• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sasaran Strategis 3

Dalam dokumen LAKIP LKJ KOTA DUMAI lkj dumai (Halaman 74-77)

salah satu upaya untuk mencapai tujuan “Meningkatkan Infrastruktur Kota Yang Hijau, Humanis Dan Merata”. Sasaran ini didukung SKPD

secara terpadu yaitu Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah.

Untuk mengukur sasaran misi pertama ini terdapat 1 (satu) indikator sasaran. Berikut ditampilkan capaian kinerja sasaran yang tersaji pada tabel 3.10 berikut di bawah ini :

Tabel 3.10. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 3

No Indikator Kinerja Sasaran Satuan

Tahun 2016

Target Realisasi % Capaian 1 Jumlah rancangan peraturan

tentang penataan ruang daerah Dokumen 1 1 100

Rata-rata Capaian Kinerja 100

Terlihat dari tabel 3.10 di atas pada sasaran misi pertama ini dengan 7 (tujuh) indikator sasaran tersebut dapat dijelaskan tingkat pencapaian kinerja sebagai berikut :

Kota Dumai pertama kali menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) pada Tahun 2002 berdasarkan Perda Nomor 11 Tahun 2002 dan mengalami revisi menjadi Perda Nomor 27 tahun 2005 tentang Perubahan Perda Nomor 11 Tahun 2002 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Dumai.

Mengingat adanya kesepakatan Tapal batas antara Propinsi Riau, Kota Dumai dan abupaten Bengkalis yang ditandatangani oleh Gubernur Riau, Walikota Dumai dan BKupati Bengkalis serta Pejabat dari BPN, hal ini menyebabkan kawasan Industri Pelintung Dumai mengalami pengurangan luas dari 5.039 Ha menjadi 3.829 Ha dan ditambah dengan Kawasan Cadangan Industri seluas 1.200 ha; dan pada tahun 2007 terbit Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang mewajibkan Kabupaten/Kota merevisi RTRW sesuai UU tersebut paling lama 3 tahun sejak UU tersebut diterbitkan.

no pq rstuvwo pxy xwo z{ x v|} ~o{~€{ ‚woƒu „o x…o †u v‡ ˆ ‰6 71 Sejak terbitnya undang-undang tersebut, Pemerintah Kota Dumai telah melakukan revisi RTRW Kota Dumai dan telah mendapat persetujuan substansi dari Kementerian Pekerjaan Umum tanggal 28 Juni 2012 berdasarkan Surat Kementerian Pekerjaan Umum Nomor : HK.01 03-Dr/328 tentang Persetujuan Substansi atas Raperda Kota Dumai tentang RTRW Kota Dumai 2012-2032. Selanjutnya telah dilakukan pembahasan draf Raperda RTRW Kota Dumai dengan DPRD Kota Dumai dan telah mendapatkan persetujuan untuk menjadikan Raperda RTRW Kota Dumai menjadi Perda RTRW Kota Dumai melalui Surat Keputusan Nomor 15/KPTS/DPRD/2014.

Selanjutnya Pemerintah Kota Dumai telah melengkapi dokumen persyaratan Perda RTRW Kota Dumai kepada Gubernur Riau untuk mendapatkan Evaluasi Gubernur, tetapi sampai saat ini masih dalam proses penyelesaian dikarenakan belum diperolehnya persetujuan perubahan pola ruang kehutanan dari Menteri Kehutanan RI dan belum disahkannya Perda RTRW Propinsi Riau. Meskipun demikian perencanaan pembangunan wilayah Kota Dumai telah diselaraskan dengan Rancangan RTRW dimaksud, dimana aspek struktur dan pola ruang telah mengacu pada RTRW Propinsi Riau dan RTRW Nasional.

Dengan demikian selain merupakan proses untuk mewujudkan tujuan-tujuan pembangunan, penataan ruang sekaligus juga merupakan produk yang memiliki landasan hukum untuk mewujudkan tujuan pengembangan wilayah, melalui instrumen ini menjadi pertimbangan yang sangat penting dalam rangka perwujudan wilayah Kota Dumai sebagai pusat-pusat kegiatan sesuai dengan fungsi dan skala pelayanan yang diharapkan.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, dalam rangka pengukuran indikator kinerja Utama Bappeda Kota Dumai untuk Tahun Anggaran 2016 dapat dirumuskan sebagai berikut : % 100 Renstra dalam dokumen get Jumlah tar ditetapkan yang dokumen Rancangan Jumlah x

Berdasarkan rumusan sebagaimana tersebut diatas, dapat disampaikan bahwa Jumlah Dokumen Rancangan Peraturan yang ditetapkan sebanyak 1 buah, sedangkan Jumlah target dokumen peraturan dalam renstra sebanyak 1 buah, maka berdasarkan rumus sebagaimana tersebut Pengukuran kinerja Utama Bappeda pada Tahun 2016 sebesar 100 %, perlu disampaikan bahwa Rancangan Perda Kota Dumai tentang

Š‹ Œ Ž‘’“‹ Œ”• ”“‹ –— ” ’˜™ š‹›—šœ— ž“‹Ÿ‘  ‹ ”¡‹ ¢‘ ’£ ¤ ¥6 72 Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Dumai sampai saat ini belum mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan RI dikarenakan belum diperolehnya persetujuan perubahan pola ruang kehutanan dari Menteri Kehutanan RI dan belum disahkannya Perda RTRW Propinsi Riau. Meskipun demikian perencanaan pembangunan wilayah Kota Dumai telah diselaraskan dengan Rancangan RTRW dimaksud, dimana aspek struktur dan pola ruang telah mengacu pada RTRW Propinsi Riau dan RTRW Nasional. Dengan demikian selain merupakan proses untuk mewujudkan tujuan-tujuan pembangunan, penataan ruang sekaligus juga merupakan produk yang memiliki landasan hukum untuk mewujudkan tujuan pengembangan wilayah, melalui instrumen ini menjadi pertimbangan yang sangat penting dalam rangka perwujudan wilayah Kota Dumai sebagai pusat-pusat kegiatan sesuai dengan fungsi dan skala pelayanan yang diharapkan.

Tabel 3.11 Perbandingan Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2016 dengan RPJMD Kota Dumai Tahun 2016-2021

No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Eksisting 2015 Realisasi Capaian 2016 Target RPJMD 2016-2021 % Capaian RPJMD 1

Jumlah rancangan peraturan tentang penataan ruang daerah

Dokumen 1 1 5 20%

Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja :

a. Jumlah rancangan peraturan tentang penataan ruang daerah

Target dari indikator sasaran ini adalah jumlah ranperda tentang penataan ruang daerah dengan target akhir RPJM yaitu 5 dokumen dan pada tahun 2016 terealisasi 1 dokumen dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu 20%.

Permasalahan dan Solusi

Adapun yang menjadi permasalahannya adalah sebagai berikut :

Rancangan Perda Kota Dumai tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Dumai belum mendapat persetujuan dari Menteri Dalam Negeri dikarenakan belum diperolehnya persetujuan perubahan pola ruang kehutanan dari Menteri Kehutanan RI dan belum disahkannya Perda RTRW Propinsi Riau. Meskipun demikian perencanaan pembangunan wilayah Kota Dumai telah diselaraskan dengan Rancangan RTRW dimaksud, dimana aspek struktur dan pola ruang telah mengacu pada RTRW Propinsi Riau dan RTRW Nasional.

¦§ ¨© ª«¬­®¯§ ¨°± °¯§ ²³ ° ®´µ ¶§·³¶¸¹³ º¯§»­ ¼§ °½§ ¾­ ®¿ À Á6 73 Dengan demikian selain merupakan proses untuk mewujudkan tujuan-tujuan pembangunan, penataan ruang sekaligus juga merupakan produk yang memiliki landasan hukum untuk mewujudkan tujuan pengembangan wilayah, melalui instrumen ini menjadi pertimbangan yang sangat penting dalam rangka perwujudan wilayah Kota Dumai sebagai pusat-pusat kegiatan sesuai dengan fungsi dan skala pelayanan yang diharapkan.

Adapun solusi yang bisa diambil adalah : 1. Komitmen dari Pemerintah Provinsi Riau

2. Komitmen dari kementerian kehutanan dengan diterbitkannya SK. Menhut No. 878 tahun 2014 dan SK. Menhut No. 314 tahun 2016.

3. Pemerintah Kota Dumai dalam melaksanakan perencanaan pembangunan Kota Dumai telah melakukan penyelarasan dengan rancangan RTRW Provinsi dan RTRW Nasional serta Program-program Nasional.

Terwujudnya Kota Dumai yang bersih, indah dan ramah lingkungan

Dalam dokumen LAKIP LKJ KOTA DUMAI lkj dumai (Halaman 74-77)