• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II: LANDASAN TEORITIS

A. Kajian Tentang Kepramukaan

2. Sejarah Kepramukaan

a. Sejarah Kepramukaan Dunia

Sejarah kepramukaan Dunia disebutkan bahwa pada awal tahun1908, Lord Bodden Powell selalu menulis ceritanya penggalamanya sebagai bungkus acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan dari tulisanya itu kemudian terbit sebagai buku “ Scouting Four Boys ”, buku ini cepat beredar di inggris, bahkan ke negara-negara lainya.Pada perkembangan selanjutnya banyak negara berdiri organisasi kepramukaan, yang semula untuk anak laki-laki seusia penggalang yang di sebut Boy Scout kemudian di susul organisasi yang di beri nama Girl Guides atas bantuan Agnes, adik perempuan Bodden Powell dan diteruskan oleh Ny. Bodden Powell ( Kwarda Jateng, 2003:14-15 ).

Pada tahun 1916 Gerakan Pramuka semakin berkembang, hal ini dibuktikan dengan berdirinya kelompok pramuka seusia siaga yang di sebut CUB (anak srigala) dengan bukunya The Jungle Book, Yang berisi

tentang Mowgli Anak didikan rimba (anak yang di pelihara di hutan oleh induk srigala). Pada tahun 1918 Bodden Powell membentuk Rover Scout

(pramuka usia penegak) untuk menampung mereka yang sudah lewat 17 tahun tetapi masih senang dan giat dibidang kepramukaan. Tahun 1922 Bodden Powell menerbitkan buku Rovering to Success (mengembara menuju kebahagiaan) yang berisi petunjuk bagi para pramuka penegak dalam menghadapi pantangan hidupnya untuk mencapai kebahagiaan.

Pada tahun 1920 diselenggarakan jamboree sedunia yang bertempat diarea Olimpya London.Bodden Powell mengandung pramuka 27 negara. Setelah kegiatan ini berlangsung Lord Bodden Powell di angkat menjadi bapak pandu Sedunia (Chief Scout Of The World), dan akhirnya Jambore Sedunia tersebut di selenggarakan 5 tahun sekali. Pada tahun yang sama, dibentuk Dewan Internasional dengan 9 orang anggota dan biro sekretariatnya yang berada di London (Santoso, Zakiyah, 2011:20-21). Lord Bodden Powell yang telah mempelopori gerakan pramuka mendapatkan sambutan yang besar dari masyarakat sedunia. Hal ini dapat dilihat dengan berdirinya pramuka di negara Belanda dengan sebutan

Padvindeer dan Padvinderij.

b. Sejarah Singkat Gerakan Pramuka di Indonesia

Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Melalui uraian sejarah singkat

kepramukaan, diharapkan para pembaca dapat mengerti dan memahami hubungan erat antara oganisasi kepramukaan dengan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia sampai masa sekarang, bukan pada masa mendatang, kemudian di harapkan para pembaca dapat mengetahui proses pembentukan dan perkembangan Gerakan Pramuka dan mengetahui peranan apa yang dilakukan dalam sejarah perjuangan bangsa. Proses kelahiran gerakan kepramukaan di Indonesia dijiwai oleh sumpah pemuda yang dicetuskan dalam konggres Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang saat itu lebih dikenal dengan sebutan Gerakan Kepanduan, istilah kepanduan dikarenakan adanya larangan pemerintah Belanda kepada organisasi Kepanduan di luar NIVP untuk menggunakan istilah Padvinder

dan Panvinderij, maka KH. Agus Salim menggunakan istilah pandu dan kepanduan, untuk menggunakan istilah pandu dan kepandduan menggunakan istilah Padvinder dan Panvinderij (Tim Pelatih Kwarda Jateng, 2003:16).

Semakin meningkatnya kesadaran Nasional, maka timbul niat untuk menggerakan persatuan antara organisasi-organisasi kepanduan pada tahun 1930 antara lain: IPO (Indische Padvinders Organizatie), PK (Paduan Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatera). Ketiga organisasi itu bergabung menjadi satu organisasi yaitu: KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian dalam perkembanganya, terbentuknya suatu perjanjian yang dinamakan Persatuan antar Pandu-Pandu Indonesia

(PAPI) Pada tahun 1931 dan berubah lagi menjadi Badan Pusat Persatuan Kepanduan Indonesia (BPPKAI) tahun 1938. Saat kedudukan Jepang (Perang Dunia II), Organisasi kepanduan di Indonesia dilarang keberadaanya.Banyak tokoh-tokoh pandu yang beralih ke organisasi yang bersifat perlawanan seperti Seinenden, Keibondan, dan PETA. Sesudah proklamasi kemerdekaan dan perang kemerdekaan, di bentuklah organisasi kepanduan yang berbentuk kesatuan, yaitu Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Solo sebagai satu-satunya organisasi Kepanduan di alam wilayah Negara Republik Indonesia.

Keputusan Presiden No 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka

Kami Presiden Republik Indonesia, Menimbang : (a) bahwa anak-anak dan pemuda Indonesia perlu dididik untuk menjadi manusia dan warganegara Republik Indonesia yang berkepribadian dan berwatak luhur yang cerdas, cakap, tangkas, terampil, dan rajin, yang sehat jasmaniyah dan rokhaniyah, yang ber Pancasila dan setia patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan berpikir dan bertindak atas landasan-landasan Manusia Sosial Indonesia, sehingga dengan demikian anak-anak dan pemuda Indonesia menjadi kader pembangun yang cakap dan bersemangat bagi peyelenggara amanat penderitaan rakyat, (b) bahwa pendidikan untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas itu harus dilakukan dalam lingkungan anak-anak dan pemuda di samping pendidikan di lingkungan keluarga dan di samping pendidikan di

lingkungan sekolah, dan harus diselenggarakan dengan jalan kepanduan yang disesuaikan dengan pertumbuhan Bangsa dan Masyarakat Indonesia dewasa ini, (c) bahwa sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam ketetapan Majlis Permusyawaratan Rakyat sementara No. I/MPRS/1960, tanggal 19 November 1960 tentang garis-garis besar Haluan Negara dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara No. II/MPRS/1960 tanggal 3 Desember 1960, Garis-garis besar pola pembangunan nasional semesta berencana tahapan pertama 1961-1969 yang mengenai pendidikan pada umumnya dan pendidikan kepanduan pada khususnya, perlu menetapkan suatu organisasi gerakan pendidikan kepanduan yang tunggal untuk di beri tugas melaksanakan pendidikan tersebut di atas.

Keputusan Presiden Republik Indonesia No.118 Tahun 1961 tentang Penganugerahan Pandji Kepada Gerakan Pendidikan Kepanduan Pradja Muda Karana.Kami, Presiden Republik Indonesia, Memperhatikan : (a) bahwa gerakan pendidikan kepanduan nasional Indonesia sejak mulai diadakan dan selama masa perkembangan sampai sekarang ini, telah senantiasa turut serta dalam usaha pendidikan nasional Indonesia yang bertujuan menggalang dan menegakan bangsa Indonesia dan Negara Republik Indonesia dengan hasil yang bermanfaat bagi penjajahan Bangsa dan Negara, (b) bahwa dengan demikian gerakan pendidikan kepanduan nasional Indonesia dapat diharapkan akan kesangupan dan kemampuanya dalam menunaikan tugas untuk turut serta mendidik anak dan disamping

pendidikan dilingkungan sekolah, (c) bahwa gerakan pramuka seperti yang telah di tetapkan dengan Surat Keputusan Presiden Indonesia No. 238 tahun 1961 tangal 20 Mei 1961 adalah penyempurnaan dari pada usaha gerakann pendidikan kepaduan nasional Indonesia, dan sekarang turut serta menyelenggarakan pendidikan Indonesia sesuai Manifesto politik yang telah menjadi garis-garis besar dari pada Haluan Negara, disamping pendidikan di lingkungan keluarga dan disamping pendidikan dilingkungan sekolah, demi kepentingan Bangsa Indonesia dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, (c) bahwa berhubung dengan hal-hal tersebut diatas cukuplah alasan untuk memberikan tanda kehormatan kepada Gerakan Pramuka, berupa janji yang merupakan lambang perorangan dalam penjajahan Bangsa Indonesia dan Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk masa yang akan datang.

Dokumen terkait