• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adapun sistematika penulisan ini ditulis dalam enam bab, yang terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, definisi konsep, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini memuat kerangak teori, temuan berdasarkan penelitian terdahulu, definisi konsep serta defisni operasional.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini terdiri dari bentuk penelitian, lokasi penelitian, informan penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Bab ini berisikan gambaran umum mengenai karakteristik lokasi penelitian.

BAB V PENYAJIAN HASIL PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang hasil data – data yang diperoleh di lapangan.

BAB VI ANALISIS DATA

Bab ini merupakan tempat melakukan analisis data yang diperoleh saat penelitian dan memberikan interpretasi atas permasalahan yang diajukan.

BAB VII PENUTUP

BAB II

METODE PENELITIAN

2.1 Bentuk Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dengan menggunakan metode deskriptif merupakan penelitian yang memberikan gejala, fakta dan kejadian secara akurat dan sistematis . Menurut Creswell (2008) dalam Semiawan (2010:7) Penelitian kualitatif dapat didefenisikan sebagai suatu pendekatan atau penelusuran untuk mengeksplorasi atau memahami suatu gejala sentral .

2.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi Kabupaten karo provinsi Sumatera Utara

2.3 Informasi Penelitian

Dalam penelitian kualitatif , tidak menggunakan istilah populasi ataupun sampel. Informan penelitian adalah subjek yang memahami informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian. Adapun informan yang menjadi objek penelitian ini dibedakan atas dua jenis yaitu informan kunci dan informan utama .

1. Informan kunci ( key informan ) adalah mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang dipelukan dalam penelitian ini .

2. Informan utama adalah mereka yang terlibat secara langsung dalam interaksi sosial yang diteliti .

Dalam penelitian ini , peneliti menggunakan informan kunci dan informan utama sebagai berikut :

1. Dalam penelitian ini adapun yang menjadi informan kunci adalah General Manager Rumah sakit Efarina Etaham Berastagi.

2. Sedangkan yang menjadi informan utama adalah :

a. Manager Pelayanan dan Penunjang Medis Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi Kabupaten Karo

b. Kepala unit Rekam medis dan pendaftaran di Rumah Sakit Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi Kabupaten Karo c. Kepala Pengendali SIM RS di Rumah Sakit Rumah Sakit

Efarina Etaham Berastagi Kabupaten Karo.

d. Staf di Rumah Sakit Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi Kabupaten Karo.

3. Informan tambahan merupakan mereka yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti yaitu pasien rawat inap yang ada di Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi Kab.Karo.

2.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data pada penelitian ini berupa data primer dan data sekunder .

1. Data primer adalah data yang diambil daari sumber data primer atau sumber pertama dilapangan. Pengumpulan data primer dilakukan dengan instrument sebagai berikut :

a. Metode Wawancara yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa mengunnakan pedoman wawancara.

b. Observasi yaitu pengamatan mendalam secara langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan . melalui observasi peneliti dapat melihat pandangan mengenai apa yang sebenarnya dilakukan dan melihat langsung keterkaitan dan kemudian mencatat gejala-gejala yang ditemukan .

2. Teknik pengumpulan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder

a. Penelitian Kepustakaan , yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan literature seperti buku , karya ilmiah, laporan penelitian , dan sumber-sumber bacaan lainya .

b. Studi dokumentasi , yaitu pengumpulan data yang menggnakan catatan-catatan dan rekam video yang ada di lokasi penelitian atau pada sumber-sumber lain yang terkait dengan obyek penelitian .

2.5 Teknik Analisis Data

Menurut Miles dan haberman dalam Sugiono(2005) terdapat beberapa langkah yang harus di lalui dalam melakukan analisis yaitu :

1. Reduksi Data

Dilakukan dengan merangkum dan memfokuskan hal-hal yang penting tentang penelitian dengan mencari tema dengan pola hingga memberikan gambaran yang lebih jelas serta mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data .

2. Penyajian Data

Menguji data dalam penelitian dengan teks yang bersifat naratif sehingga memydahkan peneliti memahami apa yang terjadi , merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.

3. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat pada tahap pengumpulan data berikutnya.

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1 Sejarah singkat Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi Kabupaten Karo Sumatera Utara

Pada tanggal 11 april 2003 seorang perwira muda polisi militer yang pada saat itu menjabat sebagai Komandan Polisi Militer di Purwakarta mendirikan sebuah Balai Asuhan Keperawatan yang Berbaan Hukum Yayasan Etaham dengan Ijin Yayasan No.02/Y-E/IV/2003 pada Tanggal 14 april 2003 . Balai asuhan keperawatan 24 jam ini berdiri di atas tanah seluas 770m2.

Pada tanggal 14 Oktober 2003 Balai Asuhan Keperawatan mendapatkan ijin perubahan menjadi klinik ETAHAM dan penambahan bangunan sertamempunyai ruang perawatan dengan kapsitas 25 tempat tidur . Pada tanggal 7 Mei 2004 , Balai Asuhan Keperawatan mendapat ijin menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak , Pendiri tetap mengembangkan Rumah Sakit tersebut dengan menambahkan luas tanah 1800m2.

Tahun 2004 akhir , Pendiri berhasil membebaskan tanah seluas 10.000m2 dan sekaligus membangun gedung 4 lantai dan menambah kapasitas peralatan yang modern serta menambah jumlah tempat tidur menjadi 250 TT .Pada tahun 2005 , Yayasan Efarina berubah menjadi PT.Efarina Etaham dan sekaligus Balai Rumah Sakit Ibu dan Anak dijadikan menjadi Rumah Sakit Efarina Etaham sekaligus meningkatkan pelayanan yang berkualitas melalui peningkatan sumber daya manusia dan dokter spesialis.

Seiring berjalanya operasional Rumah Sakit tersebut sehingga mendapatkan penetapan Rumah Sakit kelas B dan terakreditasi melalui

Menteri Kesehatan Republik Indonesia . Pada tanggal 23 September 2008 , Pendiri berhasil mengkuisisi Rumah Sakit . Satya Insani di Jalan Lintas Sumatera , kec.Pangkalan Kerinci , Kabupaten Pelalawan , Provinsi Riau , menjadi Rumah Sakit Efarina dan sekaligus memperluas bangunan dan penambahan tempat tidur serta peralatan yang canggih yang sekarang telah memiliki kapasitas 180 TT dan dibangun di atas tanah seluas 60.000 m2.

Seiring dengan perkembangan dan kemajuan Rumah Sakit tersebut , Pendiri tetap ingin menambah memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh masyarakat khususnya masyarakat kab.Karo , maka pendiri berhasil di atas tanah 1,5 Ha di Jalan Jamin Ginting , Berastagi , Desa raya , Kabupaten Karo , Sumatera Utara dengan Peralatan yang canggih dan mempunyai kapasitas 215 TT dan mulai beroperasi pada Desember 2008.

3.2 Letak Geografis Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi Kabupaten Karo Sumatera Utara

Rumah Sakit Efarina Etaham Beralamat di Jl. Jamin Ginting No.1 Desa Raya Berastagi Kabupaten Karo , Sumatera Utara. Rumah Sakit Efarina Etaham berdiri di atas lahan dengan luas tanah 1,5 Ha .

3.3 Visi , Misi dan Motto Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi Kabupaten Karo Sumatera Utara

Rumah Sakit Sakit Efarina Etaham Berastagi merupakan RumahSakit yang melakukan Pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat dengan visi yaitu : “Menjadi Rumah Sakit swasta yang mengutamakan pelayanan keseluruhan yang bermutu dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat”

seluruh lapisan masyarakat dan meningkatkan Sumber Daya Manusia yang lebih berkualitas dalam rangka mendukung pelayanan”. Selain visi dan Misi Rumah sakit Efarina Etaham Berastagi juga memiliki motto yaitu : Pelayana merupakan suatu kebahagiaan dalam kehidupan kami .

3.4 Struktur Organisasi Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi Kabupaten Karo Sumatera Utara

Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi merupakan yayasan dari PT.

Efarina Etaham yang didirikan Oleh DR.JR.Saragih SH,MM dan ditanggung jawabi oleh direktur utama . Susunan Organisasi Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi yaitu terdiri dari :

1. Direktur Rumah Sakit

2. Wakil Direktur Rumah Sakit 3. Sistem informasi Manajemen 4. Satuan Pengawas internal 5. Tata Usaha

6. Komite Medik 7. Komite Keperawatan 8. Kelompok Staf Medis 9. Case Manager

10. Dep. Pelayanan Medis 11. Dep. Penunjang Medis 12. Dep.Keperawatan 13. Dep .Keuangan 14. Dep.Umum dan SDM

Struktur Organisasi Rumah Sakit Efarina Etaham

TATA USAHA KOMITE MEDIK KOMITE

KEPERAWATAN TIM FARMASI DAN TERAPI TIM ETIK-MEDIKO LEGAL

TIM RM

3.5 Jenis Pelayanan

Dalam operasionalnya Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi memiliki Fasilitas Pelayanan dan Sarana Penunjang seperti :

1. Fasilitas Pelayanan dan Sarana Penunjang 2. Dokter Umum dan gigi

3. Dokter Spesialis dan Spesialis gigi 4. IGD 24 jam

Dilengkapi dengan 7 tempat tidur pemeriksaan , Ruang bedah minor obgyn emergency , dan isolasi, serta dilengkapi dengan alat-alat pemerikasaan csnggih seperti DC Shock , EKG Monitor, Sentral Oksigen, Ambulence dengan fasilitas gawat Darurat

5. Ruang Operasi

Terdiri dari 2 unit ruang operasi , ruang Resusitasi post operasi dengan 7 tempat tidur , ruang instrument , ruang dokter dan perawat.

6. ICU/PICU

Memiliki kapasitas tempat tidur , masing-masing dilengkapi bed side panel (oksigen,suction, lampu), bed side monitor , respirator/ventilator, DC Shock , Infus pump, Syring Pump , kasur penghangat dll.

7. NICU

Dilengkapi bed side panel (oksigen, suction, dan lampu) , monitor , incubator, pediatric respirator, baby blanket /blue lamp.

8. Perinatologi

Terdiri dari 20 unit box bayi, 3 alat blue light, 1 baby warmer, 2 termobox, alat monitor dll

9. Unit Bersalin (VK)

Terdiri dari 2 ruang tindakan /bersalindan ruang observasi dengan alat kesehatan seperti set partus ,suction, ekstraksi vakum ,set kuretase dll 10. Rawat Inap (President suite,VIP, kelas 1,2,3)

Rawat inap terdiri atas beberapa ruangan dengan kapasitas tempat tidur yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.1 : Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Efarin Etaham

NO URAIAN JUMLAH

RUANGAN

KAPASITAS TT

NAMA RUANGAN

1 RUANG SUPER

VIP

1 1 GREEN HILL

2 RUANG VIP 7 1 KARYAWISATA

1 PONDOK INDAH

1 SUMBUL

1 KEMANG

1 J.CITY

1 JAKARTA

3 RUANG KELAS 1 6 2 TERATAI

2 CIMAHI

2 CIREBON

2 CIAMIS

2 CIKAMPEK

4 RUANG KELAS 2 6 4 ANJANG SANA

4 PURWAKARTA

4 LAU JULU

4 KUTAMBARU

4 HAPOLTAKAN

4 BERASTAGI

5 RUANG KELAS 3 21 6 CIWARENG

6 KERINCI

6 SIMALUNGUN

6 PELALAWAN

6 RAYA

6 REGENCY

6 KENANGA

PANAROMA CITRA MUNTHE KUTACANE SIMPANG EMPAT KABANJAHE SERIBU DOLOK JUHAR

TANAH KARO NAMAN TERAN

TIGA BINANGA BOGOR

MEDAN BARUS JAHE Sumber Data : Hasil Penelitian Rumah Sakit Efarina Etaham 2017

11. Poliklinik Rawat Jalan

Pelayanan Rawat Jalan teridiri dari 1. Poliklinik Umum

2. Poliklinik gigi

3. Poliklinik dokter Spesialis a. Penyakit Dalam

b. Kebidanan dan kandungan c. Kesehatan Anak

d. Bedah umum e. Bedah ortopedi f. Bedah syaraf g. Bedah urologi h. Kulit dan kelamin i. Neurologi

j. Kesehatan jiwa k. Paru

l. THT m. Mata

12. Instalisasi Farmasi 13. Laboratorium

Alat penunjang diagnostik dalam mendukuna para dokter spesialis menegakan diagnosa penyakit dengan sistem komputerisasi . Alat pemeriksaan Hematologi lengkap , kimia darah , urine feces , Penyimpanan darah dll

14. Radiologi (CT-Scan, Rontgen,USG)

Alat penunjang diagnostik yang dilakukan oleh ahli radiologi dalam mendukung para dokter spesialis menegakan diagnosa penyakit dengan sistem komuterisasi , sehingga hasil lebih cepat dan tepat.

15. UKG ,Treadmill,Echocardiography 16. Fisioterapi

Dilengkapi dengan alat-alat seperti IRR, MWD, Electrical Stimulation, TENS, Ultrasound, Traksi , Inhalasi/ Nebulizer, Exercise, Manual Therapy, Walking Exercise.

17. Endoskopi /Nasoendoskopi/Bronkoskopi 18. Instalasi Gizi

19. Instalisasi gizi dilengkapi dengan dapur , ruang penyimpanan makanan basah , kering, ruang cuci alat makan dingin dan panas dll

20. Laundry

21. Ruang Pemulasaraan 22. Ambulance

3.6 Tenaga kesehatan di Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi Kabupaten Karo Sumatera Utara

Tenaga kesehatan keperawatan yang berada di Rumah Sakit Efarina Etaham terdiri dari 106 orang , yaitu Kepala unit terdiri dari 10 orang , Sterialisassi 1 orang, Ruang ICU 7 orang , NICU terdiri dari 5 orang , Kamar Operasi 10 orang , Beraslin 7 orang , Perinatologi teridiri dari 7 orang , VIP terdiri dari terdiri dari 7 orang , Rawat inap Mawar terdiri dari 9 orang , Rawat inap kenanga terdiri dari 9 orang , Rawat Jalan terdiri dari 8 orang , IGD terdiri dari 10 orang , Rawat Inap Anggrek terdiri dari 12 orang , Komite IPCN terdiri dari 1 orang , komite diklat terdiri dari 1 orang , administrasi keperawatan terdiri dari 1 orang , manager keperawatan terdiri dari 1 orang .

BAB IV

PENYAJIAN DATA

Bab ini berisikan data yang telah dikumpulkan selama penelitian yaitu mengenai Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) Dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat pada Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi Kabupaten Karo Sumatera Utara . Data dalam penelitian ini akan dibagi menjadi dua bagian yaitu Data primer dan Data Sekunder , pengumpulan Data Primer di lakukan di lapangan dengan cara melakukan wawacara dengan beberapa informan penelitian dan juga melakukan observasi atau pengamatan langsung di lapangan . Sedangkan pengumpulan data sekunder dilakukan dengan melakukan pengumpulan berbagai dokumen-dokumen yang berkaitan dengan Penerapan sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) Dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat.

4.1 Pelaksanaan Wawancara

Pelaksanaan wawancara dilakukan di Rumah Sakit Efarina Etaham yang beralamat di Jl.Jamin Ginting No.1 Desa Raya Berastagi Kabupaten Karo, Sumatera Uatara, yang merupakan tempat penelitian ini berlangsung. Wawancara ini dilakukan kepada beberapa Pegawai di Rumah Sakit Efarina yang lebih memahami dengan baik terkait dengan Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit dalam meningkatkan Pelayanan Masyarakat.

Dalam melakukan wawancara, peneliti menggunakan tipe wawancara berstruktur. Dimana sebelum memulai wawancara penulis terlebih dahulu

disusun disesuaikan dengan variabel-variabel dalam penelitian ini. Namun dalam pelaksanaannya tidak menutup kemungkinan munculnya pertanyaan-pertanyaan baru yang dapat menggali informasi lebih dalam dari para informan.

4.2 Karakteristik Informan

Karakteristik informan dalam penelitian tentang Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti di lapangan , maka jumlah informan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 6 orang, yang dianggap memahami dan mengetahui secara jelas terkait tentang Penerapan Sistem Infromasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) dalam Meningkatkan Pelayanan Masayarakat, adapun karakteristik informan dalam penelitian ini berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat di tabel berikut :

Tabel 4.1 Karakteristik Informan Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jensi Kelamin Jumlah Presentase

1 Laki-Laki 8 66.7%

2 Perempuan 4 33.3%

3 Jumlah 12 100%

Sumber Data : Hasil Penelitian Rumah Sakit Efarina Etaham 2017

Berdasarkan tabel di atas , maka informan dalam penelitian ini lebih didominasi oleh laki-laki sebanyak 66.7% dimana informan Permpuan sebanyak

kelamin dan informan yang dimaksud adalah informan yang di anggap memahami terkait mengenai Judul yang di angkat dalam penelitian ini .

Selanjutnya penulis menyajikan data mengenai karakteristik informan berdasarkan jabatan , dalam hal ini penulis menerima keterangan dari informan sesuai dengan bidang atau jabatan mereka masing-masing . Adapun karakteristik Informan Berdasarkan Jabatanya dapat dilihat dari tabel di bawah ini :

Tabel 4.2 Karakteristik Informan Berdasarkan Jabatan

No Jabatan Jumlah Presentase

1 Manager Umum dan SDM 1 8.4%

2 Manager dan Kepala Unit 4 33.3%

3 Karyawan 3 25%

4 Pasien di Rumah Sakit Efarina Etaham 4 33.3%

5 Jumlah 12 100%

Sumber Data : Hasil Penelitian Rumah Sakit Efarina Etaham 2017

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa informan dalam penelitian ini berasal dari berbagai kalangan yang dianggap memahami secara jelas terkait dengan judul yang diangkat dalam penelitian ini. Berdasarkan klasifikasi informan dalam penelitian ini, maka informan dengan presentase terbanyak berasal dari 2 kalangan yaitu kalangan Manager dan Kepala unit dan juga pasien di Rumah Sakit Efarina Etaham denga presenatse sebanyak 33.3%. Hal ini dikarenakan manager dan kepala unit dan masyarakat sebagai Pengelola dan objek yang merasakan dampak dari penggunaan SIM RS terhadap pelayanan kesehatan yang di laksanakan di Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi.

Dalam menentukan informan, penulis menunjuk secara langsung informan yang terlibat dalam program tersebut dan untuk informan tambahan yaitu pasien yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah Pasien yang sedang melakukan pemeriksaan atau pengobatan di Rumah Sakit Efarina Etaham .

4.3 Hasil Wawancara

Metode wawancara yang dipilih oleh penulis adalah tipe wawancara berstruktur, dimana sebelum memulai wawancara terlebih dahulu penulis menyusun daftar pertanyaan yang diajukan. Namun, di dalam prosesnya sendiri tidak menutup kemungkinan akan munculnya pertanyaan-pertanyaan baru yang dapat menggali informasi lebih dalam dari para informan.

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) merupakan suatu sistem yang diciptakan untuk melaksanakan pengolahan data yang akan dimanfaatkan oleh suatu organisasi dimana informasi di masukan direkam , disimpan dan diproses untuk menghasilkan keluaran yang kemudian merupakan untuk tujuan operasi manajemen yang efisien yang mendukung fungsi operasi , manajemen, dan pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi. SIM RS diterapkan berdasarkan Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No.82 tahun 2013 tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit .

Di Rumah Sakit Efarina Etaham sendiri Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) yaitu untuk memudahkan sumber daya Manusia dalam mengelola berbagai berkas yang berupa berbagai informasi seperti data pasien dan rekam medis pasien untuk di masukan ke dalam sistem komputer

pihak tertentu. Sehingga memudahkan dalam mencari , menyimpan dan mengumpulkanya agar tidak rentan terhadap kehilangan data sehingga setiap saat informasi dapat di akses dengan mudah karena sudah di simpan dalam suatu basis data tertentu yang sama . Penerapan Sistem Informasi Manajemen ini juga memudahkan pihak-pihak tertentu dalam pembuatan keputusan berdasarkan informasi yang di peroleh dari output atau keluaran SIM RS itu sendiri.

Dari pengamatan yang dilakukan penulis pada saat penelitian dalam melihat dan memahami gejala-gejala tersebut maka hal tersebut menjadi ketertarikan penulis untuk menyajikan apa saja yang terjadi pada saat penelitian berlangsung . Untuk Mengetahui Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) di Rumah Sakit Efarina Etaham dengan jelas maka beberapa informan yang terkait dengan SIM RS dalam kaitanya dengan pelayanan kesehatan memberikan pendapat dan pengetahuan mereka guna untuk menambah informasi dalam mencapai tujuan penulisan penelitian .

Adapun informan yang penulis wawancarai untuk mendapatkan informasi dalam Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) di Rumah Sakit Efarina Etaham adalah :

Tabel 4.3. Nama-nama Informan Penelitian

No Nama Jabatan Informan

3 Martua Habert Saragih Kepala Unit RM dan Pendaftaran Utama

4 Hendra Purba

Objek pelayanan Tambahan

Sumber data : Hasil Penelitian di Rumah Sakit Efarina Etaham 2017

4.3.1 Wawancara dengan Pertanyaan Umum

Dalam wawancara awal yang di lakukan oleh peneliti yaitu dimulai dengan pertanyaan umum mengenai penerapan sistem informasi manajemen Rumah Sakit . Adapun hasil wawancara dengan Martua Harbert Saragih yaitu Kepala Unit Rekam Medis dan Pendaftaran yang di tanyai pendapat mengenai pengertian Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit atau SIM RS adalah sebagai berikut :

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) merupakan

piutang , penunjang medis dan lainya yang kemudian di proses sehingga menghasilkan keluaran informasi yang berguna untuk memudahkan sumber daya manusia dalam pengolahan data-data di rumah sakit “. (23 januari 2017)

Dengan pertanyaan yang sama yang di ajukan kepada informan Hendra Purba yaitu Kepala Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Efarina Etaham yaitu sebagai berikut :

“Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit merupkan suatu sistem teknologi informasi yang mengintegrasikan seluruh proses kegiatan Rumah Sakit yang terorganisasi yang menghasilkan informasi kepada manajemen tentang input ,proses dan output yang berguna dalam pengambilan keputusan “. (23 januari 2017)

Pertanyaan selanjutnya kepada informan Windon Simbolon Staff Informasi Teknologi yaitu mengenai tujuan di terapkanya Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yaitu :

“Banyak tujuan di terapkanya Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit seperti salah satunya adalah meningkatkan pelayanan rumah sakit. dengan adanya proses manajemen informasi, setiap informasi yang di butuhkan dalam proses pelayanan mudah di dapatkan karena semua informasi yang di butuhkan dalam pelayanan medik sudah terorganisir dengan baik , kemudahan dalam pencarian data , obat, pasien dan lainya yang berhubungan dengan rumah sakit juga membuat karyawan menjadi terbantu dalam pekerjaanya” (23 januari 2017)

Pertanyaan selanjutnya yang penulis tanyakan adalah mengenai gambaran Sistem Informasi Manajemen Rumah sakit Efarina Etaham yaitu kepada informan Hendra Purba Kepala unit Manajemen Informasi Sistem Rumah Sakit yaitu sebagai berikut:

“Gambaran sistem informasi manajemen rumah sakit itu ada beberapa yaitu :

1. Promosi 2. Absensi

3. Struktur Operasional - Registrasi Pasien - Rekam Medis Pasien - Piutang

Semua pendapatan dan pengeluaran - Penunjang medis

Hemodialisis ,Radiologi ,lab, gizi dll” (23 januari 2017) Pertanyaan selanjutnya yang penulis tanyakan adalah mengenai penerapan Sistem Informasi Manajemen Dalam Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat di Rumah Sakit Efarina Etaham yang di tanya kepada informan Dhela bagian administrasi adalah sebagai berikut :

“ Sejauh ini Sistem Informasi Manajemen di Rumah Sakit dilihat dari peran nya sangat membantu di semua unit di rumah sakit , meskipun banyak kendala dalam pelaksanaanya tetapi tetap saja Sistem Informasi Manajemen sangat membantu dalam melakukan pelayanan kepada

dikarenakan oleh adanya penerapan Sistem Inforamasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) itu sendiri karena dapat memudahkan pengaksesan data seperti di bagian administrasi seperti proses pendaftaran pasien , pasien yang datang berobat ke rumah sakit , jika sudah pernah berobat di rumah sakit ini sebelumnya semua datanya maupun riwatnya masih tersimpan di sistem komputer sehingga akan memudahkan dalam proses registrasi dan masih banyak lagi kegunaan dari Sistem Informasi Itu sendiri dalam meningkatkan pelayanan “.(23 januari 2017)

Selain itu dengan pertanyaan yang sama yang di ajukan kepada informan yaitu manager pelayanan dan penunjang medis dr.Coco Satya .Ginting yang berpendapat sebagai berikut :

“Sistem Informasi Manajemen sudah jelas dapat meningkatkan

“Sistem Informasi Manajemen sudah jelas dapat meningkatkan