• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. PENUTUP

B. Saran

3. Bagi Seksi Pewartaan

Seksi pewartaan diharapkan memiliki peta katekese yang jelas, sehingga dapat membantu prodiakon dalam tugas pewartaannya. Dalam pertemuan rutin seksi pewartaan, ada baiknya jika mengundang prodiakon untuk turut serta dalam pertemuan. Pertemuan yang dimaksud khususnya dalam penyusunan agenda proses katekese.

Seksi pewartaan diharapkan juga dapat menyusun panduan untuk berkatekese di tengah umat. Panduan tersebut dapat digunakan oleh masing-masing prodiakon atau katekis lingkungan. Panduan tersebut juga bisa dijadikan arsip bagi seksi pewartaan, sehingga suatu saat dapat digunakan kembali.

DAFTAR PUSTAKA

Groome, Thomas H. (1997). Shared Christian Praxis: Suatu Model Berkatekese. (F.X. Heryatno Wono Wulung, Penyadur). Yogyakarta: Lembaga Pengembangan Kateketik Puskat (Buku asli diterbitkan pada 1991).

Hadiwiyata, A. S. (2008).Tafsir Injil Yohanes. Yogyakarta: Kanisius. Huber, TH. (1981).Katekese Umat. Yogyakarta: Kanisius.

Jamal Ma’mur Asmani. (2011). Tuntunan Lengkap: Metodologi Praktis Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: DIVA Press.

Kitab Hukum Kanonik (Codex Iuris Canonis). (2006). (V. Kartosiswoyo Pr. dkk., Penerjemah). Jakarta: Obor (Buku asli diundangkan oleh Paus Yohanes Paulus II pada 1983).

Komisi Liturgi Konferensi Waligereja Indonesia. (2012). Penanggalan Liturgi 2012 Tahun B /II. Yogyakarta: Kanisius.

Konferensi Waligereja Indonesia. (1996). Iman Katolik: Buku Informasi dan Referensi. Jakarta: OBOR.

Kongregasi Suci untuk para Klerus. (1991). Direktorium Kateketik Umum. (Thom Wignyata & Lukas Lege, Penerjemah). Ende: Nusa Indah. (Dokumen asli diterbitkan tahun 1971)

Konsili Vatikan II. (1993). Dokumen Konsili Vatikan II (R. Hardawiryana, Penerjemah). Jakarta: Obor (Dokumen asli diterbitkan tahun 1996).

Lalu, Yosef. (2007).Katekese Umat. Jakarta: Komisi Kateketik KWI.

Martasudjita, Emanuel. (2010). Kompendium tentang Prodiakon. Yogyakarta: Kanisius.

Nana Sudjana, dkk. (2004).Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Paroki Roh Kudus Kebonarum. (2008). Tuntun Ing Hyang Roh Suci: Umat Katolik Kebonarum Ngudi Dadi Berkah. Manual yang diterbitkan pada September 2008 dalam rangka Lustrum II 2004-2008.

Prasetya, L. (2007).Prodiakon Itu Awam, Lho!Yogyakarta: Kanisius.

Purwa Hadiwardoyo, dkk. (2010).Renungan Harian. Yogyakarta: Sumber Mulya. Rausch, Thomas P. (2001). Katolisisme: Teologi bagi Kaum Awam. Yogyakarta:

Kanisius.

Sugiyana, F.X. (2006). Prodiakon: Rasul Awam dalam Gereja. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama.

Sumarno Ds, M. (2009a). Pengantar Pendidikan Agama Katolik Paroki. Diktat Mata Kuliah Pengantar Pendidikan Agama Katolik Paroki untuk Mahasiswa Semester IV, Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

_____________. (2009b). Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Agama Katolik Paroki. Diktat Mata Kuliah Mahasiswa Semester VI Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Tabita Kartika Christiani. (2008). Shared Christian Praxis dalam Konteks Indonesia. Makalah disampaikan dalam Pengayaan Diri Dosen Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Fakultas Keguruan dan

Juni 2008.

Telaumbanua, Marinus. (1999).Ilmu Kateketik. Jakarta: OBOR.

Yohanes Paulus II. (1992). Catechesi Tradendae. (R. Hardawirjana, Penerjemah). Jakarta: Dokpen KWI (Dokumen asli diterbitkan tahun 1979).

_____________. (2011). Evangelii Nuntiandi. (J. Hadiwikarta, Penerjemah). Jakarta: Dokpen KWI (Dokumen asli diterbitkan pada 1979).

(1) 1. Lingkungan Albertus Malangjiwan 2. Lingkungan Aloysius Karangduren 3. Lingkungan Andreas Mlaran 4. Lingkungan Barnabas Nglarang 5. Lingkungan Bartolomeus Nglinggi

6. Lingkungan Fransiskus Xaverius Wanteyan 7. Lingkungan Gregorius Jati

8. Lingkungan Ignatius Nglarang 9. Lingkungan Yakobus Alfeus Tempel 10. Lingkungan Laurentius Gatak

11. Lingkungan Maria Kauman 12. Lingkungan Paulus Menden 13. Lingkungan Petrus Banyuaeng 14. Lingkungan Philipus Pluneng 15. Lingkungan Thomas Pokoh 16. Lingkungan Yakobus Ketonggo

17. Lingkungan Yohanes Maria Vianney Karangnangka 18. Lingkungan Yohanes Ngrundul

19. Lingkungan Yusup Basin 20. Lingkungan Lukas Gedongan 21. Lingkungan Markus Kembang 22. Lingkungan Mateus Somokaton

23. Lingkungan Simon Zelot Kembang Bener 24. Lingkungan Stephanus Bunder

(2)

Lampiran 2: Data Umat Paroki Roh Kudus Kebonarum

No. Lingkungan KK dan Umat

Jumlah KK Jumlah Umat

1. Albertus Malangjiwan 26 97

2. Aloysius Karangduren 64 224

3. Andreas Mlaran 62 217

4. Barnabas Nglarang 74 246

5. Bartolomeus Nglinggi 55 172

6. Fransiskus Xaverius Wanteyan 66 247

7. Gregorius Jati 29 102

8. Ignatius Nglarang 62 200

9. Yakobus Alfeus Tempel 59 235

10. Laurentius Gatak 27 94 11. Maria Kauman 36 145 12. Paulus Menden 40 161 13. Petrus Banyuaeng 48 167 14. Philipus Pluneng 50 177 15. Thomas Pokoh 22 87 16. Yakobus Ketonggo 46 145

17. Yohanes Maria Vianney Karangnangka 37 124

18. Yohanes Ngrundul 37 128

19. Yusup Basin 23 64

20. Lukas Gedongan 0 0

21. Markus Kembang 40 130

22. Mateus Somokaton 65 217

23. Simon Zelot Kembang Bener 75 255

24. Stephanus Bunder 66 259

25. Yudas Tadeus Surowono 107 371

(3) Kelamin

No. Lingkungan Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan 1. Albertus Malangjiwan 35 47 2. Aloysius Karangduren 108 92 3. Andreas Mlaran 100 105 4. Barnabas Nglarang 134 99 5. Bartolomeus Nglinggi 76 77

6. Fransiskus Xaverius Wanteyan 109 116

7. Gregorius Jati 39 46

8. Ignatius Nglarang 94 89

9. Yakobus Alfeus Tempel 94 96

10. Laurentius Gatak 43 37 11. Maria Kauman 52 65 12. Paulus Menden 63 60 13. Petrus Banyuaeng 82 76 14. Philipus Pluneng 84 65 15. Thomas Pokoh 39 35 16. Yakobus Ketonggo 58 59

17. Yohanes Maria Vianney Karangnangka 55 57

18. Yohanes Ngrundul 61 57

19. Yusup Basin 24 28

20. Lukas Gedongan 0 0

21. Markus Kembang 62 65

22. Mateus Somokaton 96 67

23. Simon Zelot Kembang Bener 111 111

24. Stephanus Bunder 118 101

25. Yudas Tadeus Surowono 144 165

(4)

Lampiran 4: Data Umat Paroki Roh Kudus Kebonarum yang Terlibat Aktif dalam Kehidupan Menggereja

No. Lingkungan 1 2 3 4 5 1. Albertus Malangjiwan 1 0 18 0 0 2. Aloysius Karangduren 1 4 24 0 0 3. Andreas Mlaran 6 1 12 0 0 4. Barnabas Nglarang 3 3 33 0 0 5. Bartolomeus Nglinggi 1 0 30 2 1

6. Fransiskus Xaverius Wanteyan 0 0 18 0 0

7. Gregorius Jati 4 2 3 0 1

8. Ignatius Nglarang 5 2 27 6 1

9. Yakobus Alfeus Tempel 1 2 24 0 0

10. Laurentius Gatak 4 0 15 0 0 11. Maria Kauman 4 0 24 1 0 12. Paulus Menden 0 0 16 0 0 13. Petrus Banyuaeng 2 3 20 0 0 14. Philipus Pluneng 2 1 3 1 1 15. Thomas Pokoh 1 1 12 1 0 16. Yakobus Ketonggo 0 0 27 0 0

17. Yohanes Maria Vianney Karangnangka 0 0 18 0 0

18. Yohanes Ngrundul 1 1 19 0 0

19. Yusup Basin 2 0 7 2 0

20. Lukas Gedongan 0 0 0 0 0

21. Markus Kembang 5 0 17 0 3

22. Mateus Somokaton 0 0 50 0 0

23. Simon Zelot Kembang Bener 0 2 19 5 0

24. Stephanus Bunder 2 0 28 0 0

25. Yudas Tadeus Surowono 1 2 20 0 1

Total keseluruhan 46 24 484 18

Keterangan:

1 = Anggota Dewan Paroki 2 = Pengurus Tim Kerja 3 = Pengurus Lingkungan 4 = Pengurus Kategorial 5 = Pengurus Ormas Katolik

(5)

No. Nama Lingkungan

1. Stephanus Tukirno Albertus Malangjiwan

2. Yustinus Suraji Albertus Malangjiwan

3. F.X Tuwarno Aloysius Karangduren

4. Agustinus Ngadino Aloysius Karangduren

5. Petrus Lahmin Aloysius Karangduren

6. Antonius Ponimin Andreas Mlaran

7. Stefanus Sujiono Andreas Mlaran

8 F.X. Darmono Barnabas Nglarang

9 Athanasius Wagiman Barnabas Nglarang

10 Agustinus Sandiyono Barnabas Nglarang

11 Petrus Sunaryo Bartolomeus Nglinggi

12 Yosep Roliman Bartolomeus Nglinggi

13 Agustinus Poniman Fransiskus Xaverius Wanteyan

14 F.X. Sarono Fransiskus Xaverius Wanteyan

15 Laurentius Basir Fransiskus Xaverius Wanteyan

16 Albertus Sumarsono Gregorius Jati

17 Yakobus Rustanto Gregorius Jati

18 Fa. Sudiman Ignatius Nglarang

19 Plasidus Rustam Ignatius Nglarang

20 Fr.Ass. Tri Wibowo Yakobus Alfeus Tempel

21 Romanus Sutarno Yakobus Alfeus Tempel

22 Petrus Purwanto Yakobus Alfeus Tempel

23 Petrus Daryono Laurentius Gatak

24 Leonardus Ngadino Maria Kauman

25 Paulus Teguh Pujiantoro Maria Kauman

26 Valentinus Sudarji Paulus Menden

27 Fredericus Subandi Paulus Menden

28 F.X. Sujadi Kusmanto Petrus Banyuaeng

29 Leo Agung Sutrisno Petrus Banyuaeng

30 Pius V Joko Pranoto Petrus Banyuaeng 31 Antc. Edhi Subroto Philipus Pluneng

32 Yohanes Ngadino Philipus Pluneng

33 Plasidus Kasiman Thomas Pokoh

34 Stephanus Sugiman Yakobus Ketonggo

35 Yosapat Tugiman Yakobus Ketonggo

36 Albertus Agus Martopo Yohanes Maria Vianney Karangnangka

37 F.X. Sunarjo Yohanes Maria Vianney Karangnangka

38 F.B. Rujiyo Yohanes Maria Vianney Karangnangka

39 Albertus Victor Sumardi Yohanes Ngrundul

40 Cornelius Maryono Yohanes Ngrundul

41 Susana Maria Yuni Kumaryati Yusup Basin 42 Ag. Kundarto Wahyono Lukas Gedongan

(6)

43 Stephanus Ngatijo Lukas Gedongan

44 Y. Warsono Pinuji Markus Kembang

45 F.X. Sri Widada Markus Kembang

46 Ignatius Marinugroho Markus Kembang

47 PD. Kunto Eko Saputro Mateus Somokaton

48 Ant. Th. Parwata Mateus Somokaton

49 Yohanes Hari Subroto Mateus Somokaton

50 Yohanes Ngatinu Sarwotiyono Simon Zelot Kembang Bener 51 PD. Slamet Purwarsono Simon Zelot Kembang Bener 52 Antonius Wagimin Simon Zelot Kembang Bener

53 Antonius Sunarno Stephanus Bunder

54 Alph. Rujuk Hariyanto Stephanus Bunder

55 Damianus Kirdi Stephanus Bunder

56 Yohanes Wagino Yudas Tadeus Surowono

57 Antonius Senugroho Yudas Tadeus Surowon

(7)

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

I. PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

A. Melalui instrumen ini Anda diminta untuk memberikan pandangan Anda tentang Katekese Umat yang digunakan dalam proses berkatekese bagi prodiakon Paroki Roh Kudus Kebonarum.

B. Silahkan Anda adalah mengisi dan memilih salah satu kemungkinan jawaban yang telah disediakan yang menurut pendapat Anda paling tepat dengan melingkari pilihan jawaban.

C. Selamat mengerjakan dan terimakasih atas kerjasamanya. II. IDENTITAS RESPONDEN

A. Nama Lengkap : ……….

B. Usia :

1. 20-30 tahun 2. 30-40 tahun 3. 40-50 tahun 4. >50 tahun C. Jenis Kelamin :

1. Laki-laki 2. Perempuan D. Lamanya menjabat :

1. 1 tahun 2. 2 tahun 3. 3 tahun 4. > 3 tahun E. Pendidikan terakhir :

1. SMP 2. SMA/SMK 3. Diploma 4. Sarjana

F. Pekerjaan :

1. PNS 2. Pegawai Swasta 3. Wiraswasta 4. Lain-lain III. SOAL KUESIONER

A. Gambaran Prodiakon Paroki Roh Kudus Kebonarum 1. Kapan Anda mulai terpanggil untuk menjadi prodiakon?

a. Saat sebelum menjadi prodiakon b. Saat dilantik menjadi prodiakon

c. Saat mendapatkan sesuatu yang berkesan sewaktu bertugas

d. Saat mendapatkan peristiwa yang tidak mengenakkan sewaktu bertugas 2. Pembekalan apa saja yang Anda terima sebelum menjadi prodiakon?

a. Pembekalan ketrampilan dan pengetahuan untuk calon prodiakon b. Pembekalan tentang liturgi untuk calon prodiakon

c. Pembekalan katekese di tengah umat bagi calon prodiakon

d. Pembekalan ketrampilan, pengetahuan dan liturgi bagi calon prodiakon 3. Selama Anda bertugas, berapa kali Paroki memberikan pendampingan rutin?

a. Rata-rata satu bulan sekali b. Rata-rata dua bulan sekali

(8) d. Belum pernah

4. Kapan prodiakon Paroki melaksanakan pertemuan rutin? a. Dua kali dalam satu bulan

b. Satu bulan sekali c. Dua bulan sekali

d. Jika ada kepentingan yang berhubungan dengan prodiakon saja 5. Sejauh mana Anda mengikuti pertemuan rutin prodiakon?

a. Selalu mengikuti pertemuan rutin b. Kerap kali datang pertemuan rutin

c. Kadang-kadang mengikuti, karena ada kegiatan yang lebih penting d. Datang pertemuan jika ada keperluan saja

6. Menurut Anda, apa yang dapat lebih memupuk iman dan menghayati iman dalam hidup sehari-hari?

a. Rajin mengikuti Perayaan Ekaristi setiap hari Minggu b. Selalu membaca dan merenungkan Kitab Suci setiap hari c. Mempunyai hidup doa yang kuat setiap hari

d. Menghidupi aneka devosi yang disediakan Gereja

7. Ketrampilan apa yang lebih Anda butuhkan dalam menjalankan tugas prodiakon? a. Tata gerak liturgi

b. Tata urutan ibadat c. Penggunaan Kitab Suci d. Cara membaca doa yang baik

8. Bagaimana cara Anda dalam melaksanakan kegiatan yang ada di Gereja? a. Tidak mau tahu karena ada urusan yang lebih penting

b. Meng-handleseluruh kegiatan yang ada c. Membantu kegiatan teman yang disenangi saja d. Membantu kegiatan teman yang membutuhkan

9. Tugas-tugas apa yang paling sering Anda lakukan selain membantu Romo membagikan komuni dalam Perayaan Ekaristi?

a. Memimpin ibadat b. Memimpin katekese

c. Mengirim komuni pada orang sakit atau orang yang sudah tua d. Memberikan pengajaran bagi calon penerima sakaramen

10. Apa yang akan Anda lakukan jika Anda sudah diberi tugas untuk memimpin Ibadat di sebuah Lingkungan, tetapi hujan sangat deras dan petir menyambar-nyambar? a. Mencari ganti teman prodiakon yang lain

b. Tidak jadi datang dengan alasan takut sakit c. Tetap datang dengan berbagai resiko

d. Berpura-pura lupa dengan janji yang telah dibuat

B. Pengetahuan Prodiakon Paroki Roh Kudus Kebonarum Tentang Katekese Umat

11. Menurut Anda, apa arti katekese umat? a. Komunikasi iman

b. Berdoa dari buku doa c. Pendalaman Kitab Suci d. Ibadat

(9) berkatekese? a. Pendamping katekese b. Hidup Umat c. Masyarakat sekitar d. Hidup Gereja

13. Bagaimana arah yang dapat ditunjukkan dalam proses katekese umat?

a. Pendamping Umat

b. Umat Pendamping

c. Umat Umat

d. Umat Umat Pendamping

14. Tindakan apa yang dapat menujukkan bahwa seseorang telah mengalami pertobatan berkat katekese umat?

a. Umat semakin kritis dalam mengurusi masalah orang lain b. Umat sibuk mengurusi umat di Lingkungan saja

c. Umat semakin aktif dalam kegiatan di Lingkungan, Gereja dan masyarakat d. Memberi kolekte dalam jumlah besar

15. Apa maksud adanya tema/bahan dalam katekese umat? a. Pertemuan katekese semakin menarik

b. Mengena dengan hidup umat

c. Pembicaraan semakin terarah dan jelas d. Menarik umat agar semakin semangat

16. Apa yang sering Anda gunakan untuk menjadi bahan dalam berkatekese umat? a. Umat

b. Masyarakat setempat c. Pendamping katekese d. Pemuka umat

17. Apa yang menandai bahwa peserta katekese umat mampu berdialog dalam suasana terbuka?

a. Acuh tak acuh

b. Saling mendengarkan

c. Mengantuk dan pura-pura tidur

d. Mengobrol dengan teman di sebelahnya

18. Bagaimana pendamping katekese dapat menghayati contoh Kristus “Aku di tengah-tengahmu sebagai pelayan”?

a. Susah hati dan terpaksa karena sudah diminta

b. Melayani hanya kepada umat yang bersikap baik saja

c. Menumbuhkan suasana yang komunikatif dan selalu memberi semangat d. Memberikan masukan yang berlebihan

19. Apa tugas seorang pendamping katekese dalam katekese umat? a. Pengarah

b. Pemudah (fasilitator) c. Penceramah

d. Pendidik

20. Apa peran peserta dalam katekese umat? a. Pelayan pendamping

b. Subyek c. Obyek

(10)

21. Ketrampilan apa yang dibutuhkan oleh seorang pendamping katekese umat? a. Ketrampilan berkomunikasi yang baik

b. Ketrampilan berefleksi c. Ketrampilan berkhotbah d. Ketrampilan memimpin Ibadat

22. Apa yang dilakukan oleh pendamping katekese umat saat umat tidak punya waktu dan tempat untuk melaksanakan katekese?

a. Menunggu sampai ada waktu dan tempat yang ditentukan oleh umat sendiri b. Saat yang tepat untuk beristirahat dari tugas sebagai pendamping katekese c. Mencari waktu dan tempat yang cocok dengan umat

d. Bersikap tidak mau tahu dengan urusan umat 23. Apa keunggulan katekese umat?

a. Menumbuhkan rasa percaya diri, kepribadian dan martabat seseorang b. Adanya dialog antar umat dan pendamping

c. Umat untuk semakin kritis dalam mengkritik kesalahan seseorang d. Membantu umat untuk tampil menjadi yang terbaik

24. Apa yang menandakan bahwa proses katekese umat dapat berjalan dengan baik? a. Umat sangat aktif mengungkapkan pengalaman imannya sehingga terkadang

pendamping merasa kebingungan untuk mengarahkan b. Umat sangat pasif dan pendamping sangat aktif

c. Hanya ada beberapa umat saja yang aktif, dan umat yang lain hanya pendengar saja

d. Pendamping dapat memberi arah pada proses sharing, dan umat juga aktif dan kritis dalam mengungkapkan pengalaman imannya

C. Gambaran Katekese Umat yang Dilaksanakan oleh Prodiakon 25. Berapa kali Anda melaksanakan kegiatan katekese umat di Lingkungan?

a. Satu minggu sekali b. Dua minggu sekali c. Satu bulan sekali d. Pada saat khusus saja

26. Berapa lama Anda memimpin proses katekese umat? a. <60 menit

b. 60-90 menit c. 90-120 menit d. > 120 menit

27. Metode apa yang sering Anda gunakan untuk berkatekese di tengah umat ? a. Sharing pengalaman

b. Permainan

c. Menonton video pendek d. Ceramah

28. Sarana apa saja yang sering Anda gunakan dalam melaksanakan katekese umat? a. Sarana ciptaan sendiri

b. Benda-benda yang ada di sekitar c. Kitab Suci

d. Film

29. Sumber bahan apa yang Anda gunakan dalam melaksanakan katekese umat? a. Buku renungan harian

(11)

d. Buku renungan harian, Kitab Suci dan Ajaran Gereja digunakan bersama-sama 30. Ketrampilan apa yang paling anda miliki saat memberikan katekese umat di tengah

umat?

a. Terampil menggunakan media untuk proses katekese

b. Terampil menemukan tradisi nilai-nilai kristiani dalam Kitab Suci, ajaran Gereja dan tradisi lainnya

c. Terampil mengajak umat untuk mengungkapkan diri d. Terampil berkomunikasi

31. Bagaimana suasana yang terlihat saat Anda memimpin proses katekese? a. Komunikatif dan saling mendengarkan

b. Masih terasa agak kering karena umat pasif c. Suasana terasa tegang

d. Suasana terkesan santai

32. Bagaimana sikap peserta dalam proses jalannya katekese? a. Mengantuk

b. Ngobrol sendiri c. Mendengarkan d. Umat pasif

33. Bagaimana langkah-langkah katekese umat yang biasa anda laksanakan? a. Pembukaan, pembacaan Kitab Suci, renungan, doa umat dan penutup

b. Pembukaan, pembacaan Kitab Suci, pengalaman hidup peserta, renungan, doa umat dan penutup

c. Pembukaan, pengalaman hidup peserta, mendalami Kitab Suci, menerapkan dalam situasi konkret hidup peserta, mengusahakan aksi konkret, doa umat dan penutup

d. Pembukaan, bacaan Kitab Suci, doa-doa dari buku, doa umat dan penutup D. Dukungan dan Kesulitan Prodiakon Saat Melaksanakan Katekese Umat 34. Faktor pendukung apa yang dapat Anda rasakan sehingga proses katekese umat

dapat berjalan dengan baik?

a. Umat sangat aktif, dan dapat saling mendengar lalu menghargai satu sama lain b. Adanya dukungan petugas hierarki yang ada

c. Sarana, bahan maupun metode sudah dipersiapkan dengan baik dan fasilitas yang ada pun memadai

d. Adanya pendampingan maupun pertemuan rutin baik yang diadakan oleh pihak Paroki maupun oleh pendamping sendiri

35. Dukungan apa yang Anda terima selama ini sehingga proses katekese dapat berjalan dengan baik?

a. Menyediakan sarana untuk pembinaan iman b. Memberikan pendampingan dan perhatian c. Menyediakan kontribusi dalam pelaksanaan d. Tidak memberikan dukungan apapun

36. Kesulitan apa yang Anda hadapi saat melaksanakan proses katekese umat? a. Merumuskan tema katekese umat

b. Menentukan langkah-langkah/ proses katekese umat

c. Mengajak umat untuk mengungkapkan pengalaman imannya d. Mencari bahan dan sarana untuk berkatekese

(12) a. Mencari buku referensi

b. Belajar lebih banyak tentang katekese umat c. Membiarkan saja dan bersikap cuek

d. Memarahi umat karena tidak mau aktif dalam proses jalannya katekese

38. Faktor penghambat apa yang sering Anda alami dalam proses perencanaan pelaksanaan katekese umat?

a. Kurang mengetahui katekese umat dan kurang terampil menjalankan katekese umat

b. Masih ada petugas hierarki yang kurang memahami dan bersimpati pada katekese umat

c. Umat tidak mengalami perkembangan

d. Kurang mendapat pendampingan masalah katekese umat E. Manfaat Katekese Umat Bagi Prodiakon

39. Pengetahuan apa saja yang paling Anda dapatkan dalam katekese umat ini? a. Pengetahuan menyangkut metode

b. Pengetahuan menyangkut peserta c. Pengetahuan menyangkut konteks d. Pengetahuan menyangkut isi

40. Bagaimana perkembangan spiritualitas Anda sebagai seorang pendamping katekese?

a. Sangat bersemangat b. Semangat

c. Kurang bersemangat d. Tidak bersemangat

41. Ketrampilan apa yang semakin menjadi ciri khas prodiakon? a. Berkomunikasi dengan umat

b. Mampu berefleksi dari pengalaman hidup sehari-hari

c. Terampil dalam menemukan nilai-nilai kristiani dalam Kitab Suci, Ajaran Gereja dan Tradisi Kristiani lainnya

d. Lebih terampil dalam menggunakan sarana F. Manfaat Katekese Umat Bagi Umat

42. Bagaimana partisipasi umat setelah mengikuti katekese umat?

a. Umat semakin terbuka dalam mengungkapkan pengalaman imannya b. Umat selalu aktif dalam mengambil keputusan

c. Umat semakin kreatif dalam berkatekese d. Umat semakin kritis dalam melihat situasi

43. Bagaimana kerukunan antar umat setelah mengikuti katekese umat? a. Masalah yang ada di antara umat dapat terselesaikan dengan baik b. Umat dapat lebih memahami dan menghargai umat lainnya

c. Umat dapat lebih peka dalam membaca situasi yang sedang dialami umat lain d. Kerukunan antar umat belum begitu baik

44. Bagaimana keaktifan umat terhadap kegiatan yang ada di Gereja setelah mengikuti katekese umat?

a. Sangat rajin b. Rajin

c. Kurang rajin d. Tidak rajin

(13)

G. Model Katekese Umat yang Relevan dengan Hidup Umat bagi Prodiakon 45. Menurut Anda, apa yang menjadi titik tolak pada katekese umat sehingga nantinya

relevan dengan hidup umat? a. Hidup beriman umat b. Kitab Suci

c. Masyarakat d. Hidup Orang Suci

46. Model katekese umat seperti apa yang cocok dengan umat? a. Sharing pengalaman

b. Mendalami Kitab Suci

c. Menghapalkan doa-doa yang ada di buku d. Selalu berefleksi dari pengalaman pribadi

H. Harapan dan Usulan yang Dibutuhkan oleh Prodiakon dalam Katekese Umat Selanjutnya

47. Apa harapan Anda untuk penyelenggaraan katekese umat selanjutnya? a. Umat dapat terlibat aktif dalam kegiatan katekese

b. Adanya pertemuan katekese yang berkelanjutan

c. Umat berani mengungkapkan dirinya saat pelaksanaan katekese umat d. Umat semakin mendalami dan menghayati imannya

48. Apa yang Anda harapkan dari pihak Paroki untuk penyelenggaraan proses katekese selanjutnya?

a. Adanya pelatihan katekese untuk prodiakon setidak-tidaknya dua kali dalam setahun

b. Paroki memberikan perhatian dan dukungan kepada prodiakon di dalam melaksanakan tugas katekese

c. Adanya pertemuan rutin prodiakon untuk membicarakan masalah katekese d. Memberikan bantuan sarana yang dibutuhkan oleh prodiakon dalam

pelaksanaan berkatekese

49. Usulan apa yang dapat Anda berikan untuk proses katekese umat selanjutnya? a. Adanya pembinaan bagi pendamping katekese, khususnya bagi prodiakon yang

berkelanjutan

b. Paroki maupun Lingkungan menyediakan sarana yang dapat digunakan dalam proses katekese umat

c. Paroki dan umat dapat memberi perhatian yang khusus untuk pelaksanaan katekese umat di Lingkungan, sehingga kesadaran umat akan katekese dapat semakin meningkat

d. Adanya pertemuan rutin untuk pendamping katekese, dalam hal pembuatan program jangka pendek maupun jangka panjang dan dilanjutkan evaluasi proses katekese umat yang sudah berjalan

50. Tema atau pokok-pokok apa yang diharapkan oleh umat untuk katekese umat? a. Lingkungan Hidup

b. Hidup Bermasyarakat c. Hidup Menggereja d. Keadilan dan Perdamaian

----Terima Kasih Atas Kerjasamanya---Tuhan

Memberkati----(14)

Lampiran 7: Pedoman Wawancara I dengan Prodiakon Paroki Roh Kudus Kebonarum

1. Sejak kapan Anda menjadi prodiakon?

2. Bagaimana Anda bisa terpilih menjadi seorang prodiakon?

3. Selama Anda bertugas menjadi prodiakon, tugas-tugas apa saja yang sudah Anda laksanakan?

4. Apakah sebagai seorang prodiakon, Anda juga melaksanakan Katekese Umat? Mengapa?

5. Menurut Anda, apa itu Katekese Umat?

6. Bagaimana proses Katekese Umat yang sudah berjalan sejauh ini? Apakah berjalan sesuai yang diinginkan?

7. Bagaimana langkah-langkah Katekese Umat Anda laksanakan? 8. Apa peranan Anda dalam proses Katekese Umat?

9. Bagaimana tanggapan umat terhadap proses katekese umat yang Anda pimpin? 10. Bagaimana Anda mengajak umat untuk berani mengungkapkan diri di dalam

Katekese Umat?

11. Metode apa yang sering Anda gunakan untuk membuat Katekese Umat lebih menarik?

12. Sarana apa yang sering Anda gunakan dalam proses Katekese Umat?

13. Bagaimana cara Anda dalam merumuskan tema maupun bahan yang akan digunakan dalam Katekese Umat?

14. Ketrampilan apa yang seharusnya dimiliki oleh seorang pendamping Katekese Umat?

15. Berapa lama waktu yang Anda gunakan untuk memimpin katekese?

16. Menurut Anda, apa yang menjadi titik tolak Katekese Umat sehingga Katekese Umat cocok jika digunakan di tengah-tengah umat?

17. Menurut Anda, metode apa yang cocok digunakan dalam proses Katekese Umat di tengah umat?

18. Apa kendala yang sering Anda alami dalam proses Katekese Umat?

19. Bagaimana cara Anda untuk mengatasi kendala yang Anda temui dalam melaksanakan Katekese Umat?

20. Dukungan apa yang anda terima sehingga proses Katekese Umat dapat berjalan? 21. Apa manfaat Katekese Umat bagi Anda sebagai seorang prodiakon?

22. Dampak positif apa yang terlihat setelah umat mengalami Katekese Umat? 23. Apa yang menjadi harapan Anda dalam proses katekese selanjutnya? 24. Usulan apa yang dapat Anda berikan untuk Katekese Umat selanjutnya?

(15) Kebonarum

A. Hasil wawancara I

1. Responden : 3 prodiakon

2. Waktu : 19 September-22 September 2011 3. Tempat : Di rumah responden

Dokumen terkait