• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sasaran Strategis 41

Dalam dokumen LAKIP LKJ KOTA DUMAI lkj dumai (Halaman 187-193)

satu upaya untuk mencapai tujuan “Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi”. Sasaran ini didukung SKPD secara terpadu yaituDinas Perindustrian

dan Perdagangan. Untuk mengukur sasaran misi ke enam ini terdapat 1 (satu) indikator sasaran. Berikut ditampilkan capaian kinerja sasaran yang tersaji pada tabel 3.98 berikut dibawah ini :

Tabel 3.98. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 41

No Indikator Kinerja Sasaran Satuan

Tahun 2016

Target Realisasi % Capaian 1 Kontribusi sektor jasa dan

perdagangan pada PDRB Rupiah (juta) 4.789.145,67 5.026 523,15 4,95 2 Jumlah terbentuknya jaringan/kerjasasama usaha. Unit Usaha 5 0 0

Rata-rata Capaian Kinerja 2,475

Terlihat dari tabel 3.98 diatas pada sasaran ke empat ini 2 indikator sasaran tersebut dapat dijelaskan tingkat pencapaian kinerja sebagai berikut :

1. Kontribusi sektor jasa dan perdagangan pada PDRB

Pada tahun 2015 kontribusi sektor jasa dan perdagangan terhadap pembentukan PDRB Kota Dumai sebesar 4.789.145,67 (dalam Juta Rupiah) dan pada tahun 2016 menjadi 5. 026 523,15 (dalam juta rupiah), dengan demikian terdapat kenaikan sebesar 237.377,48 (dalam Juta Rupiah) atau 4,95 %. Dalam upaya mendukung pencapai Indikator Kinerja sasaran tersebut diatas, Dinas

Bab 3. Akuntabilitas Kinerja LKj IP Kota Dumai Tahun 2016 179

Perindustrian dan Perdagangan melakukan melalui berbagai program / kegiatan sebagai berikut:

a. Target awal dari indikator sasaran ini adalah “ Tersedianya susidi kebutuhan bahan pokok masyarakat pada hari-hari besar keagamaan” untuk 9423 KK, terhadap keluarga yang berpenghasilan rendah, namun oleh keterbatasan anggaran serta peraturan yang ada belum mendukung kegiatan ini, sehingga yang dapat dilaksanakan pada tahun 2016 adalah pengawasan terhadap distribusi bahan pokok masyarakat, yaitu penyaluran dan distribusi gas Elpiji 3 Kg kepada masyarakat di 7(tujuh) kecamatan atau 228 pangkalan Gas Elpiji di Kota Dumai. Kegiatan ini selain pengendalian ketersediaan gas elpiji bagi mayarakat banyak, juga mampu menahan gejolak fluktuasi harga ditingkat yang wajar.

b. Peningkatan nilai dan volume eksport, dilakukan melalui kegiatan Sosialisasi Kebijakan Penyederhanaan prosedure dan dokumen ekspor/import terhadap pelaku usaha eksportir dan inportir Kota Dumai sebanyak 50 pelaku usaha. Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, maka para pelaku usaha eksportir dan inportir Kota Dumai dalam kepengurusan dokumen eksport/import dapat dilakukan dalam waktu yang relatif singkat dengan cepat, sehingga akan mendorong peningkatan volume eksport Kota Dumai pada umumnya.

c. Peningkatan pengawasan peredaran barang dan Jasa merupakan bagian dari Perlindungan konsumen dan pada tahun anggaran 2016 telah dilakukan kegiatan pengewasan terhadap barang beredar, dengan tujuan agar menurunnya peredaran barang konsumsi kadaluarsa serta barang-barang penting lainnya yang tidak memenuhi standar di pasaran. Dan selama tahun anggaran 2016 melalui kegiatan ini telah ditemukan barang-barang kadaluarsa serta barang yang tidak memenuhi standar yang berlaku sebanyak 77 Jenis komoditi atau 23,05 %, sedangkan pada tahun 2015 target sebesar 15 % atau 50 Jenis komoditi dengan realisasi temuan sebanyak 45 Komoditi atau 13,51 %. Artinya selama tahun 2016 terjadi peningkatan sebanyak 32 jenis komoditi peredaran barang konsumsi kadaluarsa dan barang penting lainnya yang tidak memenuhi standar yang berlaku. Hal ini terjadi dikarenakan masih rendahnya kesadaran hukum para pelaku usaha dagang.

d. Kegiatan operasional dan pengembangan UPT Kemetrologian Daerah, dilaksanakan dengan tingkat capaian 100 % dan indikator kinerja keluaran

Bab 3. Akuntabilitas Kinerja LKj IP Kota Dumai Tahun 2016 180

adalah tera/tera ulang terhadap alat UTTP pada pelaku usaha dan pada tahun 2016 yang yang dilakukan adalah dalam bentuk pengawasandan terhadap alat UTTP pada pelaku usaha seanyak 85 unit alat UTTP . Hal ini dikarenakan untuk melalukan tera/tera ulang Dinas Peridag Kota Dumai belum dapat melaksanakannya sendiri, akan tetapi harus bekerjasama dengan UPT. Kemetrologian Propinsi Riau, karna belum tersedianya tenaga teknis yang cukup serta peralatan uji tera. Dalam rangka persiapan agar dapat melakukan sendiri tera/tera ulang , maka pada kegiatan ini juga , dilaksanakan pengadaan 1 (satu) paket peralatan kemetrologian standar uji tera/tera ulang alat UTTP melalui anggaran DAK tahun 2016.

2. Jumlah terbentuknya jaringan/kerjasasama usaha.

Untuk mendukung pencapaian Indikator sasaran “ Jumlah terbentuknya jaringan/kerjasama usaha” dilakukan melalui kegiatan Pengembangan Pasar Lelang Daerah, dimana tingkat capaiannya 100 %, dengan indikator keluaran mengikut sertakan 3 orang petani/pengusaha dengan 3 Komoditi unggulan daerah untuk dapat berpartisipasi pada pasar lelang daerah di Pekanbaru. Kegiatan ini untuk mempertemukan antara pengusaha kecil dengan pedagang besar yang ada di Kota Pekanbaru, dengan harapan terjadinya transaksi atau terbentuknya mitra dagang antara usaha kecil dengan perusahaan besar, sehingga terbentuknya jaringan usaha yang lebih luas, namun hingga saat ini belum terjadi transaksi maupun kontak dagang antara UMKM kota Dumai dengan pedagang besar yang ada di ibukota Propinsi.

Tabel 3.99 Perbandingan Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2016 dengan RPJMD Kota Dumai Tahun 2016-2021

No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Eksisting 2015 Realisasi Capaian 2016 Target RPJMD 2016-2021 % Capaian RPJMD 1 Kont r ibusi sekt or j asa dan

per dagangan pada PDRB

Rupiah

( j ut a) / 012 3 04 /5 617

5.026

523,15 5 032 / 01 7864/ 83,99 2 Jum lah t er bent uknya

j ar ingan/ ker j asasam a usaha.

Unit

Usaha 0 0 30 0

Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja :

a. Kontribusi sektor jasa dan perdagangan pada PDRB

Target dari indikator sasaran ini adalah PDRB pada sektor jasa dan perdagangan dengan target akhir RPJM yaitu Rp. 5.984.670,14 dan pada tahun

Bab 3. Akuntabilitas Kinerja LKj IP Kota Dumai Tahun 2016 181

2016 terealisasi 5.026 523,15 dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu 83,99%.

b. Jumlah terbentuknya jaringan/kerjasasama usaha.

Target dari indikator sasaran ini adalah jumlah jatringan kerja sama yang terbentuk dengan target akhir RPJM yaitu 0 unit usaha dan pada tahun 2016 terealisasi 30 unit usaha dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu 0%.

Meningkatnya kontribusi sektor Industri pada PDRB kota Dumai

Sasaran strategis 42 ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai tujuan “Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi”. Sasaran ini didukung SKPD secara terpadu yaituDinas Perindustrian dan Perdagangan . Untuk mengukur sasaran ke lima ini terdapat 3 (tiga) indikator sasaran. Berikut ditampilkan capaian kinerja sasaran yang tersaji pada tabel 3.100 berikut dibawah ini :

Tabel 3.100. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 42

No Indikator Kinerja Sasaran Satuan

Tahun 2016

Target Realisasi % Capaian 1 Kont r ibusi sekt or I ndust r i

t er hadap PDRB Rupiah ( j ut a) 12 468 900.37 13.160.756.09 9: 9;

Kawasan I ndust r i Kawasan 2 0 <

Jum lah pengusaha indust r i I ndust r i Kecil dan m enengah dan indust r i kr eat if

Pengusaha 893 24 =:68

Rata-rata Capaian Kinerja 100

Terlihat dari tabel 3.100 diatas pada sasaran misi kelima ini dengan 3 indikator sasaran tersebut dapat dijelaskan tingkat pencapaian kinerja sebagai berikut :

1. Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB

Adapun kontribusi sektor industri terhadap pembentukan PDRB Kota Dumai dalam tahun 2015 sebesar 12.468.900.37 (dalam jutaan rupiah) dan tahun 2016 sebesar 13.160.756.09 (dalam jutaan rupiah) dengan kenaikan sebasar 691.855,72 (dalam jutaan rupiah) atau terdapat kenaikan sebesar 5,54 %. Dalam mendukung pencapaian Indikator kinerja sasaran dimaksud, maka dalam tahun 2016 dibidang industri dilakukan berbagai program/kegiatan sbb :

Sasaran Strategis 42

Bab 3. Akuntabilitas Kinerja LKj IP Kota Dumai Tahun 2016 182

a. Kegiatan Pengembangan Sistem Inovasi Teknologi Industri Tingkat capaian program adalah 100 % dengan indikator kinerja keluaran adalah terlatihnya sebanyak 15 IKM pengrajin Industri konveksi. Kegiatan ini bertujuan peningkatan kwalitas serta disain industri konveksi, sehinga mampu bersaing dan berkembang dengan dengan produk-produk konveksi dari daerah lainnya. b. Kegiatan fasilitasi bagi industri kecil dan menengah terhadap pemanfaatan

sumber daya dengan dengan tingkat capaian kegiatan 100 % dan indikator keluaran adalah terlatihnya sebanyak 50 IKM tentang tata kelola usaha kecil dan menengah. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan perajin IKM dalam mengelola dan mengembangkan usahanya

c. Penyediaan sarana informasi yang diakses masyarakat, yang dilaksanakan dengan tingkat capaianKegiatan 100 %, dan indicator keluaran dalam bentuk data Base IKM Kota Dumai (Up dating data) IKM Kota Dumai tahun 2016.

2. Kawasan Industri

Dalam rangka penataan kawasan industri Kota dumai, maka pada tahun Anggaran 2016 dilakukan melalui kegiatan kebijakan keterkaitan industri hulu hilir dilaksanakan dengan tingkat capaian kegiatan 100%, dan indikator kinerja keluaran penyusunan naskah akademis dan peta kawasan industri Kota Dumai. Hal ini bertujuan sebagai langkah awal dalam penataan kawasan industri serta penyusunan regulasi dalam pengembangan kawasan industri di Kota Dumai. 3. Jumlah pengusaha industri Industri Kecil dan menengah dan industri kreatif

Indikator ini didukung oleh 2 kegiatan:

a. Kegiatan Pengembangan dan Pelayanan Teknologi, dengan tingkat pencapaian kegiatan 100% dan indikator keluaran kegiatan berupa terlatihnya sebanyak 12 orang Industri kajinan Batik dan kerajinan tenun sebanyak 10 Pengrajin.

b. Kegiatan Pembinaan Industri Kerajinan dan Industri Kreaktif, dengan tingkat pencapaian kegiatan 100 % dengan indikator keluarannya pengembangan pasar produk kerajinan daerah melalui pameran/expo industri kerajinan diluar daerah, sebanyak 3 even expo.

Bab 3. Akuntabilitas Kinerja LKj IP Kota Dumai Tahun 2016 183

Tabel 3.101 Perbandingan Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2016 dengan RPJMD Kota Dumai Tahun 2016-2021

No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Eksisting 2015 Realisasi Capaian 2016 Target RPJMD 2016-2021 % Capaian RPJMD 1 Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB Rupiah (juta) 12.409.075,37 13.160.756.09 15.837.473,79 83,10

2 Kawasan Industri Kawasan 0 0

3 0 3 Jumlah pengusaha industri Industri Kecil dan menengah dan industri kreatif Pengusaha 843 24 1.143 2,10

Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja :

a. Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB

Target dari indikator sasaran ini adalah besarnya kontribusi sektor industri terhadap PDRB dengan target akhir RPJM yaitu Rp. (juta) > ? @A BC @D C BE CF dan pada tahun 2016 terealisasi sebanyak Rp. (juta) 13.160.756.09 dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu sebesara 83,10%

b. Kawasan Industri

Target dari indikator sasaran ini adalah jumlah kawasan industri dengan target akhir RPJM yaitu 3 kawasan dan pada tahun 2016 terealisasi sebanyak 0 kawasan dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu sebesara 0%

c. Jumlah pengusaha industri Industri Kecil dan menengah dan industri kreatif Target dari indikator sasaran ini adalah jumlah pengusaha industri kreatif dan kecil dengan target akhir RPJM yaitu 1.143 perusahaan dan pada tahun 2016 terealisasi sebanyak 24 perusahaan dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu sebesara 2,10%

Bab 3. Akuntabilitas Kinerja LKj IP Kota Dumai Tahun 2016 184 Meningkatnya kontribusi sektor jasa dan perdagangan sebagai sektor

unggulan dalam mendukung perekonomian daerah

Dalam dokumen LAKIP LKJ KOTA DUMAI lkj dumai (Halaman 187-193)