4.2.1 Transformasi Tokoh Novel ke Film Dalam Mihrab Cinta
4.2.1.4 Transformasi tokoh Silvie dalam novel ke film Dalam Mihrab Cinta Tabel 68: Tokoh Silvie merupakan seorang mahasiswi ekonomi UI
Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi
Status Silvie sebagai mahasiswi fakultas Ekonomi, dalam novel diceritakan pada saat Syamsul berbicara dengan Pak Yahyah selaku penjaga masjid Baitul Makmur.
4.2.2 Transformasi Alur Novel ke Film Dalam Mihrab Cinta
Tabel 69: Transformasi kedatangan gadis berjilbab dan pemuda berambut gondrong ke stasiun Pekalongan
Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi
Kedatangan gadis berjilbab ke stasiun Pekalongan, kedatangan pemuda berambut gondrong ke stasiun Pekalongan serta ke loket pembelian tiket dan penyebab kesedihan gadis berjilbab itu yang ada dalam
novel tidak
ditransformasikan ke dalam film.
Tabel 70: Transforamasi kilas balik masa lalu pemuda berambut gondrong
Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi
Pemuda berambut gondrong yang kembali mengingat masa lalunya tentang dirinya yang sangat suka dengan tantangan serta pantang menyerah ketika yang dia inginkan belum dia dapatkan. Bagian ini ada dalam novel namun, tidak
ditransformasikan ke dalam film.
Tabel 71: Transformasi dialog antara tokoh pemuda berambut gondrong dan gadis berjilbab
Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi
Ketika pemuda berambut gondrong dan gadis berjilbab berdialog, gadis berjilbab menyarankan kepad apemuda berambut gondrong untuk mendatangi empat pesantren besar yang ada di Kediri yaitu, Pesantren Al Falah Ploso, Pesantren Al Inayah Semen, Pesantren Lirboyo Kediri dan
Pesantren Al Furqan. Bagian ini hanya terdapat dalam novel sedangakan film hasil transformasinya tidak mengaangkat bagian ini.
Tabel 72: Transformasi perkenalan Syamsul dan Zizi, meninggalnya Kiai Baejuri, perkenalan tokoh dua orang gadis dan sopir mobil yang menjemput Zizi.
Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi Kedatangan Syamsul
dan Zizi yang baru keluar dari stasiun Kediri dan berbincang-bincang sekalugus berkenalan di depan stasiun. Bagian ini hanya terdapat dalam film hasil transformasi dari novel
Bagian dimana dua orang gadis yang menjemput Zizi di perkenalkan mengalami perbedaan cerita dalam novel dan film. Dalam novel mereka ditampilkan saat Zizi memasuki pesantren Al Furqan yang ramai dengan pelayat dan dipapah oleh kedua gadis tersebut. Sedangkan, dalam film hasil transformasi dari novel kedua tokoh tersebut ditampilkan saat mereka datang menjemput Zizi di stasiun Kediri.
Tabel 73: Transformasi deskripsi kota Kedir
Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi
Dalam film ditampilkan deskripsi kota Kediri dengan seluruh aktifitas masyarakanya. Bagian ini hanya ditampilkan dalam film.
Kedatangan Syamsul ke tiga pesantren besar di Kediri yaitu pesantren Lirboyo, pesantren Al Inayah Semen, dan pesantren Al Falah Ploso yang terdapat dalam novel tidak
ditransformasikan ke film.
Tabel 74: Transformasi deskripsi kamar Zizi dimana Zizi sedang membaca surat wasiat dari ayahnya.
Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi
Zizi yang sedang membaca surat wasiat ayahnya di
kamarnya, dalam novel tidak ditransformasikan ke film.
Tabel 75: Transformasi deskripsi keadaan pesantren Al Furqan tempat Syamsul mondok
Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi
Syamsul yang baru datang ke pesantren Al Furqan untuk mondok dan tahapan Syamsul yang belajar di pesantren Al Furqan tidak ditampilkan dalam film. Dalam film langsung menampilkan Syamsul yang telah menjadi satri di pesantren Al Furqan.
Tabel 76: Transformasi pencurian yang menggemparkan pesantren
Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi
Dialog antara Syamsul dan teman-teman sekamarnya tentang pencurian yang akhir-akhir ini terjadi di pesantren serta Burhan yang mengetahui taktik bagian keamanan dari Karyono yang ada dalam novel tidak ditransformasikan ke dalam film.
Tabel 77: Transformasi Syamsul dihadapan keluarganya
Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi Dalam penceritaan novel Syamsul hanya dimarahi oleh kedua kakaknya, namun ketka ditransformasikan ke film terlihat kedua kakaknya bergantian menampar Syamsul.
Tabel 78: Transformasi perbincangan antara Nadia dan Syamsul
Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi Dalam novel diceritakan kedatangan Nadia ke kamar Syamsul membawa kotak P3K untuk mengobati luka Syamsul. Namun, ketika ditransformasikan ke film Nadia datang ke kamar Syamsul hanya untuk berbicara dengan Syamsul ketika Syamsul baru selesai sholat.
Tabel 79: Transformasi kepulangan Zizi ke Kediri
Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi Dalam novel diceritakan kepulangan Zizi ke Kediri untuk menemui kakaknya Kiai Miftah membicarakan masalah yang menimpa Syamsul. Kedatangannya karenan dia mendapatkan kabar tersebut dari Asiyah. Namun, dalam film hanya ditampilkan Zizi yang bertemu dengan kakaknya Kiai Miftah dan berbicara masalah Syamsul.
Tabel 80: Transformasi pertemuan antara Zizi, Asiyah dan Ayub
Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi
Bagian dimana Zizi bertemu dengan Asiyah dan Ayub di warung mie godog untuk membicarakan kronologis masalah yang menimpa Syamsul tidak
Tabel 81: Transformasi Syamsul menjadi pencuri dan tertangkap mencuri Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi
Syamsul yang ketahuan mencuri kemudian di kejar oleh para penumpang dalam novel diceritakan Syamsul berlari hingga dekat kampus dua IAIN Walisongo namun ketika ditransformasikan ke film gambar yang muncul Syamsul berlari hingga melewati Klenteng. Dalam novel juga diceritakan
keberadaan Syamsul di kantor polisi karena dibawah oleh polisi yang sedang patrol yang melihat dia sedang dihakimi massa, namun dalam film hal tersebut tidak dijelaskan.
Tabel 82: Transformasi kedatangan ke rumah Syamsul
Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi
Bagian kepergian Zizi ke kantor polisi tidak ditransformasikan ke film. Kepergian Zizi ini hanya dikatakannya ketika bertemu dengan Bu Bambang dan Nadia
Tabel 83: Transformasi Syamsul mendaptkan rumah kontrakan
Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi
Dalam novel diceritakan Syasul mendapatkan rumah kontrakan atas bantuan dari Pak Abbas pengurus musollah yang memberikan Syamsul pinjaman uang. Namun, dalam film hanya digambarkan Syamsul telah mendapatkan rumah kontrakan.
Tabel 84: Transformasi Syamsul yang terus mencari pekerjaan
Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi
Dalam film
digambarkan Syamsul mencari pekerjaan di sebuah tempat pencucian mobil. Bagian ini hanya terdapat dalam film.
Dalam novel diceritakan Syamsul melamar pekerjaan di sebuah bengkel mobil namun karena tidak memiliki ijazah STM dia tidak diterima. Dalam film penceritaan ini tidak ditransformasikan.
Tabel 85: Transformasi Syamsul menjadi guru ngaji dan perkenalan Syamsul dengan Silvie
Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi
Dalam film digamabrkan saat Syamsul melamar kerja di rumah Pak Broto Silvie datang untuk memberikan les matematika kepada Della dan
diperkenalkan kepada Syamsul oleh Pak Broto. Bagian ini hanya terdapat dalam film.
Pertemuan dan perkenalan Syamsul dengan Silvie saat Syamsul baru selesai mengajar ngaji Della yang terdapat dalam novel tidak ditransformasikan ke film.
Tabel 86: Transformasi Syamsul mulai kuliah
Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi
Dalam novel diceritakan Syamsul mulai masuk Sekolah Tinggi Agama Islam swasta agar statusnya sebagai guru ngaji Della lebih memiliki dasar. Bagian ini tidak ditransformasikan ke film.
Tabel 87: Transformasi pertemuan Syamsul dengan Dr. Fathul Hadi
Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi
Pertemuan antara Syamsul dengan Dr. Fathul Hadi di perpustakaan kampus yang terdapat dalam novel tidak ditransformasikan ke dalam film.
Tabel 88: Transformasi Pertemuan antara keluarga Silvie dan Keluraga Damayanti
Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi Pertemuan antara
keluarga Silvie dan Damayanti hanya di tampilkan dalam film.
Syamsul mengetahui bahwa Burhan telah tertangap mencuri di pesantren. Dalam novel Syamsul mengetahuinya dari Pak Heru yang datang ke rumahnya, namun dalam film Burhan sebagai pencuri di pesantren diketahui dari perbincangan antara keluarga Silvie dan keluarga Damayanti.
Tabel 89: Transformasi Syamsul berceramah di masjid Baitul Makmur
Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi
Dalam novel diceritakan Pak Yahyah meminta Syamsul untuk mengisi acara ceramah di masjid Baitul Makmur karena ustadz Fairuz tidak bisah hadir. Dalam film hanya digambarkan Syamsul sedang berceramah di masjid Baitul Makmur.
Tabel 90: Transformasi Syasul mengisi acara seminar di Fakultas Ekonomi UI
Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi
Silvie yang memita Syamsul untuk menjadi pemateri di acara seminar yang diadakan fakultasnya karena pemateri yang sebenarnya telah mereka hubungi tidak bisa hadir. Bagian ini tidak ditransformasikan ke dalam film.
Tabel 91: Transformasi kedatangan kedatangan Ibu Bambang dan Syamsul ke rumah Silvie
Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi
Syamsul membawa ibunya ke rumah Silvie untuk menjawab lamaran keluarga SIlvie untuknya dan untuk merancang tangal pernikahan antara Syamsul dan SIlvie.
Tabel 92: Transformasi Syamsul berceramah di pesantren Manabi’ul Qur’an
Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi
Dalam novel Syamsul berceramah di pesantren Manabi’ul Qur’an atas permintaan Zizi sebelum Syamsul dan Zizi telah sepakat untuk menikah. Namun, dalam
transformasinya ke film Syamsul berceramah di pesantren Manabi’ul Qur’an setelah dia dan Zizi merancang pernikahan mereka.
4.2.3 Transformasi Latar Novel ke Film Dalam Mihrab Cinta