• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT Sucofindo (Persero) berdiri pada tanggal 22 Oktober 1956 sebagai perusahaan inspeksi pertama di Indonesia. PT Sucofindo (Persero) didirikan oleh Pemerintah melalui Lembaga Penyelenggara Perusahaan Indonesia (LPPI) bermitra dengan Societe Generale de Surveillance (SGS) SA Holdings Geneva Swiss. Pada awal pendirian proporsi saham masing-masing 59 %, komposisi kepemilikan saham mengalami beberapa kali perubahan dan saat ini kepemilikan saham dimiliki oleh Negara Republik Indonesia sebesar 95 % dan SGS SA Holdings Geneva sebesar 5%. (PT Sucofindo 2009).

Pada masa awal berdiri hingga tahun 1985 PT Sucofindo (Persero) lebih berfokus pada jasa inspeksi komoditas pertanian, diantaranya beras untuk pengadaan kebutuhan dan cadangan pangan Nasional, pengawasan pemuatan barang ekspor dan pembongkaran barang impor atas permintaan buyer ataupun shipper. Jasa inspeksi kemudian diperluas pada jasa inspeksi teknik dan supervisi pelaksanaan proyek.

Sesuai tujuan PT Sucofindo (Persero) untuk turut melaksanakan serta menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan Nasional maka PT Sucofindo (Persero) pada tahun 1986 mulai aktif berperan serta dalam menunjang pelaksanaan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah di bidang ekonomi melalui kegiatan pemeriksaan barang ekspor, pemeriksaan verifikasi daftar induk (Masterlist). Verifikasi laporan realisasi ekspor dan verifikasi dalam rangka penetapan tingkat kandungan lokal kendaraan bermotor atau komponen buatan dalam negeri.

PT Sucofindo (Persero) pada tahun 2010 memiliki 2700 pegawai profesional dibidangnya yang tersebar di seluruh Indonesia dengan komposisi 2300 orang pegawai tetap dan 400 orang pegawai tidak tetap. Sumber daya manusia sebagai salah satu aset terpenting oleh karenanya pengembangan sumber daya manusia dilaksanakan secara konsisten di seluruh tingkatan posisi pekerjaan melalui berbagai jenis pelatihan mulai dari kompetensi dasar,

fungsional hingga kepeminpinan. Program-program pelatihan dilakukan baik secara internal maupun secara eksternal bekerja sama dengan institusi domestik maupun luar negeri. PT Sucofindo (Persero) percaya bahwa keberadaan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional yang dilengkapi dengan nilai-nilai perusahaan yang kuat dan unik akan mampu mendukung keberhasilan PT Sucofindo (Persero) di masa mendatang.

Dalam perjalanannya PT Sucofindo (Persero) telah mengalami pasang surut sesuai dengan kondisi perekonomian maupun politik di dalam negeri. Pada tahun 2009 PT Sucofindo (Persero) membukukan total pendapatan sebesar Rp. 1.108,20 milyar atau 101,5% dari anggaran sebesar Rp. 1.092,21 milyar, realisasi total biaya mencapai Rp. 1.041,34 milyar atau 101,6 % dari anggaran sebesar Rp. 1.024,48 milyar, laba bersih setelah pajak sebesar Rp. 42,003 milyar atau 100,2% dari anggaran sebesar Rp. 41,92 milyar (PT Sucofindo, 2009). Upaya peningkatan kinerja selama tahun 2009 dengan menerapkan kebijakan low price & cost yang diikuti dengan intensifikasi pelaksanaan sistem pengelolaan akun pelanggan (Account Management System) yang fokus terhadap Strategic Account (SA) dan Key Acoount (KA) untuk meningkatkan pendapatan.

B. Produk PT Sucofindo (Persero)

PT Sucofindo (Persero) melaksanakan kegiatan usaha dalam jenis dan bidang usaha jasa sebagai berikut:

a. Pemeriksaan, pengawasan, pemantauan, pengujian, pemeriksaan dan pemeliharaan yang berkenaan dan berkaitan dengan perbankan, insdustri, teknologi, komoditas dan perdagangan.

b. Sertifikasi dan audit yang berkenaan dengan sistem manajemen mutu, lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja.

c. Manajemen yang berkaitan dan berkenaan dengan logistik, pergudangan, properti dan sistem informasi.

Sebagai konsekuensi dari perubahan arah bisnis dan portofolio dengan memperhatikan kompetensi perusahaan dan kebutuhan pelanggan maka pada tahun 2002 perusahaan melakukan perubahan pengelompokan jasa-jasa yang

dilakukan dengan pendekatan sektoral menjadi 10 (sepuluh) sektor usaha, yaitu :

a. Sektor Pertanian

b. Sektor Produk Industri dan Konsumen c. Sektor Rekayasa dan Transportasi d. Sektor Mineral

e. Sektor Minyak dan Gas

f. Sektor Sucofindo Internasional Certification Services g. Sektor Jasa Pendukung Bisnis Finansial

h. Sektor Kehutanan Kelautan-Perikanan dan Lingkungan i. Sektor Pemerintah dan Institusi Internasional

j. Sektor Jasa Umum

C. Kondisi Lingkungan

1. Lingkungan Internal

Salah satu kekuatan PT Sucofindo (Persero) adalah jaringan pelayanan jasa termasuk laboratorium yang tersebar diseluruh Indonesia yang memungkinkan perusahaan untuk merespon kebutuhan pelanggan dengan cepat. Dalam melaksanakan kegiatan usaha di bentuk unit-unit kerja yang bersifat profit center, yaitu Strategic Business Unit (SBU) dan untuk menangani kegiatan usaha disetiap wilayah yang cukup besar dibentuk 31 Cabang. Disamping itu untuk menangani kegiatan usaha di daerah yang lebih kecil dan berada didaerah terpencil dibentuk 16 liaison Officer (Site) yang berada dibawah koordinasi Cabang setempat (PT Sucofindo, 2009).

Unit kerja operasional yang melaksanakan kegiatan operasi sebagai profit center adalah semua Cabang, Liaison Officer (Site) dan SBU yang berada di kantor Pusat, yang terdiri dari :

a) Sektor Pertanian

b) Sektor Produk Industri dan Konsumen c) Sektor Rekayasa dan Transportasi d) Sektor Mineral

f) Sektor Sucofindo Internasional Certification Services g) Sektor Jasa Pendukung Bisnis Finansial

h) Sektor Kehutanan Kelautan-Perikanan dan Lingkungan i) Sektor Pemerintah dan Institusi Internasional

j) Sektor Jasa Umum

PT Sucofindo (Persero) juga mengembangkan jaringan usaha ditingkat internasional menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan inspeksi diluar negeri, antara lain SGS SA Swiss, Nippon Kaiji Kensei Kyokai (NKKK) Japan Audit and Certification Organization for Environment and Quality ( JACO) Jepang, OMIC Jepang, Vina Control Vietnam, Lioyds Inggris, RWTUV Jerman, PSB Singapura, SIRIM Malaysia, DNV Norwegia, AFAQ Perancis, BVQI Perancis, UL America Serikat, CCIC Republik Rakyat Cina, HKSTC Hongkong, INSPEKTA Republik Cheko, KQMI Korea Selatan, SEMC-TAFE Australia.

Disamping itu PT Sucofindo (Persero) merupakan anggota dari lembaga profesi dan asosiasi bisnis tingkat Nasional dan Internasional diantaranya dengan :

a) International Federation of Inspection Agencies (IFIA), Inggris b) RvA Belanda, akreditasi lembaga sertifikasi sistem mutu (ISO 9000) c) NATA Australia, akreditasi laboratorium penguji tekstil, mainan

anak-anak dan batu bara

d) IRCA Inggris, sertifikasi auditor lembaga sertifikasi sistem mutu (ISO 9000)

e) EARA Inggris, sertifikasi auditor lembaga sertifikasi sistem manajemen lingkungan (ISO 14000)

f) Liverpool Cotton Association (LCA) Inggris

g) Grains and Feed Trade Association (GAFTA), Inggris h) American Society for Non Destructive Testing (ASNT), USA i) Asean Vegetable Oil Club (AVOC), Malaysia

j) Ikatan Konsultan Indonesia ( INKINDO) k) Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia (ALSI)

2. Lingkungan Eksternal

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) PT Sucofindo (Persero) tahun 2010 memiliki tema “Meningkatkan Kompetensi, Memperluas Bidang dan Wilayah Usaha.” Sejalan dengan tema tersebut,

tantangan ke depan yang dihadapi PT Sucofindo (Persero) adalah mempertahankan dan meningkatkan pendapatan serta meningkatkan pangsa pasar yang lebih luas di bidang bisnis survey. Upaya penetrasi yang dilakukan dengan pola Account Manager yang ditempatkan ditiap-tiap Strategic Business Unit (SBU) dan Branch Office menunjukkan keseriusan PT Sucofindo (Persero) dalam mengefektikkan kegiatan pemasaran dan pengelolaan pelanggan sehingga kebutuhan setiap pelanggan dapat terakomodasi dengan cepat dan baik sesuai kebutuhan pelanggan. Upaya efisiensi biaya dilaksanakan dengan penerapan cost reduction program (CRP) dengan upaya efisiensi pendukung operasional Perusahaan tanpa mengurangi kualitas pelayanan operasional dan pelayanan pelanggan, selektif dalam melakukan investasi dan pengadaan barang dan jasa, diantaranya melanjutkan penjualan atau penyewaan gedung dan aset tanah perusahaan yang tidak terpakai.

D. Perkembangan Program Kemitraan dan Bina Lingungan (PKBL) PT

Sucofindo (Persero)

PT Sucofindo (Persero) telah melaksanakan Program Kemitraan (PK) dengan usaha kecil dan Koperasi sejak tahun 1991 dengan suatu konsep pembinaan terpadu dan berkesinambungan yang dalam pelaksanaannya bekerja sama dengan lembaga/instansi terkait yang berkompeten di bidangnya. Pembinaan kepada usaha kecil dan koperasi yang dilakukan PT Sucofindo (Persero) sejak tahun 1991 sesuai keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 1232/KMK.013/1989 yang mewajibkan semua BUMN menyisihkan laba sebesar 1% - 3% untuk pembinaan pengusaha golongan ekonomi lemah dan Koperasi (Pegelkop), Kemudian berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 316/KMK.016/1994 program ini berganti nama menjadi program Pembinaan

Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK), terakhir melalui Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor : Per-05/MBU/2007 nama program diganti menjadi Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, yang dinamakan sebagai program kemitraan dan bina lingkungan atau PKBL. Berdasarkan kebijakan tersebut BUMN diwajibkan untuk menyisihkan maksimum 2% dari laba setelah pajak untuk program bina lingkungan.

Pada tahun 2010 Program Kemitraan (PK) dilaksanakan melalui penyaluran dana pinjaman dan hibah kepada usaha kecil pada sektor industri, perdagangan, peternakan, pertanian, perikanan, perkebunan dan jasa di 16 (enam belas) propinsi yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah & DIY, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara.

Program Bina Lingkungan dilaksanakan dengan menyalurkan dana untuk program bantuan bencana alam, bantuan untuk peningkatan pendidikan, kesehatan, bantuan pengembangan prasarana dan sarana umum, bantuan sarana ibadah dan bantuan pelestarian alam.

1. Struktur Organisasi PKBL PT Sucofindo (Persero)

Organisasi Unit Kerja PKBL PT Sucofindo (Persero) berdasarkan Keputusan Direksi nomor 06/KD/2009 tanggal 3 Maret 2009 tentang Struktur Organisasi Unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang disajikan pada Gambar 1.

Berdasarkan keputusan direksi Nomor 06/KD/2009 tanggal 3 Maret 2009 susunan penanggungjawab PKBL adalah sebagai berikut :

Direktur Keuangan dan Administrasi : Hendi Kariawan, SE, MSc Senior Manager PKBL : Ir. Johar Maturidi

Manager Administrasi & keuangan PKBL : Farida Lestari, SE Manager Pembinaan PKBL : Riza, SE

Sumber: Laporan PKBL PT Sucofindo (Persero)Tahun 2010

Gambar 1 Struktur Organisasi PKBL PT Sucofindo (Persero)

2. Strategi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Sucofindo (Persero)

Sesuai Laporan PKBL Tahun 2010 PT Sucofindo (Persero), dalam rangka pencapaian sasaran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan sesuai dengan Rencana Kerja Anggaran (RKA) PKBL tahun 2010 telah ditetapkan strategi program kemitraan dan bina lingkungan yang efisien dan efektif dalam pembinaan dan pengembangan usaha kecil dan koperasi untuk menjadi usaha kecil yang tangguh dan mandiri. Adapun strategi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Sucofindo (Persero) tahun 2010 adalah sebagai berikut :

a. Penyaluran pinjaman dialokasikan pada 17 Propinsi atau sesuai dengan RKA PKBL tahun 2010 dan Surat Keputusan Kementerian BUMN tentang alokasi dana dan wilayah pembinaan.

b. Penyaluran pinjaman diprioritaskan kepada sektor usaha yang potensial dan produktif dengan karakter pengusaha yang baik serta mengedepankan prinsip kehati-hatian.

c. Menerapkan pola inti plasma dan pembinaan yang berkelanjutan. d. Monitoring dan penagihan angsuran pinjaman secara intensif dan

mengoptimalkan peran forum komunikasi di seluruh cabang serta Direktur

Keu & Adm

Adm & Keu

Manager Cabang Officer PKBL Pengembangan UNIT PKBL Manager UNIT PKBL Senior Manager

bekerjasama dengan pihak terkait khusus untuk menangani piutang bermasalah.

e. Kegiatan Program Bina Lingkungan dilaksanakan oleh Divisi terkait, Kantor Pusat atau langsung oleh bagian PKBL setelah mendapatkan rekomendasi dari Direktur Keuangan dan Administrasi serta persetujuan dari Direktur Utama.

Kebijakan dan program kerja yang mendukung atas pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan sehingga strategi program kemitraan dan bina lingkungan dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat sasaran adalah :

a. Pola penyaluran dana

- Keputusan layak bina ditetapkan oleh Cabang dan penyaluran pinjaman dana ditetapkan oleh Kantor Pusat.

- Kegiatan hibah di seluruh cabang harus mendapatkan rekomendasi unit PKBL Kantor Pusat.

- Menerapkan pola/konsep pinjaman khusus di seluruh Cabang. - Penyaluran pinjaman diprioritaskan kepada mitra binaan yang telah

melunasi pinjaman dengan kategori lancar.

- Penyaluran dana kepada mitra binaan per wilayah disesuaikan dengan konstribusi dana masing-masing cabang.

b. Kegiatan PKBL di Cabang

Pelaksanaan program PKBL di seluruh Cabang melibatkan senior officer/officer PKBL dengan pengawasan langsung dari kepala Cabang.

c. Tertib Administrasi Program PKBL

Penerapan sistem dan prosedur yang konsisten, seluruh kegiatan PKBL dilaksanakan berdasarkan aturan (sistem dan prosedur) yang berlaku baik prosedur, kebijakan dan peraturan dari Kementerian BUMN atau prosedur yang telah ditetapkan secara intern.

d. Sistem Pengelolaan Kinerja

Penerapan sistem pengelolaan kinerja diterapkan di unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dalam rangka meningkatkan motivasi

staf PKBL dalam mencapai sasaran kerja yang telah ditetapkan, diberikan penghargaan berupa reward, khususnya terhadap pencapaian kinerja kolektibilitas dan penyaluran.

Tahapan dalam proses pemberdayaan usaha kecil adalah sebagai berikut : Pemberdayaan usaha kecil yang layak bina menjadi layak kredit (bankable)

Membina dan mengembangkan usaha kecil yang bankable menjadi usaha kecil mandiri yang memiliki sistem manajemen yang efektif dan efisien.

Membina dan mengembangkan usaha kecil mandiri menjadi usaha kecil yang mampu memberikan pembinaan kepada usaha kecil lainnya, sehingga akan terjalin jaringan usaha yang saling menguntungkan. Dana program kemitraan yang terhimpun dari pembagian laba, angsuran usaha kecil dan penerimaan lainnya disalurkan kepada mitra binaan dalam bentuk:

Pinjaman modal kerja dan investasi serta pinjaman khusus dalam jangka waktu pinjaman maksimal 2 (dua) tahun.

Hibah diberikan kepada usaha kecil untuk membiayai pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi, pengkajian, penelitian, konsultasi manajemen dan sebagainya (Laporan PKBL tahun 2010).

3. Program Kemitraan dan Bina Lingungan (PKBL) PT Sucofindo (Persero)

Program kemitraan dilaksanakan sesuai Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor: 05 /MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dana dan Program Bina Lingkungan, yang biasa disebut sebagai Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). BUMN XYZ telah membuat rencana kerja dan anggaran (RKA) tahun 2010 program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) yang telah disyahkan dalam RUPS tanggal 7 Desember 2009.

Realisasi jumlah usaha kecil dan koperasi yang telah dilakukan pembinaan diseluruh Indonesia sejak tahun 1991 sampai dengan 31

Desember 2010 sebanyak 5.752 unit usaha dengan total dana yang telah disalurkan sebanyak Rp 189.576.013.093. Sebanyak 5.752 usaha kecil dan koperasi tersebut, 3.084 usaha kecil dan koperasi telah berakhir masa pembinaannya dan telah melunasi pinjamannya sampai dengan Desember 2010 dengan jumlah dana sebesar Rp 103.829.640.393.

Pada tahun 2010 telah dilaksanakan kegiatan pelatihan, asestensi dan konsultasi manajemen sesuai dengan kebutuhan mitra binaan bekerja sama dengan lembaga pendidikan, penguruan tinggi dan instansi terkait kepada 66 usaha kecil di 16 propinsi (Laporan PKBL tahun 2010).

Dalam rangka meningkatkan akses pasar bagi mitra binaan pada tahun 2010, telah diikutsertakan 67 usaha kecil mitra binaan dalam kegiatan pameran berskala Nasional maupun Internasional yang dilaksanakan sebanyak 11 kali pameran yaitu:

1) Pameran gelar karya PKBL BUMN 2010 yang diselenggarakan pada tanggal 24 s/d 28 Maret 2010 di Balai Sidang Jakarta Confention Center dengan mengikutkan 4 (empat) mitra binaan dari DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Sumatera Selatan dengan transaksi penjualan ritail sebesar 260 juta.

2) Pameran Inacraf 2010 yang diselenggarakan pada tanggal 21 s/d 25 April 2010 di Balai Sidang Jakarta Confention Center dengan mengikutksertakan 6 (enam) mitra binaan dari Propinsi Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bandar Lampung, Jawa Tengah dan Bali dengan transaksi penjualan retail sebesar 305,6 juta serta transaksi pemesanan sebesar Rp 154,3 juta.

3) Pameran Sriwijaya Expo 2010 tanggal 16 s/d 23 Juni 2010 di Palembang dengan mengikutsertakan 2 unit usaha kecil dari Propinsi Sumatera Selatan dengan transaksi penjualan retail sebesar Rp 127,9 juta dan transaksi pemesanan sebesar Rp 112,1 juta.

4) Pamaeran Flora Fauna Jakarta 2010 tanggal 2 Juli s/d 3 Agustus 2010 di lapangan banteng Jakarta dengan mengikursertakan 2 unit usaha kecil dari Propinsi Riau dengan transaksi penjualan retail sebesar Rp 107,9 juta.

5) Islamic Festival 1431 H & Halal Expo 2010 tanggal 5 s/d 8 Agustus 2010 di Balai Kartini Jakarta dengan mengikutsertakan 4 unit usaha kecil dari Propinsi DKI Jakarta dengan transaksi penjualan retail sebesar Rp 118,9 juta

6) Mega Bazar PT Sucofindo 2010 tanggal 24 s/d 27 Agustus 2010 di gedung Graha Sucofindo dengan mengikutsertakan 39 unit usaha kecil dari Propinsi Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bandar Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Kalimantan Selatan dengan transaksi penjualan retail sebesar Rp 299,5 juta serta transaksi pemesanan sebesar Rp 130,3 juta.

7) Pameran Kesetiakawanan Sosial Nasional (KSN) Expo & Award 2010 tanggal 30 September s/d 3 Oktober 2010 di Jakarta Convention Center dengan mengikutsertakan 2 unit usaha kecil dari Propinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah dengan transaksi penjualan retail sebesar Rp 118,4 juta serta transaksi pemesanan sebesar 107 juta.

8) Pameran Lampung Expo 2010 tanggal 15 s/d 19 Oktober di Graha Wangsa Lampung dengan mengikutsertakan 5 unit usaha kecil dari Propinsi Bandar Lampung dengan transaksi penjualan retail sebesar Rp 153,7 juta

9) Pameran Jogyakarta Export Expo 2010 tanggal 27 s/d 31 Oktober di Jogyakarta dengan mengikutsertakan 2 unit usaha kecil dari Propinsi Jawa Tengah dengan transaksi penjualan retail sebesar Rp 13,5 juta 10) Pameran PKBL BUMN Expo 2010 tanggal 27 s/d 31 Oktober 2010 di

Surabaya dengan mengikutsertakan 2 unit usaha kecil dari Propinsi Jawa Timur dengan transaksi penjualan retail sebesar Rp 101,5 juta serta transaksi pemesanan sebesar Rp 103,3 juta.

11) Pameran ICRA 2010 tanggal 24 s/d 28 Nopember di Jakarta Convention Center dengan transaksi penjualan retail sebesar Rp 145,6 juta. (Laporan PKBL PT Sucofindo (Persero) tahun 2010)

Dalam rangka meningkatkan keahlihan sumber daya manusia dibidang pemasaran bagi mitra binaan pada tahun 2010 telah diikutsertakan sebanyak 30 usaha kecil dan koperasi dari 17 propinsi dalam pelatihan

“Manajemen Pemasaran Terpadu” bekerja sama dengan LPMB Universitas Airlangga yang diselenggarakan pada tanggal 10 s/d 11 Maret di Denpasar Bali.

4. Realisasi Anggaran PKBL BUMN XYZ tahun 2010

Sumber dana untuk PKBL berasal dari dana pengembalian pinjaman usaha kecil (dana bergulir) serta alokasi dana dari penyisihan laba

perusahaan tahun 2009. Tahun 2010 dana yang tersedia sebesar Rp 15.740.232.834 yang terdiri dari saldo awal sebesar Rp 616.381.183

ditambah alokasi dana penyisihan laba sebesar Rp 840.077.986 penerimaan pengembalian pokok pinjaman sebesar Rp 14.189.543.622 penerimaan pengembalian pokok pinjaman bermasalah sebesar Rp 73.680.043 dan penerimaan yang belum teridentifikasi sebesar Rp 20.350.000.

Selain itu terdapat penerimaan sebesar Rp 1.807.261.545 terdiri dari jasa administrasi sejumlah Rp 1.138.747.873 jasa administrasi pinjaman bermasalah Rp 2.424.389 jasa giro, bunga deposito sebesar Rp 66.089.074 pendapatan lainnya sebesar Rp 600.000.000 dan penerimaan kelebihan anggaran Rp. 209. Sedangkan realisasi jumlah penyaluran dana PKBL tahun 2010 (audited) sebesar Rp 15.314.888.382 terdiri dari pengembalian pinjaman sebesar Rp 14.071.000.000 yang telah disalurkan kepada 277 usaha kecil di 14 propinsi dan untuk kegiatan pembinaan kepada usaha kecil sebesar Rp 1.243.888.382. Dana tersedia dan penggunaannya dibandingkan dengan anggaran 2010 disajikan pada Tabel 3.

Jumlah penyaluran dana sampai tahun 2010 sebesar Rp 15.314.888.382 atau 106,2 % dari anggaran tahun 2010 di 17 propinsi yaitu : (1) Sumatra Utara, (2) Sumatra Barat, (3) Riau, (4) Sumatra Selatan, (5) Lampung, (6) DKI Jakarta, (7)Tangerang dan Cilegon, (8) Jawa Barat, (9) Jawa Tengah, (10) DIY, (11) Jawa Timur, (12) Bali, (13) Kalimantan Timur, (14) Kalimantan Barat, (15) Kalimantan Selatan, (16) Sulawesi Selatan, (17) Sulawesi Utara. Yang terdiri dari pinjaman kepada usaha kecil sebsar Rp 14.071.000.000 kepada 277 unit usaha kecil dan kegiatan pembinaan kepada usaha kecil sebesar Rp 1.243.888.382

Tabel 3 Anggaran dan Realisasi Penyaluran Pinjaman PKBL 2010

Sumber: Laporan PKBL PT Sucofindo (Persero) Tahun 2010

5. Program Bina Lingkungan PT Sucofindo (Persero) tahun 2010

Dengan dikeluarkannya Surat Edaran dari Kementarian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor: S-366/M-MBU/2002 tanggal 6 Mei 2002 tentang program bina lingkungan yang disempurnakan dengan Peraturan Kementarian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) nomor : Per-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program kemitraan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan usaha kecil dan program bina lingkungan, bahwa BUMN dapat melaksanakan program bina lingkungan dengan menyisihkan laba bersihnya sebesar maksimum 2 %, realisasi program bina lingkungan BUMN XYZ pada tahun 2010 sebesar Rp 678.701.646 yang disalurkan dalam kegiatan : (1) Bantuan korban bencana alam BUMN peduli (2) Bantuan peningkatan pendidikan masyarakat (3) Bantuan peningkatan kesehatan masyarakat (4) Bantuan pengembangan prasarana dan sarana umum (5) Bantuan perbaikan sarana ibadah.

( Dalam Jutaan Rupiah )

1 2 3 4 = 2/1 5 = 2/3

I. Saldo Awal 1.245,6 616,4 540,6 49,5 114,0

II. Penerimaan 15.466,6 16.894,6 14.878,4 109,2 113,6

a. Alokasi Dari Laba Tahun 2008 0,0 0,0 400,3 0,0 0,0

b. Alokasi Dari Laba Tahun 2009 838,4 840,1 0,0 0,0 0,0

c. Angsuran UKK 14.562,6 15.404,4 14.416,3 105,8 106,9 - Pokok Pinjaman 13.749,1 14.263,2 13.295,9 103,7 107,3 - Bunga Pinjaman 813,4 1.141,2 1.120,4 140,3 101,9 d. Jasa Giro 65,7 59,0 50,6 89,9 116,7 e. Bunga Deposito 0,0 7,1 0,0 0,0 0,0 f. Lain - lain 0,0 584,0 11,3 0,0 5.189,1 III. Pengeluaran 15.300,3 16.429,9 14.802,6 107,4 111,0

a. Penyaluran Dana ke UKK 14.423,0 15.314,9 13.711,1 106,2 111,7

- Pinjaman Modal Kerja 12.185,2 13.343,5 12.438,3 109,5 107,3

- Pinjaman Investasi 1.037,6 727,5 389,3 70,1 186,9

- Konsultasi Manajemen / Hibah 1.200,2 1.243,9 883,6 103,6 140,8

b. Biaya Administrasi dan Umum 877,3 1.115,0 1.091,6 127,1 102,2

IV. Saldo Akhir 1.411,9 1.081,0 616,4 76,6 175,4

Keterangan Anggaran Tahun 2010 Real Thn 2010 Thd. Real Thn 2009 Realisasi Tahun 2010 (Audited) Realisasi Tahun 2009 (Audited) Perbandingan Realisasi Real Thn 2010 Thd. Angg Thn 2010

Tabel 4 Anggaran dan Realisasi Program Bina Lingkungan 2010

Sumber: Laporan PKBL PT Sucofindo (Persero) Tahun 2010

Saldo piutang pinjaman mitra binaan per 31 Desember 2010 (audited) dan 2009 (audited) terdiri dari saldo pokok pinjaman, rincian piutang pinjaman mitra binaan dan mutasinya secara keseluruhan adalah sebagai berikut :

Tabel 5 Akumulasi Penyaluran Pinjaman PKBL PT Sucofindo (Persero)

URAIAN

POKOK PINJAMAN s/d 2010 s/d 2009 Audited (Rp) Audited (Rp) Realisasi pemberian pinjaman 189.576.013.093 175.505.013.093 Realisasi angsuran mitra binaan 149.059.216.246 134.795.992.582

Saldo piutang 40.516.796.847 40.709.020.511

Saldo piutang bermasalah 7.853.846.836 5.701.580.317 Saldo piutang per Desember (bersih) 32.662.950.011 35.007.440.194

Sumber: Laporan PKBL PT Sucofindo(Persero) tahun 2010

Kualitas pinjaman mitra binaan per 31 Desember 2010 dan 2009 diklasifikasikan dapat dilihat pada Tabel 6.

( Dalam Jutaan Rupiah )

1 2 3 4=2/1 5=2/3

1.Saldo Awal 70,0 646,0 563,6 922,9 114,6

2. 853,4 859,2 413,9 100,7 207,6

2.1. Alokasi Dari Laba Tahun 2009 838,4 840,1 - 100,2 -2.2. Alokasi Dari Laba Tahun 2008 0,0 - 400,3 - -2.3. Jasa Giro 15,0 11,0 - 73,4 -2.4. Bunga Deposito - - 13,7 - -2.5. Lain - lain - 8,1 - - 3.Penggunaan Dana 837,4 678,8 331,5 81,1 204,7 3.1. Program Bina Lingkungan BUMN Peduli 272,5 200,0 - 73,4 -3.2. Program Bina Lingkungan 525,0 458,8 313,0 87,4 146,6 3.1.1. Bantuan Korban Bencana Alam 75,0 84,7 134,5 112,9 62,9 3.1.2. Bantuan Pendidikan dan Pelatihan 50,0 94,7 35,5 189,4 266,8 3.1.3. Bentuan Peningkatan Kesehatan 75,0 84,5 44,8 112,6 188,7 3.1.4. Pengembangan Prasarana dan Sarana Umum 75,0 72,9 5,5 97,2 1.326,1 3.1.5. Bantuan Sarana Ibadah 100,0 101,5 50,0 101,5 203,0 3.1.6. Pelestarian Alam 150,0 20,6 42,7 13,7 48,1 3.3. Biaya Operasional 39,9 19,9 18,6 49,9 107,3 3.2.1. Beban Survey/penelitian, Monitoring/Evaluasi 19,9 17,2 15,4 86,5 112,1

dan Penyerahan bantuan

3.2.2. Beban Pengiriman Barang 14,4 - - - -3.2.3. Beban Administrasi dan PPN 5,6 2,7 3,2 48,0 84,2 3.4. Lain - lain 0,0 0 - - 4.Saldo Akhir 86,0 826,4 646,0 960,9 127,9 Penerimaan Realisasi Tahun 2010 (Audited) Realisasi Tahun 2009 (Audited) Perbandingan Realisasi Thn 2010 thd Angg. Thn 2010 (Audited) Thn 2010 thd Real Thn 2009 (Audited) KETERANGAN Anggaran Tahun 2010

Tabel 6 Klasifikasi Pinjaman PKBL Mitra Binaan per 31 Des 2010

Kualitas Pinjaman 2010 Audited

(Rp)

a. Lancar (umur piutang ≤ 30 hari)

b. Kurang Lancar (umur piutang > 30 hari dan ≤ 180 hari )

c. Diragukan (umur piutang > 180 hari dan ≤ 270 hari)

d. Macet ( umur piutang > 270 hari)

19.045.175.815 3.251.426.858 1.413.725.948 8.952.621.390

Jumlah 32.662.950.011

Sumber : Laporan PKBL PT Sucofindo (Persero) tahun 2010

Tabel 7 Klasifikasi Pinjaman PKBL Mitra Binaan per 31 Des 2009

Kualitas Pinjaman 2009 Audited

(Rp)

a. Lancar (umur piutang ≤ 30 hari)

b. Kurang Lancar (umur piutang > 30 hari dan ≤ 180 hari )

c. Diragukan (umur piutang > 180 hari dan ≤ 270 hari)

d. Macet ( umur piutang > 270 hari)

22.902.512.964 2.245.322.457 1.041.626.103 8.817.978.670

Jumlah 35.007.440.194

Sumber : Laporan PKBL Sucofindo (Persero) tahun 2010

6. Pembinaan Usaha Kecil dan koperasi

PT Sucofindo (Persero) telah mengeluarkan dana Rp 189.576.013.093 kepada 5.752 unit usaha dan koperasi (UKK) di 17 Propinsi selama 20 tahun sejak tahun 1991 s/d 2010 (PT Sucofindo, 2010). Upaya pembinaan kepada usaha kecil dan koperasi tersebut sejalan dengan kebijakan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Meneg BUMN) yang intinya mensyaratkan BUMN memberdayakan dan mengembangkan kondisi sosial ekonomi melalui program kemitraan BUMN dengan usaha kecil dan program bina lingkungan (PT Sucofindo, 2010).

Sasaran pembinaan PT Sucofindo (Persero) terhadap usaha kecil dan koperasi terfokus pada bidang usaha:

a. Industri kecil (IK) yang berorientasi ekspor dan padat karya yang terdiri dari industri pengolahan dan industri kerajinan.

b. Agrobisnis: Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Perikanan.

c. Perdagangan barang (Warung makan, waserda dan penjualan bahan bangunan).

d. Jasa (bengkel mobil/motor, warnet).

E. Karakteristik Responden

Dalam kajian ini dilakukan pengamatan terhadap 37 responden yang telah menjadi mitra binaan PT Sucofindo (Persero) yang dapat dilihat pada

Dokumen terkait