• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keluarga merupakan institusi pertama yang akan membentuk sumberdaya manusia yang berkualitas untuk memajukan bangsa. Melalui lingkungan keluarga anak tumbuh dan mengembangkan potensi yang dimilikinya. Berdasarkan model ekologis Bronfenbrenner diacu dalam Santrock (2003) anak remaja berada dalam lingkungan keluarga yaitu lingkungan mikrosistem. Lingkungan mikrosistem merupakan lingkungan terdekat dengan anak berada, meliputi keluarga, sekolah, peer group, dan tetangga.

Karakteristik keluarga yang meliputi besar keluarga, pendidikan orangtua, dan pendapatan orangtua diduga menentukan bagaimana pola asuh akademik dan penyediaan stimulasi akademik orangtua terhadap anaknya. Besar keluarga diduga berhubungan dengan pola asuh akademik yang akan berdampak pada prestasi akademik anak. Menurut Hurlock (1980) besar keluarga akan mempengaruhi pengasuhan dan fasilitas belajar yang disediakan orangtua. Semakin besar keluarga maka semakin sedikit fasilitas yang mampu disediakan orangtua. Secara langsung atau tidak langsung kedua hal tersebut akan mempengaruhi prestasi akademik anak di sekolah.

Pendidikan orangtua juga merupakan salah satu faktor penting dalam tumbuh kembang anak, dengan pendidikan yang baik maka orangtua dapat menerima segala informasi dari luar terutama tentang pengasuhan anak yang baik, menjaga kesehatan, dan pendidikan anaknya (Soetjiningsih 1995). Pendapatan orangtua juga diduga sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan anak karena pendapatan orangtua berhubungan dengan pola asuh yang diberikan orangtua kepada anaknya. Hasil penelitian Hastuti (2006) menunjukan bahwa semakin besar pendapatan perkapita keluarga maka semakin baik pola asuh yang diberikan orangtua kepada anaknya. Selain karakteristik keluarga, karakteristik remaja yang meliputi usia dan jenis kelamin juga diduga berhubungan dengan pemberian pola asuh akademik oleh orangtua kepada anaknya.

Menurut Bloom dalam Arikunto (1990) prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai pada periode tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut, prestasi dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses pembelajaran di sekolah yang dicerminkan dari nilai rapor.

22

Karakteristik keluarga, karakteristik anak, pola asuh akademik, ketersediaan alat stimulasi akademik, dan latar belakang pendidikan prasekolah diduga berhubungan dengan prestasi akademik anak remaja.

Anak yang sukses dalam akademik pada umumnya adalah anak yang mendapatkan dukungan dari keluarga, seperti dukungan agar berprestasi baik. Keterlibatan orangtua dalam pendidikan anak mengakibatkan anak mendapatkan nilai rata-rata yang lebih tinggi, perilaku yang lebih baik di sekolah dan di rumah (Santrock 2007). Dengan kata lain, pola asuh akademik yang diberikan orangtua diduga berhubungan dengan prestasi akademik anak.

Papalia dan Olds (1989) mengungkapkan bahwa stimulasi orangtua merupakan faktor yang mempengaruhi secara signifikan terhadap perkembangan kognitif seorang anak. Di bidang pendidikan, orang tua memiliki pengaruh besar terhadap prestasi akademik anak. Adapun peran yang dapat orangtua lakukan untuk menunjang prestasi akademik anak antara lain, menyediakan tempat yang kondusif di rumah untuk anak belajar, menyediakan buku-buku referensi sebagai sarana pembelajaran anak, mengatur waktu kegiatan anak, memperhatikan kegiatan anak di rumah dan sekolah. Hasil penelitian Wandini (2004) menemukan bahwa semakin baik fasilitas belajar yang orangtua sediakan, maka semakin baik prestasi akademik anak.

Pendidikan usia dini merupakan dimensi yang sangat penting dalam perkembangan anak. Oleh sebab itu layanan Pendidikan Anak Usia Dini merupakan dasar yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak hingga dewasa. Pendidikan bagi anak usia prasekolah merupakan dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial emosi, konsep diri, disiplin, kemandirian, seni, moral, dan nilai-nilai agama (Santrock 2007).

Banyak program prasekolah yang terbukti menghasilkan dampak positif pada pembelajaran anak-anak, tetapi pengaruh yang timbul bervariasi sesuai dengan ketekunan anak. Efek yang dihasilkan adalah prestasi yang lebih tinggi, jumlah anak yang lebih rendah dalam pengulangan kelas/pendidikan khusus, dan lebih tinggi pencapaian tingkat pendidikan. Pengaruh dari program prasekolah juga terkait dengan menurunnya kenakalan dan kejahatan di masa kanak-kanak dan masa dewasa. Bukti kuat menunjukkan bahwa ekonomi keluarga menengah

ke bawah dan dari semua latar belakang sosial ekonomi mendapat manfaat jangka panjang dari pendidikan prasekolah (Bernett 2008).

Usia dini merupakan masa kritis bagi pembentukan karakter seseorang. Banyak pakar mengemukakan bahwa kegagalan penanaman karakter pada seseorang sejak usia dini akan membantuk pribadi yang bermasalah di masa dewasanya kelak. Pendidikan usia dini merupakan investasi jangka panjang seorang anak di masa depannya. Oleh sebab itu, pendidikan berkarakter yang berkualitas perlu dibentuk sejak usia dini (Megawangi 2004).

Selain itu, faktor-faktor yang mendukung prestasi akademik remaja diantaranya adalah Intelligence Quotient, Emotional Quotient, aktivitas ekstrakurikuler, peergroup, metode pembelajaran yang diterapkan di sekolah, sarana dan prasarana belajar di sekolah, serta aktivitas ekstrakulikuler (Dimyati & Mudjiono 2006). Namun, dalam penelitian ini hanya akan dilihat bagaimana hubungan latar belakang pendidikan prasekolah, pola asuh akademik, dan ketersediaan alat stimulasi akademik dengan prestasi akademik. Kerangka pemikiran yang menggambarkan hubungan karakteristik remaja, karakteristik keluarga, pola asuh akademik, ketersedian alat stimulasi akademik, dan prestasi akademik remaja yang memiliki perbedaan latar belakang pendidikan prasekolah dapat dilihat pada Gambar 1.

24

Gambar 1 Kerangka Pemikiran

Keterangan:

= Variabel yang ditelit = Hubungan yang diteliti = Variabel yang tidak diteliti = Hubungan yang tidak diteliti

Karakteristik Remaja Usia anak Jenis kelamin

Latar Belakang Pendidikan Prasekolah (SBB, TK, tidak mengikuti pendidikan prasekolah/kontrol) Prestasi Akademik Remaja (Nilai Rapor) Pola Asuh Akademik Remaja Metode Pembelajaran di Sekolah Sarana dan Prasarana belajar di sekolah Aktivitas Ekstrakulikuler Akt Peergroup Intelligence Quotient Emotional Quotient Karakteristik Keluarga Pendapatan perkapita keluarga Besar keluarga Pendidikan Orangtua Ketersedian Alat Stimulasi Akademik Remaja

METODE PENELITIAN

Dokumen terkait