Kelembaban Udara Bulanan Kota Banda Aceh Tahun 2010-2019
4.6 Sebaran Daerah Rawan Penyakit DBD di Kota Banda Aceh
Penelitian ini menghasilkan peta tematik yang merupakan klassifikasi kerawanan daerah terhadap DBD dengan melihat dan memberikan nilai skor pada setiap parameter yang terkait. Dari hasil scoring dengan pengolahan software GIS didapatlah peta kerawanan penyakit DBD setiap bulannya (terlampir) dan peta dengan kasus tertinggi seperti yang disajikan pada Gambar 4.13 – 4.22
Gambar 4.13 Peta Sebaran Rawan Penyakit DBD Tahun 2010
Gambar 4.13 menampilkan peta sebaran DBD tahun 2010 bulan puncak DBD terjadi pada bulan November. Pada bulan tersebut hampir semua kecamatan masuk zona sangat rawan DBD kecuali kecamatan Kuta Raja dan sebagian kecamatan Syiah Kuala berada di zona rawan.
Gambar 4.14 Peta Sebaran Rawan Penyakit DBD Tahun 2011
Gambar 4.14 menampilkan peta sebaran DBD bulan puncak DBD tahun 2011 terjadi pada bulan Maret. Pada bulan tersebut hampir semua kecamatan masuk zona sangat rawan DBD kecuali kecamatan Kuta Raja dan sebagian Kecamatan Syiah Kuala berada di zona rawan.
Gambar 4.15 Peta Sebaran Rawan Penyakit DBD Tahun 2012
Gambar 4.15 menampilkan peta sebaran DBD tahun 2012, bulan puncak DBD terjadi pada bulan Desember. Pada bulan tersebut hampir semua kecamatan masuk zona sangat rawan DBD kecuali kecamatan Kuta Raja, Sebagian Kecamatan Syiah Kuala dan sebagian Kecamatan Meuraxa berada di zona rawan.
Gambar 4.16 Peta Sebaran Rawan Penyakit DBD Tahun 2013
Gambar 4.16 menampilkan peta sebaran DBD tahun 2013, bulan puncak DBD terjadi pada bulan Februari. Pada bulan ini hampir semua kecamatan masuk zona sangat rawan DBD kecuali kecamatan Kuta Raja, Sebagian wilayah pada kecamatan Meuraxa yang berada di zona rawan.
Gambar 4.17 Peta Sebaran Rawan Penyakit DBD Tahun 2014
Gambar 4.17 menampilkan peta sebaran DBD tahun 2014, bulan puncak DBD terjadi pada bulan Oktober. Pada bulan tersebut hampir semua kecamatan masuk zona sangat rawan DBD kecuali hanya kecamatan Kuta Raja berada di zona rawan.
Gambar 4.18 Peta Sebaran Rawan Penyakit DBD Tahun 2015
Gambar 4.18 menampilkan peta sebaran DBD tahun 2015, bulan puncak DBD terjadi pada bulan November. Pada bulan tersebut hampir semua kecamatan masuk zona sangat rawan DBD kecuali kecamatan Kuta Raja yang masih berada pada zona rawan.
Gambar 4.19 Peta Sebaran Rawan Penyakit DBD Tahun 2016
Gambar 4.19 menampilkan peta sebaran DBD tahun 2016, bulan puncak DBD terjadi pada bulan Oktober. Pada bulan tersebut hampir semua kecamatan masuk zona sangat rawan DBD kecuali kecamatan Kuta Raja berada di zona rawan.
Gambar 4.20 Peta Sebaran Rawan Penyakit DBD Tahun 2017
Gambar 4.20 menampilkan peta sebaran DBD tahun 2017, bulan puncak DBD terjadi pada bulan Januari. Pada bulan tersebut hampir semua kecamatan masuk zona sangat rawan DBD kecuali kecamatan Kuta Raja berada di zona rawan.
Gambar 4.21 Peta Sebaran Rawan Penyakit DBD Tahun 2018
Gambar 4.21 menampilkan peta sebaran DBD tahun 2018, bulan puncak DBD terjadi pada bulan Novembe. Pada bulan tersebut hampir semua kecamatan masuk zona sangat rawan DBD kecuali kecamatan Kuta Raja berada di zona rawan.
Gambar 4.22 Peta Sebaran Rawan Penyakit DBD Tahun 2019
Gambar 4.22 menampilkan peta sebaran DBD dari bulan januari sampai desember tahun 2019, bulan puncak DBD terjadi pada bulan November. Pada bulan tersebut hampir semua kecamatan masuk zona sangat rawan DBD kecuali kecamatan Kuta Raja, Sebagian kecamatan Meuraxa dan Sebagian Kecamatan Syiah berada di zona rawan.
Berdasarkan peta - peta mengenai sebaran daerah rawan penyakit demam berdarah di Kota Banda Aceh tingkat kerawanan tinggi terdapat di Kecamatan Jaya Baru, Kecamatan Baiturrahman dan Kecamatan Kuta Alam. Kecamatan Kuta Alam menurut data sekunder dari Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh memang banyak kejadian penyakit DBD. Kondisi permukiman di Kecamatan Kuta Alam yang sangat padat menjadi salah satu sumber penyebabnya. Untuk permukiman yang padat seharusnya dalam pengelolaan kebersihan perlu dilakukan secara baik, terutama kondisi kebersihan saluran air. Mengingat juga di Kecamatan Kuta Alam terdapat pasar induk Kota Banda Aceh tempat berkumpulnya para pedangan dan pembeli dari seluruh wilayah Kota Banda Aceh yang menghasilkan banyak sampah dan terjadi genangan air, sehingga Secara periodik perlu dilakukan fogging nyamuk demam berdarah di lingkungan kecamatan tersebut.
Kecamatan Baiturrahman, Kecamatan Kuta Alam dan Sebagian Kecamatan Syiah Kuala menurut data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk tertinggi. Kecamatan Syiah Kuala yaitu kelurahan Kopelma Darussalam yang sering disebut sebagai Kota nya Mahasiswa, terletak kampus kebanggaan masyarakat Aceh yaitu Universitas Syiah Kuala dan UIN Ar Raniry. Yang mana dengan keberadaan kampus ini banyak mahasiswa keluar masuk dan bergantian tinggal diwilayah tersebut sehingga petugas Kesehatan setempat harus lebih giat dalam memberikan penyuluhan agar lingkungan tetap bersih dan tidak ada sampah yang menumpuk sehingga saat musim hujan tidak terjadi genangan air yang bisa memicu pertumbuhan vector nyamuk DBD.
Tabel. 4.17 Luas Zona Kerawanan DBD di Kota Banda Aceh Tahun 2010 - 2019
Zona Luas
Km %
Tinggi 3262 53,15
Sedang 2354 38,36
Rendah 521 8,49
Berdasarkan tabel 4.13 luas zona kerawanan DBD di kota Banda Aceh tahun 2010 sampai tahun 2019 diketahui luas wilayah zona kerawanan tinggi sebesar 3262 km atau 53,15 % yang terdiri dari Kecamatan Kuta Alam, Kecamatan Baiturrahman, Kecamatan Syiah Kuala dan Kecamatan Jaya Baru.
Kecamatan yang kedalam zona dengan kerawanan sedang adalah Kecamatan Lueng Bata, Kecamatan Banda Raya, Kecamatan Meuraxa dan Kecamatan Ulee Kareng dengan luas 2354 km atau 38,36%. Sedangkan Kecamatan Kuta Raja termasuk kedalam zona kerawanan rendah dengan luas 521 km atau 8,49 %. Hal ini menunjukkan bahwa Kota Banda Aceh termasuk kedalam wilayah yang tinggi sebaran penyakit DBD.