• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DATA

4.4 Data Sekunder

Data sekunder yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu data yang menunjang atau berhubungan dengan Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) yang sedang diteliti di Rumah Sakit Efarina Etaham. Dalam pengumpulan data sekunder ini, peneliti secara bertahap mengumpulkan data yang di anggap perlu dalam proses penyelesainya . Diawali dengan pengumpulan berkas atau data mengenai sejarah singkat berdirinya Rumah Sakit Efarina Etaham Berastgai , letak geografis serta visi misi dan mott Rumah Sakit Efarina Etaham Berastgai, struktur organisasi Rumah Sakit Efarina Etaham Berastgai , jenis pelayanan Rumah Sakit dan Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Efarina Etaham Berastgai.

Setelah mendapatkan beberapa data kepustakaan yang disebuatkan diatas, maka peneliti melakukan wawancara dan observasi di lokasi

diatas, peneliti juga memperoleh seperangkat Undang-undang dan peraturan yang menjadi dasar hukum dalam Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit ini , adapun peraturan yang di maksud yaitu Peraturan Pemerintah No.46 Tahun 2014 Tentang Sistem Informasi Kesehatan.

Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No.82 Tahun 2013 Tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit , Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No.1171/MENKES /PER/VI/2011 Tentang Sistem Informasi Rumah Sakit.

BAB V

ANALISIS DATA

Dalam Bab ini penulis akan melakukan analisis terhadap semua data yang diperoleh dari hasil penelitian seperti yang disajikan dalam Bab sebelumnya.

Adapun analisa yang dilakukan adalah teknik analisa kualitatif dengan metode deskriptif dengan tetap mengacu pada hasil interpretasi data dan informasi sesuai rumusan masalah dalam penelitian ini.

5.1 Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) Dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Rumah sakit sebagai organisai dalam melakukan pembangunan kesehatan membutuhkan sistem yang baik dalam proses pelayanannya . Agar proses pelayanan kesehatan tersebut menjadi lebih baik maka perlu diterapkanya Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) yang merupakan soluasi dan jawaban dari Aparat Birokrasi dalam dalam upaya peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Penyelenggaraan Pembangunn kesehatan merupakan salah satu tujuan nasional dalam arti upaya kesehatan merupakan tugas dan tanggup jawab dari pemerintah .Masyarakat sebagai objek dalam pembangunan kesehatan merupakan hal yang harus diperhatikan , kemudahan dan kenyamanan yang diterima masyarakat dalam menerima pelayanan kesehatan merupakan salah satu tugas pemerintah , hal ini dapat dilihat dari kualitas pelayanan yang diterima oleh masyarakat dalam dalam proses pelayanan kesehatan oleh

kesehatan dengan memberikan pelayanan dalam pembanguna kesehatan yaitu melalui Program SIM RS . SIM RS merupakan program pemerintah yang harus di terapkan di setiap rumah sakit maupun Rumah Sakit umum ataupun Rumah Sakit Swasta yaitu setiap rumah sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan semua kegiatan penyelenggaraan rumah sakit dalam bentuk sistem informasi manajemen rumah sakit . Seiring dengan perkembangan tekgnologi dan semakin banyaknya tuntutanuntuk lebih melakukan pelayanan yang maksimal maka untuk mencapai tujuan dari program SIM RS tersebut yaitu untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan rumah sakit di Indonesia maka dibutuhkan sistem pelayanan dengan memanfaatkan teknologi informasi melalui penggunaan sistem informasi berbasis komputer .

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Efarina Etaham sendiri sudah mencakup sistem yang lebih luas , Sistem informasi berbasis komputer tidak hanya dilakukan dalam hal rekam medis pasien tetapi juga dalam hal promosi , absensi pegawai , dan juga struktur operasional lainya seperti registrasi pasien, rekam medis , piutang yaitu semua pendapatan dan pengeluaran juga merupakan penunjang medis dan lainya .

Pengolahan data yang dilakukan secara manual sebelum di terapkanya sistem informasi manajemen berbasis komputer membuat proses layanan yang tidak efisien dan efektif karena selain rentang terhadap kehilangan data juga secara administratif tidak teratur dan proses pelayanan menjadi sangat lambat . Hal tersebut akhirnya melatarbelakangi di buatnya standarisasi pengolahan data informasi pasien dan lainya .

Pada penelitian ini, peneliti melihat Penerapan dari Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) di Rumah Sakit Efarina Etaham dapat di analisa melalui dari setiap data dan fakta yang didapatkan berdasarkan variabel operasional penelitian, dan juga penguraian masalah-masalah yang terjadi, yaitu :

1. Input

Berdasarkan data-data atau fakta di lapangan serta dari hasil wawancara dengan informan penelitian, dapat disimpulkan bahwa input merupakan sumber daya yang diperlukan dalam melakukan pelayanan kesehatan seperti segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem yang selanjutnya menjadi bahan yang diproses seperti registrasi pasien , rekam medis pasien , sumber daya manusia , dana , obat-obatan, fasilitas, peralatan , bahan,teknologi , organisasi .

Penerapan SIM RS di Rumah Sakit Efarina Etaham bukan hanya tanggup jawab dari kepala unit manajemen informasi sistem Rumah Sakit , melainkan SIM RS di Rumah Sakit Efarina Etaham menjadi tanggup jawab dari setiap unit di Rumah Sakit seperti yang dilihat dari struktur organisasi dimana sistem saling berkaitan . Data yang dimasukan ke dalam input yang kemudian di proses sehingga menghasilkan keluaran atau output bersumber dari sistem yang lebih kecil , yang berarti bahwa setiap unit dari pelayanan kesehatan memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing tetapi saling berkaitan satu dengan yang lainnya.

Sumber daya manusia yang merupakan salah satu dari input memiliki peran yang sangat penting dalam Penerapan sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit . Sumber daya manusia yang dimaksud disini berkaitan dengan ketersediaan pegawai dalam melaksanakan SIM RS serta kemampuan atau keahlian yang dimiliki pelaksana SIM RS . Dalam hal ketersediaan pegawai dalam pelaksanaan SIM RS di setiap bidang sudah tersedia dalam segi jumlah dalam pembuatan pelaporan-pelaporan yang dibutuhkan SIM RS. Tetapi kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh pegawai terkadang dirasakan masih kurang karena banyak pegawai di rumah sakit bekerja tidak pada skill atau keahlian yang dimilikinya seperti adanya karyawan yang bekerja di rekam medis yang tidak memiliki latar belakang pendidikan di bidang rekam medis .

Selain dari sumber daya manusia yang menjadi input juga adalah sarana prasrana , fasilitas dan peralatan yang dimiliki oleh rumah sakit. Dimana Sarana prasarana , fasilitas dan peralatan yang dimaksud yaitu yang berkaitan dengan kemajuan dan kelengkapan dari sarana prasarana fasilitas dan juga peralatan dalam penunjang SIM RS . Dalam hal kelengkapan fasilitas dan Peralatan yang digunakan dalam pelayana medis sudah cukup memadai dan memenuhi standart pelayanan demikian juga mengenai sarana prasarana yang di butuhkan dalam meningkatkan pelayanan Rumah Sakit .

Dilihat dari komponennya seperti peralatan komputer software hardware sudah cukup maju dan jumlah komputer di setiap unit sudah dikira cukup dan memadai dalam membantu proses pelayanan yang berkualitas . Tetapi jaringan network di Rumah Sakit terkadang masih menjadi kendala karena kadang jaringan terputus .

Pada hasil penelitian mengenai organisasi dalam menacapai tujuanya, Rumah Sakit memiliki sistem sentralisasi yaitu satu membawahi dan menanggung jawapi dari setiap unit yang ada . Setiap penanggung jawab harus memastikan bahwa seluruh prosedur kegiatan berjalan dengan baik sesuai dengan peraturan dan kebijakan rumah sakit . Hal tersebut didukung oleh data yang di dapatkan dilapangan bahwa setiap unit memiliki tugas dan fungsi dari masing-masing unit yang menandakan terstrukturnya sistem kerja Rumah sakit dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

2. Pemrosesan

Dari hasil data-data di lapangan mengenai penelitian ini , dapat disimpulkan bahwa pemrosesan berarti semua penanganan profesional antara pemberi layanan kepada konsumen yaitu semua kegiatan tenaga kesehatan yang memiliki interaksi dengan pasienya . dimana yang dimaksud dengan proses adalah segala sesuatu yang menjadi kegiatan sistem dalam arti melalui proses input dapat diubah menjadi output . Pemrosesan di rumah sakit

Proses pelayanan medis di rumah sakit yang dimaksud yaitu mengenai relevan atau tidaknya proses pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit kepada pasien , selain itu dapat juga di ukur melalui keefektifan dalam proses pelayanan medisnya. Dalam hal pelayanan medis kepada pasien dari hasil penelitian, pelayanan medis di rumah sakit sudah relevan karena sesuai dengan fungsi dan kewajiban dari rumah sakit yaitu memberikan pelayanan yang bermutu serta informasi yang benar tentang pelayanan medis rumah sakit . selain itu rumah sakit juga memiliki fungsi yaitu melakukan pemulihan dan peningkatan kesehatan. Dalam arti proses pelayanan medik yang dilakukan harus selalu sesuai dengan kondisi dan keadaan pasien ketika datang untuk pemulihan kesehatan . Pelayanan medik di Rumah sakit juga sudah cukup efektif karena pelayanan yang dilakukan sudah di anggap sesuai dengan standart pelayanan kesehatan dan perlengakapan medis di rumah sakit sudah cukup lengkap untuk melakukan pelayanan medis, selain itu tenaga medis dalam melakukan pelayanan kepada pasien selalu memperhatikan kenyamanan dan kepentingan dari pasien .

Selanjutnya dari hasil penelitian yaitu mengenai interkasi asuhan kepada pasien yang di lakukan oleh tenaga medis pada saat proses pelayanan kesehatan. Dimana interaksi asuhan kepada pasien dilihat dari kualitasnya . Interkasi asuhan kepada pasien sudah berkualitas . Hal ini didukung oleh motto rumah sakit yang

menyatakan bahwa “pelayanan merupakan suatu kebahagiaan dalam hidup kami” dalam menerapkan motto tersebut pihak tenaga medis di tuntut untuk selalu memberikan kesan terbaik dalam melakukan pelayanan , selain itu jika di kaitkan dengan mutu pelayanan yang berkualitas , salah satu cara untuk meningkatkan mutu pelayanan adalah melalui interkasi yang baik antara pasien dan tenaga kesehatan.

3. Output

Berdasarkan hasil penelitian output merupakan hasil pelayanan kesehatan yang dilakukan tenaga medis kepada pasien . Output sangat berkaitan dengan kepuasan dari pasien dan laporan akhir yang dihasilkan rekam medis .

Tingkat kepuasan dari pasien yang berobat menjadi hasil akhir kegiatan pelyanan medis rumah sakit . tingkat kepuasan pasien juga digunaka sebagai suatu pendekatan untuk menilai pelayanan kesehatan yang dilakukan pasien . berdasarkan hasil wawancara yanng dilakukan kepada beberapa pasien mengenai kepuasan yang dirasakan oleh pasien , pasien dirasa sudah cukup puas dengan pelayanan yang diterimanya . Hal ini dikarenakan oleh tenaga kesehatan yang melayani setiap pasien sudah profesional serta cukup dalam melaksanakan pelayanan medis , pendapat ini di kuatkan lagi dengan fasilitas yang tersedia di rumah sakit sudah lengkap yaitu dengan adanya beberapa poli

sudah menggunakan peratalan yang cukup canggih dalam pemriksaan kepada pasien .

Selain dari tingkat kepuasan pasien output juga dilihat dari ketersediaan rekam medis dalam menyediakan laporan kepada pihak external dan internal . Dalam hal ini unit rekam medis yang memiliki rutinitas pelaporan tergantung kepada permintaan dari luar atau dari dalam yaitu rutinitas laporan kepada pihak eksternal sendiri yang harus di buat tergantung permintaan dari pihak eksternal yaitu dinas kesehatan dengan waktu per 3 bulan , 6 bulan atau per tahun . selain itu rekam medis juga menyediakan internal report yang di buat setiap bulannya kepada pihak rumah sakit .

Sedangkan pemanfaatn dari Sistem Informasi Manajemen itu sendiri sudah cukup membantu dalam Pengambilan keputusan di rumah sakit .

Dalam penelitian , peneliti juga melihat sejauh mana tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan . Pelayanan kesehatan yang diberikan Rumah Sakit kepada pasien dapat dilihat dari kualitas pelayanannya . kualitas pelayanan dapat dilihat dari berbagai aspek yaitu aspek Berwujud, Kehandalan dan Daya Tanggap, Aspek jaminan dan Empati.

1. Berwuju

Aspek ini dapat dilihat dari fasilitas operasional yang telah di berikan dalam pelayanan kesehatan di Rumah Sakit seperti keberadaan peralatan , fasilitas-fasilitas yang tersedia . Dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap pasien di rumah sakit Efarnia Etaham dapat

disimpulkan bahwa pasien sudah melihat adanya kelengkapan fasilitas-fasilitas yang tersedia seperti komputer , parkir, toilet , lobby dan lainya dalam peningkatan pelayanan .

Berdasarkan informasi yang diterima dari beberapa informan dapat disimpulkan bahwa Rumah Sakit sudah melakukan pelayanan sesuai dengan kebutuhan pasien . Hal ini dapat dilihat dari fasiliatas-fasilitas pendukung dalam pelayanan kesehatan sudah cukup lengkap dalam proses pelayanan .

2. Kehandalan

Aspek ini berkaitan erat dengan kemampuan Sumber daya manusia yaitu tenaga kesehatan yang propesional dalam melakukan pelayanan kepada pasien . Keahlian yang dimaksud yaitu seperti keahlian dalam menggunakan fasilitas-fasilitas yang dimiliki Rumah Sakit yang kemudian digunakan oleh pihak pelayan medis dalam proses pelayanan kepada pasien.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan bahwa tenaga medis yang bekerja di Rumah sakit Efarina Etaham sudah cukup ahli dalam menggunakan fasilitas di rumah sakit baik itu komputer atau alat penunjang medis lainya . Karena di setiap unit Rumah Sakit sudah menggunakan komputer sebagai alat bantu dalam operasional pelayanan kesehatan . Selain itu kemudahan dalam mengakses informasi oleh pasien juga merupakan faktor pendukung dari kehandalan sumber daya manusia di rumah sakit . mudahnya

pegwai , berdasarkan informasi yang didapatkan dari informan bahwa informsi sudah mudah di akses oleh pasien . Hal ini didukung oleh adanya sistem kerja yang sentralisasi yaitu setiap unit memiliki tugas dan kewajiban masing-masing secara terstruktur . sehingga setiap pelayanan yang diberikan dapat lebih efektif.

3. Daya tanggap

Aspek daya tanggap berkaitan dengan kecepatan respon yang di berikan oleh pihak Rumah Sakit dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terhadap keluhan dari pasien . Daya tanggap dapat berupa kedisiplinan tenaga medis dalam melakukan pelayanan dan keadilan yang diterima oleh pasien dalam proses pelayanan kesehatan.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pasien sudah dapat melihat ketepatan waktu dalam kehadiran pegawai Rumah Sakit . Hal ini menunjukan bahwa pegawai sudah disiplin dalam melakukan pelayanan . Selain itu daya tanggap dalam hal keadilan yang dierima oleh pasien , pasien merasa proses pelayanan sudah berjalan dengan adil dan sesuai dengan peraturan Rumah Sakit.

4. Jaminan

Aspek ini berkaitan dengan kejelasan informasi , kemampuan pegawai atas setiap informasi yang telah diberikan terhadap masyarakat dan kenyamanan masyarakat yang berobat. Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan dapat disimpulkan bahwa jaminan dapat berupa kualitas pelayanan yang diterima oleh pasien , bahwa pasien sudah mendapatkan kenyamanan dari tenaga medis, dan juga keramahan dari setiap pegawai kesehatan berdasarkan pelayanan yang berkualitas .

5. Empati

Empati berkaitan dengan toleransai seperti toleransi terhadap ekonomis , kenyamanan dan kemudahan terhadap pasien dalam mendapatkan pelayanan kesehatan . Edmpati dapat di pengaruhi oleh beberapa hal yaitu ketersediaan Rumah Sakit dalam memberikan semua jenis pelayanan kesehatan kepada masyarakat , biaya dan mutu dalam pelayanan medis di Rumah Sakit , kemudahan mencapai Rumah Sakit dan kewajaran yang diterima oleh pasien apakah diterima dan tidak bertentangan dengan keyakinan pasien.

Berdasarkan informasi yang diterima oleh peneliti ketersediaan Rumah Sakit dalam memberikan semua jenis pelayanan kesehatan kepada masyarakat sudah cukup lengkap . Hal tersebut di dukung dengan adanya beberapa poliklinik , Rawat inap serta pelayanan kesehatan lainya . Dilihat dari mutu pelayanan, Rumah sakit Efarina Etaham di kira sudah memiliki mutu pelayanan yang cukup baik , tetapi jika dilihat dari segi biaya yang dibebankan pada pasien . biaya yang di bebankan masih dikira cukup mahal .

Berdasarkan informasi yang didapatkan dari informan mengenai kemudahan mencapai Rumah Sakit dan kewajaran yang diterima oleh pasien , letak Rumah Sakit Efarina Etaham sudah cukup strategis . Adapun letak dari Rumah Sakit Efarina Etaham adalah di Jl.Jamin Ginting No.1 desa Raya Berastagi Kabupaten Karo . Letak Rumah Sakit di pinggir jalan menyebebkan salah satu alasan letak stategis dari rumah sakit .

5.2 Manfaat Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS)

Penerapan sistem informasi Manajemen di Rumah Sakit (SIM RS) sangat bermanfaat bagi pihak-pihak tertentu yang berkaitan dengan sistem di Rumah Sakit . Penerpan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) tidak hanya bermanfaat pada pegawai rumah sakit yang berkaitan langsung dengan Rumah Sakit tetapi SIM RS juga secara tidak langsung pada pasien dan juga Para Pengambil Keputusan di Rumah Sakit .

Manfaat Sistem Informasi Manajemen Bagi Masyarakat atau Pasien di Rumah Sakit Efarina Etaham :

1. SIM RS dapat meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit , sehingga dengan di terapkaya SIMRS membuat pasien mendapatkan pelayanan yang lebih berkualitas .

2. Memudahkan masyarakat atau pasien dalam memperoleh informasi kesehatan pasien.

3. Memudahkan dalam proses transaksi di rumah sakit mengenai data pasien.

4. Dapat menghemat waktu karen telah melakukan sistem komputer dengan proses yang lebih cepat.

Manfaat Sistem Informasi Manajemen Bagi karyawan Rumah Sakit Efarina Etaham :

1. Mempermudah rekam medis dalam mengelola riwat penyakit dan perawatan pasien karena sudah terususun di dalam sistem.

2. Mempermudah pengendalian stok obat dan alat kesehatan karena perkembangan posisi stok bisa di ketahui setiap saat..

3. Membantu dalam proses administrasi karena dengan adanya SIM RS semua data menjadi teratur dan mencegah terjadinya kehilangan data . 4. Menjaga konsistensi setiap data

5. Memudahkan setiap unit dalam pembuatan laporan secara cepat dan akurat.

6. Proses cetak nota pembayaran dan lainya dapat dilakukan dengan cepat.

7. Efisiensi kinerja karyawan menjadi meningkat karena semua proses rutin dilakukan dengan cepat dan otomatis .

Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen untuk Pembuta Keputusan :

1. Membantu manager dalam mengetahui informasi yang berguna dari rumah sakit dari setiap unit secara cepat .

2. Proses manajemen di rumah sakit bisa terintegrasi antara satu bagian dengan bagian lainya .

BAB VI

PENUTUP

Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis kemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka pada bab ini penulis mencoba mengambil beberapa kesimpulan dan memeberikan saran sebagai langkah terakhir dalam penulisan hasil penelitian.

6.1 Kesimpulan

1. Secara umum Penerapan Sistem Informasi Manajemen di Rumah sakit Efarina Etaham Sudah Berjalan Dengan Baik.

2. Pada komponen Input yaitu di Bidang Sumber Daya Manusia , yaitu masih adanya pegawai yang bekerja tidak sesuai pada skill atau kemampuan yang dimilikinya menjadi salah satu penghambat Penerapan Sistem Informasi Manajemen yang berkualitas .

3. Dalam hal fasilitas dan kelengkapan sarana prasarana serta peralatan yang digunakan dalam penunjang pelayanan medis sudah lengkap dan sudah termanfaatkan dengan semaksimal mungkin.

4. Penunjang terlaksananya SIM RS di Rumah Sakit Efarina Etaham seperti hardware , software sudah lengkap dan sesuai dengan standart operasional prosedur tetapi jaringan atau network yang digunakan terkadang masih mengalami kendala seperti putusnya jaringan sehingga menghambat dalam proses SIM RS .

5. Bentuk pelayanan yang diberikan kepada pasien seperti kesigapan, keramahan, ketersediaan layanan dan lainya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat sudah cukup baik terutama dalam hal

kedisiplinan , kesopanan dan keramahan tenaga medis di Rumah sakit dan hal tersebut di dukung oleh Penerapan Sistem Informas Manajemen Rumah sakit yang semakin meningkatkan pelayanan masyarakat .

6. Bentuk pelayanan yaitu dari daya tanggap rumah sakit dari segi lokasi dan kemudahan akses ke rumah sakit di anggap sudah baik , karena Rumah Sakit memiliki posisi yang cukup strategis tetapi dari segi biaya berobat di rumah sakit , Rumah sakit masih cukup terlalu mahal .

6.2 Saran

1. Adanya Upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja tenaga kesehatan di Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi dan upaya yang dilakukan hendaknya dilaksanakan secara berkesinambungan sehingga dapat mencapai hasil yang lebih optimal .

2. Perlu adanya pelatihan khusus kepada karyawan sehingga mempermudah dalam meningkatkan pelayanan yang lebih berkualitas lagi .

3. Perlu adanya suatu pembaharuan network sehingga , jaringan yang ada tidak sering terputus sehingga menghambat kinerja dari SIM RS

4. Perlu adanya daya tanggap dari Rumah sakit di bidang ekonomis masyarakat yang berobat .

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Akbar , Fuad Husain dkk.2014. Persepsi Pasien Tentang Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut. Ibnu Sina Institutes forfundamental science studies:Malaysia.

Djahar, Yulia. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Deepublish:

Yogyakarta

Effendi, Sofian. 2009 . Metode Penelitian Survey. LP3ES : Jakarta Gaol, Jimmy L. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Grasindo: Jakarta Hutahean ,Jeperson.2014.Konsep Sistem Informasi . Deepublish:

Yogyakarta

Indrayani,Evi dan Humdiana . 2009 .Sistem Informasi Manajemen.

Mitra Wacana Media:Jakarta

Scoot, George M. 1997. Prinsip-Prinsip Sistem Informasi Manajemen.

Rajawali Grafindo Persada : Jakarta

Semiawan, Conny R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Grasindo:

Jakarta

Singarimbun, M dan Effendi ,S.2006.Metode Penelitian Survey.

LP3ES:Jakarta

Sutabri , Tata.2003.Sistem Informasi Manajemen.Andy: Yogyakarta Sutanta,Edhy.2003. Sistem Informasi Manajemen. Graha Ilmu: Jakarta

Sumber Perundang-Undangan:

Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan

Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

Peraturan Pemerintah No. 46 tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan

PERMENKES RI No. 82 Tahun 2013 tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit

PERMENKES RI No.1171/MENKES/PER/VI/2011 tentang Sistem Informasi Rumah Saki

Sumber Internet :

Supriyantoro. 2011 . JUKNIS Sistem Informasi Rumah Sakit.

https://www.academia.edu/8427775/Juknis_SIRS_2011 di akses pada 31 oktober 2016 , pada pukul 17: 27 pm

PERTANYAAN WAWANCARA

1 Apakah Pengertian dari Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS )?

2 Apakah Tujuan Di terapkanya Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit

2 Apakah Tujuan Di terapkanya Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit