• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sektor-Sektor Penting 1 Pertanian Tanaman Pangan

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN CIANJUR

4.4 Sektor-Sektor Penting 1 Pertanian Tanaman Pangan

Berdasarkan data BPS (2012), komoditas prioritas tanaman pangan yang paling strategis di Kabupaten Cianjur yaitu padi, jagung dan kedelai. Komoditas prioritas untuk sayur-sayuran yaitu bawang daun, cabe, tomat, kubis dan wortel, sedangkan untuk buah-buahan yaitu mangga, durian, alpokat, rambutan dan pisang.

Selama tahun 2011 kegiatan pertanian tanaman pangan di Kabupaten Cianjur telah berhasil mencapai produksi padi 787,244 ton GKG, jagung 40,012 ton pipilan kering, ubi kayu 140,074 ton ubi basah, ubi jalar 18,100 ton ubi basah, kedelai 12.678 ton, kacang hijau 385 ton biji kering. Produksi padi sawah terbesar berada di Kecamatan Kadupandak mencapai 78,666 ton kemudian kecamatan Cibeber sebanyak 44,123 ton dan yang paling kecil yaitu Kecamatan Cipanas 2,860 ton.

4.4.2 Kehutanan

Berdasarkan fungsi/statusnya luas kawasan hutan di Kabupaten Cianjur sebesar 89,834.73 ha. Hutan produksi dan hutan lindung pengelolaannya dilaksanakan oleh Perum Perhutani KPH Cianjur, pengelolaan cagar alam dan taman wisata alam dilaksanakan oleh Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Wilayah I Jawa Barat Seksi Bogor Satuan Kerja Cianjur, sedangkan taman nasional pengelolaannya dilaksanakan oleh Balai Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGP). Luas masing-masing kawasan hutan disajikan dalam Tabel 10.

Tabel 9 Laju pertumbuhan produk domestik regional bruto Kabupaten Cianjur atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha tahun 2007-2011

No. Jenis lapangan usaha 2007 2008 2009 2010b 2011c

1 Pertanian 8.01 5.98 6.36 7.13 9.37

2 Pertambangan dan Penggalian 17.68 17.79 5.23 0.38 12.21

3 Industri (Tanpa Migas) 19.19 19.42 17.43 19.93 15.56

4 Listrik, Gas dan Air Bersih 16.71 10.96 11.30 11.44 9.39

5 Bangunan 16.27 16.73 6.55 7.84 13.36

6 Perdagangan, hotel dan restauran 15.50 18.22 7.75 15.14 15.88

7 Pengangkutan dan komunikasi 16.72 11.59 8.47 7.97 9.90

8 Keuangan, persewaan dan jasa

perusahaan 14.54 12.90 1.01 (0.54) 7.11

9 Jasa-jasa 15.53 20.12 14.02 13.17 10.86

Produk Domestik Regional Bruto 12.43 12.26 8.01 10.14 11.59

Kabupaten Cianjur pada tahun 2012 memiliki potensi hutan rakyat seluas 47,603.61 ha. Komoditas sektor kehutanan dapat berupa hasil hutan kayu dan bukan kayu. Hasil hutan yang berasal dari kawasan hutan negara dan hutan rakyat didominasi oleh jenis kayu jati, mahoni dan sengon. Pada tahun 2012 hasil hutan yang berasal dari hutan rakyat berupa kayu mencapai 106,370,283 m3. Hasil hutan bukan kayu yang pengelolaannya dibina oleh Pemerintah Kabupaten Cianjur melalui Dinas Kehutanan dan Perkebunan yaitu madu, kokon (sutera alam), jamur kayu dan cuka kayu dengan jumlah produksi disajikan dalam Tabel 11.

Kegiatan budidaya lebah madu merupakan kegiatan unggulan bagi Kabupaten Cianjur, karena cukup berhasil dibadingkan dengan kabupaten lain di Jawa Barat.

4.4.3 Budidaya Lebah Madu di Kabupaten Cianjur

Berdasarkan jenis lebah madu yang dibudidayakan, kegiatan budidaya lebah madu di Kabupaten Cianjur dapat dibedakan menjadi:

1. Budidaya lebah madu jenisApis cerana, yaitu budidaya lebah madu jenis lokal dimana tidak dilakukan migrasi untuk penyediaan pakannya. Produktivitasnya dalam menghasilkan madu lebih rendah dibandingkan lebah import (Apis mellifera). Koloni jenis lebah ini akan meninggalkan sarangnya apabila di

Tabel 11 Produksi hasil hutan bukan kayu tahun 2012

No Kecamatan Jamur Madu

Arang

kayu Cuka kayu Kokon (log) (kg) (stup) (ton) (kg) (kg) (kg)

1 Sukaresmi 11,000 3,235 150 4.5 - - - 2 Karangtengah 2,000 912 - - - - - 3 Bojongpicung - - - - 100 7,000 - 4 Sukaluyu - 120 - - - - - 5 Cipanas - 5,700 - - - - - 6 Pacet - 72,236 - - - - 55 7 Gekbrong - 48,000 - - - - - 8 Haurwangi - 180 - - - - - 9 Cugenang - 6,500 - - - - - 10 Campaka - 3,600 - - - - - Jumlah 13,000 140,483 150 4.5 100 7,000 55

Sumber: Laporan Tahunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Cianjur (2012)

Tabel 10 Luas kawasan hutan berdasarkan fungsi/statusnya tahun 2012

No. Fungsi Luas (ha)

1 Cagar Alam 15,628.70

2 Taman Wisata Alam 50.00

3 Taman Nasional Gunung Gede Pangrango 5,018.00

4 Hutan Lindung 24,259.76

5 Hutan Produksi 23,579.80

6 Hutan Produksi Terbatas 21,298.47

Jumlah 89,834.73

lokasi sekitar penyimpanan lebah berkurang sumber pakannya. Budidaya lebah jenis ini pernah dilaksanakan sebelum tahun 2006 yaitu di Kecamatan Cibeber, gekbrong, Campaka, Cidaun dan Kecamatan Pagelaran, namun tidak berhasil karena kekurangan sumber pakan.

2. Budidaya lebah madu jenis Apis mellifera, yaitu budidaya lebah madu jenis impor yang dalam penyediaan pakannya dilakukan migrasi. ProduktivitasApis mellifera dalam menghasilkan madu jauh lebih tinggi dibandingkan lebah madu lokal. Lebah ini digembalakan ke tempat yang terdapat pakan dalam jumlah melimpah agar jumlah madu yang dihasilkan meningkat. Lebah harus diberi stimulan gula apabila tidak terdapat sumber pakan yang cukup. Peristiwa ini terjadi biasanya pada musim hujan.

Petani lebah madu binaan Dinas Kehutanan dan Perkebunan yang berhasil memproduksi madu adalah kelompok tani Laduni. Pada awalnya kelompok tani Laduni berasal dari Kecamatan Cikalongkulon dan Sukaresmi, namun kini hanya beranggotakan kelompok tani yang berasal dari Kecamatan Sukaresmi. Madu yang dihasilkan pada awal budidaya Apis mellifera (akhir tahun 2006-2007) sebanyak 1.2 ton. Pada saat ini jumlah madu yang dihasilkan terus meningkat karena lebah madu digembalakan ke luar Kabupaten Cianjur (Kabupaten Batang, Pati, Jepara dan Subang). Budidaya ini sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca. Pada tahun 2010 terjadi musim hujan sepanjang tahun sehingga madu yang dihasilkan hanya 150 kg. Jenis madu yang dihasilkan sesuai dengan masa pembungaan jenis pakan lebah sebagai sumber nektar yaitu madu kapuk randu, madu kelengkeng, madu rambutan, madu kopi, madu karet dan madu multiflora. Tabel 12 menyajikan data produksi madu di Kabupaten Cianjur jenis Apis melliferatahun 2007-2012.

Data kelompok petani lebah madu di Kecamatan Sukaresmi binaan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Cianjur disajikan dalam Tabel 13.

Tabel 13 Kelompok tani lebah madu di Kecamatan Sukaresmi

No. Nama kelompok tani Lokasi desa Jumlah petani (orang)

Jumlah stup

1 Laduni Cikanyere dan Sukaresmi 40 50

2 Wahana Madu Sukaresmi 30 50

3 Petani Madu Pakuwon Pakuwon 30 50

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Cianjur (2012)

Tabel 12 Produksi madu tahun 2007-2012

Tahun Produksi (ton) Keterangan

2007 1.2

2008 2.1

2009 4.1

2010 0.15 Musim hujan sepanjang tahun

2011 4.1

2012 4.5

Lokasi penempatan stup lebah madu saat ini berada di Desa Cikanyere Kecamatan Sukaresmi (Gambar 9).

4.4.4 Perkebunan

Berdasarkan jenis usaha dan karakteristiknya, perkebunan di Kabupaten Cianjur dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) yaitu : perkebunan rakyat, perkebunan besar swasta dan perkebunan besar negara (Tabel 14)

Perkebunan Besar di Kabupaten Cianjur berjumlah 29 perusahaan yang terdiri atas 25 PBS dan 4 PTP. Perkebunan Besar Swasta yang ada di Kabupaten Cianjur antara lain yaitu Kebun Sukawarna, Cimatis I, Cimatis II, Bojongsari, Ciranji, Layungsari, Pasir Jawa, Maleber, Ciseureuh, Bisri Artha Winata, Cibancet, Tabel 14 Luas perkebunan berdasarkan jenis dan karakteristiknya di Kabupaten

Cianjur

No. Jenis Perkebunan Luas (ha) Persentase (%)

1 Perkebunan Rakyat (PR) 33,838.86 69.54

2 Perkebunan Besar Swasta (PBS) 9,774.82 20.09 3 Perkebunan Besar Negara (PTP) 5,050.64 10.38

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Cianjur (2012)

Bintang, Cisadea, Citambur dan Cigebang dengan jenis komoditi yang diproduksinya yaitu karet, teh, kelapa, kopi, kakao, dan kina. Perkebunan Besar Negara yang ada di Kabupaten Cianjur yaitu Perkebunan Gedeh, Pasir Nangka, Panyairan dan Agrabinta dengan komoditi yang diproduksi yaitu teh, karet dan kelapa.

4.5 Kondisi Fisik Lokasi Penelitian