BAB V : Penutup, diantaranya mencakup Kesimpulan dan Saran
PROFIL PIMPINAN PUSAT IKATAN PELAJAR PUTERI NAHDLATUL ULAMA (PP IPPNU)
A. Sejarah Berdirinya Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU) 1.Sejarah Berdirinya IPPNU
Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama atau disingkat IPPNU adalah organisasi kader yang bersifat nirlaba yang merupakan Badan Otonom organisasi masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) yang fokus pada pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia pelajar dan santri. Organisasi ini berkedudukan di Ibu Kota Negara Republik Indonesia yang merupakan tempat kedudukan Pimpinan Pusat, Jalan Kramat Raya No. 164 Jakarta Pusat.
Organisasi IPPNU didirikan pada tanggal 2 Maret 1955 bertepatan dengan 8 Rajab 1374 H di Malang Jawa Timur, dengan kepanjangan Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama. Mulamula, organisasi ini didirikan untuk melakukan pembinaan dan pengkaderan terhadap remaja puteri Nahdlatul Ulama (NU) yang masih duduk di bangku sekolah/madrasah tingkat menengah dan tingkat atas serta santri puteri yang statusnya setaraf dengan sekolahsekolah tersebut. Pada perkembangan berikutnya, sesuai dengan kondisi zaman, pada tahun 1988, organisasi ini berubah menjadi Ikatan PuteriPuteri Nahdlatul Ulama, karena harus menyesuaikan diri dengan Undang Undang nomor 8 tahun 1985 tentang keormasan, yang melarang
adanya organisasi pelajar di sekolah, kecuali OSIS1.
Hal ini membuat sasaran organisasi IPPNU tidak lagi hanya terbatas pada pelajar puteri melainkan semua puteri Nahdlatul Ulama (NU). Namun, perubahan akronim ini selanjutnya telah disalahartikan menjadi gerakan bebas yang bisa merembet pada politik praktis sehingga basis awal yang harus diperjuangkan menjadi terbengkalai dan visi intelektual yang selama ini menjadi Ghiroh bagi perjuangan IPPNU menjadi pudar.
Pada tanggal 23 Juni tahun 2003, bertepatan dengan 29 Rabi‟ul
Akhir 1424 H, organisasi IPPNU selanjutnya memperjelas wadah perjuangannya pada basis awal, yaitu pelajar puteri dengan mengubah kembali akronimnya menjadi Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama. Namun, interpretasi pelajar pada tahun 2003 berbeda dengan pelajar puteri yang dimaksudkan pada tahun 1955. Pelajar puteri yang dikandung pada tahun 2003 diartikan sebagai sebuah komunitas generasi muda yang mengawal visi intelektual yang memiliki fase usia 1230 tahun meliputi : pelajar, santri, remaja puteri dan mahasiswi. Dengan kata lain, pelajar puteri adalah orang yang mau belajar.
IPPNU sebagai organisasi yang bersifat keterpelajaran, pengkaderan, kemasyarakatan, kebangsaan dan keagamaan yang berhaluan faham Islam Ahlussunah Waljama‟ah dan mengikuti salah satu madzhab : Hanafi, Maliki, Syafi‟I dan Hambali. IPPNU ini
1
PP.IPPNU,“id.mc1909.mail.yahoo.com/mc/showMessage?filterBy=&.r…&cmd=msg.sc an&pid=2&tnef=&fn=Draft+profil+ippnu.rtf”, (Diterima pada tanggal 18 April 2013, pukul 10:03).
berazaskan Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmad Kebijaksaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kedaulatan IPPNU ini berada ditangan anggota dan dilaksanakan oleh Kongres2.
2. Makna dan Lambang IPPNU
Gambar (3) Logo IPPNU a. Warna hijau : kebenaran, kesuburan serta dinamis. b. Warna putih : kesucian, kejernihan serta kebersihan. c. Warna kuning : hikmah yang tinggi/kejayaan. d. Segitiga : Iman, Islam dan Ihsan. e. Dua buah garis tepi mengapit warna kuning: dua kalimat syahadat. f. Sembilan bintang : keluarga Nahdlatul Ulama, yang diartikan;
2 Margaret Aliyatul Maimunah, dkk, “Hasil-hasil Keputusan Kongres XV IPPNU”, (Jakarta: PP IPPNU, 2010), h.19.
1. Satu bintang besar paling atas : Nabi Muhammad SAW.
2. Empat bintang di sebelah kanan : empat sahabat Nabi Muhammad SAW ( Abu Bakar As, Umar Ibnu Khattab As, Utsman Ibnu Affan As, dan Ali Ibnu Abi Thalib As).
3. Empat bintang di sebelah kiri : empat madzhab yang diikuti
(Madzab Maliki, Hanafi, Syafi‟I dan Hambali). 4. Dua kitab : AlQur‟an dan Hadits.
5. Dua bulu bersilang : aktif menulis dan membaca untuk menambah wacana berfikir. 6. Dua bunga melati : perempuan yang dengan kebersihan pikiran dan kesucian hantinya memadukan dua unsur ilmu pengetahuan umum dan agama. 7. Lima titik di antara tulisan I.P.P.N.U : Rukun Islam. 3. Fungsi IPPNU
Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU) berfungsi sebagai :
a. Wadah berhimpun pelajar puteri Nahdlatul Ulama untuk melanjutkan nilainilai dan citacita perjuangan Nahdlatul Ulama (NU).
b. Wadah komunikasi, interaksi, dan intergrasi pelajar puteri Nahdlatul Ulama untuk menggalang Ukhuwah Islamiyah dan
mengembangkan syi‟ar Islam Ahlussunah Waljama‟ah.
untuk mempersiapkan kaderkader bangsa3.
Tujuan dari organisasi ini adalah kesempurnaan kepribadian bagi pelajar puteri Indoensia sehingga akan terbentuk pelajar puteri Indonesia yang bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, berakhlak mulia dan berwawasan kebangsaan serta bertanggung jawab atas tegak dan
terlaksananya syari‟at Islam menurut faham Ahlussunah Waljama‟ah,
dengan tetap menjunjung tinggi nilainilai yang terkandung dalam Pancasila4.
4. Landasan Bersikap
a. Bersikap Mabadi Khaira Ummah, meliputi:
1. AshShidqu: Memiliki kejujuran, kesungguhan, dan keterbukaan. 2. AlAmanah wal Wafa bil „Ahdi : dapat dipercaya, setia, dan tepat
janji.
3. Al„Adalah: bersikap dan bertindak adil dalam segala situasi. 4. AtTa‟awun: saling tolongmenolong dalam dan demi kebajikan. 5. AlIstiqomah: keajegan, keteguhan, ketidakbergeseran, dan
kedisiplinan. b. Berperilaku Aswaja
1. Landasan beragama: didasarkan ucapan, perbuatan, serta pemikiran pada AlQur‟an, AlHadist, Ijma‟, dan Qiyas.
2. Landasan sikap kemasyarakatan: mencerminkan nilainilai sebagai berikut:
3
Margaret Aliyatul Maimunah, dkk, “Hasil-hasil Keputusan Kongres XV IPPNU”, (Jakarta: PP IPPNU, 2010), h.20.
a. Tawassuth dan I‟tidal : berlaku adil dan selalu bersifat
membangun dan menghindari pendekatan yang ekstrim. b. Tawazun: seimbang dalam berkhidmah kepada Allah SWT,
manusia, dan alam semesta.
c. Tasamuh: toleran terhadap perbedaan dan pluralitas yang ada.
d. Amar Ma‟ruf Nahi Munkar: memiliki kepekaan untuk
mendorong perbuatan yang baik, berguna, dan bermanfaat serta menolak dan mencegah hal yang merendahkan nilai kehidupan.
c. Berjiwa Tajdid
Pemikiran dan sikap yang selalu ingin mencari nilainilai keutamaan yang baru yang lebih baik dengan tetap memperhatikan nilai dan tradisi lama yang masih tetap dianggap baik5.
B. Visi dan Misi Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU) 1. Visi
Terbentuknya kesempurnaan Pelajar Putri Indonesia yang bertakwa, berakhlaqul karimah, berilmu, dan berwawasan kebangsaan.
2. Misi
a. Membangun kader NU yang berkualitas, berakhlaqul karimah, bersikap demokratis dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
5PP.IPPNU,“id.mc1909.mail.yahoo.com/mc/showMessage?filterBy=&.r…&cmd=msg.sc an&pid=2&tnef=&fn=Draft+profil+ippnu.rtf”, (Diterima pada tanggal 18 April 2013, pukul 10:03).
b. Mengembangkan wacana dan kualitas sumber dya kader menuju terciptanya kesetaraan gender.
c. Membentuk kader yang dinamis, kreatif, dan inovatif6.
C. Struktur Organisasi Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU)