Gambar Komposisi Biaya Operasional PDAM
2015 2016 2017 2018 2019 secara bertahap wilayah
Penrlu penyeidaan dan peningkatan sarana dan prasarana drainase
Terjadi banjir dan genangan 1 1 1 1 1
Perlunya pengadaan prasarana dan sarana penanggulangan banjir dan drainase
Kurangnya prasarana dan sarana penanggulangan banjir dan genangan 1 1 1 1 1 Perlunya pengadaan dan pembangunan bangunan pelengkap penanggulangan banjir dan genangan
Kurangnya bangunan pelengkap penanggulangan banjir dan genangan
1 1 1 1 1
Perlunya bangunan pengendali debit puncak untuk pencegahan banjir dan genangan, serta pemeliharaan terhadap bangunan yang terbangun
Kurangnya bangunan pengendali debit puncak untuk pencegahan banjir dan genangan, serta kurangnya pemeliharaan terhadap bangunan yang terbangun
1 1 1 1 1
Sumber : Bina Program PU, Memorandum Program Sanitasi Pati, diolah, 2014
6.4.3.4. Program dan Kriteria Kesiapan Pengembangan Sistem Drainase a. Pembangunan Prasarana Drainase
Kriteria kegiatan infrastruktur drainase perkotaan Kriteria Lokasi :
- Kota-kota yang sudah memiliki Master Plan Drainase Perkotaanan
DED untuk tahun pertama;
- Kawasan-kawasan permukiman dan strategis di perkotaan
(Metropolitan/Kota Besar) yang rawan genangan. Lingkup Kegiatan :
- Pembangunan saluran drainase primer(macro drain), pembangunan
kolam retensi, dan bangunan pelengkap utama lainnya (pompa, saringan sampah, dsb);
- Pembangunan saluran drainase sekunder dan tersier (micro drain)
oleh pemerintah kab.kota;
- Sosialisasi/diseminasi/ kampanye NSPM pengelolaan saluran rainase
termasuk kegiatan pembersihan sampah di sekitar saluran drainase;
- Produk materi penyuluhan/promosi kepada masyarakat;
- Penyediaan media komunikasi (brosur, pamflet, baliho, iklan
layanan masyarakat, pedoman dan lain sebagainya). Kriteria Kesiapan :
- Sudah memiliki RPI2JM dan SSK/Memorandum Program atau sudah
mengirim surat minat untuk mengikuti PPSP;
- Dilaksanakan dalam rangka pengurangan lokasi genangan di
- Terintegrasi antara makro drain dan mikro drain, serta dengan
sistem pengendali banjir;
- Terdapat institusi yang menerima dan mengelola prasarana yang
dibangun;
- Tidak ada permasalahan lahan (lahan sudah dibebaskan, milik
Pemkot/kab);
- Pemerintah kab./kota bersedia menyediakan alokasi dana untuk
biaya operasi dan pemeliharaan;
- Pemerintah Kabupaten/Kota akan melaksanakan penyuluhan
kepada masyarakat.
Skema Kebijakan Pendanaan Sistem Drainase Perkotaan
Skema Kebijakan Pendanaan Sistem Drainase Perkotaan dipaparkan pada gambar berikut. Dalam pembangunan sistem drainase perkotaan, pemerintah pusat mempunyai peran dengan mengembangkan sistem yang terintegrasi dengan sistem makro, serta memfasilitasi pilot drainase mandiri. Sedangkan, pemerintah kabupaten kota berperan dalam penyediaan lahan, penyediaan biaya operasi dan pemeliharaan, dan pemberdayaan masyarakat pasca konstruksi
6.4.4.USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PLP 6.4.4.1. Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan PLP
Program dan Kegiatan dalam dokumen ini merupakan hasil konsolidasi dan integrasi dari berbagai dokumen perencanaan terkait pengembangan sampah dari berbagai kelembagaan terkait, baik sinkronisasi dan koordinasi pada tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi maupun Kementerian / Lembaga untuk periode Jangka Menengah.Dari sisi penganggaran, dokumen ini juga memuat rancangan dan komitmen pendanaan untuk implementasinya, baik komitmen alokasi penganggaran pada tingkatKabupaten, Provinsi, Pusat maupun dari sumber pendanaan lainnya. Untuk sumber penganggaran dari program Pemerintah, keseluruhan komitmen dalam dokumen ini akan menjadi acuan dalam tindak lanjut melalui proses penganggaran formal tahunan.
a. Usulan Program dan Kegiatan Sektor Air Limbah
Usulan dan prioritas komponen pengelolaan air limbah disusun berdasarkan paket-paket fungsional dan sesuai dengan kebijakan prioritas program yang diusulkan 2015-2019, meliputi kegiatan:
1. Pengembangan dan Pemantapan kelembagaan dan peraturan pengelolaan Air Limbah
a. Peninjauan Kembali Peraturan terkait pengelolaan air limbah
b. Penyusunan Peraturan Daerah terkait pengelolaan air limbah domestik
c. Penambahan personil pengelola air limbah
d. Kajian mengenai institusi khusus pengelola air limbah 2. Perencanaan bidang air limbah
a. DED rehabilitasi IPLT
b. DED Sistem Air Limbah Perkotaan sistemoff site
a. DED MCK Plus / IPAL Komunal skala lingkungan Pada investasi 5 tahun pertama ini akan dibangun di Kec.Batangan; Kec.Tayu; Kec.Jakenan; Kec.Winong; Kec.Kayen; Kec.Juwono; Kec.Tlogowungu; Kec.Margorejo; Kec.Tambakromo; Kec.Gabus semuanya masuk Area beresiko 1 dan 2
c. DED IPAL industri di 21 desa/kel di Kec,Margoyoso, Kec.Pati,Kec. Juwono
b. DED IPAL Biogas Ternak Sapi Pada investasi 5 tahun pertama ini akan dibangun di desa/kel di Kec. Gunung Wungkal,Kec. Jakenan; Kec. Margorejo; Kec.Puncak Wangi; Kec.Tayu di zona 1, 2
3. Pembangunan pengelolaan air limbah setempat dan pembangunan Instalasi Pengolah Lumpur Tinja (IPLT)
a. Pembangunan MCK Plus b. Percontohan jamban keluarga c. Program Sanimas
d. Pengadaan truk penguras lumpur septik e. Pengadaan Truk Tinja
4. Pembangunan sistem perpipaan air limbah sederhana komunitas berbasis masyarakat (khusus bagi kawasan kumuh dan padat)
a. Pembangunan septik tank komunal b. Pembangunan IPAL industri komunal c. Pembangunan IPAL Biogas tinja
d. Pembangunan IPAL Biogas Ternak Sapi 5. Program Operasi dan pemeliharaan
a. Pemeliharaan IPLT b. Pemeliharaan truk tinja
c. Pemeliharaan prasarana dan sarana sampah terbangun 6. Program Pembiayaan
a. Review tarif retribusi Pengurasan tinja dan IPLT 7. Program Peran serta Masyarakat dan Swasta
a. Program penyuluhan sampah kepada masyarakat untuk meningkatkan pemahaman pentingnya sanitasi dan pemeliharaan sarana yang telah dibangun
b. Penyusunan studi mekanisme pelibatan swasta dalam pengelolaan air limbah
b. Usulan Program dan Kegiatan Sektor Persampahan
1) Program Pengembangan dan pemantapan kelembagaan dan Peraturan Perundangan Pengelolaan Sampah
- Penyusunan Master Plan merupakan tahap awal yang diperlukan sebagai dasar perencanaan pengelolaan system sektor Persampahan yang efisien dan terpadu. - Penyusunan kajian retribusi kebersihan menuju full cost
recovery pengelolaan sampah.
- Perlunya kajian tentang kelembagaan pengelola sampah
2) Program pembangunan prasarana dan sarana TPA
- Mulai tahun 2013 semua TPA di Indonesia tidak boleh open dumping dan harus ditingkatkan menjadi TPA sanitary landfill karena akan memperpanjang umur pemanfaatan TPA juga untuk mengurangi pencemaran baik tanah maupun udara.
- Beberapa TPA membutuhkan sarana prasarana pemrosesan sampah karena tidak tersedia atau rusak. 3) Program penyediaan prasarana dan sarana persampahan
- Untuk meningkatkan pelayanan persampahan terhadap masyarakat maka pemkab. Pati perlu untuk menambah jumlah TPS , TPST 3R dan juga penambahan alat angkut persampahan, terutama untuk wilayah perkotaan yang terus tumbuh dengan cepat.
4) Program Pengurangan Sampah Dari Sumbernya
- PemKab.Pati meyakini meyakini bahwa Program pengelolaan sampah dari sumbernya perlu dimulai sekarang dan menjadi salah satu prioritas untuk solusi pengelolaan Jangka Panjang, terutama untuk wilayah perkotaan yang terus tumbuh dengan cepat.
- Pelaksanaan program ini akan dilaksanakan secara repetisi untuk tiap tahunnya.
- Penganggaran utamanya akan didukung dengan skema partisipasi Swasta dan kerjasama Masyarakat
5) Program Penyuluhan meningkatkan pemahaman pentingnya sanitasi dan 3R
c. Usulan Program dan Kegiatan Sektor Drainase
Sesuai ketersediaan anggaran, prioritas pembangunan Drainase diarahkan untuk penanggulangan genangan wilayah perkotaan dan beresiko tingg dengan prioritas drainase primer, drainase sekunder dan drainase tersieri. Aspek ekonomis dan bisnis menjadi pertimbangan penetapan prioritas wilayah ini. Program yang dicakup dalam pengelolaan sistem drainase meliputi :
1) Pelaksanaan rehabilitasi saluran yang ada 2) Pembangunan saluran baru
3) Operasional dan pemeliharaan
4) Pengembangan dan pemantapan kelembagaan pengelolaan drainase
5) Penyuluhan dan Pengelolaan dan pemeliharaan bangunan drainase
6) Program Penyiapan Dokumen Perencanaan Sektor Drainase Lingkungan
- Penyusunan Master Plan Drainase
- Penyiapan DED dan pemastian ketersediaan kebutuhan lahan.
6.4.4.2. Pembiayaan Proyek Pengembangan PLP
Pembiayaan proyek perlu disusun berdasarkan klasifikasi tanggung jawab masing-masing Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Pusat, Swasta dan masyarakat. Jika ada indikasi program pengelolaan sanitasi (air limbah, persampahan dan drainase) yang melibatkan swasta perlu dilakukan kajian lebih mendalam untuk menentukan kelayakannya.
Untuk program yang memerlukan analisis kelayakan keuangan, hasil analisis harus dilampirkan dan merupakan bagian dari kajian pembiayaan dan keuangan.
Pembiayaan kegiatan pengelolaan sanitasi sebagaimana diusulkan dapat berasal dari dana Pemerintahan Kabupaten/Kota, masyarakat, swasta, dan bantuan Pemerintah Pusat. Bantuan Pemerintah Pusat dapat berbentuk proyek biasa (pemerataan dalam pemenuhan prasarana sarana dasar), bantuan stimulan, bantuan proyek khusus (menurut pengembangan kawasan). Macam bantuan disesuaikan dengan tingkat kebutuhannya. Besaran dan Format pembiayaan kegiatan akan dibahas pada tahap laporan selanjutnya (Laporan Draft Akhir).