemukan serifikasi misal MD, PIRT, Kode Produksi ataupun label halal.

Sampel diambil dengan sepengetahuan dokter hewan berwenang, sehingga setiap kali melakukan inspeksi/pengawasan, dalam tim selalu disertakan seorang dokter hewan berwenang. Sampel yang diambil selanjutnya dikirim untuk diperiksa sesuai kebutuhan ke Balai Veteriner Bukittinggi. Hasil yang diperoleh dalam pemeriksaan sampel tersebut nantinya akan disampaikan kepada pemilik/pengelola/pedagang bahan pangan yang diambil sampelnya disertai saran perbaikan terhadap hasil tersebut.

3. Angka Kecukupan Protein.

Standar untuk konsumsi gizi dan protein nasional dengan Angka Kecukupan Protein sebesar 52 gr/kapita/hari. Sedangkan target yang ingin dicapai Kota Dumai pada tahun 2016 yakni Angka Kecukupan Protein sebesar 50 gr/kapita/hari.

>?@ABC DEF G ?@ H IH G ?JKHF LM N ?OK NPQKR G?S ET ?HU ?VEFW X Y6 162

Capaian indikator kinerja Angka Kecukupan Protein sampai dengan tahun 2016 sangat memuaskan dan melebihi target yang telah ditetapkan yakni 50,05 gr/kapita/hari atau 100,10% dari target 50 gr/kapita/hari.

Tabel 3.84 Perbandingan Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2016 dengan RPJMD Kota Dumai Tahun 2016-2021

No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Eksisting 2015 Realisasi Capaian 2016 Target RPJMD 2016-2021 % Capaian RPJMD 1 Nilai Konsumsi ikan Kg/kapita/th 28 32 31 100 2 Jumlah kasus cemaran

biologi, kimia dan fisik pada pangan asal hewan

kasus 2 17 8 47,06

3 Angka Kecukupan Protein gr/kap/hari 50 50,05 50 100

Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja :

a. Nilai Konsumsi ikan

Target dari indikator sasaran ini adalah gemar makan ikan yang dilakukan oleh Forum Gemar Makan Ikan dengan target akhir RPJM yaitu 31 Kg/kapita/th dan pada tahun 2016 terealisasi 32 Kg/kapita/th dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu 100%.

b. Jumlah kasus cemaran biologi, kimia dan fisik pada pangan asal hewan Target dari indikator sasaran ini adalah semakin rendahnya tingkat kasus cemaran biologi, kimia dan fisik pada pangan asal hewan,dengan target akhir RPJM yaitu 8 kasus dan pada tahun 2016 terealisasi 17 kasus dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu 47,6%.

c. Angka Kecukupan Protein

Target dari indikator sasaran ini adalah Standar untuk konsumsi gizi dan protein nasional dengan target akhir RPJM yaitu 50 gr/kap/hari dan pada tahun 2016 terealisasi 50,05 gr/kap/hari dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu 100%.

Meningkatnya Produksi Pertanian dan Perikanan

Sasaran strategis 35 ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai tujuan “Meningkatkan Produktivitas hasil

pertanian, perkebunan dan perikanan dalam memnuhi kebutuhan lokal”. Sasaran ini didukung SKPD secara

Sasaran Strategis 35

Z[\]^_ `ab c [\ d ed c [fgdb hi j [kg jlmgn c[o ap [dq [rabs t u6 163

terpadu yaitu Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan dan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan. Untuk mengukur sasaran misi kelima ini

terdapat 4 (empat) indikator sasaran. Berikut ditampilkan capaian kinerja sasaran yang tersaji pada tabel 3.85 berikut dibawah ini :

Tabel 3.85. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 35

No Indikator Kinerja Sasaran Satuan

Tahun 2016

Target Realisasi % Capaian 1 Produksi perikanan budidaya ton 189,93 260,9 138 2 Populasi ternak unggulan (sapi dan

kambing)

Satuan ternak

5.463 5.945 108

3 Produksi Komoditi Pertanian dan Perkebunan

Ton 124.553 102.834,07 99

4 Luas Lahan Kritis Yang Di Rehabilitasi

Ha 71,5 12,5 16,9

Rata-rata Capaian Kinerja 90,22

Terlihat dari tabel 3.85 diatas pada sasaran misi kelima ini 2 indikator sasaran tersebut dapat dijelaskan tingkat pencapaian kinerja sebagai berikut :

1. Produksi perikanan budidaya

Target dari indikator sasaran ini yaitu 189,93 ton, capaian kinerja di peroleh sebesar 260,90 ton atau 138% dari target, capaian ini tidak terlepas bagaimana upaya peningkatan dengan pendampingan teknologi baik sektor air tawar maupun air payau, berupa teknologi intensif pemeliharaan udang dan peningkatan luasan kolam masyarakat.

2. Populasi ternak unggulan (sapi dan kambing)

Target dari indikator sasaran ini yaitu 5.463 satuan ternak, hal ini telah tercapai 5.945 satuan ternak atau 108%, bila di terjemahkan dapat diartikan ada satuan ternak dapat dihitung 7 ekor kambing dihitung 1 satuan ternak dan 1 ekor sapi 1 satuan ternak. Mengingat hal ini maka di peroleh jumlah sapi sebesar 5.089 ekor dan 5.995 ekor kambing. Hal ini dilakukan dengan adanya kegiatan redist sapi guliran dari kelompok yang telah dibina untuk mengembangkan lagi ke kelompok lainnya, selain peningkatan populasi terjadi juga di peroleh nilai sosial ekonomi dengan semangat meningkatkan pendapatan peternak atau peningkatan aset peternak tersebut.

vwxyz{ |}~  wx € €  w‚ƒ€~ „… † w‡ƒ †ˆ‰ƒŠ w‹ }Œ w€ wŽ}~  ‘6 164 3. Produksi Komoditi Pertanian dan Perkebunan

Pelaksanaan arah kebijakan ini dilaksanakan melalui 3 program utama, yaitu Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan, Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan dan Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan. Target indikator kinerja Produksi Komoditi Pertanian dan Perkebunan pada tahun 2016 sebesar 124.553 Ton dengan capaian sebesar 102.834,07 Ton atau 82,56%. Indikator kinerja ini tidak tercapai 100% dikarena pada tahun 2016 produksi Nenas tidak tercapai maksimal, hal ini dikarenakan faktor cuaca yang tidak menentu.

4. Luas Lahan Yang Direhabilitasi

Luas Lahan Yang Direhabilitasi dengan target luasan pada tahun 2016 sebesar 71,5 Ha. Sasaran ini di dukung oleh 2 (dua) program yaitu Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan, serta Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan. Capaian indikator ini hanya sebesar 12,5 Ha atau sebesar 17,48%. Hal ini dikarenakan pada Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan terdapat satu kegiatan yang tidak terlaksana yaitu Kegiatan Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Rehabiltasi Hutan dan Lahan. Kegiatan ini termasuk dalam kategori hibah/bansos sehingga pelaksanaannya menunggu perubahan Peraturan Walikota Dumai tentang Hibah dan Bansos. Sampai akhir tahun 2016 perubahan Peraturan Walikota Dumai tentang Hibah dan Bansos belum ada, sehingga kegiatan ini tidak dilaksanakan.

Tabel 3.86 Perbandingan Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2016 dengan RPJMD Kota Dumai Tahun 2016-2021

No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Eksisting 2015 Realisasi Capaian 2016 Target RPJMD 2016-2021 % Capaian RPJMD 1 Produksi perikanan budidaya ton 180,89 260,9 252,21 100 2 Populasi ternak unggulan

(sapi dan kambing)

Satuan ternak

2553 5.945 6.303 94,32

3 Produksi Komoditi Pertanian dan Perkebunan

Ton 124.538 102.834 143.353 71.73

4 Luas Lahan Kritis Yang Di Rehabilitasi

Ha 78 12,5 71,5 17,48

Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja :

’“”•–— ˜™š › “” œ œ › “žŸœš  ¡ ¢ “£Ÿ ¢¤¥Ÿ¦ ›“§ ™¨ “œ© “ª™š« ¬ ­6 165

Target dari indikator sasaran ini adalah upaya peningkatan produksi perikanan budidaya dengan pendampingan teknologi baik sektor air tawar maupun air payau,dengan target akhir RPJM yaitu 252,21 ton dan pada tahun 2016 terealisasi 260,9 ton dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu 100%.

b. Populasi ternak unggulan (sapi dan kambing)

Target dari indikator sasaran ini meningkatkan pendapatan peternak atau peningkatan aset peternak dengan target akhir RPJM yaitu 6.303 satuan dan pada tahun 2016 terealisasi 5.945 satuan dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu 94,32%.

c. Produksi Komoditi Pertanian dan Perkebunan

Target dari indikator sasaran ini adalah jumlah produksi komoditi pertanian dan perkebunan dengan target akhir RPJM yaitu 143.353 ton dan pada tahun 2016 terealisasi 102.834 ton dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu 71.73%.

d. Luas Lahan Kritis Yang Di Rehabilitasi

Target dari indikator sasaran ini luas lahan yang direhabilitasi dengan target akhir RPJM yaitu 71,5 Ha dan pada tahun 2016 terealisasi 12,5 Ha dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu 17,48%.

Meningkatnya Pendapatan Petani/peternak/nelayan

Sasaran strategis 36 ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai tujuan “Meningkatkan Kesejahteraan/ Pendapatan petani/peternak/nelayan”. Sasaran ini didukung SKPD secara terpadu yaitu Dinas Peternakan,

Perikanan dan Kelautan. Untuk mengukur sasaran misi kelima ini terdapat 2 (dua) indikator sasaran. Berikut ditampilkan capaian kinerja sasaran yang tersaji pada tabel 3.87 berikut dibawah ini :

Tabel 3.87. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 36

No Indikator Kinerja Sasaran Satuan

Tahun 2016

Target Realisasi % Capaian 1 Peningkatan produksi hasil olahan

perikanan

ton 28 28 100

2 Jumlah kelompok ternak terbina kelompok 110 110 100 Rata-rata Capaian Kinerja 100

Sasaran Strategis 36

®¯°±²³ ´µ¶ · ¯° ¸ ¹¸ · ¯º»¸¶ ¼½ ¾ ¯¿» ¾ÀÁ»Â ·¯Ã µÄ ¯¸Å ¯Æµ¶Ç È É6 166

Terlihat dari tabel 3.87 diatas pada sasaran misi kelima ini 2 indikator sasaran tersebut dapat dijelaskan tingkat pencapaian kinerja sebagai berikut :

1. Peningkatan produksi hasil olahan perikanan Target dari indikator sasaran ini yaitu 28 ton dalam satu tahun dapat tercapai 100%, hal ini karena adanya peningkatan sarana pengolahan tempat penjemuran dan mesin genset yang diberikan pusat melalui dana PUMP untuk tahun 2015. Daya jual hasil produksi juga tidak terlepas dari adanya promosi produk olahan pada pameran dumai

expo dan adanya beberapa kunjungan ke instansi baik dari lua Kota Dumai maupun dari dalam, berupa kunjungan mahasiswa, pelajar tingkat taman kanak-kanak sampai tingkat lanjutan (SLTA).

2. Jumlah kelompok ternak terbina

Target dari indikator sasaran ini yaitu 110 kelompok peternak dan sudah terpenuhi dalam pendampingan. Hal ini merupakan wujud dari Kegiatan Penyuluhan Pengelolaan Bibit Ternak yang didistribusikan kepada Masyarakat. Pendampingan dilakukan terhadap 600 orang peternak yang dilaksanakan oleh 10 orang tenaga pendamping dan 5 orang tenaga pendamping dari APBD tk. I. Tenaga pendamping diperkenalkan dengan calon binaannya sewaktu melakukan CPCL (Calon Penerima dan Calon Lokasi), setelah itu tenaga pendamping akan mendamping masing-masing kelompok yang telah ditunjuk oleh dinas sesuai daerah kawasan peternak, dimana ada 7 kecamatan dengan jumlah ternak saat ini kerbau 51 ekor, sapi potong 5.038 ekor, sapi perah 23 ekor, dan kambing 5.995 ekor.

Tabel 3.88 Perbandingan Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2016 dengan RPJMD Kota Dumai Tahun 2016-2021

No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Eksisting 2015 Realisasi Capaian 2016 Target RPJMD 2016-2021 % Capaian RPJMD 1 Peningkatan produksi hasil

olahan perikanan

ton 28 28 34 82,35

2 Jumlah kelompok ternak terbina

ÊËÌÍÎÏ ÐÑÒ Ó ËÌ Ô ÕÔ Ó ËÖ×ÔÒ ØÙ Ú ËÛ× ÚÜÝ×Þ ÓËß Ñà ËÔá ËâÑÒã ä å6 167

Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja :

a. Peningkatan produksi hasil olahan perikanan

Target dari indikator sasaran ini meningkatnya produksi hasil olahan perikanan dengan target akhir RPJM yaitu 34 ton dan pada tahun 2016 terealisasi 28 ton dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu 82,35%.

b. Jumlah kelompok ternak terbina

Target dari indikator sasaran ini adalah jumlah jumlah kelompok ternak yang dibina dengan target akhir RPJM yaitu 150 kelompok dan pada tahun 2016 terealisasi 110 kelompok dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu 73,33%.

Mengurangi Angka Penyakit Hewan Menular Dan Zoonosis

Dalam dokumen LAKIP LKJ KOTA DUMAI lkj dumai (Halaman 168-176)