• Tidak ada hasil yang ditemukan

ROSYA LINDA HASIBUAN 10702

SELF ESTEEM

Pengertian self esteem

Menurut Coopersmith (dalam Mruk, 2006) self esteem merupakan evaluasi yang dibuat oleh individu berdasarkan pada seberapa mampu mereka dalam menjalankan tugas, seberapa baik mereka memenuhi standart etis atau agama, seberapa besar mereka merasa dicintai dan merasa diterima oleh lingkungannya, dan seberapa besar pengaruh yang mereka miliki.

Self esteem merupakan penilaian seseorang terhadap gambaran dirinya dalam berbagai aspek kehidupan (Pintrich & Schunk dalam Woolfolk, 2004). Melalui

self esteem, seorang remaja dapat mengevaluasi dirinya sendiri berdasarkan pada perasaan keberhargaan dirinya yang bisa berupa perasaan-perasaan positif atau negatif (Rosenberg dalam Mruk, 2006). Selain itu Mruk (2006) menyatakan self esteem merupakan keberhargaan (worthiness) atau sikap yang dikiliki individu terhadap dirinya sendiri, yang tampak dari perasaan berharga atau tidak berharga.

Self esteem berkaitan dengan self concept (konsep diri). Akan tetapi self esteem dan self concept memiliki makna yang berbeda. Self concept merupakan pengetahuan dan keyakinan seseorang mengenai karakteristik diri, kelebihan, dan kekurangan yang dimilikinya. Self concept berkaitan dengan pertanyaan “siapa

diri saya?”. Sementara self esteem merupakan penilaian dan perasaan terhadap nilai dan rasa keberhargaan diri seorang individu, seperti pernyataan “saya bangga

dengan prestasi akademik saya”. Self esteem berkaitan dengan pertanyaan “seberapa baik diri saya sebagai individu?” (McDevitt & Omrod, 2010).

Woolfolk (2004) menyatakan bahwa perbedaan antara self concept dan self esteem tertetak pada struktur pemahaman diri. Self concept merupakan struktur kognitif dari pemahaman diri, sedangkan self esteem adalah struktur afektif dari pemahaman diri. Sebagaimana yang diungkap oleh Pintrich dan Schunk (dalam Eggen & Kauchak, 2007) bahwa self concept merupakan penilaian kognitif terhadap keadaan fisik, sosial, serta kemampuan akademik seorang individu, sedangkan self esteem merupakan reaksi emosional ataupun penilaian terhadap diri sendiri yang dilakukan oleh seorang individu. Selanjutnya Guindon (2010) menyatakan bahwa self esteem merupakan sikap atau evaluasi (penilaian afektif) individu terhadap self concept.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa self esteem dan self concept memiliki makna yang berbeda. Self concept

merupakan pengetahuan yang dimiliki individu tentang dirinya sendiri. Sementara

self esteem merupakan penilaian atau evaluasi yang dibuat individu secara keseluruhan terhadap dirinya sendiri yang tampak dari perasaan berharga atau tidak berharga, perasaan mampu dan perasaan diterima oleh lingkungannya.

Aspek-aspek self esteem

Menurut Coopersmith (dalam Mruk, 2006) aspek-aspek self esteem meliputi: d. Perasaan berharga

Perasaan berharga merupakan perasaan yang dimiliki individu berupa pernyataan yang bersifat pribadi seperti pintar, sukses, dan baik. Rasa

berharga individu muncul karena dirinya sendiri dan penilaian orang lain, terutama orang tua. Penilaian ini sangat tergantung pada pengalaman yang dirasakan individu, yaitu apakah individu merasa berharga atau tidak. Individu yang menganggap dirinya berharga serta dapat menghargai orang lain umumnya memiliki harga diri yang positif. Individu yang merasa dirinya berharga cenderung dapat mengontrol tindakan-tindakannya terhadap dunia luar dirinya, dapat mengekspresikan dirinya dengan baik dan dapat menerima kritik dengan baik.

e. Perasaan mampu

Perasaan mampu merupakan perasaan individu pada saat ia merasa mampu mencapai suatu hasil yang diharapkan, perasaan mampu merupakan hasil persepsi individu mengenai kemampuannya yang akan mempengaruhi pembentukan harga diri individu tersebut. Individu yang memiliki perasaan mampu umumnya memiliki nilai-nilai dan sikap yang demokratis serta orientasi yang realistis. Mereka biasanya menyukai tugas baru, menantang, aktif dan tidak cepat bingung bila segala sesuatu berjalan diluar rencana. Mereka tidak menganggap dirinya sempurna melainkan tahu keterbatasan diri dan mengharap adanya pertumbuhan dalam dirinya. Bila individu merasa telah mencapai tujuannya secara efisien maka individu akan memberi penilaian yang positif pada dirinya.

f. Perasaan diterima

Bila individu merupakan bagian dari suatu kelompok dan merasa bahwa dirinya diterima serta dihargai oleh anggota kelompok lainnya, maka individu akan merasa dirinya diikutsertakan atau diterima. Individu akan memiliki nilai

positif tentang dirinya sebagai bagian dari kelompoknya. Sebaliknya individu akan memiliki penilaian negatif terhadap dirinya bila mengalami perasaan tidak diterima.

Dari uraian diatas maka aspek-aspek harga diri adalah perasaan berharga, perasaan mampu, dan perasaan diterima.

Karakteristik individu dengan self esteem tinggi dan rendah

Self esteem tinggi memiliki karakteristik yang berbeda dengan self esteem

rendah. Menurut Rosenberg dan Owens (dalam Guindon, 2010) beberapa karakteristik individu yang memiliki self esteem tinggi dan rendah antara lain: c. Self esteem tinggi

14)Merasa puas dengan dirinya 15)Bangga menjadi dirinya sendiri

16)Lebih sering merasa senang dan bahagia 17)Menanggapi pujian dan kritik sebagai masukan

18)Dapat menerima kegagalan dan bangkit dari kekecewaan akibat kegagalan 19)Memandang hidup secara positif dan dapat mengambil sisi positif dari

kejadian yang dialami

20)Menghargai tanggapan orang lain sebagai umpan balik untuk memperbaiki diri

21)Menerima peristiwa negatif yang terjadi pada diri dan berusaha memperbaikinya

22)Mudah untuk bernteraksi, berhubungan dekat dan percaya pada orang lain 23)Berani mengambil resiko

24)Bersikap positif pada orang lain atau institusi yang terkait dengan dirinya 25)Optimis

26)Berpikir konstruktif (dapat mendorong diri sendiri) d. Self esteem rendah

14)Merasa tidak puas dengan dirinya

15)Ingin menjadi orang lain atau berada di posisi orang lain

16)Lebih sering mengalami emosi yang negatif (stres, sedih dan marah) 17)Sulit menerima pujian, tapi terganggu oleh kritik

18)Sulit menerima kegagalan dan kecewa berlebihan saat gagal

19)Memandang hidup dan berbagai kejadian dalam hidup sebagai hal yang negatif

20)Menganggap tanggapan orang lain sebagai kritik yang mengancam 21)Membesar-besarkan peristiwa negatif yang pernah dialaminya

22)Sulit untuk berinteraksi, berhubungan dekat dan percaya pada orang lain 23)Menghindar dari risiko dan( pesimis)

24)Bersikap negatif (sinis) pada orang lain atau institusi yang terkait dengan dirinya

25)Berfikir yang tidak membangun (merasa tidak dapat membantu diri sendiri)

Lampiran 10

Lembar Tugas 2 (My Self Esteem)

Lampiran 11

Lembar Tugas 3 (Negative Self Statement)

Dalam dokumen Data Mentah Skor Uji Coba Skala Self Esteem (Halaman 46-52)

Dokumen terkait