• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEMINAR DAN OPEN HOUSE SAINS ATMOSFER

Dalam dokumen DISUSUN OLEH TIM LAKIN PSTA 2019 (Halaman 179-187)

2 PERENCANAAN KINERJA

3.2 CAPAIAN LAIN

3.2.8 SEMINAR DAN OPEN HOUSE SAINS ATMOSFER

Seminar Nasional Sains Atmosfer dan ISQUAR

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mempertemukan pakar dan peneliti dari berbagai instansi dan perguruan tinggi serta pengguna terkait untuk berbicara masalah cuaca dan iklim, komposisi atmosfer, perkembangan teknologi atmosfer, bencana hidrometeorologi, perubahan iklim, dan ruang lingkup sains atmosfer lainnya dalam acara Seminar Nasional Sains Atmosfer 2019. Pertemuan itu digelar pada Kamis (4/7) di Kantor LAPAN, Jl. Dr. Djunjunan No. 133 Bandung, Jawa Barat.

Seminar Nasional Sains Atmosfer 2019 adalah seminar tahunan yang difasilitasi oleh LAPAN selama beberapa periode terakhir. Untuk tahun ini, SNSA mengambil tema “Peran Sains dan Teknologi Atmosfer dalam mewujudkan SDGs (Sustainable Development Goals) di Indonesia”. Pengambilan tema ini dilatarbelakangi pentingnya penerapan SDGs sebagai kunci bagi suatu negara untuk dapat memiliki daya saing di dunia internasional. Tercapainya SDGs dapat terjadi dengan adanya integritas dari berbagai sektor yang didukung oleh sains, dalam hal ini termasuk sains atmosfer dan pengembangan teknologinya. Sains atmosfer sebagai salah satu cabang ilmu yang terus berkembang dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

SNSA 2019 diikuti oleh 60 pemakalah oral dari berbagai instansi maupun perguruan tinggi negeri. Proses seleksi terhadap pemakalah sendiri dilakukan sejak Bulan Februari hingga Mei 2019 melalui seleksi abstrak. Terpilih 60 makalah yang berhak mempresentasikan hasil penelitiannya secara oral dalam sesi parallel yang digelar Kamis (4/7) siang. Acara SNSA berlangsung selama satu hari dan dibagi menjadi beberapa sesi, yaitu sesi keynote speaker, sesi invited speaker, dan sesi parallel berupa oral presentation. Dr. Muhammad Dimyati, M.Sc.

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

yang diwakili oleh Bapak Dr. Syafarudin selaku Kasubdit Bidang Energi dan Transportasi (Ristekdikti) dan Drs. Afif Budiyono,MT. (Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer) menjadi keynote speaker dalam acara ini. Sedangkan yang menjadi invited speaker adalah Dr. Orbita Roswintiarti (LAPAN), Prof. Muhayatun Santoso (BATAN), dan Dr. Emilya Nurjani, M.Si. (UGM). Presentasi oral dalam sesi paralel diisi oleh para peneliti yang berasal dari LAPAN dan Lembaga riset lainnya, serta perguruan tinggi.

Pada akhirnya dari seminar ini diharapkan akan memacu kualitas penelitian dan pengembangan sains dan teknologi atmosfer yang dapat berkontribusi dalam pencapaian pembangunan berkelanjutan. Dengan penelitian dan pengembangan di bidang sains atmosfer, diharapkan dapat terjadi peningkatan kualitas lingkungan hidup serta adanya upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan yang terjadi pada atmosfer bumi sehingga berbalik menjadi kunci peningkatan kemampuan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.

Gambar 97 Tim ISQUAR

International School on Equatorial Atmosphere (ISQUAR) 2019 merupakan kegiatan

school/course yang diselenggarakan atas kerjasama antara PSTA LAPAN dan RISH – Kyoto

University yang ditujukan kepada para peneliti, perekayasa, dosen dan mahasiswa dari berbagai instansi dan perguruan tinggi dalam rangka meningkatkan kompetensi, berdiskusi serta membangun jejaring di bidang sains atmosfer, teknologi pengamatan atmosfer, dan pemanfaatannya.

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai sarana bagi para peneliti, perekayasa, dosen dan mahasiswa untuk saling bertukar pengetahuan maupun informasi terkait fenomena-fenomena atmosfer dan diharapkan dapat memacu peningkatan kualitas penelitian dan kerekayasaan dalam bidang sains dan teknologi atmosfer.

Dalam tahap application submission ISQUAR 2019, terdapat 181 orang pendaftar yang terdiri dari 104 orang calon peserta dalam negeri, 16 orang calon peserta luar negeri dan 61 calon peserta online dalam negeri.

Setelah dilakukan proses seleksi oleh Scientific Committee LAPAN & RISH – Kyoto University, diputuskan 136 orang peserta yang dapat mengikuti ISQUAR 2019, yang terdiri dari 65 orang peserta dalam negeri, 10 orang peserta luar negeri, dan 61 orang peserta online dalam negeri (Tabel 49)

Tabel 51 Rekapitulasi Peserta ISQUAR

Kepesertaan Jumlah Pendaftar Jumlah Peserta Lolos Jumlah negara

Peserta dalam negeri 104 65 1

Peserta luar negeri 16 10 5

Peserta Online

dalam negeri 61 61

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 98 Dokumentasi Kegiatan ISQUAR

• Open House PSTA

Kualitas lingkungan merupakan masalah penting yang dihadapi dunia pada saat ini. Tingginya tingkat konsumsi, aktivitas transportasi, pembangunan yang intens, telah menurunkan kualitas lingkungan dan mengancam kehidupan manusia serta mahluk hidup lainnya. Selain itu, perubahan iklim yang terjadi, turut berkontribusi pada memburuknya kondisi lingkungan. Untuk itu, perlu adanya upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan mengembangkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya lingkungan yang sehat. Upaya-upaya tersebut diselaraskan dengan Sustainable Development

Goals, sebagai kesepakatan internasional yang ditandatangani pada tanggal 25 September

2015. SDGs pada dasarnya merupakan konsep yang lahir dalam konferensi PBB Sustainable

Development Rio+20 pada tahun 2012 yang menggantikan Milenium Development Goals

(MDGs). Konsep SDGs ini perlu dijabarkan menjadi target-target dengan didukung oleh indikator pencapaiannya. Karena SDGs menyentuh semua aspek dan sektor pembangunan, maka program-program pembangunan yang dilaksanakan, sebaiknya berorientasi pada konsep SDGs. Dalam hal ini, program pembangunan perlu berpegang pada prinsip-prinsip SDGs yang

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

mencakup : universal development principles, integration, no one left behind, dan inclusive

priciples.

Pada tanggal pada tanggal 21-22 September 2019, Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer – Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), telah menyelenggarakan kegiatan Peringatan Cinta Atmosfer dan Lingkungan (Paracita Atmaloka) 2019, yang diisi oleh kegiatan

camp yang bertema “SGDs for Young Leaders”. Paracita Atmaloka merupakan kegiatan yang

diselenggarakan oleh Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer setiap tahun. Kegiatan tersebut diharapkan dapat menunjang program aksi pemerintah dalam menjalankan Sustainable

Development Goals, dengan berpegang pada prinsip SDGs (universal development principles, integration, no one left behind, dan inclusive priciples), dan melibatkan generasi muda dalam

kegiatan-kegiatan penyelamatan lingkungan, adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim Pada tahun ini, sasaran utama kegiatan Paracita Atmaloka ini difokuskan pada tingkat remaja. Dasar pertimbangannya adalah bahwa remaja merupakan agen perubahan yang memiliki jiwa seni dan kreativitas dalam menjalankan ide-idenya, dan akan sangat menguntungkan jika kekayaan ide yang dimiliki remaja digunakan untuk hal-hal yang positif dan berarti bagi keberlanjutan bumi dan lingkungan. Diharapkan para remaja yang terlibat dalam acara ini, dapat menemukan dan mengembangkan berbagai alternatif tindakan untuk memperbaiki kondisi lingkungan dan perubahan iklim yang terjadi saat ini. Untuk itu, perlu adanya upaya peningkatan kepedulian remaja terhadap lingkungan dan kondisi bumi di masa yang akan datang. Agar kegiatan ini memberikan hasil yang optimal, perlu adanya proses internalisasi materi-materi yang disampaikan kepada para pelajar. Oleh karena itu, penyelenggaraan Paracita Atmaloka tahun ini menggunakan format kegiatan yang berbeda, yaitu dalam bentuk camp dan peserta diberi beberapa bentuk kegiatan nyata yang berhubungan langsung dengan alam, dengan harapan bahwa para peserta memahami bahwa keberlanjutan kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya tidak dapat lepas dari kondisi alam. Kegiatan seperti ini pada dasarnya telah dilakukan oleh banyak negara secara kontinu, karena memberikan implikasi positif pada peningkatan keterlibatan generasi muda dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan, termasuk untuk mengatasi dampak perubahan iklim.

Kegiatan Paracita Atmaloka 2019 diawali oleh lomba menulis esai yang diikuti oleh pelajar SMA dan sederajat satu bulan sebelum acara inti berlangsung. Esai ini merupakan ‘tiket masuk’ untuk mengikuti kegiatan camp, dan esai harus berisi ide-ide mengenai perlindungan

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

atmosfer dan lingkungan. Esai yang diterima panitia mencapai 120 esai dari berbagai daerah, mencakup Sumatera Selatan, Manado, Bali, Kupang, dan didominasi oleh peserta lomba esai dari berbagai kota di Pulau Jawa. Dari 120 peserta lomba esai, terseleksi 50 esai terbaik yang berhak mengikuti kegiatan camp.

Tanggal 21 September 2019, kegiatan diisi oleh ‘fun test’ untuk menguji pengetahuan peserta camp mengenai sains atmosfer. Ide awalnya adalah bahwa fun test tersebut merupakan olimpiade sains atmosfer. Penilaian terhadap tes tersebut, menjadi salah satu poin penting dalam penilaian peserta yang berhak mendapatkan hadiah utama dan Paracita Atmaloka Award 2019. Fun test dilaksanakan di Auditorium LAPAN Bandung, dan kemudian dilanjutkan oleh penyampaian uraian mengenai LAPAN, khususnya PSTA, pemaparan aturan selama mengikuti camp, dan dilanjutkan dengan perjalanan ke tempat camp.

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 100 Foto Bersama peserta Paracita Adventure Camp 2019 – SDGs for Young Leaders

Gambar 101 Penyampaian materi oleh Dr. Susanti Withaningsih

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Di camp, peserta diberi materi yang mencakup :

1. Ecological Footprint dalam upaya mengurangi Pencemaran disampaikan oleh Dr. Susanti Withaningsih

2. Perubahan Iklim di masa kini dan upaya penanggulangannya, disampaikan oleh Brurce Mecca, S.T., M.Esc.

3. Urban Pollution dan Heat Island, disampaikan oleh Ahmad Safrudin

4. Ozon dan kaitannya dengan kehidupan manusia, disampaikan oleh Dr. Ninong Komala 5. Pengaruh limbah padat terhadap produksi pencemaran udara, disampaikan oleh ibu

Sumaryati, M.T.

6. Perubahan Iklim dan hal-hal yang telah dilakukan PSTA dalam menanggulanginya, disampaikan oleh Dr. Noersomadi

Selain pemberian materi, kegiatan hari pertama juga diisi oleh acara api unggun dan perkenalan, serta tugas kelompok pada malam hari.

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Penyerahan Paracita Atmaloka Award 2019 oleh Kepala Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer kepada Theresna Zahra Sembiring dari SMA Negeri 2 Bandung, sebagai peserta terbaik Angkatan 2019.

Hari kedua, tanggal 22 September 2019, kegiatan diisi oleh team building, yang salah satunya adalah penanaman pohon yang dilaksanakan per kelompok. Acara hari kedua berlangsung sampai tengah hari yang ditutup oleh penyampaian pengumuman peserta terbaik, pemilihan ketua angkatan, serta pesan dan kesan dari para peserta

Dalam dokumen DISUSUN OLEH TIM LAKIN PSTA 2019 (Halaman 179-187)

Dokumen terkait