• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYEJIAN DATA,

A. Pelaksanaan Penelitian

2. Selama Pengambilan Data

a. Proses Pembelajaran

Dalam penelitian ini, dilakukan pembelajaran sebanyak 4 kali pertemuan dan satu kali pertemuan terakhir, yaitu pertemuan 5 yang digunakan untuk evaluasi. Pertemuan pertama berlangsung selama 3 x 35 menit, pertemuan kedua berlangsung selama 2 x 40 menit, pertemuan ketiga berlangsung selama 2 x 40 menit, pertemuan keempat berlangsung selama 2 x 40 menit, dan pertemuan kelima berlangsung selama 2 x 40 menit. Berikut akan diuraikan secara garis besar mengenai proses pembelajaran yang telah dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe ‘Think -Pair-Square’ pada pokok bahasan Persaman dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel.

1) Pertemuan I Jumat, 21 September 2012 (09.15 – 11.15)

a) Pendahuluan

Sebelum pelajaran dimulai, guru membagi siswa kedalam kelompok hiterogen yang anggotanya telah ditentukan sebelumnya oleh guru. Setelah pembagian kelompok, guru membagikan papan nama kelompok dan LKS. Guru memberi penjelasan singkat mengenai model pembelajaran yang akan digunakan, yaitu pembelajaran kooperatif tipe‘Think-Pair-Square’. Guru menuliskan materi yang akan dipelajari hari ini di papan tulis dan menyampaikan tujuan yang akan dicapai pada pembelajaran hari ini.

b) Kegiatan Apersepsi

Dalam kegiatan apersepsi, guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya yaitu bentuk umum persamaan linear satu variabel dan contoh persamaan linear satu variabel. Guru meminta dua siswa untuk membuat contoh persamaan linear satu variabel, sedangkan siswa yang di belakang bertugas untuk meneliti apakah contoh yang dibuat oleh temannya sudah benar. Dari contoh tersebut kemudian guru mengajak siswa untuk menyimpulkan bentuk umum dari persamaan linear satu variabel.

c) Kerja Kelompok

Pada 5 menit pertama, guru mengarahkan siswa untuk bekerja secara individu dalam memahami LKS yang telah dibagikan (masing-masing siswa mendapatkan LKS). Setelah itu guru mengarahkan agar siswa berdiskusi secara berpasangan. Guru memberikan waktu 15 menit untuk berdiskusi berpasangan. Kemudian siswa diminta untuk kembali kekelompok berempat untuk saling mencocokkan jawaban dan saling berdiskusi melanjutkan mengerjakan LKS. Masing-masing kelompok diminta untuk membuat kesepakatan jawaban sebagai jawaban kelompok. Selama proses diskusi, guru berkeliling mengamati kerja siswa dan membantu menjelaskan jika ada siswa atau kelompok yang memerlukan bantuan.

d) Presentasi Kelas

Setelah kelompok mendapatkan kesepakatan jawaban, dilanjutkan dengan mempresentasikan jawaban hasil kesepakatan kelompok kepada teman satu kelas. Masing-masing kelompok mengirimkan wakilnya untuk mengerjakan satu soal dipapan tulis dan kemudian menjelaskan proses pengerjaan soal tersebut kepada teman satu kelas. Jika ada yang kurang dimengerti atau ada pekerjaan dari kelompok yang salah, maka teman lain yang tidak presentasi boleh

mengajukan pertanyaan kepada perwakilan kelompok atau kelompok yang bersangkutan. Sedangkan guru memberikan penguatan dengan memperjelas penjelasan yang telah disampaikan oleh siswa yang mengerjakan soal tersebut. LKS dikumpulkan pada guru, masing-masing kelompok mengumpulkan satu LKS.

e) Penutup

Karena setelah presentasi selesai waktu pelajaran habis, maka guru hanya sempat memberikan kesimpulan bahwa langkah pertama yang harus dilakukan dalam membuat model matematika yang berkaitan dengan pesamaan linear satu variabel adalah dengan memisalkannya.

Komentar :

Pada pertemuan pertama, siswa terlihat sangat antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Antusiasme mereka terlihat dari banyaknya siswa yang terlibat aktif dalam proses pembelajaran, baik mengajukan pertanyaan kepada guru maupun teman satu kelompok bila dirasa ada yang kurang jelas, memberi tanggapan atas suatu permasalahan, dengan rela maju kedepan untuk mengerjakan soal, serta membantu teman satu kelompoknya.

Saat presentasi jawaban dari masing-masing kelompok, terjadi proses diskusi yang cukup menarik karena ada salah satu

kelompok yang jawabannya salah. Saat ditanya oleh anggota kelompok lain, perwakilan dari kelompok yang bersangkutan tidak bisa menjawab sehingga teman satu kelompoknya ikut membantu. Akan tetapi jawaban yang mereka utarakan kurang tepat, kemudian guru meminta kelompok lain yang bisa untuk membantu kelompok terebut. Proses diskusi berjalan dengan lancar, hanya saja pada menit terakhir kelas menjadi lebih gaduh. Hal ini dikarenakan jam pelajaran sudah hampir habis sehingga siswa lebih banyak sibuk dengan kegiatan berkemas-kemas. Akan tetapi dengan sedikit pengertian dari guru, proses diskusi bisa berjalan kembali. Guru tidak sempat memberikan semua kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan hari ini karena jam pelajaran telah habis dan suasana kelas sudah mulai tidak kondusif lagi, siswa sudah terburu-buru untuk pulang.

2) Pertemuan II Sabtu, 21 September 2012 (09.15 – 10.35)

a) Pendahuluan

Sebelum pelajaran dimulai, guru meminta siswa untuk bergabung dengan kelompoknya masing-masing dan membagikan LKS serta papan nama kelompok.

b) Kegiatan Apersepsi

Sebelum mengerjakan LKS, guru mengajak siswa untuk mengulang kembali materi yang lalu, yaitu membuat

model matematika yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel. Guru memberikan contoh soal yang diambil dari soal LKS yang telah dikerjakan siswa sebelumnya dan bersama-sama dengan siswa membuat model matematika dari contoh soal tersebut. Setelah siswa mulai mengingat cara membuat model matematika dari soal cerita yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel, baru guru mulai menjelaskan materi yang akan dipelajari yaitu menyelesaikan model matematika yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel. Guru memberikan contoh cara menyelesaikan model matematika yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel dari model matematika yang telah dibuat oleh siswa pada contoh soal sebelumnya.

c) Kerja Kelompok

Tahap pertama adalah siswa memahami soal yang ada di LKS secara individu (5 menit), pada tahap ini kebanyakan siswa terlihat serius dalam memahami soal, walaupun terdapat beberapa siswa yang masih terlihat kurang serius dan justru mengajak ngobrol teman satu kelompoknya. Tahap kedua siswa mengerjakan LKS dengan berpasangan (15 menit), pada tahap ini siswa sudah mulai fokus dalam mengerjakan soal yang ada di LKS dan terlihat adanya kerjasama baik dengan pasangannya. Tahap ketiga siswa

kembali ke kelompok berempat dan saling mencocokkan jawaban yang mereka miliki pada saat diskusi berpasangan serta melanjutkan proses diskusi dalam mencari kesepakatan jawaban kelompok (20 menit), pada tahap ini siswa terlihat sangat kompak dengan kelompoknya masing-masing, mereka saling mencocokkan jawaban dan membantu temannya jika ada yang kurang dimengerti. Siswa juga mulai berani bertanya kepada guru atau teman sekelompoknya jika dirasa ada yang mereka kurang mengerti.

d) Presentasi Kelas

Setelah waktu diskusi habis, guru meminta perwakilan kelompok untuk maju mengerjakan soal-soal yang ada dalam LKS. Presentasi kelompok berjalan dengan lancar dan seru. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan dan menjelaskan proses pengerjaannya kepada teman satu kelas, guru mempersilahkan kepada teman lain yang ingin bertanya. Ada salah satu anggota kelompok yang mengatakan bahwa jawaban dari kelompok Newton salah, kemudian guru meminta siswa tersebut menjelaskan bagian mana yang salah dan mengapa bagian tersebut salah, kemudian guru meminta siswa tersebut menuliskan koreksi dari jawaban kelompok Newton di papan tulis. Setelah itu guru meminta siswa yang

lain untuk mengecek dari kedua jawaban tersebut, jawaban manakah yang paling tepat.

e) Penutup

Guru memberikan kesempatan kepada siswa jika ada yang ingin ditanyakan mengenai pembelajaran hari ini. Kemudian guru bersama dengan siswa membuat rangkuman apa saja yang telah dipelajari pada hari ini.

Komentar :

Pada pertemuan kedua pembelajaran sudah mulai berjalan dengan lancar, hal ini dikarenakan siswa sudah mulai terbiasa dengan model pembelajaran yang digunakan oleh guru. Siswa juga sudah tidak seramai pada pertemuan pertama, mereka cenderung lebih serius dan fokus dalam mengikuti pelajaran.

Saat diskusi berpasangan dan berempat, siswa juga sudah mulai terlibat aktif dan mau saling bertanya serta membantu teman kelompoknya, sehingga suasana kelas menjadi lebih terlihat hidup. Pada saat presentasi kelompok, siswa juga terlihat serius memperhatikan dan meneliti pekerjaan temannya dipapan tulis. Jika ada pekerjaan dari teman kelompok lain yang dirasa kurang tepat, dengan berani mereka mengcungkan tangan untuk memberikan komentar kepada pekerjaan temannya

tersebut dan memberikan koreksi dari jawaban yang salah tersebut.

Pada pertemuan kedua, waktu yang dipergunakan lebih efektif sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung lebih lancar.

3) Pertemuan III Sabtu, 29 September 2012 (09.15 – 10.35)

a) Pendahuluan

Guru meminta siswa untuk bergabung dengan kelompoknya masing-masing, kemudian guru membagikan papan nama kelompok dan LKS.

b) Kegiatan Apersepsi

Sebelum siswa mengerjakan LKS, guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi pertidaksamaan linear satu variabel dengan cara beberapa siswa diminta maju kedepan untuk membuat contoh pertidaksamaan linear satu variabel. Kemudian guru memberikan contoh dalam membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu variabel.

c) Kerja Kelompok

Tahap pertama masing-masing siswa secara individu diminta untuk memahami soal-soal yang ada dalam LKS (5 menit). Tahap kedua siswa diminta untuk berpasangan danbekerjasama serta saling bertukar pikiran dalam

megerjakan soal-soal yang ada pada LKS (15 menit). Pada tahap ini sudah banyak siswa yang mulai berani bertanya, kebanyakan dari mereka belum bisa memahami makna dari kalimat yang ada pada soal sehingga masih mengalami kebingungan dalam menentukan tanda ketidaksamaan yang harus digunakan. Tahap ketiga siswa diminta kembali kedalam kelompoknya masing-masing untuk saling mencocokkan jawaban yang mereka miliki, berdiskusi kembali untuk menyelesaikan soal yang belum dikerjakan dan memutuskan jawaban mana yang akan menjadi jawaban dari kelompok mereka (20 menit). Pada tahap ini siswa sangat antusias berdiskusi dalam kelompoknya, mereka saling bertukar jawaban, berani berpendapat dalam menyelesaikan soal dan membantu teman sekelompoknya yang mengalami kesulitan.

d) Presentasi Kelas

Masing-masing kelompok mendapatkan bagian untuk mengerjakan satu nomor. Saat presentasi kelompok, siswa sudah mulai berani memberikan komentar dari pekerjaan teman kelompok lain sehingga terjadi diskusi yang menarik.

e) Penutup

Guru mengajak siswa untuk membuat rangkuman secara lisan mengenai apa saja yang telah dipelajari pada hari ini dan meminta siswa untuk mempelajari materi yang akan datang yaitu menyelesaikan model matematika dari suatu pertidaksamaan linear satu variabel.

Komentar :

Pada kegiatan pembelajaran kali ini secara individu siswa sudah mulai berani terlibat aktif, yang tadinya dalam kelompok hanya diam dan menunggu jawaban dari anggota kelompok lain pada pertemuan ini sudah mulai mau ikut berpendapat dalam mengerjakan LKS. Jika ada soal yang tidak dapat mereka selesaikan bersama kelompoknya, mereka juga tidak segan bertanya kepada guru. Akan tetapi pada menit terakhir siswa mulai ramai sendiri dan tidak memperhatikan guru yang sedang berbicara didepan.

4) Pertemuan VI Jumat, 12 Oktober 2012 (9.15 – 10.35)

a) Pendahuluan

Guru meminta siswa untuk bergabung dengan kelompoknya masing-masing, kemudian guru membagikan papan nama kelompok dan LKS.

b) Kegiatan Apersepsi

Sebelum siswa mengerjakan LKS, guru mengajak siswa untuk mengingat kembali cara membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu variabel. Kemudian bersama-sama dengan siswa guru menyelesaikan model matematika dari pertidaksamaan yang telah dibuat tersebut.

c) Kerja Kelompok

Tahap pertama, masing-masing siswa secara individu diminta untuk memahami soal-soal yang ada dalam LKS (5 menit). Tahap kedua siswa diminta untuk berpasangan dan bekerjasama serta saling bertukar pikiran dalam megerjakan soal-soal yang ada pada LKS (15 menit). Pada tahap ini sudah banyak siswa yang terlihat sangat antusias dalam berdiskusi, yang tadinya jika berpasangan dengan lawan jenis masih malu-malu, sekarang sudah mulai terbiasa. Tahap ketiga siswa diminta kembali kedalam kelompoknya masing-masing untuk saling mencocokkan jawaban yang mereka miliki, berdiskusi kembali untuk menyelesaikan soal yang belum dikerjakan dan memutuskan jawaban mana yang akan menjadi jawaban dari kelompok mereka (20 menit). Pada tahap ini siswa sangat antusias berdiskusi, mereka saling bertukar jawaban, berani berpendapat dalam menyelesaikan

soal dan membantu teman sekelompoknya yang mengelami kesulitan. Akan tetapi ada beberapa kelompok yang anggotanya masih sering memancing keramaian, baik di dalam kelompok tersebut ataupun teman satu kelas.

d) Presentasi Kelas

Masing-masing kelompok mendapatkan bagian untuk mengerjakan satu nomor sekaligus memberikan penjelasan dari jawaban yang mereka berikan. Pada presentasi kelompok kali ini jawaban serta penjelasan yang diberikan oleh masing-masing kelompok sudah benar, jadi diskusi yang terjadi saat presentasi kelompok juga tidak banyak. Setelah proses diskusi selesai, guru memberikan penguatan atas jawaban yang telah diberikan oleh masing-masing kelompok.

e) Penutup

Guru mengajak siswa untuk membuat rangkuman secara lisan mengenai apa saja yang telah dipelajari pada hari ini dan memberitahukan bahwa pada pertemuan selanjutnya akan diadakan ulangan, maka guru meminta siswa untuk mempersiapkan diri dengan belajar terlebih dahulu dirumah. Komentar :

Pada pembelajaran kali ini siswa cenderung lebih mudah diatur dan tidak banyak ramai. Siswa juga sudah mulai terbiasa

dengan pembelajarannya sehingga dalam pelaksanaannya pun juga lebih lancar.

Pada saat berkelompok, baik kelompok berpasangan ataupun kelompok berempat siswa sudah tidak canggung atau malu-malu lagi untuk berpendapat, mengkritik dan membantu teman satu kelompoknya. Saat presentasi kelas juga terlihat rasa percaya diri siswa semakin menonjol, ketika guru meminta perwakilan dari kelompok untuk maju, rata-rata siswa justru berebut dengan anggota kelompoknya untuk tampil mengerjakan didepan.

5) Pertemuan V Sabtu, 13 Oktober 2012 (9.15 – 10.35)

Pertemuan kelima digunakan untuk tes evaluasi. Tes evaluasi berjalan dengan lancar, siswa mengerjakan soal juga dengan tenang. Hanya saja pada menit terakhir suasana menjadi kurang kondusif karena wali kelas membagikan laporan hasil mid semester kepada siswa yang sudah selesai mengerjakan soal evaluasi. Ini menjadikan suasana kelas sedikit gaduh dan siswa yang belum selesai mengerjakan soal evaluasi juga menjadi terburu-buru dalam menyelesaikannya.

b. Uji Coba Instrumen

Uji coba soal evaluasi/tes hasil belajar dilaksanakan pada hari Selasa, 2 Oktober 2012. Siswa yang meaksanakan uji coba yaitu

siswa kelas VII-A semester I. Siswa sudah pernah belajar Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel, karena materi tersebut sudah selesai dipelajari terlebih dahulu dibanding kelas VII-B (subyek penelitian). Soal evaluasi/tes hasil belajar tersebut terdiri dari 6 soal uraian yang dapat dilihat di lampiran C.

c. Hasil Uji Coba Instrumen

Setelah mengadakan uji coba soal, hasil jawaban siswa dikoreksi dan dihitung validitas serta reliabilitasnya.

1) Validitas

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan menggunakan rumus korelasi product momment yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya (halaman 60), diperoleh 6 soal yang memiliki nilai korelasi lebih tinggi dari pada harga rxy kritik yang artinya soal tersebut valid. Karena soal yang diberikan semuanya valid, maka soal tersebut sudah memenuhi indikator yang akan dicapai dan akan digunakan untuk soal evaluasi/tes hasil belajar siswa. perhitungan validitas soal dapat dilihat di lampiran C.

2) Reliabilitas

Setelah dihitung validitasnya, instrumen soal evaluasi/tes hasil belajar juga dihitung reliabilitasnya. Reliabilitas dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus Alpha yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya (halaman 61).

Dari perhitungan yang dilakukan diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,8184 dibulatkan menjadi 0,82. Koefisien korelasi tersebut bernilai 0,5, sehingga dapat dikatakan bahwa instrumensoal uji coba tersebut reliabel. Perhitungan reliabilitas soal dapat dilihat di lampiran C.

Dokumen terkait