• Tidak ada hasil yang ditemukan

PADA SEKTOR USAHA MIKRO DI MEDAN

Dalam dokumen KULTURA VOL. 15 No.1 Juni 2014 (Halaman 139-142)

Pengalaman bertani dalam mengelola usahatani berbeda-beda Oleh karena itu, pengalaman dalam berusahatani umumnya dapat berhubungan dengan tingkat adopsi petani terhadap

PADA SEKTOR USAHA MIKRO DI MEDAN

Rukmini,SE,Msi15 / Sri Murniyanti , SS,MM16

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Sistem penyaluran kredit yang diterapkan Koperasi Simpan Pinjam kepada Usaha Mikro (2) Menganalisis Kesejahteraan anggota sektor Usaha Mikro dari penyaluran kredit yang diberikan Koperasi Simpan Pinjam pada sektor Usaha Mikro. ( 3 ) Mengetahui seberapa besar efektifitas Koperasi Simpan Simpan Pinjam terhadap Kesejahteraan Usaha Mikro. Penelitian dilakukan pada Koperasi Simpan Pinjam yang ada di Medan .

Variabel independen dalam penelitian adalah efektivitas koperasi dan variabel dependennya adalah kesejahteraan .

Metode analisis yang dipergunakan adalah ; Analisis Deskriftif dan Kuantitatif dengan menggunakan methode korelasi sederhana.

Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa peran Koperasi Simpan Simpan Pinjam ( KSP )sangat efektif dalam meningkatkan Kesejahteraan Usaha Mikro

Kata Kunci :Efektivttas, Kredit , Kesejahteraan Usaha Mikro 1. Pendahuluan

Penyaluran kredit yang dilakukan Koperasi Simpan Pinjam kepada Usaha Mikro selama ini berlangsung sesuai dengan pengajuan dari para anggota. Koperasi berusaha mencairkan setiap kredit yang diajukan anggotanya tanpa memilih usaha mana yang lebih menguntungkan untuk diberikan bantuan kredit, baik menguntungkan bagi pemohon kredit maupun Koperasi Simpan Pinjam sebagai penyalur kredit. Hal ini disebabkan anggapan Koperasi Simpan Pinjam bahwa setiap usaha anggotanya wajib diberikan bantuan kredit agar mampu mengembangkan usaha bersama. Selain itu, faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian kredit yang biasanya dijadikan acuan bagi tiap pihak yang akan memberikan kredit, seperti pendidikan pemohon, usia pemohon, tingkat pendapatan, jenis usaha, prinsip 5C, jarak lokasi usaha, lama usaha dijalankan, dan sebagainya, tidak semuanya diperhatikan dan diteliti secara rinci oleh Koperasi Simpan Pinjam.

Mengingat sektor Usaha Mikro mempunyai peranan yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia, maka ketersediaan modal adalah salah satu unsur yang sangat vital untuk mendorong pertumbuhan Usaha Mikro. Akan tetapi, akses Usaha Mikro yang terbatas terhadap kredit perbankan menghambat potensi kredit, sehingga tidak semua Usaha Mikro mendapatkan fasilitas kredit. Keterbatasan akses tersebut dikarenakan anggapan pihak perbankan bahwa Usaha Mikro tidak bankable atau tidak layak diberikan kredit. Anggapan ini terjadi karena kurangnya informasi mengenai Usaha Mikro yang potensial, tingginya suku bunga, biaya transaksi yang tinggi per nasabah, dan lemahnya Usaha Mikro dalam hal sumberdaya manusia, permodalan, teknologi, manajemen, dan pemasaran.

Dari latar belakang tersebut diatas penulis tertarik untuk membuat penelitian dengan judul Efektivitas Koperasi Simpan Pinjam dalam meningkatkan Pendapatan pada Sektor Usaha Mikro di Medan

2. Kajian Literatur Dan Hipotesis

15

Dosen Yayasan UMN Al Washliyah Fakultas Ekonomi UMN email rukminimsi@yahoo.co.id 16Dosen Tri Guna Dharma

4328 Koperasi merupakan organisasi yang unik, berbeda dengan organisasi bisnis lainnya, karena organisasi koperasi merupakan kumpulan orang yang bekerjasama untuk memenuhi kebutuhan bersama melalui unit usaha yang dimiliki dan dikelola bersama (Baga, et al 2009). Menurut Saragih (2000), koperasi adalah perkumpulan orang-orang yang berkumpul secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial dan budaya melalui usaha yang dimiliki bersama secara demokratis.

Undang-Undang No 25 tahun 1992 mendifinisikan koperasi sebagai badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan (Baga, et al. 2009). Berdasarkan Undang-Undang tersebut, maka koperasi disejajarkan dengan badan usaha lainnya, yaitu terkena pajak, tidak boleh menjadi monopoli, dan kinerja keberhasilan yang dibandingkan dengan jenis badan usaha lainnya.

Definisi Usaha Mikro

Pemberdayaan dan pengembangan Usaha Mikro merupakan upaya yang ditempuh pemerintah untuk mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan. Menurut Rudjito (2003) usaha mikro adalah usaha yang dimiliki dan dijalankan oleh penduduk miskin atau mendekati miskin. Usaha mikro sering disebut dengan usaha rumah tangga. Besarnya kredit yang dapat diterima oleh usaha ini adalah Rp 50 juta. Usaha mikro ini adalah usaha produktif secara individu atau tergabung dalam koperasi dengan hasil penjualan Rp 100 juta.

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008, Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan atau badan usaha perorangan yang memiliki kriteria sebagai berikut:

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha ; atau

2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300 juta .

Efektivitas Koperasi Simpan pinjam

Efektivitas adalah merupakan pengukuran dalam arti tercapainya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Efektivitas juga merupakan suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target kuantitas, kualitas dan waktu yang akan dicapai. Dimana makin besar persentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya.

―Efektivitas adalah kemampuan melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau misi) daripada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau ketegangan diantara pelaksanaannya‖ (Kurniawan, 2005:109).

Tingkat efektivitas dapat diukur dengan membandingkan antara rencana yang telah ditentukan dengan hasil nyata yang telah diwujudkan.

Selanjutnya Strees dalam Tangkilisan (2005:141) mengemukakan 5 (lima) kriteria dalam pengukuran efektivitas, yaitu:

1. Produktivitas

2. Kemampuan adaptasi kerja 3. Kepuasan kerja

4329 5. Pencarian sumber daya

Pengertian Kesejahteraan

Kesejahteraan adalah Menurut Malayu S.P. Hasibuan kesejahteraan adalah balas jasa lengkap (materi dan non materi yang diberikan oleh pihak perusahaan berdasarkan kebijaksanaan. Tujuannya untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar produktifitasnya meningkat kesejahteraan adalah dapat dipandang sebagai uang bantuan lebih lanjut kepada karyawan. Terutama pembayarannya kepada mereka yang sakit, uang bantuan untuk tabungan karyawan, pembagian berupa saham, asuransi, perawatan dirumah sakit, dan pensiun.

Pentingnya program kesejahteraan yang diberikan kepada karyawan dalam rangka meningkatkan disiplin kerja karyawan yang dikemukakan oleh Hasibuan (2001:182) adalah: ―Pemberian kesejahteraan akan menciptakan ketenangan, semangat kerja, dedikasi, disiplin dan sikap loyal terhadap perusahaan sehingga labour turnover

relative rendah.‖

Dengan tingkat kesejahteraan yang cukup, maka mereka akan lebih tenang dalam melaksanakan tugas- tugasnya. Dengan ketenangan tersebut diharapkan para karyawan akan lebih berdisiplin.

Efektifitas Koperasi Simpan Pinjam Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Anggota Sektor Usaha mikro Efektifitas Koperasi merupakan keberhasilan pihak koperasi dalam membantu meningkatkan perkembangan dari sektor Usaha Mikro. Menurut Soedjono (2001) keberhasilan koperasi dari aspek mikro dapat dilihat dari dua segi, yaitu segi usaha dan segi organisasi. Keberhasilan koperasi dari segi usaha mencakup sebagai berikut :

1. Peningkatan jumlah anggota

Hal ini akan memberikan rasa yakin pada anggota lama dan baru terhadap efektivitas koperasi dalam memenuhi kewajibannya. Anggota juga akan merasakan adanya manfaat dan keadilan melalui pelaksanaan proses pelayanan koperasi kepada anggotanya.

2. Peningkatan modal, baik berasal dari anggota maupun modal dari luar sebagai pemicu koperasi untuk berkembang.

Keberhasilan dalam menghimpun dana dari internal koperasi akan relatif mudah untuk mewujudkan dan menciptakan kemandirian anggota dan koperasi tersebut, dengan demikian ketergantungan dengan pihak luar koperasi akan jauh lebih kecil.

3. Peningkatan jumlah dan volume usaha

Hal ini dapat berupa keragaman kegiatan, barang, dan jasa yang dapat dihasilkan atau dilakukan oleh koperasi sehingga terjadi peningkatan pelayanan kepada anggota baik fisik, kuantitas, maupun kualitas.

4. Peningkatan pelayanan sosial kepada anggota

Koperasi harus mengupayakan langkah-langkah maupun keputusan yang hendaknya mampu menempatkan para anggota mersakan peningkatan pelayanan sosial, seperti mendapatkan pelayanan kesehatan, sumbangan dan pengurusan kematian, dan pemberian beasiswa kepada anggota/anak

4330 anggota yang berprestasi. Hal ini diharapkan dapat mempengaruhi kesejahteraan anggota, dan menjadi insentif bagi non anggota untuk bergabung dengan koperasi tersebut.

5. Peningkatan kesejahteraan anggota, dapat diukur dari peningkatan pendapatan, kemudahan mendapatkan kebutuhan hidup, dan kemudahan mendapatkan bantuan modal

3. Methode Penelitian

Penelitian dilakukan pada Koperasi Simpan Pinjam yang menyalurkan kredit pada Sektor Usaha Mikro Di Medan yang dibatasi pada Koperasi simpan pinjam yang berada di daerah Medan Denai.

Tekhnik pengumpulan data

Tekhnik pengumpulan data yang dipergunakan penulis adalah menggunakan tekhnik pengumpulan data antara lain :

1. Wawancara

2. Observasi lapangan 3. Angket

Definisi operasional variabel penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari satu Variabel bebas, yaitu variabel X ( Independen ) yaitu Efektivitas Koperasi dan satu Variabel terikat Y ( Dependent ) adalah Kesejahteraan.

Tabel 3.1

Variabel

Definisi Operasional

Indikator

Efektivitas

Dalam dokumen KULTURA VOL. 15 No.1 Juni 2014 (Halaman 139-142)