• Tidak ada hasil yang ditemukan

DATA DAN ANALISIS

A. Pelaksaaan Penelitian

2. Selama Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini tidak sesuai dengan rencana awal peneliti, karena alokasi waktu yang mendadak dirubah oleh pihak sekolah, hal ini terjadi karena adanya pelaksaan ujian USBN untuk siswa kelas XII, serta pelaksaan ujian tengah semester untuk semua siswa SMA Negeri 1 Depok. Alokasi waktu untuk setiap kelas responden juga berbeda. Tabel berikut merupakan jadwal pengambilan data yang dilakukan di kelas X MIPA 1 yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif dan kelas X MIPA 2 yang menggunakan metode pembelajaran ceramah interaktif.

Tabel 4.1. Proses Pelaksaan Penelitian kelas X MIPA 1

No Hari/Tanggal Pukul Kegiatan Pembelajaran

1 Kamis, 9 Maret

2017

12.00-13.30 WIB

a. Peneliti menginformasikan kepada siswa materi yang akan dipelajari bersama dan memberikan pretest kepada siswa.

b. Peneliti memperkenalkan kepada siswa metode pembelajaran yang digunakan dan aturan penggunaan kancing

c. Peneliti membentuk kelompok baru dengan bantuan game kursi

distribusi siswa yang memiliki pemahaman yang baik merata ke setiap kelompok

d. Peneliti mulai mengajar dengan metode kooperatif. Pada pertemuan ini siswa sampai pada tahap

pembuatan argumen dengan aturan metode kancing gemerincing yang siap didebatkan di pertemuan berikutnya Senin, 13 Maret 2017 10.45-11.15 WIB a. Peneliti melanjutkan pelajaran mengenai energi menggunakan metode kooperatif. Pada pertemuan ini siswa dibagi dalam kelompok afirmatif dan negasi.

b. Siswa mulai berdebat dengan dengan aturan metode

kancing gemerincing c. Peneliti menyimpulkan

materi yang didebatkan dan peneguhan konsep siswa d. Peneliti memberikan

pernyataan untuk debat pertemuan berikutnya. Argumen disiapkan siswa dari rumah.

Kamis, 16 Maret 2017

11.00-12.00 a. Peneliti memberikan

kuisoner komunikasi interpersonal kepada siswa sebelum menggunakan metode kooperatif. b. Peneliti mulai membagi

kelompok afirmatif dan kelompk negasi.

c. Siswa mulai berdebat dengan aturan kancing gemerincing

untuk masalah “Kita harus

berhemat, padahal energi itu

kekal”.

d. Peneliti belum

menyimpulkan hasil debat karena akan digunakan sebagi apersepsi untuk pertemuan tentang energi mekanik dan hukum kekekalan energi mekanik.

Senin, 27 Maret 10.45-11.15 a. Peneliti melanjutkan

pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif. Metode yang paling menonjol pada

pertemuan ini adalah metode TPS.

b. Peneliti memberikan latihan soal kepada siswa, kemudian

siswa mengerjakan soal latihan dan mempresentasikan jawaban di depan kelas. Kamis, 6 April 2017 12.00-13.00 WIB a. Peneliti melanjutkan

pembelajaran dengan metode koopertif. Siswa diminta untuk berdiskusi tentang apa itu energi mekanik dna hukum kekekalan energi b. Setelah berdiskusi, peneliti

memilih 3 kelompok yang jarang aktif untuk

menjelaskan hasil diskusi di depan kelas disertai dengan tanya jawab

c. Kelompok yang tidak mendapat bagian untuk menjelaskan mendapat tugas unutk menyelesaikan latihan soal di depan kelas kemudian dijelaskan kepada teman-teman

d. Siswa diberi posttest dan angket

Tabel 4.2. Proses Pelaksaan Penelitian kelas X MIPA 2

No Hari/Tanggal Pukul Kegiatan Pembelajaran

1. Kamis, 6

Maret 207

08.45-11.15 a. Guru mata pelajaran Fisika

menyampaikan bahwa selama kurang lebih satu bulan, siswa/i akan belajar Fisika bersama peneliti b. Peneliti menginformasikan

kepada siswa materi yang akan dipelajari bersama dan memberikan pretest kepada siswa.

c. Peneliti membagi kelompok siswa menggunakan game kursi bernomor dan menyamaratakan

pendistribusian siswa yang memiliki kemampuan yang baik

d. Peneliti mulai mengajar menggunakan metode ceramah interaktif

Kamis,13 Maret 2017

8.30-10.45 WIB a. Peneliti memberikan kuisioner komunikasi interpersonal

b. Peneliti melanjutkan Materi Energi dengan menggunakan metode ceramah interaktif. Pada pertemuan kedua ini,

peneliti dibantu oleh

observer siswa untuk menilai siswa-siswa yang aktif berkomunikasi dalam kelas c. Siswa mengerjakan post-test.

Penelitian ini tidak berjalan sesuai dengan rencana karena ada beberapa kendala, yaitu:

a. Beberapa siswa tidak mengikuti seluruh proses pembelajaran, ada siswa yang sakit,

b. Banyak waktu terpotong secara mendadak dari pihak sekolah karena persipan ujian USBN untuk kelas XII yang menggunakan ruang kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 sebagai ruang ujian, akibatnya proses pembelajaran yang seharusnya berlangsung 90 menit menjadi 60 menit. Waktu 60 menit (dari pukul 11.00 WIB - Pukul 12.00 WIB) ini pun tidak digunakan seutuhnya karena Pukul 12.00 sekolah harus dalam kondisi clean area dan kursi-kursi sudah ditata rapi. Dengan demikian waktu eferktif pembelajaran hanya berlangsung 50 menit, sedangkan 10 menit terakhir digunakan siswa untuk menata ruangan kelas agar siap digunakan sebagai ruangan ujian. c. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, siswa/i kelas XII dari kelas

berbeda berulang kali masuk ke kelas yang sedang diteliti untuk meminta doa agar lancarkan saat ujian. Alokasi waktu 3 JP yang diberikan oleh pihak sekolah adalah 1 JP 30 menit. Pertemuan pada jam pembelajaran digunakan untuk mengisi angket pre-test, hal ini terjadi karena perubahan waktu

mendadak dari pihak sekolah yang tidak diketahui oleh peneliti. Pertemuan kedua digunakan untuk mempelajari energi mekanik dan hukum kekekalan energi dan pertemuan ketiga digunakan untuk post-test. Namun kegiatan pembelajaran pada jam kedua mengalami kendala karena kelas XII yang berulang kali masuk untuk meminta doa agar lancar pada saat ujian. Hal ini menyebaabkan waktu untuk mengerjakan post-test di jam ketiga semakin sedikit.

Secara rinci proses pelaksaan penelitian dijelaskan sebagi berikut:

a. Penelitian di kelas yang menggunakan metode ceramah interaktif

Penelitian dengan menggunakan metode ceramah interaktif

dilaksanakan di kelas X MIPA 2. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu yang tidak menentu. Pada penelitian ini peneliti dibantu oleh 3 orang mahasiswa yang bertugas sebagai observer sebanyak dua orang dan satu orang yang lain sebagai pengambil gambar.

Penelitian pertama dilaksanakan pada tanggal 9 Maret 2017. Peneliti melaksakan penelitian bersama salah seorang teman yang bertugas untuk mengambil gambar. Diawal pertemuan peneliti didampingi oleh guru mata pelajaran yang menyampaikan maksud kedatangan peneliti, kemudian waktu diserahkan sepenuhnya kepada peneliti. Setelah guru meninggalkan kelas, peneliti kemudian memberikan informasi kepada siswa mengenai pembelajaran yang akan dilakukan bersama dengan peneliti untuk beberapa minggu kedepan.

Pada hari pertama penelitian, ada salah seorang siswa yang tidak bisa mengikuti pelajaran karena sakit. Sehingga jumlah responden kelas X MIPA 2 berkurang menjadi 31 siswa. Setelah mengabsen siswa, peneliti mulai memberikan topik dan tujuan pembelajaran, kemudian siswa diminta untuk mengerjakan pretest.

Setelah mengerjakan soal pretest, peneliti membagi siswa dalam kelompok dengan menggunakan game kursi bernomor. Jumlah kelompok yang terbentuk adalah 8 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang. Pada saat pembagian kelompok, peneliti juga berusaha agar pendistribusian siswa yang memiliki kemampuan yang baik tersebar merata di setiap kelompok.

Kegiatan selanjutnya adalah mengajar siswa dengan metode ceramah siswa aktif. Metode ceramah interaktif ini diberikan peneliti dengan menggunakan media berupa PPT disertai tanya jawab dengan siswa. Di awal peneliti bertanya kepada siswa apa itu energi. Sebagain siswa spontan memberikan jawaban, namun ketika peneliti meminta siswa mengacungkan tangan sebelum menjawab beberapa siswa berani mengacungkan tangan, sementara siswa lain hanya duduk diam. Dari jawaban yang diberikan siswa, sebagian besar siswa sudah paham apa itu energi, kemudian dalam kelompok siswa mendiskusikan contoh-cntoh energi, dan selanjutnya perwakilan dari kelompok menjelaskan contoh-contoh dari energi. Setelah itu, dengan menggunakan media PPT peneliti menjelaskan energi kinetik. Sebelum menjelaskan pengertian energi kinetik, peneliti bertanya kepada

siswa apa itu enegri kinetik dan siswa secara spontan menjawab. Setelah mempelajari konsep energi kinetik, peneliti meminta siswa untuk menjelaskan hubungan energi kinetik dan usaha. Pada saat berdiskusi dalam kelompok, hampir semua siswa aktif berdiskusi namun ada dua kelompok yang jarang berdiskusi yaitu kelompok 5 dan 8. Kelompok 8 jarang berdiskusi karena semua aktif mencari di internet, setelah mendapatkan hasil barulah mereka mulai berdiskusi; sedangkan kelompok 5 hanya 1 orang siswa yang aktif mencari sedangkan 3 orang lainnya hanya diam saja sibuk dengan urusannya masing-masing. Kelompok 5 ini juga tidak pernah bertanya kepada peneliti, padahal peneliti sudah berusaha untuk membangun komunikasi, namun tak ada komunikasi timbal balik dari anggota kelompok. Sedangkan, kelompok lain berlomba-lomba untuk mendapatkan kesempatan bertanya-tanya dengan peneliti. Setelah membuktikan atau menemukan hubungan usaha dan energi kinetik, peneliti meminta siswa untuk kembali berdiskusi tentang energi potensial gravitasi. Kelompok 5 mulai berdiskusi dalam kelompok, namun belum berani untuk mengerjakan di depan kelas. Pada saat menentukan hubungan energi potensial dan usaha ada 3 kelompok yang aktif bertanya yaitu keompok 1, 2 dan 4. Diantara ketiganya yang lebih aktif adalah kelompok 2. Setelah beberapa kali bertanya akhirnya kelompok 2 menemukan jawaban, dan salah seorang perwakilan kelompok 2 dengan nomor absen 13 maju kedepan kelas, menulis hasil yang diperoleh kelompoknya di papan tulis

kemudian ia menjelaskan langkah-langkah untuk menentukan hubungan usaha dan energi potensial.

Setelah itu siswa kembali dalam kelompok dan mengerjakan latihan soal sebanyak 7 soal. Masing-masing kelompok mendapat kesempatan untuk menjelaskan penyelesaian soal di depan kelas.

Di akhir pembelajaran peneliti meminta siswa untuk merefleksi materi yang belum dipahami dan apabila ada yang belum mengerti peneliti memberi waktu untuk bertanya, tetapi tidak ada yang bertanya. Maka dari itu peneliti mencoba mereview kembali materi yang dipelajari dengan mengajukan pertanyaan tentang materi yang dipelajari hari itu.

Gambar 4.1. Seorang siswa sedang menjelaskan tentang potensial gravitasi

Berdasarkan pengamatan hari pertama pada kelas X MIPA 2, hampir semua siswa sudah paham dengan materi yang dijelaskan, hal ini terbukti ketika siswa aktif membahas soal, serta beberapa orang aktif untuk menjelaskan baik dalam kelompok maupun di depan kelas. Namun, di hari pertama, peneliti mengalami kesulitan untuk menilai peningkatan komunikasi interpersonal antar siswa, karena siswa berdiskusi dalam kelompok. Hasil rekaman video yang diperoleh pun tidak menampilkan seluruh aktivitas dalam kelas, dengan demikian peneliti berinisiatif untuk menambah instrumen penilaian yaitu dengan bantuan observer siswa.

Penelitian kedua berlangsung pada hari Kamis 16 Maret 2017 di kelas X MIPA 2 dengan metode ceramah interaktif berjalan dengan baik. Ada perubahan alokasi waktu pembelajaran yang mendadak dari pihak sekolah yang tidak di ketahui peneliti. Peneliti tidak mendapat informasi bahwa pada hari Kamis 13 Maret 2017 alokasi jam pembelajaran di sekolah berubah yaitu 1 jam pelajaran berlangsung selama 30 menit. Hal ini menyebabkan satu jam pertama pembelajaran terbengkelai, peneliti terlambat dan 10 menit sebelum jam pertama berakhir peneliti baru datang. Waktu 10 menit yang tersisa tersebut digunakan peneliti untuk mengisi kuisioner komunikasi interpersonal sebelum diberi treatment. Setelah pelajaran jam pertama selesai peneliti mengajar materi energi mekanik dan Hukum Kekekalan energi mekanik. Di pertemuan kedua ini peneliti dibantu oleh observer siswa untuk menilai siswa. Sebelum pembelajaran dimulai siswa diberi nomor punggung sesuai nomor absen, dengan demikian saat

siswa berdiskusi observer dengan mudah menilai siswa-siswa yang berbicara atau tidak. Pada pertemuan kedua ini semua siswa hadir, peneliti tetap mengajar dengan menggunakan metode ceramah interaktif dengan menggunakan media PPT dan latihan soal untuk menunjang pembelajaran. Kegiatan diskusi berjalan dengan baik. Kelompok 5 mulai mengalami perubahan, salah seorang siswa mulai berkomunikasi dengan peneliti. Sedangkan siswa lain berdiskusi ketika peneliti meninggalkan kelompok. Respon spontan dari siswa ketika ditanya mengapa kita harus menghemat penggunaan energi, padahal energi itu bersifat kekal sempat membuat kelas menjadi berisik, namun tanpa diminta untuk mengacungkan tangan, beberapa orang siswa mulai megacungkan tangan, dan peneliti memberikan kesempatan kepada semua siswa yang megacungkan tangan untuk menjawab. Peneliti juga berusaha agar siswa-siswa yang tidak aktif untuk menjawab pertanyaan. Salah satunya adalah siswa di kelompok 5. Ketika ditunjuk, siswa kelompok 5 mulai berdiskusi dan salah seorang perwakilan kelompok menjawab. Meski jawaban semua siswa belum tepat, peneliti tetap berusaha untuk menggali pemahaman siswa. Ketika peneliti menjelaskan, respon spontan siswa kembali membuat kelas menjadi berisik.

Materi hukum kekekalan energi mekanik pada benda jatuh bebas dijelaskan oleh setiap kelompok. Ada tiga keadaan yaitu ketika benda di atas, di tengah , dan di tanah.

Gambar 4.2. Gambar posisi benda yang dijelaskan siswa

Setelah materi selesai, siswa diberi kesempatan untuk mengerjakan latihan soal. Beberapa siswa mulai mengacungkan tangan dan mulai mengerjakan latihan soal di depan kelas serta menjelaskan kepada teman-teman. Namun, Ketika siswa sedang menjelaskan beberapa kali siswi-siswa dari kelas XII meminta ijin untuk masuk ke kelas dalam rangka meminta doa restu dari siswa/i kelas X agar lancar saat USBN ataupun saat UN yang akan dilaksanakan pada hari Senin. Peneliti sudah berusaha agar kegiatan ini dilaksanakan ketika pembelajaran selesai, namun beberapa siswa mulai berteriak-teriak di luar kelas dan mereka beralasan bahwa setelah pembelajaran mereka harus masuk ke kelasnya masing-masing untuk belajar.

Setelah mengerjakan soal latihan , siswa diberi post-test. Pada saat memberikan post-test waktu yang tersisa kurang dari 30 menit, sedangkan jumlah soal post-test sebanyak 7 butir soal esay. Siswa dapat mengerjakan soal post-test tersebut, bahkan ada beberapa siswa yang mengumpulkan lembar jawaban sebelum waktunya. Kuisioner setelah treatment belum bisa diberikan karena waktu yang kurang.

b. Penelitian di kelas yang menggunakan metode kooperatif

Penelitian hari pertama dilaksanakan pada hari Kamis 6 Maret 2017. Diawal pembelajaran peneliti didampingi oleh guru mata pelajaran fisika dan guru tersebut menyampaikan alasan peneliti mengajar. Setelah guru mata pelajaran meninggalkan kelas, peneliti langsung memberikan pre-test kepada siswa. Setekah pre-test diberikan siswa dibagi dalam kelompok, ketika dibagi dalam kelompok salah seorang siswa meminta kepada peneliti agar diusahakan siswa/i yang sering remidi bisa berbaur dalam kelompok dengan siswa/iyang memiliki kemampuan yang baik. Dengan menggunakan game kursi bernomor siswa mulai masuk dalam kelompok, setelah itu peneliti memeriksa kembali kelompok yang terbentuk agar penyebaran siswa yang sering remidi dan siswa yang memiliki kemampuan yang baik tersebar merata. Setelah pembagian kelompok siswa diberikan kancing, satu orang mendapatkan dua kancing. Kemudian peneliti menjelaskan cara menggunakan kancing sesuai aturan kancing gemerincing. Setelah itu peneliti menjelaskan metode yang digunakan selama pembelajaran. Ada beberapa siswa yang protes ketika peneliti menjelaskan bahwa metode debat akan digunakan selama pembelajaran.

Pada awal pembelajaran ini siswa secara sukarela maju untuk mendemostrasikan kegiatan melepaskan buku dari ketinggian tertentu, lalu peneliti mengajukan pertanyaan energi apa saja yang ada ada saat buku dilepakan. Secara keseluruhan siswa bisa menjawab. Namun, ketika peneliti menunjuk salah satu buku yang diam diatas meja, apakah memiliki energi

atau tidak, banyak terjadi perbedaan pendapat dari setiap kelompok. Kemudian peneliti meminta siswa berdiskusi dalam kelompok dengan memilih dua opsi yaitu kelompok pro apabila kelompok setuju jika buku yang diletakan diatas meja dan dalam kedaan diam memiliki energi dan kelompok kontra apabila kelompok setuju jika buku yang diletakan diatas meja dan dalam kedaan diam tidak memiliki energi menggunakan aturan kancing gemerincing.

Pembelajaran yang paling menonjol saat siswa berdiskusi adalah metode kancing gemerincing. Pada saat menggunakan metode ini siswa mengalami kendala yaitu siswa tidak terbiasa menggunakan metode ini sehingga beberapa siswa merasa metode ini malah mempersulit siswa karena ada batasan bicara pada masing-masing siswa ketika berdiskusi dan kendala yang paling sering dijumpai pada setiap kelompok adalah pada beberapa kelompok ada siswa yang tidak mau berbicara, akibatnya teman lain yang kehabisan kouta berbicara dan mau berbicara dalam kelompok diam. Namun, kendala-kendala ini bisa diatasi oleh masing-masing ketua kelompok. Ketua kelompok tetap mengkoordinir dan mengkondisikan anggota-anggota kelompoknya untuk berbicara, agar pembuatan argumen yang digunakan pada saat debat dapat selesai pada waktunya.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin, 13 Maret 2017 dengan alokasi waktu pembelajaran adalah 1 JP (30 menit). Diawal pembelajaran peneliti megucapkan salam dan berdoa, kemudian mengabsen siswa, ternyata semua siswa mengikuti pelajaran. Setelah mengabsen siswa

peneliti langsung mengkondisikan siswa agar langsung duduk di tempatnya masing-masing. Kemudian setelah duduk peneliti menentukan kelompok-kelompok yang akan berdebat. Dalam perencanaannya akan ada 4 topik yang diperdebatkan dengan alokasi wakku satu topik 20 menit, namun karena kekurangan waktu peneliti menggunakan 2 topik perdebatan dengan pembagian kelompok satu kelompok pro atau kontra terdiri dari 8 orang. Pemilihan kelompok pro dan kontra juga tidak berdasarkan jawaban dan argumen yang sudah dikerjakan siswa. Dari 4 kelompok yang dipilih peneliti menetukan 1 kelompok yaitu kelompok 6 menjadi kelompok kontra, sebelumnya kelompok 6 menjadi kelompok kontra bergabung dengan kelompok 3 yang semula menjadi kelompok pro. Sedangkan 2 kelompok lainnya bergabung menjadi satu kelompok, yaitu kelompok 4 yang semula pro bergabung bersama kelompok 5 yang semula juga menjawab pro. Penggabungan kelompok ini juga berdasarkan kemampuan masing-masing kelompok. Kelompok yang kurang dapat berbicara dan memiliki kemampuan yang baik akan bergabung dengan kelompok yang paling berisik namun memiliki kamampuan yang rendah. Dengan adanya pembagain kelompok seperti ini, kelompok yang semula pro yang kemudian masuk ke kelompok kontra akan banyak belajar karena pada saat dimasukan dalam kelompok kontra, kelompok tersebut akan berusaha mencari argumen agar bisa berkompetisi saat berdebat, hal ini membuat wawasan siswa bertambah.

Debat berlangsung selama 25 menit, setiap mempertahankan argumennya masing. Ketika menyampaikan pendapat masing-masing siswa mempunyai 2 kuota bicara yang ditandai dengan kancing. Namun, karena waktu yang tidak cukup peneliti kemudian manarik kesimpulan dan menjelaskan. Pada saat berdebat salah seoarang siswa yang pada pertemuan sebelumnya dibentak oleh teman ketua kelompoknya bergabung dengan kelompok kontra. Ketika perdebatan berlangsung siswa tersebut hanya diam dan tidak berinisiatif untuk beradu argumen, siswa hanya biacara beberapa kali dalam kelompok. Sedangkan pada kelompok pro ada satu orang siswa yang suka menyendiri, dia hanya bicara kepada peneliti dan bertukar pikiran dengan peneliti. Ketika peneliti memintanya untuk berpendapat dalam kelompok siswa tersebut hanya diam saja dan sesekali berbicara dengan kelompoknya, namun tidak berani beradu pendapat dengan kelompok kontra.

Pertemuan ketiga untuk kelas X MIPA berlangsung pada hari Kamis 16 Maret 2017. Pada pertemuan ini alokasi waktu untuk 1 JP adalah 30 meit. Peneliti memiliki kesempatan melaksakan kegiatan pembelajaran selama 60 menit ( 2 JP) yang dimulai pukul 11.00- 12.00, tetapi pada pukul 12 sekolah harus dalam kondisi clean area dan kelas harus sudah dibersihkan untuk persiapan USBN kelas XII. Dengan demikian pembelajaran berlangsung selama 50 menit. Karena 10 menit terakhir digunakan siswa untuk membersihkan kelas.

Debat kedua dengan tema energi itu kekal atau tidak. Apabila kekal megapa harus hemat energi ?. Penyusunan argumen untuk debat kedua ini tidak dilakukan di dalam kelas tetapi sebelum pembelajaran dimulai, hal ini dilakukan agar waktu tidak digunakan untuk berdebat dan mulai masuk ke materi tentang energi, namun siswa masih berargumen dalam kelompoknya masing-masing dan 5 menit kemudian debat dimulai. Kelompok yang menjadi kelompk pro adalah kelompok 2 dan 7, sedangkan kelompok yang menjadi kelompok kontra adalah kelompok 1 dan 8. Pemilihan kelompok ini berdasarkan kemampuan siswa dan keaktifan kelompok masing-masing. Misalnya kelompok 7 yang kurang serius saat berdiskusi bergabung dengan kelompok 2 yang disiplin saat berdiskusi dan memiliki kemampuan yang baik sedangkan kelompok 1 yang kurang banyak berbicara bergabung dengan kelompok 8 yang banyak bicara dan disiplin dalam menggunakan kancing. Pada saat perdebatan dimulai setiap orang diberi 1 kancing sebagia kouta biacara, hal ini dilakukan agar semua siswa memiliki kesempatan berbicara. Metode debat pada pertemuan kedua ini berlangsung selama 25 menit. Setelah itu peneliti membuat kesimpulan dan memberi peneguhan terhadap argumen-argumen yang sudah benar. Selanjutnya siswa belajar tentang energi kinetik, energi potensial, hubungan usaha dengan energi kinetik, dan hubungan usaha dengan energi potensial. Siswa aktif mengutarakan pendapat, namun saat menentukan persamaan hubungan energi kinetik dan usaha, siswa mengalami kebingungan. Kemudian setelah dipecahkan bersama siswa mulai mengerti. Untuk materi hubungan usaha

dan energi potensial salah satu kelompok sukarela maju ke depan kelas dan menjelaskan kepada teman-teman hubungan usaha dan energi kinetik. Setelah keempat topik ini selesai, peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk merefleksikan kembali materi yang belum dipahami, namun tidak ada siswa yang mengajukan pertanyaan. Siswa malah meminta agar pelajaran berakhir karena meraka belum membersihkan kelas.

Pertemuan terakhir untuk kelas X MIPA 1 adalah pada hari Kamis, 6 April 2017. Pada hari terakhir penelitian semua siswa kelas X MIPA 1 hadir.

Pertemuan ini diawali dengan salam pembuka, absensi, dan doa pembuka, kemudian peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan model

pembelajaran yang digunakan dalam pertemuan. Peneliti juga

menginformasikan bahwa diakhir pembelajaran siswa akan mengerjakan post-test.

Pada bagian isi pmbelajaran peneliti menampilkan gambar (lihat gambar 1). Dalam kelompk siswa berdiskusi dengan aturan kancing gemerincing, kelompok-kelompok terpilih akan mempresentasikan bagian-bagian tertentu yang menjadi tugas mereka. Setelah materi energi mekanik dan hukum kekekalan energi selesai, siswa diberi post-test dan siswa juga

Dokumen terkait