BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
3. Sasaran Strategis C.1 Perlindungan WNI/BHI dan Pelayanan Publik KBRI Manila yang
Analisa Pencapaian IKU C.1.1 Persentase kasus WNI di negara akreditasi KBRI Manila yang diselesaikan
2019 2020
Target Realisasi Target Realisasi
N/A N/A 73% 88.98%
Dalam penanganan kasus yang melibatkan WNI, KBRI Manila telah melakukan pendampingan dalam proses peradilan, memberikan penampungan bagi WNI yang membutuhkan, serta memberikan bantuan konsumsi dan logistik. Pada tahun 2020, kasus yang menimpa WNI antara lainnya adalah kasus keimigrasian, bencana alam erupsi gunung vulkanik, terdampak pandemi coronavirus (COVID-19), terorisme, repatriasi, dugaan tindak penipuan, WNI sakit, dan WNI yang meninggal.
Pelayanan perlindungan berupa pemberian fasilitas penampungan dan penyediaan bantuan logistik diberikan kepada 216 (dua ratus enam belas) orang WNI bermasalah, meliputi:
1. 1 WNI yang menjadi korban sandera Kelompok Abu Sayyaf (KAS); 2. 88 WNI yang dievakuasi saat terjadi erupsi gunung Taal;
3. 1 WNI yang positif terpapar COVID-19;
4. 65 WNI di Batangas yang pekerjaannya terdampak pada masa pandemi COVID-19, dimana 27 diantara terpapar positif COVID-19;
5. 30 WNI Jamaah Tabligh yang tertahan di Filipina pada masa pandemi COVID-19; 6. 3 WNI berprofesi ABK yang transit di Manila;
7. 1 WNI tahanan kasus terorisme yang kasusnya dihentikan oleh pengadilan Filipina; 8. 6 WNI anggota keluarga WNI terpidana kasus narkotika yang meninggal di Filipina pada
tahun 2019;
9. 9 WNI tersangka/terpidana kasus hukum di Filipina;
10. 7 WNI bermasalah dengan pemberi kerja; dan5 WNI yang bermasalah status keimigrasian
58 | L a p o r a n K i n e r j a T A 2 0 2 0
Diplomasi perlindungan WNI telah menjadi prioritas politik luar negeri Indonesia. Sejalan dengan semangat diplomasi dimaksud, pelaksanaan perlindungan WNI di wilayah akreditasi KBRI Manila telah diupayakan secara maksimal di tengah berbagai tantangan. Pada bulan Januari tahun 2020, terjadi erupsi gunung berapi Taal di Cavite, Filipina yang turut berdampak pada WNI di sekitarnya. Dalam bulan-bulan selanjutnya, tantangan pelaksanaan diplomasi perlindungan semakin terasa seiring dengan terjadinya pandemi virus Corona 2019 (COVID-19).
Filipina termasuk negara yang merasakan dampak pandemi COVID-19 sejak awal tahun 2020. Kasus positif pertama di Filipina terkonfirmasi pada 30 Januari 2020, dan pada 1 Februari 2020 Filipina menjadi negara pertama yang mencatat kasus kematian akibat COVID-19, di luar negara RRT. Transmisi lokal di Filipina terkonfirmasi pada 7 Maret 2020. Dalam upaya menahan laju penyebaran COVID-19, pada triwulan pertama tahun 2020 pemerintah Filipina secara bertahap menerapkan sejumlah kebijakan bagi penduduknya, yang turut berdampak pada WNI yang tengah berada di Filipina.
Pada 9 Maret 2020, Presiden Filipina Rodrigo R. Duterte menetapkan status darurat kesehatan nasional. Penetapan status kerawanan “Code Red Sub-Level 2” serta kebijakan karantina wilayah di area ibu kota, provinsi Metro Manila, mulai diberlakukan pada 12 Maret 2020. Hingga penghujung tahun 2020, kebijakan karantina wilayah masih diberlakukan di provinsi Metro Manila dan daerah lainnya di Filipina.
Beberapa ketentuan yang turut diatur dalam kebijakan karantina wilayah di Filipina antara lainnya adalah ketentuan keimigrasian dan ketentuan protokol kesehatan. Sejak masa pandemi COVID-19, pembatasan bagi pendatang internasional masih diterapkan di Filipina, di mana hanya WNA (termasuk WNI) yang memiliki visa jenis tertentu yang dapat diperbolehkan masuk. Pengetatan protokol kesehatan turut diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di antaranya pelarangan penyelenggaraan pertemuan yang melibatkan massa dalam jumlah banyak.
Seiring dengan diberlakukannya pembatasan keimigrasian dimaksud, sejumlah maskapai penerbangan kemudian melakukan penyesuaian atas operasional penerbangan dari Filipina. Salah satu rute penerbangan yang terdampak atas penyesuaian operasional tersebut adalah rute Filipina – Indonesia, yang mengakibatkan WNI terkendala untuk kembali
59 | L a p o r a n K i n e r j a T A 2 0 2 0
ke Indonesia pada masa pandemi COVID-19. Menanggapi hal tersebut, KBRI Manila kemudian bekerja sama dengan kelompok masyarakat Indonesia di Filipina serta keluarga para WNI yang berada di Indonesia untuk membantu pemulangan para WNI yang memiliki kebutuhan mendesak di Indonesia.
Kelompok WNI yang turut merasakan dampak pandemi COVID-19 adalah para Pekerja Migran Indonesia yang berprofesi sebagai Anak Buah Kapal (PMI ABK). Pemulangan para PMI ABK dari wilayah akreditasi dilakukan secara terpadu dengan pihak terkait, sambil tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai ketentuan.
KBRI Manila terus meningkatkan kesiagaan dan memantau saluran komunikasi darurat (Hotline) dan kanal komunikasi sosial lainnya untuk memberikan asistensi kepada WNI yang memerlukan bantuan, baik terkait pandemi COVID-19 maupun berkenaan dengan hal kekonsuleran lainnya, bahkan kegawatdaruratan lainnya akibat bencana.
Berkait dengan itu, KBRI Manila telah aktif menyebarluaskan informasi dan himbauan berkait dengan bencana topan yang melanda Filipina khususnya 2 topan besar Topan Rolly dan Topan Ulysees. Meskipun tidak terdapat WNI yang menjadi korban bencana tersebut, namun KBRI Manila telah mengusulkan ke Pusat untuk dapat kiranya membantu Pemerintah Filipina menanggulangi bencana tersebut. Sementara itu, guna mengakomodir para WNI yang berada di Palau, KBRI Manila turut berkoordinasi dengan 2 (dua) orang WNI penghubung, yaitu Sdr. Marihot dan Sdr. Anwar yang berdomisili di Palau. Upaya pemantauan dan pemberian asistensi bagi WNI yang berada di Kepulauan Marshall dilakukan oleh KBRI Manila melalui koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Kepulauan Marshall.
KBRI Manila menargetkan persentase penyelesaian kasus WNI di negara akreditasi sebesar 73% pada tahun 2020. Dalam pelaksanaannya, KBRI Manila berhasil menyelesaikan 53 dari 59 kasus khusus dan kasus umum, maka capaian realisasi sesuai bobot kasus adalah 88.89%. Sejumlah penanganan kasus khusus yang telah dilakukan oleh KBRI Manila meliputi: 1. Koordinasi dengan Konsulat Jenderal RI Davao City, Dit. PWNI BHI, serta otoritas setempat Filipina dalam penanganan kasus penyanderaan WNI oleh KAS di Filipina Selatan. Pada tahun 2020, terdapat 1 WNI korban sandera KAS yang telah berhasil dibebaskan dan direpatriasi ke Indonesia, serta 1 jenazah WNI korban sandera KAS yang telah dipulangkan;
60 | L a p o r a n K i n e r j a T A 2 0 2 0
3. Pendampingan proses persidangan WNI a.n. Julianto dan Agnes Alexandra untuk kasus narkotika serta pendampingan dalam persidangan WNI a.n. Ahmad Faisal, Taufik Rifqi, serta M. Khildan Baihaqi yang terlibat kasus terorisme.
4. Koordinasi dengan pengacara pro bono dari Public Attorney Office (PAO) Pemerintah Filipina serta pemberian fasilitas penerjemah (Indonesia-Inggris-Tagalog) bagi WNI yang terlibat dalam kasus hukum, apabila diperlukan;
5. Kunjungan ke penjara dan pemberian bantuan logistik kepada 5 (lima) WNI terlibat kasus terorisme dan 6 WNI terlibat kasus narkotika yang menjalani hukuman/tahanan di penjara wilayah Metro Manila;
6. Koordinasi repatriasi 2.257 PMI ABK yang tertahan di wilayah akreditasi KBRI Manila pada masa pandemi COVID-19. Koordinasi repatriasi 2.257 PMI ABK yang tertahan di wilayah akreditasi KBRI Manila pada masa pandemi COVID-19. Koordinasi dilakukan dengan perwakilan RI di Amerika Serikat, perusahaan terkait di Amerika Serikat dan subsidiaries-nya, serta otoritas setempat di Filipina (Deplu dan Inter-Agency Task Force - IATF);
Figure 62 Penanganan WNI ABK kru Kapal Pesiar yang tertahan di Manila Bay Figure 61 Pemulangan Jenazah WNI sandera KAS
61 | L a p o r a n K i n e r j a T A 2 0 2 0
Figure 63 Pemulangan 200 PMI ABK Costa Cruises di Bandara NAIA
7. Koordinasi repatriasi mandiri 95 WNI yang memiliki kepentingan mendesak untuk pulang ke Indonesia saat pandemi COVID-19, termasuk di antaranya 32 WNI Jamaah Tabligh dan 21 mahasiswa sekolah pilot;
8. Pemantauan, bantuan, dan asistensi bagi 34 WNI yang terindikasi terpapar COVID-19 di Filipina. Sebanyak 27 orang di antaranya adalah PMI di AG&P Company; dan
9. Pendampingan dalam pemulangan 5 WNI yang dideportasi setelah menjalani hukuman atas pelanggaran keimigrasian.
Adapun penanganan kasus umum yang telah dilaksanakan oleh KBRI Manila meliputi: 1. Pemberian bantuan dalam proses pemulangan jenazah serta penerbitan Surat
Keterangan Kematian bagi 2 WNI a.n. Rizky Kurniawan (sakit dalam penerbangan dari AS ke Indonesia) dan Saefuddin (meninggal dalam kecelakaan kapal di Kepulauan Marshall);
2. Fasilitasi dan asistensi kepada 6 PMI ABK dari Palau yang transit dan tertahan di Filipina;
3. Fasilitasi dan asistensi kepada 5 PMI ABK yang tertahan di Palau;
4. Pemberian bantuan akomodasi dan pendampingan pemulangan 2 WNI a.n. Junita Bong dan Suberata yang bermasalah dengan pemberi kerja;
5. Pemberian bantuan akomodasi dan pemulangan 1 WNI a.n. Hasan Rudin yang bermasalah dengan pemberi kerja;
6. Pemberian bantuan akomodasi dan/atau bantuan pemulangan 2 WNI bermasalah keimigrasian a.n. Hendy dan Vidya E. Prayeni;
7. Pemberian bantuan logistik dan mediasi bagi 65 PMI di perusahaan Atlantic Gulf and Pacific (AG&P Company) yang terdampak pandemi COVID-19;
8. Pemberian bantuan logistik bagi WNI a.n. Anggun M. yang bermasalah dengan pemberi kerja;
9. Pemberian bantuan penyelesaian administrasi visa 32 WNI Jamaah Tabligh yang tertahan di Filipina pada masa pandemi COVID-19;
10. Pemberian bantuan akomodasi dan pemulangan 2 WNI bermasalah dengan pemberi kerja a.n. Julita Dewi Adhi dan Michael Tansel;
62 | L a p o r a n K i n e r j a T A 2 0 2 0
11. Pendampingan dalam proses persidangan 2 WNI a.n. Samuel D. A. Brodie yang dibebaskan dari tuduhan melakukan tindak penipuan, dan Julianto yang dibebaskan dari hukuman atas pelanggaran aturan kota dan atas kepemilikan narkoba;
12. Kunjungan kepada kerabat WNI a.n. Afrianto, Andy Thie, Ricky Septian, dan Calvin yang meninggal di Filipina. KBRI turut membantu menerbitkan Surat Keterangan Kematian sesuai ketentuan yang berlaku;
13. Koordinasi penyediaan kebutuhan logistik bagi 8 PMI ABK di kapal MV Fa Yun;
14. Koordinasi permohonan pemulangan oleh 1 PMI ABK a.n. Erik Sulistiyono dengan otoritas Kepulauan Marshall;
15. Koordinasi penanganan WNI a.n. Mariana Djaja yang ditolak masuk Filipina oleh Biro Imigrasi Filipina; dan
16. Koordinasi status keimigrasian dan permohonan izin untuk sign-off dari 1 PMI ABK a.n. Abdul Muis yang dinyatakan masuk dalam Blacklist Order Filipina.
Kendala dalam penyelesaian kasus terkait WNI antara lainnya adalah penundaan mayoritas persidangan pada masa pandemi COVID-19. Dalam beberapa kasus, pelaksanaan sidang dilakukan secara virtual tanpa melibatkan KBRI Manila. Adanya kebijakan karantina wilayah turut menjadi kendala dalam pelaksanaan tugas di lapangan, mengingat setiap daerah dapat memiliki ketentuan protokol kesehatan masing-masing dan ketersediaan penerbangan masih terbatas.
Sebagai bagian dari pelaksanaan tugas KBRI serta guna memberikan pemahaman yang baik mengenai berbagai peraturan kekonsuleran dan keimigrasian, KBRI tetap menyelenggarakan sosialisasi dan pelayanan kekonsuleran untuk WNI di wilayah akreditasi. Sepanjang tahun 2020, KBRI Manila telah melaksanakan kegiatan terkait kekonsuleran di Palau, Metro Manila, Pampanga, dan Cavite.
63 | L a p o r a n K i n e r j a T A 2 0 2 0
Figure 65 Pelayanan Pembuatan Paspor dalam Sesi Warung Kekonsuleran di Cavite
Untuk meningkatkan pelayanan pelindungan tersebut, KBRI melakukan pendekatan dengan berbagai otoritas termasuk dengan pihak imigrasi Filipina. Pada 29 Januari 2020, Wakeppri telah melakukan courtesy pada Commissioner of the Bureau of Immigration Philippines, Jaime H. Morente dalam rangka membahas isu-isu keimigrasian yang melibatkan WNI di Filipina.
64 | L a p o r a n K i n e r j a T A 2 0 2 0
Analisa Pencapaian IKU C.1.2 Indeks Kepuasan Pelayanan Kekonsuleran KBRI Manila
2019 2020
Target Realisasi Target Realisasi
4(4) 4(4) 4(4) 3,6 (4)
Sejak tanggal 28 Agustus 2018, KBRI Manila telah menerapkan pelayanan paspor dan visa dengan menggunakan sistem informasi manajemen keimigrasian (SIMKIM). Dengan adanya sistem tersebut, pemohon pelayanan paspor perlu mengambil foto dan biometri di loket pelayanan dengan membawa dokumen-dokumen yang dipersyaratkan.
Matriks Dokumen Keimigrasian dan Kekonsuleran
Data Pengeluaran 2020
Paspor (48 Halaman) 630
SPLP 30
Visa Kunjungan 940
Visa Diplomatik dan dinas 43
Legalisasi 190
Surat Keterangan 163
Pendapatan dari jasa pengurusan dokumen
konsuler PHP 635.350
Pendapatan dari pemberian surat perjalanan RI PHP 820.750 Pendapatan dari visa kunjungan PHP 2.859.500
Sepanjang tahun 2020, KBRI Manila telah mengeluarkan 5.381 dokumen keimigrasian dan kekonsuleran. Data terkait paspor, visa, legalisasi, surat keterangan, terjemahan, dan PNBP dokumen kekonsuleran (dalam PHP - Peso Filipina) di KBRI Manila terdapat pada Matriks Dokumen Keimigrasian dan Kekonsuleran.
Selain pelayanan paspor dan visa, KBRI Manila turut memberikan pelayanan kekonsuleran lainnya, seperti Surat Keterangan Pindah, Surat Catatan Pernikahan, Surat Keterangan Menikah, Surat Keterangan Domisili, Surat Catatan Kelahiran, dan legalisasi dokumen. Layanan legalisasi dokumen tetap diperlukan, mengingat Indonesia bukanlah negara anggota dari The Hague Apostille Convention, sehingga dokumen yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang di Filipina dan akan digunakan di Indonesia perlu dilegalisasi terlebih dahulu oleh Departemen Luar Negeri Filipina dan KBRI Manila.
KBRI Manila secara rutin mengedarkan lembar survei kepuasan pelayanan kekonsuleran kepada WNI yang menerima pelayanan kekonsuleran dalam rangka mengukur indeks Kepuasan Pelayanan Kekonsuleran. Selama tahun 2020, sebanyak 613 WNI telah mengisi survei pelayanan kekonsuleran. Sesuai rekapitulasi hasil survei pada Matriks Persentase Responden atas Pelayanan Kekonsuleran Tahun 2020, terdapat 609 orang responden yang menyatakan puas terhadap pelayanan kekonsuleran KBRI Manila. Hasil tersebut menunjukkan bahwa KBRI Manila memperoleh indeks 3.6 (dari skala 4) atau mencapai 90% IKU yang ditargetkan.
65 | L a p o r a n K i n e r j a T A 2 0 2 0
Jumlah responden menurun pada tahun 2020 karena banyaknya WNI yang terkendala untuk datang langsung ke KBRI Manila pada masa pandemi COVID-19. Selain melalui tatap muka, pelayanan kekonsuleran turut diselenggarakan melalui sarana Hotline dan surel protokol dan konsuler KBRI Manila. Pemohon umumnya memintakan informasi terkait dokumen kelengkapan maupun alur pelayanan kekonsuleran, yang telah dimuat pada situs KBRI Manila. Meningkatnya arus komunikasi pelayanan secara digital mengakibatkan meningkatnya kebutuhan untuk melengkapi sarana komunikasi digital dengan tools survei skala kepuasan. Sehubungan dengan hal tersebut, penyediaan tools survei digital dapat dipertimbangkan untuk disiapkan untuk diimplementasikan pada tahun 2021.
Matriks Persentase Responden atas Pelayanan Kekonsuleran Tahun 2020
No. Kepuasan Responden Jumlah Responden Jumlah Responden yang Menyatakan Puas Persentase Responden yang Menyatakan Puas (%) Jumlah Responden yang Menyatakan Tidak Puas 1. Triwulan I 157 157 100 0 2. Triwulan II 40 40 100 0 3. Triwulan III 115 114 99 1 4. Triwulan IV 301 298 99 3 Total 613 609 99 4
Analisa Pencapaian IKU C.1.3 Indeks Kepuasan Pelayanan Perlindungan WNI/BHI KBRI Manila
2019 2020
Target Realisasi Target Realisasi
4(4) 4(4) 4(4) 3,8 (4)
Hasil survei kepuasan pelayanan perlindungan WNI/BHI terdapat pada Matriks Persentase Responden atas Pelayanan Perlindungan WNI Tahun 2020 sebagai berikut:
Matriks Persentase Responden atas Pelayanan Perlindungan WNI Tahun 2020
No. Kepuasan Responden Jumlah Responden Responden yang Menyatakan Puas/Sangat Puas Responden yang Menyatakan Tidak Puas / Sangat Tidak
Puas 1. Triwulan I 61 98% 2% 2. Triwulan II 5 100% 0% 3. Triwulan III 7 100% 0% 4. Triwulan IV 7 100% 0% Total 80 100% 0%
66 | L a p o r a n K i n e r j a T A 2 0 2 0
Hasil tersebut menunjukkan bahwa KBRI Manila memperoleh indeks 3,8 dari skala 4. Sesuai hasil rekapitulasi, terdapat 79 orang yang menyatakan puas terhadap pelayanan perlindungan WNI KBRI Manila. Sifat penanganan kasus yang kerap dilakukan dari jarak jauh, sehingga lembar survei sering tidak sempat terdistribusi kepada WNI dimaksud. Selain melalui tatap muka, pelayanan perlindungan WNI dan BHI turut diselenggarakan melalui sarana Hotline dan surel protokol dan konsuler KBRI Manila.
4. Sasaran Strategis C.2 Dukungan dan Komitmen yang Tinggi atas Kesepakatan