• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA II.1 Paradigma Penelitian

II.2 Uraian Teoritis

II.2.2 Self Disclosure

Teori self disclosure atau pengungkapan diri merupakan proses

mengungkapkan reaksi atau tanggapan kita terhadap situasi yang sedang kita hadapi serta memberikan informasi guna memahami suatu tanggapan terhadap orang lain dan sebaliknya. Membuka diri berarti membagikan kepada orang lain perasaan kita terhadap suatu yang telah dikatakan atau dilakukannya atau perasaan kita terhadap suatu kejadian-kejadian yang baru saja kita saksikan (DeVito, 2011: 231-232).

14 Universitas Sumatera Utara Salah satu model inovatif untuk memahami tingkat-tingkat kesadaran dan penyingkapan diri dalam komunikasi adalah Jendela Johari (Johari Window). “Johari” berasal dari nama depan dua orang psikolog yang mengembangkan konsep ini, Joseph Luft dan Harry Ingham. Model ini menawarkan suatu cara melihat kesaling bergantungan hubungan interpersonal dengan hubungan antarpersonal. Model ini menggambarkan seseorang kedalam bentuk suatu jendela yang mempunyai empat kaca.

Dalam hal penyingkapan diri ini, hal yang paling mendasar adalah kepercayaan. Biasanya seseorang akan mulai terbuka pada orang yang sudah lama dikenalnya. Selain itu menyangkut kepercayaan beberapa ahli psikologi percaya bahwa perasaan percaya terhadap orang lain yang mendasar pada seseorang ditentukan oleh pengalaman selama tahun-tahun pertama hidupnya. Bila seseorang telah menyingkapkan sesuatu tentang dirinya pada orang lain, ia cenderung memunculkan tingkat keterbukaan balasan pada orang yang kedua.

Beberapa faktor yang yang mempengaruhi pengungkapan diri (DeVito, 2011: 62):

1. Besar kelompok. Pengungkapan diri lebih banyak terjadi dalam kelompok

kecil ketimbang kelompok besar

2. Perasaan menyukai. Seseorang membuka diri kepada orang-orang yang

disukai atau dicintai

3. Efek diadik. Seseorang melakukan pengungkapan diri bila orang yang

menjadi lawan bicaranya melakukan pengungkapan diri juga. Efek diadik membuat orang menjadi aman dan dapat memperkuat perilaku pengukapan diri seseorang

4. Kompetensi. Orang yang kompeten lebih banyak melakukan pengungkapan

diri daripada orang yang kurang kompeten

5. Kepribadian. Orang orang yang pandai bergaul dan oksrovert melakukan

pengungkapan diri lebih banyak ketimbang mereka yang kurang pandai dalam bergaul. Perasaan gelisah juga mempengaruhi pengungkapan diri. Rasa gelisah ada kalanya meningkatkan pengungkapan diri. Orang yang kurang berani berbicara pada umumnya juga kurang pengungkapan dirinya ketimbang mereka yang merasa lebih nyaman berkomunikasi

15 Universitas Sumatera Utara

6. Topik. Seseorang cenderung lebih membuka dirinya tentang topik tertentu

yang mereka sukai

7. Jenis kelamin. Faktor jenis kelamin merupakan faktor yang paling

berpengaruh dalam pengungkapan diri. Umumnya wanita lebih suka ketimbang pria

Sebagai mana orang berinteraksi dalam hubungan, maka akan terlibat pada tingkat tertentu pada pengungkapan terhadap satu sama lainnya dan mereka juga akan memberikan sejumlah umpan balik terhadap satu dengan yang lainnya. Hubungan antarpribadi yang sehat ditandai dengan keseimbangan pengungkapan diri yang tepat yaitu saling memberikan data biografi, gagasan-gagasan pribadi, dan perasaan-perasaan yang tidak diketahui oleh orang lain, dan umpan balik berupa verbal dan respon respon fisik kepada orang atau pesan-pesan mereka di dalam suatu hubungan.

Johari Window, gabungan nama dari dua orang pengagas, yaitu Josept Luft dan Harry Ingham, merupakan alat untuk menelaah mengenai luas dan hubungan antara pengungkapan dan umpan balik dalam suatu hubungan (Luft, 1970). Joseph Luft dan Harrington V. Ingham mengembangkan konsep Johari Window sebagai perwujudan bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain yang digambarkan sebagai sebuah jendela. “Jendela” tersebut terdiri dari matriks 4 sel,

masing-masing sel menunjukkan daerah self (diri) baik yang terbuka maupun

yang disembunyikan. Keempat sel tersebut adalah daerah publik, daerah buta, daerah tersembunyi dan daerah yang tidak disadari.

Gambar 1.

16 Universitas Sumatera Utara Daerah buta Daerah tertutup D Daerah gelap Daerah terbuka

Johari. Sumber: Budyatna, 2011: 4 Daerah terbuka (Open Self)

Gambar. 2

Daerah terbuka berisikan semua informasi, prilaku, sikap, perasaan keinginan, motivasi, gagasan, dan sebagainya yang diketahui diri sendiri dan orang lain. Macam informasi yang termasuk disini dapat beragam mulai dari nama, warna kulit, dan jenis kelamin seseorang sampai pada usia, keyakinan politik dan agama. Kita dapat berkomunikasi secara bermakna hanya bila kita saling mengenal dan juga mengenal diri sendiri. Untuk meningkatkan komunikasi, kita terlebih dahulu harus berusaha memperbesar daerah terbuka.(DeVito, 2011 : 59).

Daerah Buta (Blind Self)

Gambar 3.

Daerah buta berisikan informasi tentang diri kita yang diketahui orang lain, tetepi diri kita sendiri tidak mengetahui. Ini dapat berupa

kebiasaan-Daerah terbuka

Daerah gelap Daerah tertutup

17 Universitas Sumatera Utara kebiasaan kecil, mengatakan “tahu kan” atau memegang-megang hidung bila anda marah atau hal-hal yang lain yang lebih berarti sikap defensif, atau pengalaman terpendam. Komunikasi menuntut keterbukaan pihak-pihak yang terlibat. Bila ada daerah buta komunikasi akan menjadi sulit. Akantetapi, daerah seperti ini akan selalu ada pada diri kita masing-masing. walaupun kita dapat menciutkan daerah ini, menghilangkannya sama sekali tidak mungkin (DeVito, 2011 : 60).

Daerah Gelap (Unknown Self)

Gambar 4.

Gambar. 4

Daerah gelap adalah bagian dari informasi yang tenggelam di alam bawah sadar atau sesuatu yang luput dari perhatian. Kita memperoleh gambaran mengenai daerah gelap ini dari sejumlah sumber. Adakalanya daerah ini terungkap melalui perubahan temporer akibat minum obat, hipnotis, atau melalui berbagai tes proyektif atau mimpi (DeVito, 2011 : 61).

Daerah Tertutup (Hidden Self)

Gambar. 5 Daerah tertutup Daerah buta Daerah terbuka Daerah gelap Daerah gelap Daerah terbuka Daerah buta Daerah tertutup

18 Universitas Sumatera Utara Daerah tertutup menagndung semua hal yang kita ketahui tentang diri kita sendiri dan tentang orang lain, tetapi kita simpan hanya untuk kita sendiri. Ini adalah tempat kita merahasiakan segala sesuatu tentang diri sendiri dan orang lain. Pada ahkirnya akan terdapat mereka yang terlalu terbuka (overdisclosers) dan

mereka yang terlalu tertutup (underdisclosers). Mereka yang terlalu terbuka

menceritakan segalanya, mereka tidak menyimpan rahasia tentang diri sendiri dan tentang orang lain. Mereka juga tidak membedakan berbagai informasi yang boleh mereka ungkap dan informasi yang seharusnya mereka rahasiakan.

Mereka yang terlalu tertutup tidak mengatakan apa-apa, mereka hanya membicarakan tentang anda tetapi tidak tentang diri mereka sendiri. Hal ini dilakukan karena alasan mereka yang takut ditolak di tengah-tengah masyarakat. Kita terbuka pada orang-orang tertentu dan kita tidak terbuka kepada orang yang lain. Pada dasarnya, kita adalah orang-orang terbuka yang selektif (DeVito, 2011 : 61).

Dokumen terkait