• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sekuen Film Dalam Mihrab Cinta

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 33-40)

4.1.2 Transformasi Alur Novel ke Film Dalam Mihrab Cinta .1 Cerita novel Dalam Mihrab Cinta

4.1.2.2 Sekuen Film Dalam Mihrab Cinta

Sekuen film Dalam Mihrab Cinta disusun dengan penomoran Latin. Cerita tersebut terdiri dari Delapan puluh tujuh bagian. Kelogisan alur terlihat pada alur maju film Dalam Mihrab Cinta. Berikut ini sekuen film Dalam Mihrab Cinta.

1. Deskripsi stasiun Pekalongan malam hari. Para penumpang kereta yang telah menaiki kereta dan kereta yang telah berangkat.

2. Pemuda berambut gondrong yang memasuki gerbong sambil melihat karcisnya dan mencari nomor bangkunya.

3. Dialog antara tokoh pemuda berambut gondrong dan gadis berjilbab yang terlihat sedang bersedih.

4. Kereta tersebut terus meluncur melewati malam. Kereta tersebut singgah di sebuah stasiun.

5. Seorang pencuri sedang melakukan aksinya dan tertangkap mata oleh pemuda berambut gondrong.

6. Pencuri yang panik kemudian menyandera gadis berjilbab. Karena keberanian pemuda berambut gondrong gadis itu berhasil diselamatkan dan pencuri tersebut berhasil dilumpuhkan.

7. Dialog antara tokoh pemuuda berambut gondrong dan gadis berjilbab yang membantu membalut luka pemuda tersebut.

8. Deskripsi kereta yang terus melaju melewati hutan-hutan.

9. Deskripsi para penumpang yang baru tiba dan keluar dari stasiun Kediri. Dialog antara pemuda berambut gondrong dan gadis berjilbab di depan stasiun. Gadis tersebut menjelaskan kepulangannya karena ayahnya yang telah meninggal. Mereka berdua kemudia saling memperkenalkan diri Syamsul Hadi dan Zidna Ilman (Zizi).

10. Dua santriwati yang datang menghampiri Zizi dan seorang laki-laki supir mobil yang menjemput Zizi.

11. Deskripsi kota Kediri dengan seluruh kegiatan masyarakat dan keindahan kota tersebut.

12. Para santri pesantren Al Furqan yang terlihat sedang melantunkan ayat-ayat suci dan seorang santri yang hanya sedang bermain telfon genggamnya.

13. Syamsul masuk ke kamar dan mengambil dompet Burhan. Bagian keamanan yang telah berjaga langsung menangkap dan menghakimi Syamsul. Mereka, tidak mendengarkan penjelasan Syamsul.

14. Syamsul diarak keluar oleh bagian keamanan. Syamsul dihakimi oleh para santri lalu diarak ke gudang.

15. Kiai Miftah, lurah pondok dan empat pengurus pesantren datang gudang dan mulai mengintrogasi Syamsul. Syamsul membela diri dan menceritakan tentang Burhan yang menyuruh untuk mengambil dompetnya.

16. Deskripsi pemikiran Syamsul tentang pertemuannya dengan Burhan di depan pintu gerbang pesantren. Burhan yang berjanji akan mentraktirnya, kemudian meminta tolong kepada Syamsul untuk mengambilkan dompetnya yang ketinggalan karena dia sedang ditunggu orang.

17. Burhan dihadirkan dan Syamsul meminta Burhan menjelaskan semuanya. Burhan mengelak, saling tuding dan caci maki keluar dari mulut kedua santri tersebut. Syamsul lalu bersumpah atas kebenarannya dan Burhan juga bersumpah dengan sumpah palsu.

18. Syamsul diarak oleh para santri ke tengah lapangan untuk menjalani hukumannya.

19. Deskripsi Kota Pekalongan. Deskripsi rumah Syamsul dimana beberapa orang turis asing yang sedang melihat-lihat batik. Bapak Bambang menerima telfon.

20. Syamsul masuk ke ruang tamu pesantren. Kiai Miftah dan para pengurus pesantren serta ayah Syamsul sedang menunggunya.

21. Syamsul langsung ditampar oleh ayahnya. Kiai Miftah yang menasehati Syamsul balik ditantang dan disumpahi Syamsul.

22. Deskripsi rumah Syamsul dimana Syamsul sedang dipukuli dan dimarahi oleh Rozak dan Ahmad kedua kakak laki-lakinya. Ayahnya juga memarahinya dan tidak mendengar pembelaan dari Syamsul. Hanya Nadia adik perempuannya dan ibunya yang membela.

23. Dialog antara Nadia dan Syamsul di kamar Syamsul.

24. Dialog antara Zizi dan Kiai Miftah mengenai masalah pencurian yang dituduhkan kepada Syamsul.

25. Syamsul pergi dari rumah. Kesedihan Nadia dan ibunya serta kemarahan Ayah dan kakaknya mengenai kepergian Syamsul.

26. Perjalanan hidup Syamsul di Kota Semarang.

27. Zizi datang ke rumah Syamsul yang disambut Nadia dan ibu Syamsul. Nadia dan ibu Syamsul menyampaikan tentang kepergian Syamsul. Zizi kemudian menyampaikan kepercayaannya bahwa Syamsul tidak bersalah. 28. Syamsul menjadi pencuri karena kerasnya hidup yang dia alami. Syamsul

tertangkap mencuri.

29. Syamsul diinterogasi oleh polisi di kantor polisi.

30. Syamsul mendekap dalam penjara bersama dengan dua orang narapidana lain. Syamsul juga diajarkan trik-trik mencuri jitu oleh para narapidana tersebut.

31. Berita tertangkapnya Syamsul di ketahui oleh keluarganya.

32. Burhan mendatangi Zizi di pesantren Manabi’ul Qur’an untuk memberitahukan tentang tertangkapnya Syamsul.

33. Kedatangan Nadia ke kantor polisi untuk menemui Syamsul dan menjamin Syamsul.

34. Perbincangan Nadia dan ibunya mengenai Syamsul yang pergi setelah dijamin oleh Nadia. Kedatangan Zizi ke rumah Syamsul.

35. Syamsul tiba di Jakarta.

36. Perjalanan hidup Syamsul di Jakarta. 37. Syamsul mendapatkan rumah kontrakan.

38. Syamsul terus mencari pekerjaan untuk biaya hidupnya.

39. Syamsul menjadi pencopet professional. Syamsul juga tetap berniat untuk mengembalikan dompet copetannya tersebut ketika dia telah mendapatkan uang.

40. Pertemuan Syamsul dengan Silvie yang menjadi korban pencopetan Syamsul di Kopaja.

41. Kedatangan Syamsul ke Villa Gracia. 42. Syamsul menyusuri jalan Flamboyan.

43. Kedatangan Syamsul ke rumah Pak Broto. Syamsul melamar menjadi guru ngaji Della dan diterimah oleh Pak Broto. Pertemuan Silvie dan Syamsul di rumah Della.

44. Syamsul didaulat menjadi imam saat sholat berjamaah di masjid Baitul Makmur akan dimulai.

45. Perbincangan pak Heru dengan Pak Broto, Pak Yahyah dan Syamsul mengenai kejadian yang menimpa Silvie, ketika mereka keluar dari masjid.

46. Deskripsi Syamsul di rumah kontrakannya yang sedang berbicara dengan dirinya sendiri. Kilas balik pemikiran Syamsul tentang dirinya yang mencuri. Dialog tentang dirinya yang merasa malu dan bersalah karena telah melakukan perbuatan yang berdosa.

47. Suasana malam hari di pekarangan rumah Della. Di sebuah pendopo Syamsul sedang megajarkan Della mengaji.

48. Deskripsi Syamsul yang sedang mencari buku-buku pelajaran tetang agama Islam dan tajwid.

49. Deskripsi Syamsul yang sedang mengajar Della mengaji di ruang tamu rumah Della.

50. Deskripsi Della dan Silvie yang baru selesai les matematika. Dialog Della kepada Silvie tentang Silvie dan Syamsul.

51. Kepercayaan Pak Broto terhadap Syamsul.

52. Malam hari di musholla Syamsul berdoa dan menyesali segala perbuatannya dan bertobat atas apa yang dia lakukan selama ini.

53. Perbincangan Syamsul dan Pak Heru mengenai Burhan.

54. Deskripsi rumah Damayanti, dimana Silvie dan kedua orang tuannya berbincang dengan Damayanti dan kedua orang tuanya mengenai keburukan Burhan.

55. Kedatangan Kiai Miftah, Zizi dan Lurah pondok ke rumah Syamsul. 56. Syamsul menelfon ke Pesantren Al Furqan untuk menanyakan kebenaran

berita tentang Burhan.

57. Syamsul berceramah di masjid Baitul Makmur. Pertemuan Syamsul dengan Pak Doddy.

58. Deskripsi Syamsul yang baru selesai syuting acara ceramah di EduTV. 59. Syamsul yang baru saja menerima terlfon kemudian menulis agenda di

catatan agendanya. Syamsul telah menjadi penceramah yang popular dan banyak mendapatkan panggilan untuk ceramah.

60. Deskripsi Syamsul yang mengisi ceramah di Tabligh Akbar Jamaah Masjid Al Firdaus.

61. Deskripsi Syamsul di tokoh Busana muslim yang sedang memilih bebrapa kerudung.

62. Deskripsi Syamsul yang sedang mengisi kerudung dan surat ke dalam sebuah kertas bingkisan. Syamsul juga mengembalikan semua uang ke dalam dompet yang dicurinya dan dimasukan ke dalam emplop.

63. Deskripsi Syamsul yang sedang berada dalam kantor pos yang dilayani oleh seorang petugas pos untuk mengirim barang.

64. Di rumah Ibu dan Nadia membuka paket dari Syamsul yang berisi kerudung dan sepucuk surat. Kebahagiaan dan rasa haru tergambar diwajah ibu dan Nadia ketika mereka membaca surat dari Syamsul.

65. Di rumahnya Silvie mendapat kiriman yang berisi dompetnya. Dia membaca surat yang ada didalam dengan wajah kaget dan bingung.

66. Di tempat lain Zizi yang sedang melamun dikejutkan oleh Kiai Miftah. Kiai Miftah menanyakan tentang perasaan Zizi terhadap Syamsul. Zizi hanya tersenyum dengan wajah malu-malu.

67. Syamsul yang kembali menjadi imam di masjid Baitul Makmur melihat Burhan dan keluarganya memasuki masjid.

68. Pertemuan kembali Syamsul dan Burhan setelah sholat berjamaah di halaman masjid Baitul Makmur.

69. Penolakan lamaran Burhan dan keluarga oleh Silvie dan keluarganya. 70. Kejujuran Syamsul kepada Silvie mengenai masa lalunya.

71. Syamsul menelfon Nadia untuk memberitahukan agar mereka sekeluarga menonton ceramah pagi di EduTv.

72. Suasana haru saat keluarga Syamsul dan para pengurus pesantren Al Furqan menonton Syamsul yang sedang berceramah. Silvie yang ditemani orang tuanya juga menonton Syamsul yang sedang berceramah. Ketertarikan Silvie kepada Syamsul diketahui oleh orang tuanya.

73. Deskripsi beberapa orang yang membantu Syamsul memindahkan barang-barang dari rumah kontrakan ke rumah yang lebih besar disebelah kontrakan tersebut.

74. Syamsul yang sedang mengajar anak-anak mengaji dikagetkan dengan kedatangan Ibu dan Nadia yang juga diikuti Zizi. Zizi kemudian menyampaikan bahwa Kiai Miftah dan Lurah Pondok juga datang bersama dengan mereka. Pertemuan antara Syamsul dengan Kiai Miftah dan Lurah Pondok.

75. Syamsul bersama dengan Ibu, Nadia, Zizi, Kiai Miftah dan Lurah Pondok berbincang-bincang di rumah Syamsul. Orang tua Silvie datang diikuti oleh Kiai Miftah, Lurah Pondok, Zizi dan Nadia yang berpamitan untuk

pulang. Kesedihan Zizi mendengar Syamsul yang telah dilamar orang tua Silvie.

76. Dialog antara Syamsul dan ibunya mengenai lamaran kedua orang tua Silvie dan Zizi.

77. Nadia dan kedua orang tuanya di Pekalongan sedang mempersiapkan kain yang akan dibagi kepada keluarga mereka dan keluarga Silvie.

78. Silvie dan Syamsul mencoba baju pengantin mereka ditemani oleh orang tua Silvie.

79. Silvie berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk pergi mengantar undangan kepada budenya di Bogor.

80. Silvie mengalami kecelakan mobil dalam perjalanan ke Bogor. Kecelakaan tersebut merenggut nyawanya.

81. Keluarga Silvie mendapatkan telfon mengenai kecelakaan yang dialami Silvie.

82. Keluarga Syamsul dan Silvie beserta para tentang datang melayat di rumah Silvie. Pak Heru meminta Syamsul untuk tetap menikahi Silvie walaupun Silvie telah menjadi mayat.

83. Deskripsi kereta api yang terus melaju melewati hutan.

84. Bu Bambang terus menasehati Syamsul yang masih terpuruk dalam kesedihan. Zizi datang ke rumah Syamsul.

85. Kiai Miftah dan istrinya datang ke rumah Syamsul yang disambut oleh Syamsul dan keluarga. Kiai Miftah menyampaikan maksud kedatang mereka untuk mengajak Syamsul berceramah di pesantren Al Furqan dan melamar Syamsul untuk adiknya.

86. Kedatangan Syamsul dan keluarga ke pesantren Al Furqan yang disambut para santri dan keluarga Kiai Miftah. Kedatangan mereka untuk menyampaikan jawaban atas lamaran Kiai Miftah.

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 33-40)

Dokumen terkait