• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIM RS) DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT. Karo) OLEH : DWI EFRISSA SARAGIH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIM RS) DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT. Karo) OLEH : DWI EFRISSA SARAGIH"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIM RS) DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN KESEHATAN

MASYARAKAT

(Studi pada Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi Kabupaten Karo)

OLEH :

DWI EFRISSA SARAGIH

130903020

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2016

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini di setujui untuk di perbanyak dan dipertahankan oleh : Nama : Dwi Efrissa Saragih

NIM :130903020

Departemen : Ilmu Administrasi Negara

Fakultas :Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) Dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Studi Pada Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi Kabupten Karo

Medan , 13 Februari 2017 Ketua Departemen Ilmu

Dosen Pembimbing Administrasi Negara,

Drs.Kariono .M.Si

NIP :196106191987011002 NIP:195908141986011002 Drs.Rasudyn Ginting,Msi

Wakil Dekan I

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Husni Thamrin ,S.Sos,MSP

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmatnya , karena berkat dan limpahnya ,maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik .

Skripsi yang berjudul “Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) Dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Studi Pada Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi Kabupten Karo) “ ini penulis susun untuk memenuhi persayaratan Kurikulum Sarjana Starata-1 (S1) pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara ,Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik , Universitas Sumatera Utara.

Penulis mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya atas semua bantuan yang telah di berikan baik secara langsung selama penyusunan tugas akhir ini hingga selesai . Secara khusus rasa terimakasih tersebut penulis ucapkan kepada :

1. Bapak Bahri Saragih dan Ibu Mardelina Sipayung selaku orang tua penulis yang telah membesarkan dan mendidik serta yang selalu memberikan doa dan dukungan kepada penulis sehingga penulis dapat lebih bersemangat dan terinspirasi dalam proses penyelesaian tugas akhir ini .

2. Aprita Marini Saragih dan Rifaldo Saragih selaku saudara penulis yang telah membantu dalama penyelesaian tugas akhir hingga selesai.

3. Bapak dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Univeritas Sumatera Utara yaitu Bapak Dr.Muryanto Armin ,S.sos ,M.Si.

(4)

4. Bapak Drs. Rasudyn Ginting M.Si selaku Ketua Departemen Ilmu Administrasi Negara , Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik , Universitas Sumatera Utara .

5. Bapak Drs.Kariono .M.Si selaku dosen pembimbing yang telah sabar dalam membimbing penulis dalam penyelesaian tugas akhir dengan baik.

6. Seluruh dosen Jurusan Ilmu Administrasi Negara , Universitas Sumatera Utara atas bimbingan dan motivasi hingga penulis selesai dalam penyusunan tugas akhir .

7. Bapak Lias Barus yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan tugas akhir

8. Bapak selaku Direktur Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi atas pemberian izin penulis untuk penelitian di wilayah kerja Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi.

9. Ibu lia , Ibu vina Barus, Bapak Henrikson Sinaga, Dr.Coco Satya F.Ginting , Bapak Martua Habert Saragih, Bapak Hendra Purba , Bapak Windon Simbolon beserta seluruh Pegawai Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi atas bantuan dan bimbinganya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir .

10. Rekan-Rekan di Jurusan Ilmu Administrasi Negara , Rina Susanti Sianpiar, Ruth Damai Yanti Pasaribu , Richard Napitupulu , NyungNyong Sinulingga, iwa Panjaitan ,Mudi armi , Anicha Saragih , Linda Nainggolan , Ribka Saragih , Ayu Sirait Amar dan seluruh Rekan Stambuk 2013 Jurusan Ilmu Administrasi Negara Universitas Sumatera Utara.

(5)

11. Kepada rekan-rekan Nora Levita Florentina , Eva Kristiani Ginting, Meriah Rosantio , Friska Agustriani Marpaung , Vera Octavia Sormin, Ella Claudia Sinulingga , Cici Telaumbanua ,Ninna Hayati Ginting, Natalia Sianipar, Abang Deddy Octa Erlando Sembiring , Daniel Kompeng sitanggang , Adikuangga Sembiring , Hariadi Barus , Guntur wesley , Bobby Silalahi, Dika Tongat Purba , Viky Damanik , Ganda Sipolin raya ,Fernando Siregar , Edi Kristanta Pelawi, Bapak Bahri dan rekan-rekan Indy lainya yang telah memberikan semangat kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini .

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna . Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat di harapkan dalam penyempurnaan tugas akhir . Penulis berharap , semoga tugas akhir ini dapat memberikan hal yang bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca dan khususnya penulis .

Medan , Februari 2017 Penulis

Dwi Efrissa Saragih

(6)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Rumusan Masalah ...5

1.3 Tujuan Penelitian...5

1.4 Manfaat Penelitian...5

1.5 Kerangka Teori ...6

1.5.1 Sistem Informasi Manajemen ...6

1.5.1.1Defenisi Sistem...6

1.5.1.2 Data dan Informasi...9

1.5.1.3 Sistem Informasi...11

1.5.1.4 Manajemen...14

1.5.1.5 Sistem Informasi Manajemen...16

1.5.2 Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit...19

1.5.2.1 Rumah Sakit...19

1.5.2.2 Sistem Informasi Rumah Sakit...22

(7)

1.5.3 Pelayanan Kesehatan...25

1.6 Defenisi Konsep...28

1.7 Defenisi Operasional... ...28

1.8 Sistematika Penulisan...30

BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian...32

2.2 Lokasi Penelitian...32

2.3 Informan Penelitian...32

2.4 Teknik Pengumpulan Data...33

2.5 Teknik Analisis Data...34

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi Kabupaten Karo Sumatera Utara...36

3.2 Letak Geografis Singkat Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi Kabupaten Karo Sumatera Utara...37

3.3 Visi. Missi dan Motto Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi Kabupaten Karo Sumatera Utara...37

3.4 Struktur Organisasi Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi Kabupaten Karo Sumatera Utara...38

(8)

3.5 Jenis Pelayanan...40

3.6 Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi Kabupaten Karo Sumatera Utara...45

BAB IV PENYAJIAN DATA 4.1 Pelaksanaan Wawancara...46

4.2 Karakteristik Informan...47

4.3 Hasil Wawancara...49

4.3.1 Wawancara Dengan Pertanyaan Umum...51

4.3.2 Wawancara Dengan Pertanyaan Khusus...58

4.3.3 Wawancara Kepada Masyarakat /Pasien...67

4.3.4 Wawancara Mengenai Manfaat Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit...75

4.4 Data Sekunder...76

BAB V ANALISIS DATA 5.1 Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan ...78

5.2 Manfaat Penerapan sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit...89

BAB VI PENUTUP

(9)

6.2 Saran...92

DAFTAR PUSTAKA...93

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Uraian Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Efarin Etaham

Tabel 4.1 : Karakteristik Informan Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.2 : Karakteristik Informan Berdasarkan jabatan

Tabel 4.3 : Nama-Nama Informan Penelitian

Tabel 4.4 : Nama-Nama Informan Tambahan

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Pertanyaan Wawancara Informan Kunci

Lampiran 2 : Daftar Pertanyaan Wawancara Informan Utama

Lampiran 3 : Daftar Pertanyaan Wawancara Informan Tambahan

Lampiran 4 : Surat Permohonan Persetujuan Judul Skripsi

Lampiran 5 : Penunjuk Dosen Pembimbing

Lampiran 6 : Undangan Seminar Proposal Usulan Penelitian Skripsi

Lampiran 7 : Berita Acara Seminar Proposal Usulan Penelitian Skripsi

Lampiran 8 :Daftar Hadir Peserta Seminar Proposal Usulan Penelitian Skripsi

Lampiran 9 :Surat Izin Penelitian dari FISIP USU

Lampiran 10 : Surat Izin Penelitian dari Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi

Lampiran 11 : Foto Dokumentasi Obeservasi di Lapangan.

(12)

ABSTRAK

Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) Dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan masyarakat (Studi Pada Rumah Sakit

Efarina Etaham Berastagi Kabupaten Karo ) Nama : Dwi Efrissa Saragih

NIM : 130903020

Departemen : Ilmu Administrasi Negara

Fakults : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik( Universitas Sumatera Utara) Dosen Pembimbing : Drs.Kariono,M.Si

Informasi merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangan suatu organisasi . Dalam pemenuhan Informasi yang efisien, efektif dan akuntabel maka sangat di butuhkan sarana yang berupa sistem informasi. Penerapan Sistem informasi dapat dimanfaatkan untuk mempermudah , memperlancar serta mempengeruhi dalam proses peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat khususnya dalam penyelenggaraan di setiap Rumah Sakit di Indonesia . Berdasarkan hal tersebut Kementrian Kesehatan Mengeluarkan kebijakan mengenai kewajiban setiap rumah sakit dalam Menyelenggarakan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) melalui Permen No.82 Tahun 2013 tentang Sistem Informasi Manejemen (SIM RS).Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerpan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) di Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat , agar di temukan bagaimana penerapan dan manfaat di laksanakanya Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) tersebut .

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yakni Metode pengumpulan data untuk sampel informan baik dari aparat Rumah Sakit Efarina Etaham dan sampel Pasien dengan menggunakan wawancara secara langsung agar bisa mendapatkan jawaban yang lengkap dan jelas. Pertanyaan yang disusun berdasarkan tujuan penelitian ini yaitu mengenai teori sitem yakni input , pemrosesan dan output serta teori kualitas pelayanan. Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) pada umumnya memiliki kendala pada Fasilitas dan Sumber daya Manusia tetapi hasil analisis data dari penelitian ini menunjukan bahwa penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) di Rumah Sakit Efarina Etaham hanya terkendala pada sumber daya manusia . Pada pelayanan yang di rasakan oleh masyarakat sudah maksimal dari segi kemudahan akses, kelengkapan fasiliatas , kesigapan pelayanan keramahan, serta ketersediaan layanan.

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan salah satu unsur kesejahteraan umum yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia melalui pembangunan nasional yang berkesinambungan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan menyatakan bahwa pembangunan kesehatan diarahkan untuk mempertinggi derajat kesehatan, yang besar artinya bagi pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia Indonesia dan sebagai modal bagi pelaksanaan pembangunan nasional yang pada hakikatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia . Dengan memperhatikan peranan kesehatan di atas, diperlukan upaya yang lebih memadai bagi peningkatan derajat kesehatan dan pembinaan penyelenggaraan upaya kesehatan secara menyeluruh dan terpadu .

Upaya kesehatan yang dimaksud yaitu kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan dan tempat yang digunakan untuk menyelenggarakanya yang disebut sebagai sarana kesehatan . Sarana kesehatan berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar atau upaya kesehatan rujukan atau upaya kesehatan penunjang . Sarana kesehatan yang dimaksud yaitu meliputi balai pengobatan , Pusat Kesehatan Masyarakat , Rumah Sakit Umum , Rumah Sakit Khusus , Praktik Dokter , Apotek dan sarana kesehatan lainya . Terwujudlnya kemampuan untuk hidup sehat dalam pembangunan kesehatan merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat

(14)

indonesia , Pemerintah maupun Swasta. Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang melakukan upaya kesehatan merupakan suatu organisasi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan terpadu yang bersifat melakukan peningkatan , pencegahan , pengobatan dan pemulihan yang merupakan ujung tombak dalam pembangunan kesehatan yang didasari oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku tanpa memandang agama, golongan dan kedudukan. Dalam menjalankan fungsinya, Rumah Sakit sering mengalami kesulitan dalam mengelola informasi baik untuk memenuhi kebutuhan internal maupun eksternal . Dalam hal ini perlu adanya upaya untuk meningkatkan pengelolaan informasi yang efisien , mudah , akurat , dan cepat . Oleh karena itu dibutuhkan sistem pelayanan dengan memanfaatkan teknologi informasi melalui penggunaan sistem informasi berbasis komputer.

Dalam proses pemberian layanan dan tindakan dalam banyak hal akan mempengaruhi kondisi dan rasa nyaman bagi pasien . Semakin cepat dan semakin efisien pelayanan yang dilakukan oleh Rumah Sakit maka akan semakin terpenuhinya fungsi suatu Rumah sakit. Semakin besar jasa layanan rumah sakit , akan semakin kompleks pula jenis tindakan dan layanan yang harus diberikan yang keseluruhanya harus tetap dalam satu koordinasi terpadu.

Rumah sakit Efarina Etaham merupakan Rumah sakit umum di mana yang dimaksud dengan Rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat dasar, spesialistik dan subspesialistik.

(15)

berbagai jenis penyakit, memberi pelayanan diagnosis dan terapi untuk berbagai kondisi medik, seperti penyakit dalam, bedah, pediatrik, psikiatrik, ibu hamil, dan sebagainya . Rumah sakit Efarina Etaham merupakan salah satu Rumah sakit umum swasta utama yaitu rumah sakit umum swasta yang memberikan pelayanan medik bersifat umum, spesialistik dan subspesialistik, setara dengan rumah sakit pemerintah kelas B .

Dalam menjalankan fungsinya yaitu melakukan pelayanan kepada masyarakat, Rumah sakit Efarina Etaham dituntut untuk bisa melakukan pelayanan secara optimal dan profesional . Pertumbuhan teknologi, komunikasi dan informasi telah menyentuh banyak lapisan, termasuk dalam bidang kesehatan . Semakin majunya suatu jaman secara tidak langsung menuntut Rumah sakit untuk meyediakan suatu informasi yang efisien , efektif dan akuntabel yang dibutuhkan oleh para pihak internal maupun eksternal . Salah satu bentuknya adalah dengan adanya sistem informasi, dimana sistem informasi dapat dimanfaatkan untuk mengolah transaksi , menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi manajemen serta pengambilan keputusan sebuah organisasi . dimana transaksi yang diolah dapat lebih produktif, transparan, tertib, cepat, mudah, akurat, terpadu, aman dan efisien .

Sistem informasi bertujuan untuk meringankan beban administratif, baik dari banyaknya tumpukan kertas, lamanya proses dan sulitnya perhitungan . Dalam proses administrasi yang manual akan sangat membutuhkan keakuratan dan memakan waktu yang cukup lama dalam prosesnya . Sehingga berdasarkan hal tersebut Direktorat Jenderal yang

(16)

menyelenggarakan urusan di bidang Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan menilai perlunya pembuatan kerangka acuan kerja (framework) dan perangkat lunak (software) aplikasi sistem informasi Rumah Sakit yang bersifat sumber terbuka umum (open source generic) untuk Rumah Sakit di Indonesia yang disebut sebagai Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit .

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) yang merupakan salah satu bagian penting dalam penyelenggaraan keberlangsungan rumah sakit terutama kaitannya dalam melakukan pencatatan dan pelaporan.

Penyelenggaraan Sistem Informasi manajemen ini sendiri tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2013 Tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit dimana dalam pasal 3 ayat 1 dicantumkan bahwa Setiap Rumah Sakit wajib menyelenggarakan SIMRS.

Banyak hambatan yang di alami dalam implementasi sistem informasi manajemen seperti sumber daya manusia , Kurangnya kemauan dan inisiatif untuk belajar teknologi informasi , Ketidaktahuan mamfaat dan keefektifan SIMRS yang berbasis teknologi informas dan banyak faktor lainya .

Berdasarkaan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) Dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Studi Pada Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi Kabupaten Karo)

(17)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukakan diatas , maka perumusan masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah : Bagaimana Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) di Rumah Sakit Efarina Etaham berastagi Kabupaten Karo dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah memberikan jawaban terhadap perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas yaitu untuk mengetahui bagaimana Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) di Rumah Sakit Efarina Etaham berastagi Kabupaten Karo dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, agar ditemukan Penerapan Sistem informasi sudah terlaksana dengan baik atau tidak .

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat dihasilkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Secara akademis

Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi strata-1 di Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

2. Manfaat Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan ilmiah dan menjadi sumber referensi bagi pembaca

3. Manfaat Secara Praktis

(18)

Diharapkan dapat menjadi masukan bagi instansi terkait terhadap peningkatan penyelenggaraan program Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit .

1.5 Kerangka Teori

1.5.1 Sistem Informasi Manajemen 1.5.1.1 Defenisi Sistem

Sistem menurut Marimin (2006:1) adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan kompleks. Sedangkan menurut 0’Brien (2006:29) Sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan , bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur .

Dari defenisi tersebut dapat dilihat bahwa sistem terdiri dari elemen- elemen yang saling berinteraksi dan terikat satu sama lainya yang bertujuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu . Unsur-unsur yang mewakili sistem secara umum yaitu masukan (input) , pengolahan (processing) dan keluaran(ouput) . Dalam Sutabri (2003::8) Sistem terdiri dari unsur-unsur , yaitu sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil , yang terdiri pulak dari kelompok unsur yang membentuk subsistem tersebut .Unsur-unsur yang dimaksud merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan dimana unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan yang lain dan sifat serta kerja sama antarunsur sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu . Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai

(19)

Supaya suatu sistem dikatkan sistem yang baik maka sistem memiliki karakterisitik yaitu sebagai berikut :

1. Komponen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen –komponen yang saling berinteraksi , yang artinya saing bekerja sama membentuk suatu kesatuan . komponen sistem teridir dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan sistem

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya .batasan ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan . Batasan sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut .

3. Lingkungan Luar sistem

Lingkungan luar sistem adalah di luar batasan dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem . lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga , dan yang merugikan harus dijaga dan dikendalikan , kalau tidak akan mengganggu keberlangsungan hidup dari sistem .

4. Penghubung sistem

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainya . Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke

(20)

subsistem lain . Keluaran subsistem akan menjadi input atau masukan untuk subsistem lain melali penghubung .

5. Masukka sistem (input)

Masukkan adalah energi yang dimasukan dalam sistem , yang dapat berupa perawatan dan masukkan sinyal . Maintance input adalah energi yang dimasukan agar sistem dapa beroperasi.

6. Kelauaran sistem (output)

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan . 7. Pengolahan sistem

Suatu sistem akan menadi bagian pengolahan yang akan merubah masukkan menjadi keluaran . sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi

8. Sasaran sistem

Suatu sistem pasti memiliki tujuan atau sasaran . sasaran dari sistem akan sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dighasilkan sistem.

Ada tiga Komponen atau fungsi dasar dalam Sistem yang berinteraksi yaitu :

1. Input

Melibatkan penangkapan dan perakitan berbagai elemen yang memasuki sistem untuk di proses . Input merupakan komponen sistem ,

(21)

bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran yang berguna yaitu berupa data .

2. Pemrosesan

Melibatkan proses transformasi yang mengubah input menjadi output . pemrosesan mempunyai peranan utama mengolah masukan agar menghasilkan keluaran yang berguna bagi para pemakainya . dalam sistem informasi manajemen, pengolahan adalah berupa program aplikasi komputer yang dikembangkan untuk keperluan khusus . program aplikasi tersebut mampu menerima masukan , mengolah masukan , dan menampilkan hasil olahan sesuai dengan kebutuhan para pemakai .

3. Output

Melibatkan perpindahan elemen yang telah di produksi oleh proses transformasi ke tujuan akhirnya . keluaran atau output merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan . dalam sistem informasi manajemen , keluaran adalah informasi yang dihasilkan oleh program aplikasi yang akan digunakan oleh para pemakai sebagai bahan pengambilan keputusan (Sutanta 2003:5).

1.5.1.2 Data dan informasi

Data dapat didefenisikan sebagai bahan keterangan tentang kejadian-kejadian nyata atau fakta-fakta yang dirumuskan sekelompok lambang tertentu yang tidak acak yang menunjukan jumlah , tindakan atau hal . Data merupakan bahan mentah untuk diolah , yang hasilnya

(22)

kemudian menjadi informasi .Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya yang mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibtanya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang . Transformasi data menjadi informasi yaitu melalui input yang merupakan data yang akan diolah oleh unit pengolah , dan output merupakan informasi sebagai hasil pengolahan data yang telah diinputkan tersebut , suatu unit penyimpanan diperlukan sebagai alat simpanan data , pengolahan maupun informasi (Sutanta 2003:10).

Informasi terdiri dari data yang telah di ambil kembali diolah atau sebaliknya digunakan untuk tujuan informatif atau kesimpulan atau argumentasi atau sebagai dasar untuk peramalan atau pengambilan keputusan .Suatu Informasi dapat mempunyai beberapa fungsi (Sutanta 2003:11) , di antaranya adalah :

1. Menambah pengetahuan

Adanya informasi akan menambah pengetahuan bagi penerimanya yang dapat digunkana sebagai bahan pertimbangan mendukung proses pengambilan keputusan

2. Mengurangi ketidakpastian

Adanya informasi akan mengurangi ketidakpastian karena apa yang akan terjadi dapat diketahui sebelumnya , sehingga menghindari keraguan pada saat pengambilan keputusan .

(23)

Adanya informasi akan resiko kegagalan karena apa yang akan terjadi dapat diantisipasi dengan baik , sehingga kemungkinan terjadinya kegagalan akan dapat dikurangi dengan pengambilan keputusan yang tepat .

4. Mengurangi keanekaragaman /variasi yang tidak diperlukan

Adanya informasi akan mengurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan , karena keputusan yang di ambil lebih terarah .

5. Memberi standar , aturan-aturan , ukuran-ukuran , dan keputusan- keputusan yang menentukan pencapaian sasaran dan tujuan

1.5.1.3 Sistem Informasi

Menurut O’Brien dalam Indrayani (2009:11) Sistem informasi adalah kesatuan sistem terdiri atas orang, hardware, software , jaringan komunikasi , sumber daya data yang mengumpulkan , mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah perusahaan

Menurut O’Brien (2006:37) Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya dasar yaitu :

1. Sumber daya Manusia

Manusia dibutuhkan untuk pengoperasian semua sistem informasi . sumber daya manusia ini meliputi pemakai akhir dan pakar Sistem informasi.

a) Pemakai Akhir

Orang –orang yang menggunakan sistem informasi atau informasi yang dihasilkan sistem tersebut . Mereka dapat berupa teknisi , staf , administrasi atau para manajer

(24)

yang menghabiskan sebagaian besar waktunya untuk berkomunikasi dan bekerja sama dalam tim serta kelompok kerja dan membuat menggunakan serta menyebar informasi.

b) Pakar Sistem Informasi

Orang –orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi . Mereka meliputi analis sistem , pembuat software , operator sistem , dan personel tingkat ma najerial, teknis dan staf administrasi lainya . 2. Sumber Daya Hardware

Konsep sumber daya Hardware meliputi semua peralatan dan bahan fisik yang digunakan dalam pemrosesan informasi . sumber daya ini meliputi mesin seperti komputer dan peralatan lainya , selain itu sumber daya ini juga meliputi data , yaitu objek berwujud tempat data dicatat dari lembaran kertas hingga magnetis atau optikal

3. Sumber daya Software

Konsep sumber daya software meliputi semua rangkaian perintah pemrosesan informasi . konsep umum software ini meliputi rangkaian perintah operasi yang disebut program dengan hardware komputer pengendalian dan langsung , selain itu konsep umum software ini juga meliputi rangkaian perintah pemrosesan informasi yang disebut prosedur yang dibutuhkan .

Software adalah program komputer yang fungsinya mengarahkan

(25)

komputer , atau pernyataan program yang secara tepat dinyatakan dan diorganisasikan sesuai dengan syntax dan berbagai aturan tentang konstruksi program . program di tulis oleh pemogram yaitu seorang ahli dalam penyususnan program . program lalu kemudian dimasukan ke dalam komputer , kemudian dijalankan oleh komputer dan diperlakukan sebagai salah satu jenis data (Scoot ,1997:216)

4. Sumber daya Data

Data adalah fakta-fakta simbol atau karakter data mentah atau observasi yang menggambarkan suatu fenomena tertentu( Indrayani 2009:18).Data dapat berupa banyak bentuk seperti angka dan huruf serta karakter lainya yang menjelaskan transaksi dan kegiatan serta entitas lainya . Data teks teridiri dari kalimat dan paragraf yang digunakan dalam menulis komunikasi data gambar , seperti bentuk grafik dan angka serta gambar video grafis dan video .

5. Sumber daya Jaringan

Teknologi telekomunikasi dan jaringan seperti internet , intranet , dan ekstranet telah menjadi hal mendasar bagi operasi e-business dan e commerce yang berhasil , untuk semua jenis organisasi dan dalam sistem informasi berbasis komputer jaringan telekomunikasi terdiri dari komputer , pemroses komunikasi dan peralatan lainya yang dihubungkan satu sama lain melalui media komunikasi serta dikendalikan melalui software komunikasi . konsep sumber daya jaringan menekankan bahwa teknologi komunikasi dan jaringan adalah komponen sumber daya dasar dari semua sistem informasi .

(26)

1.5.1.4 Manajemen

Manajemen dapat diartikan sebagai proses memenfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia untuk mencapai suatu tujuan . manajemen juga dapat dimaksudkan sebagai suatu sistem kekuasaan dalam suatu organisasi agar orang-orang menjalankan pekerjaan .

Dalam upaya memanfaatkan sumber daya manajemen tersebut , para manajer akan melakukan tiga macam proses manajemen(Sutabri 2003:53) yang meliputi

1. Perencanaan

Merupakan kegiatan manajemen tingkat atas (top manager) Perencanaan Strategis merupakan proses evaluasi lingkungan organiasai , penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi- strategi. Dimana menurut Frederick H.Wu proses evaluasi lingkungan organisasi dipengaruhi oleh lingkungan luar yang selalu berubah secara konstan dan perubahan ini mungkin dapat mengakibatkan perubahan strategi yang sudah di tetapkan , pengaruh lingkungan luar dapat berupa kesempatan pasar , teknologi, persaingann dan lainya . Oleh karena itu manajemen tingkat atas harus pandai mengevaluasinya. Manajemen tingkat atas harus dapat bereaksi terhadap kesempatan yang diberikan oleh lingkungan luar seperti produk baru , pasar baru , pengembangan pasar dan lain sebagainya . Selain , manajemen tingkat atas harus tanggap terhadap tekanan- tekanan lingkungan luar yang dapat merugikan organisasi dan sedapat

(27)

perencanaan strategis berkaitan erat dengan penentuan tujuan yang dimana yang dimaksud dengan tujuan itu sendiri merupakan apa yang ingin di capai oleh organisasi . tujuan di tetapkan oleh manajemen tingkat atas dalam proses perencanaan strategis . Manajemen tingkat atas mnentukan tindakan-tindakan yang harus dilakukan oleh organisasi dengan maksud mencapai tujuan . Dengan strategi , semua kemampuan yang beruba sumber daya akan dikerahkan supaya tujuan organisasi dapat di raih .

2. Pengendalian

Pengendalian manajemen adalah proses meyakinkan bahwa organisasi telah menjalankan strategis yang sudah ditetapkan dengan efektif dan efisien . pengendalian manajemen merupakan tingkat taktik yaitu bagaimana manajemen tingkat menengah menjalankan taktik supaya perencanaan strategis dapat dilakukan dengan berhasil.

3. Pengambilan keputusan

Pembuat keputusan dapat didefensikan sebagai penentu serangkaian kegiatan untuk mencapai hasil yang diinginkan , Pembuat keputusan ini tidak hanya di dilakukan oleh manager tingkat puncak tetapi juga para manager menengah . setiap jabatan seseorang dalam organisasi menyangkut berbagai derajat pembuatan keputusan bahkan untuk pembuatan pekerjaan rutin sekalipun dan dalam macam organisasi apapun . Manager akan membuat berbagai jenis keputusan sesuai dengan perbedaan kondisi dan situasi yang ada .

(28)

1.5.1.5 Sistem Informsi Manajemen

Sistem adalah hubungan dari satu unit dengan unit-unit lainya yang saling berhubungan satu sama lainya dan tidak dapat dipisahkan serta menuju suatu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan . Apabila satu unit terganggu , unit lainya pun akan ikut terganggu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut ( Gaol 2008:9). Dapat di simpulkan bahwa sebuah sistem bukan meruapakan sebuah unsur yang bekerja secara tidak beraturan melainkan keberadaan sistem yaitu saling berkaitan satu dengan yang lainya untuk mencapai tujuan yang sama . sistem fisik lebih dari sebuah gagasan dan konsepsi karena dapat memvisualisasikan kegiatan-kegiatan dengan membahas lebih dalam pembatasan atas jenis sistem .Dalam analisis sistem informasi , sistem harus berada di bawah pengendalian manusia dan hal ini dapat dijalankan dengan cara mengatur unsur-unsur atau norma-norma operasi sistemnya (Gaol, 2008:12).

Informasi merupakan salah satu jenis sumber daya yang paling utama yang dimiliki oleh suatu organisasi , apapun jenis organisasi tersebut . Informasi merupakan suatu kesatuan yang tampak maupun tidak tampak fungsinya untuk mengurangi ketidakpastian suatu keadaan atau peristiwa di masa depan . informasi terdiri dari data yang telah di ambil dan diolah untuk tujuan informatif sebagai kesimpulan , argumen atau dasar dalam pengambilan keputusan (Djahar, 2014:8).

(29)

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil dari proses pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi pihak yang memerlukanya , yang merupakan suatu gambaran yang diperlukan untuk membuat suatu keputusan .

Sedangkan dari uraian sistem informasi manajemen yang terkahir adalah manajemen itu sendiri , dimana banyak pakar yang menyatakan bahwa manajemen adalah proses pencapaian tujuan melalui keahlian orang lain , sebagian nya lagi menyatakan bahwa manajemen merupakan sebagai seni bagaimana mencapai tujuan dengan menggunakan keahlian orang lain . konsep manajemen sebagai suatu proses menunjukan bahwa aktivitas harus dilakukan secara terstruktur dan sistematis . Adapun pemahaman manajemen sebagai seni menunjukan bahwa aktifitas manajemen tidak bisa distrukturisasi dengan pasti karena berbagai macam keadaan yang tidak pasti dan secara terus menerus memengaruhi jalanya suatu organisasi (Djahar, 2014:10).

Sistem informasi manajemen (SIM) adalah serangkaian sub- sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atau dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan (Scoot , 1997:100).

Berdasarkan komponen fisik penyusunan , Sistem Ifomrasi Manajemen dapat terdiri atas komponen berikut:

(30)

1. Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras dalam sistem informasi manajemen meliputi piranti-piranti yang digunakan oleh sistem komputer untuk masukan dan keluaran ( input/output device), memory, modem, pengolah, dan lainya.

2. Perangkat Lunak( software)

Perangkat lunak dalam sistem informasi manajemen adalah berupa program komputer yang meliputi sistem operasi ,bahasa program , dan program-program apllikasi. Istilah perangkat lunak merujuk pada program-program komputer beserta petunjuk-petunjuk pendukungnya . yang disebut sebagai program komputer adalah instruksi-instruksi yang dapat dibaca oleh mesin yang memerintahkan bagian-bagian perangkat keras sistem Informasi Manajemen berbasis komputer untuk berfungsi sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat dari data yang tersedia .

3. Berkas (file)

Berkas merupakan sekumpulan data yang disimpan dengan cara-cara tertentu sehingga dapat digunakan kembali dengan mudah dan cepat membentuk suatu berkas dimana data adalah fakta-fakta yang akan dibuat menjadi informasi yang bermanfaat , data tersebut kemudian diklasifikasikan

(31)

,dimodifikasi atau diolah oleh program-program supaya dapat menjadi informasi yang tepat guna,tepat waktu dan akurat.

4. Prosedur (Procedur)

Prosedur meliputi prosedur pengoperasian untuk sistem informasi manajemen , manual dan dokumen-dokumen yang memuat aturan-aturan yang berhubugan dengan sistem informasi dan lainya. Prosedur merupakan peraturan- peraturan yang menentukan operasi sistem komputer

5. Manusia (brainware)

Setiap Sistem Iformasi Manajemen yang berbasis komputer harus memperhatikan unsur manusia supaya sistem yang diciptakan bermanfaat . Manusia merupakan penentu keberhasilan suatu Sistem Informasi Manajemen dan manusialah yang akan memanfaatkan informasi yang akan dihasilkan oleh Sistem Informasi Manajemen . Manusia yang terlibat dalam sistem informasi manajemen meliputi operator programmer , system analyst , manajer sistem informasi , manajer pada tingkat operasional , manajer pada tingkat manajerial , manajer pada tingkat strategis , teknisi , serta individu lain yang terlibat di dalamanya (Sutanta 2003:23).

1.5.2 Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) 1.5.2.1 Rumah Sakit

Rumah sakit adalah suatu organisasi yang kompleks , menggunakan gabungan alat ilmiah khusus dan rumit , dan difungsikan

(32)

oleh berbagai kesatuan personel terlatih dan terdidik dalam menghadapi dan menangani masalah medik modern , yang semuanya terikat bersama- sama dalam maksud yang sama , untuk pemulihan dan pemeliharaan kesehatan yang baik ( Siregar 2004:8). Sedangkan menurut undang- undang No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit , Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi- tingginya.

Menurut undang-undang No.44 tahun 2009 tentang Rumah sakit , rumah sakit memiliki fungsi sebagai berikut :

1. penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit

2. pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis 3. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam

rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan 4. penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi

bidang kesehatan dalamrangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan

Setiap Rumah Sakit mempunyai kewajiban:

(33)

1. memberikan informasi yang benar tentang pelayanan Rumah Sakit kepada masyarakat

2. memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi, dan efektif dengan

mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit

3. memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan kemampuan pelayanannya

4. berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan pada bencana, sesuai dengan kemampuan pelayanannya

5. menyediakan sarana dan pelaya nan bagi masyarakat tidak mampu atau miskin

6. melaksanakan fungsi sosial antara lain dengan memberikan fasilitas pelayanan pasien tidak mampu/miskin, pelayanan gawat darurat tanpa uang muka, ambulan gratis, pelayanan korban bencana dan kejadian luar biasa, atau bakti sosial bagi misi kemanusiaan

7. membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit sebagai acuan dalam melayani pasien

8. menyelenggarakan rekam medis

9. menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak antara lain sarana ibadah, parkir, ruang tunggu, sarana untuk orang cacat, wanita menyusui, anak-anak, lanjut usia

10. melaksanakan sistem rujukan

(34)

11. menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika serta peraturan perundang-undangan

12. memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai hak dan kewajiban pasien

13. menghormati dan melindungi hak-hak pasien 14. melaksanakan etika Rumah Sakit

15. memiliki sistem pencegahan kecelakaan dan penanggulangan bencana 16. melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan baik secara

regional maupun nasional

17. membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran atau kedokteran gigi dan tenaga kesehatan lainnya

18. menyusun dan melaksanakan peraturan internal Rumah Sakit (hospital by laws)

19. melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua petugas Rumah Sakit dalam melaksanakan tugas

20. memberlakukan seluruh lingkungan rumah sakit sebagai kawasan tanpa rokok.

1.5.2.2 Sistem Informasi Rumah Sakit

Sistem informasi rumah sakit ( SIRS) adalah suatu proses pengumpulan,pengelolaan dan penyajian data rumah sakit se-Indonesia . sistem informasi ini mencakup semua rumah sakit umum maupun khusus , baik yang dikelola secara privat sebagaimana diatur dalam undnag-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit .

(35)

Menurut peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.1171/MENKES/PER/VI/2011 Tentang Sistem Informasi Rumah sakit menyatakan Sistem Informasi adalah suatu proses pengumpulan, pengelolaan , dan penyajian data rumah sakit .

1.5.2.3 Sistem Informasi Manajemen Rumah sakit

Menurut Permen No .82 Pasal 1 Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit atau SIMRS adalah suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses pelayanan Rumah Sakit dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat dan akurat, dan merupakan bagian dari Sistem Informasi Kesehatan. Dimana Sistem Informasi kesehatan Menurut PP No. 46 tahun 2014 tentang sistem informasi kesehatan adalah seperangkat tatanan yang meliputi data, informasi, indikator, prosedur, teknologi, perangkat, dan sumber daya manusia yang saling berkaitan dan dikelola secara terpadu untuk mengarahkan tindakan atau keputusan yang berguna dalam mendukung pembangunan kesehatan.

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit atau SIMRS adalah suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses pelayanan Rumah Sakit dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat dan akurat, dan merupakan bagian dari Sistem Informasi Kesehatan.

(36)

Manfaat penerapan sistem informasi manajemen rumah sakit adalah :

1. Meningkatkan mutu pelayanan medis di rumah sakit

2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam rangka pengelolaan rumah sakit

3. Mengembangkan dan memperbaiki sistem yang telah ada sehingga memberikan suatu nilai tambah bagi manajemen

4. Proses-proses manajemen di rumah sakit bisa terintegrasi antara satu bagian dengan bagian lainnya.

5. Data riwayat penyakit dan perawatan pasien (medical record) bisa dikelola dan dipanggil dengan cepat.

6. Memudahkan proses budgeting dan pengendalian realisasinya.

7. Memudahkan penyusunan rencana cash-flow dan pengendalian arus kas maupun bank.

8. Pengendalian stok obat dan alat kesehatan (alkes) pada multi gudang (multi apotek) bisa dilakukan dengan lebih mudah karena perkembangan posisi stok bisa diketahui setiap saat.

9. Menjaga konsistensi data (data consistency) karena menggunaan data bersama (data sharing) baik data master (database pasien, dokter, perawat, karyawan dan obat) maupun data transaksi.

10. Pemanfaatan data keluaran / output dari suatu modul oleh modul lain (sebagai masukan / input) sehingga bisa dihindari adanya redundansi proses antar bagian.

(37)

11. Memberikan kemudahan dalam pembuatan laporan di semua unit secara cepat dan akurat.

12. Penagihan kepada pasien bisa dibuat dalam sebuah single billing statement untuk semua jasa perawatan yang telah diterima pasien.

13. Proses cetak nota pembayaran, kuitansi, surat menyurat bisa dilakukan dengan mudah.

14. Resiko keterlambatan pembayaran atau penagihan hutang piutang bisa diantisipasi.

15. Efisiensi waktu untuk proses entri data (entry time) karena hanya cukup dilakukan sekali.

16. Efisiensi kerja karyawan menjadi meningkat karena beberapa proses rutin seperti pembuatan laporan atau perhitungan-perhitungan dilakukan secara otomatis dan cepat.

Guna menunjang terlaksananya penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang benar dan sesuai kebutuhan maka di perlukan beberapa komponen pendukung seperti

1. Software (Sistem Informasi Manajeman Rumah Sakit)

2. Hardware (perangkat Keras berupa komputer, printer dan lainnya) 3. Networking (jaringan LAN, wireless dan lainnya)

4. SOP (Standard Operating Procedure)

5. Komitmen (komitmen semua unit / departemen / instalasi yang terkait untuk sama-sama mejalankan sistem karena sistem tidak akan berjalan tanpa di-input)

(38)

6. SDM (sumberdaya manusia adalah faktor utama suksesnya sebuah sistem dimana data di-input dan diproses melalui tenaga SDM tersebut)

1.5.3 Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatana adalah setiap upaya yang di selenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan , mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan , keluarga, kelompok dan masyarakat (Akbar 2014 :215) .

Syarat pokok pelayanan kesehatan Menurut Akbar adalah

1. tersedia dan berkesinambungan artinya semua jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat tidak sulit ditemukan , serta keberadaanya dalam masyarakat adalah ada pada setiap saat dibutuhkan .

2. Dapat diteriman dan wajar artinya pelayanan kesehatan tersebut tidak bertentangan dengan keyakinan dan kepercayaan masyarakat.

3. Mudah dicapai , artinya tercapai dari lokasi , pengaturan distribusi sarana tidak terlalu terkonsentrasi di daerah perkotaan saja .

4. Mudah dijangkau artinya terjangkau dari sudut biaya , disesuakian dengan kemampuan ekonomi masyarakat

5. Bermutu , artinya menunjukan pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan , dapat memuaskan para pemakai jasa, dan tata cara penyelenggaraan sesuai dengan kode etik serta standart yang telah di tetapkan.

Menurut Zeithalm dkk (Boediono, 2003:114) ada lima dimensi yang dapat

(39)

1. Bukti Langsung (Tangibles),

Bukti Langsung meliputi fasilitas fisik, pegawai, perlengkapan dan sarana komunikasi. Fasilitas fisik yang dimaksud disini adalah seperti gedung perkantoran, ruang tunggu untuk pelanggan, telepon, komputer dan lain- lain.

2. Daya tanggap (Responsiveness)

Daya tanggap merupakan suatu karakteristik kecocokan dalam pelayanan manusia, yakni keinginan para staf untuk membantu masyarakat dan memberikan pelayanan dengan tanggapan. Keinginan itu seperti kemauan aparat birokrasi untuk memberikan informasi-informasi yang terkait dengan waktu pelayanan, syarat-syarat program langsung.

3. Keandalan (Reability)

Kenandalan yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang menyajikan dengan segera dan memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan dan kecakapan aparat birokrasi dalam mengerjakan tugas-tugas yang dibebankan dan menjadi kewajibannya dengan cepat sesuai waktu yang dijanjikannya.

4. Jaminan (Assurance),

Jaminan yaitu mencakup kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang miliki para staf, bebas dari bahaya, resiko atau keraguan.

Yaitu seperti kepastian yang diberikan aparat birokrasi untuk membuat masyarakat pengguna jasa merasa yakin bahwa tugas yang dilaksanakannya akan bebas dari kesalahan.

5. Empati (Emphaty)

(40)

Empati yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungankomunikasi yang baik dan memahami kebutuhan para pelanggan. Hal seperti inibagaimana aparat birokrasi menciptakan komunikasi eksternal untukmeningkatkan kualitas pelayanannya.

1.6 Defenisi Konsep

Menurut singarimbun (2012: 17) Konsep adalah unsur penelitian yang terpenting dan merupakan defenisi yang diapakai oleh para peneliti untuk menggambarkan secara abstrak suatu fenomenon alami. Konsep merupakan unsur penelitian yang penting untuk menggambarkan secara tepat fenomena yang akan di teliti sehingga dapat mendapatkan batasan yang jelas . Untuk mendapatkan batasan yang jelas dalam penelitian ini, adapun konsep yang digunakan adalah :

1. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan , berkumpul bersama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk melakukan sasaran-sasaran tertentu ( Hutahean, 2014:2).

2. Sistem Informasi Manajemen adalah sistem informasi pendukung manajemen yang menghasilkan laporan , tampilan , dan respon yang telah dispesifikasi , secara periodik , khusus berdasarkan permintaan dengan berbasis kompute dan pelaporan wajib ( J O’Brien dalam Indrayani 2009:2).

3. Pelayanan kesehatan adalah upaya yang di laksanakan guna untuk memelihara , meningkatkan mencegah dan memulihkan kesehatan .

(41)

1.7 Defenisi Operasional

Defenisi operasional adalah unsur yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur Variabel melalui indikator-indikatornya . Defenisi operasional adalah salah satu unsur yang sangat membantu komunikasi antar peneliti , yang merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu variabel diukur (Singarimbun, 2009:23). Oleh sebab itu , defenisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sistem adalah sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau subsistem yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk suatu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan . Ada tiga fungsi dasar dalam sistem yang berinteraksi .

1. Input

Merupakan bagian dari sistem yang menerima data masukan yang digunakan sebagai komponen penggerak atau menangkap data dimana sistem dioperasikan atau dimasukan berupa dokumen-dokumen dasar . Input atau masukan terdiri dari :

a. Berbagai pelayanan administratif dan pelaporan yang akan secara otomatis tersimpan di dalam database dalam suatu susunan sistem pengarsipan.

b. Pasien

c. Sarana, prasana d. Dokter

e. Peralatan

(42)

2. Proses

Merupakan Komponen dalam sistem yang melakukan pengolahan input untuk mendapatkan hasil yang dibutuhkan . Proses yang dimaksud adalah seperti Pelayanan Medik.

3. Output

Merupakan komponen hasil akhir yang dioperasikan sebelumnya dalam suatu sistem , sistem pengambilan keputusan .

Output dapat terdiri dari : a. kepuasan pasien

b. Rincian pelaporan yang sudah disesuaikan dengan berbagai jenis kegiatan di dalam rumah sakit

c. Dapat berupa saran

2. Pelayanan Kesehatan masyarakat adalah upaya yang dilakukan atau diselenggarakan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit . Adapun indikator-inditaor mutu pelaynanan adalah

a. Bukti Langsung .

Bukti langsung, merupakan penampakan bentuk fisik produk pelayanan atau keberadaan peralatan, informasi yang di dapat dan fasilitas fasilitas yang tersedia di Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi .

b. Keandalan (Reability)

(43)

masyarakat sehingga pelayanan tersebut respon dalam memberikan solusi dari setiap keluhan masyarakat tersebut.

c. Jaminan (Assurance)

Jaminan merupakan informasi yang jelas dan dimengerti kemampuan pegawai atas setiap informasi yang telah diberikan terhadap masyarakat yang berobat di Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi . d. Empati (Emphaty)

Empati dapat berupa daya adaptasi dan toleransi yang merupakan kemampuan pegawai di Rumah Sakit Efarina Etaham terhadap ekonomis, Kemudahan dan kenyaman kepada masyarakat.

1.8 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan ini ditulis dalam enam bab, yang terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, definisi konsep, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini memuat kerangak teori, temuan berdasarkan penelitian terdahulu, definisi konsep serta defisni operasional.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini terdiri dari bentuk penelitian, lokasi penelitian, informan penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

(44)

Bab ini berisikan gambaran umum mengenai karakteristik lokasi penelitian.

BAB V PENYAJIAN HASIL PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang hasil data – data yang diperoleh di lapangan.

BAB VI ANALISIS DATA

Bab ini merupakan tempat melakukan analisis data yang diperoleh saat penelitian dan memberikan interpretasi atas permasalahan yang diajukan.

BAB VII PENUTUP

(45)

BAB II

METODE PENELITIAN

2.1 Bentuk Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dengan menggunakan metode deskriptif merupakan penelitian yang memberikan gejala, fakta dan kejadian secara akurat dan sistematis . Menurut Creswell (2008) dalam Semiawan (2010:7) Penelitian kualitatif dapat didefenisikan sebagai suatu pendekatan atau penelusuran untuk mengeksplorasi atau memahami suatu gejala sentral .

2.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi Kabupaten karo provinsi Sumatera Utara

2.3 Informasi Penelitian

Dalam penelitian kualitatif , tidak menggunakan istilah populasi ataupun sampel. Informan penelitian adalah subjek yang memahami informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian. Adapun informan yang menjadi objek penelitian ini dibedakan atas dua jenis yaitu informan kunci dan informan utama .

1. Informan kunci ( key informan ) adalah mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang dipelukan dalam penelitian ini .

2. Informan utama adalah mereka yang terlibat secara langsung dalam interaksi sosial yang diteliti .

(46)

Dalam penelitian ini , peneliti menggunakan informan kunci dan informan utama sebagai berikut :

1. Dalam penelitian ini adapun yang menjadi informan kunci adalah General Manager Rumah sakit Efarina Etaham Berastagi.

2. Sedangkan yang menjadi informan utama adalah :

a. Manager Pelayanan dan Penunjang Medis Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi Kabupaten Karo

b. Kepala unit Rekam medis dan pendaftaran di Rumah Sakit Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi Kabupaten Karo c. Kepala Pengendali SIM RS di Rumah Sakit Rumah Sakit

Efarina Etaham Berastagi Kabupaten Karo.

d. Staf di Rumah Sakit Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi Kabupaten Karo.

3. Informan tambahan merupakan mereka yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti yaitu pasien rawat inap yang ada di Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi Kab.Karo.

2.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data pada penelitian ini berupa data primer dan data sekunder .

1. Data primer adalah data yang diambil daari sumber data primer atau sumber pertama dilapangan. Pengumpulan data primer dilakukan dengan instrument sebagai berikut :

(47)

a. Metode Wawancara yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa mengunnakan pedoman wawancara.

b. Observasi yaitu pengamatan mendalam secara langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan . melalui observasi peneliti dapat melihat pandangan mengenai apa yang sebenarnya dilakukan dan melihat langsung keterkaitan dan kemudian mencatat gejala-gejala yang ditemukan .

2. Teknik pengumpulan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder

a. Penelitian Kepustakaan , yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan literature seperti buku , karya ilmiah, laporan penelitian , dan sumber-sumber bacaan lainya .

b. Studi dokumentasi , yaitu pengumpulan data yang menggnakan catatan-catatan dan rekam video yang ada di lokasi penelitian atau pada sumber-sumber lain yang terkait dengan obyek penelitian .

2.5 Teknik Analisis Data

Menurut Miles dan haberman dalam Sugiono(2005) terdapat beberapa langkah yang harus di lalui dalam melakukan analisis yaitu :

1. Reduksi Data

(48)

Dilakukan dengan merangkum dan memfokuskan hal-hal yang penting tentang penelitian dengan mencari tema dengan pola hingga memberikan gambaran yang lebih jelas serta mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data .

2. Penyajian Data

Menguji data dalam penelitian dengan teks yang bersifat naratif sehingga memydahkan peneliti memahami apa yang terjadi , merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.

3. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat pada tahap pengumpulan data berikutnya.

(49)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1 Sejarah singkat Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi Kabupaten Karo Sumatera Utara

Pada tanggal 11 april 2003 seorang perwira muda polisi militer yang pada saat itu menjabat sebagai Komandan Polisi Militer di Purwakarta mendirikan sebuah Balai Asuhan Keperawatan yang Berbaan Hukum Yayasan Etaham dengan Ijin Yayasan No.02/Y-E/IV/2003 pada Tanggal 14 april 2003 . Balai asuhan keperawatan 24 jam ini berdiri di atas tanah seluas 770m2.

Pada tanggal 14 Oktober 2003 Balai Asuhan Keperawatan mendapatkan ijin perubahan menjadi klinik ETAHAM dan penambahan bangunan sertamempunyai ruang perawatan dengan kapsitas 25 tempat tidur . Pada tanggal 7 Mei 2004 , Balai Asuhan Keperawatan mendapat ijin menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak , Pendiri tetap mengembangkan Rumah Sakit tersebut dengan menambahkan luas tanah 1800m2.

Tahun 2004 akhir , Pendiri berhasil membebaskan tanah seluas 10.000m2 dan sekaligus membangun gedung 4 lantai dan menambah kapasitas peralatan yang modern serta menambah jumlah tempat tidur menjadi 250 TT .Pada tahun 2005 , Yayasan Efarina berubah menjadi PT.Efarina Etaham dan sekaligus Balai Rumah Sakit Ibu dan Anak dijadikan menjadi Rumah Sakit Efarina Etaham sekaligus meningkatkan pelayanan yang berkualitas melalui peningkatan sumber daya manusia dan dokter spesialis.

Seiring berjalanya operasional Rumah Sakit tersebut sehingga mendapatkan penetapan Rumah Sakit kelas B dan terakreditasi melalui

(50)

Menteri Kesehatan Republik Indonesia . Pada tanggal 23 September 2008 , Pendiri berhasil mengkuisisi Rumah Sakit . Satya Insani di Jalan Lintas Sumatera , kec.Pangkalan Kerinci , Kabupaten Pelalawan , Provinsi Riau , menjadi Rumah Sakit Efarina dan sekaligus memperluas bangunan dan penambahan tempat tidur serta peralatan yang canggih yang sekarang telah memiliki kapasitas 180 TT dan dibangun di atas tanah seluas 60.000 m2.

Seiring dengan perkembangan dan kemajuan Rumah Sakit tersebut , Pendiri tetap ingin menambah memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh masyarakat khususnya masyarakat kab.Karo , maka pendiri berhasil di atas tanah 1,5 Ha di Jalan Jamin Ginting , Berastagi , Desa raya , Kabupaten Karo , Sumatera Utara dengan Peralatan yang canggih dan mempunyai kapasitas 215 TT dan mulai beroperasi pada Desember 2008.

3.2 Letak Geografis Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi Kabupaten Karo Sumatera Utara

Rumah Sakit Efarina Etaham Beralamat di Jl. Jamin Ginting No.1 Desa Raya Berastagi Kabupaten Karo , Sumatera Utara. Rumah Sakit Efarina Etaham berdiri di atas lahan dengan luas tanah 1,5 Ha .

3.3 Visi , Misi dan Motto Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi Kabupaten Karo Sumatera Utara

Rumah Sakit Sakit Efarina Etaham Berastagi merupakan RumahSakit yang melakukan Pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat dengan visi yaitu : “Menjadi Rumah Sakit swasta yang mengutamakan pelayanan keseluruhan yang bermutu dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat”

(51)

seluruh lapisan masyarakat dan meningkatkan Sumber Daya Manusia yang lebih berkualitas dalam rangka mendukung pelayanan”. Selain visi dan Misi Rumah sakit Efarina Etaham Berastagi juga memiliki motto yaitu : Pelayana merupakan suatu kebahagiaan dalam kehidupan kami .

3.4 Struktur Organisasi Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi Kabupaten Karo Sumatera Utara

Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi merupakan yayasan dari PT.

Efarina Etaham yang didirikan Oleh DR.JR.Saragih SH,MM dan ditanggung jawabi oleh direktur utama . Susunan Organisasi Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi yaitu terdiri dari :

1. Direktur Rumah Sakit

2. Wakil Direktur Rumah Sakit 3. Sistem informasi Manajemen 4. Satuan Pengawas internal 5. Tata Usaha

6. Komite Medik 7. Komite Keperawatan 8. Kelompok Staf Medis 9. Case Manager

10. Dep. Pelayanan Medis 11. Dep. Penunjang Medis 12. Dep.Keperawatan 13. Dep .Keuangan 14. Dep.Umum dan SDM

(52)

Struktur Organisasi Rumah Sakit Efarina Etaham

DIREKTUR

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SATUAN KEPEGAWAIAN INTENAL

TATA USAHA KOMITE MEDIK KOMITE

KEPERAWATAN

KELOMPOK STAF MEDIS

TIM PPI TIM MUTU DAN KPRS

TIM PONEK TIM TB-DOTS TIM FARMASI DAN TERAPI TIM ETIK-MEDIKO LEGAL

TIM RM TIM PKRS

TIM K3RS

TIM PENDIDIKAN DANPELATIHAN

CASE MANAGER

DEP.PELAYANAN MEDIS

INSTALISASI GAWAT DARURAT UNITI RAWAT JALAN

UNIT KAMAR

DEP.PENUNJANG MEDIS

UNIT LAB DAN PELAYANAN DARAH

UNIT RADIOLOGI UNIT FARMASI DAN

G.FARMASI

DEP. KEPERAWATAN

UNIT RI.ANGGREK UNIT RI.KENANGA

UNIT RI PURWAKARTA UNIT RI.MAWAR

DEP. KEUANGAN UNIT KASIR UNIT AKUNTANSI UNIT PIUTANG UNIT CASE-MIX

DEP.UMUM DAN SDM

UNIT SDM

UNIT PEMELIHARAAN SARANA

UNIT PAYROLL UNIT UMUM SUB UNIT LOUNDRY

(53)

3.5 Jenis Pelayanan

Dalam operasionalnya Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi memiliki Fasilitas Pelayanan dan Sarana Penunjang seperti :

1. Fasilitas Pelayanan dan Sarana Penunjang 2. Dokter Umum dan gigi

3. Dokter Spesialis dan Spesialis gigi 4. IGD 24 jam

Dilengkapi dengan 7 tempat tidur pemeriksaan , Ruang bedah minor obgyn emergency , dan isolasi, serta dilengkapi dengan alat-alat pemerikasaan csnggih seperti DC Shock , EKG Monitor, Sentral Oksigen, Ambulence dengan fasilitas gawat Darurat

5. Ruang Operasi

Terdiri dari 2 unit ruang operasi , ruang Resusitasi post operasi dengan 7 tempat tidur , ruang instrument , ruang dokter dan perawat.

6. ICU/PICU

Memiliki kapasitas tempat tidur , masing-masing dilengkapi bed side panel (oksigen,suction, lampu), bed side monitor , respirator/ventilator, DC Shock , Infus pump, Syring Pump , kasur penghangat dll.

7. NICU

Dilengkapi bed side panel (oksigen, suction, dan lampu) , monitor , incubator, pediatric respirator, baby blanket /blue lamp.

8. Perinatologi

Terdiri dari 20 unit box bayi, 3 alat blue light, 1 baby warmer, 2 termobox, alat monitor dll

(54)

9. Unit Bersalin (VK)

Terdiri dari 2 ruang tindakan /bersalindan ruang observasi dengan alat kesehatan seperti set partus ,suction, ekstraksi vakum ,set kuretase dll 10. Rawat Inap (President suite,VIP, kelas 1,2,3)

Rawat inap terdiri atas beberapa ruangan dengan kapasitas tempat tidur yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.1 : Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Efarin Etaham

NO URAIAN JUMLAH

RUANGAN

KAPASITAS TT

NAMA RUANGAN

1 RUANG SUPER

VIP

1 1 GREEN HILL

2 RUANG VIP 7 1 KARYAWISATA

1 PONDOK INDAH

1 SUMBUL

1 KEMANG

1 J.CITY

1 JAKARTA

3 RUANG KELAS 1 6 2 TERATAI

2 CIMAHI

2 CIREBON

2 CIAMIS

2 CIKAMPEK

(55)

4 RUANG KELAS 2 6 4 ANJANG SANA

4 PURWAKARTA

4 LAU JULU

4 KUTAMBARU

4 HAPOLTAKAN

4 BERASTAGI

5 RUANG KELAS 3 21 6 CIWARENG

6 KERINCI

6 SIMALUNGUN

6 PELALAWAN

6 RAYA

6 REGENCY

6 KENANGA

PANAROMA CITRA MUNTHE KUTACANE SIMPANG EMPAT KABANJAHE SERIBU DOLOK JUHAR

TANAH KARO NAMAN TERAN

(56)

TIGA BINANGA BOGOR

MEDAN BARUS JAHE Sumber Data : Hasil Penelitian Rumah Sakit Efarina Etaham 2017

11. Poliklinik Rawat Jalan

Pelayanan Rawat Jalan teridiri dari 1. Poliklinik Umum

2. Poliklinik gigi

3. Poliklinik dokter Spesialis a. Penyakit Dalam

b. Kebidanan dan kandungan c. Kesehatan Anak

d. Bedah umum e. Bedah ortopedi f. Bedah syaraf g. Bedah urologi h. Kulit dan kelamin i. Neurologi

j. Kesehatan jiwa k. Paru

l. THT m. Mata

(57)

12. Instalisasi Farmasi 13. Laboratorium

Alat penunjang diagnostik dalam mendukuna para dokter spesialis menegakan diagnosa penyakit dengan sistem komputerisasi . Alat pemeriksaan Hematologi lengkap , kimia darah , urine feces , Penyimpanan darah dll

14. Radiologi (CT-Scan, Rontgen,USG)

Alat penunjang diagnostik yang dilakukan oleh ahli radiologi dalam mendukung para dokter spesialis menegakan diagnosa penyakit dengan sistem komuterisasi , sehingga hasil lebih cepat dan tepat.

15. UKG ,Treadmill,Echocardiography 16. Fisioterapi

Dilengkapi dengan alat-alat seperti IRR, MWD, Electrical Stimulation, TENS, Ultrasound, Traksi , Inhalasi/ Nebulizer, Exercise, Manual Therapy, Walking Exercise.

17. Endoskopi /Nasoendoskopi/Bronkoskopi 18. Instalasi Gizi

19. Instalisasi gizi dilengkapi dengan dapur , ruang penyimpanan makanan basah , kering, ruang cuci alat makan dingin dan panas dll

20. Laundry

21. Ruang Pemulasaraan 22. Ambulance

(58)

3.6 Tenaga kesehatan di Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi Kabupaten Karo Sumatera Utara

Tenaga kesehatan keperawatan yang berada di Rumah Sakit Efarina Etaham terdiri dari 106 orang , yaitu Kepala unit terdiri dari 10 orang , Sterialisassi 1 orang, Ruang ICU 7 orang , NICU terdiri dari 5 orang , Kamar Operasi 10 orang , Beraslin 7 orang , Perinatologi teridiri dari 7 orang , VIP terdiri dari terdiri dari 7 orang , Rawat inap Mawar terdiri dari 9 orang , Rawat inap kenanga terdiri dari 9 orang , Rawat Jalan terdiri dari 8 orang , IGD terdiri dari 10 orang , Rawat Inap Anggrek terdiri dari 12 orang , Komite IPCN terdiri dari 1 orang , komite diklat terdiri dari 1 orang , administrasi keperawatan terdiri dari 1 orang , manager keperawatan terdiri dari 1 orang .

(59)

BAB IV

PENYAJIAN DATA

Bab ini berisikan data yang telah dikumpulkan selama penelitian yaitu mengenai Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) Dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat pada Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi Kabupaten Karo Sumatera Utara . Data dalam penelitian ini akan dibagi menjadi dua bagian yaitu Data primer dan Data Sekunder , pengumpulan Data Primer di lakukan di lapangan dengan cara melakukan wawacara dengan beberapa informan penelitian dan juga melakukan observasi atau pengamatan langsung di lapangan . Sedangkan pengumpulan data sekunder dilakukan dengan melakukan pengumpulan berbagai dokumen-dokumen yang berkaitan dengan Penerapan sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) Dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat.

4.1 Pelaksanaan Wawancara

Pelaksanaan wawancara dilakukan di Rumah Sakit Efarina Etaham yang beralamat di Jl.Jamin Ginting No.1 Desa Raya Berastagi Kabupaten Karo, Sumatera Uatara, yang merupakan tempat penelitian ini berlangsung. Wawancara ini dilakukan kepada beberapa Pegawai di Rumah Sakit Efarina yang lebih memahami dengan baik terkait dengan Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit dalam meningkatkan Pelayanan Masyarakat.

Dalam melakukan wawancara, peneliti menggunakan tipe wawancara berstruktur. Dimana sebelum memulai wawancara penulis terlebih dahulu

(60)

disusun disesuaikan dengan variabel-variabel dalam penelitian ini. Namun dalam pelaksanaannya tidak menutup kemungkinan munculnya pertanyaan-pertanyaan baru yang dapat menggali informasi lebih dalam dari para informan.

4.2 Karakteristik Informan

Karakteristik informan dalam penelitian tentang Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti di lapangan , maka jumlah informan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 6 orang, yang dianggap memahami dan mengetahui secara jelas terkait tentang Penerapan Sistem Infromasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) dalam Meningkatkan Pelayanan Masayarakat, adapun karakteristik informan dalam penelitian ini berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat di tabel berikut :

Tabel 4.1 Karakteristik Informan Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jensi Kelamin Jumlah Presentase

1 Laki-Laki 8 66.7%

2 Perempuan 4 33.3%

3 Jumlah 12 100%

Sumber Data : Hasil Penelitian Rumah Sakit Efarina Etaham 2017

Berdasarkan tabel di atas , maka informan dalam penelitian ini lebih didominasi oleh laki-laki sebanyak 66.7% dimana informan Permpuan sebanyak

Gambar

Tabel 3.1 : Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Efarin Etaham
Tabel 4.1 Karakteristik Informan Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.2 Karakteristik Informan Berdasarkan Jabatan
Tabel 4.4 . Nama-Nama Informan Tambahan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Sejauhmana pengaruh penerapan sistem informasi manajemen terhadap pelayanan karyawan hotel kepada tamu hotel di Hotel

Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik dalam memberikan pelayanan kepada pasien telah mengunakan sistem informasi manajemen rumah sakit sejak tahun 2000 menggunakan akses

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah membuat sistem informasi berbasis komputer yaitu Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit di Klinik dan Rumah Bersalin

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang selanjutnya disingkat SIMRS adalah suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh

Dengan demikian penulis melakukan skripsi ini untuk membangun Sistem Informasi Manajemen Pada Rumah Sakit Khusus Paru- paru Palembang dengan tujuan untuk memudahkan pihak

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang selanjutnya disingkat SIMRS adalah suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh

Penelitian yang dilakukan pada rumah sakit di Depok oleh Titania (2012) dalam skripsinya yang berjudul evaluasi sistem informasi manajemen di bagian rawat jalan

Penulisan ini yang berjudul Sistem Informasi Manajemen Rumah Saki Welasasih Ambrawa ini membahas mengenai manajemen data pasien pada Rumah Sakit Welasasih dengan menggunakan